menopause

27
REFERAT MENOPAUSE Masalah dan Pengelolaannya Disusun oleh : Yusra Dina 1102010306 Pembimbing : dr. Hj. Helida Abbas, Sp.OG

description

obgyn

Transcript of menopause

PowerPoint Presentation

REFERATMENOPAUSEMasalah dan PengelolaannyaDisusun oleh :Yusra Dina1102010306Pembimbing :dr. Hj. Helida Abbas, Sp.OG

Pendahuluan Selama tahun-tahun reproduksi manusia dewasa, antara usia sekitar 13 sampai 46 tahun, 400 sampai 500 folikel primordial cukup berkembang untuk melepaskan satu buah ovum setiap bulan (menstruasi) , sisanya berdegenerasi (menjadi atretik). Pada akhir kemampuan reproduksi (saat menopause), hanya tersisa sedikit folikel primordial di dalam ovarium, dan bahkan folikel tersebut kemudian segera berdegenerasi.Sistem hormonal yang mempengaruhi siklus menstruasi :Mekanisme Siklus MenstruasiSiklus endrometrium di bagi menjadi beberapa siklus yaitu :Siklus ovulasiOvulasi merupakan peningkatan kadar estrogen yang menghambat pengeluaran FSH, kemudian hipofise mengeluarkan LH (lutenizing hormon). Peningkatan kadar LH merangsang pelepasan oosit sekunder dari folikel. Korpus luteum mencapai puncak aktivitas fungsional 8 hari setelah ovulasi, dan mensekresi baik hormon estrogen maupun progesteron. Apabila tidak terjadi implantasi, korpus luteum berkurang dan kadar hormon menurun. Sehingga lapisan fungsional endometrium tidak dapat bertahan dan akhirnya luruh. Siklus Hipofisis-hipotalamus Menjelang akhir siklus menstruasi yang normal, kadar estrogen dan progesteron darah menurun. Kadar hormon ovarium yang rendah dalam darah ini menstimulasi hipotalamus untuk mensekresi gonadotropin realising hormone (Gn-RH). Sebaliknya, Gn-RH menstimulasi sekresi folikel stimulating hormone (FSH). FSH menstimulasi perkembangan folikel de graaf ovarium dan produksi estrogennya. Kadar estrogen mulai menurun dan Gn-RH hipotalamus memicu hipofisis anterior untuk mengeluarkan lutenizing hormone (LH). LH mencapai puncak pada sekitar hari ke-13 atau ke-14 dari siklus 28 hari. Apabila tidak terjadi fertilisasi dan implantasi ovum pada masa ini, korpus luteum menyusut, oleh karena itu kadar estrogen dan progesteron menurun, maka terjadi menstruasi. PEMBAHASANMenopauseDefinisi berhentinya menstruasi setelah terjadi amenorea selama 12 bulan berturut-turut.

Usia rata-rata menopause 51 tahun

KlasifikasiMenopause dapat terjadi secara alamiah, maupun akibat pembedahan atau penyinaran.Pada menopause dapat terjadi masalah pada jadwal terjadinya menopause yaitu:Menopause prematur: terjadi sebelum usia 40th. Biasanya disebabkan karena herediter, gangguan gizi berat, penyakit menahun dan penyakit yang merusak kedua ovarium.Menopause terlambat: terjadi diatas usia 52th. Biasanya disebabkan oleh konstitusional, fibromioma uteri dan tumor ovarium yang menghasilkan estrogen.GEJALA KLINIS MENOPAUSETidak semua perempuan menopause mempunyai keluhan. Sekitar 18% tanpa keluhan, 56% dengan keluhan dalam 1-5 tahun setelah menopause dan 26% setelah lebih dari 5 tahun.

Sindroma menopause terwujud dalam bentuk:

1. Gangguan neurovegetatif/vasomotor-hipersimpatokinetik. Gejala: Gejolak panas (hot flushes), keringat banyak, rasa kedinginan, sakit kepala, telinga berdenging, berdebar-debar, susah bernafas, dll.

2. Gangguan psikologis Gejala: Kecapaian, vertigo, iritabilitas, ketakutan, insomnia, tegang, cemas, libido berkurang, rasa kosong, kurang konsentrasi, sakit kepala, dipsnea.

3. Gangguan organic Gejala: Disparenia, pruritus vulva, pruritus vagina, stress inkontinensia, angina, kekeroposan tulang, fraktur tulang.

EtiologiPenyebab menopause adalah matinya (burning out) ovarium. Sepanjang kehidupan seks seorang wanita, kira-kira 400 folikel primordial tumbuh menjadi folikel matang dan berovulasi, dan ratusan ribu ovum berdegenerasi. Pada usia sekitar 45 tahun, hanya tinggal sedikit folikel primordial yang harus dirangsang oleh FSH dan LH. Produksi esterogen dari ovarium menurun saat jumlah folikel primordial mendekati nol. Ketika produksi esterogen turun dibawah nilai kritis, esterogen tidak dapat lagi menghambat produksi gonadotropin FSH dan LH. Sebaliknya, gonadotropin FSH dan LH (terutama FSH) diproduksi sesudah menopause dalam jumlah besar dan kontinu, tetapi ketika folikel primordial yang tersisa menjadi atretik, produksi esterogen oleh ovarium benar-benar turun menjadi nol.DIAGNOSIS MENOPAUSEAnamnesis dan pemeriksaan:Anamnesis harus mencakup riwayat keluarga, riwayat pemakaian obat-obatan serta riwayat sosial ekonomi.Meneliti faktor-faktor risiko untuk terjadinya: Kanker endometrium Kanker payudara Kerapuhan tulang/osteoporosis: Pemeriksaan densitometerPenyakit kardiovaskuler.Pemeriksaan fisik diagnostic lengkapPemeriksaan laboratorium terutama untuk lipid, gula darah, kalsium, fungsi hati dan ginjal.Paps Smear, kalau mungkin dengan mammogramBila perlu lakukan biopsy endometrium terutama bila ada riwayat perdarahan pervaginam yang tidak teratur.

TatalaksanaPrinsip pengelolaan menopause :Estrogen hanya digunakan bila ada indikasi, dengan dosis rendah dan dalam waktu sesingkat mungkin sesuai dengan keluhan.Estrogen dapat digunakan untuk mengobati/mencegah gangguan vasomotor, atrofi genital, osteoporosis serta penyakit jantung arteriosklerosik. Bila uterus utuh sebaiknya estrogen dikombinasikan dengan progestin pada setiap akhir siklus (7-10 hari).Preparat estrogen topical baik untuk kasus atrofi vulvovagina.Bila timbul perdarahan pervaginam, harus diperiksa dengan teliti.Setiap tahun pasien yang diobati dengan preparat estrogen harus diperiksa keadaan panggul, mammae, tekanan darah dan pemeriksaan sitology.Terapi estrogen tidak boleh diberikan pada wanita dengan estrogen dependent tumor.Sebelum terapi hormonal pengganti dilaksanakan, pasien harus diberikan penerangan mengenai keuntungan dan kerugiannya.PEMBERIANPREPARATDOSISEstrogen OralEstrogen konjugasi0,3 mg, 0,625 mg, 0,9 mg, 1,25 mg, 2,5 mgEstradiol micronized1 mg, 2 mgEstropipat0,625 mg, 1,25 mg, 2,5 mg, 5 mgEtinil estradiol0,02 mg, 0,05 mg, 0,5 mgQuinestrol100 gKlorotrianisen12 mg, 25 mgDietilstilbestrol1 mg, 5 mgEstrogen SistemikEstradiol transdermal0,05 mg, 0,1 mgEstradiol valerat injeksi20mg/10ml, 40mg/10ml, 4mg/10mlPoliestradiol fosfat injeksi40 mgEstrogen VaginaEstrogen konjugasi0,625 mg/gram (salep)Estradiol micronized0,1 mg/gramEstropipat1,5 mg/gramProgesteron OralMPA2,5 mg, 5 mg, 10 mgMegestrol asetat20 mg, 40 mgNoretindron0,35 mgNoretindron asetat5 mgProgesteron InjeksiDepoprovera100 mg/ml, 400 mg/mlPola pemakaianPemberian secara berkala (sekuensial) :Pemakaian estrogen selama 21-25 hari, dikombinasikan dengan pemakaian progesterone selama 10-12 hari.Ada beberapa cara pemberian :Cukup diberikan estrogen saja selama 3 minggu (terutama estriol), kemudian 1 minggu istirahat. Masa istirahat ini untuk melihat ada tidaknya keluhan. Bila keluhan hilang, dosis dapat diturunkan.Pemberian estrogen selama 4 minggu, ditambah progesterone hari 1-14.Pemberian estrogen hari 1-21 dan ditambah progesterone hari ke 10-21.Pemberian estrogen selama 4 minggu dan ditambah progesterone hari ke 12-25.Pemberian estrogen hari 1-14 dilanjutkan pemberian progesterone hari ke 15-21.

Pemberian berkesinambungan (continuous) :Pemberian terus menerus tanpa sela dengan maksud untuk mencegah terjadinya perdarahan lecut (withdrawl bleeding).

Daftar PustakaSoewondo, Pradana. Menopause, Andropause dan Somatopause Perubahan Hormonal Pada Proses Menua dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Edisi V. Jakarta: Interna Publishing. 2010. Hal 2078-2082.Guyton AC, Hall JE. Fisiologi Sebelum Kehamilan dan Hormon-Hormon Perempuan dalam Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 12. Penterjemah: dr. M. Djauhari Widjajakusumah. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2007. Hal 1069-1085.Sherwood, Lauralee. Sistem Reproduksi dalam Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem Edisi 6. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2012. Hal 810-870.Noerpramana, NP. Perempuan Dalam Berbagai Masa Kehidupan dalam Ilmu Kandungan Edisi ke-3. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2011. Hal 92-110.Martaadisoebrata D. dkk. Menopause dalam Pedoman Diagnosis dan Terapi Obstetri dan Ginekologi, RSUP dr.Hasan Sadikin. Bagian II Ginekologi. Bandung: SMF Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Univ. Padjajaran, RSUP dr.Hasan Sadikin. 1997. Hal 47-53.Kim M-J, Cho J, Ahn Y, Yim G, Park H-Y. Association between physical activity and menopausal symptoms in perimenopausal women. BMC Womens Health. 2014. (Diakses 24 April 2015 pukul 19.00 WIB)Ganong, W. F. Gonad: Perkembangan & Fungsi Sistem Reproduksi dalam Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 22. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2003. Hal 428-470.Shuster, Lynne T. et al. Premature Menopause or Early Menopause: Long-Term Health Consequences. Maturitas 65.2 (2010): 161. PMC. Web. 3 May 2015.Loho MF, Wantania J. Gangguan Pada Masa Bayi, Kanak-Kanak, Pubertas, Klimakterium, dan Senium dalam Ilmu Kandungan. Edisi ke-3. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2011. Hal 186-196.Li, Ying et al. Use Acupuncture to Relieve Perimenopausal Syndrome: Study Protocol of a Randomized Controlled Trial. Trials 15 (2014): 198. PMC. Web. 29 Apr. 2015.Suherman, SK. Estrogen dan Progestin, Agonis dan Antagonisnya dalam Farmakologi dan Terapi. Ed Ke 5. Jakarta : Dept Farmakologi dan Terapeutik FKUI. 2007. Hal 455-467.Burbos N, Morris EP. Menopausal symptoms.BMJ Clinical Evidence. 2011. (Diakses 29 April 2015 pukul 17.00 WIB)Aidelsburger, Pamela et al. Alternative Methods for the Treatment of Post-Menopausal Troubles.GMS Health Technology Assessment8 (2012): Doc03.PMC. (Diakses 29 April 2015 pukul 17.30 WIB)TERIMAKASIH KUNJUNGAN PERTAMAAnamnesis

1 mingguPemeriksaan Fisik

Pap Smear

Pemeriksaan Laboratorium

Konseling, informasi, edukasi

KUNJUNGAN KEDUAPenilaian klinis

4 mingguPenilaian laboratorium

Pemberian terapi hormonal pengganti

KUNJUNGAN KETIGAPenilaian klinis

3 bulanPenambahan estrogen atau progesteron

KUNJUNGAN KEEMPATPenilaian klinis

6 bulan

KUNJUNGAN KELIMAPenilaian klinis

12 bulanMammogram

KUNJUNGAN KEENAMPenilaian klinis

setiap tahunPemeriksaan laboratorium ulangan

Biopsi endometrium

KUNJUNGAN ULANGPenilain klinis

Evaluasi hasil pengobatan