Mentaahan LO Ke 5

3
Allopurinol tidak boleh diberikan pada keadaan serangan akut gout karena adanya gangguan homeostasis asam urat akan memperburuk bahkan bisa mencetuskan serangan arthritis gout kembali. NSAIDs atau colchicine sering diberikan bersamaan dengan awal pemberian allopurinol untuk mencegah tercetusnya serangan akut gout ini. Tapi tentu saja resiko terjadinya reaksi yang tidak diinginkan akibat obat juga akan meningkat. Pengobatan gout dapat dilakukan dengan beberapa cara. Dikenal pula terapi gout akut dan terapi maintenance (pencegahan gout). Terapi gout akut bisa dilakukan dengan menekan reaksi inflamasi dan nyeri serta menghambat migrasi leukosit ke sendi. Reaksi inflamasi ditekan dengan NSAID. Contohnya ibuprofen, naproxen. Mengenai obat-obatan NSAID, akan dibahas tersendiri di bagian lain. Sedangkan migrasi leukosit ke sendi dihambat oleh kolkisin (colchicine). Jadi, anggapan bahwa serangan gout harus diterapi dengan menggunakan allopurinol adalah tidak tepat. Colchicine adalah suatu zat anti-inflamasi yang bekerja dengan menghambat pergerakan dan fungsi limfosit. Colchicine adalah obat produk hasil ekstraksi alkaloid crocus yang diberikan dengan cara diminum. Obat ini masih menjadi pilihan utama dalam mengatasi serangan gout akut. Untuk mengatasi serangan gout akut, obat ini diberikan pada saat serangan, diikuti dengan beberapa kali pemberian setiap jam sampai nyeri reda atau timbul efek samping diare/muntah. Biasanya nyeri reda sejak jam ke-12 dan menghilang dalam waktu 1-3 hari. Sedangkan untuk mencegah serangan gout, ekskresi asam urat harus ditingkatkan, atau produksinya dikurangi. Oleh karena itu, teoritis dapat digunakan obat golongan xanthine-oxidase inhibitor; meningkatkan ekskresi asam urat (urikosurik), atau menghancurkan deposit asam urat (urikolitik). Allopurinol termasuk golongan xanthine-oxidase inhibitor; yang menghambat proses pembentukan asam urat berlebihan oleh tubuh. Obat ini adalah obat utama yang digunakan untuk menghambat produksi asam urat. Perhatikan: Gout akut tidak dapat diatasi

description

mm

Transcript of Mentaahan LO Ke 5

Page 1: Mentaahan LO Ke 5

Allopurinol tidak boleh diberikan pada keadaan serangan akut gout karena adanya gangguan homeostasis asam urat akan memperburuk bahkan bisa mencetuskan serangan arthritis gout kembali.   NSAIDs atau colchicine sering diberikan bersamaan dengan awal pemberian allopurinol untuk mencegah tercetusnya serangan akut gout ini. Tapi tentu saja resiko terjadinya reaksi yang tidak diinginkan akibat obat juga akan meningkat.

Pengobatan gout dapat dilakukan dengan beberapa cara. Dikenal pula terapi gout akut

dan terapi maintenance (pencegahan gout).

Terapi gout akut bisa dilakukan dengan menekan reaksi inflamasi dan nyeri serta

menghambat migrasi leukosit ke sendi. Reaksi inflamasi ditekan dengan NSAID.

Contohnya ibuprofen, naproxen. Mengenai obat-obatan NSAID, akan dibahas tersendiri

di bagian lain. Sedangkan migrasi leukosit ke sendi dihambat oleh kolkisin (colchicine).

Jadi, anggapan bahwa serangan gout harus diterapi dengan menggunakan allopurinol

adalah tidak tepat.

Colchicine adalah suatu zat anti-inflamasi yang bekerja dengan menghambat

pergerakan dan fungsi limfosit. Colchicine adalah obat produk hasil ekstraksi alkaloid

crocus yang diberikan dengan cara diminum. Obat ini masih menjadi pilihan utama

dalam mengatasi serangan gout akut. Untuk mengatasi serangan gout akut, obat ini

diberikan pada saat serangan, diikuti dengan beberapa kali pemberian setiap jam

sampai nyeri reda atau timbul efek samping diare/muntah. Biasanya nyeri reda sejak

jam ke-12 dan menghilang dalam waktu 1-3 hari.

Sedangkan untuk mencegah serangan gout, ekskresi asam urat harus ditingkatkan,

atau produksinya dikurangi. Oleh karena itu, teoritis dapat digunakan obat golongan

xanthine-oxidase inhibitor; meningkatkan ekskresi asam urat (urikosurik), atau

menghancurkan deposit asam urat (urikolitik).

Allopurinol termasuk golongan xanthine-oxidase inhibitor; yang menghambat proses

pembentukan asam urat berlebihan oleh tubuh. Obat ini adalah obat utama yang

digunakan untuk menghambat produksi asam urat. Perhatikan: Gout akut tidak dapat

diatasi dengan pemberian allopurinol. Efek samping utamanya adalah timbulnya ruam

kulit. Dosis perlu disesuaikan jika ada penurunan fungsi ginjal. Meskipun demikian, obat

ini masih menjadi pilihan utama bagi penderita gout yang membutuhkan terapi kronis

namun mengalami penurunan fungsi ginjal; karena mereka adalah faktor kontraindikasi

untuk zat-zat urikosurik.

Page 2: Mentaahan LO Ke 5

Febuxostat adalah xanthine-oxidase inhibitor lainnya yang juga menghambat

pembentukan asam urat. Keunggulan obat ini adalah tidak perlu disesuaikan dosisnya

pada penderita gangguan fungsi ginjal. Berbeda dengan allopurinol yang dimetabolisme

di ginjal, febuxostat dimetabolisme di hati. Hal ini sesuai dengan efek samping

utamanya, yaitu mual, diare, peningkatan nilai enzim hati, dan efek samping

jantung/pembuluh darah. Obat ini masih kontroversial penggunaannya pada kasus

hiperurisemia yang tidak memperlihatkan gejala. Becker dkk dalam studi mereka yang

dipublikasikan di New England Journal of Medicine (2005), menunjukkan bahwa

pemberian febuxostat dan allopurinol selama satu tahun memberi hasil yaitu febuxostat

80 mg dan 120 mg lebih efektif daripada allopurinol 300 mg dalam menurunkan kadar

asam urat hingga di bawah 6 mg/dL.

Probenecid memiliki efek peningkat ekskresi asam urat (urikosurik). Zat ini bekerja

dengan menekan reabsorbsi asam urat dari ginjal sehingga ekskresi asam urat melalui

ginjal akan meningkat. Keterbatasan zat ini relatif cukup banyak. Pertama-tama karena

interaksinya. Probenecid berinteraksi dengan berbagai jenis antibiotika (terutama

golongan penicillin dan sefalosporin) dan dengan salisilat. Di samping itu, probenecid

memiliki struktur sulfonamid, sehingga tidak dapat diberikan pada penderita yang alergi

sulfa. Obat ini sebaiknya tidak diberikan kepada penderita gangguan ginjal. Sampai

saat ini, probenecid masih dipilih sebagai obat maintenance gout pada penderita yang

dari hasil pemeriksaan urin memang menunjukkan kadar asam urat yang rendah.

Dua jenis urikolitik yaitu pegloticase dan rasburicase. Kedua urikolitik ini bekerja

dengan mencerna asam urat menjadi alantoin sehingga tidak dikeluarkan dari tubuh

dalam bentuk asam urat lagi. Hal ini akan mencegah terjadinya pengendapan; oleh

karena alantoin jauh lebih larut dalam air daripada asam urat.

Pegloticase lebih ditujukan untuk gout kronis yang tidak mempan diterapi dengan obat-

obatan penurun asam urat lainnya, termasuk dengan allopurinol. Penelitian dari Sundy

dkk (Journal of American Medical Association 2011) membuktikan bahwa pegloticase

injeksi intravena 8 mg setiap 2 minggu sekali selama 12 minggu mampu menurunkan

kadar asam urat pada penderita hiperurisemia yang tidak berespons lagi dengan

allopurinol.

Rasburicase tidak banyak digunakan untuk hiperurisemia; melainkan untuk kasus-

Page 3: Mentaahan LO Ke 5

kasus kanker. Pada kanker, terjadi peningkatan asam urat yang disebabkan oleh

penghancuran masif sel-sel kanker oleh obat-obatan kemoterapi atau teknik radioterapi

(tumor lysis syndrome). US FDA telah menyetujui penggunaan rasburicase untuk terapi

penunjang terapi leukemia, limfoma, dan tumor ganas solid pada anak maupun

dewasa. Pemakaian untuk kasus alergi allopurinol pernah beberapa kali dilaporkan dan

hasilnya cukup baik, namun masih dalam penelitian lebih lanjut.

Referensi: Becker MA et al. N Engl J Med 2005; 353: 2450-2461

Clinical Drug Data 11th edition

Rang and Dale's Pharmacology 7th edition

Sundy JS et al. JAMA 2011; 306(7): 711-720