Pie Lo Nefritis

download Pie Lo Nefritis

of 85

description

ppt

Transcript of Pie Lo Nefritis

Slide 1

PIELONEFRITISKELOMPOK 1ATujuan PembelajaranDefinisi dan Klasifikasi pielonefritis (1)Faktor predisposisi pielonefritis (2)Patofisiologi pielonefritis (2)Pemeriksaan pielonefritis (1)DD pielonefritis (1)Penatalaksanaan pielonefritis (1)Komplikasi pielonefritis (1)Definisi PielonefritisNama: Ignatia Nugrahi Hulukiti

Pielonefritis merupakan jenis infeksi saluran kemih bagian atas yang mempengaruhi satu atau kedua ginjal

Bakteri mencapai saluran kemih melalui uretrha dan naik ke ginjal .

Atau menyebar secara hematogen

Definisi Pielonefritis

Pielonefritis adalah inflamasi pada pelvis ginjal dan parenkim ginjal yang di sebabkan oleh infeksi bakteri.

Klasifikasi PielonefritisPielonefritis Akut adalah inflamasi akut pada pelvis renalis , tubula , dan jaringan interstisiel yang berlangsung selama 1-2 minggu.

Bakteri penyebab tersering: E.coli

2.Pielonefritis Kronik adalah peradangan pada ginjal akibat terjadi infeksi berulang oleh bakteri .

Pielonefritis kronik juga disebabkan oleh beberapa penyakit saluran kemih yang sudah ada sebelumnya. Seperti sistitis , obstruksi.

Faktor resiko

Gambaran Pielonefritis kronis

Pielonefritis Kronik merusak jaringan ginjal secara permanen akibat inflamasi yang berulangkali dan timbulnya jaringan parut dapat menyebabkan gagal ginjal

Faktor Predisposisi PielonefritisRefluks VesikoureterDisfungsi Kandung kemih NeurogenikFaktor virulensi bakteriObstruksi aliran urin (contoh: batu, penyakit prostat)Jenis kelamin perempuanFaktor genetik

Refluks Vesikoureter (VUR) Aliran balik urin dari rongga kandung kemih naik ke ureter dan kadang sampai ke pelvis ginjal, yang terjadi sewaktu berkemih.

VUR memiliki derajat dari I sampai V

Mempermudah refluks bakteri dan karenanya terjadi ISK bagian atasDerajat I menunjukan reflux yang hanya mencapai ureten bagian bawah dan derajat v menunjukan reflux masif sampai ke pelvis ginjal dan kaliks dapat diketahui dgn cara menyuntikan bahan kontras ke kandung kemih melalui kateter sampai kandung kemih distensi dan pasien ingin berkemih. Lalu dibuat radiogram serial dari kandung kemih berdistensi sampai setelah pasien berkemih. 13NormalnyaPada kandung kemihr terdapatmalformasi kongenital pada katup tersebutobstruksi pada kandung kemih dan uretraSistisis

Sering terjadi pd anak2, namun diketahui belakangan berdasarkan bbrapa penelitian bahwa refluks biasany lenyap seiring bertambhanya usia

142. Disfungsi Kandung Kemih NeurogenikAdanya angguan pada persarafan kandung kemih sehingga mengacaukan proses berkemih

Persarafan vu terdiri dari satu lengkung refleks yang berada pada tingkat S2 sampai S4 medula spinalis.Ketika M. Detrusor berkontraksi (jika isi kandung kemih mencapai 300 ml) refleks dihantarkan ke S2-S4.

153. Faktor Virulensi BakteriGalur yang mapu menginfeksi UPEC (Uropathogenic E. Coli) 4. Obstruksi Aliran UrinSumbatan batuPenyakit prostatSumbatan batu

Penyakit prostat

5. Jenis Kelamin WanitaWanita lebih sering terkena infeksi traktus urinarius karena uretra yang lebih pendekKoitus membuat bakteri mudah masuk

Pria:Koitus homoseksual atau heteroseksualHipertrofi prostat

6. Faktor GenetikJumlah dan jenis reseptor pada sel uroepitel pada masing-masing manusia berbeda

23Patofisiologi PielonefritisPielonefritis

Pielonefritis Akut

Pielonefritis Kronik

Pielonefritis AkutInfeksi terjadi setelah sistisis, prostasitisAscending oleh e-coliInflamasi Pembengkakan dimulai dari papila, menyebar ke korteks Ginjal membesarAbses pada kapsul ginjalPada akhirnya atrofi Kerusakan tubulus dan glomerulus terjadiPielonefritis KronikBakteri dan faktor lainMerusak jaringan ginjal Jaringan parutGagal ginjal kronikPatofisiologi pielonefritis PatofisiologiInfeksi saluran kemih disebabkan oleh adanya Mikroorganisme di traktus urinariusMasuk melalui :Jalur ascendingHematogenLimfogenInfeksi dari organ lainEscherichia coli,proteus,klebsiella,enterobacter,dan pseudomonasDesendens (hematogen) Asendens (dari saluran kemih bawah)septikemiaEndokarditis infektif di ginjalInfeksi asendens Perlekatan bakteri ke permukaan mukosaKolonisasi di uretra bagian distalPertumbuhan ekspansif koloni melawan arus urinMencapai kandung kemihBakteri berkembang biak di kandung kemih sehingga urin tercemarBakteri naik di sepanjang ureter Fimbrae mikroorganisme menempel pada uroepitel melalui reseptorMenginfeksi pelvis dan parenkim ginjalBakteri Faktor predisposisiBakteri melekat di uroepitelMukosa uretraKolonisasi di uretraVesica urinariaMerusak lapisan glikoprotein di vesica urinariaMenembus epitelKolonisasi di vesica urinariasistitisInkompetensi katup vesikoureterRefluks urinDemam Bakteri masuk ke dalam tubuhMengeluarkan pirogen endogenMerangsang pelepasan prostaglandinMengubah setpoint di hipotalamusTerjadi peningkatan produksi panasMenggigil Perubahan set pointPeningkatan produksi panasBasal metabolic ratePeningkatan aktivitas otot involuntermengigil Infeksi pada saluran kemih bagian bawahIritasi saluran kemih bagian bawahdisuriafrekuensiurgensiDisuria bentuk iritatifInvasi atau infeksi pada saluran kemihMengiritasi uroepitel saluran kemihRasa nyeri saat berkemihDisuria bentuk obstruktif Mikroorganisme masuk ke traktus urinariusDalam bentuk BADAN ELEMENTER Masuk ke sel penjamu melalui endositosisMenjadi badan retikulatBersaing dengan sel pejamu untuk dapat nutrienBakteri mengunakan sumber energi sel penjamuBakteri bereplikasiHasil replikasi menjadi BADAN ELEMENTER Menginfeksi sel sekitarMenghasilkan sekret dan menimbulkan obstruksiKontraksi kuat otot polos sirkular dan longitudinalDisuria : nyeri saat berkemihFrekuensi dan urgensiPertahanan sistem saluran kemihAliran urin membersihkan kuman yang ada pada saluran kemihTergantung pada kondisi urin yang cukup dan tidak ada sumbatanNyeri pinggang kanan Infeksi pada pelvis dan jaringan parenkimReaksi inflamasiNyeri inflamasi yang terlokalisir pada tempat peradanganPEMERIKSAANAnamnesisPada pielonefritis akut, ditemuka Demam tinggi dengan diserti menggigil, nyeri di daerah perut dan pinggang, disertai mual dan muntah, Lelah, Sakit kepala, nafsu makan dan BB menurun, haus yang berlebihan.

Pemeriksaan fisik

Terdapat nyeri pada pinggang dan perut serta nyeri pada CVA, Bising usus melemah.

Pemeriksaan Penunjang

1.UrinalisisLeukosuria atau piuria: merupakan salah satu petunjuk penting adanya ISK.Leukosuria positif bila terdapat lebih dari 5 leukosit/lapang pandang besar (LPB) sediment air kemihHematuria: hematuria positif bila terdapat 5-10 eritrosit/LPB sediment air kemih.Hematuria disebabkan oleh berbagai keadaan patologis baik berupa kerusakan glomerulus ataupun urolitiasis.

2.BakteriologisMikroskopis : satu bakteri lapangan pandang >105 cfu/ mL urin plus piuriaBiakan bakteriTes kimiawi : tes reduksi griess nitrate berupa perubahan warna pada uji carik

3.Kultur urine untuk mengidentifikasi adanya organisme spesifik

4.Hitung koloni: hitung koloni sekitar 100.000 koloni per milliliter urin dari urin tampung aliran tengah atau dari specimen dalam kateter dianggap sebagai criteria utama adanya infeksi.

5. Foto radiologi

Indikasi untuk studi pencitraan adalah sebagai berikut:Demam atau positif hasil kultur darah yang bertahan selama lebih dari 48 jamMemburuknya tiba-tiba kondisi pasienToksisitas bertahan selama lebih dari 72 jam

MRIdidaptakan gambaran Ginjal kiri membesar, bengkak, dengan beberapa (non-meningkatkan) garis hipodens seluruh parenkim tersebut.

CT Pada foto CT lobus kiri terdapat abses .

IVPPada IVP menunjukkan pielonefritis kronis atrophic. Ginjal kanan menunjukkan atrofi masih bisa memiliki fungsi utuh ditandai dengan kekeruhan dari penyerapan bahan kontras.

USG

DIAGNOSIS BANDINGSkenario Kencing KeruhABSES GINJALEtiologi :

S.aureus secara hematogen. Tersering infeksi dari kulitSering pada penderita D.M.Pada anak-anak Gram negatif, sebagai komplikasi vesikoureteral refluk.Gejala-gejala :

Tiba-tiba menggigil, demamNyeri pada sudut kostovertebralBila abses sudah berhubungan dengan sistem kolekting timbul gejala iritasi buli.

47Laboratorium :

LekositosisBila belum berhubungan dengan sistem kolekting piuria (-), bacteriuria (-)Pada Medullary absces piuria (+), bakteriuria (+) & kultur (+) pada urin & darahGlukosuri & hiperglikemi D.M.

URETRITISEtiologi :KumanGonorrhoe(N.Gonorhoe)Kuman Non-Gonorrhoe (Klamidia Trakomatik / Urea Plasma Urelytikum)Trihomonas vaginalisOrganisme gram negatif -Escherichia coli -Entero bakteri -Pseudomonas -Klebsiella dan Proteus

Gejala-gejala :

Peradangan meatusSekret di uretraRasa terbakar dan gatalUrgensiDisuria

Laboratorium :

Kultur urineUrine analisis/urinalisaDarah lengkapSinar-Xginjal, ureter dan kandung kemihPielogram intravena (IVP)

: Mengidentifikasi organisme penyebab: Memperlihatkan bakteriuria, sel darah putih, dan endapan sel darah merah dengan keterlibatan ginjal: mengidentifikasi anomali struktur nyata: Mengidentifikasi perubahan atau abnormalitas struktur.

51PROSTATITIS Etiologi :E coli PseudomonasEnterococcus Gejala-gejala :Demam, menggigil, malaiseDisuriaSpasme uretraNyeri punggung, penis, suprapubisUrgensi, pancaran lemah dan pengosongaan yang inkomplit

Laboratorium :LekositosisPiuriaHematiuriaBakteriuria

SISTISIS AKUT Etiologi :E coli StaphylococcusSaprophyticusEnterococcus

Gejala-gejala :DisuriaUrgensiNokturiaNyeri suprapubikNyeri pinggangRasa terbakar pada saat miksi Laboratorium :Lekositosis ringanPiuriaBakteriuriaHematuriaKultur urine & tes sensitivitas

PENATALAKSANAAN PENCEGAHAN ISKJangan menunda buang air kecil, sebab menahan buang air seni merupakan sebab terbesar dari infeksi saluran kemih.

2. Perhatikan kebersihan secara baik, misalnya setiap buang air seni, bersihkanlah dari depan ke belakang. Hal ini akan mengurangi kemungkinan bakteri masuk ke saluran urin dari rektum.

Ganti selalu pakaian dalam setiap hari, karena bila tidak diganti, bakteri akan berkembang biak secara cepat dalam pakaian dalam.

4. Pakailah bahan katun sebagai bahan pakaian dalam, bahan katun dapat memperlancar sirkulasi udara.5. Hindari memakai celana ketat yang dapat mengurangi ventilasi udara, dan dapat mendorong perkembangbiakan bakteri.

Minum air yang banyak.

Gunakan air yang mengalir untuk membersihkan diri selesai berkemih.

Buang air seni sesudah hubungan kelamin, hal ini membantu menghindari saluran urin dari bakteri (Schoenstadt, 2008)

Prinsip umum penatalaksanaan ISK adalah :

Eradikasi bakteri penyebab dengan menggunakan antibiotik yang sesuai

- Mengkoreksi kelainan anatomis yang merupakan faktorpredisposisi Tujuan penatalaksanaan ISK adalah:

mencegah dan menghilangkan gejala,

mencegah dan mengobati bakteriemia dan bakteriuria,

mencegah dan mengurangi risiko kerusakan ginjal yang mungkin timbul dengan pemberian obat-obatan yang sensitif, murah, aman dengan efek samping yang minimal. Pada umumnya pasien dengan pielonefritis akut memerlukan rawat inap untuk memelihara status hidrasi dan terapi antibiotika parenteral paling sedikit 48 jamIndikasi rawat inap pasien pielonefritis akut

The Infection Disease Society of America menganjurkan satu dari tiga alternatif terapi antibiotika intravena sebagai terapi awal selama 48-72 jam sebelum diketahui mikroorganisme penyebabnya

Flurokuinolon

Mekanisme kerjanya adalah memblok sintesis DNA bakteri dengan menghambat topoisomerase II (DNA gyrase) topoisomerase IV

Fluoroquinolon menghambat bakteri batang gram negatif termasukenterobacteriaceae,Pseudomonas,Neisseria

Contoh:Norfloxacin,CiprofloxacinLevofloxacin

Aminoglikosida

Aminoglikosida adalah golongan antibiotika bakterisidal obat-obat ini juga sering digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh bakteri aerobik gram-negatif.

Ampisilin

Ampisilin merupakan derivat penisilin yang merupakan kelompok antibiotik laktam yang memiliki spektrum antimikroba yang luas.

Mekanisme kerja ampisilin yaitu menghambat sintesis dinding sel bakteri dengan cara menghambat pembentukan mukopeptida

Sefalosporin

menghambat sintesis dinding sel mikroba

terkombinasi dengan aminoglikosida (gentamisin, tobramisin) untuk memperluas dan memperkuat aktivitasnya

69Idealnya antibiotika yang dipilih untuk pengobatan ISK harus memiliki sifat-sifat sebagai berikut : dapat diabsorpsi dengan baik, ditoleransi oleh pasien, serta memiliki spektrum terbatas untuk mikroba yang diketahui atau dicurigai. Pemilihan antibiotika harus disesuaikan dengan pola resistensi lokal, disamping juga memperhatikan riwayat antibiotika yang digunakan pasien (Coyle and Prince, 2005). Jika dengan pemberian antibiotika itu keadaan klinis membaik, pemberian parenteral diteruskan sampai 1 minggu dan kemudian dilanjutkan dengan pemberian per oral selama 2 minggu berikutnya. Akan tetapi jika dalam waktu 48-72 jam setelah pemberian antibiotika keadaan klinis tidak menunjukkan perbaikan, mungkin kuman tidak sensitif terhadap antibiotika yang diberikan.Komplikasi PielonefritisKomplikasi PielonefritisPielonefritis AkutNekrosis Papila RenalisEmfisematosa PielonefritisPielonefritis KronisGagal Ginjal Kronis

Papila Renalis

Nekrosis Papila RenalisNekrosis pada piramida medula ginjal dan papila ginjal.

Nekrosis Papila Renalis

Nekrosis Papila Renalis

Emfisematosa PielonefritisInfeksi berat disertai nekrosis yang akhirnya terbentuk gas yg mengumpul pada parenkim renalis.Nitrogen (60%), Hidrogen (15%), Karbondioksida (5%), and Oksigen (8%)Dan jenis2 gasnya ada nitrogen ........78Emfisematosa Pielonefritis

Pada gambar ini menunjukkan adanya gas pada ginjal kanan.79Emfisematosa Pielonefritis

Gambar di atas menunjukkan adanya infeksi pada ginjal dan terdapat gas di dalamnya.80Gagal Ginjal KronisKerusakan yang bersifat progresif lambat pada setiap nefron yang terjadi dalam waktu lama.Tidak reversibel.Penyakit Ginjal Stadium AkhirPada gagal ginjal kronis dapat 3 stadium dan bagi pielonefritis kronis akan menyeabkan stadium terakhirnya yaitu Penyakit Ginjal Stadium Akhir: laju filtrasi glomerolus kurang dari 5-10 ml/menit81Daftar PustakaPrice, Sylvia dan Lorraine Wilson. 2012. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGCEmphysematous Pyelonephritis Sugandh Shetty, MD, FRCS Associate Professor of Urology, Oakland University (http://emedicine.medscape.com/)Papillary Necrosis Christopher Powell, MD Resident Physician, Department of Urology, University of Kansas Medical Center (http://emedicine.medscape.com/)DAFTAR PUSAKADjuanda A. dkk, 2008. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi 5. Jakarta :Fakultas Kedokteran Indonesia.Nursalam & B.B,Fransisca. 2009.Askep pada Pasien dengan Gangguan Sistem Perkemihan. Jakarta : Salemba Medika.83THANK YOU Kasus menarik dari dr. AbrahamInfeksi primer tuberkulosis urogenital(jarang)Di paru primerMenyebar ke urogenitalPenebalan kandung kemih dan asitesHidronefrosisGinjal kanan membesarBanyak perkijuan pada kandung kemihDitemukan BTA