metab AA
-
Upload
yohana-veronica -
Category
Documents
-
view
39 -
download
5
description
Transcript of metab AA
Asam amino yang terdapat dalam protein:Asam amino yang terdapat dalam protein:
NAMANAMA SIMBOLSIMBOL1.1. GlisinGlisin Gly (G)Gly (G)2.2. AlaninAlanin Ala (A)Ala (A)3.3. ValinValin Val (V)Val (V) dg rantai samping alifatikdg rantai samping alifatik4.4. LeusinLeusin Leu (L)Leu (L)5.5. IsoleusinIsoleusin Ile (I)Ile (I)6.6. SerinSerin Ser (S)Ser (S) dg rantai samping yg mengandung dg rantai samping yg mengandung 7.7. TreoninTreonin Thr (T)Thr (T) gugus hidroksil (OH)gugus hidroksil (OH)8.8. TirosinTirosin Tyr (Y)Tyr (Y)9.9. SisteinSistein Cys (C)Cys (C) dg rantai samping yg mengandung atom sulfurdg rantai samping yg mengandung atom sulfur10.10.MetioninMetionin Met (M)Met (M)11.11.AspartatAspartat Asp (D)Asp (D)12.12.AsparaginAsparagin Asn (N)Asn (N) dg rantai samping yg mengandung dg rantai samping yg mengandung 13.13.GlutamatGlutamat Glu (E)Glu (E) gugus asam / amidagugus asam / amida14.14.GlutaminGlutamin Gln (Q)Gln (Q)15.15.ArgininArginin Arg (R)Arg (R)16.16.LisinLisin Lys (K)Lys (K) mengandungmengandung17.17.HidroksilisinHidroksilisin HylHyl gugus basagugus basa18.18.HistidinHistidin His (H)His (H)19.19.FenilalaninFenilalanin Phe (F)Phe (F)20.20.TirosinTirosin Tyr (Y)Tyr (Y) mengandung cincin aromatikmengandung cincin aromatik21.21.TriptofanTriptofan Trp (W)Trp (W)22.22.ProlinProlin Pro (P)Pro (P)23.23.HidroksiprolinHidroksiprolin HypHyp
Di alam terdapat ± 300 asam aminoDi alam terdapat ± 300 asam amino20 asam amino terdapat di dalam protein mamalia20 asam amino terdapat di dalam protein mamalia
Keseluruhan sumber dan penggunaan asam amino:Keseluruhan sumber dan penggunaan asam amino:
protein tubuhprotein tubuh
protein makananprotein makanan
asam aminoasam amino derivatderivat22 non protein: non protein:
glikolisis glikolisis - porfirin- porfirinsiklus krebssiklus krebs - purin- purin
- pirimidin- pirimidin- neurotransmitter- neurotransmitter- hormon- hormon- komplex lipid- komplex lipid- amino sufar- amino sufar
ureaurea NHNH33
glukosaglukosa CO CO22 ketonketon
Asam amino essensial:Asam amino essensial:
Indispensable/diperlukan sekaliIndispensable/diperlukan sekali
Tidak dapat disintesa oleh mamalia sehingga harus diberikan Tidak dapat disintesa oleh mamalia sehingga harus diberikan dalamdalam makanan (dapat disintesa oleh tumbuhan & bakteri)makanan (dapat disintesa oleh tumbuhan & bakteri)
Untuk mensintesisnya perlu jumlah enzim yang banyakUntuk mensintesisnya perlu jumlah enzim yang banyak
Lintasan biosintesisnya panjangLintasan biosintesisnya panjang
Terdiri dari:Terdiri dari: - Arginin- Arginin- Histidin- Histidin - Isoleusin- Isoleusin- Leusin- Leusin- Lisin- Lisin
- Metionin- Metionin- Fenilalanin- Fenilalanin- Treonin- Treonin- Triptofan- Triptofan- Valin- Valin
Arginin dan histidin tergolong semi essensial karena disintesa Arginin dan histidin tergolong semi essensial karena disintesa dalamdalam jumlah yang tidak cukup untuk menunjang pertumbuhan anakjumlah yang tidak cukup untuk menunjang pertumbuhan anak
Asam amino non essensial/yang tidak diperlukan:Asam amino non essensial/yang tidak diperlukan:
Dapat disintesa oleh manusia dan binatang lainDapat disintesa oleh manusia dan binatang lain
Untuk mensintesisnya perlu enzim yang sedikitUntuk mensintesisnya perlu enzim yang sedikit
Lintasan biosintesisnya pendekLintasan biosintesisnya pendek
Terdiri dari:Terdiri dari: - Alanin- Alanin - Glisin- Glisin- Asparagin- Asparagin - Hidroksiprolin- Hidroksiprolin- Aspartat- Aspartat - Hidroksilisin- Hidroksilisin- Sistein- Sistein - Prolin- Prolin- Glutamat- Glutamat - Serin- Serin- Glutamin- Glutamin - Tirosin- Tirosin
Hidroksiprolin dan hidroksilisin tidak perlu untuk sintesa Hidroksiprolin dan hidroksilisin tidak perlu untuk sintesa protein,protein, tetapi dibentuk selama proses pasca sintesa kolagentetapi dibentuk selama proses pasca sintesa kolagen
Tirosin, sistein dan hidroksilisin dibentuk dari AA essensial, Tirosin, sistein dan hidroksilisin dibentuk dari AA essensial, sedangkansedangkan yang lainnya dibentuk dari senyawa antara amfibolikyang lainnya dibentuk dari senyawa antara amfibolik
BIOSINTESIS ASAM AMINOBIOSINTESIS ASAM AMINO
Biosintesis asam amino non essensial:Biosintesis asam amino non essensial:
A. Dibentuk dari zat antara amfibolikA. Dibentuk dari zat antara amfibolik
1.1. AlaninAlanin
piruvatpiruvat alaninalanin
glutamatglutamat αα-ketoglutarat-ketoglutarat
(aspartat)(aspartat) (oksaloasetat)(oksaloasetat)
dibentuk dari asam piruvat melalui reaksi transaminasidibentuk dari asam piruvat melalui reaksi transaminasi
2.2. GlutamatGlutamat
αα-ketoglutarat-ketoglutarat L-glutamatL-glutamat
HNHN44++ HH22OO
NADPH + HNADPH + H++ NADPNADP++
disintesa dari disintesa dari αα-ketoglutarat dan dikatalisa oleh enzim glutamat -ketoglutarat dan dikatalisa oleh enzim glutamat dehidrogenasedehidrogenase
reaksi ini sangat penting bagi pembentukan asam amino yang reaksi ini sangat penting bagi pembentukan asam amino yang lain sebab gugusan amino pada glutamat selanjutnya dapat lain sebab gugusan amino pada glutamat selanjutnya dapat dipindahkan ke berbagai asam keto melalui proses dipindahkan ke berbagai asam keto melalui proses transaminasetransaminase
3.3. GlutaminGlutamin
αα-glutamat-glutamat αα-glutamin-glutamin
MgMg2+2+
NHNH44++
ATPATP ADP-PiADP-Pi
glutamin dibentuk dari glutamat, berarti secara tidak langsung glutamin dibentuk dari glutamat, berarti secara tidak langsung glutamin dapat dibentuk dari glutamin dapat dibentuk dari αα-ketoglutarat-ketoglutarat
dikatalisa oleh enzim glutamin sintetasedikatalisa oleh enzim glutamin sintetase
4.4. AspartatAspartat
disintesis dari oksaloasetat melalui transaminasi (reaksinya disintesis dari oksaloasetat melalui transaminasi (reaksinya sama dengan no 1)sama dengan no 1)
5.5. AsparaginAsparagin
L-aspartatL-aspartat L-asparaginL-asparagin
R-NHR-NH22 RR
ATPATP AMP+PpiAMP+Ppi
reaksinya sama seperti no 3 tetapi yang bertindak sebagai reaksinya sama seperti no 3 tetapi yang bertindak sebagai donor gugusan amino adalah glutamin (mamalia)donor gugusan amino adalah glutamin (mamalia)
dikatalisa oleh asparagin sintetasedikatalisa oleh asparagin sintetase
6.6. SerinSerin
dapat disintesis dari D-3 fosfogliserat (senyawa antara pada dapat disintesis dari D-3 fosfogliserat (senyawa antara pada proses glikolisis)proses glikolisis)
pada mamalia sintesis serin melalui 2 jalur: jalur senyawa pada mamalia sintesis serin melalui 2 jalur: jalur senyawa terfosforilasi dan tidak terfosforilasiterfosforilasi dan tidak terfosforilasi
jalur terfosforilasi merupakan jalur utamajalur terfosforilasi merupakan jalur utama
D – 3 - FosfogliseratD – 3 - Fosfogliserat
NAD NAD ++ H H2200 NADH + HNADH + H++ P Pii
As. 3 – Fosfohidroksi PiruvatAs. 3 – Fosfohidroksi Piruvat As. D - As. D - GliseratGliserat
αα – AA – AA NAD NAD ++
αα – KA – KA NADH + H NADH + H++
Fosfo L – SerinFosfo L – Serin Asam HidroksipiruvatAsam Hidroksipiruvat
HH2200 αα – AA – AA PPii αα – KA – KA
L – Serin L – Serin
TERFOSFORILASI TIDAK TERFOSFORILASI
7.7. GlisinGlisindisintesis dari:disintesis dari:- glioksilat yang mengalami transaminasi dengan glutamat dan - glioksilat yang mengalami transaminasi dengan glutamat dan alanin,alanin, dikatalisa oleh glisin transaminasedikatalisa oleh glisin transaminase- kholin- kholin
kolin oksidasekolin oksidase betain aldehidabetain aldehida
betain aldehida dehidrogenasebetain aldehida dehidrogenase betainbetain
transmetilasitransmetilasi DimetilglisinDimetilglisin
Dimetilglisin oksidaseDimetilglisin oksidase sarkosinsarkosin
Sarkosin oksidaseSarkosin oksidase glisinglisin- serin- serin
HH44 folat folat metilen Hmetilen H4 4 folatfolat
serinserin glisin glisin reaksi berjalan 2 arah (reversibel) sehingga reaksi tersebut di reaksi berjalan 2 arah (reversibel) sehingga reaksi tersebut di sampingsamping untuk sintesis glisin juga untuk sintesis serinuntuk sintesis glisin juga untuk sintesis serin sebagai koenzim dari hidroksi metil transferase adalah piridoksil sebagai koenzim dari hidroksi metil transferase adalah piridoksil fosfatfosfat
B. Dibentuk dari AA non essensial lainnyaB. Dibentuk dari AA non essensial lainnya1.1. ProlinProlin
L-glutamatL-glutamatNADNAD++
NADH+HNADH+H++
L-glutamat Y semialdehidL-glutamat Y semialdehid
HH22OOΔΔ22 pirolidin-5-karboksilat pirolidin-5-karboksilat
NADH+HNADH+H++
NADNAD++
L-prolinL-prolinpada mamalia dan organisme lainnya prolin disintesis dari pada mamalia dan organisme lainnya prolin disintesis dari glutamat melalui jalur reaksi kebalikan dari reaksi katabolismenyaglutamat melalui jalur reaksi kebalikan dari reaksi katabolismenya
2.2. HidroksiprolinHidroksiprolin- banyak dijumpai pada serat-serat kolagen dan berfungsi untuk- banyak dijumpai pada serat-serat kolagen dan berfungsi untuk menstabilkan konfigurasi “triple helix” sehingga bahan ini tidak menstabilkan konfigurasi “triple helix” sehingga bahan ini tidak rusakrusak bila ada protease yang akan mencernanyabila ada protease yang akan mencernanya- dapat disintesa dari hidroksilasi (penambahan gugusan OH) dan- dapat disintesa dari hidroksilasi (penambahan gugusan OH) dan reaksinya dikatalisa oleh enzim prolil hidroksilase (didapatkan reaksinya dikatalisa oleh enzim prolil hidroksilase (didapatkan padapada mikrosoma jaringan kulit, hati, paru, jantung, otot kerangka danmikrosoma jaringan kulit, hati, paru, jantung, otot kerangka dan jaringan granulasi luka)jaringan granulasi luka)
- yang berasal dari diet tidak dapat ikut terlibat dalam penyusunan- yang berasal dari diet tidak dapat ikut terlibat dalam penyusunan rantai polipeptida kolagen karena dalam sel tubuh kita tidak adarantai polipeptida kolagen karena dalam sel tubuh kita tidak ada t-RNA spesifik untuk hidroksiprolint-RNA spesifik untuk hidroksiprolin
C. Dibentuk dari AA essensialC. Dibentuk dari AA essensial1.1. SisteinSistein
- pada mamalia disintesis dari metionin (AA essensial) dan serin - pada mamalia disintesis dari metionin (AA essensial) dan serin (AA non(AA non essensial)essensial)- kelainan genetika:- kelainan genetika: gangguan sintesa enzim sistationin sintetase > terjadi gangguan sintesa enzim sistationin sintetase > terjadi kemundurankemunduran mental disertai homosistinuriamental disertai homosistinuria kelainan sintesis sistationin kelainan sintesis sistationin γγ liase > timbul gejala sistationuria liase > timbul gejala sistationuria
2.2. TirosinTirosin- dibentuk dari fenilalanin melalui reaksi yang dikatalisa oleh - dibentuk dari fenilalanin melalui reaksi yang dikatalisa oleh fenilalaninfenilalanin hidroksilase (monooksigenase)hidroksilase (monooksigenase)- dalam reaksi tersebut butuh reduktor tetrahidro biopterin- dalam reaksi tersebut butuh reduktor tetrahidro biopterin
3.3. HidroksilisinHidroksilisin- - seperti hidroksiprolin AA didapat pada serat kolagenseperti hidroksiprolin AA didapat pada serat kolagen- dibentuk dari hidroksilasi lisin yang dikatalisa oleh lisil - dibentuk dari hidroksilasi lisin yang dikatalisa oleh lisil hidroksilasehidroksilase
Biosintesis asam amino essensialBiosintesis asam amino essensial
• Oleh bakteri dan tumbuh-tumbuhanOleh bakteri dan tumbuh-tumbuhan
• Tidak terjadi dalam jaringan mamaliaTidak terjadi dalam jaringan mamalia
• Dari:Dari:
- glutamat- glutamat
arginin (bakteri): untuk pertumbuhan normalarginin (bakteri): untuk pertumbuhan normal
- aspartat- aspartat
metionin, treonin, lisin, isoleusinmetionin, treonin, lisin, isoleusin
bakteri dan ragi dapat mensintesis lisin dari alfa bakteri dan ragi dapat mensintesis lisin dari alfa ketoglutarat danketoglutarat dan
asetil Ko-Aasetil Ko-A
- zat amfibolik- zat amfibolik
lisin (bakteri dan ragi)lisin (bakteri dan ragi)
leusin, valin, isoleusinleusin, valin, isoleusin
histidin: semi essensial (seperti arginin), reaksinya mirip histidin: semi essensial (seperti arginin), reaksinya mirip dengandengan
reaksi permulaan biosintesis purinreaksi permulaan biosintesis purin
KATABOLISME ASAM AMINOKATABOLISME ASAM AMINO
Katabolisme AA pada vertebrata sebagian besar di hati, berjalan Katabolisme AA pada vertebrata sebagian besar di hati, berjalan aktif di ginjal dan relatif tidak aktif di jaringan otot kerangkaaktif di ginjal dan relatif tidak aktif di jaringan otot kerangka
AA yang mengalami katabolisme berasal dari diet dan pemecahan AA yang mengalami katabolisme berasal dari diet dan pemecahan protein jaringanprotein jaringan
Katabolisme AA dibagi 2 bagian:Katabolisme AA dibagi 2 bagian:
A. katabolisme atom Nitrogen (N) gugusan aminonyaA. katabolisme atom Nitrogen (N) gugusan aminonya
B. katabolisme kerangka atom karbon (C) nyaB. katabolisme kerangka atom karbon (C) nya
A. KATABOLISME ATOM NITROGEN DARI AAA. KATABOLISME ATOM NITROGEN DARI AA
Orang dewasa perlu 30-60 g protein atau AA per hari yang ekuivalenOrang dewasa perlu 30-60 g protein atau AA per hari yang ekuivalen
Pergantian protein manusia dewasa sehat 1-2% dari protein tubuh Pergantian protein manusia dewasa sehat 1-2% dari protein tubuh total per haritotal per hari
Tidak ada bentuk cadangan untuk kelebihan AATidak ada bentuk cadangan untuk kelebihan AA
AA > nitrogen > ureaAA > nitrogen > urea
Makan AA dalam jumlah berlebihan merupakan pemborosan karena Makan AA dalam jumlah berlebihan merupakan pemborosan karena kelebihan akan dikatabolisme untuk membentuk energikelebihan akan dikatabolisme untuk membentuk energi
Kelebihan AA dari yang dibutuhkan untuk biosintesis protein tidak Kelebihan AA dari yang dibutuhkan untuk biosintesis protein tidak dapat disimpan, tidak juga dapat diekskresikan sebagai AAdapat disimpan, tidak juga dapat diekskresikan sebagai AA
Pada golongan organisme UREOTELIK (mamalia) sebagai end Pada golongan organisme UREOTELIK (mamalia) sebagai end product dari katabolisme tersebut adalah urea, sedangkan pada product dari katabolisme tersebut adalah urea, sedangkan pada organisme URIKOTELIK (reptil dan burung) adalah asam urat dan organisme URIKOTELIK (reptil dan burung) adalah asam urat dan pada organisme AMMONOTELIK (ikan bertulang) adalah amoniakpada organisme AMMONOTELIK (ikan bertulang) adalah amoniak
Amoniak toksis terhadap SSP oleh mekanisme yang belum Amoniak toksis terhadap SSP oleh mekanisme yang belum seluruhnya dimengertiseluruhnya dimengerti
Urea: senyawa yang mudah larut dan tidak toksikUrea: senyawa yang mudah larut dan tidak toksik
Asam sitrat dan garam-garamnya bersifat tidak larut dan Asam sitrat dan garam-garamnya bersifat tidak larut dan mengendap dalam jaringan dan cairan bila konsentrasinya lebih mengendap dalam jaringan dan cairan bila konsentrasinya lebih dari beberapa mg/100ccdari beberapa mg/100cc
Hubungan kuantitatif antara turnover protein dan AA:Hubungan kuantitatif antara turnover protein dan AA:
protein tubuhprotein tubuh
degradasi proteindegradasi protein penggunaan kembali penggunaan kembali untukuntuk
20-35 g/hr nitrogen20-35 g/hr nitrogen sintesis protein barusintesis protein baru
15-28 g/hr nitrogen15-28 g/hr nitrogen
asam aminoasam amino
katabolismekatabolisme
(5-7 g/hr nitrogen)(5-7 g/hr nitrogen)
Proses pembentukan urea (biosintesis) dibagi 4 tahap:Proses pembentukan urea (biosintesis) dibagi 4 tahap:
1.1. TransaminasiTransaminasi
Pada tahap ini gugusan Pada tahap ini gugusan αα amino suatu AA dipindahkan ke atom C amino suatu AA dipindahkan ke atom C alfa suatu asam keto sehingga terbentuk AA baru dan asam keto alfa suatu asam keto sehingga terbentuk AA baru dan asam keto barubaru
Reaksi transaminasi ini dikatalisa oleh enzim aminotransferase atau Reaksi transaminasi ini dikatalisa oleh enzim aminotransferase atau transaminasetransaminase
Koenzim dari enzim tersebut adalah piridoksal fosfat yang berperan Koenzim dari enzim tersebut adalah piridoksal fosfat yang berperan sebagai pembawa (carier) gugusan amino yang dipindahkansebagai pembawa (carier) gugusan amino yang dipindahkan
Ada 2 jenis transaminase yang dapat dijumpai hampir di setiap Ada 2 jenis transaminase yang dapat dijumpai hampir di setiap jaringan tubuh mamalia:jaringan tubuh mamalia:
a. alanin transaminase (alanin-piruvat transaminase)a. alanin transaminase (alanin-piruvat transaminase)
b. glutamat transaminase (glutamat-ketoglutarat b. glutamat transaminase (glutamat-ketoglutarat transaminase)transaminase)
Reaksi transaminasi berjalan secara reversibel dengan konstanta Reaksi transaminasi berjalan secara reversibel dengan konstanta keseimbangan = 1 dan dapat terlibat baik pada proses katabolisme keseimbangan = 1 dan dapat terlibat baik pada proses katabolisme maupun anabolismemaupun anabolisme
AA lisin, treonin, prolin dan hidroksiprolin tidak dapat ikut reaksi AA lisin, treonin, prolin dan hidroksiprolin tidak dapat ikut reaksi transaminasitransaminasi
Reaksi transaminasi tidak terbatas pada gugusan amino C alfa saja, Reaksi transaminasi tidak terbatas pada gugusan amino C alfa saja, tetapi juga dapat terjadi pada C tetapi juga dapat terjadi pada C δδ (ornitin) (ornitin)
Pada penerapan pemeriksaan lab.klinik, kadar enzim transaminase Pada penerapan pemeriksaan lab.klinik, kadar enzim transaminase dalam darah merupakan indikator penyakit-penyakit tertentu: dalam darah merupakan indikator penyakit-penyakit tertentu:
SGOT=Serum Glutamic Oxalacetic Transaminase, jantung > hatiSGOT=Serum Glutamic Oxalacetic Transaminase, jantung > hati
SGPT=Serum Glutamic Pyruvic Transaminase, jantung < hatiSGPT=Serum Glutamic Pyruvic Transaminase, jantung < hati
2.2. Deaminasi oksidatifDeaminasi oksidatif
Pada tahap ini hanya glutamat yang ikut terlibat sehingga gugusan Pada tahap ini hanya glutamat yang ikut terlibat sehingga gugusan amino dari berbagai AA yang mengalami proses katabolisme harus amino dari berbagai AA yang mengalami proses katabolisme harus ditransfer melalui glutamat sebelum dibentuk menjadi ureaditransfer melalui glutamat sebelum dibentuk menjadi urea
Di samping ikut terlibat pada reaksi deaminasi oksidatif, glutamat Di samping ikut terlibat pada reaksi deaminasi oksidatif, glutamat dapat memberikan gugusan aminonya kepada oksaloasetat dapat memberikan gugusan aminonya kepada oksaloasetat sehingga menjadi aspartat, dimana AA ini dibutuhkan pada siklus sehingga menjadi aspartat, dimana AA ini dibutuhkan pada siklus ureaurea
Deaminasi oksidatif yang berkaitan dengan proses katabolisme N Deaminasi oksidatif yang berkaitan dengan proses katabolisme N asam amino dikatalisa oleh glutamat dehidrogenase, sedangkan asam amino dikatalisa oleh glutamat dehidrogenase, sedangkan deaminasi oksidatif lain yang sampai saat ini belum diketahui deaminasi oksidatif lain yang sampai saat ini belum diketahui fungsinya, dikatalisa oleh oksidase AAfungsinya, dikatalisa oleh oksidase AA
Glutamat dehidrogenase:Glutamat dehidrogenase:
- bekerja aktif di berbagai jaringan tubuh mamalia dan - bekerja aktif di berbagai jaringan tubuh mamalia dan dijumpai didijumpai di
sitoplasma dan mitokondriasitoplasma dan mitokondria
- di jaringan hati enzim ini berperan sebagai enzim - di jaringan hati enzim ini berperan sebagai enzim pengendali danpengendali dan
aktivitasnya dipengaruhi oleh “ALLOSTERIC MODIFIER”aktivitasnya dipengaruhi oleh “ALLOSTERIC MODIFIER”
- sebagai inhibitor: ATP, GTP, NADH- sebagai inhibitor: ATP, GTP, NADH
- sebagai aktivator: ADP, GDP- sebagai aktivator: ADP, GDP
NAD(P)NAD(P)++ NAD(P)H+HNAD(P)H+H++
NHNH33
L-glutamatL-glutamat α-ketoglutaratα-ketoglutarat
3.3. Pembentukan dan transport amoniakPembentukan dan transport amoniakAmoniak disintesa:Amoniak disintesa:
a. di berbagai jaringan tubuha. di berbagai jaringan tubuhb. diproduksi oleh bakteri usus (dalam jumlah besar) b. diproduksi oleh bakteri usus (dalam jumlah besar)
sebagai hasilsebagai hasil proses pembusukan sisa-sisa protein dalam dietproses pembusukan sisa-sisa protein dalam dietc. dari urea yang disekresi dalam cairan ususc. dari urea yang disekresi dalam cairan usus
Amoniak yang diserap usus masuk ke dalam darah v.porta ke Amoniak yang diserap usus masuk ke dalam darah v.porta ke hati (amoniak dibersihkan dari darah sehingga tidak terjadi hati (amoniak dibersihkan dari darah sehingga tidak terjadi intoksikasiintoksikasiKadar amoniak di v.porta > darah sistemikKadar amoniak di v.porta > darah sistemikNormal: kadar amoniak dalam darah tepi (perifer) = 10-20 μg/dLNormal: kadar amoniak dalam darah tepi (perifer) = 10-20 μg/dLDalam kadar relatif kecil amoniak dalam darah sistemik dapat Dalam kadar relatif kecil amoniak dalam darah sistemik dapat menyebabkan keracunan (intoksikasi) dengan gejala:menyebabkan keracunan (intoksikasi) dengan gejala:
- gangguan bicara- gangguan bicara- gangguan pengelihatan- gangguan pengelihatan- flapping tremor- flapping tremor- koma sampai kematian (mirip gejala sindroma koma
hepatikum)
Hal-hal yang mempermudah terjadinya intoksikasi amoniak:Hal-hal yang mempermudah terjadinya intoksikasi amoniak:- cirrhosis hepatis: kolateral yang menghubungkan v.porta dengan- cirrhosis hepatis: kolateral yang menghubungkan v.porta dengan v.cavav.cava- Eck fistula: tindakan pembedahan yang menghubungkan v.porta- Eck fistula: tindakan pembedahan yang menghubungkan v.porta dengan v.cavadengan v.cava- keadaan di atas terjadi jalan pintas aliran darah tanpa melalui hati- keadaan di atas terjadi jalan pintas aliran darah tanpa melalui hati sehingga amoniak dalam darah belum dikeluarkansehingga amoniak dalam darah belum dikeluarkan- keadaan ini menjadi lebih berat bila penderita makan diet kaya- keadaan ini menjadi lebih berat bila penderita makan diet kaya protein dan dengan porsi besarprotein dan dengan porsi besarKadar amoniak dalam darah v.renalis > a.renalis menunjukkan bahwa Kadar amoniak dalam darah v.renalis > a.renalis menunjukkan bahwa ginjal juga memproduksi amoniakginjal juga memproduksi amoniakSel-sel tubulus ginjal memproduksi amoniak yang diekskresikan Sel-sel tubulus ginjal memproduksi amoniak yang diekskresikan melalui urine sebagai garam-garam ammoniummelalui urine sebagai garam-garam ammoniumTubulus ginjal membentuk amonia dari glutamin dan reaksinya Tubulus ginjal membentuk amonia dari glutamin dan reaksinya dikatalisa oleh glutaminasedikatalisa oleh glutaminaseAsidosis metabolik:Asidosis metabolik: produksi amoniak di tubulus ginjal meningkatproduksi amoniak di tubulus ginjal meningkatAlkalosis metabolik: produksi amoniak di tubulus ginjal menurunAlkalosis metabolik: produksi amoniak di tubulus ginjal menurunGlutamin akan disintesis kembali di dalam mitokondria sel-sel Glutamin akan disintesis kembali di dalam mitokondria sel-sel tubulus ginjal dan gutamat bertindak sebagai prekursornya, reaksi tubulus ginjal dan gutamat bertindak sebagai prekursornya, reaksi ini dikatalisa enzim glutamin sintetaseini dikatalisa enzim glutamin sintetaseGlutamin sintetase dan glutaminase merupakan enzim menyerupai Glutamin sintetase dan glutaminase merupakan enzim menyerupai (analog) enzim heksokinase dan glukosa-P-ase pada glikolisis(analog) enzim heksokinase dan glukosa-P-ase pada glikolisis
ATPATP ADP+Pi ADP+Pi MgMg2+2+
As.L-glutamatAs.L-glutamat glutamin sintetaseglutamin sintetase L-glutaminL-glutamin
Glu+ATPGlu+ATP ADP+PiADP+Pi
glutamin sintetaseglutamin sintetase
NH3NH3 glutaminglutamin glutaminaseglutaminase
GluGlu HH22OOAmoniak di organ hati sebagian besar diubah menjadi urea dan Amoniak di organ hati sebagian besar diubah menjadi urea dan sebagian yang lain diubah menjadi glutamin dan glutamatsebagian yang lain diubah menjadi glutamin dan glutamatPada beberapa jenis tumor, banyak membutuhkan glutamin dan Pada beberapa jenis tumor, banyak membutuhkan glutamin dan asparagin untuk pertumbuhannya sehingga enzim yang dapat asparagin untuk pertumbuhannya sehingga enzim yang dapat merusak AA tersebut (glutaminase dan asparaginase) dapat merusak AA tersebut (glutaminase dan asparaginase) dapat digunakan sebagai obat tumor tersebutdigunakan sebagai obat tumor tersebut
4.4. Reaksi siklus (daur) ureaReaksi siklus (daur) ureaSebagian besar hasil katabolisme Nitrogen akan diekskresikan Sebagian besar hasil katabolisme Nitrogen akan diekskresikan tubuh melalui urine dan pada manusia 80-90% dari senyawa tubuh melalui urine dan pada manusia 80-90% dari senyawa tersebut adalah dalam bentuk ureatersebut adalah dalam bentuk urea
Otak dan ginjal dapat membentuk urea tetapi dalam jumlah Otak dan ginjal dapat membentuk urea tetapi dalam jumlah yang sangat kecilyang sangat kecil
Biosintesis 1 mol urea berasal dari 1 mol NHBiosintesis 1 mol urea berasal dari 1 mol NH33 + 1 mol CO + 1 mol CO22 +1 +1 gugusan amino dari aspartatgugusan amino dari aspartat
Secara keseluruhan biosintesis urea merupakan reaksi Secara keseluruhan biosintesis urea merupakan reaksi endergonik, dimana pada proses tersebut dibutuhkan 3 mol ATPendergonik, dimana pada proses tersebut dibutuhkan 3 mol ATP
Enzim yang terlibat dalam sintesis urea:Enzim yang terlibat dalam sintesis urea:
- karbamoil fosfat sintetase- karbamoil fosfat sintetase
- ornitin transkarbamoilase- ornitin transkarbamoilase
- argininosuksinat sintetase- argininosuksinat sintetase
- argininosuksinatase- argininosuksinatase
- arginase- arginase
Asam amino yang terlibat dalam sintesis urea:Asam amino yang terlibat dalam sintesis urea:
- N-asetil glutamat: sebagai aktivator enzim daripada zat - N-asetil glutamat: sebagai aktivator enzim daripada zat antaraantara
- aspartat- aspartat dalam proteindalam protein
- arginin- arginin sebagai sebagai carrier/pembawacarrier/pembawa
- ornitin- ornitin tidaktidak atom2 yg akhirnyaatom2 yg akhirnya
- sitrulin- sitrulin dalamdalam menjadi ureamenjadi urea
- argininosuksinat- argininosuksinat proteinprotein
Ada 5 reaksi:Ada 5 reaksi:
1.1. – – reaksi pembentukan karbamoil fosfatreaksi pembentukan karbamoil fosfat dari NH dari NH33, CO, CO22 dan ATP dan ATP
- dikatalisa oleh karbamoil fosfat sintetase (yang terdapat dalam - dikatalisa oleh karbamoil fosfat sintetase (yang terdapat dalam sitoplasma sel hati berfungsi pada biosintesis pirimidin dan yang sitoplasma sel hati berfungsi pada biosintesis pirimidin dan yang
terdapat di mitokondria sel hati berfungsi pada siklus urea)terdapat di mitokondria sel hati berfungsi pada siklus urea)
2.2. - - reaksireaksi pembetukan sitrulinpembetukan sitrulin, yang terjadi setelah pemindahan, yang terjadi setelah pemindahan
gugusan karbamoil ke ornitingugusan karbamoil ke ornitin
- dikatalisa oleh ornitin transkarbamoilase (terdapat di mitokondria)- dikatalisa oleh ornitin transkarbamoilase (terdapat di mitokondria)
3.3. - - reaksireaksi pembentukan argininosuksinatpembentukan argininosuksinat dari penggabungan sitrulin dari penggabungan sitrulin
dengan gugusan amino dari aspartat yang membutuhkan 1 mol dengan gugusan amino dari aspartat yang membutuhkan 1 mol ATPATP
- dikatalisa oleh argininosuksinat sintetase- dikatalisa oleh argininosuksinat sintetase
4.4. - - reaksireaksi pemecahan argininosuksinatpemecahan argininosuksinat menjadi arginin dan fumarat menjadi arginin dan fumarat
- dikatalisa oleh argininosuksinase (terdapat di hati dan ginjal- dikatalisa oleh argininosuksinase (terdapat di hati dan ginjal
mamalia)mamalia)
- fumarat yang terbentuk tadi diubah menjadi oksaloasetat oleh- fumarat yang terbentuk tadi diubah menjadi oksaloasetat oleh
enzim fumarat dan malat dehidrogenase (TCA cycle)enzim fumarat dan malat dehidrogenase (TCA cycle)
- oksaloasetat kemudian diubah menjadi aspartat kembali melalui- oksaloasetat kemudian diubah menjadi aspartat kembali melalui
reaksi transaminasireaksi transaminasi
5.5. - - reaksireaksi pemecahan argininpemecahan arginin menjadi ornitin dan urea akan menjadi ornitin dan urea akan
melengkapi reaksi-reaksi siklus ureamelengkapi reaksi-reaksi siklus urea
- dikatalisa oleh arginase (terdapat di hati organisme - dikatalisa oleh arginase (terdapat di hati organisme ureotelik) yangureotelik) yang
dalam jumlah kecil terdapat di ginjal, kel.mamae, otak, dalam jumlah kecil terdapat di ginjal, kel.mamae, otak, testis dantestis dan
kulitkulit
Gambar reaksi-reaksi dan zat-zat antara biosintesis urea:Gambar reaksi-reaksi dan zat-zat antara biosintesis urea:
COCO22 + NH + NH33
Karbamoil FosfatKarbamoil Fosfat
2 ATP Sintetase2 ATP Sintetase Urea Urea HH22OO
MgMg2+ 2+ 11 5 5
2 ADP + 2 P2 ADP + 2 Pii ArginaseArginase
ORNITINORNITIN ARGININARGININ
Karbamoil Ornitin Transkar-Karbamoil Ornitin Transkar-
FosfatFosfat bamoilase bamoilase As. FumaratAs. Fumarat
22 4 4
PPii ArgininoArginino
SukrinaseSukrinase
SITRULINSITRULIN AGRININOSUKSINATAGRININOSUKSINAT
As. ArgininosuksinatAs. Argininosuksinat
SintetaseSintetase
3 3
MgMg2+2+
ATPATP AMP + PP AMP + PPii
As. AspartatAs. Aspartat
Pengendalian sintesis urea: reaksi 1, 2 dan 5 merupakan reaksi-Pengendalian sintesis urea: reaksi 1, 2 dan 5 merupakan reaksi-reaksi yang mempunyai kecepatan terbatas (rate limitting) sehingga reaksi yang mempunyai kecepatan terbatas (rate limitting) sehingga dapat berfungsi sebagai pengendali pada siklus ureadapat berfungsi sebagai pengendali pada siklus ureaPenyakit akibat gangguan pada siklus urea: karena defisiensi enzim Penyakit akibat gangguan pada siklus urea: karena defisiensi enzim yang terlibat pada siklus urea sehingga pembentukan urea yang terlibat pada siklus urea sehingga pembentukan urea terhambat dan mengakibatkan kadar amoniak meningkat dan terjadi terhambat dan mengakibatkan kadar amoniak meningkat dan terjadi intoksikasiintoksikasiIntoksikasi akan lebih parah bila gangguan tersebut mengenai reaksi Intoksikasi akan lebih parah bila gangguan tersebut mengenai reaksi 1 dan 2 dimana amoniak belum membentuk ikatan kovalen dengan 1 dan 2 dimana amoniak belum membentuk ikatan kovalen dengan rantai karbonrantai karbonTerjadi penigkatan kadar amoniak dan kadar substrat dari enzim Terjadi penigkatan kadar amoniak dan kadar substrat dari enzim yang mengalami defisiensi tadiyang mengalami defisiensi tadiGejala klinis: muntah pada bayi, ataksia intermitten, lethargy, mental Gejala klinis: muntah pada bayi, ataksia intermitten, lethargy, mental retardation, irritability, menolak (intoleransi) terhadap diet kaya retardation, irritability, menolak (intoleransi) terhadap diet kaya proteinproteinGangguan metabolik tersebut adalah:Gangguan metabolik tersebut adalah:1. 1. Hiperammonia tipe IHiperammonia tipe I
- akibat defisiensi karbamoilfosfat sintetase- akibat defisiensi karbamoilfosfat sintetase- mungkin juga ada faktor keturunan- mungkin juga ada faktor keturunan
2.2. Hiperammonia tipe IIHiperammonia tipe II- akibat defisiensi ornitin transkarbamoilase- akibat defisiensi ornitin transkarbamoilase- bersifat X-chromosome linked- bersifat X-chromosome linked- kadar glutamin dalam darah dan cairan serebrospinalis dan - kadar glutamin dalam darah dan cairan serebrospinalis dan
urineurine akan meningkat yang mencerminkan adanya peningkatan akan meningkat yang mencerminkan adanya peningkatan
sintesissintesis glutamin akibat kenaikan amoniak dalam jaringanglutamin akibat kenaikan amoniak dalam jaringan
3. 3. SitrulinemiaSitrulinemia
- akibat defisiensi argininosuksinat sintetase- akibat defisiensi argininosuksinat sintetase
- jarang dijumpai- jarang dijumpai
- diduga akibat faktor keturunan yang bersifat resesif- diduga akibat faktor keturunan yang bersifat resesif
- terjadi peningkatan kadar sitrulin di darah dan cairan- terjadi peningkatan kadar sitrulin di darah dan cairan
serebrospinalisserebrospinalis
- juga diekskresikan dalam urine dalam jumlah besar (1-2 - juga diekskresikan dalam urine dalam jumlah besar (1-2 g/dL)g/dL)
4. 4. Argininosuksinat asiduriaArgininosuksinat asiduria
- akibat defisiensi argininosuksinase- akibat defisiensi argininosuksinase
- akibat faktor keturunan yang bersifat resesif- akibat faktor keturunan yang bersifat resesif
- kadar argininosuksinat dalam darah, cairan serebrospinalis - kadar argininosuksinat dalam darah, cairan serebrospinalis dandan
urine meningkaturine meningkat
- gejala: trichorrhexia nodosa (rambut mudah patah dan- gejala: trichorrhexia nodosa (rambut mudah patah dan
menggerombol di bagian ujungnya)menggerombol di bagian ujungnya)
- tipe: akut dan kronis- tipe: akut dan kronis
- gejala timbul pada umur 2 tahun dan pada umumnya diakhiri- gejala timbul pada umur 2 tahun dan pada umumnya diakhiri
dengan kematiandengan kematian
- aktivitas enzim ini pada jaringan otak, hati, ginjal, eritrosit - aktivitas enzim ini pada jaringan otak, hati, ginjal, eritrosit dandan
fibroblas kulit kecil atau tidak ada sama sekalifibroblas kulit kecil atau tidak ada sama sekali
5. 5. HiperargininemiaHiperargininemia
- akibat defisiensi arginase- akibat defisiensi arginase
- kadar arginin dalam darah dan cairan serebrospinalis - kadar arginin dalam darah dan cairan serebrospinalis meningkatmeningkat
- patron asam amino dalam urine menunjukkan adanya - patron asam amino dalam urine menunjukkan adanya lisinlisin
sistinuria, mungkin akibat adanya kompetisi antara sistinuria, mungkin akibat adanya kompetisi antara arginin, lisin danarginin, lisin dan
sistin pada proses absorbsi tubulus ginjalsistin pada proses absorbsi tubulus ginjal
Pengobatan ke 5 gangguan metabolik tersebut di atas:Pengobatan ke 5 gangguan metabolik tersebut di atas:
1. Pemberian diet rendah protein agar kerusakan jaringan otak 1. Pemberian diet rendah protein agar kerusakan jaringan otak dapatdapat
dihindaridihindari
2. Pemberian makanan porsi kecil agar tidak terjadi 2. Pemberian makanan porsi kecil agar tidak terjadi peningkatan kadarpeningkatan kadar
amoniak darah secara mendadakamoniak darah secara mendadak
3. Pemberian antibiotika untuk membunuh bakteri-bakteri usus3. Pemberian antibiotika untuk membunuh bakteri-bakteri usus
sehingga produksi amoniak dalam usus dihindarisehingga produksi amoniak dalam usus dihindari
B. KATABOLISME KERANGKA ATOM KARBON (C) AAB. KATABOLISME KERANGKA ATOM KARBON (C) AA
Kerangka atom C asam amino akan mengalami katabolisme menjadi 7 Kerangka atom C asam amino akan mengalami katabolisme menjadi 7
senyawa amfibolik, yaitu:senyawa amfibolik, yaitu:
1. Piruvat1. Piruvat 5. Suksinil Ko-A5. Suksinil Ko-A
2. Asetil Ko-A2. Asetil Ko-A 6. Fumarat6. Fumarat
3. Asetoasetil Ko-A3. Asetoasetil Ko-A 7. Oksaloasetat7. Oksaloasetat
4. 4. αα-ketoglutarat-ketoglutarat
Selanjutnya dapat diubah menjadi senyawa lain atau dioksidasi lebih Selanjutnya dapat diubah menjadi senyawa lain atau dioksidasi lebih lanjut menjadi tenagalanjut menjadi tenaga
Dalam keadaan normal tubuh tidak akan menimbun atau mengekskresi Dalam keadaan normal tubuh tidak akan menimbun atau mengekskresi AA yang berlebihan dalam tubuhAA yang berlebihan dalam tubuh
Rangka atom karbon masing-masing AA diubah menjadi zat antara Rangka atom karbon masing-masing AA diubah menjadi zat antara amfibolik yang membentuk:amfibolik yang membentuk:
1. Asam amino glikogenik (glikogen) = AA glukogenik1. Asam amino glikogenik (glikogen) = AA glukogenik
- adalah AA yang kerangka atom C nya dapat membentuk - adalah AA yang kerangka atom C nya dapat membentuk piruvat,piruvat,
suksinil Ko-A, suksinil Ko-A, αα-ketoglutarat, fumarat dan oksaloasetat -ketoglutarat, fumarat dan oksaloasetat yangyang
selanjutnya dapat diubah menjadi glikogen atau glukosaselanjutnya dapat diubah menjadi glikogen atau glukosa
- yaitu: alanin, arginin, aspartat, sistin, glutamat, glisin, - yaitu: alanin, arginin, aspartat, sistin, glutamat, glisin, histidin,histidin,
hidroksiprolin, metionin, prolin, serin, treonin, valinhidroksiprolin, metionin, prolin, serin, treonin, valin
2. Asam amino ketogenik (lemak)2. Asam amino ketogenik (lemak)- adalah AA yang kerangka atom C nya dapat membentuk - adalah AA yang kerangka atom C nya dapat membentuk
asetil Ko-Aasetil Ko-A atau asetoasetil Ko-A, yang selanjutnya diubah menjadi atau asetoasetil Ko-A, yang selanjutnya diubah menjadi
badan ketonbadan keton atau lemakatau lemak- yaitu: leusin- yaitu: leusin
3. Bersifat campuran ketogenik dan glikogenik (glikogen dan lemak)3. Bersifat campuran ketogenik dan glikogenik (glikogen dan lemak)- terjadi pemutusan kerangka atom C dimana satu fragmen - terjadi pemutusan kerangka atom C dimana satu fragmen
bersifatbersifat ketogenik dan fragmen yang lain bersifat glikogenikketogenik dan fragmen yang lain bersifat glikogenik- yaitu: isoleusin, lisin, fenilalanin, triptofan, tirosin- yaitu: isoleusin, lisin, fenilalanin, triptofan, tirosin
AA yang membentuk AA yang membentuk oksaloasetatoksaloasetat: asparagin dan aspartat: asparagin dan aspartat HH22O NHO NH33 Pyr Ala Pyr Ala
L-asparagin L-asparagin asparaginase asparaginase As.L-aspartat As.L-aspartat transaminase transaminase As.OksaloasetatAs.Oksaloasetat
AA yang membentuk AA yang membentuk αα-ketoglutarat-ketoglutarat::- glutamin dan glutamat- glutamin dan glutamat reaksinya analog dengan katabolisme asparagin dan aspartatreaksinya analog dengan katabolisme asparagin dan aspartat
HH22O NHO NH33 Pyr Ala Pyr Ala
L-glutamin L-glutamin glutaminase glutaminase As.L-glutamat As.L-glutamat transaminase transaminase As.As.αα-ketoglutarat-ketoglutarat
- prolin: ke 5 atom C dari prolin membentuk - prolin: ke 5 atom C dari prolin membentuk αα-ketoglutarat-ketoglutarat
- arginin: arginin dihidrolisa lebih dahulu menjadi ornitin, - arginin: arginin dihidrolisa lebih dahulu menjadi ornitin, kemudian ornitinkemudian ornitin
mengalami transaminasi peda gugusan mengalami transaminasi peda gugusan δδ aminonya aminonya dan akhirnyadan akhirnya
menjadi menjadi αα-ketoglutarat-ketoglutarat
- histidin:- histidin:
*histidin dapat diubah menjadi *histidin dapat diubah menjadi αα-ketoglutarat-ketoglutarat
*senyawa antara N-formiminoglutamat (FIGLU) dapat *senyawa antara N-formiminoglutamat (FIGLU) dapat digunakandigunakan
sebagai indikator pada keadaan defisiensi as.folat, sebagai indikator pada keadaan defisiensi as.folat, dimana padadimana pada
kelainan tersebut FIGLU tidak dapat dikatabolisme lebih kelainan tersebut FIGLU tidak dapat dikatabolisme lebih lanjutlanjut
sehingga FIGLU menumpuk dan diekskresi melalui urinesehingga FIGLU menumpuk dan diekskresi melalui urine
*sebelum dilakukan pemeriksaan, pada penderita *sebelum dilakukan pemeriksaan, pada penderita diberikan histidindiberikan histidin
dalam jumlah besardalam jumlah besar
AA yang membentuk AA yang membentuk asam piruvatasam piruvat::- alanin: alanin diubah menjadi piruvat melalui reaksi transaminasi- alanin: alanin diubah menjadi piruvat melalui reaksi transaminasi
L-treoninL-treonin
glisinglisin
L-serinL-serin L-sistinL-sistin
L-alaninL-alanin piruvatpiruvat L-sisteinL-sistein
asetil Ko-Aasetil Ko-A- serin: perubahan serin menjadi piruvat dikatalisa serin - serin: perubahan serin menjadi piruvat dikatalisa serin dehidratase yangdehidratase yang
mempunyai koenzim piridoksal fosfatmempunyai koenzim piridoksal fosfat
serin serin serin dehidratase serin dehidratase as.piruvat as.piruvat transaminasetransaminase alanin alanin
- glisin:- glisin:*untuk merubah glisin mejadi piruvat, lebih dahulu diubah *untuk merubah glisin mejadi piruvat, lebih dahulu diubah
menjadimenjadi serin kemudian serin diubah menjadi piruvatserin kemudian serin diubah menjadi piruvat*katabolisme glisin terjadi di dalam mitokondria sel-sel hati*katabolisme glisin terjadi di dalam mitokondria sel-sel hati vertebratavertebrata
*organisme urikotelik: metilen tetrahidrofolat akan diubah menjadi*organisme urikotelik: metilen tetrahidrofolat akan diubah menjadi
senyawa pirimidinsenyawa pirimidin
*organisme ureotelik dan ammonotelik: senyawa tersebut dapat*organisme ureotelik dan ammonotelik: senyawa tersebut dapat
diubah menjadi serin atau dioksidasi menjadi COdiubah menjadi serin atau dioksidasi menjadi CO22
*pada manusia dan beberapa vertebrata lainnya: pemecahan glisin*pada manusia dan beberapa vertebrata lainnya: pemecahan glisin
merupakan jalur utama katabolisme serinmerupakan jalur utama katabolisme serin
*pada keadaan fisiologis, jaringan hati manusia akan segera *pada keadaan fisiologis, jaringan hati manusia akan segera merubahmerubah
glisin menjadi COglisin menjadi CO22, NH, NH33, metilen H, metilen H44 folat di samping membentuk folat di samping membentuk
serinserin
*biopsi hati penderita hiperglisinemia, ternyata reaksi pemecahan*biopsi hati penderita hiperglisinemia, ternyata reaksi pemecahan
glisin tersebut berjalan amat lambat sehingga terjadi penumpukanglisin tersebut berjalan amat lambat sehingga terjadi penumpukan
glisinglisin
- sistein dan sistin:- sistein dan sistin:
*sistin merupakan dimer dari sistein yang dihubungkan dengan*sistin merupakan dimer dari sistein yang dihubungkan dengan
ikatan disulfidaikatan disulfida
*sistin reduktase merubah 1 mol sistin menjadi 2 mol sistein*sistin reduktase merubah 1 mol sistin menjadi 2 mol sistein
NADH+HNADH+H++ NAD NAD++
L-sistinL-sistin 2 L-sistein2 L-sistein
sistin reduktasesistin reduktase
*perubahan sistein menjadi piruvat dapat melalui 3 jalur:*perubahan sistein menjadi piruvat dapat melalui 3 jalur:
a. reaksi yang dikatalisa sistein desulfhidrasea. reaksi yang dikatalisa sistein desulfhidrase
b. reaksi transaminasi dan pelepasan Hb. reaksi transaminasi dan pelepasan H22SS
c. reaksi oksidasi gugusan sulfhidril membentuk sistein c. reaksi oksidasi gugusan sulfhidril membentuk sistein sulfinat,sulfinat,
kemudian transaminasi dan kehilangan atom S yang kemudian transaminasi dan kehilangan atom S yang terdapatterdapat
pada atom C terminalpada atom C terminal
HH22SS
L – SisteinL – Sistein
αα – KA – KA
TransaminaseTransaminase 00
αα – AA – AA CH CH22
Asam Asam C - NH C - NH22
L – SisteinsulfinatL – Sisteinsulfinat COOH COOH
AsamAsam Transa- Transa- αα – KA – KA Sistein Sistein
TiolpiruvatTiolpiruvat minase minase αα – AA – AA DesulfhidraseDesulfhidrase
+2H+2H Asam Asam ββ – Sulfinilpiruvat – Sulfinilpiruvat
CHCH33
Transul-Transul- C = NH C = NH
FuraseFurase H H22OO COOH COOH
HH22SS Asam Asam
PiruvatPiruvat NHNH33
- treonin: treonin dipecah menjadi asetaldehida dan glisin, - treonin: treonin dipecah menjadi asetaldehida dan glisin, kemudiankemudian
asetaldehida membentuk asetil ko-Aasetaldehida membentuk asetil ko-A- hidroksiprolin: 3 atom C dari hidroksiprolin diubah menjadi - hidroksiprolin: 3 atom C dari hidroksiprolin diubah menjadi piruvat danpiruvat dan
sisanya menjadi glioksilatsisanya menjadi glioksilat
AA yang membentuk AA yang membentuk Asetil-KoAAsetil-KoA::- tirosin: tirosin diubah menjadi fumarat dan asetoasetat- tirosin: tirosin diubah menjadi fumarat dan asetoasetat
tirosin transaminasetirosin transaminase
L-tirosinL-tirosin as.p-hidroksifenil piruvat as.p-hidroksifenil piruvat αα-kg glu askorbat-kg glu askorbat
CuCu2+2+
COCO22
homogentisat oksidasehomogentisat oksidase as.maleil asetoasetatas.maleil asetoasetat as.homogentisat as.homogentisat
as.fumaratas.fumarat
fumaril asetoasetat hidrolasefumaril asetoasetat hidrolase as,fumaril asetoasetatas,fumaril asetoasetat + +
HH22OO as.asetoasetatas.asetoasetat
Co-A shCo-A sh
asetil Ko-A + asetatasetil Ko-A + asetat
pada defisiensi as.askorbat (vit C) juga dapat menyebabkan gangguanpada defisiensi as.askorbat (vit C) juga dapat menyebabkan gangguan katabolisme tirosinkatabolisme tirosin
- fenilalanin:- fenilalanin:*sebelum dikatabolisme lebih lanjut, fenialanain diubah lebih dahulu*sebelum dikatabolisme lebih lanjut, fenialanain diubah lebih dahulu menjadi tirosin dan selanjutnya mengalami nasib yang sama denganmenjadi tirosin dan selanjutnya mengalami nasib yang sama dengan katabolisme tirosinkatabolisme tirosin*end product katabolisme fenilalanin identik dengan end product*end product katabolisme fenilalanin identik dengan end product katabolisme tirosin, yaitu: as.fumarat, as.asetoasetat dan COkatabolisme tirosin, yaitu: as.fumarat, as.asetoasetat dan CO22
- lisin:- lisin:*proses katabolismenya tidak diawali dengan transaminasi*proses katabolismenya tidak diawali dengan transaminasi*lisin akan diubah menjadi glutaril Ko-A dan pada mamalia*lisin akan diubah menjadi glutaril Ko-A dan pada mamalia katabolisme lebih lanjut dari senyawa ini belum diketahui dengankatabolisme lebih lanjut dari senyawa ini belum diketahui dengan jelasjelas*lisin termasuk dalam golongan AA ketogenik dan glikogenik*lisin termasuk dalam golongan AA ketogenik dan glikogenik- triptofan:- triptofan:*katabolisme triptofan terjadi melalui jalur kinurenin-antranilat, dan*katabolisme triptofan terjadi melalui jalur kinurenin-antranilat, dan jalur ini juga digunakan sebagai jalur biosintesis niasin dari triptofanjalur ini juga digunakan sebagai jalur biosintesis niasin dari triptofan*piridoksal fosfat merupakan koenzim dari kinureninase sehingga*piridoksal fosfat merupakan koenzim dari kinureninase sehingga pada defisiensi vitamin B6 terjadi penumpukan derivat-derivatpada defisiensi vitamin B6 terjadi penumpukan derivat-derivat kinurenin dan senyawa ini setelah di luar hati diubah menjadikinurenin dan senyawa ini setelah di luar hati diubah menjadi as.xanturenat yang diekskresi ke dalam urineas.xanturenat yang diekskresi ke dalam urine
*oleh karena triptofan dapat diubah menjadi asam *oleh karena triptofan dapat diubah menjadi asam nikotinat (B5),nikotinat (B5),
maka pada beberapa binatang tidak membutuhkan maka pada beberapa binatang tidak membutuhkan vitamin ini divitamin ini di
dalam dietnyadalam dietnya
*pada tikus, kelinci, anjing dan babi, triptofan sepenuhnya *pada tikus, kelinci, anjing dan babi, triptofan sepenuhnya dapatdapat
menggantikan kebutuhan akan nikotinat, sedangkan menggantikan kebutuhan akan nikotinat, sedangkan pada manusiapada manusia
dan beberapa hewan lainnya, triptofan dapat dan beberapa hewan lainnya, triptofan dapat meningkatkanmeningkatkan
ekskresi derivat-derivat asam nikotinat dalam urine ekskresi derivat-derivat asam nikotinat dalam urine seperti N-metilseperti N-metil
nikotinamidanikotinamida
*pada defisiensi vitamin B6 biosintesis NAD dan NADP akan*pada defisiensi vitamin B6 biosintesis NAD dan NADP akan
terganggu sehingga biosintesis nukleotida juga dapat terganggu sehingga biosintesis nukleotida juga dapat terganggu,terganggu,
bila penderita tersebut diberikan diet kaya nikotinat bila penderita tersebut diberikan diet kaya nikotinat maka biosinteismaka biosinteis
nukleotida akan menjadi normal kembali biarpun tidak nukleotida akan menjadi normal kembali biarpun tidak diberikandiberikan
vitamin B6vitamin B6
OO22 HH22OO FormatFormat
L – TriptofanL – Triptofan N – Formil N – Formil KinureninKinurenin
TriptofanTriptofan Kinurenin Kinurenin Kinurenin Kinurenin
PirolasePirolase Formilase Formilase
OO
KinureninKinurenin NADPH NADPH
HidoksilaseHidoksilase
OO22 L - Alanin L - Alanin
As. 2 – aki- As. 2 – aki- 3 – Hidroksi antranilat oksidase3 – Hidroksi antranilat oksidase As. 3 - hi- As. 3 - hi- KinureninasaeKinureninasae 3 – 3 – HidroksikinureninHidroksikinurenin
Leil aminoLeil amino droksidroksi
FumaratFumarat antranilatantranilat
COCO22
NADNAD++ NADH + H NADH + H++ NAD(P)H + H NAD(P)H + H+ + NAD(P)NAD(P)++
As. 2 aminoAs. 2 amino As. Oksalo- As. Oksalo- As. As. αα Ketoadipat Ketoadipat
Mukonat - 6 Mukonat - 6 lokrotonat lokrotonat
semi aldehidasemi aldehida NH NH33
Asetoasetil – KoAAsetoasetil – KoA
AA yang membentuk AA yang membentuk suksinil Ko-Asuksinil Ko-A::
AA metionin, isoleusin & valin mengalami katabolisme menjadi AA metionin, isoleusin & valin mengalami katabolisme menjadi suksinil Ko-Asuksinil Ko-A
Gugusan karboksil dari ke 3 AA tersebut di atas menjadi COGugusan karboksil dari ke 3 AA tersebut di atas menjadi CO22, 2 atom , 2 atom C terminal isoleusin membentuk asetil Ko-A, gugusan metil S C terminal isoleusin membentuk asetil Ko-A, gugusan metil S dilepaskan dan bergabung dengan senyawa lain. Rantai C sisa dilepaskan dan bergabung dengan senyawa lain. Rantai C sisa yang berasal dari metionin dan isoleusin diubah menjadi yang berasal dari metionin dan isoleusin diubah menjadi propionil-koA, sedangkan yang berasal dari valin diubah menjadi propionil-koA, sedangkan yang berasal dari valin diubah menjadi metilmalonil-koA. Kemudian propionil-koA melalui metilmalonil-metilmalonil-koA. Kemudian propionil-koA melalui metilmalonil-koA diubah menjadi suksinil-koAkoA diubah menjadi suksinil-koA
metionin isoleusin valinmetionin isoleusin valin
- S- S
- CH- CH3 3 CO CO22 CO CO22
- NH- NH33 asetil koA asetil koA
dekarboksilasi biotindekarboksilasi biotin
αα-ketobutirat propionil koA metilmalonil koA-ketobutirat propionil koA metilmalonil koA
karboksilasikarboksilasi
COCO22
butuh butuh vit.B12vit.B12
suksinil koAsuksinil koA
Metionin: bersama ATP akan membentuk S-adenosil metionin atau lazimMetionin: bersama ATP akan membentuk S-adenosil metionin atau lazim
disebut metionin aktif dan akan mentransfer gugusan disebut metionin aktif dan akan mentransfer gugusan metil S nyametil S nya
ke berbagai senyawa akseptorke berbagai senyawa akseptor
Leusin, valin dan isoleusin struktur molekulnya mirip dan mempunyai Leusin, valin dan isoleusin struktur molekulnya mirip dan mempunyai tahap awal katabolisme yang sama pulatahap awal katabolisme yang sama pula
Tahap awal katabolismenya terdiri dari 3 reaksi kimia:Tahap awal katabolismenya terdiri dari 3 reaksi kimia:
a.a. Transaminasi:Transaminasi: pada asam amino bercabang ini pada mamalia pada asam amino bercabang ini pada mamalia mungkin hanya dikatalisa oleh 1 jenis transaminase sajamungkin hanya dikatalisa oleh 1 jenis transaminase saja
b.b. Dekarboksilasi oksidatif:Dekarboksilasi oksidatif:
- merupakan reaksi menghasilkan tioester asil-koA dan CO- merupakan reaksi menghasilkan tioester asil-koA dan CO22 (analog (analog
dengan perubahan piruvat menjadi asetil-koA)dengan perubahan piruvat menjadi asetil-koA)
- ke3 AA tsb di atas hanya dikatalisa oleh 1 macam dekarboksilase- ke3 AA tsb di atas hanya dikatalisa oleh 1 macam dekarboksilase
- penyakit: maple syrup urine disease- penyakit: maple syrup urine disease
c.c. Dehidrogenasi:Dehidrogenasi:
- merupakan reaksi membentuk tioester - merupakan reaksi membentuk tioester αα, , ββ asil-koA tidak jenuh asil-koA tidak jenuh
- untuk ke3 AA tersebut di atas, reaksi ini dikatalisa hanya oleh 1 - untuk ke3 AA tersebut di atas, reaksi ini dikatalisa hanya oleh 1 jenisjenis
enzim dehidrogenaseenzim dehidrogenase
Leusin, valin, isoleusinLeusin, valin, isoleusin
1 (transaminasi)1 (transaminasi)
As. As. αα – keto yang sesuai – keto yang sesuai
2 (dekarboksilasi)~ Maple syr 2 (dekarboksilasi)~ Maple syr urineurine
diseasedisease
COCO22 + Tioester Asil – koA yang sesuai + Tioester Asil – koA yang sesuai
3 (dehidrogenase)~ Isovalerat 3 (dehidrogenase)~ Isovalerat asidemiaasidemia
Tioester Tioester αα ββ asil –koA tak jenuh yang sesuai asil –koA tak jenuh yang sesuai
LEULEU VAL VAL ILE ILE
ΒΒ-Hidroksi--Hidroksi-ββ Suksinil Suksinil Propionil-koAPropionil-koA
metil glutaril-koAmetil glutaril-koA koA koA + Asetil-koA + Asetil-koA
Reaksi-reaksi katabolisme berikutnya mempunyai jalur-jalur yang Reaksi-reaksi katabolisme berikutnya mempunyai jalur-jalur yang terpisah sesuai dengan jenis AA-nyaterpisah sesuai dengan jenis AA-nya
LEUSINLEUSIN
Katabolisme selanjutnya membentuk asetoasetat dan asetil-koAKatabolisme selanjutnya membentuk asetoasetat dan asetil-koA
ADP ATPADP ATP
COCO22 HO HO22 As. As. AsetoasetatAsetoasetat
Biotinyl - COBiotinyl - CO22 Biotin Biotin ββ Hidroksi- Hidroksi-
ββ metil glutaril- + metil glutaril- +
ββ Metil Metil ββ-metil gluta-metil gluta koA koA
Krotonil-koAKrotonil-koA konil koAkonil koA Asetil-koA Asetil-koA
VALINVALIN
Katabolisme lebih lanjut pada valin akan membentuk asam Katabolisme lebih lanjut pada valin akan membentuk asam ββ-amino--amino-isobutirat yang diekskresikan ke dalam urine dan suksinil-koAisobutirat yang diekskresikan ke dalam urine dan suksinil-koA
Pada defisiensi vitamin B12 enzim metil malonil-koA mutase tidak Pada defisiensi vitamin B12 enzim metil malonil-koA mutase tidak dapat berfungsi dengan baik (vitamin B12 bertindak sebagai dapat berfungsi dengan baik (vitamin B12 bertindak sebagai koenzimnya), sehingga pada binatang memamah biak koenzimnya), sehingga pada binatang memamah biak (ruminansia) tidak dapat menggunakan propionat sebagai sumber (ruminansia) tidak dapat menggunakan propionat sebagai sumber makan karena terjadi gangguan metabolismenyamakan karena terjadi gangguan metabolismenya
As. As. ββ – – AminoisobutiratAminoisobutirat
αα – KA – KA
HH22OO H H22O Ko AO Ko A αα – AA – AA
MetilakrililMetilakrilil ββ Hidroksi Hidroksi As. As. ββ - As. Metil - As. Metil malonatmalonat
Ko AKo A Isobutiril Isobutiril Hidroksi Hidroksi semialdehida semialdehida
Ko AKo A Isobutirat Isobutirat
B12 CoenzymeB12 Coenzyme H H22O Ko AO Ko A
Suksinil – Ko ASuksinil – Ko A Metil malonil Metil malonil Ko A Ko A ATPATP As. As. Metil malonatMetil malonat
IsoleusinIsoleusin
Katabolisme lebih lanjut akan membentuk asetil-koA (ketogenik) dan Katabolisme lebih lanjut akan membentuk asetil-koA (ketogenik) dan propionil-koA (glikogenik)propionil-koA (glikogenik)
HH22OO 2H2H Ko A SHKo A SH Asetil – Ko AAsetil – Ko A
Tiglil – KoATiglil – KoA αα-metil-metil metil metil (Ketogenik)(Ketogenik)
ββ-Hidroksi-Hidroksi asetoasetil – asetoasetil – + +
butiril – Ko Abutiril – Ko A Ko A Ko A Propionil – Propionil – Ko AKo A
(Glikogenik)(Glikogenik)
Sebagai garis besar katabolisme kerangka atom C AA sbb :Sebagai garis besar katabolisme kerangka atom C AA sbb :
ALAALA
CYSCYS ARGARG
GLYGLY Glutamat Glutamat HISHIS
HYPHYP GLNGLN
SERSER PROPRO
THRTHR
TRPTRP αα - Ketoglutarat - Ketoglutarat
ILEILE
LEULEU PiruvatPiruvat
TRPTRP
ILEILE
SITRATSITRAT Suksinil – Ko A Suksinil – Ko A METMET
VALVAL
Aseril – Ko AAseril – Ko A SIKLUS SITRAT SIKLUS SITRAT
TYRTYR
OksaloasetatOksaloasetat Fumarat Fumarat PHEPHE
Asetoasetil – Ko AAsetoasetil – Ko A
LEU LEU Aspartat Aspartat
LYSLYS
PHEPHE
TRP TRP ASN ASN
TYRTYR
KELAINAN METABOLIK PADA METABOLISME AAKELAINAN METABOLIK PADA METABOLISME AA
Sering pada bayi, mematikan pada usia yang sangat mudaSering pada bayi, mematikan pada usia yang sangat muda
Mengakibatkan kerusakan otak yang irreversibleMengakibatkan kerusakan otak yang irreversible
Kelainan metabolik ini adalah akibat perubahan kode genetika yang Kelainan metabolik ini adalah akibat perubahan kode genetika yang menyebabkan pembentukan protein dengan perubahan struktur menyebabkan pembentukan protein dengan perubahan struktur primerprimer
GLISINGLISIN
a. Glisinuriaa. Glisinuria
- kelainan metabolisme glisin- kelainan metabolisme glisin
- ditemukan hanya pada 1 keluarga- ditemukan hanya pada 1 keluarga
- ekskresi glisin dalam urine yang berlebihan (600-1000 mg/hr)- ekskresi glisin dalam urine yang berlebihan (600-1000 mg/hr)
- dihubungkan dengan kecenderungan pembentukan batu ginjal - dihubungkan dengan kecenderungan pembentukan batu ginjal oksalatoksalat
(walaupun jumlah oksalat yang diekskresi dalam urine adalah (walaupun jumlah oksalat yang diekskresi dalam urine adalah normal)normal)
- diturunkan secara X-linked- diturunkan secara X-linked
- kadar glisin dalam plasma normal- kadar glisin dalam plasma normal
- ditimbulkan karena kelainan transport glisin pada tubulus ginjal- ditimbulkan karena kelainan transport glisin pada tubulus ginjal
dimana penyerapan kembali glisin oleh tubulus ginjal yang menurundimana penyerapan kembali glisin oleh tubulus ginjal yang menurun
memungkinkan AA ini keluar melalui urine dalam jumlah yang sangatmemungkinkan AA ini keluar melalui urine dalam jumlah yang sangat
meningkatmeningkat
b. Hiperoksaluria primerb. Hiperoksaluria primer
- ekskresi terus menerus oksalat dalam urine yang tinggi, yang - ekskresi terus menerus oksalat dalam urine yang tinggi, yang tidaktidak
ada hubungannya dengan intake oksalat dalam makananada hubungannya dengan intake oksalat dalam makanan
- kematian pada anak atau dewasa muda karena payah ginjal atau- kematian pada anak atau dewasa muda karena payah ginjal atau
hipertensihipertensi
- oksalat yang berlebihan berasal dari endogen (dari glisin)- oksalat yang berlebihan berasal dari endogen (dari glisin)
- dianggap sebagai kelainan metabolisme glioksilat, dihubungkan- dianggap sebagai kelainan metabolisme glioksilat, dihubungkan
dengan kegagalan untuk mengubah glioksilat menjadi format ataudengan kegagalan untuk mengubah glioksilat menjadi format atau
mengubahnya menjadi glisin dengan transaminasimengubahnya menjadi glisin dengan transaminasi
- penyakit metabolik yang diturunkan- penyakit metabolik yang diturunkan
- karena defisiensi glisin transaminase dan beberapa kegagalan- karena defisiensi glisin transaminase dan beberapa kegagalan
oksidasi glioksilat menjadi asam formatoksidasi glioksilat menjadi asam format
- defisiensi vitamin B menyebabkan ekskresi oksalat meningkat,- defisiensi vitamin B menyebabkan ekskresi oksalat meningkat,
sebab reaksi ? Glutamat atau alanin glioksilat transaminasesebab reaksi ? Glutamat atau alanin glioksilat transaminase
memerlukan vitamin Bmemerlukan vitamin B
FENILALANIN > FENILALANIN > FenilketonuriaFenilketonuria::
- diturunkan (1 : 10.000 kelahiran)- diturunkan (1 : 10.000 kelahiran)
- karena tidak adanya aktivitas komponen fungsional I fenilalanin- karena tidak adanya aktivitas komponen fungsional I fenilalanin
hidroksilase (sehingga penderita tidak mampu mengubah fenilalaninhidroksilase (sehingga penderita tidak mampu mengubah fenilalanin
menjadi tirosin)menjadi tirosin)
- adanya asam keton fenil piruvat dalam urine yang menyebabkan- adanya asam keton fenil piruvat dalam urine yang menyebabkan penyakit ini disebut fenilketonuriapenyakit ini disebut fenilketonuria- menyebabkan retardasi mental- menyebabkan retardasi mental- diagnosa: a. ukur fenilalanin plasma dengan metode mikro - diagnosa: a. ukur fenilalanin plasma dengan metode mikro automatikautomatik
(perlu darah (20 (perlu darah (20 μμL)L) b. screening test: mendeteksi kenaikan kadar b. screening test: mendeteksi kenaikan kadar
fenilpiruvatfenilpiruvat dalam urine dengan ferri-kloridadalam urine dengan ferri-klorida
- kadar fenialanin yang abnormal tinggi tidak terjadi pada bayi - kadar fenialanin yang abnormal tinggi tidak terjadi pada bayi dengandengan fenilketonuria sampai usia 3-4 harifenilketonuria sampai usia 3-4 hari- tes positif palsu dapat terjadi pada bayi prematur karena - tes positif palsu dapat terjadi pada bayi prematur karena pematanganpematangan yang terlambat dari enzim-enzim yang diperlukan untuk yang terlambat dari enzim-enzim yang diperlukan untuk katabolismekatabolisme fenilalaninfenilalanin- khas pada orang tua penderita fenilketonuria: toleransi abnormal- khas pada orang tua penderita fenilketonuria: toleransi abnormal rendah terhadap fenilalanin yang disuntikkan dan kadar fenilalaninrendah terhadap fenilalanin yang disuntikkan dan kadar fenilalanin yang tinggi waktu puasayang tinggi waktu puasa
TIROSINTIROSINa. Tirosinosisa. Tirosinosis
- tidak adanya hidroksifenilpiruvat hidroksilase hati atau aktivitas - tidak adanya hidroksifenilpiruvat hidroksilase hati atau aktivitas tirosin transaminasetirosin transaminase- ekskresi tirosin dalam urine meningkat (1,5-3 g/hr)- ekskresi tirosin dalam urine meningkat (1,5-3 g/hr)
b. Tirosinemiab. Tirosinemia
- > 100 kasus- > 100 kasus
- kadar tirosin dalam plasma meningkat- kadar tirosin dalam plasma meningkat
- penemuan klinik yang sering ditemukan adalah- penemuan klinik yang sering ditemukan adalah
hepatosplenomegali, cirrhosis noduler dari hati, hepatosplenomegali, cirrhosis noduler dari hati, kelainankelainan
metabolisme tirosin dan metionin, hidroksifenillaktat metabolisme tirosin dan metionin, hidroksifenillaktat asiduria,asiduria,
gangguan multipel pada penyerapan kembali tubulus gangguan multipel pada penyerapan kembali tubulus ginjal, rakhitis,ginjal, rakhitis,
hiperfosfaturia, proteinuria, aminoasiduriahiperfosfaturia, proteinuria, aminoasiduria
c. Alkaptonuriac. Alkaptonuria
- herediter- herediter
- manifestasi klinik: urin yang gelap bila kena udara - manifestasi klinik: urin yang gelap bila kena udara (homogentisat(homogentisat
dioksidasi oleh udara menjadi pigmen coklat hitam); dioksidasi oleh udara menjadi pigmen coklat hitam); pada penyakitpada penyakit
yang lanjut terdapat pigmentasi jaringan penyambung yang lanjut terdapat pigmentasi jaringan penyambung (okronosis)(okronosis)
yang menyeluruh dan sejenis artritisyang menyeluruh dan sejenis artritis
- penyebab: kekurangan aktivitas homogentisat oksidase- penyebab: kekurangan aktivitas homogentisat oksidase
HISTIDINHISTIDIN
a. Histidinemiaa. Histidinemia
- herediter- herediter
- kadar histidin yang meningkat dalam darah dan urine, juga - kadar histidin yang meningkat dalam darah dan urine, juga kenaikankenaikan
ekskresi asam imidazol piruvat (yang pada tes warna dengan ferri ekskresi asam imidazol piruvat (yang pada tes warna dengan ferri kloridaklorida
dapat disalahartikan dengan asam fenilpiruvat sehingga dibuatdapat disalahartikan dengan asam fenilpiruvat sehingga dibuat
kesalahan dengan fenilketonuria)kesalahan dengan fenilketonuria)
- pemeriksaan: aktivitas histidase dalam hati yang kurang, yang akan- pemeriksaan: aktivitas histidase dalam hati yang kurang, yang akan
gagal mengubah histidin menjadi urokanatgagal mengubah histidin menjadi urokanat
- kehamilan normal: terjadi kenaikan ekskresi histidin (tetapi tidak - kehamilan normal: terjadi kenaikan ekskresi histidin (tetapi tidak terjaditerjadi
pada toksemia gravidarum), karena terjadi perubahan fungsi ginjalpada toksemia gravidarum), karena terjadi perubahan fungsi ginjal
b. Imidazol aminoasiduriab. Imidazol aminoasiduria
- mengekskresi karnosin, anserin, histidin, l-metil histidin dalam - mengekskresi karnosin, anserin, histidin, l-metil histidin dalam jumlahjumlah
besar (20-100 mg/hr)besar (20-100 mg/hr)
- terjadi degenerasi serebromakuler- terjadi degenerasi serebromakuler
- diturunkan secara genetika ( sebagai trait dominan) dan degenerasi- diturunkan secara genetika ( sebagai trait dominan) dan degenerasi
serebromakuler (sebagai trait resesif)serebromakuler (sebagai trait resesif)
- mirip dengan penyakit Hartnup (kelainan transport indol)- mirip dengan penyakit Hartnup (kelainan transport indol)
- kelainan transport imidazol- kelainan transport imidazol
PROLIN & HIDROKSIPROLINPROLIN & HIDROKSIPROLINa. Prolinemiaa. Prolinemia
- ditandai dengan kenaikan kadar prolin dalam plasma dan - ditandai dengan kenaikan kadar prolin dalam plasma dan ekskresiekskresi prolin, hidroksiprolin dan serin dalam urine yang sangat besarprolin, hidroksiprolin dan serin dalam urine yang sangat besar- tipe I: defisiensi prolin hidroksilase- tipe I: defisiensi prolin hidroksilase- tipe II: kekurangan enzim yang berhubungan dengan katabolisme- tipe II: kekurangan enzim yang berhubungan dengan katabolisme selanjutnya dari pirolin 5-karboksilatselanjutnya dari pirolin 5-karboksilat
b. Hidroksiprolinemiab. Hidroksiprolinemia- tidak adanya enzim yang mengkatalisa perubahan 4-hidroksi L-- tidak adanya enzim yang mengkatalisa perubahan 4-hidroksi L-prolinprolin menjadi pirolin 3-hidroksi karboksilatmenjadi pirolin 3-hidroksi karboksilat- gejala klinis: retardasi mental yang berat, kenaikan kadar- gejala klinis: retardasi mental yang berat, kenaikan kadar hidroksiprolin dalam plasma, ekskresi hidroksiprolin dan peptidahidroksiprolin dalam plasma, ekskresi hidroksiprolin dan peptida hidroksiprolin dalam urine yang banyakhidroksiprolin dalam urine yang banyak
LISINLISINa. Hiperlisinemia dengan hiperamonemia yang bersangkutana. Hiperlisinemia dengan hiperamonemia yang bersangkutan, ,
penyebab?penyebab?b. Hiperlisinemia persistenb. Hiperlisinemia persisten
- kadar lisin plasma meningkat- kadar lisin plasma meningkat- kadar sakaropin plasma meningkat (katabolit L-lisin)- kadar sakaropin plasma meningkat (katabolit L-lisin)- hiperamonemia tidak terdapat- hiperamonemia tidak terdapat- retardasi mental tetap tidak dapat dihubungkan dengan penyakit - retardasi mental tetap tidak dapat dihubungkan dengan penyakit iniini
ASAM AMINO YANG MENGANDUNG SULFURASAM AMINO YANG MENGANDUNG SULFURa. Sistinuria (sistin-lisinuria)a. Sistinuria (sistin-lisinuria)
- ekskresi sistin dalam urine meningkat 20-30x- ekskresi sistin dalam urine meningkat 20-30x- ekskresi lisin, arginin dan ornitin meningkat- ekskresi lisin, arginin dan ornitin meningkat- karena kelainan transport ginjal (kelainan mekanisme penyerapan- karena kelainan transport ginjal (kelainan mekanisme penyerapan kembali ginjal untuk 4 asam amino di atas)kembali ginjal untuk 4 asam amino di atas)- sistin tidak larut air sehingga pada penderita sistinuria dapat- sistin tidak larut air sehingga pada penderita sistinuria dapat mengendap dalam tubuli ginjal dan membentuk batu sistinmengendap dalam tubuli ginjal dan membentuk batu sistin- transport lisin dan arginin mengalami kelainan pada jaringan- transport lisin dan arginin mengalami kelainan pada jaringan penderita, tetapi transport sistin adalah normalpenderita, tetapi transport sistin adalah normal
b. Sistinosis (penimbunan sistin)b. Sistinosis (penimbunan sistin)- kristal sistin tertimbun pada banyak jaringan dan organ (khususnya- kristal sistin tertimbun pada banyak jaringan dan organ (khususnya sistim retikuloendotel) di seluruh tubuhsistim retikuloendotel) di seluruh tubuh- pada umumnya disertai dengan amino asiduria umum, dimana semua- pada umumnya disertai dengan amino asiduria umum, dimana semua asam amino meningkat banyak dalam urineasam amino meningkat banyak dalam urine- terjadi GGA- terjadi GGA
c. Homosistinuriac. Homosistinuria- kelainan katabolisme metionin (kadar dalam plasma meningkat)- kelainan katabolisme metionin (kadar dalam plasma meningkat)- herediter 1 : 160.000 kelahiran- herediter 1 : 160.000 kelahiran- gejala klinis: trombosis, osteoporosis, dislokasi lensa mata, retardasi- gejala klinis: trombosis, osteoporosis, dislokasi lensa mata, retardasi mentalmental- ada 2 bentuk: yang responsif terhadap vitamin B6 dan yang tidak- ada 2 bentuk: yang responsif terhadap vitamin B6 dan yang tidak- terapi: diet rendah metionin dan tinggi sistin- terapi: diet rendah metionin dan tinggi sistin- kegagalan aktivitas sistationin sintase- kegagalan aktivitas sistationin sintase
ASAM AMINO RANTAI CABANG (LEUSIN, VALIN, ISOLEUSIN)ASAM AMINO RANTAI CABANG (LEUSIN, VALIN, ISOLEUSIN)1 : 5-10 juta kelahiran1 : 5-10 juta kelahiran
a. Hipervalinemiaa. Hipervalinemia- kenaikan kadar valin plasma (tetapi tidak dari leusin atau isoleusin)- kenaikan kadar valin plasma (tetapi tidak dari leusin atau isoleusin)- menggambarkan ketidakmampuan transaminasi valin menjadi- menggambarkan ketidakmampuan transaminasi valin menjadi αα-ketoisovalerat, tetapi transaminasi leusin dan isoleusin tidak-ketoisovalerat, tetapi transaminasi leusin dan isoleusin tidak tergangguterganggu- diet rendah valin: mencegah muntah-muntah, memperbaiki BB,- diet rendah valin: mencegah muntah-muntah, memperbaiki BB, mengurangi hiperkinesiamengurangi hiperkinesia
b. Maple syrup urine diseaseb. Maple syrup urine disease- bau urine mirip sirup maple atau gula yang dibakar- bau urine mirip sirup maple atau gula yang dibakar- kadar leusin, isoleusin, valin, asam-asam - kadar leusin, isoleusin, valin, asam-asam αα-ketoglutarat meningkat-ketoglutarat meningkat dalam plasma dan urine, sehingga disebut ketonuria rantai cabangdalam plasma dan urine, sehingga disebut ketonuria rantai cabang- gejala klinis: bayi muntah, sukar diberi makan, letargi yang nyata- gejala klinis: bayi muntah, sukar diberi makan, letargi yang nyata- karena tidak adanya asam - karena tidak adanya asam αα-ketodekarboksilase-ketodekarboksilase
c. Ketonuria rantai cabang intermittenc. Ketonuria rantai cabang intermitten- merupakan bentuk lain dari maple syrup urine disease- merupakan bentuk lain dari maple syrup urine disease- menggambarkan modifikasi struktural yang kurang dari asam- menggambarkan modifikasi struktural yang kurang dari asam αα-ketodekarboksilase-ketodekarboksilase
d. Isovalerat asidemiad. Isovalerat asidemia- bau seperti keju pada nafas dan cairan tubuh- bau seperti keju pada nafas dan cairan tubuh- gejala klinis: muntah, asidosis, koma karena makan protein yang - gejala klinis: muntah, asidosis, koma karena makan protein yang berlebihanberlebihan atau karena penyakit infeksiatau karena penyakit infeksi- terganggunya isovaleril koA dehidrogenase- terganggunya isovaleril koA dehidrogenase
TRIPTOFAN > TRIPTOFAN > penyakit Hartnuppenyakit Hartnup::
- kelainan herediter- kelainan herediter
- ditandai oleh kelainan kulit (pellagra), ataksia serebelar - ditandai oleh kelainan kulit (pellagra), ataksia serebelar intermitten,intermitten,
gangguan mentalgangguan mental
- urine penderita mengandung triptofan dan asam indolasetat- urine penderita mengandung triptofan dan asam indolasetat
KELAINAN METABOLISME PROPIONAT, METILMALONAT & VIT.B12KELAINAN METABOLISME PROPIONAT, METILMALONAT & VIT.B12
a. Propionat asiduriaa. Propionat asiduria
- defisiensi propionil koA karboksilase- defisiensi propionil koA karboksilase
- kadar propionat serum tinggi- kadar propionat serum tinggi
b. Metilmalonat asiduriab. Metilmalonat asiduria
ada 2 bentuk:ada 2 bentuk:
- sembuh dengan pemberian suntikan dosis fisiologis vitamin - sembuh dengan pemberian suntikan dosis fisiologis vitamin B12B12
- sembuh dengan dosis besar (1 g/hr)- sembuh dengan dosis besar (1 g/hr)
PRODUK KHUSUSPRODUK KHUSUS
Produk khusus yang terbentuk dapat berasal dari kerangka atom C AA, Produk khusus yang terbentuk dapat berasal dari kerangka atom C AA, AA itu sendiri atau dari bagian AAAA itu sendiri atau dari bagian AA
Hampir semua produk khusus bukan merupakan AAHampir semua produk khusus bukan merupakan AA
GLISIN dapat terlibat pada:GLISIN dapat terlibat pada:a. Biosintesis hemea. Biosintesis heme
- atom C alfa dan atom N glisin digunakan untuk sintesis porfirin dari - atom C alfa dan atom N glisin digunakan untuk sintesis porfirin dari HbHb- N cincin pirol berasal dari N glisin dan atom C yang - N cincin pirol berasal dari N glisin dan atom C yang menghubungkanmenghubungkan cincin-cincin pirol berasal dari atom C alfa glisin, pembentukan cincin-cincin pirol berasal dari atom C alfa glisin, pembentukan asamasam amino levulinat (amlev) sebagai prazat porfirin berasal dari glisin amino levulinat (amlev) sebagai prazat porfirin berasal dari glisin dandan suksinil-koAsuksinil-koA
b. Biosinteis purinb. Biosinteis purinseluruh molekul glisin digunakan untuk pembentukan kerangka seluruh molekul glisin digunakan untuk pembentukan kerangka cincin purincincin purin
c. Biosintesis glutationc. Biosintesis glutationglisin merupakan prazat dari tripeptidaglisin merupakan prazat dari tripeptida
d. Reaksi konjugasi di hatid. Reaksi konjugasi di hati- glisin mengkonjugasikan asam kholat menjadi glikokholat dan- glisin mengkonjugasikan asam kholat menjadi glikokholat dan mengkonjugasi asam benzoat menjadi hipuratmengkonjugasi asam benzoat menjadi hipurat- reaksi ini dulu dipakai untuk tes fungsi hati- reaksi ini dulu dipakai untuk tes fungsi hati
ALANINALANIN- bersama-sama dengan glisin, alanin merupakan N gugusan amino- bersama-sama dengan glisin, alanin merupakan N gugusan amino terbanyak di dalam plasma darah manusiaterbanyak di dalam plasma darah manusia- merupakan komponen penting dinding sel bakteri- merupakan komponen penting dinding sel bakteri- - ββ-alanin merupakan bagian dari asam pantotenat dan merupakan -alanin merupakan bagian dari asam pantotenat dan merupakan hasilhasil akhir dari katabolisme pirimidinakhir dari katabolisme pirimidin
SERINSERIN- dalam fosfoprotein didapatkan sebagai fosfoserin- dalam fosfoprotein didapatkan sebagai fosfoserin- terlibat pada sintesis sfingosin- terlibat pada sintesis sfingosin- ikut serta pada biosintesis purin dan pirimidin- ikut serta pada biosintesis purin dan pirimidin
TREONINTREONIN- tidak ikut serta pada reaksi transaminasi sehingga isomer D dan - tidak ikut serta pada reaksi transaminasi sehingga isomer D dan asamasam ketonya tidak digunakan oleh mamaliaketonya tidak digunakan oleh mamalia- terdapat dalam protein sebagai fosfotreonin- terdapat dalam protein sebagai fosfotreonin
METIONINMETIONIN- merupakan donor gugusan metil- merupakan donor gugusan metil- dalam bentuk aktifnya S-adenosilmetionin merupakan sumber - dalam bentuk aktifnya S-adenosilmetionin merupakan sumber utamautama gugusan metil dalam tubuhgugusan metil dalam tubuh
SISTEINSISTEIN
- L-sistein digunakan pada biosinteis koenzim A dan merupakan - L-sistein digunakan pada biosinteis koenzim A dan merupakan prazatprazat
dari taurin (senyawa yang berfungsi untuk mengkonjugasi asamdari taurin (senyawa yang berfungsi untuk mengkonjugasi asam
empedu)empedu)
- atom S dari sistein maupun dari metionin merupakan fraksi - atom S dari sistein maupun dari metionin merupakan fraksi terbesarterbesar
ekskresi senyawa sulfat melalui urine dan ratio antara jumlah ekskresi senyawa sulfat melalui urine dan ratio antara jumlah sulfat dansulfat dan
nitrogen dalam urine dapat dipakai sebagai parameter/indeks nitrogen dalam urine dapat dipakai sebagai parameter/indeks konsumsikonsumsi
protein pada manusiaprotein pada manusia
ARGININARGININ
- merupakan prazat pada pembentukan kreatin yang memegang - merupakan prazat pada pembentukan kreatin yang memegang perananperanan
penting pada penyediaan tenaga dalam otot rangkapenting pada penyediaan tenaga dalam otot rangka
- oleh bakteri usus (pada proses pembusukan) arginin dapat diubah - oleh bakteri usus (pada proses pembusukan) arginin dapat diubah jadijadi
putresin dan sperminputresin dan spermin
- dalam bentuk sebagai arginin fosfat pada otot invertebrata - dalam bentuk sebagai arginin fosfat pada otot invertebrata berfungsiberfungsi
analog dengan kreatin-P pada amamaliaanalog dengan kreatin-P pada amamalia
ProteinProtein
αα - keto – - keto – arigininariginin
UreaUrea
ProteinProtein Arginin Arginin
OrnitinOrnitin Arginin P Arginin P (Tdp di (Tdp di otot otot
ProlinProlin invertebrata)invertebrata)
PutresinPutresin
Sintesis terjadi Sintesis terjadi pdpd
Glutamat - y -Glutamat - y - Spermin E. Coli Spermin E. Coli SemialdehidaSemialdehida (Untuk Visum et (Untuk Visum et
repertum pdrepertum pd mayat) mayat)
GlutamatGlutamat
HISTIDINHISTIDIN
- merupakan prazat dari histamin, yang reaksi pembentukannya - merupakan prazat dari histamin, yang reaksi pembentukannya dikatalisadikatalisa
oleh enzim histidin dekarboksilase (khusus) dan oleh enzim histidin dekarboksilase (khusus) dan αα-amino -amino aromatikaromatik
dekarboksilase (umum)dekarboksilase (umum)
- derivat-derivat histidin: argotionein (terdapat di sel darah - derivat-derivat histidin: argotionein (terdapat di sel darah merah),merah),
karnosin dan anserin (terdapat dalam otot)karnosin dan anserin (terdapat dalam otot)
- histamin dan derivat histidin (karnosin dan anserin) mempunyai - histamin dan derivat histidin (karnosin dan anserin) mempunyai efekefek
menurunkan tekanan darahmenurunkan tekanan darah
- l-metil histidin banyak dijumpai di dalam otot kelinci, sehingga - l-metil histidin banyak dijumpai di dalam otot kelinci, sehingga padapada
manusia yang makan daging kelinci senyawa tersebut dapat manusia yang makan daging kelinci senyawa tersebut dapat dijumpaidijumpai
dalam urinnyadalam urinnya
- secara normal manusia mengekskresikan 3-metil histidin melalui - secara normal manusia mengekskresikan 3-metil histidin melalui urinnyaurinnya
(50 mg/dL), tetapi pada penderita penyakit Wilson ekskresi (50 mg/dL), tetapi pada penderita penyakit Wilson ekskresi senyawa inisenyawa ini
sangat rendahsangat rendah
TRIPTOFANTRIPTOFANProduk khusus yang berasal dari triptofan dapat berupa:Produk khusus yang berasal dari triptofan dapat berupa:a. Serotonina. Serotonin
- jalur sekunder dari metabolisme triptofan adalah reaksi hidroksilasi- jalur sekunder dari metabolisme triptofan adalah reaksi hidroksilasi kemudian diikuti dengan dekarboksilasi membentuk serotoninkemudian diikuti dengan dekarboksilasi membentuk serotonin- pembentukan serotonin dari 6-hidroksitriptofan terjadi di ginjal (babi- pembentukan serotonin dari 6-hidroksitriptofan terjadi di ginjal (babi dan marmut), hati dan lambungdan marmut), hati dan lambung- merupakan vasokonstriktor yang kuat dan merupakan stimulator- merupakan vasokonstriktor yang kuat dan merupakan stimulator kontraksi otot-otot poloskontraksi otot-otot polos- juga merupakan suatu neurotransmitter (senyawa yang berperan- juga merupakan suatu neurotransmitter (senyawa yang berperan dalam sistim penghantaran impuls pada sistim saraf)dalam sistim penghantaran impuls pada sistim saraf)- bila enzim yang memecah serotonin (MAO = monoamin oksidase)- bila enzim yang memecah serotonin (MAO = monoamin oksidase)
dihambat oleh suatu inhibitor (iproniazid) maka serotonin yang tidakdihambat oleh suatu inhibitor (iproniazid) maka serotonin yang tidak segera dikatabolismekan ini dapat menimbulkan rangsangan psikis segera dikatabolismekan ini dapat menimbulkan rangsangan psikis dandan bertindak sebagai anti depressantbertindak sebagai anti depressant- hasil degradasi berupa 5-hidroksi indolasetat, diekskresi dalam urine- hasil degradasi berupa 5-hidroksi indolasetat, diekskresi dalam urine (kadar normal 2-8 mg/hr)(kadar normal 2-8 mg/hr)- pada tumor karsinoid ganas (argentaffinoma) terjadi peningkatan- pada tumor karsinoid ganas (argentaffinoma) terjadi peningkatan produksi serotonin secara besar-besaran, padahal dalam keadaanproduksi serotonin secara besar-besaran, padahal dalam keadaan normal triptofan yang diubah menjadi serotonin hanya 1%normal triptofan yang diubah menjadi serotonin hanya 1%- produksi nikotinat dari triptofan menurun mnimbulkan terjadinya- produksi nikotinat dari triptofan menurun mnimbulkan terjadinya pellagra dan keseimbangan nitrogen menjadi negatifpellagra dan keseimbangan nitrogen menjadi negatif
b. Melatoninb. Melatonin
- adalah hormon yang diproduksi oleh pineal body (di otak) dan saraf- adalah hormon yang diproduksi oleh pineal body (di otak) dan saraf
perifer manusia, kera dan sapiperifer manusia, kera dan sapi
- menyebabkan warna melanosit (sel pewarna) menjadi lebih pucat- menyebabkan warna melanosit (sel pewarna) menjadi lebih pucat
karena menghambat kerja MSH (melanocyte stimulating hormone)karena menghambat kerja MSH (melanocyte stimulating hormone)
- menghambat ACTH- menghambat ACTH
- merupakan derivat dari serotonin, melalui proses asetilasi atom N- merupakan derivat dari serotonin, melalui proses asetilasi atom N
kemudian diikuti metilasi pada gugusan 5-hidroksi yang terjadi dikemudian diikuti metilasi pada gugusan 5-hidroksi yang terjadi di
pineal bodypineal body
c. Derivat indol dalam urinec. Derivat indol dalam urine
- triptofan diubah menjadi beberapa derivat indol, di antaranya- triptofan diubah menjadi beberapa derivat indol, di antaranya
didapatkan di dalam urine berupa 5-hidroksi indol asetat (darididapatkan di dalam urine berupa 5-hidroksi indol asetat (dari
hidroksi serotonin) dan indol-3-asetat (dari indol piruvat = bentukhidroksi serotonin) dan indol-3-asetat (dari indol piruvat = bentuk
keto dari triptofan)keto dari triptofan)
- hati dan ginjal mamalia maupun bakteri tinja manusia melakukan- hati dan ginjal mamalia maupun bakteri tinja manusia melakukan
dekarboksilasi triptofan menjadi triptamin, kemudian mengalamidekarboksilasi triptofan menjadi triptamin, kemudian mengalami
oksidasi menjadi indol-3-asetatoksidasi menjadi indol-3-asetat
FENILALANIN & TIROSINFENILALANIN & TIROSIN
Hanya berbeda pada gugus OH-nya (fenilalanin tidak mempunyai gugus OH)Hanya berbeda pada gugus OH-nya (fenilalanin tidak mempunyai gugus OH)
a. Melanina. Melanin
- derivat dari tirosin dan berfungsi sebagai pigmen kulit, rambut dan - derivat dari tirosin dan berfungsi sebagai pigmen kulit, rambut dan irisiris
matamata
- dalam sel melanosit, tirosin mengalami hidroksilasi menjadi DOPA (3,- dalam sel melanosit, tirosin mengalami hidroksilasi menjadi DOPA (3,
4-dihidroksi fenilalanin) yang dikatalisa enzim tirosinase (Cu),4-dihidroksi fenilalanin) yang dikatalisa enzim tirosinase (Cu),
selanjutnya DOPA diubah menjadi dopaquinon oleh enzim DOPAselanjutnya DOPA diubah menjadi dopaquinon oleh enzim DOPA
oksidase, kemudian mengalami reaksi pembentukan cincin danoksidase, kemudian mengalami reaksi pembentukan cincin dan
terbentuklah dihidroksi indol dan senyawa intermediatenya, senyawaterbentuklah dihidroksi indol dan senyawa intermediatenya, senyawa
ini kemudian mengalami polimerisasi membentuk pigmen melaninini kemudian mengalami polimerisasi membentuk pigmen melanin
- reaksi pembentukan melanin terjadi di dalam sel melanosit- reaksi pembentukan melanin terjadi di dalam sel melanosit
b. Epinefrin dan norepinefrinb. Epinefrin dan norepinefrin
- tirosin merupakan prazat dari epinefrin dan norepinefrin- tirosin merupakan prazat dari epinefrin dan norepinefrin
- suatu hormon yang dapat dibentuk di serat-serat saraf maupun di- suatu hormon yang dapat dibentuk di serat-serat saraf maupun di
medulla adrenalismedulla adrenalis
- pembentukan senyawa antara DOPA di dalam sel melanosit dan di- pembentukan senyawa antara DOPA di dalam sel melanosit dan di
dalam sel saraf dikatalisa oleh enzim yang berbedadalam sel saraf dikatalisa oleh enzim yang berbeda
- pada biosintesis epinefrin/norepinefrin, pembentukan DOPA dikatalisa- pada biosintesis epinefrin/norepinefrin, pembentukan DOPA dikatalisa
oleh tirosin hidroksilase yang tidak tergantung adanya Cu, tetapioleh tirosin hidroksilase yang tidak tergantung adanya Cu, tetapi
menggantungkan adanya tetrahidro biopterinmenggantungkan adanya tetrahidro biopterin
Tirosin juga merupakan prazat dari hormon tiroid (triiodotironin = T3 & Tirosin juga merupakan prazat dari hormon tiroid (triiodotironin = T3 & tiroksin = T4)tiroksin = T4)
METABOLISME KREATIN & KREATININMETABOLISME KREATIN & KREATININ
- kreatin didapatkan di dalam otot, otak, darah, baik dalam bentuk- kreatin didapatkan di dalam otot, otak, darah, baik dalam bentuk
fosfokreatin maupun dalam bentuk bebas, dalam jumlah yang sangatfosfokreatin maupun dalam bentuk bebas, dalam jumlah yang sangat
sedikit dapat dijumpai di dalam urinesedikit dapat dijumpai di dalam urine
- end product dari kreatin adalah kreatinin, suatu bentuk anhidrida dari- end product dari kreatin adalah kreatinin, suatu bentuk anhidrida dari
kreatin dan dapat dijumpai dalam jumlah besar di ototkreatin dan dapat dijumpai dalam jumlah besar di otot
- jumlah ekskresi kreatinin di dalam urine selama 24 jam pada seseorang- jumlah ekskresi kreatinin di dalam urine selama 24 jam pada seseorang
ternyata relatif konstan dari hari ke hari dan secara proporsional sesuaiternyata relatif konstan dari hari ke hari dan secara proporsional sesuai
dengan massa ototnyadengan massa ototnya
- kreatin fosfat yang terbentuk di hati mempunyai peranan penting- kreatin fosfat yang terbentuk di hati mempunyai peranan penting
sebagai sumber tenaga cadangan di dalam jaringan otot mamalia dansebagai sumber tenaga cadangan di dalam jaringan otot mamalia dan
dengan katalisa enzim kreatin kinase mengubah ADP menjadi ATP yangdengan katalisa enzim kreatin kinase mengubah ADP menjadi ATP yang
dibutuhkan untuk kontraksi ototdibutuhkan untuk kontraksi otot
- ekskresi kreatinin pada orang laki-laki dewasa ± 15 mg/hr- ekskresi kreatinin pada orang laki-laki dewasa ± 15 mg/hr
- pada otot yang mengalami degenerasi (paralisis, distrofi) ekskresi- pada otot yang mengalami degenerasi (paralisis, distrofi) ekskresi
kreatinin urine akan menurunkreatinin urine akan menurun
- kreatinin dalam darah biasanya segera diekskresi melalui ginjal sehingga- kreatinin dalam darah biasanya segera diekskresi melalui ginjal sehingga
bila terjadi peningkatan kadar kreatinin darah menunjukkan adanyabila terjadi peningkatan kadar kreatinin darah menunjukkan adanya
gangguan ekskresi pada ginjal, sebab di dalam ginjal senyawa tersebutgangguan ekskresi pada ginjal, sebab di dalam ginjal senyawa tersebut
tidak diabsorbsi maupun disekresi oleh tubulus ginjaltidak diabsorbsi maupun disekresi oleh tubulus ginjal
METABOLISME GABA (METABOLISME GABA (γγ-amino butiric acid)-amino butiric acid)
GABA merupakan salah satu neurotransmitter yang terdapat dalam GABA merupakan salah satu neurotransmitter yang terdapat dalam vesikel sinap dan disintesis dari glutamatvesikel sinap dan disintesis dari glutamat
As. GlutamatAs. Glutamat αα - KA - KA
TransaminaseTransaminase
αα – AA – AA
COCO22
As. As. γγ-hidroksibutirat-hidroksibutirat
As. As. γγ-Aminobutirat-Aminobutirat As. As. αα – ketoglutarat – ketoglutarat
OO NAD NAD++ Laktat Laktat
dehidrogenasedehidrogenase
NADH + HNADH + H++ CO CO22
SuksinatSuksinat
semialdehidasemialdehida
NHNH33 dehidrogenasedehidrogenase
Suksinat Suksinat As. As. SuksinatSuksinat
semialdehida NADsemialdehida NAD++ NADH+H NADH+H++