METODE HAFALAN AL QUR’AN SISWA KELAS V SEKOLAH … · siswa. Di Sekolah Dasar Muhammadiyah...
Transcript of METODE HAFALAN AL QUR’AN SISWA KELAS V SEKOLAH … · siswa. Di Sekolah Dasar Muhammadiyah...
i
METODE HAFALAN AL QUR’AN SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
ISLAM TERPADU IBNU UMAR DAN SEKOLAH DASAR
MUHAMMADIYAH PROGRAM KHUSUS BOYOLALI
TAHUN 2015 / 2016
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 2
pada Program Studi Magister Pendidikan Islam
OLEH
METI FATIMAH
O100160012
PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN ISLAM
SEKOLAH PASCA SARJANA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
METODE HAFALAN AL QUR’AN SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
ISLAM TERPADU IBNU UMAR DAN SEKOLAH DASAR
MUHAMMADIYAH PROGRAM KHUSUS BOYOLALI
TAHUN 2015/2016
PUBLIKASI ILMIAH
OLEH
METI FATIMAH
NIM: O100160012
Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:
Pembimbing I
Dr. Syamsul Hidayat, M.Ag
Pembimbing II
Dr. Muthoifin, M.Ag
i
iv
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu
perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis
diacu dalam makalah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas,
maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.
Surakarta, 25 Juli 2017
Penulis
Meti Fatimah
O100160012
1
METODE HAFALAN AL QUR’AN SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
ISLAM TERPADU IBNU UMAR DAN SEKOLAH DASAR
MUHAMMADIYAH PROGRAM KHUSUS BOYOLALI
TAHUN 2015 / 2016
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meninjau dan menganalisis metode hafalan al-
Qur‟an siswa kelas v sekolah dasar Islam terpadu Boyolali dan sekolah dasar
muhammadiyah program khusus Boyolali. Data dikumpulkan melalui observasi,
wawancara, dokumentasi dan triangulasi, serta mengacu literatur yang relevan
dengan tema yang diangkat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode
hafalan al Qur‟an yang di terapkan di Sekolah Dasar Islam Terpadu Ibnu Umar
Boyolali dengan metode juz’i,wahdah, tasmi’, muraja’ah. Prestasi hafalan yang
sudah mencapai 50% dari target hafalan empat juz sampai lulus sekolah dasar
yaitu 65 %, yang sudah mencapai 80 % hafalan yaitu 17 % dari jumlah murid 23
siswa. Di Sekolah Dasar Muhammadiyah Program Khusus Boyolali dengan
metode : wahdah, talaqqi, taqrir,muroja‟ah. Prestasi capaian hafalan 80 % dari
target hafal juz 30 sampai lulus sekolah dasar, sudah mencapai 83%. Dilihat dari
prestasi hafalan kedua sekolah tersebut maka bisa di bilang efektif penerapan
metode hafalan al Qur‟an kedua sekolah tersebut, walaupun masih perlu
peningkatan supaya semakin efektif..
Kata kunci : hafalan al Qur‟an; metode; prestasi hafalan
ABSTRACT
This research aims to review and to analyze the memorization of the Qur‟an
graders v integrated Islamic elementary school Ibnu Umar Boyolali and
Muhammadiyah elementary school special program Boyolali. Data were collected
through observation, interviews, documentation and triangulation, as well as the
relevant literature refers to the themes raised. The research‟s result showed that
the method of memorizing the Qur'an which applied in the Integrated Islamic
Elementary School Ibn Umar Boyolali with juz'i method, Wahdah, tasmi ',
muraja'ah. The memorizing achievement of Quran has reached 50% from the
target, 4 juz until graduate from elementary school, there is 65% which has
reached 80% ,there is 17% from 23 students. In Muhammadiyah Elementary
School Special Program Boyolali used method: Wahdah, talaqqi, Taqrir,
muroja'ah.The achievement of memorizing Quran was 80% from the target
memorized 30 juz until graduate from primary school has reached 83%. From the
achievement of memorizing Quran from both of school it can be concluded that
the method of memorizing Quran applied in both of school were effective enough,
although need to be developed so the result will be more effective.
Keywords: memorizing the Qur'an; methods; achievements rote
2
1. PENDAHULUAN
Al-Quran ialah kalam Allah yang bernilai mukjizat,diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW, dengan perantara Malaikat Jibril, diriwayatkan kepada kita
secara mutawatir, membacanya dinilai sebagai ibadah.
Al-Qur‟an sebagai petunjuk, peringatan, pelajaran, obat, rahmat, dan
pembeda antara hak dan batil1, dan pemberi kabar gembira. Al-Qur‟an selain di
baca dan direnungkan juga di perintahkan untuk dihafal, karena hal ini
merupakan ciri khas orang –orang yang diberi ilmu dan juga sebagai tolok ukur
dalam keimanan hati seseorang.
Allah SWT berfirman :
“ Sebenarnya al – Qur’an itu adalah ayat –ayat yang jelas di dalam dada –
dada orang yang di beri ilmu, dan tidaklah mengingkari ayat – ayat Kami
kecuali orang – orang yang zalim.”(Al-‘Ankabuut (29): 49 )2
Diantara sebab kebahagiaan keluarga seorang muslim dan yang biasanya
hilang dari pandangan saat ini yaitu keterikatan keluarga mereka dengan al-
Qur‟an, khususnya bila anak mereka termasuk penghafal al-Qur‟an.
Membiasakan anak untuk menghafal al-Qur‟an dari kecil adalah suatu upaya
mendidik anak dengan baik. Begitu suatu ayat diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW, maka segeralah beliau menghafalnya. Setelah hafal,
Rosulullah mengajarkan kepada para sahabatnya, sampai benar-benar
menguasainya, dan akhirnya menyuruh mereka supaya menjaga hafalan
tersebut.
Proses turunnya wahyu secara bertahap merupakan bantuan terbaik bagi
Nabi maupun para sahabat-sahabatnya untuk menghafal al-Qur‟an dan memahami
makna-makna yang terkandung di dalamnya. Tradisi demikian itu menjadikan
suatu metode pengajaran di kalangan para Tabi‟in dengan generasi seterusnya.
1 QS. Al Furqaan:1. Departemen Agama RI, Alquran dan Terjemahannya, ( Semarang: Karya
Toha Putra, 1995) 2 Departemen Agama RI, Alquran dan Terjemahannya, ( Semarang: Karya Toha Putra, 1995)
3
Dalam masa sejarah Islam, peran penting dan terbesar yang pernah
dilakukan oleh para penjaga al-Qur‟an (hafidz) adalah pada masa Abu Bakar As-
Shiddiq. Pada saat menjadi khalifah, terjadi Perang Yamamah yang merenggut
korban kurang lebih 70 penghafal Qur‟an. Banyaknya sahabat yang telah
gugur dalam peristiwa tersebut menimbulkan kekhawatiran di kalangan para
sahabat, khususnya Umar ibn al-Khattab, yang menyebabkan hilangnya al-
Qur‟an. Umar menyarankan kepada Abu Bakar untuk menghimpun surah-
surah dan ayat-ayat yang berserakan ke dalam satu mushaf. Al-Qur‟an perlu
untuk dijaga, al-Qur‟an memperkenalkan diri dengan berbagai ciri dan
sifatnya. Salah satunya bahwa Ia merupakan kitab suci yang dijamin
keasliannya oleh Allah swt sejak diturunkan kepada beliau Nabi Muhammad
sampai hari kemudian. Sebagaimana dalam al-Qur‟an: “Sesungguhnya Kami-
lah yang menurunkan al Quran, dan sesungguh-sungguh Kami benar-benar
memeliharanya”.
Upaya untuk menjaga al-Qur‟an dengan hafalan menjadi perlu dengan
beberapa alasan : Pertama, al-Qur‟an di turunkan, diterima dan diajarkan
kepada Nabi Muhammad melalui hafalan. Kedua, Hikmah diturunkanya al-
Qur‟an secara berangsur-angsur adalah merupakan isyarat dan dorongan
kearah tumbuhnya himmah untuk memudahkan dalam proses penjagaan al-
Qur‟an. Ketiga, Firman Allah dalam surah Al-Hijr (15), ayat 9 di atas bersifat
aplikatif3, artinya jaminan pemeliharaan terhadap kemurnian al-Qur‟an dari
Allah, tetapi tugas opersional secara riil untuk memeliharanya harus dilakukan
oleh semua umat yang memilikinya. Keempat, Menghafal al-Qur‟an
hukumnya adalah fardhu kifayah. Hal ini sudah ditegaskan oleh Imam Ibnu
Katsir dalam kitab tafsirnya dalam menafsirkan firman Allah, surah al-Qomar
ayat 174.
Di Indonesia telah tumbuh lembaga pendidikan Islam yang mendidik para
siswanya untuk menghafal al-Qur‟an. Salah satu lembaga pendidikan di wilayah
Boyolali jawa tengah yang memberikan kesempatan untuk belajar menghafal
3Departemen Agama RI, Alquran dan Terjemahannya, ( Semarang: Karya Toha Putra, 1995)
4http://www.ibnukatsironline.com/2014/08/pengantar-tafsir-ibnu-katsir.htmltgl 28-08-2016.
4
al-Qur‟an yaitu Sekolah Dasar Islam Terpadu Ibnu Umar dan Sekolah Dasar
Muhammadiyah Program Khusus Boyolali. SDIT Ibnu Umar Boyolali bercita-
cita mewujudkan generasi bertaqwa dan beraklaq mulia, sedangkan SD
Muhammadiyah program khusus Boyolali bercita-cita menjadikan siswanya
menjadi anak yang sholeh, cerdas, kreatif dan mandiri.
2. METODE
Penelitian ini termasuk jenis penelitian (field research) dengan suatu
pendekatan yang bersifat kualitatif, yakni penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata yang tertulis atau lisan dari nara sumber atau orang-
orang dan perilaku yang dapat diamati.5 Sifat dari penelitian ini lebih ke arah
penelitian studi komparasi, karena objek penelitian membandingkan metode
hafalan al-Qur‟an di SDIT Ibnu Umar dan SD Muhammadiyah Program Khusus
Boyolali. Hal ini sebagaimana telah diungkapkan oleh Zainal Arifin, bahwa studi
komparasi merupakan jenis penelitian yang digunakan untuk membandingkan dua
kelompok atau lebih dari suatu variabel tertentu.6 Adapun pendekatan yang akan
digunakan adalah pendekatan diskriptif kualitatif, yaitu data yang disajikan dalam
bentuk kata bukan dalam bentuk angka.7 Penelitian ini dengan harapan besar bisa
mengungkap secara detail metode hafalan al-Qur‟an di SDIT Ibnu Umar dan SD
Muhammadiyah Program Khusus Boyolali.
2.1. Subyek Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data
Setiap penelitian pasti membutuhkan subyek, karena subyek penelitian
merupakan sumber data utama yang memberikan informasi yang diperlukan
tentang masalah yang hendak diteliti. Data-data yang dihimpun pada penelitian ini
yaitu data-data yang bersifat kualitatif yaitu disebut dengan data yang hadir atau
dapat dinyatakan berupa kata, kalimat, ungkapan narasi dan gambar.8 Data-data
yang berupa informasi akan digali dari berbagai sumber data antara lain: kepala
SDIT Ibnu Umar, guru hafalan al-Quran, beberapa siswa SDIT Ibnu Umar dan
5Lexy J. Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010),
hlm. 4. 6Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan, (Bandung : Rosdakarya, 2011), hlm. 69.
7Noeng Muhajir, metode Penelitian Kuaitatif, (Yogyakarta : Rake Sarasin, 2000), hlm. 69
8Sutama, Metode Penelitian Pendidikan, ( Surakarta: Fairuz Media, 2010), hlm. 197.
5
siswa SD Muhammadiyah program khusus Boyolali. Sumber data yang akan
diambil dalam penelitian ini yang berupa tempat dan peristiwa dan juga dokumen
beserta arsip yang berupa penilaian, prestasi hafalan dan lain-lain yaitu tempat
berlangsungnya hafalan al-Qur‟an SDIT Ibnu Umar dan SD Muhammadiyah
program Khusus Boyolali.
Pengumpulan data yang dilakukan penulis yaitu dengan menggunakan
beberapa teknik dalam penelitian melalui wawancara, observasi, dokumentasi.
Wawancara yaitu kontak langsung dengan cara tatap muka antara pencari
informasi (interviewer) dan sumber informasi (interviewee) untuk mendapatkan
informasi yang tepat dan objektif.9 Teknik wawancara ini digunakan untuk
mendapatkan informasi tentang hal-hal yang berkaitan dengan metode hafalan al-
Qur‟an, serta untuk mengetahui perbandingan pelaksanaan hafalan al-Qur‟an di
SDIT Ibnu Umar dan SD Muhammadiyah Program Khusus Boyolali. Observasi
sebagai pengamatan dan juga pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang
timbul pada objek penelitian.10
Penerapan metode pembelajaran hafalan al-Qur‟an
di SDIT Ibnu Umar dan SD Muhammadiyah Program Khusus Boyolali yang di
dalamnya penulis akan langsung melakukan observasi metode para guru pada
saat mengajar dan metode para murid saat belajar, serta kondisi lingkungan.
Dokumentasi di gunakan untuk memperkuat validitas data pada penelitian ini,
yaitu suatu teknik pengumpulan data-data dengan mengumpulkan data dan
menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, elektronik maupun
gambar11
. Melalui teknik dokumentasi penulis bisa mendapatkan informasi
perkembangan secara bertahap pada pembelajaran hafalan al-Qur‟an, metode-
metode yang telah diterapkan, perbandingan yang terdapat di SDIT Ibnu Umar
dan SD Muhammadiyah Prgogram Khusus Boyolali persamaan dan perbedaan
dalam menggunakan metode pembelajaran hafalan al-Qur‟an yaitu dengan
melihat dokumen yang telah dimiliki oleh dua sekolah tersebut.
9S. Margono, Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), hlm. 165.
10S. Margono, Metode Penelitian Pendidikan…hlm. 158.
11
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung : PT Rosdakarya,
2012), hal. 221
6
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Sekolah Dasar Islam Terpadu Ibnu Umar Boyolali
Pendidikan dasar di dalam Islam merupakan basis dari pembinaan masa
depan yang berilmu dan beramal ilmiyah. Lingkungan sangat mempengaruhi
proses keberhasilan suatu tujuan pendidikan, jaman modern seperti saat ini kerap
dijangkiti oleh pengaruh budaya negatif yang bisa merusak akhlak dan juga
aqidah aqidah, maka pendidikan agama harus di berikan sedini mungkin. Karena
anak-anak memiliki dunianya tersendiri, memiliki alam berpikir yang unik dan
natural, maka metoda yang digunakan di SDIT Ibnu Umar adalah metodologi
yang mengacu pada nilai-nilai Ayat-ayat Syar‟iyyah, yaitu al-Qur`an, dan Ayat-
ayat Kauniyyah, yakni alam semesta dengan segala yang ada di dalamnya, di
mana proses pendidikan dan pengajarannya sebisa mungkin diselaraskan dengan
pola berpikir anak-anak yang penuh keceriaan. Dengan demikian maka
diharapkan proses belajar mengajar dapat berjalan secara efektif, menyenangkan,
sehingga tumbuh generasi masa depan yang mempunyai mental sehat, rajin
beribadah, berpikiran maju, kreatif dan aktif belajar di dalam maupun di luar
ruang-ruang belajar yang terbatas. SDIT Ibnu Umar, dengan beralamatkan di: Jl.
Nangka Gumulan, Kemiri, Mojosongo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
Yayasan Ibnu Umar ini berdiri sejak 1 Mei 2009 dengan akta notaris no 01
tanggal 09 Agustus 2010.
3.2 Sekolah Dasar Muhammadiyah Program Khusus Boyolali
SD Muhammadiyah PK adalah salah satu lembaga pendidikan yang berada
di Boyolali yang menerapkan sistem pembelajaran boarding school dengan
program unggulan salah satunya hafalan al-Qur‟an. Kegiatan di SD
Muhammadiyah PK sangat integratif mulai dari kegiatan formal sampai non
formal Jumlah siswa kelas V SD Muhammadiyah PK pada tahun 2016 sebanyak
75 siswa siswi dari 3 rombel, dalam penelitian ini hanya di ambil satu kelas yaitu
kelas V(a) sebanyak 24 siswa, terdiri dari 11 siswa putra dan 13 siswa putri.
7
3.3 Pelaksanaan Metode Hafalan Al-Qur’an di Sekolah Dasar Islam
Terpadu Ibnu Umar Boyolali dan Sekolah Dasar Muhammadiyah
Program Khusus Boyolali SDIT Ibnu Umar
Metode hafalan yang diterapkan di SDIT Ibnu Umar adalah: 1). Metode
juz’i ini diterapkan dengan cara siswa membaca berulang-ulang tiga sampai
dengan lima baris ayat yang dihafalkan, kemudian ketika sudah dapat satu
setengah atau satu lembar disetorkan kepada guru pengampu. Seorang siswi yang
bernama „Butsainah Tabriz‟ ketika ditannya tentang metode ini dia menjawab,
“Seluruh hafalan yang dia peroleh hampir semuanya melalui metode ini(juz’i).”
2). Metode wahdah yaitu menghafal satu per satu terhadap ayat-ayat yang hendak
dihafalnya, Untuk mencapai hafalan awal, setiap ayat bisa dibaca sebanyak
sepuluh kali, atau lebih sehingga proses ini mampu membentuk pola dalam
bayangannya. Setelah benar-benar hafal barulah benar-benar dilanjutkan pada
ayat-ayat yang berikutnya dengan cara yang sama, demikian seterusnya hingga
sampai satu muka. Setelah semua ayat-ayat dalam satu muka hafal, maka langkah
selanjutnya adalah membaca dan mengulang-ulang lembar tersebut hingga benar-
benar lisan mampu merproduksi ayat-ayat dalam satu muka tersebut secara alami
dan refleks. 3). Metode tasmi’ Guru hafalan mengatakan metode ini selain untuk
menghafal diterapkan di SDIT Ibnu Umar sebagai upaya untuk melakukan tahsin
bacaan siswa khususnya yang belum bagus bacaannya, hal ini dilakukan dengan
cara guru membacakan beberapa dari baris al-Qur‟an kemudian para siswa
mengikutinya dan diulang beberapa waktu kemudian para siswa diberi waktu
untuk menghafalkan secara mandiri dan disetorkan kepada guru pengampu. 4)
Metode muraja’ah dilakukan untuk melekatkan dan menguatkan hafalan dalam
dada, para guru hafalan di SDIT Ibnu Umar menentukan waktu muraja’ah untuk
para siswa sebelum KBM dimulai dan ada waktu khusus untuk pelajaran hafalan
al-Qur‟an.
3.4. Sekolah Dasar Muhammadiyah Program Khusus Boyolali
Metode hafalan yang diterapkan di SD Muhammadiyah Program Khusus
adalah:1). Metode juz’i ini diterapkan di seluruh siswa dalam menghafal al-Qur‟an
yaitu menghafalkan dengan cara baris ke baris, ayat ke ayat dan seterusnya,
8
misalnya ketika gutu pengampu ditanya tentang metode ini beliau
mengatakan,”Metode ini sangat membantu para siswa dalam menghafalkan al-
Qur‟an.” Beliau menambahkan dalam menerapkan metode ini para siswa perlu di
tahsin bacaannya terlebih dahulu agar tidak banyak terjadi kesalahan. Muhammad
Akbar mengatakan,” metode juz’i yang telah diterapkan dalam menghafal sangat
membantu saya dalam menghafalkan ayat demi ayat yang akhirnya mencapai satu
halaman, satu lembar dan seterusnya.”Ungkapan senada juga disampaikan oleh
Zain Sadhira, dia menyampaikan metode ini sangat membantunya dalam
menghafalkan al-Qur‟an. 2). Metode Talaqqi, yaitu menyetorkan atau
mendengarkan hafalan yang telah dihafal kepada seorang guru. 3) Metode Takrir
yaitu mengulang hafalan atau menyimakkan hafalan yang telah dihafalkan
disimakkan kepada guru. Hafalan yang telah diperdengarkan kepada guru hafalan
yang semula telah hafal dengan baik dan lancar, kadang masih terjadi kelupaan,
oleh karena itu perlu diadakan takrir. 4) Metode Muroja‟ah, metode ini untuk
menjaga hafalan siswa. Karena hubungannya sangat erat dengan hafalan al-
Qur‟an bisa dikaitkan dengan proses menghafal. Muraja’ah dilakukan untuk
melekatkan dan menguatkan hafalan dalam dada, para guru hafalan di SD
Muhammadiyah PK telah menentukan waktu muraja’ah untuk para siswanya
sebelum KBM di mulai.
3.5. Efektifitas Metode Hafalan Al-Qur’an SDIT Ibnu Umar dan SD
Muhammadiyah Program Khusus
Metode yang diterapkan dalam hafalan al-Qur‟an di SDIT Ibnu Umar
terdapat empat metode yaitu, juz’i, tasmi’, muraja’ah, wahdah. Pencapaian
target hafalan masih di bawah 50% adalah 14% dari jumlah siswa yang ada, dan
yang mencapai hafalan 50% dari target hafalan yang dibebankan yaitu 4 juz
adalah 65% dari 23 siswa. Yang mencapai target hafalan 75% dari 4 juz yang
dibebankan sebanyah 17% dari 23 siswa. Dan yang sudah mencapai target
hafalan 4 juz adalah 1 siswa. Adapun metode yang digunakan di SDIT Ibnu
Umar ini sudah bisa dikatakan cukup bagus, efektif terlihat pada beberapa siswa
yang sudah bisa menghafal sampai empat juz. Metode yang diterapkan dalam
pembelajaran hafalan al-Qur‟an di SD Muhammadiyah PK terdapat empat
9
metode yaitu, juz’i, talaqqi, takrir dan muraja’ah. Rata-rata siswa yang
mencapai target hafalan 80% adalah 83% dari jumlah 24 siswa. Metode yang
digunakan di SD Muhammadiyah Program Khusus ini sudah bisa dikatakan
cukup bagus, efektif terlihat pada beberapa siswa yang sudah bisa menghafal
surat-surat yang wajib dihafalkan. Namun masih ada siswa yang sulit untuk
menghafal di karenakan beberapa factor, yakni perlu penyempurnaan penerapan
metode juz’i, wahdah, talaqqi dan takrir.
3.6. Kelebihan dan Kekurangan Penerapan Sebuah Metode Hafalan Al-
Qur’an
Penerapan metode menghafal pada proses kegiatan belajar mengajar tidak
lepas dari aspek kelebihan dan kekurangan dari dampak penerapan metode
tersebut. Kelebihan dan kekurangan penerapan sebuah metode hafalan al Qur‟an
dalam penelitian ini sebagai berikut : 1) Usia siswa, Usia mempunyai pengaruh
dalam pembelajaran meghafal. Pada usia anak-anak secara kajian psikologis
mempunyai daya ingat yang baik sehingga sangat tepat menanamkan pendidikan
penghafalan al-Qur‟an. Pembelajaran pada masa anak-anak lebih mengena sebab
belum begitu banyak pengaruh dari lingkungan luar dan beban kehidupan
sehingga sangat efektif untuk menanamkan sifat disiplin yang bersifat rutinitas. 2)
Kecerdasan Siswa aktivitas menghafal al Qur‟an adalah dominasi kerja pikiran
untuk mampu menangkap dan menyimpan stimulus dengan kuat sehingga
kecerdasan otak mempunyai peran yang sangat signifikan untuk mengantarkan
seorang siswa dalam menghafal al-Qur‟an. Tingkat kecerdasan ini merupakankan
salah satu faktor yang paling berpengaruh dalam proses pembelajaran dan
menentukan kesuksesannya. Selain itu faktor kecerdasan ini dapat mengontrol
penggunaan waktu untuk menghafal. 3).Tujuan dan minat, tujuan ini merupakan
tujuan yang terdapat pada kurikulum yang kemudian didukung oleh personal
siswa sebagaimana yang dinyatakan dalam angket sebagai berikut: Dari
pertanyaan “Apa tujuan ananda menghafal al-Qur‟an?” ada 1 siswa yang
menjawab karena lingkungan. Kemudian yang menjawab mengikuti program
sekolah saja hanya 1 siswa dan yang menjawab ingin menjadi penghafal al-Qur‟an
21 siswa. Bentuk lain yang dapat mendukung penerapan metode menghafal al-
10
Qur‟an yaitu minat. Minat ini merupakan dorongan dari diri para siswa tentang
bagaimana perasaan diri siswa ketika menghafal al-Qur‟an. 4) Faktor lingkungan,
Lingkungan yang diciptakan oleh para guru penghafal maupun wali siswa (ketika
di keluarga) seperti suasana yang menyenangkan, keakraban pergaulan dan
sebagainya juga dapat berpengaruh bagi psikis siswa.
3.7. Kekurangan Penerapan Sebuah Metode Menghafal Al-Qur’an
Berdasarkan hasil penelitian, selain faktor kelebihan di atas, ada beberapa
hal yang menjadi kekurangan dalam penerapan sebuah metode menghafal al-
Qur‟an di SDIT Ibnu Umar yaitu terletak pada psikis para siswa yang memang
secara psikologis anak usia sekolah dasar 6 samapi 12 tahun merupakan masa
perkembangan yang tidak mudah untuk diarahkan, kekurangan tersebut yaitu
:1).Kemalasan siswa, ketika siswa-siswi sedang kurang sehat, capek dan jenuh
serta ada permasalahan di rumah atau di sekolah dengan temannya para siswa
akan malas untuk belajar menghafal al-Qur‟an. Terbukti pada angket, dengan soal
“apakah ananda senang membaca al-Qur‟an” ada yang menjawab biasa biasa saja
dan kurang berminat sebanyak 23 % dari jumlah 23 siswa. Begitu juga dengan
pertanyaan “apakah ananda sering membaca al-Qur‟an di rumah” yang menjawab
kadang- kadang sebanyak 52 %. 2) Siswa lebih senang bermain, siswa usia
sekolah dasar merupakan usia senang bermain. 3) Kecerdasan siswa, perbedaan
kecerdasan pada setiap siswa berpengaruh terhadap proses hafalan al-Qur‟an.
Artinya bagi siswa yang mempunyai tingkat kecerdasannya kurang atau rendah
akan membutuhkan waktu yang lebih lama dan akan tertinggal dengan teman-
teman yang lainnya yang mempunyai tingkat kecerdasan cukup.
3.8. Upaya Mengatasi Kekurangan dalam Penerapan Metode Hafalan
Al-Qur’an
Sebagai upaya untuk mengatasi kekurangan dalam penerapan metode
menghafal al- Qur‟an yaitu dengan meningkatakan peran guru dan orang tua atau
wali siswa untuk memberikan perhatian lebih ,menciptakan suasana nyaman ,
bersahabat seperti dengan mengadakan acara- acara yang bisa membangkitkan
motivasi siswa dalam menjalankan sebuah metode hafalan al-Qur‟an secara
terprogram baik itu oleh manejemen sekolah maupun oleh wali siswa, sehingga
11
mendukung terhadap program program metode hafalan al-Qur‟an yang di
terapkan oleh sekolah.
4. PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut :
1. Metode hafalan al-Qur‟an yang diterapkan
a. Terdapat empat metode hafalan SDIT Ibnu Umar yaitu Juz’i,
wahdah, tasmi’, dan muraja’ah.
b. Terdapat empat metode hafalan di SD Muhammadiyah Program
Khusus yaitu : Juz’i, wahdah, tallaqi dan takrir.
2. Efektifitas penerapan metode hafalan al-Qur‟an
SDIT Ibnu Umar Boyolali
a. Penerapan metode hafalan di SDIT Ibnu Umar Boyolali sudah efektif,
dengan melihat kesesuaian antara teori dan prantek di lapangan
meskipun perlu penyempurnaan pada metode tersebut. Beban hafalan
yang ditargetkan di SDIT Ibnu Umar empat juz yaitu juz 30, 29, 28,
27, dengan rincian pencapaian 50% dari target hafalan yang
dibebankan yaitu 4 juz adalah 65% dari 23 siswa. Yang mencapai
target hafalan 75% dari 4 juz yang dibebankan sebanyak 17% dari 23
siswa. Dan yang sudah mencapai target hafalan 4 juz adalah 1 siswa
yaitu 4% dari jumlah siswa.
b. Perlu penyempurnaan penerapan metode juz’i, wahdah, tasmi’ dan
muraja’ah.
SD Muhammadiyah Program Khusus Boyolali
a. Penerapan metode hafalan al-Qur‟an di Sekolah Dasar Muhammadiyah
Program Khusus juga sudah berjalan dengan efektif. Hal ini dapat
ditunjukan dengan adanya kesesuaian teori dan praktek di lapangan
walaupun perlu penyempurnaan pada metode tersebut. Beban hafalan
yang ditergetkan untuk SD Muhammadiyah program Khusus Boyolali
12
hanya satu juz yaitu : juz 30, dengan rincian pencapaian hafalan dari
data tersebut dapat diketahuibahwa rata-rata yang mencapai target
hafalan 80% adalah 83% dari jumlah 24 siswa.
b. Perlu penyempurnaan penerapan metode juz’i, wahdah, talaqqi dan
takrir.
3. Kelebihan atau pendukung dan kekurangan atau penghambat metode
menghafal
a. SDIT Ibnu Umar Boyolali
Kelebihan atau pendukung untuk SDIT Ibnu Umar tentang
metode hafalan selain yang sudah disebutkan di atas pada bab IV,
bahwa SD tersebut mempunyai program yang sangat menunjang untuk
hafalan yaitu dengan mengadakan kemping yang di adakan perenam
bulan sekali. Metode menghafal dengan kemping ini sangat di senangi
siswa karena bisa sambil bermain.
Kekurangan atau penghambat untuk SDIT Ibnu Umar tentang
metode menghafal dari berbagai metode di atas,yaitu terkait dengan
perkembangan anak-anak yang berbeda. Metode pembelajaran tersebut
tidak bisa diterapkan pada semua anak. Ketika anak-anak bacaanya
kurang bagus maka akan menghambat metode pembelajaran hafalan
tersebut.
b. SD Muhammadiyah program Khusus Boyolali
Kelebihan atau pendukung untuk SD Muhammadiyah program
Khusus ini lebih mudah dalam mencapai target hafalan di karena hanya
menghafal juz 30 saja.Metode di atas yang diterapkan membuat anak
cepat dalam menghafal, serta hafalannya juga kuat dan terjaga. Metode
tersebut sudah efektif diterapkan bagi anak-anak usiasekolah dasar.
Terbukti dengan metode yang dipakai hafalan siswa mampu mencapai
target.
Kekurangan atau penghambat yang di hadapi SD
Muhammadiyah Program Khusus Boyolali tentang metode menghafal
13
dari berbagai metode di atas, yaitu terkait dengan perkembangan anak-
anak yang berbeda. Metode pembelajaran tersebut tidak bisa diterapkan
pada semua anak. Ketika anak-anak bacaanya kurang bagus maka akan
menghambat metode pembelajaran hafalan tersebut, akan tetapi karena
target hafalan al-Qur‟an yang di bebankan sampai lulus sekolah dasar
hanya juz 30 maka kekurangan atau hambatan penerapan metode
hafalan al-Qur‟an tersebut tidak begitu nampak.
4.2. Saran-Saran
1. Kepada Kepala Sekolah Dasar Islam Terpadu Ibnu Umar Boyolali, diharapkan
lebih mampu untuk mengoptimalkan dalam proses pembelajaran hafalan al-
Qur‟an dengan jalan lebih menciptakan suasana nyaman, menyenangkan,
keakraban pergaulan dan sebagainya yang dapat berpengaruh bagi psikis siswa
sehingga dengan metode yang sudah ada khususnya metode juz’i,wahdah,
tasmi’, muraja’ah, dapat maksimal.
2. Kepada kepala Sekolah Dasar Muhammadiyah program Khusus Boyolali
diharapkan agar lebih mampu untuk mengoptimalkan proses pembelajaran
hafalan al-Qur‟an dengan metode yang sudah ada yaitu metode wahdah,
talaqqi, taqrir, muroja‟ah, supaya tujuan pembelajaran yaitu menghafal al-
Qur‟an dapat tercapai dengan maksimal.
3. Dan juga di sarankan :
a. Kepada guru pengampu hafalan diharapkan selalu memberi motivasi untuk
menghafal al-Qur‟an kepada siswanya.
b. Kepada para siswa-siswi, tingkatkan selalu menghafal al-Qur‟an.
c. Kepadapara peneliti diharapkan untuk bisa meneliti kembali permasalahan
ini, karena penelitian ini masih jauhdari sempurna. Hal ini disebabkan
karena keterbatasan penulis dalam banyak hal, penulis berharap penelitian
ini bermanfaat untuk berbagai pihak yang menggunakannya.
14
DAFTAR PUSTAKA
Buku
An Nahlawi, Abdurrahman. 1995. Pendidikan Islam di Rumah Sekolah dan
Masyarakat. Jakarta:
Anwar Rosihan. 2004. Ulumul Qur’an. Bandung : Pustaka Setia.
Arif Armei. 2001. Pengantar Ilmu Metodologi Pendidikan Islam. Jakarta: Ciputat
Press.
Arifin Zainal. 2011. Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosdakarya.
As-Sirjani, Raghib, dkk . 2007. Cara Cerdas Hafal Al-Qur’an. Solo: Aqwam.
Badwilan, Ahmad Salim. 2010. Panduan Cepat Menghafal Al-Qur’an.
Jogyakarta : Bening.
Departemen Agama RI, 1995. Al-Qur’an dan Terjemahannya, Semarang: Karya
Toha Putra.
Hamalik, Oemar. 2005. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Mardiyo. 2004. Pengajaran Al-Qur’an. Dalam Chabib Thoha, Dkk (eds)
Metodologi Pengajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Mas‟ud, Abdurrahman. 2002. Menggagas Format Pendidikan Non Dikotomik,
Humanisme. Jogyakarta: Gama Media.
Moleong, Lexy J. 1989. Metologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Karya.
Mudhafier. 1987. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Remaja Karya.
Mudhoffir. 1996. Teknologi Instruksional. Bandung: PT Remaja Rosda Raya
Muhajir, Noeng. 2000. Metode Penelitian Kuaitatif. Yogyakarta: Rake Sarasin.
Mulyasa, E. 2006. Implementasi Kurikulum 2004. Bandung: Rosda Karya.
Nasution, S. 2000. Didaktik Asas-Asas Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Nawabudin, Abdurrab. 1988. Metode Efektif Menghafal Al-Qur’an. Jakarta : CV
Tri Daya Inti
Permendiknas RI No. 52 Tahun 2008 tentang Standar Proses
15
Rauf, Abdul Aziz,Abdul. 2004. Kiat Sukses Menjadi Hafizh Qur’an Da’iyah.
Bandung: Syamil.
Rauf,Abdul Aziz Abdul. 2010. Pedoman Dauroh Al-Qur’an. Jakarta: Markaz al-
Qur‟an.
Razaq,Yahya bin Abdur. 2010. Cara Mudah dan Cepat Menghafal Al-Qur’an.
Jakarta: Pustaka Imam.
Robinson, Pearce. 2008. Manajemen Strategis, Formulasi, Implementasi, dan
Pengendalian, Buku 1, Edisi 10, Jakarta: Salemba Empat.
Rosyadi,Khoiron. 2004. Pendidikan Profetik Profetik. Jogyakarta: Pustaka
Pelajar.
S, Margono. 2004. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Sa‟dulloh. 2011. 9 Cara Praktis Mengafal Al-Qur’a. Jakarta: Gema Insani Press.
SM, Ismail. 2009. Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis P.A.I.K.E.M.
Semarang: Rasail Group.
Soenarjo. 1989. Al-Qur’an dan Terjemahannya. Semarang: Toha Putra.
Sugiono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfa betha.
Sukardi. 2006. Penelitian Kualitatif-Naturalistik Dalam Pendidikan. Yogyakarta:
Usaha Keluarga.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT
Rosdakarya
Surakhmad. 1985. Pengantar Peneliti Ilmiah. Bandung: Tarsito.
Suryabrata, Sumadi. 1987. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press.
Sutama. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta: Fairuz Media.
Syaiful, Djamarah Bahri. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Rineka
Cipta.
Umar, Bukhari. 2010. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Amzah.
Wafa,Khalid Abu. 2013. Cepat dan Kuat Menghafal Al-Qur’an. Sukoharjo:
Aslama.
Wahid, Wiwi Alawiyah. 2012. Cara Cepat Bisa Menghafal al-Qur’an. Jogjakarta:
Diva Press.
16
Wijaya, Ahsin Al-hafidz. 2000. Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qur’an.
Jakarta: Bumi Aksara.
Yunus, Mahmud. 1990. Kamus Arab-Indonesia. Jakarta : Hidakarya Agung.
Zen, Muhaemin. 1985. Problematika Menghafal Al-Qur’an dan Petunjuknya.
Jakarta: Pustaka Al-Husna.
Journals
Asyafah, Abas. 2014. “The Method of Tadabur Qur‟an: What Are the Student
Views”nternational Education Studies; Vol. 7, No. 6.
Widagda, Ahmad Rony Suryo. 2009. “Metode Pembelajaran Tahfizhul Qur‟an.”
Studi metode pembelajaran tahfizhul Qur‟an kelas III SDIT Salsabila jetis
Bantul Yogyakarta.
Akbar, Ali Akbar.Dkk. 2016. “Metode Tahfizh Al-Qur‟an di Pondok pesantren
Kabupaten Kampar.”JURNAL USHULUDDIN Vol. 24 No. 1, Januari -
Juni .
Hashim, Azmil. 2015. “Correlation between Strategy of Tahfiz Learning Styles
and Students Performance in Al-Qur‟an Memorization
(Hifz)”Mediterranean Journal of Social Sciences Vol 6 No 2 S5 April.
Hashim, Azmil. Dkk. 2016. “Role of Employers in Empowering Lecturers in
Tahfiz Institutions of Malaysia”27This journal is a member of and
subscribes to the principles of the Committee on Publication Ethics juni
2016 vol 6 issue 1/13
Darmawan, Fauzi. dkk. 2013. “Effective Techniques of Memorizing the Quran: A
Study at Madrasah tahfiz Al-quran, Terengganu, Malaysia”
International
Proceedings of Economics Development and Research IPEDR vol.83.
Suliaman, Ishak. Dkk. 2013.“Effective Techniques of Memorizing the Quran: A
Study at Madrasah tahfiz Al-quran, Terengganu, Middle-East Journal of
Scientific Research 13 (1): 45-48.
Faizah, Maidatul. 2012. “Metode pembelajaran Tahfidzul Qur‟an Pondok
Pesantren daarul Qur‟an”Santri Usia Sekolah menengah Pertama
Colomadu karanganyar.
Muhammad,FathiYusof,MohdAI‟Ikhsan,Ghazali,SitiSalwaSawari(2016)„‟Descrip
tive Qualitative Teaching Method of Memorization in The Institution of
Tahfiz Al-Quran Wal Qiraat Pulai Condong and the Students‟‟ Level of
Academic Excellence‟‟. Mediterranean Journal of Social Sciences MCSER
Publishing, Rome-Italy Vol 7 No 1 S1 January 2016.
17
Ikhwanuddin, Muhammad. dkk. 2014. “Relationship between Memorization
Technique, Mastery of the Arabic Language and Understanding of the
Qur‟an IIUM JoUrnal of EdUcatIonal StUdIES, 2:2 .84-97
Nawaz, NaziaNawaz. Dkk. 2015. “Effects of Memorizing Quran by Heart (Hifz)
On Later Academic Achievement”.
Ibrahim, Noor Jamaliah. 2013. “AutomatedTajweed Checking Rules
EngineforQuranicLearning”Centre of Quranic Research (CQR), University
of Malaya, Kuala Lumpur, Malaysia.
Bhutto, Bhutto. 2015. “Traditional and Modern Methods Used for Memorization
of Quran in Turkey”Ma‟arif Research Journal (July – Dec)
Arifin, Sedek.dkk. 2014.“Implementation Of Panipati Method On Memorization
The Quran In Malaysia‟‟Full Paper Proceeding ITMAR.
Arifin, Sedek. dkk. 2015 "Method on Memorization the Quran in Malaysia: A
Study in Darul Tuba Institute, Malaysia.MProceedings of the International
Conference on Global Business, Economics, Finance and Social Sciences
Bangkok, Thailand, 20-22 February.
Arifin, Zainal. 2015. “Tahfidzul Qur‟an Program at SDIT Fajrul Islam
WiradesaPekalongan Centre of Java Indonesia”.
Website
UmarSyamsul, Menciptakan Pembelajaran Efektif dan Efisien/http://www.
artikelguru.com/015/07.