Metode Tanya Jawab

138
Penerapan Metode Tanya Jawab Dalam Upaya Meningkatkan Mutu Belajar Pendidikan Agama Islam Pada Siswa SD Kelas III-VI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu keharusan bagi manusia dan berlangsung sepanjang hayat. Sejak kelahirannya ke dunia, anak memiliki kebutuhan untuk memperoleh pendidikan. Pendidikan sangat dibutuhkan oleh setiap manusia agar dapat melakukan aktivitas sosial di masyarakat tempat mereka berada. Adalah suatu kenyataan, anak sebagai makhluk yang belum dewasa harus ditolong, dibantu, dibimbing, serta diarahkan agar dapat mengembangkan potensinya secara optimal. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melalui pendidikan formal di sekolah. Sebagai lembaga pendidikan formal, sekolah tidak hanya berfungsi mengembangkan kecerdasan anak tetapi juga mengembangkan kepribadian.

description

bahan ptk

Transcript of Metode Tanya Jawab

Penerapan Metode Tanya Jawab Dalam Upaya Meningkatkan Mutu Belajar Pendidikan

Agama Islam Pada Siswa SD Kelas III-VI

BAB I

PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang Masalah

      Pendidikan merupakan suatu keharusan bagi manusia dan berlangsung sepanjang hayat.

Sejak kelahirannya ke dunia, anak memiliki kebutuhan untuk memperoleh pendidikan.

Pendidikan sangat dibutuhkan oleh setiap manusia agar dapat melakukan aktivitas sosial di

masyarakat tempat mereka berada. Adalah suatu kenyataan, anak sebagai makhluk yang belum

dewasa harus ditolong, dibantu, dibimbing, serta diarahkan agar dapat mengembangkan

potensinya secara optimal. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melalui pendidikan

formal di sekolah. 

      Sebagai lembaga pendidikan formal, sekolah tidak hanya berfungsi mengembangkan

kecerdasan anak tetapi juga mengembangkan kepribadian.

                      Bagi guru agama Islam ...........,  memberikan soal agama Islam yang berkaitan

dengan soal cerita bukanlah hal yang mudah. Seringkali siswa yang telah memahami topik

agama Islam secara teoristis mengalami kesulitan ketika bentuk soal atau permasalahan disajikan

dalam bentuk cerita. Sementara itu, dalam kurikulum Pendidikan Dasar 1994, fungsi pengajaran

agama Islam adalah mempersiapkan anak didik agar dapat menjadi warga masyarakat yang

demokratis dalam kehidupan sehari-hari melalui latihan yang praktis, bervariasi, dan aplikatif. Di

sisi lain ada sebagian siswa masih mengalami kesulitan dalam membaca teks agama Islam.

Sementara itu, siswa akan lebih mudah mencerna soal cerita agama Islam kelas III sampai VI SD

apabila siswa mampu membaca teks dengan baik dan benar, mengerti maksud cerita yang ada di

dalamnya, serta memahami gambar yang ada. Bagi sebagian besar guru agama Islam SD,

mengajarkan materi agama Islam yang berkaitan dengan kemampuan siswa memahami soal

uraian bukanlah hal yang mudah. Meskipun banyak siswa yang telah mampu memahami topik

agama Islam secara teoritis, akan tetapi banyak mengalami kesulitan ketika bentuk soal atau

permasalahan disajikan dalam bentuk soal uraian. Dalam hal ini guru dituntut untuk mampu

memberikan materi yang mudah diterima oleh siswa. Di samping itu pula, hendaknya guru

memberikan contoh yang kongkret dan jelas berkaitan dengan materi soal berbentuk uraian. Bila

upaya tersebut dapat dilakukan dengan baik, diharapkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran

agama Islam juga akan meningkat.

      Berdasarkan situasi tersebut, dilakukan penelitian untuk mengembangkan strategi

pembelajaran yang efektif dalam memahami materi agama Islam bagi siswa SD. Untuk

mencapai tujuan tersebut, penelitian dilakukan dalam bentuk penelitian tindakan kelas. 

      Berdasarkan uraian di atas, judul yang diambil oleh peneliti dalam penelitian ini adalah

Penerapan Metode Tanya Jawab Dalam Upaya Meningkatkan Mutu Belajar Pendidikan

Agama Islam Pada Siswa …………… Kecamatan ………. Kabupaten ……. Tahun

Pelajaran 20XX/20XX

B.    Rumusan Masalah     

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan suatu masalah sebagai

berikut:

1. Bagaimanakah peningkatan prestasi belajar siwa dengan diterapkannya pembelajaran

metode tanya jawab?

2. Bagaimanakah pengaruh metode pembelajaran metode tanya jawab terhadap motivasi

belajar siswa?

C.    Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk:

1. Ingin mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa setelah diterapkannya pembelajaran

metode tanya jawab.

2. Ingin mengetahui pengaruh motivasi belajar siswa setelah diterapkan pembelajaran

metode tanya jawab.

D.    Manfaat Penelitian

Penulis mengharapkan dengan hasil penelitian ini dapat:

1. Memberikan informasi tentang metode pembelajaran yang sesuai dengan materi agama

Islam.

2. Meningkatkan motivasi pada pelajaran agama Islam

3. Mengembangkan metode pembelajaran yang sesuai dengan bidang studi agama Islam.

E.     Batasan Masalah

Karena keterbatasan waktu, maka diperlukan pembatasan masalah meliputi:

1. Penelitian inihanya dikenakan pada siswa Kelas ……. ………. Kecamatan ……..

Kabupaten ……… Tahun Pelajaran 20xx/20xx.

2. Penelitian ini dilakukan pada bulan September semester ganjil tahun pelajaran

20xx/20xx.

Materi yang disampaikan adalah pokok bahasan

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1997. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Berg, Euwe Vd. (1991). Miskonsepsi agama Islam dan Remidi Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana.

Hamalik, Oemar. 2002. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Joyce, Bruce dan Weil, Marsh. 1972. Models of Teaching Model. Boston: A Liyn dan Bacon.

Masriyah. 1999. Analisis Butir Tes. Surabaya: Universitas Press.

Mukhlis, Abdul. (Ed). 2000. Penelitian Tindakan Kelas. Makalah Panitia Pelatihan Penulisan Karya Ilmiah untuk Guru-guru se-Kabupaten Tuban.

Nur, Moh. 2001. Pemotivasian Siswa untuk Belajar. Surabaya. University Press. Universitas Negeri Surabaya.

Soedjadi, dkk. 2000. Pedoman Penulisan dan Ujian Skripsi. Surabaya; Unesa Universitas Press.

Suryosubroto, B. 1997. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT. Rineksa Cipta.

Usman, Uzer. 2000. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Widoko. 2002. Metode Pembelajaran Konsep. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.

Untuk mendapatkan file skripsi / Thesis / PTK / PTS lengkap (Ms.Word),

hubungi : 081 567 745 700

ps:+ � p �6 �5 zhar, Lalu Muhammad. 1993. Proses Belajar Mengajar Pendidikan. Jakarta: Usaha Nasional.

Daroeso, Bambang. 1989. Dasar dan Konsep Pendidikan Moral Pancasila. Semarang: Aneka Ilmu.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineksa Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineksa Cipta.

Hadi, Sutrisno. 1982. Metodologi Research, Jilid 1. Yogyakarta: YP. Fak. Psikologi UGM.

Hamalik, Oemar. 2002. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Hasibuan K.K. dan Moerdjiono. 1998. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Margono. 1997. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta. Rineksa Cipta.

Masriyah. 1999. Analisis Butir Tes. Surabaya: Universitas Press.

Ngalim, Purwanto M. 1990. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Nur, Moh. 2001. Pemotivasian Siswa untuk Belajar. Surabaya: University Press. Univesitas Negeri Surabaya.

Rustiyah, N.K. 1991. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara.

Sardiman, A.M. 1996. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara.

Soekamto, Toeti. 1997. Teori Belajar dan Model Pembelajaran. Jakarta: PAU-PPAI, Universitas Terbuka.

Sukidin, dkk. 2002. Manajemen Penelitian Tindakan Kelas. Surabaya: Insan Cendekia.

Surakhmad, Winarno. 1990. Metode Pengajaran Nasional. Bandung: Jemmars.

Suryosubroto, B. 1997. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT. Rineksa Cipta.

Syah, Muhibbin. 1995. Psikologi Pendidikan, Suatu Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Usman, Moh. Uzer. 2001. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Untuk mendapatkan file skripsi / Thesis / PTK / PTS lengkap (Ms.

Metode Tanya Jawab

Metode tanya jawab menurut para ahli - Pengertian metode tanya jawab pembelajaran - kelebihan metode tanya jawab - langkah langkah metode tanya jawab. Silahkan sahabat baca kelebihan dan kekurangan metode tanya jawab dibawah ini

Metode tanya jawab adalah suatu cara penyampaian pelajaran oleh guru dengan jalan mengajukan pertanyaan dan murid menjawab. Metode ini dimaksudkan untuk meninjau pelajaran yang lalu agar para murid memusatkan lagi perhatiannya tentang sejumlah kemajuan yang telah dicapai sehingga dapat melanjutkan pada pelajaran berikutnya dan untuk merangsang perhatian murid. Metode ini dapat digunakan sebagai spersepsi, selingan, dan evaluasi. (Drs. Imansjah Ali Pandie; 1984, 79).

Penggunaan metode tanya jawab dapat dinilai sebagai metode yang cukup wajar dan tepat, apabila penggunaannya dipergunakan untuk:

1. Merangsang agar perhatian anak terarah pada suatu bahan pelajaran yang sedang dibicarakan.

2. Mengarahkan proses berfikir dan pengamatan anak didik.3. Meninjau atau melihat penguasaan anak didik terhadap materi/bahan yang telah diajarkan

sebagai bahan pertimbangan untuk melanjutkan materi berikutnya4. Melaksanakan ulangan, evaluasi dan memberikan selingan dalam ceramah (Zuhairini,

1993)

Kelebihan dan kelemahan metode tanya jawab

Sebagai salah satu metode interaksi edukatif, metode tanya jawab mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan metode lainnya. Di samping terdapat kelemahan-kelemahannya. Menurut Imansyah Ali Pandie kelebihan metode tanya jawab terletak pada:

1. Suasana kelas lebih hidup karena murid-murid berpikir aktif.2. Sangat positif untuk melatih anak untuk berani mengemukakan pendapat secara lisan dan

teratur.3. Murid yang biasanya malas memperhatikan menjadi lebih hati-hati dan sungguh-sungguh

mengikuti pelajaran.4. Walaupun pelajaran berjalan agak lambat tetapi guru dapat melakukan kontrol terhadap

pemahaman murid.

Sedangkan kelemahan metode tanya jawab terdapat apabila

1. Terjadi perbedaan pendapat/jawaban maka akan terjadi perdebatan sengit sehingga mamakan waktu banyak untuk menyelesaikan, terkadang murid mengalahkan pendapat guru.

2. Kemungkinan timbul penyimpangan dari pokok persoalan.3. Memakan waktu yang lama untuk merangkum bahan pelajaran. Metode tanya jawab

PTK PAI Penggunaan Metode ceramah dan tanya jawab dalam meningkatkan motivasi belajar Bahasa Arab siswa kelas XI IPS

BAB I

PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang MasalahPendidikan memegang peranan penting yang menyangkut kemajuan dan masa depan bangsa, tanpa pendidikan yang baik mustahil suatu bangsa akan maju.

Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional BAB II Pasal 3 menyebutkan bahwa:

“Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusi Indonesia dalam rangka upaya mewujudkan tujuan Nasional”.

Berhasil atau tidak suatu pendidikan dalam suatu negara salah satunya adalah karena guru.

Guru mempunyai peranan yang sangat penting dalam perkembangan dan kemajuan anak didiknya. Dari

sinilah guru dituntut untuk dapat menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya. Untuk dapat mencapai

tujuan pengajaran yang diharapkan guru harus pandai memilih metode yang tepat dan sesuai dengan

kebutuhan anak didik. Supaya anak didik merasa senang dalam belajar.

Dalam proses belajar mengajar, khususnya Bahasa Arab bukan hanya menyampaikan ilmu pengetahuan saja yang penting, akan tetapi pemberian motivasi juga merupakan hal yang sangat penting karena secara psikologis anak akan merasa senang apabila mereka diperhatikan. Salah satu cara memberikan perhatian adalah dengan memotivasi.

Kesuksesan belajar siswa tidak hanya tergantung pada intelegensi anak saja, akan tetapi juga tergantung pada bagaimana pendidik menggunakan metode yang tepat dan memberinya motivasi.

Banyak cara yang dapat dilakukan untk memberikan motivasi kepada anak didik diantaranya adalah memberi angka atau nilai. Pemberian mulai dilakukan oleh guru ketika mereka selesai ulangan atau menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Cara ini merangsang anak untuk giat belajar. Anak yang nilainya rendah, mereka akan termotivasi untuk meningkatkan belajarnya dan anak yang nilainya bagus akan semakin giat dalam belajar.

Maka untuk meningkatkan aktivitas dan semangat belajar diperlukan ketrampilan dan kreativitas guru dalam menyampaikan materi yaitu dengan cara penggunaan metode yang tepat dam motivasi.

Berangkat dari latar belakang di atas maka perlu kiranya diadakan suatu penelitian pendidikan, dalam hal ini penulis akan mengangkat suatu topik “Penggunaan Metode ceramah dan tanya jawab dalam meningkatkan motivasi belajar Bahasa Arab siswa kelas XI IPS MA Bahrul ‘Ulum Tambakberas Jombang “.

B.     Rumusan MasalahDari uraian latar belakang di atas, maka penulis dapat merumuskan permasalahan:

1. Apakah metode ceramah dan tanya jawab dapat meningkatkan motivasi belajar Bahasa Arab siswa kelas XI IPS MA Bahrul ‘Ulum Tambakberas Jombang?

2. Bagaimana cara metode ceramah dan tanya jawab diterapkan sehingga dapat memotivasi belajar Bahasa Arab siswa kelas XI MA Bahrul ‘Ulum Tambakberas Jombang?

C.     Tujuan PenelitianBerdasarkan pada rumusan masalah di atas, maka penulis akan merumuskan penelitian ini dengan tujuan sebagai berikut:

1. Mengetahui apakah metode ceramah dan tanya jawab dapat meningkatkan motivasi belajar Bahasa Arab siswa kelas XI MA Bahrul ‘Ulum Tambakberas Jombang.

2. Mengetahui bagaimana metode ceramah dan tanya jawab diterapkan sehingga dapat memotivasi belajar Bahasa Arab siswa kelas XI MA Bahrul ‘Ulum Tambakberas Jombang.

D.    Manfaat PenelitianPenelitian ini diharapkan dapat bermanfat bagi:

1. Bagi lembaga (sekolah), sebagai bahan pertimbangan pengunaan informasi atau menentukan langkah-langkah penggunaan metode pengajaran bahasa Arab khususnya dan pelajaran lain pada umumnya.

2. Bagi guru, sebagai bahan pertimbangan guru untuk memilih metode yang sesuai dengan tujuan pengajaran.

3. Bagi siswa, dengan metode tanya jawab ini diharapkan siswa lebih termotivasi dalam belajar.

4. Bagi penulis, memberi manfaat bagi peneliti dan menambah khazanah keilmuan juga sebagai bekal menjadi guru yang profesional kelak.

E.     Hipotesa Tindakan1. Dengan penerapan metode ceramah dan tanya jawab maka motivasi belajar bahasa Arab siswa kelas XI

IPS MA Bahrul ‘Ulum Tambakberas Jombang akan meningkat.

2. Dengan menerapkan metode ceramah dan tanya jawab dapat meningkatkan kualitas hasil pembelajaran bahasa Arab siswa kelas XI IPS MA Bahrul ‘Ulum Tambakberas Jombang.

Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) Mata Kuliah PDGK 4501 Penerapan Metode Ceramah Pada Mapel IPA dan IPS

22nd November 2012 Cat: Skripsi with Comments Off

Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) Mata Kuliah PDGK 4501 Penerapan Metode Ceramah Pada Mapel IPA dan IPS adalah salah satu contoh Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) Mata Kuliah PDGK 4501 Penerapan Metode Ceramah Pada Mapel IPA dan IPS kumpulan tugas akhir skripsi tesis tugas kuliah secara online Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) Mata Kuliah PDGK 4501 Penerapan Metode Ceramah Pada Mapel IPA dan IPS untuk SMU SLTA SMK MA S1 S2 S3 artikel paper karya ilmiah makalah tugas akhir skripsi tesis. Anda bisa mendownload Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) Mata Kuliah PDGK 4501 Penerapan Metode Ceramah Pada Mapel IPA dan IPS full content lengkap atau artikel yang berkaitan dengan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) Mata Kuliah PDGK 4501 Penerapan Metode Ceramah Pada Mapel IPA dan IPS dalam bentuk PDF secara gratis.

KATA PENGANTAR

Tiada kata yang pantas kami ucapkan kecuali rasa syukurkehadirat Allah Tuhan Yang

Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayat –Nya sehingga penulis dapat menyusun

laporan Penelitian Tindakakn Kelas  ( PTK ) mata pelajaran Ilmu PengetahuanSosial dan Ilmu

Pengetahuan Alam  kelasIII semester 1

            Laporan ini berisi  tentang pelaksanaan perbaikan pembelajaranmata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial ( IPS ) dan Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA)

            Masalah ini dingkatberdasarkan pengalaman belajar dikelas. Berdasarkan pengalaman

itulah, penulisbelum merasa puas dengan hasil yang dicapai. Dalam hal ini penulis

mencobamemecahkan masalah tersebut dengan merancang kegiatan perbaikan

denganmengadakan observasi, diskusi dengan teman sejawat.

            Laporan ini masihbanyak terdapat kekurangan, oleh sebab itu penulis berharap kepada

para pembacaberkenan memberikan saran dan masukan agar penulis dapat

menyempurnakannya.Kritik dan saran untuk perbaikan isi laporan ini penulis sambut dengan

senanghati.

Ucapan terima kasih kepada teman sejawat, Supervisorserta semua pihak yang telah

menyumbangkan ide atau gagasan untuk kesempurnaanlaporan ini semoga dapat bermanfaat

untuk kepentingan dan kemajuan pendidikan.

Bangkinang,    Agustus 2010

Penulis

DESI ARISANTI

NIM. 816623894

DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR ………………………………………………………………………………… iDAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………………… ii          DAFTARLAMPIRAN ………………………………………………………………………………. ivLEMBARIDENTITAS ………………………………………………………………………………. vBAB I PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang Masalah ………………………………………………………………. 1

B.    Rumusan Masalah………………………………………………………………………… 3

C.    Tujuan Penelitian PerbaikanPembelajaran ……………………………………… 4

D.   Manfaat Penelitian PerbaikanPembelajaran ……………………………………. 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A.   Hasil Belajar dan Pembelajaran …………………………………………………….. 6

B.    Penggunaan Metode ……………………………………………………………………. 7

C.    Hubungan Metode dengan Hasilbelajar…………………………………………. 7

BAB III PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A.   Subjek Penelitian………………………………………………………………….

B.    Deskripsi Persiklus ……………………………………………………………….

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.   Deskripsi persiklus ……………………………………………………………….

1.1. Rencana Pengamatan Repleksi ………………………………………..

B.     Pembahasan ……………………………………………………………………….

BAB V  KESIMPULAN DAN SARAN

A.   Kesimpulan …………………………………………………………………………

B.    Saran ………………………………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………….

Tabel

1.     Jadwal Pelaksanaan PerbaikanPembelajaran ……………………………………..

2.     Pengelolaan Data awal dan duasiklus pada mata pelajaran IPS  …………..

3.     Pengelolaan Data awal dan duasiklus pada mata pelajaran IPA……………

BAB I

PENDHULUAN

1.1    Latar Belakang Masalah

Pendidikan di Sekolah Dasar didefenisikan sebagai prosespengembangan kemampuan yang

paling mendasar bagi Setiap siswa dimana setiapsiswa belajar secara aktif karena adanya

dorongan dari dalam diri dan adanyasuasana yang memberikan kemudahan ( Kondusif ) bagi

perkembangan dirinya secaraoptimal.

Keberhasilan suatu proses belajar sering ditandai denganperobahan yang positif pada diri

anak, bagi guru merupakan kebanggaan yang takternilai. Masalah keberhasilan ini sebenarnya

merupakan beban psikis yangsangat berat sekali bagi seorang guru sebagai perencana ( planer )

pembelajaran. Hal ini terkait banyaknya permasalahan –permasalahan yang dijumpai guru dalam

pembelajaran , seperti :

a.      Rendahnya kemampuan siswa menerapkanmateri Lingkungan Alam dan buatan serta

Menggolongkan Mahluk Hidup ( Hewan )secara sistimatis.  

b.     Gedung sekolah yang berdekatandengan perumahan penduduk

c.      Siswa yang tidak mencapaiketuntasan belajar sebagian besar adalah dari keluarga yang orang

tuanya tidakberpendidikan.

d.     Kurangnya minat siswa mengulangpelajaran di luar jam sekolah.

Suatu rencana PTK diawali dengan adanya masalah yangdirasakan atau disadari  oleh guru.

Halini sesuai dengan salah satu kareteristik PTK. Masalah berasal dari orang yangterlibat dalam

praktek. Dalam hal ini guru sebagai pengelola pembelajaran.Tentu guru yang merasakan masalah

yang ada yang ada dikelasnya yang jikadibiarkan masalah akan berdampak buruk bagi proses

pembelajaran.

a. Adanya hal – hal yang terkait dengan masalahpembelajaran dan masalah yang akan

diatasi dengan PTK.

Dari permasalahan diatas penulis menganggap permasalahnnomor a dan nomor c untuk

diteliti dan menguraikan permasalahan dan alkternatifproblem solving sesuai dengan konsep

pembelajaran.

Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini penulisbanyak dibantu oleh Kepala

Sekolah, teman sejawat, dan Supervisor sehingga penulisdapat menyusun langkah – langkah

dalam penyusunan PTK ini.

Berdasarkan hal tersebut diatas peneliti meminta bantuanteman – teman sejawat dan

Supervisor untuk mengidenfikasikan kekurangan dankelemahan dalam pembelajaran. Dari

diskusi teman – teman sejawat dan Supervisorterungkap beberapa masalah yang terjadi pada

pembelajaran yaitu :

      Pada Pelajaran IPS yakni:

a. Rendahnya kemampuan siswa dalam menerapkan materi Lingkungan Alam Dan Buatan

b. Siswa tidak dapat mengerjakan sebagian latihan dengan benara dalam materi Lingkungan

Alam Dan Buatan

c. Siswa kurang mampu menentukan materi Lingkungan Alam Dan Buatan dalam proses

pembelajaran.

d. Siswa banyak tidak mengerti materi Lingkungan Alam Dan Buatan

e. Siswa tidak mau bertanya walaupun tidak mengerti sama sekali tentang materi

Lingkungan Alam Dan Buatan

      Pada pelajaran IPA yakni :

a. Rendahnya kemampuan siswa untuk mengetahui materi Menggolongkan Mahluk Hidup (

Hewan )

b. Siswa ragu dan tidak mau bertanya tentang Menggolongkan Mahluk Hidup             

( Hewan )

c. Kurangnya pemahaman siswa tentang Menggolongkan Mahluk Hidup ( Hewan )

d. Kurang aktifnya siswa didalam kelas karena tidak mau peduli terhadap materi

Menggolongkan Mahluk Hidup ( Hewan )    

1.           Analisis Masalah

a.            Proses analisis masalah danproses timbulnya masalah.

Setelah masalah teridentifikasi kita perlu mengadakananalisis sehingga dapat merumuskan

masalah dengan jelas, tanpa mengadakananalisis mungkin masalah yang kita identifikasi masih

kabur, analisis dapatdilakukan dengan mengajukan pertanyaan pada diri sendiri, merefleksi diri

ataumengaji ulang berbagai dokumen seperti pekerjaan siswa, daftar hadir atau daftarhasil

belajar siswa, dari hal tersebut kita dapat mengetahui kelemahan –kelemahan atau gambaran

yang perlu diperbaiki oleh si pendidik itu sendiri.

b.           Teori atau pengalaman yangrelevan penyebab munculnya masalah

Penyebab masalah yang sering dirasakan oleh siswa ataupihak sekolah pada dasarnya

datang dari guru itu sendiri, adanya penyebab itudatang dari anggota keluarga pendidik itu

sendiri, misalkan penyebab itu adalah: seorang pendidik dirumahnya ada masalah yang belum

diselesaikan sehinggamasalah itu sering kali dibawa oleh pendidik ke sekolah dengan penyebab

itulahanak didik  yang berada di sekolah selalumenjadi korban.

  

                       Rumusan Masalah

Dari hasil penelitian dan diskusi dengan supervisor danteman sejawat ditemukanlah

beberapa hal yang menyebabkan rendahnya kemapuansiswa dalam menyerap dan mengusai

materi yang disajikan pada pelajaran IPSyaitu :

a.      Guru terlalu cepat dalammenjelaskan materi Lingkungan Alam dan Buatan  

b.     Guru kurang memberikan contohyang kongkrit dalam menjelaskan materi Lingkungan Alam dan

Buatan

c.      Guru kurang memberikan konsepmateri Lingkungan Alam dan Buatan

d.     Siswa kurang memperhatikanketika pelajaran sedang berlangsung

e.      Guru kurang menggunakan alatperaga yang manarik untuk memotifasi semangat belajar siswa.

Sedangkan pada mata pelajaran IPA terungkap hal :

a. Kurang berpariasinya guru menggunakan matode dalam menyampaikan materi pelajaran

b. Ruang kelas tidak terkuasai oleh guru, karena guru asik menerangkan sedangkan murid

sibuk dengan kegiatan sendiri.

c. Guru tidak memancing motivasi bertanya siswa

d. Guru tidak menggunakan alat peraga sama sekali

Berdasarkan permasalahan diatas maka penulismenyimpulkan bahwa focus perbaikan

pembelajaran yang akan dilakukan adalah :

1. Bagaimana teknik meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami konsep

Lingkungan Alam dan Buatan di kelas III dengan ceramah dan Tanya jawab.  

2. Bagaimana cara menerapkan materi Lingkungan Alam dan Buatan pada mata pelajaran

IPS dan Menggolongkan Mahluk Hidup ( Hewan ) pada mata pelajaran IPA dengan

metode ceramah dan Tanya jawab.  

                       Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Adapun tujuan Penelitian TindakanKelas ( PTK ) ini adalah :

1. Memperbaiki pembelajaran sehingga anak dapat menghargai perbedaan suku dalam

melanjutkan pembangunan ini.

2. untuk memenuhi tugas pada mata kuliah pemantapan kemampuan professional        

( PGSD 4412 ) pada program S 1 PGSD  Universitas Terbuka.

1.4       Manfaat PenelitianPerbaikan Pembelajaran

1. Bagi Siswa

Diharapkan dapat meningkatkan minat dan hasil belajarpada pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

dan dapat meningkatkan kemampuan belajarpada pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

2. Bagi Guru

Sebagai acuan untuk memperoleh kualitas proses belajarmengajar di kelas dan sebagai evaluasi

diri terhadap kinerja guru selama prosesbelajar mengajar

3. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangandalam rangka meningkatkan mutu hasil

pembelajaran di SD Negeri 019 BangkinangKecamatan Bangkinang.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1             Belajar

Belajar menurut Jhon Dewey ( Belajar dan pembelajaran 2,2005 ; 4.4 ) yaitu menekankan

pada proses balikan yang menggunakan istilahbalikan untuk menjelaskan bagaimana belajar

mengubah impulse, perasaan,keinginan dan pengalaman kongkret kedalam tindakan yang

mempunyai tujuan yang tingkatnyalebih tinggi.

Belajar adalah proses diakeksis yang mengingtegrasikanpengalaman dengan konsep ,

observasi dengan tindakan. Perumusan tujuanmerupakan proses intelektual yang cukup

kompleks. Perumusan tujuan tersebutmencakup tiga hal yaiyu opservasi keadaan sekeliling ,

pengetahuan tentang apayang telah terjadi pada situasi yang sama pada saat yang lalu.,

yaitupengetahuan kyang sebagian diperoleh dengan ingatan dan sebagian lagi dariinformasi,

nasehat dan peringatan dari orang – orang yang telah memiliki yanglebih banyak pengalaman

dan pertimbangan, yang menggabungkan apa yangdiobservasikan dengan apa yang diingat untuk

menentukan pengetahuan yang singnifikasi.

2.2             Hasil Belajar

Hail belajar ( Modul Evaluasi pengajaran, 2002 ; 1.4 )adalah alat ukur yang mampu

menentukan kemampuan sesorang setelah mengilkutipembelajaran. Materi yang dinyatakan

tidak hanya mengenai apa yang diperolehdari guru tetapi juga mengenai  hal – haldiluar yang

diberikan, dilatihkan dan didiskusikan dengan guru, tetapi meliputisemua aspek pembentukan

watak peserta didik. Dengan kata lain termasuk materiyang dipelajari dari lingkungan yang

terkait dengan pembelajaran dari guru.

Keberhasilan proses belajar mengajar ( StrategiMengajar, 2005; 35-36 ) dapat dilihat dari

empat aspek antara lain tujuan yangingin dicapai, materi yang dikembangkan, pelaksanaan

kegiatan belajara mengajardan pelaksanaan evaluasidalam pembelajaran, evaluasi dalam proses

dinamisasikegiatan yang mengamati perilaku siswa dalam evaluasi meliputi tujuanpengajaran,

scope, perubahan – perubahan terhadap kualitas personal dankemampuan – kemampuan siswa.

2.3             Metode Diskusi

Menurut Heri Sumarteri ( Strategi mengajar, 2005, ; 57 )metode diskusi merupakan

komunikasi atau dialog dua arah antara individu denganlingkungannya atau antara kelompok

lainnya yang membahas suatu masalah, dalamkegiatan pembelajaran metode   diskusisering

dilakukan melalui kelompok belajar yang anggotanya terdiri dari tigaorang sampai lima orang

atau lebih, dalam pelaksanaannya disekolah metodediskusi belum begitu efektif oleh guru,

padahal metode ini mampu memberikanmotivasi dan semangat belajar yang tinggi kepada

siswa. 

Penerapan metode diskusi ini tidak dapat dilakukan dalamruangan yang pengap, kurang

mendapat cahaya dan udara, metode diskusi akanlebih efektif dilakukan disekolah apabila

dirancang berdasarkan masalah dantujuan pembelajaran, dalam pelaksanaannya metode diskusi

selalu  dimulai dengan :

a. Menentukan ketua, dan moderator

b. Mempersilahkan masing – masing anggota mengajukan pendapatnya

c. Merangkum pendapat masing – masing

d. Menyusun kesimpulan

e. Merumuskan tindak lanjut

f. Mengevaluasi pengalaman belajar

Melihat kelebihan metode diskusi dalam kegiatan belajardisekolah, maka guru hendaknya

dapat memberikan prioritas pada aspek – aspekatau hal – hal penting yang dibicarakan siswa

berawal dari masalah danpembahasannya dilakukan berbagai sumber belajar ( buku )

            Untuk kelas rendah,cara diskusi kelompok lebih diarakan pada lingkungan tempat tinggal

siswadengan topic dan tema yang mencakup sederhana seperti kebersihan, keindahan,kerapian,

lalu lintas, taman sekolah dan lain sebagainya.

Dalam prakteknya metode diskusi terdiri dari :

1.     Dialog

Menurut Beal Bohlen, dan Raudabough (1997 : 230 – 234 ) dan Cortght Hinds      ( 1995 : 28

– 30 ) dialogmerupakan suatu diskusi yang dilakukan dihadapan sekelompok hadirin oleh

duaorang ahli dalam satu bidang khusus ( Ilmiah ). Dalam kegiatan pembelajarandialog lebih

banyak dilakukan di tingkat universitas                ( Perguruan Tinggi ) namun hal ini tidakberarti

di lembaga pendidikan seperti pada tingkat pendidikan dasar danmenengah tidak dapat

dilakukan.  

Dalam arus perubahan dan tantanganmasyarakat yang semakin dinamis sebaiknya para guru

melakukan dalam kegiatanbelajar mengajar dengan membahas suatu masalah sederhana dalam

kehidupan siswayaitu :

a.      Mengemukakan pendapat,pandangan seorang siswa tentang kehidupan masyarakat

b.     Menumbuhkan minat terhadapsuatu objek

c.      Memusatkan perhtian pada suatuisu yang sedang berkembang

d.     Menggali pandangan seseorangtentang masalah yang terjadi dalam masyarakat.

2.     Diskusi Mengambang

Diskusi mengambang adalah suatudiskusi dimana anggota kelompok mengemukakan

pendapatnya secara tertulistentang suatu masalah atau topic, selanjutnya masalah atau ytopik

tersebutdibahas bersama dengan kelompok lainya sehingga menghasilkan pendapat bersama.

Pelaksanaan Diskusi mengambang hampirsama dengan cara yang dilakukan dalam dialog,

seminar dan lokakarya. Dalampembelajaran diskusi mengambang dapat dilakukan pada tingkat

pendidikandasar  dan menengah.

Diskusi mengambang lebih efektif padakegiatan pembelajaran melalui Kurikulum terpadu

( Integrated Curiculum ) ataudengan kata lain Kurikulum jaring laba – laba.

Dalam kegiatan ini kelompok belajardiharapkan pada suatu tema yang ditetapkan oleh guru,

kegiatan kelompok adalahtema “ Lingkungan “ juga kelompok dalam membahas tema

lingkungan melihat dariaspek Matematika, IPA, IPS, dan Bahasa serta lainnya.

3.     Membahas dan Berdiskusi

Jenis metode membaca dan berdiskusisering dilakukan oleh peserta didik tingkat pendidikan

dasar ( Sekolah Dasardan SLTP ) dan tingkat pendidikan menengah     ( SMA/SMK/MA ).

Kegiatan yang harus dilakukan parasiswa yang ikut dalam diskusi ini adalah :

a.      Membaca bahan yang samakemudian dilanjutkan dengan berdiskusi

b.     Kelompok – kelompok pesertamembaca bahan yang berlainan kemudia dilanjutkan dengan

diskusi

c.      Seorang peserta membaca bahandengan keras kemudian seluruh peserta mendiskusikannya

d.     Diskusi yang terpimpin merupakandiskusi yang terencana secara matang, model diskusi ini

diawali denganpengarahan atau tuntutan dengan lancar dan dapat menggunakan waktu

seefisienmungkin serta dapat menghilangkan rasa bosan dan kecewa para peserta.

Bentuk tuntunan dalam pelaksanaan diskusi terpimpinadalah :

a.      Outline yang dipersiapkanmeliputi

-         Outline yang terdiri daripertanyaan – pertanyaan pokok

-         Rincian pertanyaan yang harusdibahas oleh kelompok

b.          Otulineyang sederhana, outline yang sederhana yang terdiri dari daftar pertanyaanpendek –

pendek dengan maksud agar diskusi berlangsung dengan lancar dan tertib

c.      Outline kerangka, Outlinekerangka dipersiapkan guna memberi arah yang lebih leluasa kepada

pesertadiskusi untuk menggali masalah dan bagaimana cara mengatasinya. Diskusikerangka ini

diperlukan pemimpin ( Moderator ) yang lebih aktif dan mampumengarahkan peserta kepada

tujuan. Biasanya pemandu diskusi ini dipilih dariorang – orang yang memiliki pengalaman,

minat pengetahuan dan kemampuanmempengaruhi orang lain.   

BAB III

PELAKSANAAN PERBAIKANPEMBELAJARAN

                                               Subjek Penelitian

Perbaikan pembelajaran dilaksanakan di kelas III SDNegeri 019 Bangkinang Kecamatan

Bangkinang Kabupaten Kampar, dengan jumlahsiswa sebanyak 21 orang terdiri dari 9 orang

siswa laki – laki dan 12 orangsiswa perempuan dalam pembelajaran IPS dan IPA dengan metode

Ceramah dan Tanyajawab tanggal 16 Oktober sampai dengan tanggal Oktober2010, untuk

lebih jelasnya dapat table 1 dibawah ini :

Jadwal pelaksanaan perbaikan pembelajaran

Tabel 1

NoHari /

TanggalWaktu

Mata

PelajaranKelas

Guru

PendampingKet

1. 07.30-

08.40

08.40-

09.15

IPS III Data

Awal

2. 07.30-

08.40

08.40-

09.15

IPA III Data

Awal

3. 07.30-

08.40

08.40-

09.15

IPS III Siklus I

4. 07.30-

08.40

08.40-

09.15

IPA III Siklus I

5. 07.30-

08.40

08.40-

09.15

IPS III Siklus

II

6. 07.30-

08.40

08.40-

09.15

IPA III Siklus

II

3.2             Deskripsi Persiklus

                                                      Siklus I Ilmu PengetahuanSosial

  Perencanaan

Dengan adanaya masalah yang dihadapi Guru pada kelasIII, oleh karena itu ada beberapa

rencana tindakan yang akan dilakukan dalamperbaikan pembelajaran antara lain :

1. Mempersiapkan bahan pembelajaran yang sesuai dengan materi dan tujuan yang ingin

dicapai

2. Memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran

3. Memotivasi siswa dalam pembelajaran

4. Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya

5. mengadakan Tanya jawab dengan metode yang berbeda

6. Memberikan penguatan kepada siswa yang dapat menjawab perntanyaan

7. Membuat langkah – langkah prosedur pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang

dilaksanakan

  Pelaksanaan

Pelaksanaan Perbaikan pembelajaran untuk siklus I matapelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

dilaksanakan dengan tahapan :

A. Kegiatan Awal ( ± 10 menit )

1.     Diawali dengan salam pembukadan selanjutnya menyatakan kesiapan siswa untuk belajar

2.     Tanya jawab tentang pelajaranyang lalu

3.     Menyampaikan tujuanpembelajaran yang akan dicapai

4.     Memotivasi siswa

B. Kegiatan inti ( ± 35 menit )

1.     Melakukan didkusi kelas untukmembahas materi Lingkungan Alam dan Buatan

2.     Memberikan beberapa kasusmengenai materi Lingkungan Alam dan Buatan, setelah itu didkusi

kelas danbersama – sama mencari kesumpulan

3.     Mengerjakan latihan soal yangberkaitan dengan Lingkungan Alam dan Buatan

C. Penutup ( ± 5 menit )

  Siswa bersama guru menyimpulkan pelajaran

  Pengamatan

Hasil belajar yang dicapai oleh siswa kelas III SDNegeri 019 Bangkinang Kec. Bangkinang Kab.

Kampar pada siklus I mata pelajaranIPS sudah menunjukkan kemajuan, yang mana tingkat

keberhasilan sudah meningkatdibandingkan dengan dilaksanakannya perbaikan pembelajaran,

bukti inimenunjukkan bahwa penggunaan metode ceramah dan Tanya jawab membantu

sekalidalam mencapai hasil belajar yang diharapkan.

  Refleksi

Selama perbaikan pembelajaran yang penulis lakukan padapembelajaran Ilmu Pengetahuan

Sosial pada siklus I sudah menunjukkan kemajuanyang mana siswa lebih aktif dalam belajar

walaupun masih terdapat kelemahanyang membuat hasil belajar yang diharapkan belum tercapai

secara maksimal , halini penulis temukan berdasarkan hasil laporan pengamatan teman sejawat

danrefleksi penulis, yang mana diantara kelemahan – kelemahan tersebut adalah :

1.     Tidak semua siswa yang mendapatkesempatan menjawab pertanyaan

2.      Masih ada siswa yang menjawab pertanyaan tidakbenar

3.     Terjadi keributan kecil ketikasiswa diminta untuk menyampaikan pendapatnya

                                                      Siklus II Ilmu PengetahuanSosial

  Perencanaan

Dengan hasil yang dicapai pada sisklus I IlmuPengetahuan Sosil diatas maka penulis merasa

masih harus melakukan perbaikanpembelajaran lanjutan yaitu siklus II Ilmu Pengetahuan Sosial,

hal inibertujuan agar hasil yang diharapkan benar – benar memuskan sesusai denganrencana atau

tujuan perbaikan pembelajaran, ada beberapa rencana tindakan yangakan dilakukan dalam

perbaikan yaitu :

1.     Mempersiapkan bahan pelajaranyang sesuai dengan materi dan tujuan myang ingin dicapai

2.     Memilih metode yang tepatsesuai dengan materi

3.     Sebaran pertanyaan akansiusahakan lebih merata

4.     Jumlah pertanyaan yangdisajikan juga lebih banyak

5.     Mengadakan Tanya jawab yangbervariasi

6.     Memberikan kesempatan kepadasiswa yang bertanya sehingga diharapkan tidak ada lagi siswa

yang tidak benar dalam menjawab pertanyaan yangdiajukan

7.     Memberikan penguatan pada siswayang dapat menjawab pertanyaan.

Pelaksanaan

Pelaksanaan perbaikan pembelajaran untuksiklus II mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

dilaksanakan dengan tahapan:

A.  KegiatanAwal ( ± 10 menit )

1.     Diawali dengan salam pembukadan selanjutnya mengabsen siswa

2.     Apresiasi ; mengulang pelajaran yang lalu yaitu tentangLingkungan Alam dan Buatan

3.     Memotivasi ; Materi ini sangatberfanfaat guna kelangsungan kehidupan masa depan yang lebih

baik

B.   Kegiatan inti ( ± 35 menit )

1.     Melakukan diskusi kelasmengenai Lingkungan Alam dan Buatan

2.     Guru memberikan kasus – kasusyang sedang terjadi pada Lingkungan Alam dan Buatan

a.      Apa yang di maksud denganlingkungan…. ?

b.     Apa yang dimaksud denganpencemaran lingkungan….?

c.      Apa contoh pencemaranlingkungan….?

3.     Memberikan beberapa kasusmengenai Lingkungan Alam dan Buatan pada masa yang akan

datang, setelah itubersama – sama mencari kesimpulan.

4.     Menyelesaikan latihan soal yangberkaitan dengan Lingkungan Alam dan Buatan

C.   Penutup ( ± 5 menit )

  Siswa dibawah bimbingan guru menyimpulkan pelajaran.

  Pengamatan

Pengamatan yang dilakukan penulis adalah dengan caramengamati siswa pada saat proses

belajar mengajar berlangsung, mengamati hasilevaluasi yang diperoleh siswa kelas IIISD Negeri

019 Bangkinang Kec. Bangkinang pada siklus II mata pelajaran IlmuPengetahuan Soial sudah

menunjukkan kemajuanyang sangat baik.

Oleh karena itu PTK yang dilaksanakandofokuskan pada ceramah dan Tanya jawab dalam

upaya meningkatkan hasil belajarsiswa kelas III SD Negeri 019 bangkinang pada mata pelajaran

Ilmu PengetahuanSosial mengaju pada Penilaian kemampuan siswa, ceramah dan Tanya jawab.

  Refleksi

Setelah penulis melaksanakan perbaikanpembelajaran pada siklus I dan IImata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial denganmerancang metode yang lebih baik dan memperbaiki kelemahan –

kelemahan yang pada siklus I, sehingga siswa lebihaktif dalam PBM dan hasil yang dicapai

sangat memuaskan, tentu hal ini akanmenjadi bahan evaluasi bagi penulis untuk mengadakan

perbaikan – perbaikanpembelajaran selanjutnya dengan tercapainya hasil yang diharapkan yang

tentunyahasil yang lebih baik.

                                                      Siklus I Ilmu Pengetahuan Alam

  Perencanaan

Pada siklus I ini penulis mengadakan perbaikanpembelajaran pada mata pelajaran IPA, ada

beberapa rencana tindakan yang akandilakukan dalam perbaikan pembelajaran antara lain:

1. Mempersiapkan bahan pembelajaran yang sesuai dengan materi dan tujuan yang akan

dicapai

2. Memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran

3. Memotivasi siswa dalam pembelajaran

4. Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya

5. Mmengadakan Tanya jawab dengan metode yang bervariasi

6. Memberikan penguatan kepada siswa yang dapat menjawab pertanyaan

7. Membuat langkah – langkah prosedur pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang akan

dilaksanakan

  Pelaksanaan

Adapun pelaksanaan perbaikan pembelajaran untuk siklus Imata pelajaran Ilmu Pengetahuan

Alam dilaksanakan dengan tahapan :

A. Kegiatan Awal ( ± 10 menit )

1.     Diawali dengan salam pembukadan selanjutnya menanyakan kesiapan siswa untuk belajar

2.     Tanya jawab tentang pelajaran yang telah lalu

3.     Menyampaikan tujuanpembelajaran yang akan dicapai

4.     Memotivasi siswa

B. Kegiatan Inti ( ± 30 menit )

1.     Guru memajangkan gambar –gambar mahluk hidup ( hewan )

2.     Mengadakan Tanya jawab tentanggambar yang dipajangkan

3.     Murid disuruh menyebutkan nama– nama hewan yang ada di sekitar mereka tinggal

4.     Guru mengarahkan murid untukbertanya tentang hewan – hewan yang ada disekitar mereka

tinggal

5.     Guru mengajukan pertanyaanhewan apa saja yang biasa dipelihara disekitar pekarangan rumah

6.     Murid diminta untuk menjawabsatu persatu tentang pertanyaan yang disampaikan

C. Kegiatan Ahir ( ± 10 menit )

1. Murid dibawah bimbingan guru bersama – samamenyimpulkan pelajaran

  Pengamatan

Hasil belajar yang dicapai oleh siswa kelas III SDNegeri 019 Bangkinang Kecamatan

Bangkinang Kabupaten Kampar pada siklus I matapelajaran IPA sudah menunjukkan kemajuan,

yang mana tingkat keberhasilan sudahmeningkat dibandingkan dengan sebelum dilaksanakannya

perbaikan, bukti inimenunjukkan bahwa penggunaan metode ceramah dan Tanya jawab

membantu sekalidalam mencapai hasil yang diharapkan.

  Refleksi

Selma perbaikan pembelajaran yang penulis lakukan pada mata pelajaran IPApada siklus I sudah

menunjukkan kemajuan yang mana siswa lebih aktif dalambelajar walaupun masih terdapat

kelemahan yang membuat hasil belajar yangdiharapkan belum tercapai secara maksimal, hal ini

ditemukan berdasarkan hasillaporan pengamatan teman sejawat dan refleksi penulis yang mana

diantarakelemahan itu adalah :

1. Tidak semua siswa mendapat kesempatan menjawab pertanyaan

2. Masih adanya siswa yang menjawab pertanyaan tidak benar

3. Terjadi keributan kecil ketika diminta untuk mengajukan pendapatnya

3.2.4       Siklus II IPA

Perencanaan

Dengan hasil yang dicapai pada siklus I mata pelajaranIPA diatas maka penulis merasa perlu

melakukan perbaikan lanjutan yaitu siklusII mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, hal ini

bertujuan agar hasil yangdiharapkan benar – benar memuskan, ada beberapa tindakan yang akan

dilakukandalam perbaikan yaitu :

1. Mempersiapkan bahan pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran dan

tujuan yang akan dicapai

2. Memilih metode yang sesuai dengan materi

3. Sebaran pertanyaan diusahakan lebih merata

4. Jumlah pertanyaan yang disajikan juga lebih banyak

5. Mengadakan Tanya jawab yang bervariasi

6. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya sehingga diharapkan tidak

ada lagi siswa yang tidak benar dalam menjawab pertanyaan yang diajukan.

7. Memberi penguatan pada siswa yang dapat menjawab pertanyaan

Pelaksanaan

Pelaksanaan perbaikan pembelajaran untuk siklus II matapelajaran IPA dilaksanakan dengan

tahapan :

A. Kegiatan Awal ( ± 10 menit )

1.     Memberi salam dan setelah itumengabsen siswa

2.     Apersepsi, mengulangpembelajaran yang lalu yaitu tentang menggolongkan mahluk hidup

( hewan )

3.     Memotivasi, materi ini sangatbermanfaat dalam menciptakan kerukunan antara sesama murid

dan murid dan guru serta hubungan yangharmonis.

B. Kegiatan Inti ( ± 30 menit )

1.     Guru meminta murid untukmemperhatikan gambar hewan yang dipajang didepan kelas

2.     Siswa menyebutkan nama – namahewan yang diketahuinya melalui gambar

3.     Memberikan kesempatan kepadasiswa untuk adu kecepatan dalam menyebutkan nama hewan

yang adal di lingkungansekitar mereka tinggal

4.     Memberikan tugas untuk membuatpertanyaan – pertanyaan tentang hewan yang ada disekita

tempat tinggal mereka.

C. Kegiatan Akhir ( ± 10 menit )

1.     Memberikan penguatan tentang dampakpositif dan negatif tentang dampak memelihara hewan di

sekitar lingkungantempat tinggal

2.     Siswa bersama guru menyimpulkanmateri pelajaran

Pengamatan

Pengamatan yang dilakukan penulisadalah dengan cara mengamati siswa pada saat proses

belajar mengajar, mengamatihasil evaluasi yang diperoleh maka hasil belajar yang dicapai oleh

siswa kelasIII SD Negeri 019 Bangkinang Kecamatan Bangkinang Kabupaten Kampar pada

siklusII mata pelajaran IPA sudah sangat menunjukkan kemajuan yang sangat baik.

Oleh karena itu PTK yang dilaksanakandifokuskan pada ceramah dan Tanya jawab dalam

upaya meningkatkan hasil belajarsiswa kelas III SD Negeri 019 Bangkinang Kecamatan

Bangkinang Kabupaten Kampar pada mata pelajaran IlmuPengetahuan Alam mengaju pada

Penilaian kemampuan siswa, ceramah dan Tanyajawab.

Refleksi

Setelah penulis melakukan perbaikan pembelajaran padasiklus I dan II mata pelajaran IPA

dengan merancang metode yang lebih baik danmemperbaiki kelemahan – kelemahan

yangditemukan pada siklus I, sehingga siswa lebih aktif dalam PBM dan hasil yangdicapai

sangat memuskan, tentu saja hal ini akan menjadi bahan evaluasi bagipenulis untuk mengadakan

perbaikan – perbaikan pembelajaran selanjutnya demitercapainya hasil yang diharapkan pada

masa yang akan datang.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DANPEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Persiklus

4.1.1 Rencana PengamatanRefleksi

Setelah melakukan prosesperbaikan pembelajaran dengan menempuh langkah – langkah

yang telahdirencanakan dalam rencana perbaikanpembelajaran ( terlampir ) baik pada mata

pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosialmaupun mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam diperoleh

data – data perolehannilai – nilai sebagaimana dapat dilihat pada tabel dibawah ini

Daftar Perolehan Hasil Belajar Siswa KelasIII

Pada mata pelajaran IPS dengan topik “ Lingkungan Alam dan Buatan “

Tabel Rekapitulasi Nilai IPS

No Nilai

Perolehan

KetAwal

Jumlah ( % )

Siklus I

Jumlah ( % )

Siklus II

Jumlah ( % )

1. 8,00 s/d 10,00 3 ( 14, 28 ) 5 ( 23, 80 ) 6 ( 28, 57 ) Istimewa

2. 7,00 s/d 8,00 5 ( 23, 80 ) 5 ( 23, 80 ) 10 ( 47, 61 ) Sangat Baik

3. 6,00 s/d 7,00 7 ( 33, 33 ) 8 ( 38, 09 ) 4 ( 19, 04 ) Baik

4. 5,00 s/d 6,00 6 ( 28, 57 ) 3 ( 14, 28 ) 1 ( 4, 76 ) Cukup

5. Jumlah Siswa 21 21 21

6. Nilai rata – rata 6,6 7,1 7,6

Keterangan :

Berdasarkan hasil tabel diatas pembelajaran yangdilaksanakan sudah menunjukkan

kemajuan walaupun belum maksimal, pada awalnilai rata – rata ( 6,6 ) siklus I ( 7,1 ) dan siklus

II ( 7,6 ) pada siklus Iyang belum mencapai ketuntasan minimal 3 orang siswa yang mencapai

ketuntasanminimal 18 orang siswa, dan pada siklus II yang belum mencapai ketuntasaminimal

adalah 1 orang siswa sedangkan yang telah mencapai ketuntasan minimaladalah 20 orang siswa.

Grafik Hasil Belajar IPS

Tabel Rekapitulasi Nilai IPA

No Nilai

Perolehan

KetAwal

Jumlah ( % )

Siklus I

Jumlah ( % )

Siklus II

Jumlah ( % )

1. 8,00 s/d 10,00 4 ( 19, 04 ) 5 ( 23, 80 ) 6 ( 28, 57 ) Istimewa

2. 7,00 s/d 8,00 6 ( 28, 57 ) 10 ( 47, 61 ) 12 ( 61, 90 ) Sangat Baik

3. 6,00 s/d 7,00 7 ( 33, 33 ) 4 ( 19, 04 ) 2 ( 9, 52 ) Baik

4. 5,00 s/d 6,00 4 ( 19, 04 ) 2 ( 9, 76 ) 1 ( 4, 76 ) Cukup

5. Jumlah Siswa 21 21 21

6. Nilai rata – rata 6,5 7,9 8,1

Keterangan :

Berdasarkan hasil tabel diatas pembelajaran yangdilaksanakan sudah menunjukkan

kemajuan, walaupun belum maksimal, pada dataawal nilai rata – rata ( 6,5 ), SiklusI ( 7,9 ),

sedangkan padasiklus II ( 8,1 )

Pada siklus I yang belum mencapai ketuntasan minimal 2orang siswa, sedangkan yang

telah mencapai ketuntasan minimal adalah 19 orang siswa, dan siklus IIyang belum mencapai

ketuntasan minimal adalah 1 orang siswa sedangkan yangtelah mencapai ketuntasan minimal

adalah 20 orang siswa.

Grafik Rekapitulasi Nilai IPA

4.2 Pembahasan

Dilihat dari hasil perbaikan dan hasil diskusi penulisdengan teman sejawat bahwa

perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan telahmenunjukkan kemajuan dan peningkatan

demikian juga ketuntasan belajar siswasecara individu, dalam perbaikan pembelajaran siswa

sudah menunjukkankeaktifannya dalam Tanya jawab serta diskusi dan dalam menyelesasikan

tugasyang diberikan baik dalam pembelajaran IPS dan IPA.

Pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada mata pelajaranIPS dengan topik “ Lingkungan

Alam danBuatan “ dan mata pelajaran IPA dengan topik “ Menggolongkan Mahluk Hidup

(Hewan ) penulis mengalami beberapakendala dalam melakukan penelitian dilapangan

diantaranya memakan waktu yangcukup lama, sinkronisasi dengan teman sejawat sedikit

terhambat dikarenakanketerbatasan ilmu tentang penelitian.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1       Kesimpulan

Dari hasil perbaikan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dan IlmuPengetahuan Alam

telah dilaksanakan dan dapat diambil beberapa kesimpulansebagai berikut :

1. Dengan memberikan motivasi dan menanamkan konsep Ilmu Pengetahuan Sosial dan

Ilmu Pengetahuan Alam dengan benar siswa mampu menumbuhkan kecintaan mereka

terhadap lingkungan dan mahluk hidup

2. Dengan memberikan penjelasan secara lisan dan berulang – ulang siswa lebih mengerti

dalam mengerjakan latihan sehingga prestasi meningkat

3. Proses pembelajaran akan sukses jika ditunjang oleh suasana kelas yang kondusif dan

menyenangkan, apalagi dengan menggunakan metode yang bervariatif sesuai dengan

kondisi dan situasi dimana siswa berada serta tetap memperhatikan bahasan yang

menyenangkan.

4. Minat siswa harus ditumbuh kembangkan dengan berbagai teknik pembelajaran yang

relevan.

5.2       Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, ada beberapa hal yang sebaiknya dilakukan guru dalam

meningkatkan kemampuansiswa dalam pembelajaran IPS dan IPA di Sekolah Dasar adalah :

1. Memberikan metode pembelajaran yang bervariasi dan bermakna

2. Memberikan motivasi kepada siswa dengan berbagai gambaran yang positif tentang

manfaat ilmu yang dipelajarinya bagi kehidupan kelak

3. Menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan

4. Memberikan kesempatan kepada anak untuk menyampaikan pendapatnya

5. Memberikan wawasan yang luas dalam memberikan materi dan diikuti oleh contoh –

contoh yang kongkrit yang dekat dengan keseharian anak.

DAFTAR PUSTAKA

Narnherhyanto & HM Akib Hamid ( 2004 ). Statistik Dasar UTcetakan 8 : Jakarta.

Udin S Winata Putra. Dr, M.A, Dkk. ( 2002 ) Materi dab PembelajaranIPS SD Edisi ke

satu. Jakarta: Universitas Terbuka.

Wardani IGK. ( 2005 ). Pemantapan Kemampauan Profesional.Universitas Terbuka.

Warsito Adnan. ( 2006 ). Buku Petunjuk Guru IPS. Solo : PT. TigaSerangkai Mandiri.

Warsiti Adnan ( 2006 ). Buku Pengetahuan Sosial 4. Solo : PT. TigaSerangkai Mandiri.

Winata Putra, H. Udin, S.Dkk. ( 2001 ). Strategi Belajar Mengajar . Jakarta :

UnibersitasTerbuka.

Kurikulum KBK dan KTSP.

Lampiran I

Rencana PerbaikanPembelajaran ( RPP ) I

Lampiran 2

Lampiran 3

KESEDIAAN SEBAGAI TEMAN SEJAWAT

DALAM PENYELENGGARAAN PKP

Kepada

Kepala UPBJJ-UT Pekanbaru

Di

Pekanbaru

Yang bertanda tangan dibawah ini ,menerangkan bahwa :

Nama :

NIP :

Tempat Mengajar : SD Negeri 019 Bangkinag

Alamat Sekolah : Bangkinag kota

Telepon :

Menyatakan diri bersedia menjadi temansejawat untuk mendampingi dalam pelaksanaan PKP

atas nama :

Nama : Desi Arisanti

NIM :816623894

Program studi : S 1 PGSD

Tempat Mengajar : SD Negeri 019 Bangkinang

Alamat Sekolah : Bangkinang kota

Telepon :

Demikian pernyataan ini dibuat semoga dapatdipergunakan sebagaimana mestinya

Mengetahui

KepalaSekolah

…………………………

NIP.

 

Bangkiang, 2010

Temansejawat

…………………………

NIP.

 

Lampiran 4

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama esi Arisanti

NIM :816623894

UPBJJ – UT ekanbaru

Menerangkan bahwa :

Nama :

Tempat mengajar : SD Negeri 019 Bangkinang

Guru Kelas :III

Adalah temansejawat yang akan membantu dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran,

yangmerupakan tugas mata kuliah PGSD 4412 Pemantapan Kemampuan Profesional

( PKP )

Demikianlahpernyataan ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan seperlunya.

Bangkiang, 2010

Yangmembuat pernyataan

Mahasiswa

DESI ARISANTI

NIM.816623894

 

Menyetujui

TemanSejawat

…………………………

NIP.

 

Lampiran 5

Lembar Penilaian

Mata Pelajaran : IPS

Kelas :III

Fokus Penilaian : Lingkungan Alam dan Buatan

No Nama SiswaNilai Persiklus

Rata – rata

KetData Awal

Siklus I Siklus II

1. 100 100 100 1002. 80 100 100 93,33. 80 90 100 90,04. 80 90 90 86,65. 80 80 90 83,36. 80 80 80 807. 70 80 80 76,68. 70 80 80 76,69. 70 70 80 73,310. 70 70 80 73,311. 6 70 70 66,612. 60 70 70 66,613. 60 60 70 63,314. 60 60 70 63,315. 60 60 60 60,016. 60 60 60 60,017. 60 60 60 60,018. 60 60 60 60,019. 50 60 60 56,620. 50 50 60 53,321. 50 50 50 50,0Jumlah 1410 1500 1570Rata – rata 67,14 71,42 74,76

Bangkiang, 2010

Temansejawat

…………………………

NIP.

 

Mengetahui

KepalaSekolah

…………………………

NIP.

 

Lampiran 6

Lembar Penilaian

Mata Pelajaran : IPA

Kelas :III

Fokus Penilaian : Menggolongkan Mahluk Hidup ( Hewan )

No Nama SiswaNilai Persiklus

Rata – rata

KetData Awal

Siklus I Siklus II

1. 100 100 100 1002. 90 100 100 93,33. 80 90 100 90.04. 80 90 90 86,65. 80 90 90 83,36. 80 80 90 807. 70 80 90 76,68. 70 80 80 76,69. 70 70 80 73,310. 70 70 80 73,311. 60 70 70 66,612. 60 70 70 66,613. 60 70 70 63,314. 60 60 70 63,315. 60 60 70 60,016. 60 60 70 60,017. 60 60 60 60,0

18. 60 60 60 60,019. 50 60 60 56,620. 50 50 60 53,321. 50 50 50 50,0Jumlah 1420 1520 1610Rata – rata 67,61 72,38 76,66

Bangkiang, 2010

Temansejawat

…………………………

NIP.

 

Mengetahui

KepalaSekolah

…………………………

NIP.

 

Lampiran

KARTU KONSULTASI MATA KULIAH PKP

S 1 UNIVERSITAS TERBUKA

POKJAR KAMPAR D

Nama esi Arisanti Masa Registrasi :

NIM :816623894 Supervisor : HUSNIL KHATIMAH, S.Pd.SD

No Tanggal Isi pertemuan / DiskusiLama Pertemuan

/ Diskusi

Tanda Tangan

SupervisorTopik : Masalah : Masukan Supervisor :

  Sumber : PTK Mahasiswa UT Pokjar Kampar UBJJ Pekanbaru .

Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) Mata Kuliah PDGK 4501 Penerapan Metode Ceramah Pada Mapel IPA dan IPS adalah salah satu contoh Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) Mata Kuliah PDGK 4501 Penerapan Metode Ceramah Pada Mapel IPA dan IPS kumpulan tugas akhir skripsi tesis tugas kuliah secara online Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) Mata Kuliah PDGK 4501 Penerapan Metode Ceramah Pada Mapel IPA dan IPS untuk SMU SLTA SMK MA S1 S2 S3 artikel paper karya ilmiah makalah tugas akhir skripsi tesis. Anda bisa mendownload Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) Mata Kuliah PDGK 4501 Penerapan Metode Ceramah Pada Mapel IPA dan IPS full content lengkap atau artikel yang berkaitan dengan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) Mata Kuliah PDGK 4501 Penerapan Metode Ceramah Pada Mapel IPA dan IPS dalam bentuk PDF secara gratis.

judul kerja praktek teknik lingkungan, contoh pengelolaan udara, kumpulan lampiran pada makalah, contoh makalah graph, contoh makalah teori graf

PTK-PKN

GAMBARAN METODE INKUIRI DAN PENERAPAN PADA PEMBELAJARAN

PENGEMBANGAN DIRI (PKn) DI KELAS VI SD NEGERI ARGASARI II KECAMATAN TALAGA

KAB.MAJALENGKA

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk Usul kenaikan pangkat dari Golongan IV/a ke IV/b

GAMBARAN METODE INKUIRI DAN PENERAPAN PADA PEMBELAJARAN

PENGEMBANGAN DIRI (PKn) DI KELAS VI SD NEGERI ARGASARI II KECAMATAN TALAGA

KAB.MAJALENGKA

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk Usul kenaikan pangkat dari Golongan IV/a ke IV/b

.

Disusun oleh :

MAMAN

NIP. 130 616 644

PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA

DINAS PENDIDIKAN

UPTD ENDIDIKAN KECAMATAN TALAGA

SD NEGERI ARGASARI II

Tahun 2008

LEMBAR PENGESAHAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : MAMAN

NIP. : 130 616 644

Pangkat/Golongan : Pembina IV/a

Jabatan : Guru Pembina

Menerangkan dengan sesungguhnya bahwa :

Bahwa yang bersangkutan benar-benar membuat Karya ilmiah dengan judul :

“Gambaran Metode Inkuiri Dan Penerapan Pada Pembelajaran Pengembangan Diri (PKn) di Kelas VI SD

Negeri Argasari II Kecamatan Talaga Kab. Majalengka”

dan ulasan ilmiah ini disimpan di perpustakaan sekolah sebagai bahan acuan atau referensi bagi teman-

teman yang lainnya.

Mengetahui

Kepala SD Negeri Argasari II

Kec. Talaga Kab. Majalengka

Majalengka , Oktober 2008

Koordinator Perpustakaan

SANUSI.A.Ma

NIP: 130 616 631

N.MUSLIHAT

NIP. 131 235 016 fhgfgj

KATA PENGANTAR

Dalam proses belajar mengajar, Guru bebas menggunakan metode yang ditunjang oleh media

pengajaran yang mendukung aktivitas siswa sehingga materi yang disampaikan guru dapat diserap oleh

siswa.

Penerapan metode Inkuiri dalam proses belajar mengajar PKn akan memberikan penguatan

pada siswa untuk secara sadar menerapkan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan demikian pembelajaran PKn dengan metode inkuiri akan memberikan kontribusi yang positif

terhadap kebermaknaan siswa dalam belajar, jika dibandingkan dengan menggunakan metode ceramah.

Penulis sangat menyadari kekurangan dan ketidaksempurnaan penelitian ini, karena itu saran

dan kritik dari semua pihak yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan, guna perbaikan

selanjutnya. Semoga penelitian ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi guru pengajar

di Kelas VI

Talaga , Oktober 2008

Penulis

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................................i

KATA PENGANTAR ............................................................................................. ii

DAFTAR ISI .............................................................................................iii

DAFTAR TABEL .............................................................................................v

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. vi

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah ............................................................................ 3

1.3. Tujuan dan Manfaat ......................................................................... 3

1.3.1 Tujuan ................................................................................. 3

1.3.2 Manfaat ............................................................................... 4

1.4 Definisi Operasional ......................................................................... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian PKn ................................................................................. 6

2.2 Pengertian Mata Pelajaran PKn ....................................................... 7

2.3 Fungsi Mata Pelajaran PKn ............................................................... 7

2.4 Tujuan Mata Pelajaran PKn .............................................................. 8

2.5 Ruang Lingkup Materi PKn di Kelas VI.B ........................................... 9

2.6 Pokok Bahasan PKn di Kelas VI.B ...................................................... 9

2.7 Pengendalian Diri di Kelas VI.B ......................................................... 11

2.8 Hakikat Pembelajaran PKn ............................................................... 12

2.9 Metode dan Teknik Pembelajaran PKn ............................................ 12

2.10 Metode Inkuiri ................................................................................. 14

2.10.1 Pengertian Metode Inkuiri .................................................. 14

2.10.2 Karakteristik Metode Inkuiri ................................................ 14

2.10.3 Prosedur Metode Inkuiri ..................................................... 15

2.10.4 Kekuatan dan Kelemahan Metode Inkuiri ........................... 17

BAB III DATA DAN PEMBAHASAN MASALAH

3.1 Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 18

3.1.1 Teknik Observasi ................................................................. 18

3.1.2 Teknik Tes ............................................................................ 18

3.1.3 Teknik Wawancara .............................................................. 20

3.2 Deskripsi Data .................................................................................. 20

3.2.1 Data Proses ......................................................................... 21

3.2.2 Data Hasi..............................................................................26

3.2.3 Monitoring dan Evaluasi ...................................................... 27

3.3 Pembahasan Masalah ...................................................................... 28

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan .............................................................................. 30

4.2 Saran .............................................................................. 31

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Materi PKn di Kelas VI ................................................................................ 10

Tabel 2 Hasil pree tes dan pos tes .......................................................................... 19

DAFTAR LAMPIRAN

PERSIAPAN MENGAJAR

LEMBAR KERJA SISWA

PEDOMAN WAWANCARA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia

Indonesia, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti

luhur, berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras, tangguh, bertanggungjawab, mandiri, cerdas dan

terampil serta sehat jasmani dan rohani. Pendidikan nasional juga harus mampu menumbuhkan dan

memperdalam rasa cinta pada tanah air, mempertebal semangat kebangsaan dan rasa kesetiakawanan

sosial. Dalam dunia pendidikan kita sering mendengar ungkapan yang cukup sederhana yaitu "mendidik

anak pada masa kini berarti menyiapkan orang dewasa di masa mendatang". Pendidik haru:s bisa

menyiapkan anak didik menjadi orang dewasa yang mandiri, mampu menggunakan dan

mengembangkan sendiri kemampuan (pengetahuan dan keterampilan) yang telah dimilikinya, dan

mempunyai sikap yang sesuai dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat.

Sejalan dengan hal tersebut di atas, dikembangkan iklim belajar mengajar yang dapat

menumbuhkan rasa percaya diri serta sikap dan perilaku yang inovatif dan kreatif. Dengan demikian

pendidikan nasional akan mampu mewujudkan manusia manusia pembangunan yang dapat

membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas utuhnya Negara Kesatuan

Republik Indonesia.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang sesuai dengan isi Kurikulum 2004 adalah

pendidikan tentang nilai-nilai yang sasarannya bukan semata-mata pengalihan pengetahuan melainkan

lebih ditekankan pada pembentukan sikap. Dengan demikian mata pelajaran PKn meliputi ranah

kognitif, afektif dan psikomotor, yang lebih menitikberatkan pada ranah afektif.

Kepribadian siswa pada hakikatnya dipengaruhi oleh ranah kognitif, apektif dan psikomotor.

Ketiga ranah tersebut menyatu dan sulit dipisahkan satu dengan yang lainnya, sehingga membentuk

kepribadian unik setiap manusia. Dalam menyajikan pelajaran, guru harus berupaya mengembangkan

ketiga ranah tersebut agar berkembang sesuai dengan yang diharapkan. Dalam pelaksanaan

pembelajaran terdapat perbedaan tergantung dari ranah mana yang mendapat penekanan, sementara

dalam pembelajaran PKn, hasil akhir yang menjadi tujuan adalah pengembangan ranah apektif yang

sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dan berkembang dalam tatanan kehidupan manusia

Indonesia.

Dalam proses pembelajaran PKn, guru belum semuanya melaksanakan pendekatan siswa aktif,

dan peranan guru sebagai dinamisator belajar siswa belum diterapkan, namun guru masih dominan

menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Dalam penyampaian materi pelajaran guru masih

menggunakan buku-buku sumber dan buku pelengkap sebagaa sumber belajar, dan dalam penyampaian

bahan ajar kepada siswa belum digunakan media belajar yang lain.

Untuk pemahaman nilai dalam PKn, terdapat beberapa metode yang dapat dilaksanakan dan

dikembangkan oleh guru di antaranya adalah:

1. Metode Ceramah

2. Metode Tanya Jawab

3. Metode Diskusi

4. Metode Karyawisata

5. Metode Pemecahan Masalah

6. Metode Pembinaan Nila

7. Metode Simulasi

8. Metode inkuiri

9. Metode Bermain Peran

10. Metode Permainan

11. Metode Tugas

12. Metode Drill (Depdikbud, 1996:50)

Berdasarkan studi awal yang penulis lakukan pada guru Kelas VI SD Negeri Argasari II Kecamatan

Talaga Kab.MajalengKA , dalam mengajar guru belum mencobakan metode-metode yang

direkomendasikan oleh Depdikbud di atas. Metode yang sering digunakan oleh guru dalam mengajar

masih sebatas ceramah dan tanya jawab. Dalam penelitian ini penulis akan mencobakan pembelajaran

PKn dengan menggunakan metode inkuiri yang merupakan metode yang belum pernah dicobakan

sebelumnya pada siswa.

1.2 Rumusaa Masalah

Bertolak dari latar belakang di atas, maka yang menjadi permasalahan yaitu,

1) Bagaimana cara menyusun perencanaan pembelajaran PKn dengan metode inkuiri di Kelas VI SD Negeri

Argasari II Kecamatan Talaga Kab.Majalengka pada pokok bahasan Pengendalian diri ?

2) Bagaimanakah cara melaksanakan proses pembelajaran PKn dengan metode inkuiri di Kelas VI SD Negeri

Argasari II Kecamatan Talaga Kab.MajalengkA pada pokok bahasan Pengendalian Diri ?

3) Bagaimanakah hasil pembelajaran PKn dengan menggunakan metode inkuiri di Kelas VI SD Negeri

Argasari II Kecamatan Talaga Kab.Majalengka pada pokok bahasan Pengendalian Diri ?

4) Bagaimanakah upaya mengatasi hambatan yang dialami siswa dalam pembelajaran PKn dengan metode

inkuiri pada pokok bahasan Pengendalian Diri di Kelas VI SD Negeri Argasari II Kecamatan Talaga

Kab.Majalengka ?

1.3 Tujuan dan Manfaat

1.3.1 Tujuan

Secara umum tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memberikan gambaran/informasi

bagi guru PKn tentang pengaruh metode inkuiri dalam pembelajaran PKn di Kelas VI SD. Secara khusus

tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan makalah ini adalah:

1) Untuk mengetahui cara-cara menyusun perencanaan pembelajaran PKn dengan menggunakan metode

inkuiri bagi murid Kelas VI SD Negeri Argasari II Kecamatan Talaga Kab.Majalengka pada pokok bahasan

Pengendalian Diri.

2) Untuk mengetahui cara-cara melaksanakan proses pembelajaran PKn dengan menggunakan metode

inkuiri bagi murid Kelas VI SD Negeri Argasari II Kecamatan Talaga Kab.MajalengkA pada pokok bahasan

Pengendalian Diri.

3) Untuk mengetahui seberapa besar hasil pembelajaran PKn dengan menggunakan metode inkuiri bagi

murid Kelas VI SD Negeri Argasari II Kecamatan Talaga Kab.Majalengka pada pokok bahasan

Pengendalian Diri.

4) Untuk mengetahui hambatan-hambatan yang dialami murid dalam pembelajaran PKn dengan

menggunakan metode inkuiri bagi murid Kelas VI SD Negeri Argasari II Kecamatan Talaga

Kab.Majalengka pada pokok bahasan Pengendalian Diri.

1.3.2 Manfaat

Adapun manfaat dari penulisan makalah ini yaitu :

a. Bagi Siswa

1. Dapat membangkitkan motivasi siswa dalam belajar.

2. Melatih siswa berpikir kritis dalam pembelajaran.

3. Pembelajaran akan lebih bermakna hagi siswa

b. Bagi Guru

l. Sebagai bahan masukan dalam rangka meningkatkan hasil pembelajaran PKn di Kelas VI.

2. Sebagai bahan pertimbangan pemilihan metode yang tepat dalam melaksanakan pembelajaran PKn di

Kelas VI.

3. Sebagai bahan informasi tentang pentingnya penyajian bahan pelajaran yang mengutamakan

keterlibatan siswa.

c. Bagi sekolah

Dapat dipakai sebagai salah satu alternatif metode pembelajaran PKn .

1.4 Definisi Operasional

Metode inkuiri, menurut Depdikbud (1996.-76), adalah "Sebuah pendekatan yang digunakan

dalam proses belajar mengajar yang mana siswa dihadapkan pada suatu keadaan atau masalah untuk

kemudian dicari jawaban atau kesimpulannya". Pembelajaran PKn menurut Kurikulum Yang

Bisempurnakan (1994:130) adalah salah satu mata pelajaran yang digunakan sebagai wahana untuk

mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia.

Mata pelajaran PKn diajarkan di Sekolah Menengah Pertama berdasarkan Kurikulum Yang

Disempurnakan tahun 2004 ditambah dengan suplemen Kurikulum 2006 sebagai penyempurnaan dari

Kurikulum 2004.

Pokok Bahasan Pengendalian Diri, merupakan salah satu pokok bahasan pelajaran PKn di Kelas

VI SD pada semester 2

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian PKn

Pendidikan Pancasila mengarahkan perhatian pada moral yang diharapkan diwujudkan dalam

kehidupan sehari-hari, yaitu perilaku yang memancarkan iman dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha

Esa dalam masyarakat yang teridiri dari berbagai golongan agama, perilaku yang bersifat kemanusiaan

yang adil dan beradab, perilaku yang mendukung persatuan bangsa dalam masyarakat yang beraneka

ragam kebudayaan dan beraneka ragam kepentingan, perilaku yang mendukung kerakyatan yang

mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan perseorangan dan golongan sehingga

perbedaan pemikiran, pendapat ataupun kepentingan diatasi melalui musyawarah dan mufakat, serta

perilaku yang mendukung upaya untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

(Penjelasan Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang No 2 Tahun 1989).

Sedangkan Pendidikan Kewarganegaraan merupakan usaha untuk membekali siswa dengan

pengetahuan dan kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan antara warga negara dengan negara

serta pendidikan pengetahuan bela negara agar menjadi warga negara yang dapat diandalakan oleh

bangsa dan negara (Penjelasan Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang No 2 Tahun 1989).

Di SD bahan pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan aitekankan pada pengamalan

dan pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari yang ditunjang oleh pengetahuan dan pengertian

sederhana untuk mengikuti pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi (SLTA).

Berdasarkan Kurikulum 2004 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan adalah "Mata

pelajaran yyang digunakan sebagai wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan

moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia". Untuk siswa SD nilai luhir dan moral tersebut

diharapkan dapat diaplikasikan dalam wujud perilaku kehidupan sehari-hari siswa, baik sebagai individu

maupun sebagai anggota keluarga, anggota masayarakat dan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.

Di sini tampak bahwa PKn mempunyai aspek pokok berupa pengembangan dan pelestarian nilai

luhur budaya bangsa Indonesia yang berdasarkan Pancasila. Nilai luhur budaya Indonesia sangat

beragam tergantung di daerah mana nilai itu berada. Benturan nilai vang berdasarkan budaya daerah

yang satu dengan yang lainnya harus diketahui oleh siswa. Hal ini disebabkan nilai, budaya dan norma

yang berlaku di satu daerah akan lain dengan nilai, budaya dan norma yang berlaku di daerah lain.

2.2 Pengertian Mata Petajaran PKn

Kurikulum Pendidikan Dasar telah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan Nomor 060/U/1443 tanggal 25 Februan 1993. Salah satu dari sebelas mata pelajaran yang

diajarkan di Sekolah adalah Pendidikan Kewarganegaraan (PKn).

PKn banyak mengandung nilai-nilai pendidikan yang apabila diajarkan menurut cara yang tepat

akan lebih bermakna bagi siswa dan akan diaplikasikan oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari, namun

apabila diajarkan dengan cara yang salah, maka PKn hanya akan merupakan pelajaran yang bersifat

hapalan belaka dan hasilnya kurang bermakna bagi siswa, karena siswa tidak akan bisa mengaplikasikan-

nya dalam kehidupan sehari-hari baik sebagai anggota keluarga, anggota sekolah atau anggota

masyarakat.

Agar guru dapat memberikan materi pelajaran PKn dengan baik dan supaya hasilnya dapat

diterapkan pada kehidupan sehari-hari, sebaiknya guru mengajar dengan berbagai metode dan teknik

yang sesuai dengan kondisi siswa tidak hanya menggunakan metode ceramah dan tanya jawab atau

tugas saja.

2.3 Fungsi Mata Pelajaran PKn

Mata pelajaran PKn merupakan salah satu mata pelajaran yang ada dalam sistem kurikulum

Pendidikan Dasar. Fungsi mata pelajaran PKn yang diajarkan di sekolah adalah agar dapat diaplikasikan

dalam perilaku kehidupan sehari-hari.

Menurut Kurikulum Pendidikan Dasar (Depdikbud, 1994: 81), mata pelajaran PKn berfungsi

untuk :

l. Mengembangkan dan melestarikan nilai luhur Pancasila dalam kehidupan sehari-hari

2. Mengembangkan dan membina siswa yang sadar akan hak dan kewajibannya, taat pada peraturan yang

berlaku dan berbudi pekerti luhur.

3. Membina siswa agar memahami dan menyadari hubungan antar sesama anggota keluarga, sekolah, dan

masyarakat serta dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Dari ketiga fungsi tersebut dapatlah disimpulkan bahwa mata pelajaran PKn akan memberikan

arah berpikir yang kritis kepada para siswa terhadap masalah-masalah, gejala perilaku, dengan harapan

dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari baik pada waktu siswa masih menjadi seorang pelajar

terlebih lagi ketika siswa menjadi anggota masyarakat.

2.4 Tujuan Mata Pelajaran PKn

Tujuan yang akan dicapai dengan pembelajaran Mata pelajaran PKn di SD dengan proses belajar

mengajar PKn adalah menanamkan sikap dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari yang didasarkan

kepada nilai-nilai Pancasila baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota masyarakat, dan memberikan

bekal kemampuan untuk mengikuti pendidikan di SLTP.(Depdikbud, 1994:2)

Tujuan tersebut di atas, dapat dicapai jika dalam proses belajar mengajar, guru dapat

menciptakan suasana yang kondusif, di antaranya dengan menggunakan berbagai metode dan teknik

yang sesuai dengan pokok bahasan. Hal ini dimaksudkan agar pembelajaran menjadi bermakna bagi

siswa, dan hasil belajar dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

2.5 Ruang Lingkup Materi PKn di Kelas VI

Ruang lingkup mata pelajaran PKn perlu diketahui agar pada waktu memberikan materi kepada

siswa, guru mempunyai batasan-batasan keluasan materi yang harus diajarkan. Hal ini dimaksudkan

agar materi yang diajarkan di setiap kelas sesuai dengan tingkat perkembangan psikologis siswa dan

tingkat kesulitan materinya. Menurut Kurikulum Pendidikan Dasar, (Depdikbud, 1994:2), ruang lingkup

mata pelajaran PKn di Kelas VI meliputi:

l. Nilai moral dan norma bangsa Indonesia serta perilaku yang diharapkan terwujud dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

2. Kehidupan ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan di negara Republik

Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Kedua ruang lingkup tersebut di atas, merupakan materi yang harus disampaikan kepada siswa

di tingkat Sekolah Dasar. Ruang lingkup tersebut diurai dalam beberapa pokok bahasan.

2.6 Pokok Bahasan PKn di Kelas VI

Berdasarkan Kurikulum 1994 dan Suplemen Kurikulum 2004 terdapat 12 pokok bahasan dalam

satu tahun pelajaran. Pokok bahasan pokok bahasan tersebut adalah nilai-nilai luhur Pancasila yang

ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pelaksanaan pembelajaran PKn pokok bahasan tersebut

disesuaikan dengan daya nalar siswa Kelas VI. Artinya pembahasan sebuah pokok bahasan, merupakan

konsep dasar yang harus dikuasai oleh siswa secara kognitif dan psikomotor juga harus dapat

dilaksanakan oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari (apektif).

Menurut Depdikbud, (2004:6) dalam KYD, pokok bahasan mata pelajaran PKn Kelas VI untuk

Semester I dan II, terdiri dari 12 pokok bahasan yang harus diajarkan kepada siswa selama 72 jam

pelajaran. Uraian pokok bahasan tersebut sebagaimana tertulis pada tabel di bawah ini.

Tabel 1

Materi PKn di Kelas VI

Semes ter

Pokok Bahasan Uraian

1 1. Keindahan Memahami perlunya rasa keindahan dalam kehidupan

Membiasakan untuk memelihara keindahan di rumah, sekolah, dan lingkungan, serta menikmati keindahan budaya dan alam sekitarnya

2. Lapang Dada Menyadari perlunya sikap lapang dada dalam pergaulan sehari-hari .

Membiasakan berperilaku menerima dan mempertimbangkan saran serta pendapat orang lain atas dasar penalaran

3. Persatuan dan

Kesatuan

1) Memahami makna. Bhineka Tunggal Ika dalam membina persatuan dan kesatuan bangsa dan negara

Membiasakan memelihara persatuan dan kesatuan dengan tidak mempertimbangkan perbeedaan-perbedaan yang ada dalam pergaulan

4. Kebijaksanaan1) Memahami perlunya sikap bijaksana dalam kehidupan senari-hari

Membiasakan bertindak cepat dan tepat dalam menyelesaikan masalah, serta dapat diterima oleh semua pihak

5. Keserasian 1) Memahami perlunya sikap hidup yang selaras, serasi dan seimbang dalam kehidupan sehari-hari

2) Membiasakan belajar, bekerja, dan berdoa secara seimbang, serta menikmati kehidupan yang wajar sesuai dengan kemampuannya.

6. Berjiwa Besar1) Menyadari perlunya sikap berjiwa besar dalam melaksanakan tugas dan kegiatan di keluarga, di sekolah, dan di lingkungan masyarakat

2) Membiasakan melakukan sesuatu dengan rela untuk kepentingan orang lain tanpa pamrih

2 7. Pengendalian

Diri

Memahami perlunya kemauan untuk mengendalikan diri dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara

Membiasakan berperilaku sabar, tidak cepat marah, tidak serakah dan tidak melakukan perbuatan, yang merugikan orang lain

8. Pengabdian Menyadari perlunya kesediaan untuk mengabdi kepada bangsa dan negara

Membiasakan melakukan kegiatan untuk kepentingan keluarga, sekolah dan masyarakat

9. Kepedulian Menyadari perlunya sikap tanggap (peduli) terhadap keadaan dan lingkungan masyarakat sekitarnya

2) Membiasakan berperilaku memperhatikan; mengindahkan, dan menghiraukan keadaan lingkungannya.

10. Kerukunan Menyadari perlunya kemauan untuk hidup rukun di keluarga,sekolah dalam masyarakat, bernegara dan berbangsa

Membiasakan hidup rukun dengan menjauhi hal-hal yang akan merusak hal tersebut

11. Cinta Tanah

Air

1) Menyadari perlunya cinta tanah airi

2) Membiasakan perilaku untuk memajukan lingkungannya

12. Harga

Menghargai

1) Menyadari perlunya kesediaan untuk menghargai hasil karya orang lain

Membiasakan berperilaku memelihara dan memberikan pujian terhadap hasil karya orang lain

Dalam uraian kedua belas materi yang terdapat dalam kurikulum untuk satu tahun terdapat hal

yang substansial, yaitu pertama siswa harus memahami atau menyadari dulu materi esensialnya, setelah

itu kemudian siswa dibimbing untuk membiasakan diri terhadap materi tersebut. Dengan demikian

diharapkan siswa akan berperilaku sebagaimana nilai, norma dan budaya Indonesia.

2.7 Pengendalian Diri di Kelas VI

Pokok Bahasan Pengendalian Diri di Kelas VI.B terbagi menjadi dua uraian materi yaitu:

1) Memahami perlunya kemauan untuk mengendalikan diri dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,

dan bernegara (ranah kognitif).

2) Membiasakan berperilaku sabar, tidak cepat marah, tidak serakah dan tidak melakukan perbuatan yang

merugikan orang lain (ranah apektif).

Untuk pemahaman (kognitif) siswa dengan mudah dapat menghapalnya namun untuk

melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari, guru tidak bisa secara terus-menerus mengevaluasi

perilaku siswa selama 24 jam. Oleh karean itu, perlu adanya kepaduan sikap antara orang tua,

masyarakat dan guru agar siswa benar-benar mengaplikasikan nilai yang telah dipelajarinya dalam

kehidupan sehari-hari, baik di sekolah, di rumah maupun di lingkungan masyarakat.

2.8 Hakikat Pembelajaran PKn

PKn adalah sebuah mata pelajaran yang terdiri dari pelajaran Pancasila dan Kewarganegaraan

yang ditekankan pada pengamalan dan pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari yang ditunjang oleh

pengetahuan dan pengertian sederhana sebagai bekal untuk mengikuti pendidikan pada jenjang yang

lebih tinggi.

Proses untuk mendapatkan hasil pembelajaran PKn tidak dapat dipisahkan dari nilai-nilai

Pancasila itu sendiri, artinya PKn tidak hanya berupa hapalan nilai-nilai Pancasila tapi juga merupakan

proses pengamalan Pancasila sejak usia dini baik di lingkungan keluarga, di lingkungan sekolah dan di

lingkungan masyarakat. Dalam memecahkan satu masalah seorang warganegara sering mengambil sikap

tertentu yang memungkinkan usaha tersebut dapat mencapai hasil yang diharapkan, atau bahkan

dengan usaha tersebut permasalahan bukannya selesai malah menajadi bertambah besar.

2.9 Metode dan Teknik Pembelajaran PKn

Untuk mengajarkan PKn, tidak cukup hanya dengan metode ceramah karena PKn merupakan

pembelajaran yang yang mengutamakan pada ranah apektif. Oleh karena itu diperlukan metode dan

teknik yang sesuai dengan materi yang akan dibahas dan sesuai dengan tingkatan kelas. Menurut

Depdikbud, (1996:50), terdapat beberapa metode dalam pembelajaran PKn di antaranya adalah:

a) Metode Ceramah adalah suatu penyampaian bahan pelajaran dengan lisan. Metode ini biasanya

dianggap sebagai metode yang memiliki kadar CBSA sangat rendah. Namun pada kenyataannya seorang

guru tidak mungkin meninggalkan metode ini sepenuhnya, bahkan dewasa ini proses belajar mengajar di

sekolah masih didominasi oleh metode ceramah.

b) Metode Tanya Jawab, metode ini digunakan dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa

dan atau sebaliknya secara lisan dan tertulis

c) Metode Diskusi, suaru kegiatan tukar menukar gagasan atau pendapat antara dua orang atau lebih

secara lisan untuk memperoleh kesamaan pendapat

d) Metode Karyawisata, adalah suatu kunjungan yang direncanakan kepada suatu obyek tertentu untuk

dipelajari atau sebagai alat bantu dalam hal memahami suatu gagasan atau sebagai alat untuk

memperoleh informasi yang diperlukan.

e) Metode Pemecahan Masalah adalah suatu cara memahami konsep-konsep ilmiah melalui kegiatan

seperti seorang ilmuwan memecahkan masalah. Dimulai dengan perumusan masalah, kemudian diikuti

dengan kegiatan-kegiatan observasi, pengumpulan data, dan penarikan kesimpulan.

f) Metode/Teknik Pembinaan Nilai, metode ini digunakan untuk menentukan nilai-nilai yang akan dipilih

siswa terutama pada proses pengambilan nilai.

g) Metode Simulasi, merupakan metode bermain peran atau pura-pura.

h) Metode Inkuiri digunakan dalam proses belajar mengajar yang mana siswa dihadapkan pada suatu

keadaan/masalah untuk kemudian dicari jawaban atau kesimpulannya.

i) Metode Bermain Peraru/Sosio Drama merupakan bentuk permainan pendidikan yang dipakai untuk

menjelaskan perasaan, sikap, tingkah laku dan nilai-nilai dalam kehidupan bermasyarakat, dengan

tujuna untuk menghayati perasaan, sudut pandang dan cara berpikir oerang lain.

j) Metode Permainan/Game, digunakan untuk memperoleh atau menemukan pengertian dan

menanamkan nilai tertentu.

k) Metode Tugas, dilakukan guru dengan memberikan tugas/pekerjaan kepada siswa untuk diselesaikan

dan dipertanggungjawabkan

l) Metode Drill/Latihan Siap, sangat cocok untuk pembiasaan tingkah laku penguasaan materi terutama

tingkah laku yang baik

Pada dasarnya dari keduabelas metode yang diuraikan di atas, adalah baik, tergantung dari

materi dan kesiapan guru serta siswa untuk melaksanakan proses belajar mengajar. Salahsatu metode

yang dianggap tepat dan dominan dalam menyampaikan materi PKn di Kelas VI adalah metode

memecahkan masalah dengan teknik inkuiri.

Penulis menganggap demikian, karena pembelajaran PKn

l. Materi merupakan nilai yang sudah ada dalam kehidupan sehari-hari

2. Siswa merasa tertantang untuk memecahkan sebuah persoalan

3. Siswa dapat menemukan sendiri jawabannya.

4. Konsep nilai yang ditanamkan akan diingat dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari

5. Pembelajaran lebih efisien dan efektif

2.10 Metode Inkuiri

2.10.1 Pengertian Metode Inkuiri

Menurut Webster's New Collegiate Dictionary dalam Iskandar, (1997:68) kata inkuiri (enquiry)

berarti "pertanyaan atau penyelidikan". Sedangkan Peaget dalam Iskandar, (1997:68) mengatakan

bahwa "Pendekatan enquiry sebagai pendidikan yang mempersiapkan situasi bagi anak untuk

melakukan eksperimen sendiri. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan mencari jawaban atas

pertanyaan-pertanyaan yang mereka ajukan".

Dalam pelaksanaan model inkuiri yang lebih diutamakan adalah keterlibatan siswa secara penuh

daripada kegiatan gurunya.

2.10.2 Karakteristik Metode Inkuiri

Menurut Kuslan dan Stone dalam Iskandar, (1997:68), karakteristik Inkuiri yaitu sebagai berikut:

l. Menggunakan keterampilan-keterampilan proses

2. Tidak ada keharusan untuk menyelesaikan unit tertentu dalam waktu tertentu

3. Jawaban jawaban yang dicari tidak diketahui lebir dulu, dan tidak ada dalam buku pelajaran Buku-buku

petunjuk yang dipilih berisi pertanyaan-pertanyaan dan saran-saran untuk menentukan jawaban, bukan

memberikan jawaban

4. Murid-murid bersemangat sekali untuk menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mereka

sendiri

5. Proses pembelajaran berpusat pada pertanyaan-pertanyaan mengapa dan hagaimana kita mengetahui,

serta betulkah kesimpulan kita ini

6. Suatu masalah ditentukan, lalu dipersempit hingga terlihat kemungkinan masalah itu dapat diperolen

oleh murid

7. Hipotesa dirumuskan oleh murid-murid

8. Murid-murid mengusulkan cara mengumpulkan data, melakukan eksperimen, mengadakan

pengamatan, membaca dan menggunakan sumber-sumber lain

9. Semua usul dinilai bersama, lalu ditentukan pula asumsi-asumsi, keterlibatan-keterlibatan dan

kesukaran-kesukaran

10. Murid-murid melakukan penelitian, secara individu atau kelompok untuk mengumpulkan data yang

diperlukan untuk menguji hipotesa

11. Murid-murid mengolah data dan mereka sampai pada kesimpulan sementara. Juga diusahakan untuk

memberikan penjelasan-penjelasan secara ilmiah.

Melihat karakteristik-karakteristik di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa pembelajaran

PKn khususnya di Kelas VI dengan menggunakan teknik inkuiri dapat mengembangkan beberapa sikap

yaitu: sikap objektif, ingin tahu, terbuka, dan bertanggungjawab, karena model ini lebih menekankan

pada pencarian pengetahuan daripada pemerolehan pengetahuan yang pada akhirnya akan membentuk

pribadi yang baik dan siswa dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari dengan cara

membiasakan diri.

2.10.3 Prosedur Metode Inkuiri

Setiap model atau sistem belajar mempunyai cara/langkah kegiatan yang berbeda-beda,

prosedur yang harus ditempuh dalam penerapan metode inkuiri menurut Liliasari dalam Iskandar

(1997:69), adalah sebagai berikut:

1. Simulation

Guru mulai bertanya dengan mengajukan persoalan, atau menyuruh siswa membaca atau

mendengarkan uraian yang membuat permasalahan

2. Problem statement

Siswa diberi kesempatan untuk mengidentifikasil:an berbagai masalah. Permasalahan yang dipilih

selanjutnya dirumuskan dalam bentuk pertanyaan, atau hipotesis, yakni pernyataan (statemen) sebagai

jawaban sementara atas pertanyaan yang diajukan

3. Data collection

Untuk menjawab pertanyaan atau membuktikan benar tidaknya hipotesis ini, siswa diberi kesempatan

untuk mengumpulkan berbagai informasi yang relevan, membaca literatur, wawancara dengan nara

sumber, melakukan uji coba sendiri dan sebagainya.

4. Data procesing

Semua informasi hasil bacaan, wawancara, observasi dan sebagainya semua diolah, diacak,

diklasifikasikan, ditabulasikan, bahkan bila perlu dihitung dengan cara tertentu serta ditafsirkan pada

tingkat kepercayaan tertentu.

5. Verification/pembuktian

Berdasarkan hasil pengolahan dan tafsiran, atau informasi yang ada, pernyataan atau hipotesis yang

telah dirumuskan terdahulu itu kemudian dicek, apakah terjawab atau tidak , apakah terbukti atau tidak.

6. Generalization

Berdasarkan hasil pembuktian tadi, siswa belajar menarik kesimpulan atau generalisasi tertentu.

Pelaksanaan metode inkuiri dalam pembelajaran PKn dapat dilaksanakan dengan 5 karakteristik

sebagai berikut,

1. Situasi yang menyediakan stimulus untuk enquiry

2. Masalah yang akan dicari pemecahannya

3. Perumusan masalah

4. Pencarian pemecahan

5. Kesimpulan yang diperoleh sebagai hasil penyelidikan.

Kelima karakteristik tersebut dapat dimulai dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang

menuju kepada kesimpulan. Pertanyaan yang diajukan guru memegang peranan penting dalam

menerapkan model ini, karena itu dianjurkan agar guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang

meminta siswa berpikir tinggi. Bimbingan yang berupa pertanyaan tersebut dimaksudkan agar dalam

proses belajar siswa dapat mengembangkan potensi secara optimal serta membantu menghindari

kegagalan siswa dalam menemukan konsep akhir (kesimpulan) dari hasil eksperimennya, seperti yang

dikemukakan oleh Syamsudin.(1985:96) "Bimbingan dalam belajar difokuskan kepada permasalahan

tentang bagaimana caranya agar anak terhindar dari kegagalan, mampu mengatasi hambatan serta

kesulitan hingga la dapat mencapai prestasinya dengan mengembangkan dirinya secara optimal di

dalam menempuh proses belajar"

2.10.4 Kekuatan dan Kelemahan Metade Inkuiri

Setiap metode mempunyai kekurangan dan kelebihan. Begitu pula dengan metode inkuiri.

Kekuatan dan kelemahan metode inkuiri menurut Djamarah dan Zain (1997:23) yaitu sebagai berikut:

Kekuatan inkuiri

a) Hasil belajar dengan cara ini lebih mudah dihapalkan dan diingat, mudah ditransfer untuk memecahkan

masalah.

b) Pengetahuan dan kecakapan anak didik bersangkutan lebih jauh dapat menumbuhkan motivasi intrinsik,

karena siswa dapat merasa atas penggunaannya sendiri.

Kelemahan inkuiri.

a) Memakan waktu yang cukup banyak.

b) Kalau kurang terpimpin atau kurang terarah dapat menjurus kepada kekacauan dan kekaburan materi

yang dipelajari.

Berdasarkan uraian di atas, apabila pelaksanaan metode inkuiri mengikuti prosedur yang

direncanakan maka diharapkan, hasil pembelajaran bisa meningkat dan lebih bermakna bagi siswa.

Sebaliknya apabila guru kurang terampil dalam memberikan bimbingan (berupa pertanyaan-pertanyaan)

proses pembelajaran tidak akan berhasil, sehingga tujuan yang telah ditetapkan tidak tercapai.

BAB III

DATA DAN PEMBAHASAN MASALAH

3.1 Teknik Pengumpulan Data

3.1.1 Teknik Observasi

Objek yang akan diteliti atau diobservasi merupakan data yang sangat penting dalam penelitian

penerapan metode inkuiri adalah siswa Kelas VI SD Negeri Argasari II Kecamatan Talaga Kab.Majalengka

, dengan jumlah siswa 30 orang terdiri atas 14 orang laki-laki dan 16 orang perempuan. Observasi yang

dilakukan meliputi:

l. Minat siswa terhadap mata pelajaran PKn

2. Keaktifan dalam belajar

3. Menjawab pertanyaan

4. Memberikan pendapat

5. Memberikan tanggapan terhadap pendapat orang lain

6. Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru

7. Motivasi dalam mengerjakan tugas

Ketujuh hal tersebut di atas diobservasi oleh penulis pada saat berlangsungnya proses

pembelajaran PKn.

3.1.2 Teknik Tes

Untuk memperoleh data yang akan diolah dan dianalisis diperlukan alat atau instrumen

pengumpulan data yang lain selain observasi yang dilakukan, untuk itu penulis mengadakan pengetesan.

Pengetesan dilaksanakan pada waktu penulis mengadakan pembelajaran PKn di Kelas VI pada pokok

bahasan Pengendalain Diri. Untuk memperoleh data ini penulis melakukan pengetesan sebanyak dua

kali, yaitu :

a) Tes yang ke-1 dilakukan sebelum siswa mendapat materi pokok bahasan tersebut dengar. tidak

menggunakan metode inkuiri

b) Tes yang ke-2 dilakukan setelah siswa mendapat materi pokok bahasan tersebut dengan menggunakan

metode inkuiri

Tujuan diadakan dua kali pengetesan yaitu untuk mengetahui sejauh mana perbedaan kemampuan

siswa dalam memahami materi tersebut, antara menggunakan metode inkuiri dengan yang tidak

menggunakan metode inkuiri. Sebagaimana terlihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2

Hasil pree tes dan pos tes

No. Nomor Induk Siswa Pree Tes Pos Tes Ket.1 6 62 5 63 5 84 5 85 5 96 5 77 8 88 7 89 8 8

10 5 811 5 712 7 913 7 814 6 715 5 716 4 717 5 718 5 619 5 720 6 821 7 822 5 723 6 824 7 8

25 6 726 5 727 5 728 6 829 4 630 5 7

Jumlah 170 222Rata-rata 5,696 7,457

Sumber: Hasil Penelitian Tahun 2008

3.1.3 Teknik Wawancara

Selain menggunakan teknik observasi dan teknik tes dalam penulisan ini, penulis menggunakan

teknik wawancara. Tujuan pelaksanaan wawancara tersebut untuk memperoleh data tentang kesan dan

tanggapan siswa terhadap pembelajaran PKn yang menggunakan metode inkuiri dengan yang tidak

menggunakan metode inkuiri. Dengan demikian selain data tes hasil belajar siswa, peneliti juga daput

mengetahui efektif atau tidaknya pembelajaran PKn dengan metode inkuiri.

3.2 Deskripsi Data

Data penelitian yang diperoleh di lapangan berdasarkan proses pembelajaran yang dilakukan.

Prases untuk memperaleh data yang akurat diawali dengan pembuatan perencanaan pembelajaran PKn

dengan menggunakan metode inkuiri. Pembuatan perencanaan pembelajaran PKn dengan

menggunakan metode inkuiri dimaksudkan sebagai satu alternatif pembelajaran PKn yang dapat

memberikan kontribusi bagi keaktifan siswa secara penuh.

Agar data yang dihasilkan benar-benar akurat dengan tingkat kesalahan minimal, maka

penelitian dilakukan dengan hati-hati, dan sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan.

3.2.1 Data Proses

Data yang didapat selama proses pembelajaran PKn dengan menggunakan metode inkuiri,

dimulai dengan mengamati perilaku siswa pada awal pembelajaran, pada saat pembelajaran

berlangsung, dan ketika pembelajaran berakhir. Data-data ini terdiri dari perilaku siswa baik yang

berupa minat belajar siswa, aktivaas siswa pada saat pembelajaran, pemahaman siswa akan materi

pembelajaran, dan hambatan-hambatan yang ditemukan baik pada saat perencanaan, pelaksanaan dan

penilaian.

Data-data dimaksud kemudian dianalisis sesuai dengan teori yang dikemukakan pada Bab II. Jika

tidak sesuai dengan teori yang dikemukakan, maka ketidaksesuaian tersebut dicari penyebab dan

solusinya.

3.2.1.1 Model Rencana Pembelajaran dengan Menggunakan Metode Inkuiri

A. Persiapan Pembelajaran

l. Guru merumuskan masalah pengendalian diri sebagai topik pembahasan dengan metode inkuiri untuk

mengembangkan perbuatan luhur yangmencerminkan kematangan mental dan porilaku

2. Guru mempersiapkan bahan tes tentang pengendalian diri

3. Guru mempersiapkan penjelasan langkah-langkah kegiatan proses pembelajaran dengan metode inkuiri

4. Guru mempersiapkan bahan pelajaran tentang pengendalian diri melalui proses inkuiri sehingga siswa

dapat menyebutkan pengertian pengendalian diri dalam keluarga, sekolah dan lingkungan masyarakat

dan memahami dan menjelaskan pentingnya pengendalian diri sehingga siswa bersedia menahan diri

bila menghadapi masalah.

B. PERSIAPAN MENGAJAR

Pokok Bahasan : Pengendalian Diri

Kelas/Semester : V/ 2

Waktu : 2 x 40 menit

Tujuan Pembelajaraa Umum

1. Memahami perlunya kemauan untuk mengendalikan diri dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,

dan bernegara

2. Membiasakan berperilaku sabar, tidak cepat marah, tidak serakah dan tidak melakukan perbuatan yang

merugikan orang lain

Tujuan Pembelajarau Khusus

1. Melalui metode inkuiri siswa dapat mengendalikan diri dari perilaku yang kurang baik

2. Melalui metode inkuiri siswa dapat menghindari perbuatan yang merugikan orang lain

3. Melalui metode inkuiri siswa dapat mengendalikan diri tidak memaksakan kehendak kepada orang lain

4. Melalui metode inkuiri siswa dapat menghormati dan menghargai hak-hak arang lain di sekitar kita

5. Melalui metode inkuiri siswa dapat membuat kesimpulan tentang perlunya bersikap rendah hati sebagai

wujud pengendalian diri yang baik

6. Melalui metode inkuiri siswa dapat memelihara benda/fasilitas untuk kepentingan bersama/umum

C. Langkah-langkah Pembelajaran

A. Stimulus

Guru memberikan tes pendahuluan sebagaimana yang telah dipersiapkan. Siswa menjawab pertanyaan

dengan menyatakan benar atau salah

B. Masalah yang akan dicari pemecahannya

Guru memberikan penjelasan tentang topik pembelajaran yaitu Pengendalian Diri yang akan dibahas

dan dicari jawabannya/dipecahkan masalahnya melalui metode inkuiri.

C. Perumusan Masalah

Bagaimana cara mengendalikan diri di rumah ?

Bagaimana cara mengendalikan diri di sekolah ?

Bagaimana cara mengendalikan diri di lingkungan masyarakat

D. Pencarian pemecahan masalah

a. menyiapkan media, alat peraga dan bahan yang diperlukan

b. Guru mengarahkan perhatian siswa pada keadaan anggota keluarga di rumah yang mempunyai

kepentingan yang tidak sama, teman di sekolah yang berbeda karakter dan sifatnya, keadaan di

lingkungan masyarakat yang bersifat heterogen

c. Setalah siswa diberi kesempatan bertukar pikiran dengan teman sekelompoknya, Siswa menjawab

pertanyaan-pertanyaan guru yang diajukan menuju kepada kesimpulan akhir. (sebagai stimulus dalam

merangsang siswa untuk dapat memecahkan masalah)

E. Kesimpulan

Siswa dapat memahami pentingnya sikaap pengendalian diri di rumah, di sekolah dan di lingkungan

masyarakat

3.2.1.2 Pelaksanaan Model Inkuiri

a. siswa dibagi menjadi 4 kelompok

b. tiap kelompok mendapat lembar kerja yang berisi permasalahan yang harus dipecahkan

c. guru memberikan stimulus (memberikan pertanyaan-pertanyaan yang dijawab oleh siswa secara lisan

atau tertulis)

• Mengapa terjadi pertengkaran kecil di rumah Adi?

• Jawaban Siswa : Karena acara yang ditonton oleh Adi sangat bagus (Imas Yuliani)

• Karena lbunya tidak suka pada acara anak-anak (Hedi Riyana)

• Karena kakak Adi sedang sakit (Laeli)

• Bagaimana agar tidak terjadi pertengkaran seperti di atas?

Jawaban siswa :

• Suara TVnya jangan terlalu besar (Meti)

• Adi sebaiknya tidak nonton TV tapi menghapal pelajaran (Ninik)

• Deden bagaimana menurut pendapatmu?

• Deden tidak menjawab

Jawaban siswa

• Harusnya Adi tidak menonton TV karena kakaknya sedang sakit (Alfina)

• Saya setuju dengan pendapat Alfina (Astri)

• Guru memperlihatkan gambar Adi sedang bertengkar dengan kakaknya kemudian bertanya pada siswa:

• Mengapa Adi dan kakaknya bertindak seperti itu ?

Jawaban siswa

• Karena kakaknya tidak mau mengalah (Alfina )

• Guru bercerita bahwa Adi tidak menontan TV karena kakaknya sakit, lalu bertanya "Apakah tindakan Adi

merupakan pengendalian diri ?

Jawaban Siswa

• Ya (Alfina ) Bagaimana cara pengendalian diri di rumah ?

Jawaban Siswa

• Harus bisa melihat apakah perbuatan kita merugikan orang lain atau tidak. Jika merugikan maka

perbuatan itu jangan dilakukan karena orang lain akan rugi (Alfina)

• Guru bercerita tentang pengendalian diri di sekolah dengan perrnasalahannya kemudian memberikan

pertanyaan bimbingan kepada siswa untuk sampai pada kesimpulan

• Guru bercerita tentang permasalahan yang ada di masyarakat, kemudian memberikan bimbingan

kepada siswa untuk mendapatkan kesimpulan pelajaran

• Siswa melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri.

• Siswa mengisi lembar kerja siswa

• Kelompok 1 dapat menjawab pertanyaan yang ada pada lembar kerja tersebut dengan benar

• Kelompok 2 dapat menjawab pertanyaan yang ada pada lembar kerja tersebut dengan benar

• Kelompok 3 dapat menjawab pertanyaan yang ada pada lembar kerja tersebut dengan benar

• Kelompok 4 dapat menjawab pertanyaan yang ada pada lembar kerja tersebut dengan benar

• Beberapa siswa memberikan komentar terhadap jawaban dari kelompok lain

• Dengan bimbingan guru siswa menyimpulkan hasil diskusi Hasil Diskusi :

• Pengendalian diri adalah menahan diri dari perbuatan yang kurang baik yang dapat merugikan diri

sendiri dan orang lain. Tanpa pengendalian diri yang terlatih dari sejak usia dini kita cenderung

menyelesaikan masalah dengan emosi dan hal ini merupakan faktor utama yang pertengkaran yang

menuju kepada perpecahan.

Guru mengadakan evaluasi

3.2.2 Data Hasil

Penerapan metode inkuiri pada pembelajaran PKn di Kelas VI SD Negeri Argasari II Kecamatan

Talaga Kab.Majalengka pada pokok bahasan Pengendalian Diri, mendapatkan hasil belajar yang baik.

Hal ini terbukti dari hasil rata-rata nilai sesudah dilaksanakan metode inkuiri sebesar 7,46 sedangkan

sebelumnya nilai rata-rata hanya mencapai 5;7.

Pembelajaran PKn dengan menggunakan metode inkuiri lebih efektif karena siswa dilibatkan

secara aktif, sehingga proses pembelajaran dapat menggairahkan siswa. Pada awal pembelajaran

dengan menggunakan metode inkuiri perhatian siswa sudah menunjukkan respon yang positif, apalagi

sewaktu siswa menjawab pertanyaan-peitanyaan guru yang berhubungan dengan Pengendalian Diri.

Siswa lebih antusias dan merasa tertantang untuk mencari dan menemukan jawaban atas pertanyaan-

pertanyaan yang diajukan guru.

Melalui alat peraga yang telah disediakan, tampak bahwa setiap siswa ingin menanggapai

peristiwa yang terjadi dalam gambar sehingga pembelajaran tampak lebih hidup. Siswa berdiskusi

dengan teman sekelompaknya untuk memecahkan permasalahan yang diajukan penulis. Dengan adanya

bimbingan guru (berupa pertanyaan-pertanyaan) yang terus menerus dan berkesinambungan akhirnya

siswa dapat menemukan konsep akhir berupa kesimpulan dari hasil belajarnya, Yaitu bahwa

Pengendalian diri adalah menahan diri dari perbuatan yang kurang baik yang dapat merugikan diri

sendiri dan orang lain. Tanpa pengendalian diri yang terlatih dari sejak usia dini kita cenderung

menyelesaikan masalah dengan emosi dari hal ini merupakan faktor utama yang pertengkaran yang

menuju kepada perpecahan.

Pada tahap akhir pembelajaran guru mengadakan evaluasi dan wawancara dengan siswa. Hasil

evaluasi pada akhir pembelajaran lebih tinggi dibanding sebelum menggunakan metode inkuiri. Nilai

rata-rata siswa sebelum menggunakan metode inkuiri 5,7 sedangkan sesudah menggunakan metode

inkuiri meningkat menjadi 7,46, terdapat selisih nilai sebesar 1,76.

Selain data yang dihasilkan dari tes, terdapat data lain yang berupa hasil wawancara tentang

kesan pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri. Sebanyak 16 siswa (56,5%) mengakui bahwa

belajar dengan menggunakan metode inkuiri sangat menarik dan dapat cepat dipahami, sedangkan

sebanyak 14 siswa (43,5%) mengatakan bahwa pembelajaran terkesan sama saja dengan menggunakan

metode inkuiri ataupun metode lain.

Hasil wawancara dengan siswa mendapat tanggapan yang positif Dengan menggunakan metode

inkuiri siswa lebih bergairah untuk belajar, pembelajaran PKn dengan menggunakan metode inkuiri

dapat membangkitkan motivasi siswa. Keberhasilan penerapan metode ini tidak terlepas dari prosedur

perencanaan yang telah disusun penulis dalam menerapkan metode inkuiri tersebut.

3.2.3 Monitoring dan Evaluasi

Pelaksanaan monitoring dan evaluasi yang dilakukan guru yaitu mulai dari awal pembelajaran

termasuk kesiapan siswa untuk belajar sampai akhir pembelajaran yang berupa tes akhir dan kesan

(tanggapan) siswa terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan.

Dalam proses evaluasi ini guru tidak hanya mengevaluasi hasil belajar saja melainkan proses

belajar juga dievaluasi termasuk minat siswa melalui observasi dan wawancara. Dari hasil observasi

itulah guru dapat menentukan langkah yang tepat untuk meningkatkan efektiftas dan efisiensi

pembelajaran PKn di antaranya melalui metode inkuiri

3.3 Pembahasan Masalah

Pembahasan ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan sebagaimana yang telah

dikemukakan pada BAB I. Pembahasan dalam menerapkan metode inkuiri dalam pembelaiaran PKn di

Kelas VI SD Negeri Argasari II Kecamatan Talaga Kab.Majalengka Kab. Majalengka pada pokok bahasan

Pengendalian Diri dikembangkan atas dasar hasil temuan data yang dikaitkan dengan konsep dan teori

yang relevan.

Dari data tersebut dapat diinterpretasikan yang menghasilkan deskripsi sebagai berikut :

l. Pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri dalam pembelajaran PKn di Kelas VI SD Negeri

Argasari II Kecamatan Talaga Kab.Majalengka , ternyata dapat menarik minat siswa. Siswa lebih antusias

dan bergairah karena merasa dilibatkan dalam proses pembelajaran. Hal ini bisa dilihat sewaktu siswa

menjawab pertanyaan guru dan ketika siswa melakukan diskusi. Pembelajaran PKn yang disajikan

dengan cara melibatkan siswa secara aktif dalam menemukan konsep akhir (kesimpulan) sangat menarik

bagi siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Zain (1997:22). "Enquiry adalah belaiar mencari dan

menemukan sendiri. Dalam sistem belajar ini guru menyajikan bahan pelajaran tidak dalam bentuk final,

tetapi siswa diberi peluang untuk mencari dan menemukan sendiri dengan menggunakan teknik

pendekatan masalah".

Dengan menggunakan metode ini siswa bebas mengungkapkan pendapatnya dalam memecahkan

masalah yang telah ditetapkan, sehingga siswa merasa tertantang untuk aktif mencari dan menemukan

kesimpulan dari hasil diskusi dan pengematan terhadap media pelajaran berupa gambar

2. Dengan adanya bimbingan dari guru (berupa pertanyaan-pertanyaan) yang terus menerus dan

berkesinambungan selama siswa mengamati peristiwa yang terjadi pada gambar, akhirnya siswa dapat

menemukan konsep akhir (kesimpulan) dari hasil pengamatannya. Pertanyaan dari guru memegang

peranan penting dalam menerapkan metode ini, karena itu dianjurkan agar guru mengajukan

pertanyaan-pertanyaan yang menuntut siswa berpikir tinggi. Bimbingan guru yang berupa pertanyaan

tersebut dimaksudkan agar dalam proses belajar siswa dapat mengembangkan potensinya secara

optimal dan membantu menghiri dari kegagalan dalam menemukan konsep akhir (kesimpulan) dari hasil

pengamatannya. Hal tersebut sesuai dengan yang diungkapkan oleh Syamsudin (1985:95):

"Bimbingan dalam belajar difokuskan kepada permasalahan tentang bagaimana caranya agar anak dapat

terhindar dari kegagalan, mampu mengatasi hambatan-hambatan serta kesulitan hingga la, dapat

mencapai prestasinya dengan mengembangkan dirinya sendiri secara optimal dalam menempuh proses

belajar".

Berdasarkan pendapat di atas apabila guru kurang terampil di dalam memberikan bimbingan

(mengajukan pertanyaan-pertanyaan) maka akan menjurus kepada kerancuan atau kekeliruan materi

yang dipelajari.

3. Tampak bahwa penerapan metode inkuiri dalam pembelajaran PKn di Kelas VI SD Negeri Argasari II

Kecamatan Talaga Kab.Majalengka Kab. Majalengka pada pokok bahasan Pengendalian Diri sangat

berpengaruh terhadap hasil belajar yang diperoleh, evaluasi permbelajaran PKn yang menggunakan

metode inkuiri rata-rata nilainya lebih tingggi (7,48) dari pada yang tidak menggunakan metode inkuiri

(5,68). Jadi untuk mendapatkan basil belajar yang lebih baik di dalam pembelajaran PKn hendaknya guru

jangan hanya menggunakan metode ceramah saja, tetapi dalam mengajarkan PKn harus menggunakan

metode-metode yang lain yang sesuai dengan pokok bahasan.

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

Berdasarkan pengolahan dan analisis data yang diperoleh dalam menerapkan metode inkuiri,

maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Penyusunan perencanaan pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri dimulai dengan persiapan

yang matang uang meliputi pokok bahasan, pertanyaan-pertanyaan yang mengacu kepada kesimpulan,

alat peraga, media, dan lembar kerja siswa.

2. Pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri lebih menarik minat siswa, siswa lebih antusias dan

lebih bergairah dalam belajar, karena merasa dilibatkan di dalam proses pembelajaran. Hal ini bisa

dilihat sewaktu siswa melakukan pengamatan gambar dan pembacaan wacana. Dengan adanya

bimbingan dari guru (berupa pertanyaan-pertanyaan) yang terus menerus dan berkesinambungan

selama siswa melakukan pengamatan, dapat mendorong siswa untuk menemukan konsep akhir

(kesimpulan) dari hasil pengamatan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.

3. Hasil belajar dengan menggunakan metode inkuiri lebih baik dibanding dengan tidak menggunakan

metode inkuiri. llal ini terbukti dan nilai rata-rata hasil belajar siswa dengan menggunakan metode

inkuiri lebih tinggi (7,46) daripada nilai tes siswa sebelum menggunakan metode inkoiri (5,7).

4. Cara mengatasi hambatan-hambatan siswa dalam proses belajar menjaja. PKn khusus pokok bahasan

Pengendalian Diri dengan cara :

a. Menambah alokasi waktu dengan cara mengurangi alokasi waktu pokok bahasan yang ruang lingkupnya

tidak terlalu luas.

b. Melengkapi alat/media untuk pelaksanaan metode inkuiri.

4.2 Saran

Melalui penelitian ini, penults merasa perlu menyampaikan saran-saran sebagai bahan untuk

dijadikan kajian dan pertimbangan dalam meningkatkan mutu pendidikan, khususnya mata pelajaran

PKn di Kelas VI SD Negeri Argasari II Kecamatan Talaga Kab. Majalengka , antara lain:

1. Bagi Guru

a. Sebaiknya dalam mengajarkan PKn menggunakan berbagai metode, pendekatan dan teknik yang

beragam. Dengan menggunakan metode inkuri siswa menjadi tertantang dan aktif menjawab setiap

pertanyaan guru.

c. Alokasi waktu untuk pokok bahasan pengendalian Diri perlu ditambah sesuai kebutuhan dengan cara

mengambil dari pokok bahasan lain yang ruang lingkupnya tidak terlalu luas

2. Bagi siswa

Hendaknya dalam menerima pelajaran PKn dengan menggunakan metode inkuiri diikuti dengan sebaik-

baiknya, diusahakan sehari sebelumnya siswa membaca terlebih dahulu pokok bahasan yang akan

diajarkan.

3. Bagi sekolah

Hendaknya sarana untuk pembelajaran PKn agar dilengkapi, hal ini berguna untuk menambah semangat

belajar dan dapat menunjang lancarnya proses pembelajaran, baik berupa gambar atau alat elektronik

lain yang dapat memutar film.

4. Bagi Pemerintah

Dalam pembelajaran PKn, karena bersifat menanamkan nilai, hendaknya pemilihan guru Mata pelajaran

PKn yang dapat menjadi panutan siswa dalam berperilaku.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Djauzak, 1996, Pedoman Pelaksanaan PBM di SD, Jakarta: Depdikbud

Adnan, Warsito, 2003, PKn, Solo: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri

Depdikbud, 1994, Kurikulum Pendidikan Dasar Jakarta: Depdikbud

-------- ---, 1996, Materi Latihan Kerja Guru PKn, Jakarta: Depdikbud

-----------, 1999, Suplemen Kurikulum Pendidikan Dasar Jakarta: Depdikbud

-----------1999, Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar Kelas VI Sekolah Menengah, Jakarta. Depdikbud

Djamariah, BS dan Azwan Zain, 1997, Startegi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Rineka Cipta

Engkoswara, 1996, Pedoman Penyusunan Karya Ilmiah Untuk Angka Kredit Guru , Bandung: Karangsewu

Keraf, Gorys, 1994, Komposisi, Flores: Nusa Indah

Moleong, Lexy J. 2002, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : Remaja Rosda Karya

Rusyan, Tabrani, 1992, Penuntun Belajar Yang Sukses, Bandung: Penerbit Nine Karya Jaya

Sri Wilujeung, Dyah, dkk, 1996, Perangkat Pembelajaran PKn SD, Jakarta: Tim Penatar PKn

Undang, Gunawan, 1998, Peningkatan Mutu Proses Belajar Mengajar Di Sekolah Menengahr, Bandung: Siger

Tengah

Lampiran-lampiran

PERSIAPAN MENGAJAR

Mata Pelajaran : PKn

Kelas : VI

Semester : 2 (dua)

Pokok Bahasan : Pengendalian Diri

I. TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM

1. Memahami perlunya kemauan untuk mengendalikan diri dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara

2. Membiasakan berperilaku sabar, tidak cepat marah, tidak serakah dan tidak melakukan perbuatan

yang merugikan orang lain

II. TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS

1. Melalui metode inkuiri siswa dapat mengendalikan diri dari perilaku yang kurang baik

2. Melalui metode inkuiri siswa dapat menghindari perbuatan yang merugikan orang lain

3. Melalui metode inkuiri siswa dapat mengendalikan diri tidak memaksakan kehendak kepada orang

lain

4. Melalui metode inkuiri siswa dapat menghormati dan menghargai hak-hak orang lain di sekitar kita

5. Melalui metode inkuiri siswa dapat membuat kesimpulan tentang perlunya bersikap rendah hati

sebagai wujud pengendalian diri yang baik

6. Melalui metode inkuiri siswa dapat memelihara benda/fasilitas untuk kepentingan bersama/umum

III. MATERI PELAJARAN

a. Pengertian Pengendalian Diri adalah menahan diri dari perbuatan yang kurang baik yang dapat

merugikan diri sendiri dan orang lain.

b. Contoh Pengendalian Diri:

1) Di rumah, mengalah tidak menonton TV, karena ada angota keluarga yang sedang sakit.

2) Di sekolah ketika diskusi siswa harus dapat menahan diri, tidak memaksakan kehendaknya sendiri,

agar diterima oleh anggota kelompok diskusi.

3) Di lingkungan masyarakat tidak main hakim sendiri ketika ada pencuri yang tertangkap

e. Manfaat Pengendalian Diri

1) Terhindar dari perbuatan yang merugikan orang lain

2) Terbina kerukunan dalam keluarga dengan teman sekolah dan dengan siapa saja

3) Meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan

d. Akibat yang timbul jika tidak bisda mengendalikan diri

1) Terjadi keonaran, pertengkaran, kerusuhan, dan permusuhan.

2) Tidak mempunyai teman, karena teman menjauhi akibat sikapnya yang pemarah.

3) Keluarganya menderita

e. Cara herperilaku mengendalikan diri

1) Sabar dan tenang dalam menghadapi masalah dengan orang lain

2) Berbicara dengan kata yang sopan dan nada berbicara yang enak didengar

3) Menjaga sopan santun dalam setiap tingkah lakunya

4) Tidak merusak barang orang lain

5) Jika meminjam barang orang lain harus dikembalikan tepat pada waktunya

f. Mengendaliakn diri di rumah, di sekolah, di lingkungan masyarakat sangat perlu ditanamkan sejak

dini dan dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari.

IV. ALAT DAN BAHAN BELAJAR MENGAJAR

Alat Peraga: Gambar peristiwa tidak dapat mengendalikan diri

V. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

1. Kegiatan Awal (10 menit)

1) siswa dibagi menjadi 4 kelompok, satu kelompok terdiri dari 10 orang

2) tiap kelompok mendapat masalah yang harus dipecahkan

3) guru memberikan stimulus (memberikan pertanyaan-pertanyaan)

2. Kegiatan Inti (60 menit)

1) Setiap kelompok dibagi LKS

2) Guru menjelaskan cara pengisian LKS

3) Siswa melakukan pengamatan di bawah bimbingan guru

4) Siswa mendapat pertanyaan-pertanyaan baik secara kelompok ataupun individu

5) Pertanyan-pertanyaan dari guru berhubungan dengan materi pengendalian diri, dan siswa

menjawab pertanyaan-pertanyaan untuk menemukan kesimpulan.

6) Setiap kelompok membacakan hasil diskusinya

3. Kegiatan akhir (10 menit)

1) Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan pelajaran

2) Guru mengadakan evaluasi.

3) Guru memberikan pengayaan

VI EVALUASI

A. Prosedur : Tes proses

B. Jenis tes : Tes tertulis

C. Alat Tes : Soal-soal

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar !

1. Tutur kata yang baik dan raut muka yang ramah akan menimbulkan ....

2. Berkata tidak sopan pada oranbg lain akan mengakibatkan ... .

3. Apabila orang kaya tidak bisa mengendalikan diri akan terjadi ....

4. Dalam berselisih pendapat tidak perlu ditunjukkan rasa permusuhan karena hal itu akan

mengakibatkan orang lain ....

5. Apabila pemiliknya tidak bersedia meminjamkan barangnya sebaiknya kita...

6. Orang yang paling kuat adalah orang yang dapat .....

7. menjaga keamanan dan keutuhan fa-ilitas umum adalah tanggung jawab

8. Pengendalian diri harus berasal dari....

9. Pengendalian din untuk menekan sifat yang buruk misalnya ... .

10. salah satu ciri orang yang dapat mengendalikan diri apabila mempunyai masalah adalah ....

Lembar Kerja Siswa

Kakak Adi sedang sakit, namun Adi sangat ingin menonton TV, karena acara TV tersebut merupakan

acara yang paling digemari oleh anak-anak dan Adi tidak ingin ketinggalan. Adi takut dikatai anak

tidak gaul oleh teman-temannya di sekolah.

Ibu Adi melarang Adi menonton TV karena akan mengganggu Kakaknya. Adi bersikeras menonton TV

dengan suara yang keras. Antara Ibu Adi dan Adi terjadi pertengakaran kecil saling menyalahkan dan

melarang.

Masalahnya

1. Apa pendupatmu tentang sikap Adi ?

2. Bagaimana caranya menyelesaikan masalah di atas ?

Jawab :

SELAMAT BEKERJA

PEDOMAN WAWANCARA

A. Untuk guru

1. Apakah menurut pendapat Bapak/Ibu, PKn termasuk mata pelajaran yang sulit?

2. Apakah menurut pendapat Bapak/Ibu materi pelajaran PKn yang ada di SD sesuai dengan tingkat

intelegensi anak SD ? Apakah dapat diserap oleh siswa SD ?

3. Apakah sikap siswa dalam berperilaku sudah sesuai dengan tuntutan nilai yang terdapat dalam mata

pelajaran PKn ?

4. Untuk mengatasi kesulitan tersebut apa yang Bapak/Ibu lakukan ?

5. Apakah dengan cara seperti itu sikap siswa menjadi lebih baik ?

6. Selain cara seperti yang Bapak/Ibu lakukan di atas, menurut pendapat dan pengalaman Bapak/Ibu

apakah ada lagi cara yang lainnya ?

7. Apakah Bapak/Ibu sudah mencoba cara tersebut ? Dan bagaimana hasilnya ?

8. Menurut pendapat Bapak/Ibu apakah model dan alat peraga yang ada di SD memadai untuk

pembelajaran PKn.

9. Bagaimana jalan keluar yang Bapak/Ibu lakukan untuk mengatasi kekurangan alat peraga tersebut ?

10. Apa yang Ibu lakukan agar siswa menyenangi pelajaran PKn ?

B. Untuk murid Kelas VI

l. Menurut pendapatmu apakah pelajaran PKn sulit ?

2. Apakah materi pelajaran PKn terlalu banyak ?

3. Setelah kamu melihat materi pelajaran yang ada pada buku PKn, materi manakah yang paling

menarik menurut pendapatmu ?

4. Apakah kamu selalu menerapkan nilai-nilai yang ada dalam mata pelajaran PKn dalam kehidupanmu

sehari-hari ?

5. Apakah materi pelajaran PKn sulit ?

6. Apakah materi Pengendalian Diri termasuk materi yang sulit ?

7. Mengapa demikian ?

8. Apa yang kalian inginkan dari materi pelajaran PKn?

LEMBAR JAWABAN

Nama : ..................Kelas : .................

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar !

1. Tutur kata yang baik dan raut muka yang ramah akan menimbulkan ....

2. Berkata tidak sopan pada oranbg lain akan mengakibatkan ... .

3. Apabila orang kaya tidak bisa mengendalikan diri akan terjadi ....

4. Dalam berselisih pendapat tidak perlu ditunjukkan rasa permusuhan karena hal itu akan

mengakibatkan orang lain ....

5. Apabila pemiliknya tidak bersedia meminjamkan barangnya sebaiknya kita...

6. Orang yang paling kuat adalah orang yang dapat .....

7. menjaga keamanan dan keutuhan fa-ilitas umum adalah tanggung jawab

8. Pengendalian diri harus berasal dari....

9. Pengendalian din untuk menekan sifat yang buruk misalnya ... .

10. salah satu ciri orang yang dapat mengendalikan diri apabila mempunyai masalah adalah ....

Jawab :

Lembar Kerja Siswa

Kakak Adi sedang sakit, namun Adi sangat ingin menonton TV, karena acara TV tersebut merupakan

acara yang paling digemari oleh anak-anak dan Adi tidak ingin ketinggalan. Adi takut dikatai anak

tidak gaul oleh teman-temannya di sekolah.

Ibu Adi melarang Adi menonton TV karena akan mengganggu Kakaknya. Adi bersikeras menonton TV

dengan suara yang keras. Antara Ibu Adi dan Adi terjadi pertengakaran kecil saling menyalahkan dan

melarang.

Masalahnya

1. Apa pendupatmu tentang sikap Adi ?

2. Bagaimana caranya menyelesaikan masalah di atas ?

Jawab :

ontoh PTK (Penelitian Tindakan Kelas) Mapel IPS Kelas 3

Januari 20, 2011 oleh serumpunilmu21

BAB I

PENDAHULUAN

 

A. Latar Belakang Masalah

Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting dalam keberhasilan pembangunan di segala bidang. Hingga kini pendidikan masih diyakini sebagai wadah dalam pembentukan

sumber daya manusia yang diinginkan. Melihat begitu pentingnya pendidikan dalam pembentukan sumber daya manusia, maka peningkatan mutu pendidikan merupakan hal yang wajib dilakukan secara berkesinambungan guna menjawab perubahan zaman.

Masalah peningkatan mutu pendidikan tentulah sangat berhubungan dengan masalah proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang sementara ini dilakukan di lembaga-lembaga pendidikan kita masih banyak yang mengandalkan cara-cara lama dalam penyampaian materinya. Mengajar tidak hanya mentransfer ilmu pengetahuan kepada peserta didik, tetapi juga merupakan kegiatan guru membimbing/memfasilitasi siswa menemukan pengetahuan dan pengalaman belajar tersebut.

Menurut S. Belen (2003: 17) dalam mengajar terkandung pesan mengembangkan potensi siswa yang beraneka ragam dan bukan menjadikan siswa sebagai penerima/pemakai pasif (konsumen) ilmu pengetahuan yang ada dalam benak guru. Mengajar juga bukan sekedar mempersiapkan siswa menghadapi Ujian Akhir Nasional (UAN), Ujian Akhir Sekolah (UAS), ataupun tes masuk jenjang sekolah berikutnya. Tujuan hakiki mengajar menurut S. Belen (2003: 18) adalah mempersiapkan siswa untuk paling tidak dapat bertahan hidup di masa datang dan berbuat banyak bagi orang lain. Mengajar bukan pula mempersiapkan siswa memiliki apa yang akan “ditagih” dalam UAN dan UAS, melainkan apa yang ditagih dalam kehidupan. Hasil UAN dan UAS tidak banyak mencerminkan apa yang ditagih dalam kehidupan, yaitu bersikap peka, kritis, kreatif, mandiri, dan bertanggung jawab.

Bercermin dari uraian di atas, penulis menyadari betapa jauh berbeda bentuk pembelajaran yang selama ini dilakukan dengan cermin uraian mengajar di atas. Ibarat jauh panggang dari api, setiap tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan dalam Rencana Mengajar Harian (RMH), ketercapaian siswa masih jauh dari harapan.

Di masa sekarang banyak orang mengukur keberhasilan suatu pendidikan hanya dilihat dari segi hasil. Pembelajaran yang baik adalah bersifat menyeluruh dalam melaksanakannya dan mencakup berbagai aspek, baik aspek kognitif, afektif maupun psikomotor, sehingga dalam pengukuran tingkat keberhasilannya selain dilihat dari segi kuantitas juga dari kualitas yang telah dilakukan di sekolah-sekolah.

Mengacu dari pendapat tersebut, maka pembelajaran yang aktif ditandai adanya rangkaian kegiatan terencana yang melibatkan siswa secara langsung, komperhensif baik fisik, mental maupun emosi. Hal semacam ini sering diabaikan oleh guru karena guru lebih meningkatkan pada pencapaian tujuan dan target kurikulum. Salah satu upaya guru dalam menciptakan suasana kelas yang aktif, efektif dan menyenangkan dalam pembelajaran yakni dengan menggunakan alat peraga. Hal ini dapat membantu guru dalam menggerakan, menjelaskan gambaran ide dalam suatu materi.

Mata pelajaran IPS merupakan salah satu mata pelajaran non eksak di Sekolah Dasar. Pembelajaran mata pelajaran ini biasanya diajarkan secara konvensional hampir di setiap SD, dengan metode klasik seperti ceramah, dan diskusi kelompok. Pada umumnya kurang memanfaatkan media belajar pada prosesnya. Sehingga menciptakan kejenuhan dalam lingkungan belajar yang pada akhirnya kurang membentuk sikap antusias pada sdiri siswa. Sehingga siswa cenderung bosan dan kurang memahami materi yang diajarkan.

Untuk menciptakan suasana belajar yang disukai oleh siswa,guru perlu melakukan suatu inovasi. Salah satunya dengan memanfaatkan media gambar yang menarik dan

mempermudah proses pembelajaran. Dengan demikian diharapkan siswa dapat lebih antusias dalam mengikuti proses pembelajaran serta dapat lebih memahami materi ajar yang disampaikan. Dengan menggunakan media gambar diharapkan siswa dapat meningkatkan hasil belajar atau prestasinya.

Salah satu kompetensi dasar dalam mata pelajaran IPS yang diajarkan di kelas III  SD semester I adalah 1.3. Membuat denah dan peta lingkungan rumah dan sekolah. Kompetensi dasar ini dapat dikembangkan menjadi beberapa indikator di antaranya :

Menyebutkan arah mata angin dan simbolnya Membuat denah dan peta lingkungan rumah Membuat denah dan lingkungan sekolah

Ketuntasan belajar siswa dalam pembelajaran ditunjukkan dengan dikuasainya materi pembelajaran oleh siswa. Tercapainya tujuan pembelajaran tersebut dapat diukur dengan tes hasil belajar. Berdasarkan hasil tes belajar mata pelajaran IPS materi Membuat Denah dan Peta Lingkungan di kelas III SD Negeri Yyyyyy 02 Kecamatan XXXXXXX tempat peneliti bekerja, peneliti menemukan adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Harapannya dengan pembelajaran yang dilakukan peneliti adalah hasil belajar siswa akan lebih baik, kenyataannya masih banyak anak-anak yang belum mencapai standar Kriteria Ketuntasan Minimal yang ditetapkan.

Dari daftar perolehan nilai menunjukkan masih rendahnya penguasaan materi Membuat Denah dan Peta Lingkungan di kelas III SD Negeri Yyyyyy 02 Kecamatan XXXXXXX. Dari jumlah siswa 28 anak, baru 7 anak yang tuntas belajar (mencapai standar minimal 65 ke atas). Jadi masih ada 21 anak yang belum tuntas belajar. Setelah dilakukan analisis kemungkinan penyebabnya antara lain :

1.      Guru kurang kreatif dalam menggunakan media gambar ketika mengajarkan materi IPS.

2.      Banyak siswa yang kurang berpartisipasi dalam pembelajaran, khususnya anak-anak yang duduk di bangku belakang.

Pembelajaran IPS yang dilakukan peneliti menjadi permasalahan yang perlu untuk dipecahkan. Jika hal tersebut dibiarkan, jelas akan berdampak buruk bagi proses dan hasil belajar siswa selanjutnya.

Terkait dengan permasalahan tersebut, berbekal kejujuran dan kesadaran akan tanggung jawab sebagai pendidik, peneliti mencoba melakukan upaya perbaikan pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas dengan alternatif pemecahan masalah “Menggunakan media gambar untuk meningkatkan kemampuan hasil belajar dalam pembelajaran IPS pada siswa kelas III SD Negeri Yyyyyy 02 Kecamatan XXXXXXX.

 

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan hasil analisis pada latar belakang masalah dapat digunakan sebagai dasar untuk merumuskan masalah yang akan digunakan sebagai fokus perbaikan pembelajaran sebagai berikut:

1.      Apakah penggunaan media gambar dapat memotivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran IPS?

2.      Apakah penggunaan media gambar dapat meningkatkan prestasi siswa dalam pembelajaran IPS?

 

C. Tujuan Penelitian

1.      Tujuan Umum

v     Untuk mengetahui peningkatan pemahaman dan motivasi siswa dalam IPS melalui penggunaan media gambar di kelas III SD Negeri Yyyyyy 02 Kecamatan XXXXXXX.

v     Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dalam IPS melalui penggunaan media gambar di kelas III SD Negeri Yyyyyy 02 Kecamatan XXXXXXX.

v     Dapat memenuhi memenuhi tuntutan kurikulum saat ini, yaitu melakukan pembelajaran yang bermakna bagi peserta didik.

2.      Tujuan Khusus

v     Untuk meningkatkan hasil belajar siswa terhadap pembelajaran IPS tentang kompetensi 1.3. Membuat denah dan peta lingkungan rumah dan sekolah melalui peningkatkan pemahaman siswa dengan mengaktifkan siswa menggunakan media gambar tentang denah dan peta.

v     Untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar IPS tentang membuat denah dan peta lingkungan di kelas III SD Negeri Yyyyyy 02.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

v     Bagi siswa adalah untuk membekali siswa cara menyelesaikan masalah membuat denah dan peta lingkungan rumah dan sekolah melalui peningkatkan pemahaman siswa dengan mengaktifkan siswa menggunakan media gambar tentang membuat denah dan peta lingkungan.

v     Bagi guru adalah untuk melakukan penelitian tindakan kelas yang bermanfaat bagi perbaikan dan peningkatan proses pembelajaran. Selain itu, guru lebih termotivasi untuk menerapkan strategi pembelajaran yang lebih bervariasi, sehingga materi pembelajaran akan lebih menarik.

v     Bagi sekolah adalah memberikan sumber yang baik bagi sekolah dalam rangka perbaikan proses pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan.

v     Bagi pendidikan secara umum adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui sumbangan pengalaman tentang penelitian tindakan kelas.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

 

A. Kerangka Teori

1.      Pengertian Belajar

Belajar adalah terjadinya perubahan pada diri orang belajar karena pengalaman (Darsono, dkk, 2000: 4). Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa, sehingga tingkah laku siswa berubah kearah yang lebih baik (Darsono, dkk, 2000: 24). Ada beberapa definisi belajar menurut beberapa pakar psikologi pendidikan dalam Moh. Rosyid (2006:9) di antaranya Gagne (1977), belajar merupakan perubahan kecakapan yang berlangsung dalam periode tertentu yang bukan berasal dari proses pertumbuhan (fisik). Morgan, at.al (1986), belajar merupakan perubahan relatif permanen karena hasil praktek atau pengalaman. Slavein (1994), belajar merupakan perubahan individu yang disebabkan oleh pengalaman (experience). Menurut Slameto dalam Syaiful Bahri (2002: 13), belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Menurut Skinner (1985) dalam Muhibbin Syah (2000: 89), belajar adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif.

Habermas (Rene, 1996), belajar baru terjadi jika ada interaksi antara individu dengan lingkungannya. Lingkungan belajar yang dimaksud adalah lingkungan alam maupun lingkungan sosial sebab keduanya tidak dapat dipisahkan (Ihat Hatimah, ddk: 1.8). James O. Wittaker dalam Wasty Soemanto (1999: 104), belajar sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman. Belajar merupakan proses dasar dari perkembangan hidup manusia, dengan belajar manusia melakukan perubahan-perubahan kualitatif individu sehingga tingkah lakunya berkembang. Semua aktivitas dan prestasi hidup manusia adalah hasil dari belajar. Belajar adalah suatu proses bukan suatu hasil. Karena itu belajar berlangsung secara aktif dan integratif dengan menggunakan berbagai bentuk perubahan untuk mencapai suatu tujuan.

Berdasarkan pengertian di atas, belajar adalah kegiatan/proses  manusia untuk berubah menjadi lebih baik, dari tidak tahu menjadi tahu. Kegiatan belajar terjadi terus menerus atau belajar sepanjang hayat. Memahami keadaan lingkungan itu juga merupakan kegiatan belajar. Lingkungan belajar mempunyai pengaruh yang besar terhadap hasil belajar siswa. Lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan alam dan lingkungan sosial. Keduanya tidak dapat dipisahkan karena saling mempengaruhi.

2.      Hakikat Mata Pelajaran IPS

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan ilmu yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi yang berkaitan dengan Ilmu Sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi geografi, sejarah, sosiologi dan ekonomi. Melalui pendekatan mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi Warga Negara Indonesia yang demokratis dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai.

Di masa yang akan datang peserta didik akan menghadapi tantangan yang berat karena kehidupan masyarakat global selalu mengalami perubahan setiap saat. Oleh karena itu, mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis.

3.      Prestasi Belajar

Prestasi belajar berasal dari kata “Prestasi” dan “Belajar”. Prestasi berarti hasil yang telah dicapai,sedangkan belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Jadi prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran dan ditunjukkan dengan angka yang diberikan oleh guru.

Prestasi dalam penelitian yang dimaksudkan adalah nilai yang diperoleh oleh siswa pada mata pelajaran IPS dalam bentuk nilai yang berupa angka yang diberikan oleh guru kelasnya setelah melaksanakan tugas yang diberikan padanya.

4.      Media Gambar

Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Secara garis besar media adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengalaman, keterampilan atau sikap.

Dalam aktivitas pembelajaran, media dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat membawa informasi dan pengetahuan dalam interaksi yang berlangsung antara pendidik dengan siswa (Sutikno, 2008: 101).

Media gambar merupakan salah satu jenis media yang paling disukai oleh peserta didik, terutama peserta didik usia anak-anak. Media gambar lebih memudahkan mereka dalam memahami materi pelajaran.

B. Hipotesis Tindakan

Hipotesis yang dapat peneliti ajukan dalam penelitian ini adalah prestasi hasil belajar siswa tentang membuat denah dan peta pada siswa kelas III SD Negeri Yyyyyy 02 Kecamatan XXXXXXX dapat ditingkatkan dengan pembelajaran yang menggunakan media gambar denah dan peta.

C. Kriteria Keberhasilan

Untuk mengetahui keberhasilan dalam proes pembelajaran diperlukan evaluasi secara menyeluruh. Kriteria yang digunakan untuk mengukur keberhasilan dan kegagalan pembelajaran dapat dicermati mulai dari keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dan evaluasi kegiatan dalam bentuk nilai.

Adapun indikator kerja untuk mengukur prestasi atau keberhasilan belajar siswa adalah :

1.      Hasil belajar siswa dalam pembelajaran membuat denah dan peta lingkungan dinyatakan berhasil bila 85 % dari jumlah siswa tuntas belajar. Siswa dinyatakan tuntas

belajar bila hasil belajar siswa dalam pembelajaran mencapai 85 % atau lebih siswa memperoleh nilai minimal 65 (enam puluh lima).

2.      Siswa memiliki minat dan motivasi dalam belajar IPS jika siswa aktif bertanya kepada guru tentang membuat denah dan peta dan siswa bersemangat dalam mengerjakan tugas dari guru.

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

 

A. Subjek Penelitian

1.      Tempat Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di SD Negeri Yyyyyy 02 Kecamatan XXXXXXX Kabupaten Cilacap, khususnya dilaksanakan di kelas III semester I tahun pelajaran 2010/2011. Sekolah ini terletak di bagian utara kecamatan XXXXXXX, mempunyai 6 kelas, yaitu: kelas 1, 2, 3, 4, 5, dan 6. Jarak dari kantor kecamatan sampai ke lokasi harus menempuh sejauh kira-kira 3 kilometer. Tempat tinggal siswa berjarak kira-kira antara 50 meter hingga 1 kilometer, mereka datang ke sekolah dengan berjalan kaki dan naik sepeda.

2.      Subjek Penelitian

Subyek penelitian siswa kelas III SD Negeri Yyyyyy 02 tahun ajaran 2010/2011. Jumlah siswa kelas III di SD tersebut adalah 28 anak yang terdiri dari siswa laki-laki berjumlah 16 anak dan siswa perempuan berjumlah 12 anak.

3.      Waktu penelitian

a.       Siklus I dilaksanakan pada hari Selasa dan Rabu, 2 dan 3 November 2010.

b.      Siklus II dilaksanakan pada Selasa dan Rabu, 9 dan 10 November  2010.

c.       Siklus III dilaksanakan pada hari Selasa dan Rabu, 23 dan 24  November 2010.

B. Prosedur PTK

Penelitian tindakan kelas atau dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR), yaitu sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas. Di dalam tindakan kelas memiliki tiga pengertian yaitu:

1.      Penelitian – menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.

2.      Tindakan – menunjuk pada suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan siswa.

3.      Kelas – dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik. Seperti yang sudah lama dikenal dalam bidang pendidikan dan pengajaran, yang dimaksud dengan istilah kelas adalah sekelompok siswa dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula (Arikunto, 2006: 2-3).

Menurut Rusna Ristasa dan Supianto (2007: 7-8) penelitian tindakan kelas dilaksanakan melalui pengkajian berdaur, yang terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan (plan), pelaksanaan (action), observasi (observation), dan refleksi (reflection). Hasil refleksi terhadap tindakan yang dilaksanakan akan digunakan untuk merefleksi rencana jika ternyata tindakan yang dilakukan belum berhasil memecahkan masalah, seperti tampak pada gambar berikut:

Gambar 3.1 Daur Penelitian Tindakan Kelas (Rusna Ristasa, 2007: 7)

Daur penelitian tindakan kelas diawali dengan kegiatan merencanakan. Tahap ini merupakan langkah pertama dalam setiap kegiatan dan menjadi acuan dalam melaksanakan tindakan. Tahap pelaksanaan/tindakan sebagai langkah yang kedua dan merupakan tindakan proses pembelajaran yang sesuai dengan perencanaan yang telah disiapkan. Kemudian tindakan perencanaan ini perlu diobservasi agar tindakan yang dilakukan dapat diketahui kualitasnya.

Berdasarkan pengalaman tersebut, maka akan dapat ditentukan apakah ada hal-hal yang perlu segera diperbaiki agar tindakan dapat mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Setelah pengamatan dilakukan selama proses tindakan berlangsung, maka hasil pengamatan didiskusikan dengan teman sejawat guna mendapat refleksi.

Refleksi dilakukan dengan cara merenungkan kembali proses pembelajaran baik mengenai kekurangannya maupun keberhasilan pembelajaran bagi siswa. Dengan demikian akan dapat diketahui kelemahan tindakan pembelajaran yang perlu diperbaiki pada daur ulang berikutnya. Daur penelitian tindakan kelas tersebut perlu didesain lebih lanjut agar kelemahan dapat diminimalkan sehingga secara kronologis peneliti dengan mudah melakukan perbaikan pembelajaran sesuai dengan daur ulang dalam tiga siklus secara rinci dapat dilihat pada gambar 2 di bawah ini.

Gambar 3.2 Diagram Siklus Perbaikan Pembelajaran

(dimodifikasi dari Rusna Ristasa)

 

Prosedur perbaikan pembelajaran pada gambar di atas dirancang dalam urutan tahapan sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi masalah, menganalisis dan merumuskan masalah serta merumuskan hipotesis.

2. Menemukan cara memecahkan masalah/tindakan perbaikan.3. Merancang skenario tindakan perbaikan yang dikemas dalam Rencana Pelaksanaan

Perbaikan Pembelajaran (RPPP).

4. Mendiskusikan aspek-aspek yang diamati dengan teman sejawat yang ditugasi sebagai pengamat (observer).

5. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan skenario yang telah dirancang dan diamati oleh teman sejawat.

6. Mendiskusikan hasil pengamatan dengan teman sejawat (observer).7. Melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan.8. Konsultasi dengan supervisor.9. Merancang tindak lanjut.

C. Sumber Data, Teknik Pengumpulan Data, Informasi Tentang Observer dan Analisis Data

1.      Sumber Data

Jenis data yang akan dikumpulkan adalah data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif berupa nilai formatif siswa dalam pembelajaran. Sedang data kualitatif berupa catatan anekdot perilaku siswa selama kegiatan pembelajaran kompetensi dasar “1.3 Membuat denah dan peta lingkungan rumah dan sekolah” berlangsung.

2.      Teknik Pengumpulan Data

Alat pengumpulan data yang digunakan adalah tes formatif kompetensi dasar “1.3 Membuat denah dan peta lingkungan rumah dan sekolah” untuk mengukur tingkat pemahaman materi, catatan anekdot untuk mengukur tingkat keaktifan dan motivasi siswa, dan lembar pengamatan untuk mengukur proses kegiatan belajar mengajar.

Dalam penelitian ini, peneliti menyertakan teman sejawat sebagai supervisor.

 

Informasi Observer

Prosedur pelaksanaan PTK dilaksanakan dalam tiga siklus perbaikan dalam pelaksanaan peneliti dibantu oleh :

Nama                           : WcddfffffO, S.Pd

NIP                             :

Tempat tugas               : SD Negeri Yyyyyy 02

Kecamatan                  : XXXXXXX

Kabupaten                   : Cilacap

Jabatan                        : Guru Kelas V

Tugas                           : Mengobservasi kegiatan perbaikan pembelajaran

pada siklus I, II dan III.

3.      Analisis Data

Analisis data dilakukan secara bertahap, pertama dengan menyeleksi data dan mengelompokkan. Kedua dengan memaparkan atau mendeskripsikan data, dan terakhir menyimpulkan atau memberi makna. Pada tahap pertama, data diseleksi dan dikelompokkan mana yang skornya tetap, naik atau turun. Kemudian data diorganisasikan sesuai dengan hipotesis atau pertanyaan penelitian yang ingin dicari jawabannya. Tahap kedua, data yang sudah terorganisasi ini dideskripsikan agar data tersebut bermakna, baik dalam bentuk narasi, grafik maupun tabel. Akhirnya, berdasarkan paparan atau deskripsi yang telah dibuat dapat disimpulkan dalam bentuk pernyataan singkat.

D. Deskripsi Per Siklus

1. Siklus Pertama

Mata Pelajaran            :   Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Standar Kompetensi   : 1. Memahami lingkungan dan melaksanakan

kerjasama di sekitar rumah dan sekolah.

.

Kompetensi Dasar       :  1.3 Membuat denah dan peta lingkungan rumah

dan sekolah.

Materi Pokok              :   Membuat denah dan peta lingkungan.

Indikator                     :   - Menyebutkan arah mata angin dan simbolnya

- Membuat denah dan peta lingkungan rumah

- Membuat denah dan lingkungan sekolah

Hari, Tanggal              :   Selasa dan Rabu, 2 dan 3 November 2010

Tujuan Perbaikan        :   1.  Menyebutkan arah mata angin dan simbolnya.

2.      Membuat denah dan peta lingkungan rumah

3.      Membuat denah dan lingkungan sekolah.

a.       Rencana Tindakan

Sebelum pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus pertama, peneliti membuat Rencana Perbaikan Pembelajaran IPS materi “Membuat denah dan peta lingkungan”. Skenario tindakan mencakup langkah-langkah yang akan dilakukan oleh guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran.

Peneliti juga mempersiapkan berbagai alat yang diperlukan dalam kegiatan perbaikan pembelajaran sesuai hipotesis tindakan yang telah ditentukan, yaitu :

ü      Mempersiapkan lembar observasi

ü      Mempersiapkan media gambar denah dan peta lingkungan.

ü      Mempersiapkan lembar evaluasi untuk tes formatif pada siklus pertama.

b.      Pelaksanaan

Pertemuan I

1)      Kegiatan Awal

(a) Memberi salam dan menanyakan keadaan siswa.

(b) Melakukan apersepsi dengan menggunakan pertanyaan sebagai

berikut:

- Anak-anak siapa yang pernah membuat denah?

- Anak-anak siapa yang pernah membaca denah?

2)      Kegiatan Inti

Guru memulai dengan menjelaskan tujuan pembelajaran. Selanjutnya langkah-langkah kegiatannya adalah sebagai berikut :

(a) Siswa mengamati alat peraga yang dibawa oleh guru.

(b) Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang gambar denah

yang dibawa oleh guru.

(c) Siswa melakukan tanya jawab dengan guru.

(d) Siswa dan guru membuat kesimpulan bersama.

(e) Guru memberi respon penguatan pada siswa.

3)      Kegiatan Akhir

(a) Guru dan siswa menyimpulkan materi pembelajaran.

(b) Guru memberi PR kepada siswa.

(c) Guru menutup pelajaran.

Pertemuan II

1)      Kegiatan Awal

(a) Memberi salam dan menanyakan keadaan siswa.

(b) Melakukan apersepsi dengan menggunakan pertanyaan sebagai

berikut:

- Anak-anak siapa yang pernah membuat denah lingkungan

rumah?

2)      Kegiatan Inti

Guru memulai dengan menjelaskan tujuan pembelajaran. Selanjutnya langkah-langkah kegiatannya adalah sebagai berikut :

(a) Siswa mengamati denah lingkungan rumah yang dibawa oleh

guru.

(b) Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang gambar denah

yang dibawa oleh guru.

(c) Siswa melakukan tanya jawab dengan guru.

(d) Siswa dan guru membuat kesimpulan bersama.

(e) Guru memberi respon penguatan pada siswa.

3)      Kegiatan Akhir

(a) Guru dan siswa menyimpulkan materi pembelajaran.

(b) Siswa diberi soal evaluasi

 

Lembar Evaluasi

 

Pilihlah jawaban yang paling tepat !

1.      Arah mata angin dapat ditentukan dengan menggunakan ….

a. Bulan                         c. Matahari

b. Jam Tangan               d. Jangkar

2.      Berapa jumlah arah mata angin ….

a. 5                                c. 7

b. 6                                d. 8

3.

Gambar di atas adalah contoh gambar ….

a. Pemandangan            c. Lukisan

b. Denah                        d. Rumah

4.      Arah utara pada denah menghadap ke ….

a. Atas                           c. Kanan

b. Bawah                       d. Kiri

5.      Alat untuk menentukan arah mata angin adalah ….

a. Kompas                     c. Jam Tangan

b. Denah                        d. Planet

(b) Guru dan siswa membahas soal secara bersama-sama.

(c) Guru menutup pelajaran.

c.       Observasi

Observasi akan dilaksanakan oleh teman sejawat sebagai observer pada proses kegiatan belajar mengajar “Membuat Denah dan peta lingkungan”. Observer melaksanakan observasi terhadap peneliti yang sedang melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan.

d.      Refleksi

Setelah melakukan penilaian terhadap hasil pekerjaan siswa. Berdasarkan refleksi, dan hasil tes formatif peneliti mengadakan diskusi dengan observer.

2.   Siklus Kedua

Mata Pelajaran            :   Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Standar Kompetensi   : 1. Memahami lingkungan dan melaksanakan

kerjasama di sekitar rumah dan sekolah.

.Kompetensi Dasar      :  1.3 Membuat denah dan peta lingkungan rumah

dan sekolah.

Materi Pokok              :   Membuat denah dan peta lingkungan.

Tujuan Perbaikan        :   1. Menyebutkan arah mata angin dan simbolnya.

2. Membuat denah dan peta lingkungan rumah

3. Membuat denah dan lingkungan sekolah.

Hari, Tanggal              :   Selasa dan Rabu, 9 dan 10 November  2010

Tujuan Perbaikan        :   1. Menyebutkan arah mata angin dan simbolnya.

2. Membuat denah dan peta lingkungan rumah.

3. Membuat denah dan lingkungan sekolah.

a.       Rencana Tindakan

Sebelum pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus pertama, peneliti membuat Rencana Perbaikan Pembelajaran IPS materi “Membuat denah dan peta lingkungan” skenario tindakan mencakup langkah-langkah yang akan dilakukan oleh guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran.

Peneliti juga mempersiapkan berbagai alat yang diperlukan dalam kegiatan perbaikan pembelajaran sesuai hipotesis tindakan yang telah ditentukan, yaitu :

ü      Mempersiapkan lembar observasi

ü      Mempersiapkan media gambar denah dan peta lingkungan.

ü      Mempersiapkan lembar evaluasi untuk tes formatif pada siklus kedua.

b.      Pelaksanaan

Pertemuan I

1)      Kegiatan Awal

(a) Memberi salam dan menanyakan keadaan siswa.

(b) Melakukan apersepsi dengan menggunakan pertanyaan sebagai

berikut:

- Anak-anak siapa yang pernah membuat denah lingkungan

rumah?

2)      Kegiatan Inti

Guru memulai dengan menjelaskan tujuan pembelajaran. Selanjutnya langkah-langkah kegiatannya adalah sebagai berikut :

(a) Siswa mengamati gambar denah lingkungan yang dibawa oleh

guru.

(b) Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang gambar denah

yang dibawa oleh guru.

(c) Siswa melakukan tanya jawab dengan guru.

(d) Siswa dan guru membuat kesimpulan bersama.

(e) Guru memberi respon penguatan pada siswa.

3)      Kegiatan Akhir

(a) Guru dan siswa menyimpulkan materi pembelajaran.

(b) Guru memberi PR kepada siswa.

(c) Guru menutup pelajaran.

Pertemuan II

1)      Kegiatan Awal

(a) Memberi salam dan menanyakan keadaan siswa.

(b) Melakukan apersepsi dengan menggunakan pertanyaan sebagai

berikut:

- Anak-anak siapa yang pernahkah kalian membuat denah

lingkungan rumah sendiri?

2)      Kegiatan Inti

Guru memulai dengan menjelaskan tujuan pembelajaran. Selanjutnya langkah-langkah kegiatannya adalah sebagai berikut :

(a) Siswa mengamati denah lingkungan rumah sendiri yang dibawa

oleh guru.

(b) Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang gambar denah

lingkungan rumah yang dibawa oleh guru.

(c) Siswa melakukan tanya jawab dengan guru.

(d) Siswa dan guru membuat kesimpulan bersama.

(e) Guru memberi respon penguatan pada siswa.

3)      Kegiatan Akhir

(a) Guru dan siswa menyimpulkan materi pembelajaran.

(b) Siswa diberi tugas menggambar denah lingkungan rumah

sendiri.

(b) Guru dan siswa membahas gambar salah satu denah yang

diambil acak dari pekerjaan siswa secara bersama-sama.

(c) Guru menutup pelajaran.

d.      Observasi

Observasi akan dilaksanakan oleh teman sejawat sebagai observer pada proses kegiatan belajar mengajar “membuat denah dan peta lingkungan”. Observer melaksanakan observasi terhadap peneliti yang sedang melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan.

e.       Refleksi

Setelah melakukan penilaian terhadap hasil pekerjaan siswa. Berdasarkan refleksi, dan hasil tes formatif peneliti mengadakan diskusi dengan observer.

3.   Siklus Ketiga

Mata Pelajaran            :   Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Standar Kompetensi   : 1. Memahami lingkungan dan melaksanakan

kerjasama di sekitar rumah dan sekolah.

.Kompetensi Dasar      :  1.3 Membuat denah dan peta lingkungan rumah

dan sekolah.

Materi Pokok              :   Membuat denah dan peta lingkungan.

Tujuan Perbaikan        :   1. Menyebutkan arah mata angin dan simbolnya.

2. Membuat denah dan peta lingkungan rumah

3. Membuat denah dan lingkungan sekolah.

Hari, Tanggal              :   Selasa dan Rabu, 23 dan 24 November  2010

Tujuan Perbaikan        :   1. Menyebutkan arah mata angin dan simbolnya.

2. Membuat denah dan peta lingkungan rumah

3. Membuat denah dan lingkungan sekolah.

a.       Rencana Tindakan

Sebelum pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus kedua, peneliti membuat Rencana Perbaikan Pembelajaran IPS materi “membuat denah dan peta lingkungan” skenario tindakan mencakup langkah-langkah yang akan dilakukan oleh guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran.

Peneliti juga mempersiapkan berbagai alat yang diperlukan dalam kegiatan perbaikan pembelajaran sesuai hipotesis tindakan yang telah ditentukan, yaitu :

ü      Mempersiapkan lembar observasi

ü      Mempersiapkan media gambar denah dan peta lingkungan.

ü      Mempersiapkan lembar evaluasi untuk tes formatif pada siklus ketiga.

b.      Pelaksanaan

Pertemuan I

1)      Kegiatan Awal

(a) Memberi salam dan menanyakan keadaan siswa.

(b) Melakukan apersepsi dengan menggunakan pertanyaan sebagai

berikut:

- Anak-anak siapa yang pernah membuat denah lingkungan

sekolah?

2)      Kegiatan Inti

Guru memulai dengan menjelaskan tujuan pembelajaran. Selanjutnya langkah-langkah kegiatannya adalah sebagai berikut :

(a) Siswa mengamati gambar denah lingkungan sekolah yang

dibawa oleh guru.

(b) Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang gambar denah

lingkungan sekolah yang dibawa oleh guru.

(c) Siswa melakukan tanya jawab dengan guru.

(d) Siswa dan guru membuat kesimpulan bersama.

(e) Guru memberi respon penguatan pada siswa.

3)      Kegiatan Akhir

(a) Guru dan siswa menyimpulkan materi pembelajaran.

(b) Guru memberi PR kepada siswa.

(c) Guru menutup pelajaran.

Pertemuan II

1)      Kegiatan Awal

(a) Memberi salam dan menanyakan keadaan siswa.

(b) Melakukan apersepsi dengan menggunakan pertanyaan sebagai

berikut:

- Anak-anak siapa yang pernahkah kalian membuat denah

sekolah sendiri?

2)      Kegiatan Inti

Guru memulai dengan menjelaskan tujuan pembelajaran. Selanjutnya langkah-langkah kegiatannya adalah sebagai berikut :

(a) Siswa mengamati denah lingkungan sekolah sendiri yang

dibawa oleh guru.

(b) Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang gambar denah

lingkungan sekolah yang dibawa oleh guru.

(c) Siswa melakukan tanya jawab dengan guru.

(d) Siswa dan guru membuat kesimpulan bersama.

(e) Guru memberi respon penguatan pada siswa.

3)      Kegiatan Akhir

(a) Guru dan siswa menyimpulkan materi pembelajaran.

(b) Siswa diberi tugas menggambar denah lingkungan sekolah

sendiri.

(b) Guru dan siswa membahas gambar salah satu denah sekolah

yang diambil acak dari pekerjaan siswa secara bersama-sama.

(c) Guru menutup pelajaran.

c.       Observasi

Observasi akan dilaksanakan oleh teman sejawat sebagai observer pada proses kegiatan belajar mengajar “membuat denah dan peta lingkungan”. Observer melaksanakan observasi terhadap peneliti yang sedang melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan.

d.      Refleksi

Jika mengadakan analisis hasil tes formatif pada siklus ketiga siswa mendapat nilai di atas 65 maka penelitian akan berhenti di siklus III. Setelah itu peneliti dan observer berdiskusi tentang hasil observasi dan wawancara.