Metabolit pada Jahe

12
9 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jahe {Zingiber officinale} adalah tanaman rimpang yang sangat popular sebagai rempah-rempah dan bahan obat. Rimpangnya berbentuk jemari yang menggembung di ruas-ruas tengah. Rasa dominant pedas di sebabkan senyawa keton bernama zingeron. Jahe termasuk suku Zingi beraceae {temu-temuan}. Nama ilmiah jahe diberikan oleh William Roxburgh dari kata Yunani Zingiberi dari bahasa Sanskerta yaitu zingeron. Tanaman ini di masyarakat Indonesia banyak digunakan untuk minuman atau bahan dalam memasak, jarang sekali masyarakat Indonesia mengkreasikan tanaman jahe sehingga mampu membawa manfaat pada masyarakat secara luas. Tanaman jahe merupakan salah satu tanaman rempah- rempahan yang telah lama digunakan sebagai bahan baku obat tradisional. Kandungan senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada tanaman jahe terutama golongan flavonoid, fenol, terpenoid, dan minyak atsiri (Benjelalai, 1984). Senyawa metabolit sekunder yang dihasilkan tumbuhan Suku Zingiberaceae umumnya dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme patogen yang merugikan kehidupan manusia. Berdasarkan fakta di atas, akan menjadi salah satu alasan untuk mengajak pembaca agar lebih melihat betapa pentingnya obat tradisional untuk kesehatan. B. Rumusan Masalah

Transcript of Metabolit pada Jahe

Page 1: Metabolit pada Jahe

9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Jahe {Zingiber officinale} adalah tanaman rimpang yang sangat popular

sebagai rempah-rempah dan bahan obat. Rimpangnya berbentuk jemari yang

menggembung di ruas-ruas tengah. Rasa dominant pedas di sebabkan senyawa keton

bernama zingeron. Jahe termasuk suku Zingi beraceae {temu-temuan}. Nama ilmiah

jahe diberikan oleh William Roxburgh dari kata Yunani Zingiberi dari bahasa

Sanskerta yaitu zingeron.

Tanaman ini di masyarakat Indonesia banyak digunakan untuk minuman atau

bahan dalam memasak, jarang sekali masyarakat Indonesia mengkreasikan tanaman

jahe sehingga mampu membawa manfaat pada masyarakat secara luas.

Tanaman jahe merupakan salah satu tanaman rempah-rempahan yang telah

lama digunakan sebagai bahan baku obat tradisional. Kandungan senyawa metabolit

sekunder yang terdapat pada tanaman jahe terutama golongan flavonoid, fenol,

terpenoid, dan minyak atsiri (Benjelalai, 1984). Senyawa metabolit sekunder yang

dihasilkan tumbuhan Suku Zingiberaceae umumnya dapat menghambat pertumbuhan

mikroorganisme patogen yang merugikan kehidupan manusia.

Berdasarkan fakta di atas, akan menjadi salah satu alasan untuk mengajak

pembaca agar lebih melihat betapa pentingnya obat tradisional untuk kesehatan.

B. Rumusan Masalah

1. Zat-zat apa saja yang terkandung dalam jahe ?

2. Bagaimana metabolit primer pada jahe ?

3. Bagaimana metabolit sekunder pada jahe ?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui kandungan zat pada jahe.

2. Untuk mengetahui metabolit primer pada jahe.

3. Untuk mengetahui metabolit sekunder pada jahe

D. Metode Penulisan

Metode yang digunakan oleh penulis dalam penyusunan makalah ini adalah metode

kepustakaan yang bersumber dari buku dan internet yang berkaitan dengan permasalahan

makalah ini.

Page 2: Metabolit pada Jahe

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Klasifikasi Tanaman Jahe

Divisi : Spermatophyta

Sub-divisi : Angiospermae

Page 3: Metabolit pada Jahe

9

Kelas : Monocotyledoneae

Ordo : Zingiberales

Famili : Zingiberaceae

Genus : Zingiber

Species : Zingiber officinale

B. Deskripsi Tanaman Jahe

Tanaman jahe merah memiliki batang semu, dengan ketinggian tanaman

mencapai 30cm sampai 1m dengan rimpang, bila dipotong berwarna kuning atau

jingga. Daun dari tanaman jahe merah berdaun sempit, dengan panjang daun 15-23

mm dan lebar 8-15 mm, tangkai daun berbulu memiliki panjang 2-4 mm, bentuk lidah

daun memanjang dengan panjang 7,5-10 mm, ada yang tidak berbulu dan ada yang

berseludang agak berbulu.

Memiliki bunga yang menyerupai malai tersembul di permukaan tanah yang

berbentuk tongkat atau bundar telur. Yang agak menyempit yang berukuran 2,75-3

kali lebarnya yang sangat tajam, malah memiliki panjang 3,5-5 cm dan lebar 1,5-1,75

cm, gagang bunga hampir tidak berbulu dengan panjang 25 cm, rahis berbulu jarang,

sisik yang terdapat gagang terdapat 5-7 buah berbentuk lanset yang letaknya

berdekatan atau rapat, hampir tidak berbulu. Memiliki panjang sisik 3-5 cm, memiliki

daun pelindung yang berbentuk bundar telur terbalik, bundar pada bagian ujungnya

hampir tidak berbulu dan berwarna hijau cerah dengan panjang 2,5 cm dan lebar 1-

1,75 cm.

Memiliki mahkota bunga yang berbentuk tabung 2-2,5 cm, mahkota bunga

memiliki helaian bunga yang agak sempit,berbentuk tajam, berwarna kuning

kehijauan dengan panjang mahkota bunga 1,5 – 2,5 mm dan lebar 3-3,5 mm bibir

pada mahkota bunga berwarna ungu gelap, berbintik-bintik berwarna putih

kekuningan dengan panjang 12-15 mm, kepala sari berwarna ungu dengan panjang 9

mm dan memiliki 2 tangkai putik. Tanaman jahe dapat tumbuh pada tanah yang

subur, gembur dan banyak mengandung humus.

Tumbuh dengan tekstur tanah yang baik adalah tanah lempung berpasir, tanah

liat berpasir dan tanah laterik. Tumbuh pada tanah yang memiliki keasaman tanah

Page 4: Metabolit pada Jahe

9

(pH) sekitar 4,3-7,4. Jahe merah dapat tumbuh baik pada daerah tropis dan subtropis

dengan ketinggian 0-2.000 mdpl, namun di Indonesia tanaman jahe merah tumbuh

pada ketinggian 200-600 mdpl. Tanaman herbal jahe merah ini banyak tersebar di

seluruh wilayah Indonesia dan mudah tumbuh di perkarangan dan kebun.

Selain di Indonesia tanaman herbal jahe kini sudah banyak dibudi dayakan di

beberapa negara seperti Australia, Srilanka, China, Mesir, Yunani, India, Jamaika,

Jepang, Meksiko, Nigeria, Pakistan dan beberapa negara belahan dunia lainnya.

Jamaika memiliki jahe dengan kualitas tinggi. Dan saat ini India merupakan produsen

jahe terbesar lebih dari 50 % dari total produksi jahe di dunia.

Page 5: Metabolit pada Jahe

9

BAB III

PEMBAHASAN

A. Kandungan Jahe

Tanaman jahe yang paling banyak digunakan adalah bagian rimpangnya. Hal

ini didukung oleh rimpang jahe yang banyak menyimpan kandungan senyawa alami

dan yang berpengaruh sebagai pemberi rasa pedas yang menjadi rasa khas pada jahe

itu sendiri.

Rimpang jahe mengandung minyak asitri dimana didalamnya terkandung

beberapa senyawa seperti:

Zingeron

seskuiterpen

oleoresin

zingiberen

limonen

kamfena

sineol

zingiberal

sitral

felandren

borneol

Selain itu, terdapat juga damar, pati, vitamin A, B, C, senyawa flavonoid dan

polifenol, serta asam organik seperti asam malat dan asam oksalat. Disamping ini

adalah tabel yang menunjukkan komposisi unsur-unsur didalam 100 g jahe :

Page 6: Metabolit pada Jahe

9

B. Metabolit Primer Pada Jahe

Metabolit Primer adalah suatu

zat/senyawa essensial yang terdapat

dalam organisme dan tumbuhan, yang

berperan dalam proses semua kehidupan

organisme tersebut atau merupakan

kebutuhan dasar untuk kelangsungan

hidup bagi organisme / tumbuhan tersebut.

Dan bla bla bla rung

ketemu :D

C. Metabolit Sekunder Pada Jahe

Metabolit sekunder

adalah senyawa metabolit yang

tidak esensial bagi pertumbuhan

organisme dan ditemukan dalam

bentuk yang unik atau berbeda-

beda antara spesies yang satu dan

lainnya.

Kandungan senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada tanaman jahe

terutama golongan flavonoida, fenolik, terpenoida, dan minyak atsiri (Benjelalai,

1984). Senyawa fenol jahe merupakan bagian dari komponen oleoresin, yang

berpengaruh dalam sifat pedas jahe (Kesumaningati, 2009), sedangkan senyawa

terpenoida adalah merupakan komponen-komponen tumbuhan yang mempunyai bau,

dapat diisolasi dari bahan nabati dengan penyulingan minyak atsiri. Monoterpenoid

merupakan biosintesa senyawa terpenoida, disebut juga senyawa “essence” dan

memiliki bau spesifik. Senyawa monoterpenoid banyak dimanfaatkan sebagai

antiseptik, ekspektoran, spasmolitik, sedative, dan bahan pemberi aroma makanan dan

parfum. Menurut Nursal, 2006 senyawa-senyawa metabolit sekunder golongan

fenolik, flavanoiada, terpenoida dan minyak atsiri yang terdapat pada ekstrak jahe

diduga merupakan golongan senyawa bioaktif yang dapat menghambat pertumbuhan

bakteri patogen yang merugikan kehidupan manusia.

Kandungan Jumlah

Protein 8.6%

Karbohidrat 66.5%

Lemak 6.4%

Serat 5.9%

Abu 5.7%

Kalsium 0.1%

Fosfor 0.15%

Zat besi 0.011%

Sodium 0.3%

Potasium 1.4%

Vitamin A 175 IU

Vitamin B1 0.05 mg

Vitamin B2 0.13 mg

Vitamin C 12 mg

Niasin 1.9%

Page 7: Metabolit pada Jahe

9

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan