Menleb. Badan Kan
-
Upload
hana-r-himmah -
Category
Documents
-
view
26 -
download
0
Transcript of Menleb. Badan Kan
Laporan Responsi Hari/tanggal : Jum’at, 14 Maret 2014
Manajemen Lab. Mutu Pagan Dosen : Dwi Yuni Hastati STP, DEA
Daftar Periksa Kesesuaian
Terhadap ISO/IEC 17025
SJMP B / P1
Nety Agustin J3E112022
Stacia Wiranata J3E112093
Lina Dwi Sanjaya J3E112117
SUPERVISOR JAMINAN MUTU PANGAN
PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
ISO (Organisasi Internasional untuk Standardisasi) dan IEC (International
Electrotechnical Komisi) membentuk sistem khusus untuk standardisasi di seluruh
dunia. Badan nasional yang menjadi anggota ISO atau IEC berpartisipasi dalam
pengembangan Standar Internasional melalui komite teknis ditetapkan oleh organisasi
masing-masing untuk menangani bidang-bidang khusus kegiatan teknis.
Edisi pertama (1999) Standar Internasional ini diterbitkan sebagai hasil dari
pengalaman yang ekstensif dalam implementasi ISO/IEC Guide 25 dan EN 45001
yang telah digantikan. Berisi semua persyaratan yang harus dipenuhi oleh
laboratorium pengujian dan kalibrasi apabila mereka ingin mendemonstrasikan
bahwa mereka mengoperasikan sistem manejemen, secara teknis kompeten, dan
mampu menyajikan hasil yang secara teknis absah.
Edisi pertama mengacu kepada ISO 9001:9004 dan ISO 9002:1994. Standar-
standar tersebut telah digantikan dengan ISO 9001:2000 yang menyebabkan perlunya
menyelaraskan ISO/IEC 17025. Dalam edisi kedua ini, beberapa klausul telah
diamandemen atau ditambah hanya apabila diperlukan untuk menyelaraskan dengan
ISO 9001:2000.
Perkembangan dalam penggunaan sistem manajemen, secara umum telah
meningkatkan kebutuhan untuk memastikan bahwa laboratorium yang merupakan
bagian dari suatu organisasi yang lebih besar atau yang menawarkan jasa lainnya
dapat mengoperasikan sistem manajemen yang dipandang memenuhi persyaratan ISO
9001 serta memenuhi Standar Internasional ini. Laboratorium pengujian dan kalibrasi
yang memenuhi Standar Internasional ini juga akan beroperasi sesuai dengan ISO
9001. Badan akreditasi yang mengakui kompetensi laboratorium pengujian dan
kalibrasi sebaiknya menggunakan Standar Internasional ini sebagai dasar akreditasi
mereka. Keberterimaan hasil pengujian dan kalibrasi diantara negara-negara
sebaiknya difasilitasi apabila laboratorium memenuhi persyaratan Standar
Internasional inI.
ISO / IEC 17025 “ Persyaratan Umum Kompetensi Laboratorium Pengujian
dan Laboratorium Kalibrasi” mensyaratkan laboratorium untuk memiliki “prosedur
pengendalian mutu untuk memantau keabsahan tes dan kalibrasi yang dilakukan. “Ini
berarti bahwa laboratorium harus melakukan berbasis kinerja internal “quality
control” .Penggunaan Standar Internasional ini dapat memfasilitasi kerjasama antar
laboratorium dan lembaga-lembaga lainnya, dan membantu dalam pertukaran
informasi dan pengalaman.
1.2 Tujuan
Memperbaiki infrastruktur suatu badan laboratorium pengujian, sehingga
dengan perbaikan tersebut laboratorium yang telah didirikan akan mendapatkan
sertifikasi dari Badan Komite Akreditasi Nasional meningkatkan kepercayaan
konsumen.
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
2.1 Hasil
4.1 Organisasi
SK Pembentukan laboratorium pengujian. Contoh : PT.SBM
NO.ADM/SK/CE/08-1010, 23 Des 2008
Memiliki rekaman sertifikat IMB
Surat Notaris Pendirian Laboratorium
Bukti pelaksanaan jaminan mutu hasil pengujian kalibrasi
Daftar standar acuan dan peralatan ukur untuk laboratorium
Ruang lingkup untuk laboratorium penguji
Organisasi/ struktur organisasi
4.2 Sistem Manajemen
Memiliki struktur organisasi yang jelas.
Memiliki prosedur yang baik.
Memiliki kebijakan mutu.
Memiliki rekaman (checklist mengenai rencana yang teleh dilakukan).
Adanya pembagian tugas pokok dan fungsi yang jelas setiap masing-
masing divisi.
Adanya standar atau ketentuan mengenaik teknik pendokumentasian
dan penyimpanan hasil rekaman.
Memiliki visi dan misi menejemen laboratorium.
Memiliki sertifikat training mengenai GLP.
Memiliki matrik kegiatan yang sesuai dengan persyaratan ISO 17025
Memiliki metode yang tervalidasi
Memiliki rekaman mengadakan seminar mengenai GLP
memiliki sertifikat yang berhubungan dengan GLP, sistem
dokumentasi, keselamatan kerja, dll
4.3 Pengendalian Dokumen
Dokumen normatif
Membuat SOP dalam pendokumentasian
Gambar atau dokumentasi prosedur mutu
Metode pengujian dan / atau kalibrasi
4.4 Kaji ulang permintaan, tender dan kontrak
Bukti ketelusuran pengukuran.
Kaji ulang permohonan akreditasi
4.5 Subkontrak pengujian dan kalibrasi
Memiliki bukti kerjasama dengan laboratorium yang sejenis
Memiliki bukti perjanjian untuk laboratoriun rujukan
4.6 Pembelian jasa dan perbekalan
Memiliki rekaman kualitas bahan baku
Formulir standarisasi dan spesifikasi
Memiliki fasilitas yang baik dan memadai untuk menyimpan rekaman
4.7 Pelayanan kepada pelanggan
Memiliki rekaman penyiapan, pengemasan dan penyerahan barang
yang diuji
Memiliki rekaman bahan yang akan diuji
Memiliki data konsumen
Memiliki rekaman permintaan pelanggan dan memantau kerja
laboratorium
4.8 Pengaduan
kebijakan dan prosedur penyelesaian pengaduan
dokumen pengaduan dan penyelesaian pengaduan
4.9 Pengendalian pekerjaan pengujian dan/atau kalibrasi yang tidak sesuai
memiliki laporan pertanggung jawaban
memiliki jadwal kajian ulang terhadap hasil analisis.
memiliki aspek manajemen mutu 5M
4.10 Peningkatan
Bukti pelaksanaan audit internal
Bukti pelaksanaan kajian ulang pada sistem manajemen
Melakukan study banding antar laboratorium sejenis
Memiliki bukti peningkatan kelengkapan fasilitas
4.11 Tindakan perbaikan
Memiliki rekaman inspeksi atau evaluasi program kerja dan kinerja
pekerja
Menyusun dan memiliki jadwal pelaksanaan audit mtu
Mengikutkan kursus bagi para pekerja
Melengkapi fasilitas (sarana dan prasarana)
4.12 Tindakan pencegahan
Melakuan jadwal pemantauan secara berkala terhadap kelangsungan
proses analisis
Melakukan identifikasi mengenai sumber bahaya.
Melakukan teknik-teknik pencegahan mengenai kesehatan dan
keselamatan kerja
Melengkapi laboratorium dengan APD
4.13 Pengendalian Rekaman
Memiliki rekaman pengumpulan data hasil analisis
Menyimpan rekaman sesuai dengan jenisnya
Memiliki tempat penyimpanan rekaman yang jelas da mudah dicari
Menjaga kerahasiaan rekaman yang tidak boleh diketahui oleh publik
Memberikan pelabelan yang lengkap untuk masing-masing rekaman
Menentukan batas jangka waktu penyimpanan
Munyusun jadwal pemusnahan rekaman
Adanya struktur pekerja dibagian dokumentasi/rekaman
5.7 Pengambilan Sampel
Menyediakan stok sampel yang cukup
Memiliki SOP pengambilan sampel
Memiliki kebijakan mutu pengambilan sampel
Pemberian label yang jelas pada sampel
Dilakukan oleh ahlinya
5.8 Penanganan barang yang diuji dan dikalibrasi
Menyediakan transportasi yang cukup
Memiliki SOP penanganan barang yang baik
Memiliki tempat penyimpanan barang yang baik dan tepat
Memiliki bukti pengolahan limbah yang baik
Memiliki rekaman mengenai penanganan barang
5.9 Jaminan mutu hasil pengujian dan kalibrasi
Menyediakan peralatan untuk melakukan pemeriksaan sampel secara
periodik
Membuat laporan hasil studi banding dengan menganut metode
standar nasional atau internasional
Melakukan kajian ulang terhadap hasil yang menyimpang sehingga
laporang yang diberiakan tepat
5.10 Pelaporan hasil
Rekaman sertifikat hasil pengujian
Laboratorium melakukan pelaporan hasil sebelum dan sesudah
perbaikan
Rekaman sertifikat hasil revisi
2.2 Pembahasan
Laboratorium (disingkat lab) adalah tempat riset ilmiah, eksperimen,
pengukuran ataupun pelatihan ilmiah dilakukan. Laboratorium biasanya dibuat
untuk memungkinkan dilakukannya kegiatan-kegiatan tersebut secara terkendali
(Anonim, 2007). Pengertian lain menurut (Sukarso 2005, dalam aziz),
laboratorium ialah suatu tempat dimana dilakukan kegiatan kerja untuk
mernghasilkan sesuatu. Tempat ini dapat merupakan suatu ruangan tertutup,
kamar, atau ruangan terbuka, misalnya kebun dan lain-lain
Berdasarkan definisi tersebut, laboratorium adalah suatu tempat yang
digunakan untuk melakukan percobaan maupun pelatihan yang berhubungan
dengan ilmu fisika, biologi, dan kimia atau bidang ilmu lain, yang merupakan
suatu ruangan tertutup, kamar atau ruangan terbuka seperti kebun dan lain-lain.
4.1 Organisasi
Organisasi diartikan menggambarkan pola-pola, skema bagan yang
menunjukkan garis-garis perintah,kedudukan karyawan, hubungan-hubungan yang
ada, dan lain sebagainya. Organisasi hanya merupakan alat dan wadah tempat
manajer melakukan kegiatan-kegiatannya untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Laboratorium berusaha mengimplementasikan, memelihara dan meningkatkan
Sistem Manajemen yang ditetapkan dalam SNI 17025 : 2005. Seluruh kegiatan
tenaga pelaksana dilakukan dalam kondisi independen, bebas dari pengaruh
tekanan komersial, keuangan dan tekanan lainnya yang dapat mempengaruhi mutu
kerja.
Untuk mencapai Sasaran dan Kebijakan Mutu yang ditetapkan dalam SNI
17025 : 2005 suatu organisasi dalam laboratorium harus memilki :
SK Pembentukan laboratorium pengujian. Contoh : PT.SBM
NO.ADM/SK/CE/08-1010, 23 Des 2008
Memiliki rekaman sertifikat IMB
Surat Notaris Pendirian Laboratorium
Bukti pelaksanaan jaminan mutu hasil pengujian kalibrasi
Daftar standar acuan dan peralatan ukur untuk laboratorium
Ruang lingkup untuk laboratorium penguji
Organisasi/ struktur organisasi
4.2 Sistem Manajemen
Manajemen laboratorium (laboratory management) adalah usaha untuk
mengelola laboratorium. Suatu laboratorium dapat dikelola dengan baik sangat
ditentukan oleh beberapa faktor yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya.
Beberapa alat-alat laboratorium yang canggih, dengan staf profesional yang
terampil belum tentu dapat berfungsi dengan baik, jika tidak didukung oleh
adanya manajemen laboratorium yang baik. Oleh karena itu manajemen
laboratorium adalah suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan
laboratorium sehari-hari.
Agar mendapatkan sertifikat dari badan Komite Akreditasi Nasional yang
merujuk pada SNI 17025 : 2005 suatu sistem menejemen dalam laboratorium
harus memilki persyaratan menejemen sebagai berikut :
Memiliki struktur organisasi yang jelas.
Memiliki prosedur yang baik.
Memiliki kebijakan mutu.
Memiliki rekaman (checklist mengenai rencana yang teleh dilakukan).
Adanya pembagian tugas pokok dan fungsi yang jelas setiap masing-masing
divisi.
Adanya standar atau ketentuan mengenaik teknik pendokumentasian dan
penyimpanan hasil rekaman.
Memiliki visi dan misi menejemen laboratorium.
Memiliki sertifikat training mengenai GLP.
Memiliki matrik kegiatan yang sesuai dengan persyaratan ISO 17025
Memiliki metode yang tervalidasi
Memiliki rekaman mengadakan seminar mengenai GLP
memiliki sertifikat yang berhubungan dengan GLP, sistem dokumentasi,
keselamatan kerja, dll
4.3 Pengendalian Dokumen
Prinsip dasar pengendalian dokumen adalah mamastikan bahwa informasi yang
tepat tersedia, di tempat yang benar, di waktu yang tepat dan revisi yang sesuai.
Suatu hal yang nampaknya sepele dalam bekerja tetapi pada kenyataannya kita
sering menemui masalah ketika berusaha menemukan suatu dokumen (baca
informasi), khususnya pada saat paling dibutuhkan.
Organisasi harus membuat dan memelihara prosedur untuk mengendalikan
semua dokumen yang diwajibkan oleh SNI 17025 : 2005 agar mendapatkan
sertifikat dari KAN. Adapun persyaratan yang harus dimiliki adalah:
Dokumen normatif
Membuat SOP dalam pendokumentasian
Gambar atau dokumentasi prosedur mutu
Metode pengujian dan / atau kalibrasi
4.4 Kaji ulang permintaan, tender dan kontrak
Kaji ulang permintaan, tender dan kontrak ini dilakukan untuk mengkaji
permintaan yang diberikan oleh tender serta mengkaji kembali kontrak kerja
dengan mitra. Untuk mencapai Sasaran dan Kebijakan Mutu yang ditetapkan
dalam SNI 17025 : 2005 kajian ulang permintaan tenser dan kontrak dalam
laboratorium harus memilki :
Bukti ketelusuran pengukuran.
Kaji ulang permohonan akreditasi
4.5 Subkontrak pengujian dan kalibrasi
Subkontrak merupakan kegiatan yang dilakukan oleh suatu laboratorium
pengujian sebelum diadakan atau dimulainya suatu pengujian. Agar suatu
laboratorium pegujian mendapatkan sertifikasi dari badan Komite Akreditasi
Nasional yang merujuk pada ISO 17025, suatu laboratoriuk kimia harus memiliki:
Memiliki bukti kerjasama dengan laboratorium yang sejenis
Memiliki bukti perjanjian untuk laboratoriun rujukan
4.6 Pembelian jasa dan perbekalan
Ketersediaan dana sangat diperlukan dalam operasional laboratorium. Tanpa
adanya dana yang cukup, kegiatan laboratorium akan berjalan tersendat-sendat,
bahkan mungkin tidak dapat beroperasi dengan baik. Dalam pembelian jasa
dan perbekelan diperlukan dana atau administrasi yang cukup juga. Adapun
persyaratan ISO 17025 yang harus dimiliki oleh laboratorium apabila ingin
mendapatkan sertikat dari KAN, yaitu
Memiliki rekaman kualitas bahan baku
Formulir standarisasi dan spesifikasi
Memiliki fasilitas yang baik dan memadai untuk menyimpan rekaman
4.7 Pelayanan kepada pelanggan
Pelanggan merupakan sasaran atau target didirikanya suatu laboratorium
pengujian. dengan dijadikannya pelanggan sebagai target atau sasaran, maka
pelayanan yang baik sangat diperlukan agar pelangganpun bersedia menggunakan
jasa yang kita berikan. Adapun persyaratan pelayanan kepada kosumen yang
merujuk pada ISO 17025, suatu labolatorium pengujian harus memiliki:
Memiliki rekaman penyiapan, pengemasan dan penyerahan barang yang diuji
Memiliki rekaman bahan yang akan diuji
Memiliki data konsumen
Memiliki rekaman permintaan pelanggan dan memantau kerja laboratorium
4.8 Pengaduan
Pengaduan merupakan keluhan yang disampaikan oleh konsumen atau
pelanggan terhadap kinerja yang telah diberikan oleh laboratorium pengujian.
pengajuan tersebut dapat berupa pengajuan secara tertulis dan tidak tertulis. Dalam
menghadapi berbagai pengaduan dari para pelanggan atau konsumen tersebut,
suatu laboratorium harus memiliki persyaratan yang merujuk pada ISO 17025,
agar mendapatkan sertifikat dari KAN. Hal yang harus dimiliki tersebut berupa:
kebijakan dan prosedur penyelesaian pengaduan
rekaman pengaduan dan penyelesaian pengaduan
4.9 Pengendalian pekerjaan pengujian dan/atau kalibrasi yang tidak sesuai
Dalam melakukan pengujian sampel diperlukan alat yang standar agar
didapatkan kalibrasi yang tepat dan sesuai. Suatu laboratorium harus memenuhi
berbagai persyaratan yang merujuk pada ISO 17025, agar mendapatkan sertifikat
dari badan Komite Akreditasi Nasional. Suatu laboratorium harus memiliki:
memiliki laporan pertanggung jawaban
memiliki jadwal kajian ulang terhadap hasil analisis.
memiliki aspek manajemen mutu 5M
4.10 Peningkatan
Apabila suatu laboratorium melakukan pengelolaan secara baik dan
berstruktur maka suatu laboratorium akan megalami perbaikan, sehingga mutu dari
laboratorium pengujian tersebut akan semakin meningkat. Berdasarkan ISO 17025
peningkatan mutu suatu laboratorium akan mendapatkan sertifikat apabila telah
memiliki berbagai persyaratan sebagai beriukut:
Bukti pelaksanaan audit internal
Bukti pelaksanaan kajian ulang pada sistem manajemen
Melakukan study banding antar laboratorium sejenis
Memiliki bukti peningkatan kelengkapan fasilitas
4.11 Tindakan perbaikan
Pada pembentukan suatu badan laboratorium atau jasa diperlukan suatu
tindakan perbaikan untuk meningkatkan kualitas, eksistensi dan dapat tetap
bertahan agar konsumen tetap percaya dan berdatangan untuk menggunakan jasa
yang ditawarkan. Dalam hal tindakan perbaikan, suatu badan laboratorium harus
memiliki:
Memiliki rekaman inspeksi atau evaluasi program kerja dan kinerja pekerja
Menyusun dan memiliki jadwal pelaksanaan audit mtu
Mengikutkan kursus bagi para pekerja
Melengkapi fasilitas (sarana dan prasarana)
4.12 Tindakan pencegahan
Setiap menjalankan suatu usaha atau jasa, ketidaksesuain atau kendala selalu
ditemukan dalam menjalankan usaha tersebut. Kebijakan dan prosedur yang baik
diperlukan untuk mencegah adanya ketidaksesuaian data atau hasil pengujian.
Tidakan pecegahan tersebut dapat dilakukan dengan cara:
Melakuan jadwal pemantauan secara berkala terhadap kelangsungan proses
analisis
Melakukan identifikasi mengenai sumber bahaya.
Melakukan teknik-teknik pencegahan mengenai kesehatan dan keselamatan
kerja
Melengkapi laboratorium dengan APD
4.13 Pengendalian Rekaman
Rekaman merupakan dokumen data hasil pengujian dan kegiatan lain yang
telah diisi, dan disimpan sebagai bukti telah dilakukannya pengujian. Untuk
mendapatkan sertifikat dari Komite Akreditasi Naasional suatu laboratorium harus
memiliki persyaratan yang merujuk pada ISO 17025. Persyaratana yang harus
terpenuhi tersebut meliputi:
Memiliki rekaman pengumpulan data hasil analisis
Menyimpan rekaman sesuai dengan jenisnya
Memiliki tempat penyimpanan rekaman yang jelas da mudah dicari
Menjaga kerahasiaan rekaman yang tidak boleh diketahui oleh publik
Memberikan pelabelan yang lengkap untuk masing-masing rekaman
Menentukan batas jangka waktu penyimpanan
Munyusun jadwal pemusnahan rekaman
Adanya struktur pekerja dibagian dokumentasi/rekaman
5.7 Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel merupakan salah satu tahapan yang harus dilakukan dalam
melakukan pengujian. Pengambilan sampel tersebut dapat dilakukan dengan cara
sampling. Untuk mencapai Sasaran dan Kebijakan Mutu yang ditetapkan dalam
SNI 17025 : 2005 saat melakukan pengambilan sampel dalam pengujian, suatu
laboratorium pengujian harus memilki :
Menyediakan stok sampel yang cukup
Memiliki SOP pengambilan sampel
Memiliki kebijakan mutu pengambilan sampel
Pemberian label yang jelas pada sampel
Dilakukan oleh ahlinya
5.8 Penanganan barang yang diuji dan dikalibrasi
Sampel yang akan dilakukan pengujian hendaknya dilakukan penganganan
yang baik. Pengangan terhadap sampel perlu diperhatikan, karena akan
berpengaruh terhadap hasil yang diberikan. Apabila dalam melakukan
penanganan sampel kurang baik maka hasil yang diberikanpun kurang valid.
Adapun persyaratan yang harus terpenuhi dalam penanganan barang yang diuji
dan dikalibrasi agar suatu laboratorium mendapatkan sertifikat dari badan KAN,
yaitu:
Menyediakan transportasi yang cukup
Memiliki SOP penanganan barang yang baik
Memiliki tempat penyimpanan barang yang baik dan tepat
Memiliki bukti pengolahan limbah yang baik
Memiliki rekaman mengenai penanganan barang
5.9 Jaminan mutu hasil pengujian dan kalibrasi
Jaminan mutu hasil pengujian sangat diperlukan untuk menjamin kepercayaan
konsumen terhadap laboratorium pengujian. Untuk mencapai Sasaran dan
Kebijakan Mutu yang ditetapkan dalam SNI 17025 : 2005 Jaminan mutu hasil
pengujian suatu laboratorium kimia harus memilki :
Menyediakan peralatan untuk melakukan pemeriksaan sampel secara periodik
Membuat laporan hasil studi banding dengan menganut metode standar
nasional atau internasional
Melakukan kajian ulang terhadap hasil yang menyimpang sehingga laporang
yang diberiakan tepat
5.10 Pelaporan hasil
Pelaporan hasil merupakan langkah terakhir yang harus dilakukan oleh suatu
laboratorium pengujian setelah melakukan análisis sampel dan semua data yag
diperlukan telah didapatkan. Untuk mencapai Sasaran dan Kebijakan Mutu yang
ditetapkan dalam SNI 17025 : 2005 pelaporan hasil pengujian suatu laboratorium
kimia harus memilki :
Rekaman sertifikat hasil pengujian
Laboratorium melakukan pelaporan hasil sebelum dan sesudah perbaikan
Rekaman sertifikat hasil revisi
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Laboratorium ialah suatu tempat dimana dilakukan kegiatan kerja untuk
mernghasilkan sesuatu. (Sukarso 2005, dalam aziz). Agar semua kegiatan yang
dilakukan di dalam laboratorium dapat berjalan dengan lancar,dibutuhkan
sistem pengelolaan operasional laboratorium yang baik dan sesuai dengan situasi
kondisi setempat. Untuk mencapai hal tersebut, beberapa hal yang telah dijelaskan
dalam BAB 3 perlu diperhatikan.
3.2 Saran
Apabila suatu laboratorium pengujian menginginkan peningkatan terhadap mutu
laboratoriun dan pelanggan, maka suatu laboratorium pengujian
DAFTAR PUSTAKA
Aziz Muslim Much . S.Kom., M.Kom. Pengelolaan Laboratorium , http://unnes.info .
di akses 19 Maret 2014
Anoim. Pengelolaan Laboratorium Biologi Kerja sama PPPG IPA dengan Dit
Pembinaan SMA