makalah PKI WAHDAH

35
Makalah Penulisan karya ilmiah (Tentang) “Upaya Guru Memotivasi Siswa Untuk Gemar Membaca Di Sekolah Dasar” Oleh Nama : Siti Mawahdah Nim : 54309 Seksi : RM – 04 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG

Transcript of makalah PKI WAHDAH

Page 1: makalah PKI WAHDAH

Makalah

Penulisan karya ilmiah

(Tentang)

“Upaya Guru Memotivasi Siswa Untuk Gemar Membaca Di Sekolah Dasar”

Oleh

Nama : Siti Mawahdah

Nim : 54309

Seksi : RM – 04

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2012

Page 2: makalah PKI WAHDAH

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kelompok ucapkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat

dan karunia-Nya kelompok dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini., yang merupakan salah

satu tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah “PENULISAN KARYA TULIS ” sebagai

tugas pribadi. Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang pentingnya

memotivai siswa dalam pembelajaran membaca di SD. Khususnya tentang pembahasan yang di

sajikan dari berbagai sumber.

Dalam penyusunan makalah ini, kelompok sadar bahwa banyak terdapat kekurangan.

Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari pembaca

demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata penulis ucapkan terima kasih, mudah – mudahan makalah ini bermanfaat

bagi kita semua.

Padang, oktober 2012

Page 3: makalah PKI WAHDAH

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut terciptanya masyarakat yang

gemar belajar. Proses belajar yang afektif antara lain dilakukan melalui membaca.

Masyarakat yang gemar membaca memperoleh pengetahuan dan wawasan baru yang akan

semakin meningkatkan kecerdasan hidup pada masa yang akan datang.

Membaca merupakan salah satu jenis kemampuan berbahasa lisan yang bersifat

perspektif, karena dengan membaca seseorang akan memperoleh informasi, ilmu

pengetahuan, serta pengalaman baru. Semua ini diperoleh dari membaca yang akan

memungkinkan siswa mampu menambah daya pikir dan pengetahuan.

Menurut Kridalaksana (dalam Haryadi danZamzami,1997:32) “membaca adalah

keterampilan mengenal dan memahami tulisan dalam bentuk pemahaman diam-diam atau

pengujaran keras-keras”.

Sedangkan menurut saleh (2006:102) “membaca adalah suatu aktivitas untuk

menangkap informasi bacaan baik yang tersurat maupun yang tersirat dalam bentuk

pemahaman bacaan secara literal, inferensial, evaluative, dan kreatif, dengan memanfaatkan

pengalaman belajar membaca”.

Dari pendapat diatas dapat di simpulkan bahwa membaca merupakan keterampilan

mengenal dan memahami tulisan dalam bentuk pemahaman bacaan secara literal,

infesensial, evaluative, dan kreatif, dengan memanfaatkan pengalaman belajar membaca.

Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdiri atas empat aspek keterampilan yaitu

menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat aspek keterampilan ini merupakan

focus dari tujuan pembelajaran bahasa Indonesia. Hal ini berarti bahwa pembelajaran bahasa

Indonesia bertujuan membina kemampuan menggunakan bahasa dan menyimak, berbicara,

membaca, dan menulis.

Page 4: makalah PKI WAHDAH

Membaca tidak hanya kemampuan mengenal huruf-huruf yang membangun kata, dan

mengenal sederetan kata yang membangun kalimat, atau sekedar kemampuan melafalkannya

dengan baik, tetapi jauh lebih luas dari sekedar itu. Membaca menuntut aktivitas mental

yang terarah, yang sanggup menangkap dan memahami gagasan-gagasan yang terselubung

di balik lambang tertulis tersebut.

Hal ini di dukung pendapat Burs,dkk (dalam farida rahim 2005:1) adalah” kemampuan

membaca merupakan suatu yang vital dalam suatu masyarakat terpelajar, namun siswa yang

tidak memahami pentingnya belajar membaca tidak akan termotivasi untuk belajar”.

Kemampuan membaca siswa di Sekolah Dasar (SD) tergolong rendah, seperti

dikemukakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2006 yang menunjukkan bahwa orang

Indonesia yang membaca untuk mendapatkan informasi baru 23,5% dari total penduduk.

Sedangkan, dengan menonton televise sebanyak 85,9% dan mendengarkan radio sebesar

40,3%. Kondisi yang dikemukakan BPS akan menghambat informasi yang mereka

butuhkan.

Kenyataan ini sangat memprihatinkan, karena sebagian besar orang Indonesia belum

sampai menjadikan kegiatan membaca sebagai kebutuhan yang mendasar. Padahal dengan

membaca seseorang dapat menambah pengetahuan dan wawasan. Rendahnya kemampuan

membaca siswa salah satu disebabkan kurangnya motivasi. Motivasi adalah perubahan

energi seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan

tanggapan terhadap adanya tujuan. Pendorong timbulnya motivasi ada 2 macam yaitu

motovasi intrinsik dan motivasi ektrinsik. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang timbul

dari dalam diri seseorang, sedangkan motivasi ektrinsik adalah motivasi yangdatangnya dari

luar diri individu.

Tetapi kita lihat sekarang ini banyak siswa yang belum pandai membaca. Hal ini di

sebabkan guru kurang memotivasi siswa dalam pelajaran membaca, sehingga membuat

wawasan siswa kurang. Maka dari itu guru dituntut untuk bisa memotivasi siswa untuk

mengembangkan kemampuan membaca, sehingga budaya gemar membaca bisa terwujud.

Dengan demikain guru Sekolah Dasar harus menguasai dengan baik cara-cara

mengembangkan kemampuan membaca pada siswa.

Page 5: makalah PKI WAHDAH

Berdasarkan masalah di atas penulis tertarik untuk membahas mengenai “Upaya Guru

Memotivasi Siswa Untuk Gemar Membaca di Sekolah Dasar”

B. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan yaitu :

A. Apa hakikat membaca itu?

B.

C. Tujuan penulisan

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mendeskrifsikan :

A. Hakekat membaca

B.

D. Manfaat penulisn

Penulisan makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :

1. Pembaca

Sebagai pedoman dalam memotivasi siswa yang kurang gemar membaca

2. Penulis

Page 6: makalah PKI WAHDAH

PEMBAHASAN

1. Hakikat membaca

a. Pengertian membaca

Kemampuan membaca adalah salah satu fungsi kemanusiaan yang tertinggi dan

menjadi pembeda manusia dengan makhluk yang lain. Banyak menjadikan seseorang

memiliki ilmu pengetahuan luas, bijaksana,dan memiliki nilai-nilai lebih dibandingkan

orang yang tidak membaca sama sekali.

Menurut farida(2006:2)”membaca pada hakekatnya adalah suatu yang rumit yang

melibatkan banyak hal, tidak hanya sakedar melafalkan tulisan tetapi juga melibatkan

aktivitas visual, berpikir, psikolinguistik, dan metakognitif, sebagaiproses visual,

membaca meupakan proses penterjemahan simbol tulisan (huruf) ke dalam kata-kata

lisan”. Selanjutnya crawley mempertegas(dalam fadida,2006:2) “sebagai suatu proses

berpikir, membaca mencakup aktivitas pengenalan kata, pemahaman literal, interpretasi,

membaca kritis, dan pemahan kreatif. Pengenalan kata dapat berupa aktivitas membaca

kata-kat menggunakan kamus”.

Saleh(2006:102) menjelaskan “membaca merupakan suatu aktivitas untuk

menangkap informasi bacaan baik yang tersurat maupun yang tesirat dalam bentuk

pemahaman bacaan secara literal, inferensial, evaluatif, dan kreatif,dengan memanfaatkan

pengalaman belajar membaca”. Pendapat lain dikemukakan oleh kridalaksana (dalam

haryadi dan zamzami 1997:32) bahwa “membaca adalahketerampilan mengenal dan

memahami tulisan dalam bentuk urutan lambang-lambang grafis dan perubahannya

menjadi wicara bermakna dalam bentuk pemahaman diam-diam atau pengujaran keras-

keras”.

Dari pendapat para ahli di atas dapat dimaknai bahwa membaca adalah suatu

aktivitas mengembangkan kemampuan mengenal dan memahami ulisan dalam bentuk

lambang-lambang grafis yang bertujuan untuk memperoleh informasi dari tulisan

tersebut.

b. Tujuan membaca

Membaca merupakan kegiatan yang sangat penting. Setiap aspek kehidupan

melibatkan kegiatan membaca. Membaca hendaknya mempunyai tujuan, karena

Page 7: makalah PKI WAHDAH

seseorang yang membaca dengan suatu tujuan, cenderung lebih memahami dibandingkan

dengan orang tang tidak mempunyai tujuan.

Menurut subana (2008:224) tujuan membaca adalah:

1) Mengerti atau memahami isi/pesan yang terkandung dalam suatu bacaan, 2) Mencari informasi yang bersifat; kognitif dan intelektual yakni yang digunakan untuk menambah keilmiahan, referensial dan faktual yakni yang digunakan untuk mengetahui fakta-fakta yang nyata, efektif dan emosional yakni yang digunakan untuk mencari kenikmatan dalam membaca.

Menurut farida (2007:12) tujuan membaca mencakup:

1) Kesenangan, 2) Menyempurnakan membaca nyaring, 3) Menggunakan strategi tertentu, 4) Memperbaharui tentang suatu tofik, 5) Mengaitkan suatu informasi baru dengan informasi yang telah diketahuinya, 6)Memperoleh informasi untuk laporan lisanatau tertulis, 7) Mengkonfirmasikan atau menolak prediksi, 8) Menempilkan suatu eksperimen atau mengaplikasikan informasi yang diperoleh dari suatu teks dalam beberapa cara lain yang mempelajari tentang struktur teks, 9) Menjawab pertanyaan-pertanyaan yang spesifik

Sedangkan menurut nurhadi (2004:11) tujuan membaca sebagai berikut:

a) Memahami secara detail dan menyeluruh isi buku, b) Menangkap ide pokok/gagasan utama buku secara cepat, c) Mendapat informasi tentang sesuatu, d) Mengenali makna kata-kata sulit, e) Mengetahui peristiwa penting yang terjadi di masyarakat sekitar, f) Mengetahui peristiwa penting yang terjadi di seluruh dunia, g) Memperoleh kenikmatan dari karya fiksi, h) Memperoleh informasi tentang lowongan pekerjaan, i) Mencari merek barang yang cocok untuk dibeli, dan menilai kebenaran gagasan pengarang/penulis.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan membaca

adalalah untuk memperoleh informasi, kenikmatan baik secara

tersurat maupun tersurat, serta menumbuhkembangkan

kemampuan atau potensi pada diri siswa.

c. Jenis-jenis membaca

Menurut saleh (2006:107) “jenis-jenis membaca adalah: 1) membaca

teknik/membaca bersuara/membaca lancer, 2) membaca dalam hati/membaca

intensif/membaca memindai, 3) membaca bahasa, 4) membaca cepat, 5) membaca

pustaka”.

Page 8: makalah PKI WAHDAH

Slamet (2007:86) “menggolongkan membaca menjadi beberapa jenis, antara lain:

1) membaca intensif, 2) membaca kritis, 3) membaca cepat, 4) membaca apresiatif dan

estetis serta 5) membaca teknik”. Sedangkan menurut novi (2009:80) “jenis-jenis

membaca adalah: 1) membaca pemahaman, 2) membaca memindai, 3) membaca layap,

4) membaca intensif, 5) membaca nyaring”.

d. Tahap pelaksanaan pembelajaran membaca

Sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Burns, (dalam Farida, 2005:99)

pelaksanaan pembelajaran membaca yaitu: “1) kegiatan prabaca yang merupakan

kegiatan yang dilakukan sebelum siswa melakukan kegiatan membaca, 2)

kegiatan saat baca yaitu kegiatan yang dilakukan saat kegiatan membaca, 3)

kegiatan pascabaca yang digunakan untuk membantu siswa memperoleh tingkat

pemahaman yang lebih tinggi”.

Dalam pembelajaran membaca teknik yang dilaksanakan harus sesuai dengan

langkah-langkah yang telah ditetapkan yaitu adanya kegiatan prabaca, kegiatan

saat baca, dan kegiatan pascabaca.

1) Kegiatan prabaca

Kegiatan prabaca adalah kegiatan pengajaran yang dilaksanakan sebelum

siswa melakukan kegiatan membaca. Dalam kegiatan prabaca, guru

mengarahkan perhatian pada pengaktifan schemata siswa yang berhubungan

dengan topik bacaan. Pengaktifan schemata siswa bisa dilakukan dengan

berbagai cara, misalnya dengan peninjauan awal, pedoman antisipasi,

pemetaan makna, menulis sbelum membaca, dan drama kreatif.

2) Kegiatan saat baca

Beberapa strategi dankegiatan yang bisa digunakan dalam dalam kegiatan saat

baca untuk meningkatkan pemahaman siswa. Dalam kegiatan ini guru dapat

menggunakan berbagai cara agar siswa berusaha untuk memahami setiap

kata-kata dan kalimat yang terdapat didalam teks bacaan, misalnya meminta

siswa untuk menjawab pertanyan yang berhubungan dengan teks bacaan.

3) Kegiatan pascabaca

Page 9: makalah PKI WAHDAH

Kegiatan pascabaca digunakan untuk membantu siswa memedukan informasi

baru yang dibacanya kedalam schemata yang telah dimilikinya sehingga

diperoleh tingkat pemahaman yang lebih tinggi. Strategi yang dapat

digunakan dalam kegiatan ini misalnya dengan menyatakan pendapat atau

opini terhadap bacaan yang dibaca dan menghubungkannya dengan

pengalaman pribadinya.

e. faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca

Banyak factor yang mempengaruhi kemempuan membaca, baik membaca permulaan

maupun membaca lanjut. Factor-faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca siswa

sekolah dasar antara lain:

1) Factor fisiologis

Factor fisiologis mencakup kesehatan fisik, pertimbangan neurologis, dan jenis

kelamin. Kelelahan juga merupakan kondisi yang tidak menguntungkan bagi anak

untuk belajar khususnya belajar membaca. Keterbatasan neurologis (misalnya

berbagai cacat otak) dan kekurangan secara fisik merupakan salah satu factor

yang dapat menyebabkan anak gagal dalam meningkatkan kemampuan membaca

pemahaman mereka. Guru hendaknya cepa menemukan tanda –tanda yang

disebutkan diatas.

Gangguan pada alat bicara, pendengaran, dan penglihatan bias memperlambat

kemajuan belajar membaca anak. Guru harus waspada terhadap beberapa

kebiasaan anak, seperti anak yang sering me menggosok-gosok matanya, dan

mengedip – ngedipkan matanya ketika membaca. Guru harus sensitive terhadap

gangguan yang dialami oleh seorang anak. Makin cepat guru mengetahui, makin

cepat pula masalah anak dapat terselesaikan.

2) intelektual

Intelektual ialah kemampuan global individu untuk bertindak sesuai dengan tujuan, berfikir

rasional, dan berbuat secara efektif terhadap lingkungan. Secara umum, intelegensi anak

tidak sepenuhnya mempengaruhi keberhasilan atau tidaknya anak dalam membaca

permulaan. Factor metode mengajar guru, prosedur, dan kemempuan guru juga turut

mempengaruhi kemampuan membaca anak.

Page 10: makalah PKI WAHDAH

3) Factor lingkungan

Factor lingkungan juga mempengaruhi kemajuan kemampuan mambaca siswa. Apabila

lingkungan tidak aman, maka anak akan terganggu perkembangannya, termasuk kemampuan

membaca mempunyai minat yang tinggi pula terhadap kegiatan membaca. Factor lingkungan

itu mencakup (1) latar belakang dan pengalaman siswa di rumah, dan (2) social ekonomi

keluarga siswa.

(1) Latar belakang dan pengalaman anak di rumah.

Lingkungan dapat membentuk pribadi, sikap, nilai, dan kemampuan bahasa anak.

Kondisi dirumah mempengaruhi pribadi dan penyesuain diri anak dalam masyarakat.

kondisi itu pada gilirannya dapat membantu anak dan dapat juga menghalangi anak

belajar membaca.

Rubin (dalam Farida 2007:18) mengemukakan bahwa “orang tua yang hangat,

demokratis, bisa mengarahkan anak – anak mereka pada kegiatan yang berorientasi

pendidikan, suka menantang anak untuk berpikir, dan suka mendorong anak untuk

mandiri merupakan orang tua yang memiliki sikap yang dibutuhkan anak – anak

sebagai persipan yang baik untuk belajar di sekolah”.

Rumah juga berpengaruh pada sikap anak terhadap buku dan membaca. Orang tua

yang gemar membaca, memiliki koleksi buku, menghargai membaca, dan senang

membacakan cerita kepada anak – anak mereka umumnya menghasilkan anak yang

senang membaca. Orang tua yang mempunyai minat yang besar terhadap kegiatan

sekolah dimana anak – anak mereka belajar, dapat memecu sikap positif anak

terhadap belajar, khususnya belajar membaca.

(2) Factor social ekonomi

Banyak orang tua yang menganggap kalau anaknya sudah belajar membaca

permulaan maka tidak dilanjutkan lagi, karena anaknya sudah bisa membaca.

Seharusnya orang tua harus melanjutkan kegiatan membaca anak secara terus

menerus. Anak lebih membutuhkan perhatian dari pada uang. Oleh sebab itu, orang

tua hendaknya menghabiskan waktu mereka untuk berbicara dengan anak mereka

agar anak menyenangi membaca dan barbagai buku cerita dan pengalaman membaca

dengan anak–anak. Sebalikny, anak–anak yang berasal dari keluarga kelas rendah

Page 11: makalah PKI WAHDAH

yang berusaha mengejar kegiatan tersebut akan memiliki kesempatan yang lebih baik

untukmenjadi pembaca yang lebih baik.

Anak–anak yang berasal dari rumah yang penuh dengan bahan bacaan yang beragam

akan mempunyai kemampuan membaca yang tinggi.

4) Factor psikologis

Factor lain yang mempengaruhi kemajuan kemampuan membaca anak adalah factor

psikologis. Factor ini mencakup :

a) Motivasi

Motivasi adalah factor kunci dalam belajar membaca. Menurut Eanes (dalam

Farida 2005 :21) “kunci motivasi itu sederhaha tetapi tidak mudah untuk

mencapainya. Kuncinya adalah guru harus mendemontrasikan kepada siswa

praktik pengajaran yang relevan dengan minat dan pengalaman anak sehingga

anak memahami belajar itu sebagai suatu kebutuhan”.

b) Minat

Minat baca adalah keinginan yang kuat disertai usaha – usaha seseorang untuk

membaca. Orang yang mempunyai minat membaca yang kuat akan

diwujudkannya dalam kesediannya untuk mendapat bahan bacaan dan kemudian

membacanya atas kesadarannya sendiri. Seorang guru harus berusaha memotivasi

siswanya untuk gemar membaca, siswa yang mempunyai motivasi yang tinggi

terhadap membaca, dan mempunyai minat yang tinggi pula terhadap kegiatan

membaca.

c) Kematangan social dan emosi serta penyesuaian diri

Seseorang yang harus mempunyai pengontrolan emosi pada tingkat tertentu,

mudah marah, menangis, dan bereaksi secara berlebihan ketika mereka tidak

mendapatkan sesuatu, atau menarik diri, dan mendangkal ketika mendapat

kesulitan dalam dalam pelajaran. Sebaliknya, anak – anak yang mudah

mengontrol emosinya, akan lebih mudah dibacanya. Pemusatan perhatian pada

bahan bacaan memungkinkan kemajuan kemampuan anak- anak dalam

memahami bacaan akan meningkat menurut Farida (2007:16).

Page 12: makalah PKI WAHDAH

2. Pengertian motivasi

Faktor motivasi secara umum dan motivasi belajar secara khusus merupakan

gejala aktivitas jiwa manusia yang sangat di perlukan oleh manusia dan peserta didik

khususnya dalam mengarungi kehidupan yang serat dengan persaingan. Manusia secara

umum dan peserta didik secara khusus yang memiliki motivasi hidup yang rendah akan

memiliki kinerja, prodoktivitas, kreativitas, dan inovasi yang rendah. Akibatnya mereka

akan tertinggal jauh dari teman atau manusia lain yang memiliki motivai yang tinggi

dalam menjalani hidupnya.

Draver (slameto, 1988:60) motiv atau motivasi adalah” motive is an effective-

conative factors which operates in determining the direction of an individual’s behavior

towards an end or goal, consioustly apprehended or unconsioustly”. Dari pernyataan ini

mengandung makna bahwa motivasi erat sekali hubungannya dengan tujuan yang akan

dicapai. Di dalam menentukan tujuan itu disadari atau tidak namun untuk mencapai

tujuan itu perlu berbuat, sedangkan yang menjadi penyebab berbuat adalah motiv itu

sendiri sebagai daya penggerak atau pendorongnya.

Motiv/motivasi secara umum juga dapat diartikan sebagai daya upaya yang

mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu (sardiman, 1990:73). Motiv dapat

dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melekukan

aktivitas-aktivitas tertentu demi untuk mencapai tujuan. Motiv juga dapat diartikan

sebagai kekuatan yang ada dalam diri seseorang yang mendorong dia untuk melakukan

aktivits-aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan (manrihu, 1989:73). Dengan

mengacu kepada kata motiv,maka motivasi dapat diartikan sebagai suatu penggerak yang

telah menjadi aktif. Motiv menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan

untuk mencapai tujuan sangat mendesak.

Menurut donal (sardiman, 1990:73) motivasi ialah perubahan energy dalam diri

seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului engan tanggapan

terhadap adanya tujuan. Dengan pengertian motivasi oleh Donald, maka motivasi

mengandung tiga elemen penting, yaitu (1) motivasi itu mengawali terjadinya perubahan

energy pada diri setiap individu manusia, (2) motivasi ditandai dengan munculnya

perasaan afeksi seseorang, dan (3) motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan.

Page 13: makalah PKI WAHDAH

Dengan pengertia motiv atau motivasi secara umum, maka pengertian motivasi

belajar adalah daya penggerak yang timdul dari dalam diri individu atau siswa yang

mendorong individu melakukan aktivitas belajar. Motivasi belajar juga dapat

didefinisikan sebagai kekuatan yang timbul dari dari dalam diri individu yang mendorong

individu melakukan aktivitas belajar.

Motivasi yang dimiliki individu dibagi atas beberapa jenis, yaitu ditinjau dari

sumber motif, maka motif diklasifikasikan atas dua jenis, yaitu : (1) motif yang sifatnya

bawaan atau kebutuhan organic, yaitu motif-motif yang diisyaratkankan secara biologis,

misalnya dorongan untuk makan, minum, dan berbagai kegiatan lainnya yang tujuannya

untuk memenuhi kebutuhan hidup dalam mempertahankan hidup individu dan (2) motif

yang sifatnya dipelajari, misalnya dorongan untuk mempelajari materi pelajaran tertentu

dan dorongan untuk mengejar suatu kedudukan.

Ditinjau dari segi relevansi motif dengan tujuan tingkah laku, maka motif

dibedakan atas dua jenis , yaitu motif-motif ektrinsik ialah yang berfungsi karena adanya

ransangan dari luar diri individu, sedangkan motif intrinsic yaitu motif-motif yang

berfungsi tampa membutuhkan rangsangan dari luar (la sulo, 1990:32).

Peserta didik yang melmiliki motivasi intrinsic dalam belajar akan berusaha keras

untuk belajar dalam menguasai ilmu tanpa menunggu hadiah dari guru dan pihak lainnya.

Motivasi intrinsic lahir secara alamiah pada diri individu tanpa dipengaruhi dari luar.

Sedangkan peserta didik yang memiliki motivasi intrinsic dalam belajar akan berusaha

keras untuk belajar karena ingin mendapatkan hadiah dari orang tua atau guru dank arena

ingin mengejar status sebagai juara kelas. Jadi kuat lemahnya motivasi yang bersifat

ektinsik sangat dipengaruhi oleh kuat lemahnya suatu penguatan yang diberikan oleh

pihak lain kepada siswa yang belajar.

Prayitno (1989:17) mengemukakan bahwa ada beberapa cara yang dapat

dilakukan guru dalam menimbulkan motivasi ektrinsik, yaitu memberikan penghargaan

dan celaan, persaingan atau kompetisi, memberikan hadiah dan hukuman, dan

pemberitahuan tentang kemampua belajar peserta didik. Guru harus dapat menerapkan

beberapa cara tersebut pada situasi dan kondisi yang tepat untuk meningkatkan motivasi

belajar ektrinsik peserta didik.

3. Ciri-ciri motivasi

Page 14: makalah PKI WAHDAH

Dalam melakukan kiat-kiat memotivasi siswa, guru pelu mengenal terlebih dahulu

ciri-ciri motivasi bagi siswa. Menurut sadirman (2006:83) ciri-ciri moivasi adalah sebagai

berikut:

1) Tekun dalam menghadapi tugas (dapat bekerja terus-menerus dalam waktu

yang lama, tidak berhenti sebelum selesai)

2) Ulet dalam menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Tidak

memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak

cepat puas dengan prestasi yang telah dicapainya )

3) Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah untuk orang

dewasa (misalnya masalah pembangunan agama, politik, ekonoki,

keadilan, pemberantasan korupsi, penentangan setiap kriminal, amoral)ja

sendiri.

4) Lebih senang bekerja sendiri.

5) Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat mekanis,

berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kretif).

6) Dapat mempertahankan pendapatnya.

7) Tidak mudah melepaskan halyang di yakini itu.

8) Senang mencaridan memecahkan masalah soal-soal.

Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan perlunya guru

mengenal terlebih dahulu ciri-ciri motivasi, agar mudah memahami siswa

yang kurang termotivasi dalam belajar.

4. Pentingnya motivasi

Menurut Crawley dan Mountain (dalam F arida 2007:20) motivasi ialah sesuatu

yang mendorong seseorang belajar atau melaksanakan suatu kegiatan. Motivasi belajar

mempengaruhi minat dan hasil belajar siswa. Motivasi mempunyai kaitan yang era

dengan minat, siswa yag memiliki minat terhadap sesuatu bidang studi tertentu

cenderung tertarik perhatiannya dan dengan demikian timbul motivasinya untuk

mempelajari bidang studi tersebut. Motivasi juga dipengaruhi oleh nilai-nilai yang

dianggap penting dalam kehidupan.

Page 15: makalah PKI WAHDAH

Minat dan motivasi seseorang dalam membaca juga turut berpengaruh terhadap

kecepatan bacanya, minat dan motivasi yang tinggi baik terhadap bahannya maupun terhadap

kegiatan membacanya akan berefek positif terhadap kecepatan baca seseorang. Hal ini mungkin

disebabkan oleh dorongan rasa ingin tau yang bersifat intrinsic dari diri pembaca itu sendiri

sehingga dengan tama disadarinya gerakan mata akan meluncur dengan cepat untuk segera dapat

memenihi keinginan tersebut. Dengan cepat pula, sebaliknya jika membaca tanpa disertai minat

dan motivasi bukan saja berefek negatif terhadap kecepatan membacanya, melainkan bias lebih

fatal lagi dari itu, misalnya saja pembaca sama sekali enggan menyentuh bahan bacaan tersebut.

5. Pengaruh motivasi dalam pembelajaran membaca

Memotivasi adalah factor kunci dalam belajar membaca. Menurut Eanes (dalam

Farida 2005 :21) “kunci motivasi itu sederhaha tetapi tidak mudah untuk mencapainya.

Kuncinya adalah guru harus mendemontrasikan kepada siswa praktik pengajaran yang

relevan dengan minat dan pengalaman anak memahami belajar itu sebagai suatu

kebutuhan”.

Malone (dalam hamzah 2007:66) “membedakan dua bentuk motivasi yang

meliputi motivasi intrinsic dan motivasi ektrinsik”. Motivasi yang berbentuk intrinsic

yaitu yang bersumber pada membaca itu sendiri contohnya keinginan atau dorongan

untuk mendapatkan penghargaan atau imbalan, baik berupa hadiah atau pujian.

Contohnya belajar karena takut dimarahi guru atau ingin memperoleh nilai yang tinggi.

Kedua motivasi tersebut dalam kenyataannya, sukar dibedakan karena antara keduanya

dapat dipengaruhi satu sama lain. Motivasi intrinsik yang terbanam dalam diri individu

bias berkembang menjadi motivasi ektrinsik.

Dalam pengajaran membaca factor motivasi menduduki posisi penting, karena

motivasi dapat meningkatkan keberhasilan pengajaran membaca seseorang. Siswa

kalausudah tertarik (berminat) terhadap membaca biasanya ia akan mempunyai dorongan

untuk melakukan aktivitas membaca atau kegiatan yang menarik minatnya itu. Dalam

dirinya timbul dorongan untuk melakukan aktivitas yang dapat memuaskan keinginannya

dalam mencapai suatu tujuan.

6. Upaya guru memotivasi siswa untuk gemar membaca di SD

Page 16: makalah PKI WAHDAH

Kemampuan membaca merupakan modal utama dalam upaya menggali

berbagai ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, kesulitan membaca yang dialami

oleh para siswa merupakan suatu kendala yang sangat berat dan tidak dapat

dianggap sebagai masalah yang sepele dan sederhana, untuk meningkatkan

kemampuan membaca siswa diperlukan adanya motivasi.

Motivasi merupakan salah satu kunci dalam belajar membaca kerena

dengan adanya motivasi dari guru terhadap siswa maka timbulnya keinginan

siswa dalam belajar membaca. Selain itu dengan adanya motivasi maka siswa

akan mendapatkan hasil yang baik dalam belajar membaca, karena sebagai mana

kita ketahui bahwa motivasi adalah suatu usaha yang disadari untuk

menggerakkan dan menjaga tingkah laku seseorang untuk bertindak melakukan

sesuatu hingga mencapai hasil dan tujuan tertentu, jadi dengan adanya pandangan

tersebut siswa akan m emiliki tekat yang kuat dalam mengikuti pelajaran tersebut

dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang baik, untuk itulah motivasi ini

sangat penting sekali diberikan pada siswa dalam belajar khususnya dalam

pembelajaran membaca.

Langkah-langkah memotivasi siswa untuk belajar membaca

Memberikan motivasi kepada seorang siswa, berarti menggerakkan siswa

untuk melakukan atau ingin melakukan sesuatu. Dalam kegiatan belajar, yang

paling penting adalah bagainama menciptakan kondisi atau suatu proses yang

mengarahkan siswa itu melakukan aktivitas belajar. Dalam hal ini peran guru

sangat penting, bagaimana guru melakukan motivasi agar siswa melakukan

aktivitas belajar bengan baik. Untuk dapat belajar dengan baik diperlukan proses

dan motivasi yang baik pula.

Membangkitkan motivasi siswa memang tidak mudah. Untuk itu guru

perlu mengenal siswa dan mempunyai kesanggupan kreatif untuk

menghubungkan pelajaran dan kebutuhab minat dan siswa. Begitu juga terhadap

kemauan siswa untuk belajar membaca, guru juga harus pandai menempatkan dan

memberikan motivasi pada siswa agar hasil motivasi yang dicapai memuaskan.

Guru dapat mengguanakan bermacam-macam motivasi agar siswa mau

belajar, namun tidak semua motivasi yang diberikan itu sama baiknya, tergantung

Page 17: makalah PKI WAHDAH

pada situasi dan kondisiyang dihadapi. Cara membangkitkan motivasi belajar

anak adalah: 1) pengajaran dihubungkan dengan minat anak, 2) menyajikan

pelajaran secara sistematis dan terencana, 3) menggunakan alat peraga sebai alat

bantu pengajaran, 4) rangsangan berupa hadiah atau pujian, dan 5) peka terhadap

perkembangan psikologi anak didik.

Salah satu cara membangkitkan motivasi siswa yang dikemukan di atas

adalah melalaui factor minat. Motivasi muncul karena adanya kebutuhan, begitu

juga minat muncul karena ada kebutuhan. Bila ada minat maka kegiatan belajar

membaca akan berjalan dengan lancar. Minat dapat dibangkitkan dengan berbagai

cara yaitu a) membangkitkan adanya suatu kebutuhan, b) menghubungkan dengan

persoalan pengalaman yang lampau, c) memberi kesempatan untuk mendapatkan

hasil yang baik, d) menggunakan berbagai macam bentuk mengajar.

Kegemaran membaca merupakan salah satu fungsi kunci keberhasilan

seseorang dalam meraih ilmu pengetahuan dan teknologi untuk itu guru perlu

mengelola berbagai kegiatan yang mampu menumbuhkan kegemaran membaca

siswa. Guru merupakan kunci utama dalam meningkatkan motivasi siswa untuk

gemar membaca.

Membaca tidak dapat dipisahkan dari masalah buku dan sangat terkait

dengan penyelenggaraan pendidikan di sekolah dasar sampai perguruan tinggi.

Untuk itu seorang guru terus memotivasi siswanya untuk meningkatkan

kegemaran membaca siswa agar dapat keluar dari kesukaran membaca. Untuk

mendorong siswa dapat memahami berbagai bahan bacaan guru seharusnya

menggabungkan kegiatan prabaca, saat baca, dan pascabaca dalam pembelajaran

membaca.

1. Kegiatan prabaca

Kegiataan prabaca adalah kegiatan pengajaran yang dilakasanakan sebelum

siswa melakukan kegiatan membaca. Pada tahap prabaca siswa diberi

kesempatan dengan bebas dan aktif mengembangkan skematanya terhadap

teks yang akan dibacanya. Dalam kegiata prabaca, guru mengarahkan

perhatiaan dan penagktifan schemata siswa yang berhubungan dengan topic

bacaan. Pengaktifan schemata siswa bisa dilakukan dengan berbagai cara,

Page 18: makalah PKI WAHDAH

misalnya dengan peninjaua awal, pedoman antisipasi, pemetaan makna,

menulis sebelum membaca, dan drama kreatif sehingga dapat memotivasi

siswa untuk membaca.

2. Kegiatan saat baca

Pada tahap saat baca siswa diberi kesempatan membaca. Hal ini dapat

dilakukan sesuai dengan karakteristik yang dimiliki masing-masing individu.

Siswa belajar membaca melalui membaca, tujuan utamanya adalah

mendorong setiap siswa sebanyak mungkin, pelaksanaan pada tahap ini harus

dialakukan setiap siswa. Guru juga dapat memulainya dengan mendiskusikan

dengan anak tentang strategi membaca apa yang akan dilakukan karena hal ini

akan melibatkan siswa. Kegiatan saat baca lebih lanjut bisa dikembangkan

dengan cara lain yitu, sesudah siswa membaca suatu cerita atau bab, minta

satu kelompok siswa berlatih membaca bagian bacaan. Tugas siswa

mengambil bagian dari karakter yang berbeda di dalam adegan dan salah

seorang menjadi narrator. Siswa yang lain disuruh mengikutinya bersama-

sama. Kegiatan ini membantu siswa memahami bahan bacaan.

3. Kegiatan pascabaca

Kegiatan pascabaca digunakan untuk membantu siswa memadukan informasi

baru yang dibacanya kedalam skemata yang telah dimilikinya sehingga

Diperoleh tingkat pemahaman yang lebih tinggi. Pada tahap pascabaca, siswa

menuangkan kembali pemahaman yang telah diperolehnya dari bacaan sesuai

dengan perspektifnya masing-masing. Strategi yang dapat digunakan pada

tahap pascabaca adalah belajar mengembangkan bahan bacaan pengajaran,

dan memberi pertanyaan. Dalam kegiatan pascabaca, siswa diberi kesempatan

mengembangkan belajar mereka dengan meminta siswa mempertimbangkan

informasi lebih lanjut tentang topic terebut dan dimana mereka bisa

menemukan informasi lebih lanjut. Setelah mereka membaca tentang topic

dan barbagai pertemuannya dengan teman-temannya.

Page 19: makalah PKI WAHDAH

Upaya yang dilakukan guru untuk memotivasi siswa supaya gemar membaca

antara lain:

1. Menjadikan teladan

Untuk dapat menjadi pembimbing siswa dalam menumbuhkan dan

meningkatkan minat membaca, guru sendirilah yang harus dapat member

teladan denga cara memperlihatkan sikap dan perbuatannya, bahwa guru

mempunyai minat terhadap buku dan gemar membaca kepada siswa untuk

membaca, sehingga ketika guru memberikan tugas kepada siswa untuk

membaca sebuah buku, siswa segera melaksanakanaya .

2. Memperkenalka bahan bacaansesuai bidang studi yang akan diajarkan

Dalam pengajaran rutin hendaknya guru memperkenalkan dan

memberikan tugas kepada siswa untuk membaca bahan bacaan yang

berhubungan dngan pelajaran yang akan dipelajari.

Misalny R dalam belajar bahasa, guru memperkaenalkan karya sastrawan

ternama dan guru agama memperkenalkan buku tentang pembentukan

karakter, kepribadian yang baik, tokoh-tokoh agama, dan sebagainya.

Cara seperti ini selain mendapatkan informasi yang lebih luas dari pada

yang terdapat dalam buku pelajaran tersebut,juga mulai menanamkan

kebiasaan siswa untuk membaca berbagai jenis buku pengetahuan. Selain

memperknalkan buu bacaan guru juga hendaknya memberitahukan kepada

siswa buku-buku yang pantas dan menarik dibaca.

3. Memberi tugas

Setiap guru memberikan tugas membaca kepada siswa , seperti:

a. Membaca dan meringkas buku yang berhungan dengan bidang studi

b. Menugaskan siswa membuat kliping dari masalah dan surat kabar yang

berhubungan dengan bidang stud sehingga motivasi siswa untuk membaca

akan tumbuh

c. Guru menugaskan seorang siswa untuk membaca buku bacaan yang

berkaitan dengan pembelajarandi kelas

4. Belajar diperpustakaan

Page 20: makalah PKI WAHDAH

Apabila seorang siswa sudah sering keperpustakaan secara perlahan,

motivasi untuk membaca akan tumbuh. Setiap guru minmal satu minggu

satu kali membawa siswa mengunjungi atau belajar diperpustakaan

sekolah. Diperpustakan guru dapat memperlihatkan danmemperkenalkan

buku-buku berita dalam Koran atau majalah yang berhubungan dengan

pelajarannya, sehingga siswa dapat membacanya baik diperpustakaan

maupun dirumah. Setiap selesai kunjungan keperpustakaan guru

menugaskan siswanya utuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang

bersumber dari buku perpustakaan atau dapat juga menugaskan siswa

untuk mencari informasi tambahan untuk memperkaya pengetahuannya.

5. Menugaskan seorang siswa untuk embaca di depan kelas

Di dalam proses belajar rutin, guru hendaknya menugaskan seorang sisiwa

untuk membaca di depan kelas secara beragantian setiap bidang studi.

Guru harus terus membari motivasi dalam setiap penugasan siswa untuk

membaca dan meyakinkan mereka bahwa gemar membaca memperluas

pengetahuan. Dalam setiap penyajian pelajaran guru perlu mendorong

siswa membaca buku yang tersedia di perpustakaan sekolah.

Dari hal-hal di atas jika dilaksanakan dengan sungguh-sungguh

dan terus menerus, siswa secara bertahap akan memiliki kesadaran akan

pentingnya membaca dan siswa juga akan gemar membaca buku

pengetahuan umum selain komik, novel, atau lainnya yang digemari

siswa. Dalam memotivasi siswa untuk gemar membaca, guru bisa

bekerjasama dengan orang tua siswa. Gemar membaca seorang anak

dimulai sejak usia anak-anak, bahkan sebelum anak pandai membaca,

orang tua harus dapat membuat anaknya gemar membaca, karena orang

tua yang paling dekat dengan seorang anak gemar terhadap bahan bacaan.

Upaya yang dapat dilakukan orang tua memotivasi anaknya untuk

gemar membaca antara lain:

1. Memberi teladan

Page 21: makalah PKI WAHDAH

Orang tua harus menjadi teladan bagi anaknya dengan cara memberi

contoh membaca yang baik dan mempunyai minat yang tinggi terhadap

bacaan. Hal yang dapat dilakukan adalah dengan cara melakukan

kegiataan mambaca setiap hari dihadapan anak.

2. Menyediakan waktu khusus untuk membaca pada hari

libur

Misalnya pada hari libur orang tua membawa anaknya

keperpustakaan minimal sekali seminggu.

3. Membina keluarga membaca

Keteladanan orang tua dalam membaca turut menentukan

perkembangan minat, dorongan dan kebiasaan siswa membaca. Budaya

membaca perlu dibina dan dikembangkan dalam keluarga, seperti:

membaca cerita kepada anak, membaca surat kabar, membaca buku,

membaca majalah yang disediakan dalam keluarga. Sehingga anak

terbiasa dengan buku dan akan memupuk motovasi membanya.

4. Menyediakan buku-buku

Orang tua di rumah hendaknya menyediakan buku-buku yang

berhubungan dengan anak, bila perlu buatlah perpustakaan keluarga,

buku=buku tersebut dapat berisi berbagai jenis pengetahuan popular atau

buku-buku fiksi yang dapat membantu anak belajar, sehingga anak

termotivasi untuk membaca.

5. Terus memberikan motivasi

Orang tua tetaplah memberimotivasi agar anaknya senang

membaca, karena kesukaan atau kebiasaan membaca tumbuh berbagai

proses, lingkungan keluarga sangat menentukan proses pembentukan

kepribadian seorang anak dalam hal membaca. Gemar membaca tidak

dapat tumbuh dengan sendirinya, tetapi harus dipupus, dipelihara, dan

dikembangkan. Dalam hal ini orang tua harus terus menerus memberikan

motivasi kepada anaknyauntuk gemar membaca, sehingga anak terbiasa

dengan buku dan akan memupuk motivasi membacanya.

Page 22: makalah PKI WAHDAH

PENUTUP

1. Simpulan

Kegemaran dan kebiasaan membaca siswa belum mencapai tingkat seperti

yang diharapkan, membaca merupakan fakta yang sangat penting bagi siswa,

karena ilmu pengetahuan tidak terlepas dari membaca dan membaca.

Membaca merupakan salah satu faktor penentu prestasi belajar siswa.

Membaca adalah suatu proses pemahaman terhadap bahasa tertulis baik isi

maupun pesan yang disampaikan yang penulis yang melibatkan daya piker

sehingga hasil berfikir memberikan interaksi bagi pembaca.

Maka dari itu membaca di sekolah dasar harus dilaksanakan dengan penuh

kesungguhan dalam meningkatkan kegemaran dan kebiasaan membaca siswa,

diperlukan adanya motivasi dari guru, orang tua, dan perpustakaan. Motivasi

merupakn salah satu pendorong mental yang dapat menggunakan dan

mengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku belajar.

Langkah-langkah yang dapt ditempuh guru seperti pada tahap prabaca,

siswa diberi kesempatan dengan bebas dan aktif mengembangkan skematanya

terhadap teks yang akan dibacanya, pada tahap saat baca siswa diberi

kesempatan membaca sesuai dengan karakteristik yang dimiliki masing-

masing individu, dan pada tahap pascabaca siswa menuangkan kembali

pemahaman yang telah diperolehnya dari bacaan sesuai dengan perspektif

masing-masing. Adapun langkah-langkah yang ditempuh guru dengan cara

guru memotivasi siswa dalam proses pembelajaran seperti memperkenalkan

buku kepada siswa sejak dini, memberikan tugas kepada siswa untuk

membaca bahan bacaan yang berhubungan dengan pelajaran yang sudah

mereka pelajari, dan meminta siswa untuk pergi kepustaka untuk mencari

buku-buku yang berkaitan dengan pelajaran, sehingga dapat memancing

motivasi siswa dalam membaca.

Orang tua juga dapat memotivasi anaknya untuk gemar membaca dengan

cara menciptakan suasana gemar membaca di rumah. Dengan cara ini guru

Page 23: makalah PKI WAHDAH

dapat mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam membaca dan dapat

menciptakan anak-anak yang gemar membaca, karena dari membaca siswa

menjadi pintar.

2. Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan di atas, diharapkan

a. guru hendaknya dapat memotivasi siswa untuk gemar membaca sejak dini

di sekolah dasar, karena sekolah dasar adalah landasan untuk membina

siswa agar menjadi pembaca yang terarah.

b. Pihak sekolah hendaknya lebih meningkatkan sarana dan prasarana tempat

pembaca di sekolah dasar, supaya siswa lebih termotivasi untuk membaca,

seperti sarana di perpustakaan yang menarik dan menyenangkan untuk

siswa membaca.

c. Orang tua hendaknya lebih memperhatikan perkembangan anaknya dan

menciptakan suasana gemar membaca dirumah.