I. PENDAHULUANlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · kan masukan...

81
LAPORAN TAHUNAN 2012 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 1 I. PENDAHULUAN BPTP Lampung dalam era desentralisasi dituntut harus selalu pro- aktif, responsif dan antisipatif dalam mendukung pembangunan pertanian, khususnya pembangunan sistem dan usaha agribisnis di daerah. Hal ini berarti BPTP Lampung harus dapat menjadi institusi yang mampu memberi- kan masukan dalam membantu mengarahkan pembangunan pertanian di daerah. BPTP juga harus dapat dengan segera merespon permasalahan- permasalahan di sektor pertanian yang muncul di daerah. Selama keberadaannya, BPTP Lampung tetap aktif melaksanakan peng- kajian, perakitan dan pengembangan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi di Provinsi Lampung. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain SL-PTT Padi dan Jagung, PSDSK, Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP), Analisis Kebijakan, Sinkronisasi dan Koordinasi dalam Pendampingan Teknologi Program Utama Kementerian Pertanian, Pengkajian Kompetitif, Diseminasi dan Advokasi Inovasi Pertanian, Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (M-KRPL), Model Pengembangan Pertanian Perdesaan Melalui Inovasi (MP3MI), serta Kegiatan PIPKPP; yang berdampak langsung maupun tidak langsung bagi kesejahteraan masyarakat petani di Lampung. Laporan Tahunan ini merupakan laporan kegiatan BPTP Lampung selama Tahun 2012 dalam mengisi dan mencapai misinya. Dokumentasi capaian kinerja BPTP Lampung yang dituangkan dalam bentuk laporan tahun- an ini, menggambarkan secara menyeluruh dari dua sudut pandang yaitu ke- berhasilan dan kegagalan. Hal ini dilakukan sebagai wahana evaluasi dan bahan pembelajaran ke depan, mulai dari perencanaan dan perumusan program sampai dengan implementasi kegiatan. Materi pokok yang disajikan dalam Laporan Tahunan ini meliputi sumberdaya manusia, sarana dan prasarana, program, anggaran serta sinopsis kegiatan litkaji yang dilakukan BPTP Lampung pada TA. 2012.

Transcript of I. PENDAHULUANlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · kan masukan...

Page 1: I. PENDAHULUANlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · kan masukan dalam membantu mengarahkan pembangunan pertanian di daerah ... Pertanian Badan Litbang

LAPORAN TAHUNAN 2012

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 1

I. PENDAHULUAN

BPTP Lampung dalam era desentralisasi dituntut harus selalu pro-

aktif, responsif dan antisipatif dalam mendukung pembangunan pertanian,

khususnya pembangunan sistem dan usaha agribisnis di daerah. Hal ini

berarti BPTP Lampung harus dapat menjadi institusi yang mampu memberi-

kan masukan dalam membantu mengarahkan pembangunan pertanian di

daerah. BPTP juga harus dapat dengan segera merespon permasalahan-

permasalahan di sektor pertanian yang muncul di daerah.

Selama keberadaannya, BPTP Lampung tetap aktif melaksanakan peng-

kajian, perakitan dan pengembangan teknologi pertanian tepat guna spesifik

lokasi di Provinsi Lampung. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain SL-PTT

Padi dan Jagung, PSDSK, Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP),

Analisis Kebijakan, Sinkronisasi dan Koordinasi dalam Pendampingan

Teknologi Program Utama Kementerian Pertanian, Pengkajian Kompetitif,

Diseminasi dan Advokasi Inovasi Pertanian, Model Kawasan Rumah Pangan

Lestari (M-KRPL), Model Pengembangan Pertanian Perdesaan Melalui Inovasi

(MP3MI), serta Kegiatan PIPKPP; yang berdampak langsung maupun tidak

langsung bagi kesejahteraan masyarakat petani di Lampung.

Laporan Tahunan ini merupakan laporan kegiatan BPTP Lampung

selama Tahun 2012 dalam mengisi dan mencapai misinya. Dokumentasi

capaian kinerja BPTP Lampung yang dituangkan dalam bentuk laporan tahun-

an ini, menggambarkan secara menyeluruh dari dua sudut pandang yaitu ke-

berhasilan dan kegagalan. Hal ini dilakukan sebagai wahana evaluasi dan

bahan pembelajaran ke depan, mulai dari perencanaan dan perumusan

program sampai dengan implementasi kegiatan. Materi pokok yang disajikan

dalam Laporan Tahunan ini meliputi sumberdaya manusia, sarana dan

prasarana, program, anggaran serta sinopsis kegiatan litkaji yang dilakukan

BPTP Lampung pada TA. 2012.

Page 2: I. PENDAHULUANlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · kan masukan dalam membantu mengarahkan pembangunan pertanian di daerah ... Pertanian Badan Litbang

LAPORAN TAHUNAN 2012

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 2

II. ORGANISASI

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Lampung adalah Unit

Pelaksana Teknis Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Badan

Litbang Pertanian) yang berada di bawah dan bertanggungjawab langsung

kepada Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian.

Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor: 16/Permentan/OT.140/3/

2006 tanggal 1 Maret 2006, BPTP Lampung mempunyai tugas melaksanakan

pengkajian dan perakitan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi.

Dalam melaksanakan tugas tersebut BPTP Lampung menyelenggarakan

fungsi :

(1) Inventarisasi dan identifikasi kebutuhan teknologi pertanian tepat guna

spesifik lokasi.

(2) Penelitian, pengkajian dan perakitan teknologi pertanian tepat guna

spesifik lokasi.

(3) Pelaksanaan pengembangan teknologi dan diseminasi hasil pengkajian

serta perakitan materi penyuluhan.

(4) Penyiapan kerjasama, informasi, dokumentasi, serta penyebarluasan dan

pendayagunaan hasil pengkajian, perakitan dan pengembangan

teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi.

(5) Pelayanan teknik kegiatan pengkajian, perakitan dan pengembangan

teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi.

(6) Pelaksanaan Urusan Tata Usaha dan Rumah Tangga Balai.

Untuk melaksanakan tugas dan fungsi tersebut, Kepala Badan Litbang

Pertanian melalui keputusan No: OT.130.95.2003 tanggal 31 Desember 2003,

BPTP Lampung dilengkapi 4 kelompok pengkaji (Kelji) yaitu: Kelji Sumber-

daya, Kelji Budidaya, Kelji Mekanisasi dan Teknologi Hasil Pertanian (MTHP),

dan Kelji Sosial Ekonomi.

Susunan organisasi dan tata kerja BPTP Lampung terdiri dari :

a. Subbagian Tata Usaha

Mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian, keuangan, per-

lengkapan, surat menyurat, dan kearsipan, serta rumah tangga.

Page 3: I. PENDAHULUANlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · kan masukan dalam membantu mengarahkan pembangunan pertanian di daerah ... Pertanian Badan Litbang

LAPORAN TAHUNAN 2012

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 3

b. Seksi Kerjasama dan Pelayanan Pengkajian (KSPP)

Seksi KSPP mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan

rencana, program, anggaran, pemantauan, dan evaluasi serta laporan,

dan penyiapan bahan kerjasama, informasi, dokumentasi, serta penye-

barluasan dan pendayagunaan hasil, serta pelayanan sarana pengkajian,

perakitan, dan pengembangan teknologi pertanian tepat guna spesifik

lokasi.

c. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari jabatan fungsional Peneliti,

Penyuluh Pertanian dan sejumlah jabatan fungsional lainnya yang terbagi

dalam berbagai kelompok jabatan fungsional berdasarkan bidang

masing-masing, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

Gambar 1. Struktur organisasi BPTP Lampung

KEPALA BPTP

Kasubbag Tata Usaha Kasie Kerjasama dan

Pelayanan Pengkajian (KSPP)

Koordinator Kepegawaian

Koordinator Keuangan

Koordinator Rumah Tangga Koordinator

Program Koordinator Kerjasama

dan Pelayanan Pengkajian

Koordinator Pendaya-gunaan

Hasil Pengkajian

Kepala KP. Natar

Kepala KP. Tegineneng

Kepala Lab Diseminasi

Masgar

Kelji Budidaya

Kelji Sumberdaya

Kelji Sosial Ekonomi

Kelji MTHP

Page 4: I. PENDAHULUANlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · kan masukan dalam membantu mengarahkan pembangunan pertanian di daerah ... Pertanian Badan Litbang

LAPORAN TAHUNAN 2012

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 4

III. KELEMBAGAAN

A. PROGRAM PENELITIAN DAN EVALUASI

Visi

Setiap organisasi perlu memiliki visi agar mampu eksis dan unggul

dalam persaingan yang semakin ketat dan perubahan lingkungan yang cepat.

Visi BPTP Lampung adalah “Pada Tahun 2014 menjadi lembaga pengkajian

yang menghasilkan dan mendiseminasikan teknologi pertanian spesifik lokasi

berstandar internasional.”

Misi

Dalam rangka untuk mewujudkan visinya, BPTP Lampung menetapkan

misinya yakni menghasilkan dan mendiseminasikan inovasi pertanian spesifik

lokasi sesuai dengan kebutuhan pengguna dengan didukung oleh SDM yang

profesional.

Tujuan

Penetapan tujuan pada umumnya didasarkan kepada faktor-faktor

kunci keberhasilan yang ditetapkan setelah penetapan visi dan misi. Tujuan

akan mengarahkan perumusan sasaran, kebijakan, program dan kegiatan

dalam rangka merealisasikan misi, yang menunjukkan suatu kondisi yang

ingin dicapai dimasa mendatang. Sasaran menggambarkan hal-hal yang ingin

dicapai melalui tindakan-tindakan yang dilakukan untuk mencapai tujuan.

Sasaran akan memberikan fokus pada penyusunan kegiatan, bersifat spesifik,

terinci, dapat diukur, dan dapat dicapai.

Dalam jangka menengah (2010-2014) visi dan misi BPTP Lampung

dijabarkan ke dalam tujuan dan sasaran pengkajian, pengembangan serta

diseminasi teknologi pertanian. Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut,

maka disusun strategi yang disusun atas dasar evaluasi mendalam terhadap

faktor internal dan faktor eksternal yang telah diuraikan pada perkembangan

lingkungan strategis yang terkait dengan kinerja BPTP Lampung ke depan.

Page 5: I. PENDAHULUANlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · kan masukan dalam membantu mengarahkan pembangunan pertanian di daerah ... Pertanian Badan Litbang

LAPORAN TAHUNAN 2012

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 5

Tujuan kegiatan pengkajian dan pengembangan teknologi di BPTP

Lampung dalam lima tahun ke depan (2010-2014) terdiri atas :

1. Meningkatkan ketersediaan inovasi pertanian unggulan spesifik lokasi.

2. Meningkatkan penyebarluasan inovasi pertanian unggulan spesifik lokasi.

3. Meningkatkan kapasitas dan kompetensi pengkajian inovasi pertanian

unggulan spesifik lokasi.

Sasaran

Sasaran strategis dan indikator kinerja sebagai alat ukur keberhasilan

sasaran strategis selama tahun 2010-2014 adalah sebagai berikut :

Sasaran Indikator Utama

Tujuan 1 : meningkatkan ketersediaan inovasi pertanian unggulan spesifik lokasi

Sasaran strategis 1:

Meningkatnya ketersediaan inovasi pertanian unggulan spesifik lokasi.

Jumlah inovasi pertanian unggulan spesifik agroekosistem

Tujuan 2 : meningkatkan penyebarluasan inovasi pertanian unggulan spesifik lokasi

Sasaran strategis 2:

Meningkatnya penyebarluasan inovasi pertanian unggulan spesifik lokasi.

1. Jumlah teknologi yang didise-minasikan ke pengguna.

2. Jumlah laporan kegiatan pen-dampingan model spektrum diseminasi multi chanel dan program strategis nasional/ daerah

3. Jumlah rekomendasi kebijakan mendukung empat sukses Kementerian Pertanian

Tujuan 3 : meningkatkan kapasitas dan kompetensi pengkajian inovasi pertanian unggulan spesifik lokasi.

Sasaran strategis 3 :

Meningkatnya sinergi operasional pengkajian inovasi pertanian spesifik lokasi.

Jumlah sinergi operasional peng-kajian dan pengembangan inovasi pertanian

Page 6: I. PENDAHULUANlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · kan masukan dalam membantu mengarahkan pembangunan pertanian di daerah ... Pertanian Badan Litbang

LAPORAN TAHUNAN 2012

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 6

Sasaran strategis 4 :

Meningkatnya manajemen pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian.

Jumlah dokumen perencanaan dan evaluasi kegiatan serta administrasi keuangan, kepegawaian dan sarana prasarana.

Jumlah laboratorium yang terfungsi-kan secara produktif.

Jumlah kebun percobaan yang ter-fungsikan secara produktif.

Jumlah unit usaha pengelolaan benih sumber yang terfungsikan secara produktif.

Jumlah website dan database yang ter-update secara berkelanjutan.

Sasaran strategis 5 :

Meningkatnya kerjasama daerah, nasional dan internasional (di bidang pengkajian dan diseminasi inovasi pertanian spesifik lokasi.

Jumlah laporan kerjasama peng-kajian, pengembangan dan pemanfaatan inovasi pertanian.

Sasaran 1. Meningkatnya ketersediaan inovasi pertanian unggulan spesifik lokasi

Strategi untuk mencapai sasaran tersebut adalah dengan meningkatkan

fokus kegiatan dan capaian hasil pengkajian yang ingin dicapai sesuai dengan

kebutuhan pengguna dan berorientasi pasar/preferensi konsumen dengan

mempertimbangkan potensi sumberdaya wilayah. Strategi ini diwujudkan ke

dalam sub-sub kegiatan yaitu:

a. Pengkajian dan perakitan inovasi teknologi pertanian spesifik lokasi.

b. Pengkajian dan perakitan inovasi pertanian unggulan nasional dan

daerah.

c. Pengkajian ekonomi dan sosiobudaya spesifik lokasi.

d. Analisis kebijakan pembangunan pertanian yang bersifat antisipatif dan

responsif.

Sasaran 2. Meningkatnya penyebarluasan inovasi pertanian spesifik

lokasi

Strategi untuk mencapai sasaran tersebut adalah dengan meningkatkan

kuantitas/kualitas informasi, media dan lembaga diseminasi teknologi spesifik

Page 7: I. PENDAHULUANlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · kan masukan dalam membantu mengarahkan pembangunan pertanian di daerah ... Pertanian Badan Litbang

LAPORAN TAHUNAN 2012

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 7

lokasi sesuai kebutuhan pengguna. Strategi ini diwujudkan ke dalam sub-sub

kegiatan yaitu:

e. Percepatan penyampaian inovasi hasil pengkajian kepada pengguna.

f. Penyebaran benih, bibit/alat produk Litbang, dan jasa analisis/uji.

g. Pendampingan program strategis Kemtan dan program pembangunan

pertanian daerah.

Sasaran 3. Meningkatnya sinergi operasional pengkajian inovasi pertanian spesifik lokasi.

Strategi untuk mencapai sasaran tersebut adalah penguatan koordinasi

dan sinkronisasi kegiatan pengkajian inovasi pertanian spesifik lokasi.

Strategi ini diwujudkan ke dalam dua sub-sub kegiatan yaitu:

h. Koordinasi dan sinkronisasi operasional pengkajian inovasi pertanian.

i. Penyediaan petunjuk pelaksanaan (juklak), petunjuk teknis (juknis)

pengkajian inovasi pertanian.

Sasaran 4. Meningkatnya manajemen pengkajian inovasi pertanian spesifik lokasi.

Strategi untuk mencapai sasaran tersebut adalah peningkatan

efektivitas manajemen institusi. Strategi ini diwujudkan ke dalam lima sub-

sub kegiatan yaitu :

j. Penguatan manajemen mencakup perencanaan dan evaluasi kegiatan

serta administrasi institusi.

k. Pengembangan kompetensi SDM.

l. Peningkatan pengelolaan laboratorium dan kebun percobaan.

m. Peningkatan pengelolaan perpustakaan dan SMS center.

n. Peningkatan pengelolaan database dan website.

Sasaran 5. Meningkatnya kerjasama daerah, nasional dan internasional (di bidang pengkajian, diseminasi dan pendayagunaan teknologi pertanian spesifik lokasi).

Strategi untuk mencapai sasaran tersebut adalah peningkatan kapasitas

penyelenggaraan pengkajian dan diseminasi untuk memperluas jejaring

kerjasama. Strategi ini diwujudkan ke dalam dua sub-sub kegiatan yaitu:

Page 8: I. PENDAHULUANlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · kan masukan dalam membantu mengarahkan pembangunan pertanian di daerah ... Pertanian Badan Litbang

LAPORAN TAHUNAN 2012

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 8

o. Kerjasama daerah, nasional dan internasional dalam pengkajian inovasi

pertanian spesifik lokasi.

p. Kerjasama daerah, nasional dan internasional dalam pendayagunaan

inovasi pertanian spesifik lokasi.

Kegiatan Manajemen dan Pengkajian BPTP Lampung

Kegiatan BPTP Lampung tahun anggaran 2012 mencakup kegiatan

manajemen BPTP Lampung dan kegiatan pengkajian serta diseminasi hasil

pengkajian.

Kegiatan manajemen BPTP Lampung tahun 2012 terdiri atas:

1) Penyusunan Program dan Rencana Kerja/Teknis/Program,

2) Sistem Pengendali Internal (SPI) dan Monitoring dan Evaluasi (Monev),

3) Peningkatan Layanan Perkantoran,

4) Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran,

5) Pengelolaan Administrasi Satuan Kerja,

6) Pengelolaan Sekretariat UAPPA/B-W,

7) Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Manusia dan Mutu Manajemen

Satuan Kerja BPTP Lampung,

8) Kerjasama Pengkajian, Pengembangan dan Pemanfaatan Hasil Litbang

(Pendampingan),

9) Pengawalan Pengembangan Padi Hibrida di Lampung,

10) Pengelolaan Instalasi Pengkajian,

11) Koordinasi dan Sinkronisasi Pelaksanaan Kegiatan,

12) Pengelolaan website/database/kepustakaan.

Kegiatan penelitian dan diseminasi hasil litkaji BPTP Lampung tahun

2012 tercakup dalam 12 RPTP dan 7 RDHP sebagai berikut:

(1) Kajian Agroekologi Mendukung Produktivitas dan Produksi Bahan Pangan,

(2) Pengkajian Kinerja Pupuk Organik di Lahan Sawah,

(3) Inventarisasi Teknologi Kearifan Lokal dalam Pengembangan Pertanian

Tanaman Pangan di Lampung,

Page 9: I. PENDAHULUANlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · kan masukan dalam membantu mengarahkan pembangunan pertanian di daerah ... Pertanian Badan Litbang

LAPORAN TAHUNAN 2012

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 9

(4) Kajian Teknologi Budidaya Organik Tanaman Cabai Mendukung Pengem-

bangan Kawasan Hortikultura di Lampung,

(5) Pemetaan Sebaran Varietas Unggul Baru Padi Sawah Mendukung Per-

cepatan Inovasi Teknologi Budidaya Padi Spesifik Lokasi,

(6) Kajian Adaptasi Lima Varietas Unggul Baru Padi Rawa di Lampung,

(7) Optimalisasi Lahan Rawa dengan Pendekatan Pengelolaan Tanaman Ter-

padu (PTT) untuk Meningkatkan Produktivitas Padi,

(8) Pengkajian Diversifikasi Pangan Olahan untuk Meningkatkan Nilai

Tambah Komoditas Jagung di Lampung,

(9) Kajian Metode Pemberian Hormon dalam Sinkronisasi Estrus untuk

Meningkatkan Angka Kebuntingan Sapi Potong,

(10) Kajian Strategi Kebijakan dan Langkah Operasional dalam Upaya

peningkatan Produksi Karet untuk Mendukung Pembangunan Koridor

Sumatera,

(11) Kajian Korelasi Karakteristik Agroekologi terhadap Produksi Kelapa Sawit

dan Karet di Provinsi Lampung,

(12) Kajian Faktor yang Berpengaruh Terhadap Peningkatan Produktivitas

Kelapa Sawit Rakyat di Provinsi Lampung,

(13) Diseminasi dan Advokasi,

(14) Pendampingan Teknologi SL-PTT Padi,

(15) Pendampingan Teknologi SL-PTT Jagung,

(16) Pendampingan PSDSK,

(17) Pengelolaan UPBS BPTP Lampung,

(18) Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (M-KRPL) Mendukung Usaha

Diversifikasi Pangan di Provinsi Lampung,

(19) Model Pengembangan Pertanian Perdesaan Melalui Inovasi (M-P3MI).

Page 10: I. PENDAHULUANlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · kan masukan dalam membantu mengarahkan pembangunan pertanian di daerah ... Pertanian Badan Litbang

LAPORAN TAHUNAN 2012

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 10

B. PENATAKELOLAAN PENELITIAN DAN PENGKAJIAN DI BPTP LAMPUNG

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung telah menerapkan

Sistem Pengendalian Intern (SPI) dalam rangka mengendalikan pelaksanaan

kegiatan penelitian dan pengkajian serta pelaksanaan kepemerintahan yang

baik (good governance) serta memberikan keyakinan atas tercapainya tujuan

organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan

keuangan, pengamanan asset negara dan ketaatan terhadap peraturan

perundang-undangan.

Personil Tim Saklak Pengendalian Internal (PI) BPTP Lampung sesuai

dengan SK Kepala BPTP Lampung Nomor: 008.2/Kpts/OT.160/I.10.9/10/

2009 tanggal 19 Oktober 2009 dan telah dirubah beberapa kali terakhir

dengan SK Nomor: 167/Kpts/OT.160/I.12.9/04/2012 tanggal 12 April 2012

terdiri dari Ir. Jamhari Hadipurwanta, MP (Ketua merangkap anggota), Yeni

Sepdanila, S.Sos (Sekretaris), dan lima orang anggota yaitu: Ir. Robet

Asnawi, M.Si, Ir. Bambang Wijayanto, MP, Christina Dyah Murtiningsih,

Hestiana Karyati, A.Md, dan Hardoyo, SE.

Pada tahun 2012 Tim Satlak PI BPTP Lampung telah menyusun juklak/

juknis SPI Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung yang mengacu

kepada juklak/juknis SPI Itjen. Sosialisasi SPI BPTP Lampung juga telah

dilaksanakan yang dihadiri oleh hampir semua pegawai lingkup BPTP

Lampung.

Selain telah menerapkan sistem pengendalian intern, BPTP Lampung

juga menerapkan sistem manajemen mutu berbasis ISO 9001:2008 dalam

rangka penerapan pelayanan prima kepada masyarakat. Sertifikat KAN telah

diperoleh pada tahun 2010 berdasarkan hasil penilaian lembaga sertifikasi

terhadap kepatuhan institusi dalam mengimplementasikan dokumen panduan

mutu yang telah disusun.

Page 11: I. PENDAHULUANlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · kan masukan dalam membantu mengarahkan pembangunan pertanian di daerah ... Pertanian Badan Litbang

LAPORAN TAHUNAN 2012

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 11

C. PENGELOLAAN SUMBER DAYA

C.1. Anggaran Tahun 2012

Dalam melaksanakan tupoksinya, BPTP Lampung pada Tahun 2012 di-

dukung oleh sumber dana yang berasal dari dana APBN dalam bentuk Rupiah

Murni (RM) sebelum revisi anggaran sebesar Rp. 14.224.137.000,- (empat

belas milyar dua ratus dua puluh empat juta seratus tiga puluh tujuh ribu

rupiah) yang kemudian setelah revisi I tertanggal 5 September 2012 Pagu

anggaran berubah menjadi Rp. 13.813.112.000,- (tiga belas milyar delapan

ratus tiga belas juta seratus dua belas ribu rupiah) dan pada revisi II bulan

November 2012 pagu anggaran berubah lagi menjadi Rp. 14.027.360.000,-

(empat belas milyar dua puluh tujuh juta tiga ratus enam puluh ribu rupiah)

karena adanya tambahan dana kerjasama/hibah ACIAR, rincian pagu

anggaran revisi II sebagai berikut:

- belanja pegawai dengan anggaran sebesar Rp. 6.487.583.000,-

- belanja barang dengan anggaran sebesar Rp. 6.616.167.000,-

- belanja modal dengan anggaran sebesar Rp. 923.610.000.-

Realisasi anggaran per 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp.

13.248.189.323,- (Tiga belas milyar dua ratus empat puluh delapan juta

seratus delapan puluh sembilan ribu tiga ratus tiga puluh dua rupiah) atau

94,45% dari pagu anggaran, dengan rincian: belanja pegawai sebesar Rp.

6.107.449.763,- (94,14%), belanja barang sebesar Rp. 6.254.897.560,-

(94,54%), dan belanja modal sebesar Rp. 885.842.000,- (95,91%).

Tabel 1. Realisasi anggaran per 31 Desember 2012

Uraian Anggaran

(Rp)

Realisasi

(Rp) %

1. Realisasi Pendapatan Negara

- Penerimaan Pajak - - -

- Penerimaan Negara Bukan Pajak

- 162.334.366 -

- Penerimaan hibah - - -

Page 12: I. PENDAHULUANlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · kan masukan dalam membantu mengarahkan pembangunan pertanian di daerah ... Pertanian Badan Litbang

LAPORAN TAHUNAN 2012

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 12

Uraian Anggaran

(Rp)

Realisasi

(Rp) %

2. Realisasi Belanja Negara

14.027.360.000 13.270.921.609 94,61

A. Rupiah Murni

- Belanja Pegawai 6.487.583.000 6.107.449.763 94,14

- Belanja Barang 6.406.919.000 6.045.650.560 94,36

- Belanja Modal 918.610.000 880.842.000 95,89

B. B. Pinjaman dan Hibah

- Belanja Barang 209.248.000 209.247.000 100,0

- Belanja Modal 5.000.000 5.000.000 100,0

Realisasi belanja Tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar Rp.

3.707.540.180,- atau mencapai 28,45% dibandingkan periode yang sama

tahun sebelumnya disebabkan antara lain oleh adanya kenaikan gaji PNS

sebesar 10%, kenaikan belanja uang makan pegawai, adanya pembangunan

gedung kantor, kenaikan atas belanja barang berupa belanja pemeliharaan,

serta bertambahnya volume perjalanan dinas. Perbandingan realisasi belanja

Tahun 2012 dan 2011 dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 2. Perbandingan realisasi belanja tahun 2012 dan 2011

Jenis Belanja

Realisasi Belanja (Rp) Naik/Turun

2012 2011 Rp. %

Pegawai 6.107.449.763 5.749.215.047 358.234.716 5,87

Barang 6.045.650.560 3.212.355.166 2.833.295.394 46,87

Modal 880.842.000 364.831.930 516.010.070 58,58

Jumlah 13.033.942.323 9.326.402.143 3.707.540.180 28,45

Selain mengelola dana APBN, pada tahun 2012 BPTP Lampung juga

mengelola anggaran yang bersumber dari kerjasama hibah antara Pemerintah

Indonesia melalui BPTP Lampung dengan Pemerintah Australia melalui ACIAR

(The Australian Centre for International Agricultural Research) LPS/2008/038

sebesar Rp. 214.248.945,- (terdiri dari Rp. 214.247.952,- dana hibah Tahun

2012 dan Rp. 993,- sisa dana Tahun 2011 yang menjadi saldo awal tahun

2012). Realisasi hibah tahun 2012 sebesar Rp. 214.247.000,- terdiri dari

realisasi belanja barang Rp.209.247.000,- dan belanja modal sebesar

Page 13: I. PENDAHULUANlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · kan masukan dalam membantu mengarahkan pembangunan pertanian di daerah ... Pertanian Badan Litbang

LAPORAN TAHUNAN 2012

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 13

Rp.5.000.000,-. Sisa dana hibah Tahun 2012 sebesar Rp.993,- dan Rp. 952,-

untuk Tahun 2012 sudah disetor ke Kas Negara.

Pada tahun 2012 BPTP Lampung juga mendapat hibah dari Pemerintah

China melalui BBP2TP Bogor dalam bentuk barang. Barang tersebut dihibah-

kan ke BPTP Lampung dengan Nomor Register 71430201 sedangkan

perjanjian hibah dilakukan pada tanggal 3 Desember 2008. Realisasi hibah

tersebut sebesar Rp.1.299.891.247.- Surat Perintah Pengesahan Pendapatan

Hibah Langsung Bentuk Barang/Jasa Surat Berharga (SP3HL-BJS) No. 238.1/

KU.240/I.12.9/05/2012 tanggal 10 Mei 2012 dan Memo Pencatatan Hibah

Langsung Bentuk Barang/Jasa Surat Berharga tanggal 4 Desember 2012 No.

00297/2012 telah diajukan ke KPPN Bandar Lampung. Dari pengajuan ter-

sebut telah terbit Persetujuan Memo Pencatatan Hibah Langsung Bentuk

Barang/Jasa/Surat Berharga dari KPKN Bandar Lampung pada tanggal 12

Desember 2012 dengan No. 531944B. Persetujuan memo tersebut telah

dicatat di Sistem Akuntasi Keuangan (SAK).

C.2. Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) Tahun 2012

Realisasi Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) Balai Pengkajian

Teknologi Pertanian Lampung per 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp.

162.334.366,- atau mencapai 249,73% dari estimasi pendapatan yang

ditetapkan untuk tahun 2012 yaitu sebesar Rp. 65.005.000. Realisasi ini

berasal dari Pendapatan Negara Bukan Pajak lainnya yang berasal dari

penjualan hasil Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan berupa tanaman padi,

singkong, lada, kakao, dan jagung; pendapatan sewa tanah, gedung dan

bangunan berupa sewa mess; pendapatan jasa tenaga, pekerja, informasi,

pelatihan dan teknologi berupa analisa kimia di Laboratorium BPTP Lampung;

jasa giro; serta penerimaan kembali belanja pegawai pusat tahun yang lalu.

BPTP Lampung tidak memiliki pendapatan hibah. Rincian Estimasi

Pendapatan dan realisasi PNBP lainnya tahun 2012 dapat dilihat dalam tabel

berikut ini:

Page 14: I. PENDAHULUANlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · kan masukan dalam membantu mengarahkan pembangunan pertanian di daerah ... Pertanian Badan Litbang

LAPORAN TAHUNAN 2012

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 14

Tabel 3. Estimasi Pendapatan dan Realisasi PNBP lainnya Tahun 2012

URAIAN Estimasi

Pendapatan Realisasi %

Pendapatan dari pemanfaatan BMN

Pendapatan Penjualan Hasil Pertanian,

Kehutanan dan Perkebunan 43.900.000 112.810.000 256,97

Pendapatan Penjualan Lainnya 2.000.000 0 0,00

Pendapatan Sewa Tanah, Gedung, dan Bangunan 18.005.000 22.685.678 126,00

Jumlah Penerimaan 63.905.000 135.495.678 212,03

Pendapatan Jasa

Pendapatan Jasa Tenaga, Pekerja, Informasi, Pelatihan dan Teknologi

sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing Kementerian dan Pendapatan

DJBC

0 24.009.900 0,00

Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan/ Jasa Giro 100.000 153.788 153,79

Jumlah Penerimaan 100.000 24.163.688 24.163,00

Pendapatan Lain-lain

Penerimaan Kembali Belanja Pegawai

Pusat TAYL 1.000.000 2.675.000 267,50

Jumlah Penerimaan 1.000.000 2.675.000 267,50

Total Pendapatan 65.005.000 162.334.366 249,73

C.3. Sumber Daya Manusia (SDM)

Sumberdaya manusia (SDM) merupakan potensi dan kekuatan yang

tidak bisa diabaikan dalam suatu lembaga/instansi, termasuk bagi BPTP

Lampung. Ketersediaan SDM yang memadai dengan tingkat keahlian dan

kompetensi yang berimbang akan memberikan dampak yang cukup signifikan

bagi pencapaian misi dan visi lembaga. Untuk tahun 2012, PNS di BPTP

Lampung berjumlah 110 orang (tidak termasuk satminkal) dan tenaga

kontrak sebanyak 14 orang, yang tersebar pada 4 unit kerja (Tabel 4).

Tabel 4. Jumlah PNS BPTP Lampung berdasarkan golongan kepangkatan dan unit kerja

No Unit kerja Golongan (orang)

Jumlah IV III II I

1. 2.

3.

4.

BPTP Lampung-Hajimena KP Natar

KP Tegineneng

Lab Diseminasi Masgar

21 -

-

-

44 2

1

4

21 8

2

2

4 -

-

1

90 10

3

7

Jumlah 21 51 33 4 110

Page 15: I. PENDAHULUANlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · kan masukan dalam membantu mengarahkan pembangunan pertanian di daerah ... Pertanian Badan Litbang

LAPORAN TAHUNAN 2012

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 15

PNS BPTP Lampung yang berpendidikan S3 berjumlah 4 orang, S2

berjumlah 17 orang, dan S1 berjumlah 34 orang (Tabel 5). Proporsi jumlah

tenaga berdasarkan kriteria pendidikan tersebut belum mencukupi

persyaratan critical mass. Untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi

tenaga SDM perlu dilakukan pendidikan dan pelatihan sesuai bidang ilmu

yang dibutuhkan.

Tabel 5. Sebaran PNS BPTP Lampung berdasarkan golongan dan pendidikan per Desember 2012

No Gol/ruang Tingkat Pendidikan

JUMLAH S3 S2 S1 D4 SM D3 D2 D1 SLTA SLTP SD

1. IV/d - 1 - - - - - - - - - 1

2. IV/c 1 1 2 - - - - - - - - 4

3. IV/b 1 3 2 - - - - - - - - 6

4. IV/a 2 7 1 - - - - - - - - 10

5. III/d - 2 3 - - - - - 1 - - 6

6. III/c - 2 4 - - 1 - - - - 7

7. III/b - 1 8 - - 2 - - 11 - - 22

8. III/a - - 14 1 - 2 1 - - - - 18

9. II/d - - - - - 1 - - 5 - - 6

10. II/c - - - - - 2 - - 1 - - 3

11. II/b - - - - - - - - 12 - - 12

12. II/a - - - - - - - - 4 1 5 10

13. I/d - - - - - - - - - 3 1 4

14. I/c - - - - - - - - - - 1 1

JUMLAH 4 17 34 1 - 8 1 - 34 4 7 110

Sampai dengan tahun 2012 BPTP Lampung memiliki 42 orang tenaga

fungsional, terdiri dari 27 orang peneliti, 9 orang penyuluh, 5 orang litkayasa,

dan 1 orang arsiparis (Tabel 6).

Tabel 6. Sebaran tenaga fungsional berdsarkan jabatan fungsional per Desember 2012

No. Jabatan Fungsional Jumlah

1. Peneliti:

- Peneliti Utama 2

- Peneliti Madya 12

- Peneliti Muda 8

- Peneliti Pertama 5

Jumlah 27

2. Penyuluh:

- Penyuluh Pertanian Madya 4

- Penyuluh Pertanian Muda 2

- Penyuluh Pertanian Pertama 3

Jumlah 9

Page 16: I. PENDAHULUANlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · kan masukan dalam membantu mengarahkan pembangunan pertanian di daerah ... Pertanian Badan Litbang

LAPORAN TAHUNAN 2012

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 16

No. Jabatan Fungsional Jumlah

3. Litkayasa:

- Teknisi Litkayasa Penyelia 1

- Teknisi Litkayasa Pelaksana Lanjutan 3

- Teknisi Litkayasa Pelaksana 1

Jumlah 5

4. Arsiparis:

- Arsiparis Ahli Pertama 1

Jumlah 1

TOTAL 42

C.3.1. Pelatihan Jangka Panjang dan Jangka Pendek

Selama tahun anggaran 2012, BPTP Lampung telah melaksanakan

pembinaan tenaga dengan mengirimkan pegawai untuk mengikuti pelatihan

jangka panjang dan jangka pendek, magang, workshop dan lokakarya ke

berbagai instansi di lingkup Badan Litbang Pertanian, Kementerian Pertanian

maupun pelatihan yang diselenggarakan oleh instansi di luar Kementerian

Pertanian. Tabel 7 menunjukkan pelatihan jangka panjang ke berbagai

universitas dan sekolah tinggi dan Tabel 8 memperlihatkan peserta dan nama

pelatihan yang diikuti oleh pegawai BPTP Lampung selama tahun 2012.

Tabel 7. Daftar pelatihan jangka panjang yang diikuti pegawai BPTP Lampung tahun 2012

No Nama Program Tempat Studi/ Bidang Studi

Status Sumber Dana

1. Arfi Irawati, SP S2 IPB/Ilmu Tanah Penelitian DIPA Litbangtan 2. Danarsi Diptaningsari, SP S2 IPB/Pemuliaan dan Biotek Skripsi

3. Drs. Jekvy Hendra, MSi S3 IPB/Phytopatologi Thesis

4. Nandari Dyah Suretno, SPt., MSi S3 IPB/Ilmu Ternak Teori

5. Ir. Nila Wardani, MSi S3 IPB/Hama Penyakit Penelitian

6. Ir. Slameto, MSi S3

UGM/Penyuluhan dan Komunikasi Pembangunan

Penelitian

7. Tri Kusnanto D4 STPP Bogor/ Perkebunan Teori BPSDMP

8. Andi Maryanto D4 STPP Bogor/ Peternakan Teori

Page 17: I. PENDAHULUANlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · kan masukan dalam membantu mengarahkan pembangunan pertanian di daerah ... Pertanian Badan Litbang

LAPORAN TAHUNAN 2012

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 17

Tabel 8. Daftar Pelatihan Jangka Pendek dan Workshop yang diikuti pegawai BPTP Lampung tahun 2012

No. Nama Nama Kegiatan Tanggal Tempat

1. A. Romdhan Fauzi, SP Workshop Penyusunan Laporan Keuangan Semester II TA. 2011 UAPPA/B-W Propinsi Lampung

19-20 Januari 2012

Hotel Marcopolo, Bandar Lampung

2. Dr. Ir. Bariot Hafif, MSc Diklat Teknis Perencanaan bagi petugas Angkatan I dan II

30 Januari 2012-8 Februari 2012

Komplek Tirta PPMKP Ciawi, Bogor

3. Yeni Sepda Nila, S.Sos Workshop Aplikasi Pelayanan Kepegawaian (SAPK)

5-7 Februari 2012

Lor In Hotel, Solo

4. Ir. Kiswanto, MP Fauziah Y. Adriyani, SP., MSi

Workshop Penyiapan SDM Pertanian Mendukung Program P2BN di Lahan Sub Optimal

8-12 Februari 2012

Hotel Ratu Elok, Banjar baru, Kalimantan Selatan

5. Ir. Robet Asnawi, MSi Ir. Yunita Barus, MSi Dian Meithasari, SP

Pelatihan Produksi Benih Hibrida dan Pengendalian Hama Penyakit

10-12 Februari 2012

Auditorium SA-BB Padi, Jawa Barat

6. Ir. Bambang Wijayanto, MP Ir. Jamhari Hadipurwanta, MP Ir. Soerachman Ir. Nasriati, MP Ir. Solamer P. Malau Ir. Kiswanto, MP Fauziah Y. Adriyani, SP., MSi

Workshop Peningkatan Kapasitas Penyuluh

12-14 Februari 2012

Ruang Pertemuan Lt. IV, Badan Litbang Pertanian, Jakarta

7. Hestiana Karyati, A.Md Meidaliantisyah, STP

Pelatihan SAPK 20-22 Februari 2012

Kantor Regional V BKN Jakarta

8. Fauziah Y. Adriyani, SP., MSi Workshop Pengawalan/ Pendampingan SL-PTT Jagung dan Kedelai 2012

5-6 Maret 2012 Aula Puslitbang Tanaman Pangan, Bogor

9. Rahadian Mawardi, SP Koordinasi dan Pelatihan Penyusunan KATAM Rawa

29 Maret 2012 Aula BBSLP, Bogor

10. Hestiana Karyati, A.Md Bimtek Auditor bagi pejabat fungsional Pengawas Mutu Hasil Pertanian (PMHP)

9-12 April 2012 Hotel Arnes, Bandar Lampung

11. Ir. Jamhari Hadipurwanta, MP Yulis Aisyah

Workshop Pemantapan SOP, Optimalisasi BMN, dan Pengelolaan PNBP

17-19 April 2012

Hotel Mutiara Malioboro, Yogyakarta

12. Herna Suhartin, AMd Suresmi

Bimtek Aplikasi SAKPA 2012 dan Penatausahaan dan Penyusunan laporan Pertanggungjawaban Bendahara Satker

23 April 2012 Aula KPPN Bandar Lampung

13. Suresmi Reli Hevrizen, SPt.

Bimtek Aplikasi Forecasting Satker (AFS) 2012

8 Mei 2012 Aula KPPN Bandar Lampung

14. Esman Lumban Tungkup Temu Teknis Pengelolaan Perpustakaan Digital

20-23 Mei 2012 Pusat Informasi Haji (PIH) Batam

15. Sugiyono M. Hairul Anam

Diklat dan sosialisasi Aplikasi SIMAK BMN dan Aplikasi SIMANTAP

21-23 Mei 2012 Hotel Safari Garden, Bogor

16. Sugiyono M. Hairul Anam

Workshop Penyelesaian Satker Inaktif Wilayah Lampung

24-26 Mei 2012 Hotel Kurnia Dua, Bandar Lampung

17. Dr. Ir. Joko Susilo Utomo, MP Fauziah Y. Adriyani, SP, MSi

Workshop Kerjasama Pengkajian dan Diseminasi

27-29 Mei 2012 Royal Safari Garden, Bogor

18. Ir. Jamhari Hadipurwanta, MP Yeni Sepda Nila, S.Sos Hestiana Karyati, A.Md Tanti Retno Yuliantika, A.Md

Workshop Validasi Simpeg, SAPK dan Pengelolaan Administrasi Ketatausahaan dan Kearsipan

18-20 Juni 2012

Garden Permata Hotel, Bandung

19. Agung Lasmono, SP Pelatihan Perbenihan Sayuran

2-6 Juli 2012 KP. Subang, Jawa Barat

Page 18: I. PENDAHULUANlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · kan masukan dalam membantu mengarahkan pembangunan pertanian di daerah ... Pertanian Badan Litbang

LAPORAN TAHUNAN 2012

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 18

No. Nama Nama Kegiatan Tanggal Tempat

20. Ir. Jamhari Hadipurwanta, MP Suresmi Sugiyono

Workshop Penyusunan Laporan Keuangan Semester I TA 2012

12-14 Juli 2012 Grand Aquila Hotel, Bandung

21. Dr. Ir. Joko Susilo Utomo, MP Ir. Jamhari Hadipurwanta, MP

Workshop Evaluasi Keberhasilan Program PUAP

8 Agustus 2012 IPB International Convention Centre, Bogor

22. Dr. Ir. Joko Susilo Utomo, MP Ir. Robet Asnawi, MSi

Workshop Monev Integrasi Lingkup BBP2TP

9-11 Agustus 2012

Hotel Santika, Bandung

23. Erliana Novitasari, STP Pelatihan IBT Preparation tingkat intermediate

17 September-9 Nop 2012

LBPP LIA Bogor

24. Ir. Robet Asnawi, MSi International Workshop on Sustainable Management of Lowland for Rice Production

27-28 September 2012

Hotel Ratan Inn, Banjarmasin

25. Ir. Firdausil AB., MS Agung Lasmono, SP

Workshop Pengembangan Ekspor Lada

12 Oktober 2012

Hotel Marcopolo, Bandar Lampung

26. Ir. Kiswanto, MP Diklat Teknis Statistik Pertanian

14-20 Oktober 2012

Grand Cikarang Hotel, Bekasi

27. Gohan Octora Manurung, SP Fauziah Y. Adriyani, SP, MSi

Workshop Pengelolaan Situs Web Badan Litbang Pertanian

30 Oktober-1 November 2012

Royal Hotel, Bogor

28. Dra. Alvi Yani, MSi Simposium Kakao dan Expo Nasional kakao dan Cokelat

5-8 Nopember 2012

Grand Inna Muara Hotel, Sumbar

29. Ir. Robet Asnawi, MSi Ir. Jamhari Hadipurwanta, MP Fauziah Y. Adriyani, SP, MSi Reny D. Tambunan, SPt., MSc

Workshop 3rd annual meeting LPS 2008/038

7-8 Nopember 2012

Hotel Grand Anugerah, Bandar Lampung

30. Ir. Robet Asnawi, MSi Sosialisasi Pemanfaatan PHLN dan BLN

9-10 Nopember 2012

Hotel Harmoni, Batam

31. Ir. Jamhari Hadipurwanta, MP Workshop dan Sosialisasi Detachering (mobility program)

12-14 Nopember 2012

Mason Pine Hotel, Bandung

32. Hestiana Karyati, A.Md Sosialisasi dan Workshop Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian

20-22 Nopember 2012

Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat

33. Herna Suhartin, AMd Bimbingan Teknis Penyusunan Laporan pertanggungjawaban (LPJ) Bendahara Pengeluaran

21 Nopember 2012

Aula KPPN Bandar Lampung

34. Ir. Rr. Ernawati, MTA Workshop Peningkatan Kinerja UPBS untuk akselerasi Diseminasi Varietas/Ras Unggul baru dalam Mendukung Perbenihan Nasional

21-23 Nopember 2012

Goodway Hotel, Bali

35. Eka Miftahul Jannah, SP Dian Meithasari, SP Rahadian Mawardi, SP

Workshop Analisis Data Penelitian Pertanian

21-23 Nopember 2012

Hotel Novotel, Yogjakarta

36. Reny D. Tambunan, SPt., MSc Workshop SAKIP 26-28 Nop 2012

Harmoni Hotel, Batam

37. Rugito Widodo

Workshop peningkatan kapasitas teknisi litkayasa

28-29 Nopember 2012

Balai Uji Terap Teknik dan Metode karantina Pertanian, Bekasi, Jawa Barat

38. Ir. Bambang Wijayanto, MP Workshop Pengawalan/ Pendampingan SL-PTT

30 Nopember-1 Desember 2012

Aula Puslitbang Tanaman Pangan

39. Ir. Rr. Ernawati, MTA Seminar dan Kongres Nasional Komnas Sumber Daya Genetik

12-14 Desember 2012

Hotel ASEAN Internasional, Medan

40. Ir. Jamhari Hadipurwanta, MP Workshop Konsolidasi pelaporan Kegiatan Tahun 2012 dan Sinkronisasi Program Tahun 2013

19-21 Desember 2012

Hotel Grand Jaya Raya, Bogor

Page 19: I. PENDAHULUANlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · kan masukan dalam membantu mengarahkan pembangunan pertanian di daerah ... Pertanian Badan Litbang

LAPORAN TAHUNAN 2012

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 19

C.3.2. Pegawai yang pensiun dan pindah instansi tahun 2012

Pegawai BPTP Lampung yang memasuki masa pensiun dan mutasi

(pindah instansi) pada tahun 2012 sebanyak 6 orang (Tabel 9). Pensiun dan

mutasi mengurangi ketersediaan jumlah pegawai di BPTP Lampung.

Tabel 9. Daftar pegawai BPTP Lampung yang Pensiun dan pindah instansi pada tahun 2012

No. Nama Golongan Keterangan

1. Martono III/b Pensiun TMT 1 Maret 2012

2. Somad III/b Pensiun TMT 1 Maret 2012

3. Sugeng II/a Pensiun TMT 1 Maret 2012

4. Esman Lumban Tungkup III/c Pensiun TMT 1 Agustus 2012

5. Drs. Suprapto, SU IV/e Pensiun TMT 1 Agustus 2012

6. Rosa Ariesa, SE III/a Mutasi ke Sekretariat Badan Litbang Pertanian TMT 1 Oktober 2012

C.4. Fasilitas

Seperti halnya dengan sumberdaya manusia, sarana dan prasarana

merupakan salah satu sumber energi utama untuk menjalankan roda

organisasi. Dukungan sarana dan prasarana yang memadai akan sangat

menunjang kelancaran pelaksanaan kegiatan di BPTP Lampung. Barang-

barang tidak bergerak yang dimiliki oleh BPTP Lampung meliputi tanah dan

bangunan. Keseluruhan tanah yang dimiliki oleh BPTP Lampung adalah seluas

738.217 m2, yang terdiri dari tanah bangunan rumah negara golongan III,

tanah bangunan kantor pemerintah, dan tanah kebun percobaan. Sedangkan

gedung dan bangunan yang dimiliki BPTP Lampung sebanyak 62 unit terdiri

atas 4 unit bangunan gedung kantor permanen, 7 unit bangunan gedung

tertutup permanen, 2 unit bangunan gedung laboratorium permanen, 2 unit

gedung garasi/pool, 1 unit bangunan lantai jemur permanen, 4 unit

bangunan gedung tempat kerja lainnya, 40 unit rumah negara golongan II,

dan 2 unit mess permanen.

Page 20: I. PENDAHULUANlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · kan masukan dalam membantu mengarahkan pembangunan pertanian di daerah ... Pertanian Badan Litbang

LAPORAN TAHUNAN 2012

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 20

C.4.1. Kebun Percobaan (KP)

BPTP Lampung memiliki dua buah Kebun Percobaan dan satu buah lab

diseminasi yang masing-masing berlokasi di Kecamatan Natar, Tegineneng,

dan Masgar. Keragaan kebun percobaan lingkup BPTP Lampung dapat

dijelaskan sebagai berikut. Kebun Percobaan Natar merupakan salah satu dari

3 kebun milik BPTP Lampung yang mempunyai areal paling luas yaitu 60 ha.

KP. Natar berada di Desa Negara Ratu, Kecamatan Natar, Kabupaten

Lampung Selatan, berjarak sekitar 10 km dari kantor induk BPTP Lampung, di

Bandar Lampung. Kebun berada pada ketinggian 135 m dpl laut, mempunyai

jenis tanah latosol dan sebagian posolik merah kuning, bahan induk dari tuf

vulkan, mempunyai tingkat kesuburan sedang. Komoditas yang

dikembangkan pada jenis tanah ini antara lain untuk tanaman perkebunan

(karet, kakao, kopi robusta, lada, panili, dan jarak pagar), tanaman pangan

lahan kering (jagung, ubikayu, kedelai dan kacang tanah), tanaman

hortikultura (pisang, mangga dan cabai), serta tanaman obat-obatan (temu-

temuan, solanaceae dan jahe). Implasement dan penggunaan lahan di KP.

Natar dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10. Luas Implasement dan Penggunaan Lahan KP Natar.

No. Penggunaan Luas 1. Implasement kantor/perumahan 3,8 ha 2. Kantor kebun dan ruang staf 170 m2 3. Mess 2 unit 240 m2 4. Laboratorium (OPT dan Tanaman) 340 m2 5. Gudang 250 m2 6. Lantai Jemur 400 m2 7. Rumah Kaca 5 unit 450 m2 8. Bengkel Peralatan 75 m2 9. Musholla 50 m2 10. Rumah Mesin Pengupas Jarak 75 m2 11. Rumah Generator 24 m2 12. Stasiun Iklim 6 m2 13. Para-para persemaian 300 m2 14. Pos jaga satpam 12,5 m2 15. Bangunan tower air 15 m2 16. Tanah rawa 0,75 ha 17. Lahan kerjasama dengan koperasi 15,20 ha 18. Lahan kerjasama pihak ketiga 22,28 ha 19. Jalan kebun 12.540 m2

Page 21: I. PENDAHULUANlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · kan masukan dalam membantu mengarahkan pembangunan pertanian di daerah ... Pertanian Badan Litbang

LAPORAN TAHUNAN 2012

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 21

KP. Tegineneng berada di Kampung Banyuwangi, Desa Mandah,

Kecamatan Tegineneng, Kabupaten Pesawaran mempunyai areal seluas ± 11

ha terdiri dari 3 ha digunakan untuk implasement, visitor plot, dan kebun

koleksi dan sisanya seluas ± 8 ha digunakan untuk tanaman pangan

(singkong). Kebun berada pada ketinggian 69 m dpl, jenis tanah pod solik

merah kuning, dan pH 4,5-5,5. Kebun koleksi digunakan untuk menanam

tanam jambu mete varietas Thailand, sirsak manis, pisang, dan cempaka.

Visitor plot ditanami tanaman kakao dan pisang serta sayuran (bayam,

kacang panjang, terong, caisim, pare dsb) yang ditanam dipekarangan kantor

sebagai bagian dari visitor plot KRPL.

Lab Diseminasi Masgar berlokasi di Desa Masgar, Kecamatan

Tegineneng, Kabupaten Pesawaran mempunyai areal seluas 18.056 m2 yang

digunakan untuk tanah dan bangunan, bangunan kantor seluas 7.881 m2,

dan kebun visitor plot seluas 5.690 m2.

C.4.2. Laboratorium Teknis

Laboratorium teknis BPTP

Lampung bertugas untuk melayani

permintaan analisis dari peneliti

lingkup BPTP Lampung, instansi

pemerintah lainnya, perusahaan

swasta, para peneliti, mahasiswa,

masyarakat umum dan petani. Analisa

yang dilayani adalah analisis tanah,

analisis pupuk organik, analisis pupuk

anorganik, analisis jaringan tanaman,

dan analisis air.

Laboratorium teknis BPTP Lampung memiliki peralatan utama pengujian

antara lain: Atomic Absorption Spectofotometer (AAS) GBC 933 Plus,

Spectrophotometer Optima SP-300, PH Meter, Laboratory Mill Retsch,

Analytical Balance, serta beberapa alat penunjang lainnya seperti Alat

Page 22: I. PENDAHULUANlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · kan masukan dalam membantu mengarahkan pembangunan pertanian di daerah ... Pertanian Badan Litbang

LAPORAN TAHUNAN 2012

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 22

Destruksi, Destilasi, Oven, Sheker, centrifuge, Magnetic Stirrer, Hot Plate,

Autoclave, Mikroskop, Laminar Flow, Incubator, Glassware, dan lain-lain.

C.4.3. Perpustakaan

Perpustakaan BPTP Lampung

merupakan salah satu unit pen-

dukung kegiatan Balai dalam mem-

berikan layanan informasi hasil-hasil

penelitian/pengkajian yang dilakukan

BPTP Lampung kepada masyarakat

pengguna. Layanan perpustakaan di-

berikan kepada semua pengguna

baik karyawan di lingkup Balai mau-

pun masyarakat luas.

Peningkatan kapasitas institusi BPTP melalui peningkatan pelayanan

jasa perpustakaan terhadap pengguna akhir, pengguna antara, dan penentu

kebijakan serta mendukung peningkatan adopsi dan difusi teknologi hasil

penelitian dan pengkajian secara digital melalui perpustakaan digital.

Website

Jumlah pengunjung web BPTP Lampung yang beralamatkan situs

www.lampung.litbang.deptan.go.id dari Januari sampai 16 Desember 2012

sebanyak 76.083 pengunjung.

Gambar 2. Jumlah pengunjung website BPTP Lampung Tahun 2012

0100020003000400050006000700080009000

Page 23: I. PENDAHULUANlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · kan masukan dalam membantu mengarahkan pembangunan pertanian di daerah ... Pertanian Badan Litbang

LAPORAN TAHUNAN 2012

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 23

Jumlah pengunjung paling banyak terdapat pada bulan Maret 2012

yaitu sebanyak 7.885 pengunjung sedangkan pengunjung paling sedikit ter-

dapat pada bulan Agustus yaitu sebanyak 4.540 pengunjung. Rataan

pengunjung perbulan adalah 6.340 pengunjung dan rataan pengunjung per

hari adalah 215 pengunjung. Berita yang telah dimuat pada tahun 2012 se-

banyak 45 berita. Data yang paling banyak dilihat terbesar berturut-turut

yaitu indek profil, teknologi budidaya sawit, teknologi budidaya padi sawah,

teknologi budidaya kopi, teknologi budidaya cabai, deskripsi padi.

C.4.4. Kendaraan dinas

Pada tahun 2012, kendaraan dinas yang dimiliki BPTP Lampung

sebanyak 6 unit kendaraan roda empat (minibus), 2 unit kendaraan bermotor

angkutan barang lainnya, dan 17 unit kendaraan roda dua, dengan kondisi

kendaraan masih berfungsi baik. Kendaraan roda dua dan roda empat ini di-

gunakan untuk mendukung aktivitas kegiatan penelitian maupun administrasi

di BPTP Lampung. Inventaris kendaraan dinas dan kondisinya disajikan pada

Tabel 11.

Tabel 11. Daftar kendaraan roda empat BPTP Lampung, Desember 2012

No. Nama Kendaraan Tahun Perolehan Kondisi (Baik/Rusak)

1. Toyota Kijang Inova 2011 Baik

2. Hilux 2010 Baik

3. Daihatsu Espass 2005 Baik

4. Toyota Kapsul 1999 Baik

5. Toyota Kapsul 1998 Baik

6. Toyota Kapsul 1997 Baik

7. Toyota Kijang Super 1993 Baik

C.5. Pengadaan Peralatan C.5.1. Pengadaan peralatan dari APBN

Pada Tahun 2012 BPTP Lampung mengadakan 3 unit PC, 3 buah

printer, 4 buah notebook, dan lain-lain. Pengadaan peralatan selengkapnya

dapat dilihat pada Tabel 12.

Page 24: I. PENDAHULUANlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · kan masukan dalam membantu mengarahkan pembangunan pertanian di daerah ... Pertanian Badan Litbang

LAPORAN TAHUNAN 2012

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 24

Tabel 12. Daftar pengadaan peralatan BPTP Lampung Tahun 2012.

No. Nama Peralatan Volume

1. PC Unit 3 unit

2. Printer 6 unit

3. Notebook 4 unit

4. Mesin absensi 1 unit

5. Sound system 1 unit

6. Digital keyboards technics 1 unit

7. Handy cam 1 unit

8. Camera digital 2 unit

9. LCD projector/infocus 1 unit

10. GPS 1 unit

11. AC Split 6 unit

12. Meja Kerja Kayu 11 buah

13. Kursi Kayu Jati 3 buah

14. Lemari Kayu 3 buah

15. Kardex besi 5 buah

16. Kursi besi/metal donati 9 buah

17. Meja Rapat 1 buah

18. Alat perontok (power tresher) 1 unit

19. Air cleaner 1 unit

20. TLC dryer 1 unit

21. Vacum pump 1 unit

22. Timbangan kapasitas 15 kg 2 buah

23. Timbangan kapasitas 200 kg 1 buah

24. Mesin jahit karung 2 unit

25. Rak-rak penyimpanan 10 unit

26. Grain moisture tester 1 unit

27. Mesin pemotong rumput 3 unit

28. Penyemprot tangan (hand sprayer) 3 buah

29. Alat rumah tangga lainnya 75 buah

30. Buku lainnya 223 buah

31. Kendaraan bermotor angkutan barang lainnya 1 unit

C.5.2. Peralatan yang diperoleh dari hibah kerjasama dengan China

Selain mendapat tambahan peralatan/barang dari pengadaan, pada

tahun 2012 terjadi penambahan peralatan dari hibah kerjasama dengan

pemerintah China. Daftar barang yang diperoleh dari hibah tersebut dapat di-

lihat pada Tabel 13.

Page 25: I. PENDAHULUANlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · kan masukan dalam membantu mengarahkan pembangunan pertanian di daerah ... Pertanian Badan Litbang

LAPORAN TAHUNAN 2012

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 25

Tabel 13. Daftar barang yang diperoleh dari hibah Tahun 2012.

No. Nama Peralatan Volume No. Nama Peralatan Volume

1. Bor tangan 2 buah 30. AC 12 unit

2. Kunci pas 4 buah 31. Meja 8 buah

3. Soket kunci pas 2 buah 32. Kursi 4 buah

4. Sekrup Elektrik 2 buah 33. Meja makan 1 buah

5. Mesin pemotong 3 buah 34. Kursi makan 6 buah

6. Mesin penggiling 2 buah 35. Kursi kantor 4 buah

7. Peralatan pemotong 1 buah 36. Traktor 1 buah

8. Trailer 1 unit 37. Filing cabinet 4 buah

9. Kipas padi 6 buah 38. Antena 2 buah

10. Mesin pencetak 1 buah 39. Network equipment 1 buah

11. Mikroskop optik 1 buah 40. Printer 1 buah

12. Mikroskop digital 1 buah 41. Kamera 1 buah

13. Timbangan elektrik 1 buah 42. Video 1 buah

14. Kalori stat 1 unit 43. Proyektor 1 buah

15. Box dengan temperatur 1 unit 44. Komputer lab 4 buah

16. Inkubator penenang 1 buah 45. Peralatan treatment 1 unit

17. Bajak 2 buah 46. TV set 4 unit

18. Inkubator biokimia 1 buah 47. Sprayer 1 buah

19. Box/mesin pengering 1 buah 48. Freezer 1 buah

20. Mesin centrifugal 1 buah 49. Mesin pencuci 1 buah

21. Laminar flow 1 buah 50. Pemanas air 4 buah

22. Pengukur suhu air 1 unit 51. Single bed 4 buah

23. Kipas angin 6 buah 52. Lemari 4 buah

24. Autoclave otomatis 1 buah 53. Kulkas 2 buah

25. Tungku peredam 1 buah 54. Alat dapur 1 set

26. Spekrometer infrared 1 buah 55. Perlengkapan tidur 4 set

27. Spectrophotometer 1 buah 56. Water pump 1 unit

28. Kursi lab 4 buah 57. Matras 4 buah

29. Komputer 2 unit 58. Walding machine 220 V 1 buah

D. KERJASAMA HASIL PENELITIAN, PENGEMBANGAN, DAN PEMANFAATAN HASIL LITBANG

Pada tahun 2012 telah dilakukan kerjasama penelitian antara BPTP

Lampung dengan instansi lain. Judul kegiatan kerjasama penelitian tahun

2012 dapat dilihat pada Tabel 14.

Tabel 14. Kerjasama penelitian dengan instansi lain, tahun 2012

No. Judul Kerjasama Mitra Kerjasama

1. Improving reproductive performance of cows and performance of fattening cattle in low input systems of Indonesia and northern Australia-Variation

The Australian Centre for International Agricultural Research (ACIAR), Australia

Page 26: I. PENDAHULUANlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · kan masukan dalam membantu mengarahkan pembangunan pertanian di daerah ... Pertanian Badan Litbang

LAPORAN TAHUNAN 2012

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 26

No. Judul Kerjasama Mitra Kerjasama

2. Development of Hybrid Rice in Lampung Cooperation Between China and Indonesia

Pemerintah China

3. Demplot Uji Efektivitas Penggunaan Petroganik dan penelitian Uji Aplikasi Pupuk NPK Phonska Spesifik Lokasi pada Tanaman Padi Sawah

PT. Petrokimia Gresik

IV. HASIL PENGKAJIAN

A. ANALISIS KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN DI PROVINSI LAMPUNG (Pelaksana: Joko Susilo Utomo, Bariot Hafif, Fauziah Y. Adriyani, Dede Rohayana, Novilia Santri, Zahara, Meidaliyantisyah, Reli Hevrizen, Dian Meitasari, Andi Sofyan)

Sinkronisasi Kebijakan dan Adaptasi Terhadap Dampak Perubahan Iklim (DPI)

Dari informasi yang dikumpulkan baik informasi langsung dari Dinas/

Badan terkait pengambil kebijakan di Pemda atau hasil diskusi Forum Group

Disccusion (FGD), terungkap beberapa kebijakan memang telah mulai dilaku-

kan Pemda untuk antisipasi DPI terhadap ketahanan pangan daerah. Namun

kebijakan yang dibuat belum terlalu berdampak terhadap upaya mengatasi

DPI yang cenderung menurunkan produktivitas pertanian dan ketahanan

pangan daerah. Salah satu terobosan yang perlu dilakukan agar kebijakan

yang dibuat lebih efektif adalah sinkronisasi program, terutama program

adaptasi terhadap perubahan iklim. Artinya aktivitas atau kebijakan yang di-

sosialisasikan harus dirancang secara bersama antara berbagai lini pengambil

kebijakan di daerah dan didukung oleh institusi yang berkompeten dalam

merekomendasikan berbagai ilmu pertanian terkait antisipasi perubahan

iklim, seperti Balai-Balai Penelitian dan Perguruan Tinggi di daerah.

Perencanaan secara bersama dari berbagai sudut kepentingan dan ilmu akan

membuat penjadwalan/skenario terapan kebijakan menjadi lebih tepat, ter-

susunnya prioritas kegiatan yang lebih baik, dan terkendalinya pelaksanaan

kebijakan.

Page 27: I. PENDAHULUANlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · kan masukan dalam membantu mengarahkan pembangunan pertanian di daerah ... Pertanian Badan Litbang

LAPORAN TAHUNAN 2012

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 27

Perbaikan Sumberdaya Manusia

Untuk keberhasilan implementasi kebijakan antisipasi DPI ke depan,

yang berperan selain stakeholder adalah pelaksana dari kebijakan tersebut.

Artinya penyusunan kebijakan yang berjalan mulus belum tentu diikuti oleh

pelaksanaan kebijakan yang mulus pula. Karenanya pemahaman akan

bentuk-bentuk perubahan iklilm, faktor-faktor utama yang mempengaruhi

perubahan iklim, bagaimana perubahan iklim berpengaruh terhadap ke-

hidupan makhluk terutama tanaman dan aspek-aspek lain yang erat kaitan-

nya dengan iklim harus lebih dipahami oleh para pembuat kebijakan maupun

masyarakat pelaksana kebijakan. Untuk itu perlu didisain program khusus

baik berupa pelatihan ataupun sekolah lapang dengan nara sumber dari ber-

bagai disiplin ilmu yang cara berpikirnya tidak bisa terlepas dari pertimbangan

akan kondisi iklim.

B. KAJIAN AGROEKOLOGI MENDUKUNG PRODUKTIVITAS DAN PRODUKSI BAHAN PANGAN (Pelaksana: Bariot Hafif, Andarias Makka Murni, A. Romdhan Fauzi, Rahadian Mawardi, Andi Sofyan, Suroso, Dadin Suherlan)

Kajian ini difokuskan ke daerah-daerah sentra produksi bahan pangan

di Kabupaten Lampung Timur yaitu di Kecamatan Batanghari Nuban, Raman

Utara, Purbolinggo dan Sukadana.

Berdasarkan hasil survey, zona agroekologi terluas di daerah kajian

adalah zona IVax2 yaitu daerah lahan kering, berkemiringan 0-8%, dataran

rendah, lembab dan berdrainase baik. Zona ini ditemukan terluas di

Kecamatan Sukadana seluas ± 14.400 ha, Batanghari Nuban ± 8.062 ha, di

Kecamatan Raman Utara seluas ± 3.703 ha di Purbolinggo sekitar ± 950 ha.

Dari sisi sifat iklim, faktor pembatas utama sifat agroekologi untuk

pertumbuhan tanaman adalah defisit air yang secara rata-rata bisa mencapai

4 bulan dalam satu tahun. Dari sisi sifat tanah, faktor pembatas utama sifat

tanah untuk pertumbuhan tanaman yang didapatkan dihampir semua zona

agroekologi adalah indeks ketersediaan hara rendah dan retensi hara tinggi.

Page 28: I. PENDAHULUANlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · kan masukan dalam membantu mengarahkan pembangunan pertanian di daerah ... Pertanian Badan Litbang

LAPORAN TAHUNAN 2012

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 28

Sifat agroekologi tanah lainnya yang bermasalah adalah kedalaman

efektif tanah relatif kurang (< 75 cm) dan kandungan bahan kasar banyak.

Tanah dangkal dan kandungan bahan kasar banyak akan sangat

mengganggu pertumbuhan dan perkembangan akar. Sedangkan tekstur

tanah yang relatif kasar (lempung berpasir) akan memudahkan tanah

kehilangan air (daya serap air tanah rendah). Dalam kondisi curah hujan

yang tidak merata, tanaman akan mudah mengalami cekaman air. Zona

dengan karakteristik tanah seperti itu cukup luas tersebar di Kecamatan

Batanghari Nuban dan Raman Utara.

Pada zona IV/Dbh yaitu lahan kering yang relatif datar, komoditas biji-

biji yang diunggulkan berdasarkan tingkat kesesuaian lahan dan analisis ke-

layakan ekonomi komoditas adalah jagung/padi gogo rancah, ubikayu, ubi

jalar, kacang tanah dan kedelai. Jenis hortikultura yang diunggulkan di zona

ini adalah terong, mentimun, kacang panjang, dan cabai. Untuk MK I bila air

tersedia tanaman hortikultura yang diunggulkan adalah semangka, cabai,

kacang panjang, dan mentimun.

Pada zona IV/Wbh (lahan sawah), penanaman padi masih yang ter-

unggul diikuti jagung, ubijalar, kacang tanah dan kedelai. Sedangkan dari

jenis tanaman hortikultura yang diunggulkan adalah mentimun, terong,

kacang panjang, dan cabai. Khusus untuk penanaman di MK I, bila air irigasi

tersedia jenis tanaman hortikultura yang lebih diunggulkan untuk ditanam

adalah semangka, cabai, kacang panjang, dan mentimun.

Pada zona III/Dbh, tanaman biji-biji yang paling diunggulkan adalah

jagung, padi gogo, kedelai, dan kacang tanah. Sedangkan dari jenis tanaman

hortikultura yang diunggulkan adalah cabai, terong, dan mentimun. Lahan

rawa yang belum dikelola sebaiknya dijadikan sumber air irigasi. Untuk per-

baikan produktivitas dan produksi bahan pangan, pengembangan tanaman

hortikultura di lahan sekeliling rawa akan lebih menguntungkan.

Page 29: I. PENDAHULUANlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · kan masukan dalam membantu mengarahkan pembangunan pertanian di daerah ... Pertanian Badan Litbang

LAPORAN TAHUNAN 2012

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 29

Gambar 3. Identifikasi sifat agroekologi lahan di salah satu areal lahan kering dan lahan sawah

Teknologi pengelolaan lahan yang direkomendasikan untuk peningkatan

produktivitas dan produksi bahan pangan antara lain:

a. Intensitas penggunaan bahan organik dan kapur harus ditingkatkan untuk

meningkatkan ketersediaan hara, mengurangi sifat retensi hara, dan mem-

perbaiki sifat fisik tanah (meningkatkan daya jerap air tanah) sehingga

meningkatkan efektivitas penggunaan pupuk.

b. Pada daerah yang tanahnya relatif kasar seperti zona IV/Dfh di sebagian

wilayah Kecamatan Batanghari Nuban dan Raman Utara, penggunaan alat

mekanisasi untuk pengolahan tanah akan lebih efektif memperbaiki sifat

fisik tanah untuk perkembangan akar.

c. Masalah defisit air yang berpengaruh nyata terhadap penurunan

produktivitas tanaman bahan pangan dapat diatasi dengan cara pemanen-

an air hujan. Untuk itu pembuatan embung-embung mikro atau rorak-

rorak besar yang dapat menyimpan air hujan untuk irigasi suplemen harus

digalakkan.

d. Penggunaan mulsa dari sisa tanaman atau bahan lainnya saat menanam

jagung, palawija dan sayur-sayuran juga direkomendasikan untuk meng-

atasi masalah defisit air dan mengendalikan evaporasi pada tanah dengan

tekstur tanah relatif kasar.

Page 30: I. PENDAHULUANlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · kan masukan dalam membantu mengarahkan pembangunan pertanian di daerah ... Pertanian Badan Litbang

LAPORAN TAHUNAN 2012

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 30

C. PENGKAJIAN KINERJA PUPUK ORGANIK DI LAHAN SAWAH (Pelaksana: Junita Barus, Andarias Makka Murni, Bariot Hafif, Novilia Santri, A. Romdhan Fauzi, Rahadian Mawardi, Tri Sunarti, Tusrimin)

Kegiatan ini dilakukan pada tiga kabupaten sentra produksi padi di

Lampung yaitu Kabupaten Lampung Tengah, Lampung Timur, dan

Pringsewu. Bentuk kegiatan adalah survei lapangan, pengambilan sampel

tanah, dan wawancara petani dengan menggunakan kuisioner. Hasil kajian

menunjukkan bahwa jenis pupuk organik yang diberikan ke lahan sawah di-

antaranya pupuk kandang, kompos jerami padi dicampur kotoran ternak dan

lainnya, pupuk organik granul yang tersedia di pasaran, pupuk organik cair

(POC), dan MOL. Jenis yang paling banyak digunakan adalah pupuk kandang

dengan dosis rata-rata yang digunakan adalah 2,43 t/ha, sedangkan jerami

hanya sedikit petani yang memanfaatkannya sebagai kompos.

Kinerja pupuk organik dalam memperbaiki kesuburan tanah (yang di-

tunjukkan dengan kadar C-Organik tanah) digambarkan dengan persamaan

y = 0,397x + 0,997. Kinerja pupuk organik dalam meningkatkan produksi

padi digambarkan dengan persamaan y = -0,005x2 + 0,310x + 5,192.

Kendala yang dihadapi petani dalam pembuatan pupuk organik adalah

proses pengomposannya yang dirasa merepotkan, sulit mendapatkan starter-

nya, dan membutuhkan tenaga kerja tambahan. Waktu yang dibutuhkan

untuk sampai kompos matang cukup lama yaitu sekitar satu bulan. Dalam

mendapatkannya, kendala yang dihadapi terutama dalam mendapatkan

bahan baku pupuk organik, khususnya bagi petani yang tidak mempunyai

sapi, sehingga harus memanfaatkan bahan organik lainnya seperti jerami dan

bahan tanaman lainnya. Pupuk organik bersifat “volumious” (bervolume

besar/tidak padat), sehingga dibutuhkan dalam jumlah yang besar (minimal 2

t/ha) sedangkan pupuk organik yang sudah jadi (produk pabrikan) harganya

cukup mahal (sekitar Rp. 600 – 1.000/kg). Sebagian petani membeli pupuk

kandang dari petani lainnya yang mempunyai sapi, namun hanya dalam

jumlah kecil karena keterbatasan ketersediaan pupuk kandang. Selain itu,

sebagian petani mengalami kendala dalam pengangkutan pupuk organik ke

lahan karena jarak dari rumah ke lahan sawah cukup jauh, jalan menuju ke

Page 31: I. PENDAHULUANlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · kan masukan dalam membantu mengarahkan pembangunan pertanian di daerah ... Pertanian Badan Litbang

LAPORAN TAHUNAN 2012

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 31

sawah jelek dan sempit sehingga hanya dapat dilalui sepeda atau motor. Dari

segi aplikasinya, sewaktu menabur sulit dan lama karena jauh lebih berat dari

pupuk anorganik. Pupuk kandang yang tidak dikomposkan terlebih dahulu

agak bergumpal sehingga bila diaplikasikan sulit.

Gambar 4. Pembuatan kompos jerami dan wawancara dengan petani

D. INVENTARISASI TEKNOLOGI KEARIFAN LOKAL DALAM PENGEMBANGAN PERTANIAN TANAMAN PANGAN DI LAMPUNG (Pelaksana: Muchlas, Amrizal Nazar, Edwin Herdiansyah, Eka Miftahul Jannah, Gohan Octora Manurung)

Petani umumnya telah menyadari bahwa penggunaan bahan kimia

seperti pupuk dan pestisida dalam jangka panjang dengan jumlah yang tidak

terkendali akan menyebabkan kerusakan lingkungan. Begitu juga dengan

pembangunan yang hanya mengandalkan ekploitasi sumberdaya alam

dengan mengabaikan keseimbangan alam serta meninggalkan kearifan lokal

akan berakibat terjadinya kerusakan lingkungan dan keseimbangan hara

tanah, dimana untuk memperbaikinya diperlukan waktu yang lama dan biaya

yang mahal.

Lokasi kajian ini dipilih secara sengaja yaitu di Kabupaten Lampung

Tengah dan Lampung Timur. Hasil kajian menunjukkan bahwa penerapan

teknologi budidaya tanaman padi dalam hal penggunaan varietas unggul

berlabel di Kabupaten Lampung Tengah lebih beragam dibanding dengan

Lampung Timur. Sementara penggunaan pupuk organik (kandang/kompos) di

Page 32: I. PENDAHULUANlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · kan masukan dalam membantu mengarahkan pembangunan pertanian di daerah ... Pertanian Badan Litbang

LAPORAN TAHUNAN 2012

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 32

Lampung Timur lebih banyak dibanding dengan Lampung Tengah, baik

jumlah pupuk maupun petaninya.

Setiap desa umumnya mempunyai kearifan lokal sendiri-sendiri, namun

masih terbatas pada tanaman padi seperti penggunaan pupuk organik/

kompos dan pembuatan pestisida nabati untuk pengendalian hama penyakit.

Inventarisasi teknologi kearifan lokal dalam mendukung pembangunan

pertanian tanaman pangan diperoleh melalui diskusi group yang melibatkan

berbagai komponen masyarakat seperti tokoh masyarakat dan informan kunci

lainnya.

Tabel 15. Inventarisasi teknologi kearifan lokal di Lampung, tahun 2012.

No. Desa Uraian teknologi kearifan lokal

1. Sambikarto, Lampung Timur

Pembuatan MOL nasi: Tujuan pembuatan bahan ini adalah untuk merangsang pertumbuhan bakteri sebagai starter untuk pembuatan kompos dengan tidak merusak lingkungan serta memanfaatkan bahan yang ada di sekitar rumah. Bahan: 3 kepal nasi, 5 liter air cucian beras, 1 kg gula merah, toples/ember. Cara pembuatannya: nasi dimasukan ke dalam toples ditutup koran kemudian dikubur dibawah pohon bambu selama 5-7 hari untuk menarik bakteri. Setelah 7 hari, toples diangkat kemudian isinya dimasukan kedalam ember dicampur dengan air cucian beras, ditambahkan gula merah, dibiarkan selama 7 hari sebelum bisa digunakan. Cara penggunaan : 1 cc inokulum diampur dengan 10 lt air diaduk sampai rata kemudian digunakan untuk mengendalikan hama pada tanaman padi. Pembuatan pupuk daun: Tujuannya untuk menambah pupuk/hara melalui daun tanaman. Bahan: daun gamal, lamtoro, daun salam, daun randu, buah maja/bernung masing sebanyak 2 kg, air cucian beras 5 lt dan gula merah 1 kg. Cara pembutannya: semua bahan ditumbuk kemudian dimasukan kedalam ember, ditambah 2 lt air cucian beras dibiarkan selama 15 hari, kemudian disaring. Inokulum siap digunakan untuk disemprotkan pada daun tanaman padi.

Page 33: I. PENDAHULUANlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · kan masukan dalam membantu mengarahkan pembangunan pertanian di daerah ... Pertanian Badan Litbang

LAPORAN TAHUNAN 2012

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 33

No. Desa Uraian teknologi kearifan lokal 2. 3. 4.

Trimurjo, Lampung Tengah Rejobinangun, Lampung Tengah. Punggur, Lampung Tengah

Pestisida nabati untuk pengendalian penyakit kresek: Bahan: 5 butir telur ayam kampung/bebek diambil kuningnya, 10 sendok makan susu bubuk, 3 sendok makan minyak makan, 3 buah jeruk nipis. Cara pembuatannya: bahan dicampur kemudian dikocok sampai merata. Inokulum siap digunakan untuk penyemprotan tanaman padi. Dosis penggunaan dalam 1 tengki (14 lt air) dicampur dengan 2 sendok inokulum. Kompos cacing sebagai bahan organik: Bahan: kotak ukuran 1 x 2 m dengan tinggi 20 cm, kotoran sapi 15 kg dan cacing 1 kg. Cara pembuatannya: kotoran sapi dan cacing dibiarkan selama 15 hari, kompos siap digunakan. Takaran yang digunakan 7 ton/ha. Sistem irigasi Subak: Untuk mengatasi kekurangan air dalam berusaha-tani padi masyarakat Desa Rejobinangun ber-gotong royong membuat bendungan dengan biaya swadaya dengan cara membendung rawa. Air dari bendungan/dam dialirkan ke petak-petak sawah di kelompoknya sebanyak 105 orang dengan luas areal yang dapat diairi seluas 130 hektar. Dengan adanya bendungan/dam kebutuhan air untuk ber-usahatani sepanjang musim dapat terpenuhi. Teknologi penyimpanan benih kedelai: Petani menyimpan benih dalam galon atau jerigen. Benih dijemur berulang-ulang sekitar 7-10 hari. Benih dimasukan kedalam galon atau jerigen kemudian dileher galon diberi abu dapur supaya menyerap kelembaban dari benih kemudian ditutup rapat. Jika tutup dibuka maka benih harus dijemur kembali dan diberi lagi abu kemudian ditutup rapat. Dengan sistem penyimpanan benih seperti ini maka akan menghasilkan daya tumbuh 85% dan dapat tahan disimpan sampai 2 tahun. Pestisida nabati: Bahan: gadung, daun sirsak Cara pembuatannya: Gadung dan daun sirsak ditumbuk dibiarkan 1 malam kemudian diperas dan disaring. Dosis yang dipakai yaitu 1 gelas larutan untuk 1 tangki digunakan untuk pengendalian walang sangit dan lembing hijau.

Page 34: I. PENDAHULUANlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · kan masukan dalam membantu mengarahkan pembangunan pertanian di daerah ... Pertanian Badan Litbang

LAPORAN TAHUNAN 2012

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 34

No. Desa Uraian teknologi kearifan lokal

5.

Pekalongan, Lampung Timur

Pestisida nabati: Bahan: 6 buah nanas matang, 1 kaleng susu, 2 butir telur bebek, 1 sendok minyak makan Cara pembuatannya: nanas diparut kemudian diperas, dicampur dengan susu, telur bebek dan minyak makan. Larutan sudah siap untuk dipergunakan untuk mengatasi lembing, wereng, dan walang sangit. Pengendalian hama menggunakan umpan: Petani mencari kodok kemudian dibanting hingga mati kemudian diletakkan di pematang sawah. Bangkai kodok akan dihampiri oleh walang sangit karena lebih menarik dibandingkan tanaman. Setelah walang sangit terkumpul banyak di bangkai kodok petani tinggal memusnahkan kerumunan walang sangit. Pengendalian hama Keong Mas: Petani membuat lubang pada petakan sawah lalu diisi dengan daun-daun. Keong akan berkumpul di lubang tersebut sehingga petani tidak perlu menyemprot keong dengan racun. Penentuan waktu tanam Kedelai (pranoto wongso): Petani sekitar Kecamatan Pekalongan juga memilih waktu tanam berdasarkan hitungan Jawa yaitu menanam kedelai pada bulan April sehingga pada saat mencapai bulan Juni-Juli (dimana ulat paling banyak), tanaman sudah besar dan tidak mudah terserang hama ulat lagi. Serangan ulat (ulat grayak) sangat fatal disaat pengisian polong sehingga perlakuan dengan cara disemprot tidak akan berhasil. Pengaturan waktu tanam dapat mengatasi hal ini. Pengendalian hama dengan pembakaran jerami: Jika petani ingin menanam kedelai setelah musim tanaman padi maka petani akan berusaha mengatasi hama dari awal. Caranya yaitu jerami diratakan tipis di seluruh permukaan lahan lalu dibakar. Hal ini dilakukan supaya hama dan bibit penyakit mati, serta gulma mati. Ada alasan lain lagi yang dipercaya petani bahwa dengan pembakaran merata akan meninggalkan abu, lalu saat menajuk untuk menanam biji maka otomatis abu akan menutupi lubang.

Page 35: I. PENDAHULUANlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · kan masukan dalam membantu mengarahkan pembangunan pertanian di daerah ... Pertanian Badan Litbang

LAPORAN TAHUNAN 2012

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 35

No. Desa Uraian teknologi kearifan lokal 6. Bumiharjo,

Lampung Timur Pestisida nabati untuk pengendalian hama walang sangit : Bahan: 2 kg gadung, 1 kg daun tembakau, 2 ons terasi, dan 1 kg laos. Cara pembuatannya : semua bahan diparut, dicampur kemudian diperas. Hasil perasan direbus kemudian dilarutkan dan direndam selama 25 jam, kemudian diaduk dan disaring siap digunakan. Takaran 0,5 lt larutan dicampur 10 lt air.

Gambar 5. Sumber air dari rawa yang dibendung untuk mengairi sawah-

sawah di kelompok tani Rukun Tani di Desa Rejobinangun Kecamatan Raman Utara

E. KAJIAN TEKNOLOGI BUDIDAYA ORGANIK TANAMAN CABAI

MENDUKUNG PENGEMBANGAN KAWASAN HORTIKULTURA DI

LAMPUNG (Pelaksana : Nina Mulyanti, Dewi Rumbaina Mustikawati, Alvi

Yani, Agung Lasmono, Widodo)

Pengkajian dilakukan di Desa Margo Mulyo, Kecamatan Tegineneng,

Kabupaten Pesawaran. Perlakuan yang diterapkan adalah paket teknologi

budidaya organik cabai dan paket teknologi budidaya cabai cara petani,

masing-masing menggunakan varietas Kio dan Varietas Lembang-1 yang me-

rupakan rekomendasi dari Balitsa Lembang. Hasil kajian menunjukkan bahwa

pertumbuhan tanaman cabai dengan teknologi budidaya organik lebih tinggi

dan berbeda nyata dengan perlakuan lain, yaitu tinggi tanaman mencapai

Page 36: I. PENDAHULUANlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · kan masukan dalam membantu mengarahkan pembangunan pertanian di daerah ... Pertanian Badan Litbang

LAPORAN TAHUNAN 2012

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 36

80,68 cm dan jumlah cabang 23,94 buah yang keduanya terdapat pada Kio-

Organik. Sedangkan pertumbuhan tanaman terendah terdapat pada

Lembang-1 Petani, yaitu tinggi 58,44 cm dan jumlah cabang 17,55 buah.

Pada paket teknologi budidaya cabai organik, panen buah cabai terjadi

sebanyak 17 kali sedangkan pada paket teknologi cara petani cabai hanya

dipanen sebanyak 6 kali. Produksi tertinggi terdapat pada perlakuan Kio-

organik yaitu 1.946,3 kg/ha, diikuti Kio-Petani (605,23 kg/ha), Lembang 1-

organik (541,6 kg/ha), dan Lembang 1-petani (162,81 kg/ha). Kadar vitamin

C pada Kio-organik paling tinggi dibanding perlakuan lain, kekerasan buah

varietas Kio lebih tinggi dibanding varietas Lembang 1 sedangkan residu

pestisida tidak terdeteksi untuk semua perlakuan (Tabel 16).

Serangan hama dan penyakit pada teknologi budidaya organik lebih

rendah daripada teknologi cara petani. Penggunaan pestisida nabati dengan

frekuensi yang tinggi mampu menekan serangan hama penyakit. Hal ini

disebabkan karena pemakaian materi organik dapat meningkatkan kesehatan

tanaman, menekan perkecambahan spora, menyebabkan lisis pada sel

mikroba pathogen, menonaktifkan atau menghentikan atau menekan per-

tumbuhan patogen secara sementara dan permanen, menunjang aktivitas

mikroba non-patogen dalam menyediakan unsur hara dan senyawa pe-

rangsang tumbuh bagi tanaman. Pupuk hayati yang diapliksikan mengandung

Bacillus dan Pseudomonas yang dapat menghasilkan senyawa antibiotik yang

dapat memusnahkan patogen tanaman dalam tanah sehingga dapat

meningkatkan kesehatan lahan dan tanaman.

Tabel 16. Hasil Analisa Laboratorium Sampel Buah Cabai pada Kegiatan di Desa Margo Mulyo Kecamatan Tegineneng, Pesawaran

Perlakuan Air

(%)

Vit.C

(mg/gr)

Hardness

(kg/10x10 mm)

Residu Pestisida

Diazinon Heptachlor EP Profenofos

Kio Organik

Lembang-1

Organik

Kio Petani

Lembang-1

Petani

70,0009

45,2840

72,3898

42,0854

1,7235

1,4775

1,2860

1,3544

0,73

0,54

0,73

0,56

ttd

ttd

ttd

ttd

ttd

ttd

ttd

ttd

ttd

ttd

ttd

ttd

Keterangan : ttd = tidak terdeteksi

Page 37: I. PENDAHULUANlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · kan masukan dalam membantu mengarahkan pembangunan pertanian di daerah ... Pertanian Badan Litbang

LAPORAN TAHUNAN 2012

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 37

Analisa usahatani cabai menunjukkan bahwa usahatani cabai organik

dengan varietas Kio mendapatkan keuntungan sebesar Rp. 5.042.950,-,

varietas Lembang-1 merugi sebesar Rp. 8.831.385,-, sedangkan teknologi

petani pada varietas Kio merugi sebesar Rp. 11.528.100,-, dan pada varietas

Lembang-1 merugi sebesar Rp.17.675.560 dengan nilai R/C ratio berturut-

turut 1,31; 0,43; 0,43; dan 0,12.

Gambar 6. Areal pertanaman cabai kajian dan hasil panen cabai organik

F. PEMETAAN SEBARAN VARIETAS UNGGUL BARU PADI SAWAH MENDUKUNG PERCEPATAN INOVASI TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI SPESIFIK LOKASI (Pelaksana : Soraya, Rr. Ernawati, Andarias Makka Murni, Junita Barus, Bambang Wijayanto, Andi Sofyan, Dadin Suherlan)

Berdasarkan hasil inventarisasi varietas di dua kabupaten yaitu

Kabupaten Lampung Tengah dan Kabupaten Lampung Selatan, varietas

terluas ditanam di Kabupaten Lampung Tengah berturut-turut adalah varietas

Ciherang, Ciliwung, Mekongga dan Cilamaya Muncul, sedangkan untuk

varietas unggul baru (VUB) adalah Inpari-13, Inpari-10, Inpari-7 dan Inpari-6

yaitu masing-masing seluas 1.350,0 ha, 340,90 ha, 246,0 ha dan 169,0 ha.

Sementara itu di Lampung Selatan varietas terluas ditanam adalah Ciherang,

Cilamaya Muncul dan IR-64, sedangkan VUB terluas adalah Inpari-13, Inpari-

1 dan Inpari-10 dan Inpari-7, masing-masing 1.299,90; 1.083,20; 389,50 dan

90,60 ha.

Page 38: I. PENDAHULUANlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · kan masukan dalam membantu mengarahkan pembangunan pertanian di daerah ... Pertanian Badan Litbang

LAPORAN TAHUNAN 2012

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 38

Berdasarkan analisis produktivitas potensial wilayah padi sawah ter-

tinggi pada Kabupaten Lampung Tengah terdapat di Kecamatan Seputih

Raman dan untuk Kabupaten Lampung Selatan di Kecamatan Kalianda.

Penerapan teknologi budidaya padi di tingkat petani belum mendukung

peningkatan produktivitas varietas yang ditanam, sehingga hasil yang dicapai

masih jauh di bawah produktivitas potensial wilayah.

Tabel 17. Kinerja Varietas Padi pada Lahan Sawah pada seluruh lokasi di Lampung Tengah dan Lampung Selatan

Varietas

Rata-rata

hasil/varietas (t/ha)

Rata-rata hasil

seluruh varietas (t/ha)

SD (X+0,25*

SD)

(X-0,25*

SD) Kinerja

Cigeulis 5,3 5,5 2,4 6,1 4,9 Sedang

Ciherang 5,6 5,5 2,4 6,1 4,9 Sedang

Ciliwung 4,7 5,5 2,4 6,1 4,9 Buruk

Cisadane 5,9 5,5 2,4 6,1 4,9 Sedang

Inpari 1 6,1 5,5 2,4 6,1 4,9 Baik

Inpari 10 5,8 5,5 2,4 6,1 4,9 Sedang

Inpari 11 6,2 5,5 2,4 6,1 4,9 Baik

Inpari 13 5,6 5,5 2,4 6,1 4,9 Sedang

Inpari 15 3,1 5,5 2,4 6,1 4,9 Buruk

Inpari 16 5,8 5,5 2,4 6,1 4,9 Sedang

Inpari 20 4,8 5,5 2,4 6,1 4,9 Buruk

Inpari 6 5,0 5,5 2,4 6,1 4,9 Sedang

Inpari 7 5,8 5,5 2,4 6,1 4,9 Sedang

Inpari 8 5,5 5,5 2,4 6,1 4,9 Sedang

Inpari 9 5,4 5,5 2,4 6,1 4,9 Sedang

IR64 5,6 5,5 2,4 6,1 4,9 Sedang

Mekongga 5,7 5,5 2,4 6,1 4,9 Sedang

Muncul 6,0 5,5 2,4 6,1 4,9 Sedang

Situ Patenggang 4,3 5,5 2,4 6,1 4,9 Buruk

Sarinah 4,8 5,5 2,4 6,1 4,9 Buruk

Situ Bagendit 4,6 5,5 2,4 6,1 4,9 Buruk

Keterangan :

Kinerja baik bila rata-rata hasil varietas > (X+0,25 SD) Kinerja sedang bila rata-rata hasil varietas antara (X-0,25Std) – (X+0,25 SD)

Kinerja buruk bila rata-rata hasil varietas < (X-0,25 SD) X = rata-rata hasil seluruh varietas yang ditanam

SD = Standar deviasi hasil seluruh varietas

Varietas unggul baru dengan kinerja baik adalah varietas Inpari-11

dengan rata-rata hasil 6,2 t.ha-1 dan Inpari-1 dengan rata-rata hasil 6,1 t.ha-,

sedangkan kinerja sedang ditunjukkan oleh varietas Inpari 6, Inpari 7, Inpari

10, Inpari 9, Inpari 13 dan Inpari 16. Kinerja buruk terdapat pada varietas

Inpari 15 dan Inpari 20. Varietas unggul baru berkinerja sedang-baik memiliki

Page 39: I. PENDAHULUANlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · kan masukan dalam membantu mengarahkan pembangunan pertanian di daerah ... Pertanian Badan Litbang

LAPORAN TAHUNAN 2012

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 39

produktivitas lebih tinggi dari rata-rata hasil varietas Ciherang yang mencapai

rata-rata 5,6 t.ha-1. Disarankan pengembangan varietas berkinerja sedang-

baik tersebut diikuti dengan perbaikan teknologi produksi yaitu pemupukan

spesifik lokasi dan pengendalian OPT berdasarkan PHT.

Gambar 7. Sosialisasi kegiatan dan pengumpulan data kegiatan pemetaan VUB

G. KAJIAN ADAPTASI LIMA VARIETAS UNGGUL BARU PADI RAWA

DI LAMPUNG (Pelaksana: Dewi Rumbaina Mustikawati, Nina Mulyanti, Endriani, Suroso)

Lokasi Kegiatan di desa Beringin Kencana, Rawa Seragih, Kecamatan

Candipuro, Kabupaten Lampung Selatan. Di wilayah ini musim gadu atau

musim kemarau sekitar bulan April-September, sedangkan musim rendeng

atau musim hujan sekitar bulan Oktober-Maret.

Dari lima varietas padi rawa yang diuji, rata-rata hasil panen MT I

musim kemarau untuk varietas Inpara 1 sebanyak 4,80 ton/ha, Inpara 2

sebanyak 4,75 ton/ha, Inpara 3 sebanyak 4,49 ton/ha, Inpara 4 sebanyak

5,45 ton/ha, Inpara 5 sebanyak 5,80 ton/ha, dan Ciherang sebagai varietas

pembanding sebanyak 4,50 ton/ha. Empat varietas padi rawa yang diuji

menunjukkan produktivitas yang lebih tinggi dibanding varietas pembanding.

Dua varietas diantaranya terserang hama penggerek batang dan wereng

terendah adalah Inpara 4 dan Inpara 5.

Page 40: I. PENDAHULUANlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · kan masukan dalam membantu mengarahkan pembangunan pertanian di daerah ... Pertanian Badan Litbang

LAPORAN TAHUNAN 2012

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 40

Gambar 8. Penanaman padi rawa dan keragaan padi menjelang panen

H. OPTIMALISASI LAHAN RAWA DENGAN PENDEKATAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (PTT) UNTUK MENINGKAT-KAN PRODUKTIVITAS PADI (Pelaksana: Kiswanto, Muchlas, Fauziah Y. Adriyani, Asropi, Edwin Herdiansyah) Pengkajian dilakukan di lahan petani Desa Cempaka Dalam, Kecamatan

Manggala Timur, Kabupaten Tulang Bawang merupakan lahan rawa lebak

dangkal dan berpotensi untuk ditingkatkan produktivitasnya dengan

melibatkan 7 petani kooperator. Hasil kajian menunjukkan bahwa paket

teknologi introduksi PTT pada lahan rawa lebak dangkal meningkatkan

produktivitas padi gabah kering panen sebesar 56,64% (dari 3,69 ton/ha

menjadi 5,78 ton/ha) dibandingkan dengan perlakukan paket teknologi

petani.

Hasil analisis usahatani menunjukkan bahwa perlakukan paket teknologi

introduksi PTT dapat memberikan keuntungan usahatani lebih besar

Page 41: I. PENDAHULUANlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · kan masukan dalam membantu mengarahkan pembangunan pertanian di daerah ... Pertanian Badan Litbang

LAPORAN TAHUNAN 2012

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 41

dibandingkan dengan paket teknologi petani, masing-masing sebesar

Rp.11.987.000/ha dan Rp.6.786.000/ha, sehingga dapat meningkatkan ke-

untungan sebesar Rp. 5.201.000/ha (76,64 %). Oleh karenanya paket

teknologi introduksi PTT layak dikembangkan pada skala lebih luas pada

lahan rawa lebak dangkal, hal ini ditunjukkan dengan nilai MBCR 2,65 atau

lebih besar dari 2.

Paket teknologi PTT meliputi penggunaan varietas unggul Inpara 2 dan

Banyuasin, penggunaan dolomit 1.000 kg/ha, pupuk organik 2.000 kg/ha,

pemupukan Urea 150 kg/ha, NPK Phonska 300 kg/ha, bibit muda <21 hari,

jumlah bibit 1-3 batang/lubang, serta sistem tanam jejer legowo 2:1 layak di-

rekomendasikan untuk meningkatkan produktivitas padi di lahan rawa lebak

dangkal.

Untuk mengantisipasi kondisi iklim yang tidak diinginkan/tidak menentu,

yang dapat berakibat adanya serangan hama dan penyakit, kekeringan atau

kebanjiran, maka diperlukan adaptasi dan mitigasi melalui penggunaan

varietas adaptif, budidaya tanaman sehat, pembuatan pompanisasi serta

saluran drainase, sehingga tanaman terpelihara dengan baik dan dapat

berproduksi sesuai dengan potensinya.

Gambar 9. Petani bergembira karena masih bisa panen meskipun dilanda kekeringan cukup serius dengan hasil cukup memuaskan

Page 42: I. PENDAHULUANlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · kan masukan dalam membantu mengarahkan pembangunan pertanian di daerah ... Pertanian Badan Litbang

LAPORAN TAHUNAN 2012

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 42

I. PENGKAJIAN DIVERSIFIKASI PANGAN OLAHAN UNTUK MENINGKATKAN NILAI TAMBAH KOMODITAS JAGUNG DI LAMPUNG (Pelaksana: Ratna Wylis Arief, Alvi Yani, Robet Asnawi, Nur Richana, Asropi, Zahara)

Ada beberapa jenis pangan olahan jagung yang telah diintroduksikan

pada pelaksanaan kegiatan tahun 2012, antara lain tepung jagung yang

merupakan produk antara dan produk olahannya menjadi kerupuk dan dodol

jagung. Selain itu juga telah dintroduksikan cara membuat susu jagung dan

beberapa produk olahan jagung lainnya yang kemungkinan disukai oleh

masyarakat sehingga laku dijual dan dapat meningkatkan nilai tambah

pendapatan petani jagung.

Untuk mengetahui tingkat kesukaan konsumen terhadap pangan olahan

jagung telah dilakukan uji organoleptik terhadap pangan olahan jagung yang

dibuat yaitu: kue brownis, kue bolu, dodol jagung, kerupuk jagung, dan lain-

lain. Panelis dari uji organoleptik ini adalah ibu-ibu di sekitar lokasi

pengkajian. Hasil uji organoleptik menunjukkan bahwa hampir seluruh jenis

pangan olahan disukai dan dapat diterima oleh panelis, dan hal ini dapat

membuka wawasan mereka untuk melakukan usaha keluarga (home

industry) dengan memanfaatkan bahan baku (jagung) yang banyak tersedia

di sekitarnya. Data rekapitulasi uji tingkat kesukaan konsumen pangan olahan

jagung disajikan dalam Tabel 18.

Tabel 18. Rekapitulasi uji tingkat kesukaan konsumen pangan olahan jagung

Sampel Warna Aroma Rasa Penerimaan Umum

Tepung jagung 4 3,50 - 3,50

Kerupuk jagung 4,23 4,67 4,87 4,53

Dodol jagung 3,27 3,27 3,27 3,07

Susu jagung 3,67 3,33 3,33 3,33

Brownis jagung 3,80 3,93 4,20 4,20

Bolu jagung 3,93 3,87 4,07 4,00

Kue kering jagung 3,73 3,67 3,80 3,67

Untuk mengetahui nilai gizi dari masing-masing hasil olahan pangan

jagung telah dilakukan juga analisis laboratorium yang meliputi kadar air,

kadar protein, kadar lemak, kadar serat kasar, kadar abu, dan kadar

karbohidrat, seperti tertera dalam Tabel 19 dan Tabel 20.

Page 43: I. PENDAHULUANlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · kan masukan dalam membantu mengarahkan pembangunan pertanian di daerah ... Pertanian Badan Litbang

LAPORAN TAHUNAN 2012

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 43

Tabel 19. Analisis kandungan gizi pangan olahan jagung

No Sampel Kandungan (%)

Air Abu Protein Lemak Serat KH

1. Jagung pipil 13,00 0,97 8,35 2,46 1,26 73,94

2. Tepung Jagung A 11,84 0,44 7,49 3,67 1,32 75,23

3. Tepung Jagung B 12,16 0,81 7,09 2,86 0,37 76,70

4. Tepung Jagung C 16,97 0,62 8,41 2,15 4,54 67,30

5. Kerupuk Jagung A 12,03 1,10 4,82 0,44 3,29 78,32

6. Kerupuk Jagung B 15,74 3,00 7,00 0,38 4,62 69,27

7. Mie Jagung 60,70 0,21 5,73 0,52 0,06 32,78

8. Bolu Jagung 13,43 1,32 5,50 22,86 0,61 56,27

9. Brownis Jagung 6,59 0,66 5,45 42,97 0,79 43,54

10. Jagung Manis 78,90 0,26 5,10 0,46 4,27 11,01

11. Dodol Jagung 28,33 1,14 3,79 2,21 2,57 61,95

12. Susu jagung 88,77 0,12 3,02 0,01 1,54 6,54

Keterangan: - Tepung jagung A : dari jagung pipilan langsung dibuat tepung - Tepung jagung B : jagung pipilan direndam semalam dalam air biasa sebelum

dilakukan penepungan - Tepung jagung C : jagung pipilan direndam semalam dalam larutan air ragi tape 1%

sebellum dilakukan penepungan - Kerupuk jagung A : bahan baku tepung jagung + tepung aci dengan perbandingan

2:1

- Kerupuk jagung B : bahan baku 100% tepung jagung

Tabel 20. Analisis kadar gula jagung manis dan susu jagung manis

No. Sampel Kadar gula (%)

1. Jagung manis 2,94

2. Susu jagung manis 3,12

Hasil analisis laboratorium menunjukkan bahwa kandungan gizi dari

masing-masing jenis pangan berbeda-beda karena pengaruh bahan

campuran makanan yang digunakan seperti telur, tepung terigu, susu, dan

lain-lain.

Untuk mengetahui analisa usahatani dari pangan olahan jagung, telah

dilakukan pendataan input (bahan-bahan dan upah kerja) dan output

(produk) yang dihasilkan dari beberapa pangan olahan jagung yang sudah

dibuat. Hasil analisis ekonomi menunjukkan bahwa pembuatan kerupuk ter-

nyata memberikan keuntungan yang terbesar dibandingkan dengan pangan

olahan jagung lainnya seperti kue bolu, brownis atau kue kering dengan nilai

R/C ratio sebesar 2,48.

Page 44: I. PENDAHULUANlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · kan masukan dalam membantu mengarahkan pembangunan pertanian di daerah ... Pertanian Badan Litbang

LAPORAN TAHUNAN 2012

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 44

Tabel 21. Rekapitulasi analisa ekonomi aneka olahan jagung

No. Nama Produk Nama Bahan Baku

Kapasitas produksi

Biaya Produksi

(Rp)

Keuntungan bersih (Rp)

R/C

1. Tepung

Jagung

Jagung

biasa

5 kg/

produksi

33.650 22.350 1,66

2. Kerupuk

jagung manis

Jagung

manis

7 kg/

produksi

112.200 97.800 1,87

3. Kerupuk

tepung jagung

Jagung

biasa

7 kg/

produksi

84.700

125.300

2,48

4. Bolu jagung Tepung

jagung

4 cetakan 82.000 18.000 1,22

5. Brownis jagung

Tepung jagung

4 cetakan 94.000 6.000 1,06

6. Susu jagung Jagung

manis

2 kg/

produksi

12.400 5.600 1,45

7. Dodol Jagung Tepung

jagung

1 cetakan 32.525 7.475 1,23

Gambar 10. Produk olahan jagung yang dibuat J. KAJIAN METODE PEMBERIAN HORMON DALAM SINKRONISASI

ESTRUS UNTUK MENINGKATKAN ANGKA KEBUNTINGAN SAPI POTONG (Pelaksana: Akhmad Prabowo, Reny Debora Tambunan, Elma Basri, Reli Hevrizen, Soerachman)

Sesuai dengan hasil konsultasi dan koordinasi dengan instansi terkait di

tingkat provinsi dan kabupaten lokasi pengkajian, kegiatan pengkajian diawali

dengan memilih 24 ekor sapi betina di setiap lokasi penelitian. Setiap

peternak kooperator menyertakan satu ekor ternak sapinya sebagai materi

Page 45: I. PENDAHULUANlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · kan masukan dalam membantu mengarahkan pembangunan pertanian di daerah ... Pertanian Badan Litbang

LAPORAN TAHUNAN 2012

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 45

penelitian, akan tetapi di lokasi Kabupaten Lampung Selatan, beberapa orang

peternak menyertakan lebih dari satu ekor sapi mereka dalam kegiatan

pengkajian sehingga jumlah keseluruhan ternak 48 ekor dan peternaknya 40

orang.

Pengamatan gejala birahi/estrus berulang dilakukan sebagai dasar per-

hitungan rasio S/C (service/conception), yaitu berapa kali perkawinan/

inseminasi sampai terjadi kebuntingan. Dalam pengkajian ini, terhadap ternak

yang menunjukkan gejala birahi berulang, kemudian dilakukan inseminasi

lagi. Hasil pengamatan gejala birahi/estrus berulang yang dilakukan pada

satu bulan sesudah inseminasi menunjukkan adanya tendensi pengaruh

pemberian konsentrat sebelum perlakuan hormon terhadap timbulnya gejala

birahi berulang, dimana kejadian birahi berulang pada ternak yang mendapat

pakan konsentrat lebih sedikit (P<0,10) dibanding ternak kontrol. Sementara

itu, pengamatan pada ternak dengan perlakuan hormon, baik secara IM

maupun IU, menunjukkan tingkat (%) yang hampir sama (P>0,10).

Berdasarkan data pengamatan tersebut, perhitungan rasio S/C memberikan

angka yang lebih tinggi (P<0,05) pada ternak kontrol yang tidak mendapat

konsentrat (S/C = 1,8) dibanding ternak yang mendapat konsentrat (S/C =

1,2). Dengan kata lain, status nutrisi ternak betina pada saat dikawinkan

berpengaruh nyata terhadap rasio S/C.

Pemeriksaan kebuntingan dilakukan oleh 3 orang yaitu 2 orang Dokter

Hewan dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung dan

satu orang tenaga teknis inseminator di lokasi pengkajian di setiap

kabupaten. Hasil pemeriksaan kebuntingan bulan kedua (PKB-2) secara

kumulatif untuk setiap perlakuan menunjukkan bahwa perlakuan pemberian

hormon secara IM maupun IU pada ternak tidak berpengaruh nyata (P>0,10)

terhadap tingkat kebuntingan (conception rate = CR). Akan tetapi, pengaruh

pemberian konsentrat sebelum perlakuan hormon terlihat nyata (P>0,05)

terhadap CR ternak dalam pengkajian di dua lokasi pengkajian. Rataan CR

ternak yang mendapat konsentrat adalah 87,5% dibanding 79,2% pada

ternak yang tidak mendapat konsentrat (kontrol).

Page 46: I. PENDAHULUANlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · kan masukan dalam membantu mengarahkan pembangunan pertanian di daerah ... Pertanian Badan Litbang

LAPORAN TAHUNAN 2012

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 46

Tabel 22. Pemeriksaan Kebuntingan Bulan Kedua (PKB-2) di Lokasi Kabupaten Lampung Selatan dan Tulang Bawang Barata

No. Lokasi Perlakuan Pakan

Perlakuan Pemberian Hormonb

Tingkat Kebuntingan

1. Lampung Selatan (24)

Kontrol (12)

IM (6) 83,3 % (5)

IU (6) 100,0 % (6)

+ Konsentrat (12)

IM (6) 100,0 % (6)

IU (6) 83,3 % (5)

2. Tulang Bawang Barat

(24)

Kontrol (12)

IM (6) 83,3 % (5)

IU (6) 66,7 % (4)

+ Konsentrat (12)

IM (6) 66,7 % (4)

IU (6) 83,3 % (5)

Keterangan: aAngka dalam kurung adalah jumlah ternak (ekor). bIM = intramuskular, IU = intrauterin.

Membandingkan hasil pengamatan lintas perlakuan hormon antar

kedua lokasi pengkajian, ternak di lokasi Kabupaten Lampung Selatan

mempunyai S/C yang lebih rendah (P<0,05) dan CR yang lebih tinggi

(P<0,05) dibanding parameter yang sama pada ternak di lokasi Kabupaten

Tulang Bawang Barat. Ada kemungkinan hal tersebut disebabkan karena

status nutrisi pakan ternak di kabupaten Lampung Selatan yang lebih baik

dan cukup memenuhi kebutuhan produksi dibanding status nutrisi pakan

ternak di kabupaten Tulang Bawang Barat.

K. KAJIAN STRATEGI KEBIJAKAN DAN LANGKAH OPERASIONAL DALAM UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI KARET UNTUK MENDUKUNG PEMBANGUNAN KORIDOR SUMATERA (Pelaksana: Masganti, Junita Barus, Firdausil A.B., Andarias Makka Murni, Bariot Hafif, Akhmad Romdhan Fauzi, Rahadian Mawardi, Novilia Santri, Tusrimin, Tri Sunarti)

Kegiatan ini dimulai pada bulan Februari 2012 sampai bulan September

2012 di dua kabupaten yaitu di Kabupaten Tulang Bawang dan Way Kanan.

Hasil kajian menunjukkan keragaan kebun karet yang umurnya sudah tua

pada umumnya kondisi kebun kurang terawat, sehingga produksi sangat

rendah. Keragaan klon yang ada adalah klon campuran (karet alam, GT, dan

Page 47: I. PENDAHULUANlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · kan masukan dalam membantu mengarahkan pembangunan pertanian di daerah ... Pertanian Badan Litbang

LAPORAN TAHUNAN 2012

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 47

PB). Pada tanaman muda yang belum menghasilkan, kebun sebagian besar

kondisinya baik dan umumnya sudah menggunakan bibit okulasi. Keragaan

hama penyakit yang ditemui diantaranya adalah jamur akar putih, jamur

batang, rayap, dan lain-lain. Masalah lain yang dihadapi petani adalah mati

bidang sadap yang disebabkan kesalahan dalam penyadapan. Persentase

tanaman yang mati bidang sadap ini mencapai 5-30%. Penanggulangan

terhadap hama penyakit (terutama jamur) belum sepenuhnya dipahami oleh

petani sehingga penyakit tersebut cenderung dibiarkan saja.

Dari hasil survey dan wawancara petani telah disusun rekomendasi

strategi kebijakan dalam upaya peningkatan produksi karet rakyat, yaitu :

- Dinas/instansi terkait melakukan pelatihan-pelatihan budidaya karet,

terutama mengenai pengenalan varietas unggul, pemupukan yang sesuai

rekomendasi, penanggulangan hama penyakit, dan lain-lain.

- Penyuluhan terhadap tanaman perkebunan perlu diintensifkan seperti

halnya penyuluhan terhadap tanaman pangan.

- Membuat kebijakan jaminan harga, misalnya standarisasi harga

berdasarkan mutu sehingga menjadi rangsangan bagi petani untuk

meningkatkan mutu bahan oleh karet (bokar).

- Melakukan peremajaan tanaman karet rakyat yang sudah tua.

- Mendorong investasi pabrik karet remah (crumb rubber) untuk mengatasi

fluktuasi harga karet yang kurang menguntungkan bagi petani dan

mendorong pengembangan industri pengolahan bahan jadi karet antara

lain ban, bahan baku industri rumah tangga, dan lain-lain.

- Mendorong pelaksanakan pembinaan penangkar benih karet agar

menghasilkan bibit karet unggul bermutu dan bersertifikat.

- Diharapkan peran aktif UPTD Balai Pengawasan dan Pengujian Mutu Benih

Perkebunan di Provinsi Lampung untuk pengawasan peredaran benih karet

dimasyarakat.

- Memfasilitasi penyediaan kredit usaha kecil dan menengah (UKM) yang

terkait dengan peremajaan karet dan pengembangan usaha bersama

(Kelompok Tani dan Gapoktan) dalam pengolahan.

Page 48: I. PENDAHULUANlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · kan masukan dalam membantu mengarahkan pembangunan pertanian di daerah ... Pertanian Badan Litbang

LAPORAN TAHUNAN 2012

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 48

L. KAJIAN KORELASI KARAKTERISTIK AGROEKOLOGI TERHADAP PRODUKSI KELAPA SAWIT DAN KARET DI PROVINSI LAMPUNG (Pelaksana: Andarias Makka Murni, Amrizal Nazar, Bambang Wijayanto, Soraya, Dani Purwadi, Solamer P. Malau, Sunaryo, Dadin Suherlan)

Kajian ini dilakukan dari bulan Februari sampai bulan November 2012 di

tiga lokasi yaitu Kabupaten Tulang Bawang, Lampung Tengah dan Way

Kanan. Kajian menggunakan metode survey dengan cara mengumpulkan

data produksi kelapa sawit dan karet, serta karakter agroekologi meliputi data

karakter/sifat-sifat tanah dan iklim dengan berpedoman pada panduan

evaluasi lahan untuk pewilayahan komoditas pertanian.

Hasil pengkajian menunjukkan bahwa karakter agroekologi perkebunan

kelapa sawit maupun karet di Lampung termasuk ke dalam kelas sesuai (S2).

Tingkat kesuburan tanah perkebunan kelapa sawit di semua lokasi rata-rata

rendah sampai sedang, kecuali kadar kalium potensial di Tulang Bawang dan

Way Kanan statusnya tinggi. pH tanah yang rendah dan kadar Aldd tanah

pada taraf sedang berpotensi untuk memfiksasi P sehingga tidak tersedia

bagi tanaman. Tingkat kesuburan tanah perkebunan karet disemua lokasi

rata-rata pada taraf rendah sampai sedang, kecuali kadar K potensial di

Tulang Bawang dan Way Kanan tinggi dan P tersedia di semua lokasi tinggi.

pH tanah yang rendah dan kadar Aldd pada taraf sedang sampai tinggi pada

lapisan 20-40 cm di bawah permukaan tanah berpotensi untuk memfiksasi

hara P sehingga tidak tersedia bagi tanaman. Terdapat hubungan yang kuat

antara faktor tanah dan hasil kelapa sawit di Tulang Bawang, namun di Way

Kanan dan Lampung Tengah hubungannya lemah dan sangat lemah.

Terdapat hubungan yang sangat kuat antara faktor tanah dan hasil karet di

Tulang Bawang dan Way Kanan, namun di Lampung Tengah hubungannya

sangat lemah. Direkomendasikan teknologi perbaikan kualitas lahan di per-

kebunan kelapa sawit maupun karet melalui pengapuran dan penggunaan

bahan organik untuk menghilangkan/mencegah terjadinya fiksasi P dalam

tanah karena rendahnya pH tanah dan adanya kadar Aldd pada taraf sedang

dan tinggi pada lapisan 20-40 cm di bawah permukaan tanah. Direkomen-

dasikan penggunaan tanaman penutup tanah terutama pada perkebunan

karet untuk mencegah dampak kekeringan pada bulan-bulan kering.

Page 49: I. PENDAHULUANlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · kan masukan dalam membantu mengarahkan pembangunan pertanian di daerah ... Pertanian Badan Litbang

LAPORAN TAHUNAN 2012

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 49

Gambar 11. Pengamatan agroekologi lahan dan pengambilan sampel tanah perkebunan kelapa sawit dan karet di Lampung M. KAJIAN FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PENINGKATAN

PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT RAKYAT DI PROVINSI LAMPUNG (Pelaksana: Bariot Hafif, Yulia Pujiharti, Rr. Ernawati, Asropi, Reli Hevrizen, Eka Miftahul Jannah, Meidaliyantisyah)

Peran perkebunan kelapa sawit rakyat sebagai opsi kegiatan ekonomi

rakyat untuk mengatasi masalah pengangguran dan kemiskinan serta sebagai

salah satu sumber pendapatan asli daerah (PAD) dan devisa negara sudah

tidak diragukan dan memperlihatkan prospek yang semakin baik. Namun

produktivitas kebun kelapa sawit rakyat di daerah Lampung masih relatif

rendah (15 ton tandan buah segar/ha/tahun). Untuk itu dilakukan suatu

kajian dengan maksud mempelajari faktor-faktor yang berpengaruh terhadap

peningkatan produktivitas perkebunan kelapa sawit rakyat di Provinsi

Lampung. Tujuannya adalah untuk mendisain suatu teknologi pengelolaan

perkebunan kelapa sawit rakyat yang lebih baik, dengan memanfaatkan hasil

kajian sebagai dasar pertimbangan. Pengkajian dilaksanakan dari bulan

Februari 2012 sampai dengan September 2012.

Faktor-faktor yang dianggap mempengaruhi produktivitas kelapa sawit

seperti karakteristik agroekologi lahan, teknik budidaya dan pengelolaan

kebun, dan kondisi sosial ekonomi petani kelapa sawit dipelajari melalui

survey dan wawancara. Perkebunan kelapa sawit rakyat yang dipelajari dipilih

secara acak dengan mempertimbangkan masukan dari institusi terkait di

Page 50: I. PENDAHULUANlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · kan masukan dalam membantu mengarahkan pembangunan pertanian di daerah ... Pertanian Badan Litbang

LAPORAN TAHUNAN 2012

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 50

kabupaten. Data hasil survey dan kuisioner dipelajari dan khusus data

managemen kebun dan sosial ekonomi petani dianalisis secara statistik

menggunakan analisis faktor. Kegiatan diawali dengan sosialisasi dan

koordinasi ke Dinas Perkebunan Provinsi Lampung dan ke kabupaten-

kabupaten sentra produksi kelapa sawit serta dilanjutkan dengan identifikasi

awal kondisi perkebunan kelapa sawit rakyat. Kegiatan kajian pokok adalah

survey untuk identifikasi karakteristik agroekologi lahan dan wawancara

(pengisian kuisioner) untuk mengetahui kemampuan teknis budidaya kelapa

sawit, manajemen perkebunan, kondisi sosial-ekonomi dan produktivitas

kelapa sawit petani. Hasil kajian menunjukkan bahwa lahan perkebunan

kelapa sawit rakyat di Lampung secara umum tergolong kelas sesuai (S2)

sampai dengan sesuai marginal (S3). Faktor pembatas utama untuk

pertumbuhan kelapa sawit kelas S2, baik salah satunya atau secara

bersamaan adalah ketersediaan air, pH tanah, dan ketersediaan hara.

Ketersediaan air menjadi faktor pembatas dalam kelas kesesuaian S3 untuk

perkebunan di daerah bercurah hujan tahunan antara 1.500-2.000 mm

dengan peluang mengalami bulan kering (<60 mm) antara 1-2 bulan

sepanjang tahun, seperti di daerah Fajar Baru Pringsewu. Sedangkan

kemiringan lahan (15-25%) menjadi faktor pembatas utama kelas S3 di

daerah Way Tuba, Kabupaten Way Kanan. Tanah lokasi perkebunan di-

dominasi oleh tanah masam (Dystrudept, Paleudult/Hapludult dan Hapludoks)

dengan cadangan hara (P, K, Ca, dan Mg) rendah.

Hasil analisis teknis budidaya menunjukkan bahwa produksi kelapa

sawit berkaitan sangat nyata (p<0,01) dengan penggunaan pupuk organik

baik untuk TBM maupun TM, pupuk NPK, umur tanaman, penggunaan

pestisida, dan faktor pengalaman (umur, pendidikan, dan pengetahuan

budidaya sawit). Petani yang menggunakan pupuk organik baru sekitar 33%,

dan yang mengkombinasi penggunaan pupuk an-organik dengan pupuk

organik untuk TM baru sekitar 25%.

Rata-rata produksi kelapa sawit rakyat Provinsi Lampung sebesar 15,58

ton TBS/ha/tahun dangan produksi tertinggi didapatkan di daerah dataran

rendah Tulang Bawang yaitu 19,10 ton TBS/ha/tahun. Produksi rata-rata

Page 51: I. PENDAHULUANlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · kan masukan dalam membantu mengarahkan pembangunan pertanian di daerah ... Pertanian Badan Litbang

LAPORAN TAHUNAN 2012

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 51

terendah (12.36 ton TBS/ha/tahun) tercatat di Kecamatan Way Tuba,

Kabupaten Way Kanan yang umur rata-rata kelapa sawitnya masih relatif

muda (4,93 tahun).

Teknologi pengelolaan lahan yang diperlukan untuk perbaikan

produktivitas kelapa sawit antara lain pembuatan jebakan-jebakan air di

lahan untuk meningkatkan ketersediaan air tanah disamping memperbanyak

penggunaan bahan organik dan kapur atau hara makro lainnya. Selain itu

pada lahan miring petani perlu memantapkan teknologi konservasi tanah dan

air. Penyuluhan cara berbudidaya kelapa sawit yang benar perlu terus

diberikan ke petani, terutama kepada petani yang baru menanam kelapa

sawit. Kepada mereka perlu diinformasikan bahwa pertumbuhan TBM yang

kurang baik karena kekurangan hara/pupuk akan mengurangi kemampuan

kelapa sawit dalam menghasilkan buah pada waktu masa produktif nantinya.

Gambar 12. Survey kondisi agroekologi lahan dan diskusi produktivitas perkebunan kelapa sawit dengan petani

V. DISEMINASI HASIL PENGKAJIAN

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian telah menetapkan

kebijakan Research for Development yang mengandung makna bahwa hasil-

hasil penelitian dan pengkajian harus didiseminasikan secara efektif dan

efisien agar dapat diadopsi oleh para pengguna. Menindaklanjuti kebijakan

Page 52: I. PENDAHULUANlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · kan masukan dalam membantu mengarahkan pembangunan pertanian di daerah ... Pertanian Badan Litbang

LAPORAN TAHUNAN 2012

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 52

tersebut, BPTP Lampung telah menetapkan diseminasi teknologi sebagai

salah satu prioritas program utama yang dilaksanakan secara konsisten

dengan melibatkan sumberdaya yang ada.

A. DISEMINASI DAN ADVOKASI (Pelaksana: Nasriati, Masganti, Bambang Wijayanto, Soerachman, Kiswanto, Solamer P. Malau, Fauziah Y. Adriyani, Soeprapto, Firdausil A.B, Robet Asnawi, Edwin Herdiansyah, Gohan Octora Manurung, Dede Rohayana, Oman R.S., Mirna Yuni Sartika, Yusmeinardi)

A.1. Pameran

Pameran dimaksudkan untuk membentuk image masyarakat bahwa

BPTP Lampung sebagai sumber penghasil teknologi yang dapat dimanfaatkan

oleh masyarakat. Kegiatan pameran yang telah dilaksanakan yaitu: (a)

Pameran Jambore Penyuluh Pertanian Nasional berlangsung di lapangan

Mulyo Jati Kota Metro pada tanggal 27-30 Juni 2012 dan berhasil mendapat-

kan penghargaan peringkat ke-2. Tema pameran adalah “Kebangkitan

penyuluhan melalui tekad dan kerja keras Penyuluh Pertanian dalam

mendukung empat sukses pembangunan pertanian,” (b) pameran Harteknas

ke-17 pada tanggal 12 September 2012 di Balai Keratun Pemerintah Daerah

Provinsi Lampung, Bandar Lampung. Peserta pameran terdiri dari lembaga-

lembaga penelitian yang ada di Provinsi Lampung, seperti BPPT dan

Universitas Lampung. Selain itu juga dihadiri oleh para dosen, mahasiswa,

pelajar, dan pemenang lomba teknologi terapan tepat guna; (c) Pameran

dalam Loka Karya Penyuluh Pertanian Se Provinsi Lampung, dilaksanakan

pada tanggal 9 Oktober 2012 bertempat di Balai Keratun Pemda Provinsi

Lampung, Bandar Lampung. Panitia pameran ini adalah Bakorluh (Badan

Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan) Provinsi

Lampung. Selain BPTP Lampung, pameran juga diikuti oleh perusahaan

swasta “Petro Kayako” yang menampilkan produk-produk sarana produksi

pertanian, utamanya obat-obatan; (d) Pameran Hari Pangan Sedunia (HPS)

XXXII tahun 2012 dilaksanakan di Temanggung Tilung, Palangka Raya,

Kalimantan Tengah yang berlangsung sejak tanggal 18-21 Oktober 2012.

Page 53: I. PENDAHULUANlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · kan masukan dalam membantu mengarahkan pembangunan pertanian di daerah ... Pertanian Badan Litbang

LAPORAN TAHUNAN 2012

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 53

BPTP Lampung bergabung bersama dengan BPTP Kalimantan Tengah, dan

BPTP Kalimantan Barat serta BBP2TP (Balai Besar Pengkajian dan

Pengembangan Teknologi Pertanian).

Gambar 13. Kegiatan pameran dibeberapa lokasi

A.2. Visitor Plot

A.2.1. Visitor Plot di KP. Natar

Untuk Tahun 2012 kegiatan yang telah dilakukan di KP. Natar meliputi:

pemeliharaan visitor plot kebun induk lada Natar 1 dan Natar 2, pemeliharaan

kebun kopi robusta poliklonal seluas 1 ha, pemeliharaan display beberapa

varietas mangga, pemeliharaan kebun kakao dengan penerapan PTT seluas 1

ha, display teknologi budidaya tanaman ubi jalar seluas 800 m2, dan display

tanaman fitofarmaka.

Gambar 14. Tanaman lada di KP. Natar

Page 54: I. PENDAHULUANlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · kan masukan dalam membantu mengarahkan pembangunan pertanian di daerah ... Pertanian Badan Litbang

LAPORAN TAHUNAN 2012

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 54

A.2.2. Visitor Plot di KP. Tegineneng

Teknologi Budidaya tanaman pisang

Kegiatan yang telah dilakukan di KP. Tegineneng meliputi : penanaman

bibit pisang dan kakao, pemupukan organik dan pemupukan anorganik NPK

(15:15:15), pemeliharaan tanaman yang masih sehat, menyiram tanaman

agar tidak kekeringan dimusim kemarau.

Display M-KRPL

Display M-KRPL untuk perkantoran dilakukan dengan menata tanaman

dalam polybag dan pembuatan bedengan untuk tanaman sayuran terutama

kangkung, bayam dan caisim. Pada saat pelaporan, telah dilakukan panen

caisim, cabai, tomat, kacang panjang, dan terong. Selain itu, dilakukan

pembibitan tanaman yaitu kacang panjang dan caisim.

Gambar 15. Display M-KRPL di KP. Tegineneng

A.2.3. Visitor Plot di Laboratorium Diseminasi Masgar

Teknologi Budidaya Jagung

Kegiatan yang telah dilakukan meliputi : penanaman 4 (empat) varietas

jagung, 2 (dua) VUB dari Badan Litbang Pertanian yaitu Sukmaraga dan STJ-

01, serta 2 (dua) varietas jagung hibrida dari perusahaan swasta yaitu

Pioneer 21 dan NK22. Pemupukan organik, pupuk organik yang digunakan

adalah pupuk kandang yang sudah dikemas dan pupuk organik granul

(Petroganik) serta pemupukan anorganik NPK (15:15:15). Pada saat

pelaporan, tanaman sudah berumur 1 bulan. Hasil pengamatan menunjukkan

Page 55: I. PENDAHULUANlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · kan masukan dalam membantu mengarahkan pembangunan pertanian di daerah ... Pertanian Badan Litbang

LAPORAN TAHUNAN 2012

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 55

pertumbuhan varietas Sukmaraga kurang bagus dibandingkan dengan

varietas lain sedangkan pertumbuhan varietas STJ-01 sebanding dengan

varietas P-21.

Display M-KRPL

Display M-KRPL untuk perkantoran dilakukan dengan menata tanaman

dalam polybag dan pembuatan bedengan untuk tanaman sayuran terutama

kangkung, bayam dan caisim. Pada saat pelaporan, telah dilakukan panen

kangkung, bayam, slada, daun bawang dan caisim. Sedangkan tanaman

sayuran lain seperti cabai, tomat, kacang panjang, bunga kol dan terong

dalam kondisi sedang berbunga.

Gambar 16. Display M-KRPL di KP. Masgar

A.3. Diseminasi dan Publikasi Teknologi Spesifik Lokasi

A.3.1. Pembuatan Media informasi dalam bentuk leaflet Target pembuatan leaflet pada tahun 2012 sebanyak 5 judul leaflet

dengan jumlah masing-masing judul 2.000 eksemplar. Adapun judul leaflet

yang telah dicetak yaitu: (1) bertanam sayuran dalam pot/polybag, (2)

Pengendalian hama penggerek tongkol jagung, (3) Pembuatan silase kulit

pisang dengan berbagai macam bahan aditif, (4) mengenal varietas unggul

baru padi rawa di Lampung, dan (5) pengendalian hama penggerek batang

padi.

Page 56: I. PENDAHULUANlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · kan masukan dalam membantu mengarahkan pembangunan pertanian di daerah ... Pertanian Badan Litbang

LAPORAN TAHUNAN 2012

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 56

A.3.2. Pembuatan media informasi dalam bentuk CD

Target pembuatan media informasi dalam bentuk CD sebanyak 3 paket

teknologi dengan judul: (1) bertanam sayuran di pekarangan, (2) Teknologi

pengendalian hama utama tanaman padi di Lampung, (3) Pengendalian

penyakit utama tanaman padi di Lampung.

A.3.3. Siaran TV

Siaran TV dilakukan dalam 2 bentuk yaitu dengan menayangkan paket

teknologi yang dipadu dengan acara khusus seperti rekaman lapangan pada

acara temu lapang atau lokakarya, dan siaran TV secara langsung (interaktif).

Siaran TV hasil rekaman berupa paket teknologi sebanyak 3 materi yang

telah disiarkan melalui TVRI yaitu : (1) Inovatif dengan PUAP sisi lain petani

Mesuji; (2) Pengembangan Kawasan Rumah Pangan Lestari di Desa Marga

Kaya, Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan; (3) Pengembang-

an Unit Pengelolaan Benih Sumber (UPBS) di Lampung. Tiga paket teknologi

tersebut telah ditayangkan melalui stasiun TVRI masing-masing pada tanggal

18 April 2012, bulan Mei 2012 dan pada bulan September 2012, pada acara

Lampung Saburai. Siaran TV interaktif telah dibuat sebanyak 3 paket yaitu:

(1) “Kawasan Rumah Pangan Lestari di Provinsi Lampung. Penayangan

dilakukan di stasiun TV swasta Lampung yaitu Lampung TV pada tanggal 19

Mei 2012 dengan narasumber Dra. Alvi Yani; (2) Tatalaksana reproduksi

untuk meningkatkan kelahiran ternak sapi yang ditayangkan pada tanggal 27

September 2012 di stasiun TVRI dengan narasumber Dr. A. Prabowo; (3)

Potensi dan peluang pengembangan diversifikasi pangan non beras di

Provinsi Lampung yang ditayangkan pada tanggal 17 Desember 2012 juga di

stasiun TVRI, dengan narasumber Dr. Ir. Joko Susilo Utomo dan Ir. Ratna

Wilys Arief, M.TA.

Page 57: I. PENDAHULUANlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · kan masukan dalam membantu mengarahkan pembangunan pertanian di daerah ... Pertanian Badan Litbang

LAPORAN TAHUNAN 2012

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 57

Gambar 17. Saat shooting dalam rangka pembuatan CD teknologi

Distribusi Leaflet dan CD

Leaflet dan CD yang telah dicetak dan dibuat kemudian diperbanyak

sebagian besar telah didistribuasikan ke beberapa kabupaten baik melalui

Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perkebunan, Perikanan dan

Kehutanan (BP4K), Balai Penyuluhan Pertanian, Perkebunan, Perikanan dan

Kehutanan (BP3K), Gapoktan maupun secara langsung ke anggota kelompok

tani. Selain itu pendistribusian juga dilakukan pada saat pelaksanaan

pameran Jambore Penyuluh Pertanian Nasional yang dilaksanakan di Kota

Metro pada tanggal 27 – 31 Juni 2012 serta pameran IPTEK dan gelar

teknologi di Kalimantan Tengah pada tanggal 17- 21 Oktober 2012.

A.3.4. Sosialisasi Sosialisasi Inovasi Teknologi Pertanian Spesifik Lokasi

Kegiatan sosialisasi inovasi teknologi pertanian spesifik lokasi dilaksana-

kan di Kabupaten Lampung Selatan dan Kabupaten Lampung Timur dengan

materi difokuskan pada komoditas pisang dan jagung mulai dari budidaya

sampai dengan pengolahan hasil berupa tepung pisang, tepung jagung dan

aneka kue dari hasil olahan tersebut. Peserta yang dilibatkan adalah

penyuluh/petugas lapang, Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA), ketua

Gapoktan/petani. Narasumber dalam kegiatan sosialisasi inovasi teknologi

pertanian adalah peneliti dari Pasca Panen, BPTP Lampung, Badan Ketahanan

Page 58: I. PENDAHULUANlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · kan masukan dalam membantu mengarahkan pembangunan pertanian di daerah ... Pertanian Badan Litbang

LAPORAN TAHUNAN 2012

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 58

Pangan, BP4K, serta Dinas Tanaman Pangan Hortikultura di Kabupaten

Lampung Selatan dan kabupaten Lampung Timur.

Teknis pelaksanaan kegiatan sosialisasi inovasi teknologi spesifik lokasi

ini dengan melalui:

1. Presentasi dengan materi: (1) Peran penyuluh dalam mendukung

diversifikasi pangan dari BP4K Lampung Selatan, (2) Program

peningkatan diversifikasi pangan dari BKP Lampung Selatan, (3) Potensi

pengembangan pisang di kabupaten Lampung Selatan dari Dinas

Tanaman Pangan dan Hortikultura Lampung Selatan, dan (4) Teknologi

hasil olahan pisang serta budidaya pisang oleh BPTP Lampung.

2. Ekspose aneka produk hasil olahan pisang berupa brownis pisang, nastar

pisang, keripik pisang, engka pisang, cokies pisang dan tepung pisang.

3. Diskusi untuk mengumpulkan informasi dan permasalahan yang dihadapi

serta umpan balik dari petani dan respon petani terhadap teknologi hasil

olahan pisang dalam mendukung diversifikasi pangan.

Kegiatan sosialisasi inovasi teknologi spesifik lokasi di kabupaten

Lampung Timur pada tanggal 27 Oktober 2012 diikuti oleh sekitar 100 orang

peserta terdiri dari: (a) Koordinator penyuluh/penyuluh, (b) Peneliti, (c)

Anggota kelompok tani, dan (d) Dinas/Instansi terkait. Narasumber dalam

kegiatan ini adalah peneliti BPTP Lampung, Ketahanan Pangan Kabupaten

Lampung Timur, Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Kabupaten Lampung

Timur, dan BP4K Kabupaten Lampung Timur.

Teknis pelaksanaan kegiatan sosialisasi inovasi teknologi spesifik lokasi

ini dengan melalui:

1. Presentasi dengan materi: (1) Peran penyuluh dalam mendukung

diversifikasi pangan oleh BP4K Lampung Timur, (2) Program peningkatan

diversifikasi pangan oleh BKP Lampung Timur, (3) Potensi pengembang-

an pisang di kabupaten Lampung Timur oleh Dinas Tanaman Pangan dan

Hortikultura Lampung Timur, dan (4) Teknologi hasil olahan ubikayu dan

jagung serta budidaya ubikayu dan jagung oleh BPTP Lampung.

Page 59: I. PENDAHULUANlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · kan masukan dalam membantu mengarahkan pembangunan pertanian di daerah ... Pertanian Badan Litbang

LAPORAN TAHUNAN 2012

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 59

2. Ekspose aneka produk hasil olahan jagung dan ubikayu berupa brownis,

nastar, nasi jagung goreng, pukis jagung, dodol jagung.

3. Diskusi untuk mengumpulkan informasi dan permasalahan yang

dihadapi dalam penerapan teknologi serta umpan balik dari petani dan

respon petani terhadap teknologi hasil olahan jagung dan ubikayu

dalam mendukung diversifikasi pangan.

B. PENDAMPINGAN TEKNOLOGI SL-PTT PADI (Pelaksana: Kiswanto, Dewi Rumbaina Mustikawati, Robet Asnawi, Yulia Pujiharti, Bariot Hafif, Bambang Wijayanto)

Program Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT)

khususnya komoditas Tanaman Pangan yaitu SLPTT padi dilaksanakan di

Provinsi Lampung yang tersebar di seluruh kabupaten/kotamadya, untuk padi

inbrida seluas 146.850 ha (5.874 unit), padi hibrida 14.700 (1.470 unit) dan

padi gogo 12.500 ha (500 unit). Untuk menyukseskan program tersebut BPTP

Lampung berkewajiban melaksanakan pendampingan dan pengawalan

teknologi 60% dari total unit yang ada dan diprioritaskan untuk padi inbrida.

Terkait dengan hal tersebut, total unit pendampingan SLPTT padi inbrida

sebanyak 3.400 unit (85.000 ha). Telah ditetapkan enam lokasi pendamping-

an SL-PTT padi inbrida di Kabupaten Lampung Tengah, Lampung Timur,

Lampung Utara, Lampung Selatan, Pringsewu dan Pesawaran. Adapun

sebaran lokasi pendampingan SL-PTT Padi Provinsi Lampung disajikan pada

Tabel 23.

Page 60: I. PENDAHULUANlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · kan masukan dalam membantu mengarahkan pembangunan pertanian di daerah ... Pertanian Badan Litbang

LAPORAN TAHUNAN 2012

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 60

Tabel 23. Lokasi pendampingan SL-PTT Padi di Provinsi Lampung, tahun 2012

No Kabupaten

Target Pendampingan Sasaran Pendampingan

Luas (ha)

Jumlah (unit)

Luas (ha)

Jumlah (unit)

1 Lampung Tengah 17.500 700 17.500 700

2 Lampung Timur 18.000 720 18.000 720

3 Lampung Selatan 17.500 700 17.500 700

4 Lampung Utara 12.000 480 12.000 480

5 Pringsewu 10.000 400 10.000 400

6 Pesawaran 10.000 400 10.000 400

Jumlah 85.000 3.400 85.000 3.400

Display PTT Padi Sawah telah dilaksanakan di seluruh kabupaten lokasi

pendampingan. Kegiatan display dilaksanakan pada musim tanam II (MT II)

2012, dan permasalahan yang dihadapi di setiap lokasi pada umum-nya sama

antara lain serangan hama wereng batang coklat, tikus, penyakit blas dan

kekurangan air. Berbagai masalah tersebut masih dalam kategori ringan dan

dapat dikendalikan dengan baik, sehingga pengaruhnya terhadap penurunan

produksi tidak signifikan. Display masing-masing kabupaten seluas 1 (satu)

hektar ditanami dengan 3 – 4 varietas. Varietas yang ditanam adalah Inpari

9, Inpari 10, Inpari 11, Inpari 13, Inpari 14, Inpari 15, dan Inpari 20. Pada

umumnya teknologi yang diterapkan relatif sama di setiap kabupaten.

Adapun komponen teknologi yang diintroduksikan adalah teknologi PTT

secara lengkap spesifik lokasi yaitu penggunaan pupuk organik 2 ton/ha, bibit

muda, jumlah bibit 1-3 batang per lubang, sistem tanam jejer legowo,

pemupukan berimbang spesifik lokasi dengan BWD, PUTS, atau rekomendasi

umum urea 100-150 kg/ha, Phonska 300-350 kg/ha, pengendalian OPT

secara terpadu, penyiangan dengan gasrok dan kombinasi dengan herbisida,

panen tepat waktu, serta gabah segera dirontok dengan power tresher. Pada

umumnya kondisi pertanaman di lokasi display menunjukkan pertumbuhan

dan perkembangan tanaman sangat baik terutama penampilan vegetatif dan

jumlah anakan.

Inovasi teknologi yang diperkenalkan kepada petani di lokasi display

PTT padi sawah kinerjanya cukup efektif. Hal ini selain dapat meningkatkan

Page 61: I. PENDAHULUANlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · kan masukan dalam membantu mengarahkan pembangunan pertanian di daerah ... Pertanian Badan Litbang

LAPORAN TAHUNAN 2012

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 61

produktivitas padi, yang lebih penting lagi adalah dapat meningkatkan

pendapatan petani. Produktivitas rata-rata yang dapat dicapai dalam display

dengan pendekatan PTT sebesar 6,32 ton/ha GKP, sedangkan produktivitas

padi dengan teknologi petani di luar display 4,67 ton/ha GKP. Dengan

demikian pendekatan PTT dapat meningkatkan produksi 1,65 ton/ha

(35,33%) dibanding teknologi petani (Tabel 24). Walaupun demikian

produktivitas yang telah dicapai ini belum optimal baik dalam kegiatan display

PTT maupun di luar display. Kurang optimalnya produktivitas tersebut di-

karenakan pada MT II terjadi berbagai permasalahan terutama kekurangan

air serta serangan hama dan penyakit (wereng batang coklat, tikus, blas,

kresek, dan lain-lain) yang masih berada dalam kategori ringan dan masih

dapat dikendalikan dengan baik sehingga tidak menurunkan produktivitas

yang signifikan.

Tabel 24. Keragaan produktivitas display PTT padi sawah di Lampung Tahun 2012

Kabupaten

Lokasi Display Luar Display Keterangan

Varietas Provitas (ton/ha)

Varietas Provitas (ton/ha)

1. Lampung Tengah Inpari 10 5,60 Ciherang 3,64 Penyakit blas, dan WBC Inpari 13 6,04

Inpari 20 6,05

Rata-rata (1) 5,90 3,64

2. Lampung Selatan Inpari 11 4,40 Ciherang 4,70 Kekeringan, penyakit blas

Inpari 14 5,30

Inpari 15 5,10

Inpari 20 5,30

Rata-rata (2)

5,03

4,70

3. Lampung Timur Inpari 13 6,70 Ciherang 5,30 Penyakit blas

Rata-rata (3)

6,70

5,30

4. Pringsewu Inpari 14 6,39 Ciherang 5,25 Kekeringan Penyakit blas, kresek

Inpari 15 7,08

Inpari 20 6,00

Rata-rata (4)

6,49

5,25

5. Pesawaran Inpari 9 7,56 Ciherang 4,50 Serangan tikus, kresek, WBC

Inpari 10 7,12

Rata-rata (5)

7,34

4,50

6. Lampung Utara Inpari 13 6,00 Ciherang 4,62 Penyakit blas

Inpari 14 8,00

Inpari 15 4,77

Inpari 20 7,12

Rata-rata (6)

6,47

4,62

Rata-rata Lampung 6,32 4,67

Page 62: I. PENDAHULUANlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · kan masukan dalam membantu mengarahkan pembangunan pertanian di daerah ... Pertanian Badan Litbang

LAPORAN TAHUNAN 2012

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 62

Selanjutnya berdasarkan hasil analisis usahatani display PTT padi

secara lengkap untuk varietas unggul baru (Inpari 10, 13, 14 15 dan 20) di

enam kabupaten memberikan pendapatan bersih rata-rata sebesar

Rp.13.964.667,-/ha, sedangkan dengan teknologi petani varietas Ciherang

memberikan pendapatan bersih sebesar Rp. 9.574.000,-/ha (Tabel 25).

Dengan demikian pendekatan PTT padi dapat meningkatkan pendapatan

petani sebesar Rp. 4.390.667,- (45,86 %)/ha. Terkait dengan hal itu petani di

sekitar lokasi display telah merespon dan berminat untuk mencoba

menerapkan teknologi PTT padi sawah pada musim selanjutnya, walaupun

ada juga yang belum berminat menerapkannya.

Tabel 25. Analisis Usahatani Display PTT Padi Sawah di Lampung Tahun 2012 (dalam ribuan Rupiah)

Uraian Dalam Display Luar

Display L. Timur Pesawaran L. Selatan Pringsewu L.Tengah L. Utara Rata-rata

Biaya Sarana produksi

3.890 4.207 3.535 3.500 3.625 3.600 3.726,167 2.435

Biaya Tenaga Kerja

4.556 4.073,5 4.435 5.101,5 4.650 4.635 4.575,167 4.161

Jumlah Biaya Produksi

8.446 8.280,5 7.970 8.601,5 8.275 8.235 8.301,333 6.596

Produksi (kg) 6.700 7.340 5.030 6.490 5.900 6.470 6.322 4.620

Penerimaan 23.450 25.690 17.605 23.556 20.650 22.645 22.266 16.170

Pendapatan 15.004 17.409,5 9.635 14.954,5 12.375 14.410 13.964.,67 9.574

B/C ratio 1,78 2,10 1,21 1,74 1,50 1,75 1,68 1,45

MBCR 3,57

Untuk mendiseminasikan teknologi hasil penelitian dan pengkajian pada

akhir kegiatan atau menjelang panen dilakukan temu lapang, dengan tujuan

untuk menyebarluaskan inovasi yang diperoleh dari hasil display dan

memperoleh umpan baliknya. Selain itu juga bertujuan untuk mengetahui

respon atau tanggapan petani terhadap teknologi yang diterapkan serta

rencana tindak lanjutnya.

Page 63: I. PENDAHULUANlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · kan masukan dalam membantu mengarahkan pembangunan pertanian di daerah ... Pertanian Badan Litbang

LAPORAN TAHUNAN 2012

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 63

Tabel 26. Pelaksanaan Temu Lapang PTT Padi Mendukung SL-PTT di Lampung, Tahun 2012

Kabupaten Materi/Tema Target Peserta (Orang)

Realisasi (Orang)

Asal Peserta

Keterangan

Lampung Tengah

Dengan PTT padi kita wujudkan swasembada beras berke-lanjutan dan kesejahteraan petani

75 75 Petani, Gapoktan, PPL, Dinas Instansi lingkup Pertanian, Swasta

Temu lapang dilaksanakan pada tanggal 23 Agustus 2012 di Kampung Kota, Gajah Timur, Kec. Kota Gajah Kab. Lampung Tengah

Lampung Timur

Idem 75 75 Petani, Gapoktan, PPL, Dinas Instansi lingkup Pertanian, Swasta

Temu lapang dilaksanakan pada tanggal 30 Juli 2012 di Ds. Bumi Harjo, Kec. Batanghari Kab. Lampung Timur

Lampung Selatan

Idem 75 75 Petani, Gapoktan, PPL, Dinas Instansi lingkup Pertanian, Swasta

Temu lapang dilaksanakan pada tanggal 14 Agustus 2012 di Desa Way Sulan, Kec. Talang Way Sulan, Kab. Lampung Selatan

Pringsewu Idem 75 75 Petani, Gapoktan, PPL, Dinas Instansi lingkup Pertanian, Swasta

Temu lapang dilaksanakan pada tanggal 4 September 2012 di Desa Pujodadi, Kec. Pardasuka, Kab. Tanggamus

Pesawaran Idem 75 100 Petani, Gapoktan, PPL, Dinas Instansi lingkup Pertanian, Bupati, DPRD, Swasta

Temu lapang dilaksanakan pada tanggal 27 Agustus 2012 di Desa Sukadadi, Kec. Gedong tataan Kab. Pesawaran

Lampung Utara

Idem 75 75 Petani, Gapoktan, PPL, Dinas

Instansi lingkup Pertanian, Swasta

Temu lapang dilaksanakan pada tanggal 11 September

2012 di Desa Cempaka, Kec. Sungai Jaya, Kab. Lampung Utara

Jumlah 450 475

Page 64: I. PENDAHULUANlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · kan masukan dalam membantu mengarahkan pembangunan pertanian di daerah ... Pertanian Badan Litbang

LAPORAN TAHUNAN 2012

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 64

Uji Adaptasi Varietas Unggul Baru

Uji adaptasi VUB padi Inbrida telah dilaksanakan pada MT II 2012 di

hamparan kelompok tani SL-PTT tetapi di luar LL. Berdasarkan data uji

adaptasi VUB di enam kabupaten SL-PTT padi di Lampung menunjukkan

bahwa masing-masing kabupaten menunjukkan produktivitas yang beragam.

Produktivitas tertinggi berada di Kabupaten Pesawaran, kemudian kabupaten

lainnya produktivitasnya hampir sama. Produktivitas rata-rata beberapa VUB

padi yang diuji lebih tinggi jika dibandingkan dengan varietas Ciherang dan

Mekongga yang digunakan sebagai varietas pembanding. Adapun rata-rata

produktivitas uji adaptasi VUB dan varietas pembanding sebagaimana

disajikan pada Tabel 27.

Tabel 27. Keragaan Produktivitas Uji Adaptasi VUB Padi Inbrida SL-PTT di Lampung, Tahun 2012

Varietas

Kabupaten

Lampung

Selatan

Lampung

Tengah

Lampung

Utara

Lampung

Timur

Pesawaran Pringsewu Rata-

rata

Inpari 10 6,48 5,73 - 6,42 7,30 5,60 6,31

Inpari 11 6,33 6,39 6,00 - 7,40 5,20 6,26

Inpari 13 6,37 6,37 6,00 - 7,40 6,30 6,49

Inpari 14 - 4,81 6,18 6,68 6,90 5,20 5,95

Inpari 15 - 4,82 6,24 6,10 7,30 6,20 6,13

Inpari 20 - 6,23 6,30 6,12 7,20 6,20 6,41

Inpara 2 - 4,33 - - - - 4,33

Inpara 5 - 3,57 - - - - 3,57

Banyuasin - 4,52 - - - - 4,52

Ciherang* 6,20 5,10 5,78 5,65 6,00 6,00 5,79

Mekongga* - 4,70 - - - - 4,70

Ciliwung* - - 5,05 - - - 5,05

Keterangan: a. Adaptabilitas tinggi, jika produktivitas > 4,36

b. Adaptabilitas sedang, jika produktivitas 2,19 – 4,36 c. Adaptabilitas rendah, jika produktivitas < 2,19

*) Varietas pembanding

Dari keenam VUB tersebut produktivitas tertinggi adalah Inpari 13, akan

tetapi kurang disukai oleh petani dikarenakan sulit dirontok secara manual,

rendemen berasnya lebih rendah, rasa nasinya kurang pulen, mudah roboh

jika ditanam pada musim rendeng. Jika ditinjau dari adaptabilitasnya (tingkat

Page 65: I. PENDAHULUANlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · kan masukan dalam membantu mengarahkan pembangunan pertanian di daerah ... Pertanian Badan Litbang

LAPORAN TAHUNAN 2012

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 65

produktivitas, ketahanan hama dan penyakit, kekeringan), dan preferensi

petani (penampilan tanaman, stabilitas, bentuk gabah, rasa nasi dll), maka

varietas tersebut layak direkomendasikan untuk dikembangkan di berbagai

lokasi di Provinsi Lampung dengan skala lebih luas. Sedangkan untuk Inpara

2, Inpara 5 dan Banyuasin rata-rata produktivitasnya relatif rendah masing-

masing 4,33 ton/ha, 3,57 ton/ha, 4,52 ton/ha, jika dibandingkan dengan

potensi produksinya yang bisa mencapai 6 ton/ha. Rendahnya produktivitas

tersebut dipengaruhi oleh kondisi lingkungan yang kurang mendukung yaitu

terjadi kekeringan mulai dari fase pertumbuhan vegetatif sampai panen,

serangan hama kepinding tanah, dan penyakit blas sehingga berakibat

terhadap penurunan produksi. Walaupun demikian ketiga varietas tersebut

masih dapat memberikan hasil yang lebih tinggi dibandingkan varietas

eksisting (Ciherang, Ciliwung) dan memiliki daya adaptabilitas antara sedang–

tinggi pada musim kemarau.

Perkembangan Produktivitas

Salah satu tolok ukur keberhasilan pelaksanaan program SL-PTT padi

adalah adanya peningkatan produktivitas. Untuk mengetahui perkembangan

produktivitas padi di kabupaten lokasi SL-PTT di Provinsi Lampung telah

dilakukan evaluasi produktivitas rata-rata hasil panen di lokasi LL, SL dan non

SL. Adapun produktivitas rata-rata sebagaimana disajikan pada Tabel 28.

Tabel 28. Hasil Evaluasi Produktivitas rata-rata SL-PTT Padi Inbrida di Provinsi Lampung di lokasi LL, SL dan Non SL, Tahun 2012

Kabupaten

LL SL Non SL

Varietas Protivitas (ton/ha)

Varietas Protivitas (ton/ha)

Varietas Protivitas (ton/ha)

L. Selatan Ciherang 6,37 Ciherang 6,20 Ciherang 6,15

Rata-rata 6,37 6,20 6,15

L. Tengah Ciherang 5,43 Ciherang 5,10 Ciherang 4,64

Mekongga 4,80 Mekongga 4,70 Mekongga 4,50

Inpari 9 6,00 Inpari 9 5,76 Inpari 9 5,20

Inpari 13 4,80 Inpari 13 4,50 Inpari 13 4,50

Rata-rata 5,26 5,02 4,71

L. Utara Ciherang 6,00 Ciherang 5,78 Ciherang 5,25

Ciliwung 5,15 Ciliwung 5,05 Ciliwung 5,00

Rata-rata 5,47 5,28 4,99

Page 66: I. PENDAHULUANlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · kan masukan dalam membantu mengarahkan pembangunan pertanian di daerah ... Pertanian Badan Litbang

LAPORAN TAHUNAN 2012

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 66

Kabupaten

LL SL Non SL Protivitas

(ton/ha) Varietas

Protivitas

(ton/ha) Varietas

Protivitas (ton/ha)

Varietas

L. Timur Inpari 7 5,58 Inpari 7 5,19 Ciherang 4,48

Inpari 9 5,66 Inpari 9 5,26 Ciherang 4,58

Ciherang 5,43 Ciherang 5,08 Ciherang 4,38

St.Bagendit 5,60 St.Bangendit 5,24 Ciherang 4,51

Inpari 13 5,60 Inpari 13 5,23 Ciherang 4,50

Cibogo 5,60 Cibogo 5,23 Ciherang 4,54

Mekongga 5,64 Mekongga 5,25 Ciherang 4,55

C. Muncul 5,61 C. Muncul 5,24 C.Muncul 4,51

Rata-rata 5,85 5,39 4,51

Pringsewu Ciherang 6,70 Ciherang 6,00 Ciherang 5,50

Rata-rata 6,70 6,00 5,50

Pesawaran Inpari 10 7,30 Ciherang 6,00 Ciherang 5,80

Inpari 11 7,40

Inpari 13 7,40

Inpari 14 6,90

Inpari 15 7,30

Inpari 20 7,20

Rata-rata 7,25 6,00 5,80

Rata-rata Provinsi 6,23 5,70 5,35

Berdasarkan hasil evaluasi perkembangan adopsi komponen PTT

menunjukkan bahwa tingkat adopsi teknologi di lokasi LL 77,14%, SL 65,71%

dan luar SL 56,43%, sebagaimana disajikan pada Tabel 29.

Tabel 29. Perkembangan Adopsi Komponen PTT di Lokasi LL, SL dan Non SL SL-PTT Padi Inbrida di Provinsi Lampung, Tahun 2012

No. Komponen PTT Tingkat Adopsi (%)

LL SL Luar SL

1 Luas pesemaian (400 m2/ha) 65 40 20

2 Varietas unggul Baru (VUB) 100 100 100

3 Benih bermutu dan berlabel 100 100 100

4 Pengaturan populasi tanaman optimum (jejer legowo 2:1, 4:1)

100 40 20

5 Umur bibit muda (< 21 hari) 70 70 70

6 Jumlah bibit perlubang (1-3 btg) 100 70 70

7 Penggunaan pupuk organik/kandang 100 100 100

8 Penggunaan Urea dengan BWD 65 65 10

9 Pemupukan P dan K analisa tanah 10 0 0

10 Permentan No. 40/2007 100 100 65

11 Pengendalian gulma (landak/gosrok) 100 65 65

12 Pengairan efektif/efisien 0 0 0

13 Pengendalian hama penyakit terpadu 70 70 70

14 Panen tepat waktu dan gabah segera dirontok 100 100 100

Rata-rata 77,14 65,71 56,43

Keterangan: Tingkat Adopsi Rendah : 0 – 33,33 % Tingkat Adopsi Rendah : 33,34 – 66,67% Tingkat Adopsi Tinggi : >66,67%

Page 67: I. PENDAHULUANlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · kan masukan dalam membantu mengarahkan pembangunan pertanian di daerah ... Pertanian Badan Litbang

LAPORAN TAHUNAN 2012

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 67

Kondisi ini menunjukkan bahwa tingkat adopsi teknologi di lokasi LL

dalam kategori tinggi, sedangkan dilokasi SL dan Non SL dalam kategori

sedang. Oleh karenanya untuk meningkatkan produktivitas padi, maka adopsi

komponen teknologi PTT yang masih dalam kategori sedang--rendah harus

ditingkatkan.

Gambar 18. Panen raya padi dan temu lapang di lokasi display PTT Kabupaten Lampung Tengah pada MK 2012

C. PENDAMPINGAN TEKNOLOGI SL-PTT JAGUNG (Pelaksana: Yulia Pujiharti, Kiswanto, Junita Barus, Muchlas, Asropi, Fauziah Y. Adriyani, Andarias Makka Murni, Nina Mulyanti, Endriani, Novilia Santri, Soeprapto, Erliana Novitasari, Gohan Octora Manurung, Edwin Herdiansyah, Dian Meithasari, Yuli Setyo Rahayu, Amrizal Nazar, Andi Sofyan F., Sumarko, Sunaryo, Dadin Suherlan, Widodo, Tri Sunarti)

Kegiatan pendampingan SL-PTT jagung di Provinsi Lampung dilaksana-

kan di tiga kabupaten (Lampung Selatan, Lampung Tengah, dan Lampung

Timur) dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 30. Realisasi pendampingan SL-PTT jagung di Lampung

No. Kabupaten Jumlah

Unit ha Kecamatan Desa

1. Lampung Selatan 143 2.145 16 101

2. Lampung Tengah 175 2.625 17 63

3. Lampung Timur 175 2.625 9 48

Jumlah 493 7.395 42 212

Page 68: I. PENDAHULUANlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · kan masukan dalam membantu mengarahkan pembangunan pertanian di daerah ... Pertanian Badan Litbang

LAPORAN TAHUNAN 2012

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 68

Untuk menambah wawasan petani dan PPL maka dilakukan pelatihan.

Pelatihan PTT jagung dilaksanakan di masing-masing kabupaten dengan

peserta pelatihan adalah petani/ketua Gapoktan dan penyuluh pendamping

(pemandu lapang). Materi pelatihan yang diberikan antara lain: PTT, Filosofi

SL-PTT, dan hama penyakit jagung. Jumlah peserta di masing-masing

kabupaten dan materi pelatihan tersaji pada Tabel 31.

Tabel 31. Materi pelatihan SL-PTT jagung

No.

Kabupaten Jenis Pelatihan

Jumlah Peserta (orang)

Materi

Pelaksanaan

Target Realisasi Tanggal Tempat

1. Lampung Selatan

Pelatihan petani dan PPL SL-PTT jagung

60 60 PTT Jagung, Filosofi SL-PTT

9 April 2012

BP4K Lampung Selatan

Pelatihan petani dan PPL SL-PTT jagung

40 40 PTT Jagung, Filosofi SL-PTT

10 April 2012

BPP Tanjung Sari

2. Lampung Tengah

Pelatihan Petani dan PPL SLP-TT Jagung

50 50 Filosofi SL-PTT Jagung, Teknologi PTT Jagung

16 April 2012

Bangun Rejo, Gunung Sugih

Pelatihan Petani dan PPL SL-PTT Jagung

50 50 Filosofi SL-PTT Jagung, Teknologi PTT Jagung

19 April 2012

BP3K Padang Ratu

3. Lampung Timur

Pelatihan Petani dan PPL SL-PTT Jagung

50 50 PTT Jagung, Hapen jagung, SL-PTT

29 Maret 2012

Kedaton Indah, Btanghari Nuban

Pelatihan Petani dan PPL SL-PTT Jagung

50 50 PTT Jagung, Hapen jagung, SL-PTT

9 April 2012

Raman Aji, Raman Utara

Uji Adaptasi VUB

Kegiatan uji VUB jagung hibrida dilaksanakan di tiga kabupaten dengan

varietas yang diuji terdiri dari Varietas Bima-2, Bima-3, Bima-4 dan Bima-5.

Kegiatan ini dilaksanakan di musim kemarau dan musim hujan. Persentase

tumbuh benih yang ditanam di 3 kabupaten (Lampung Selatan, Lampung

Tengah dan Lampung Timur) di atas 75%. Uji VUB di desa Cempaka

Kabupaten Lampung Timur menunjukkan bahwa produksi tertinggi adalah

varietas Bima 4 disusul varietas Bima-5 dengan produktivitas masing-masing

sebesar 8,09 ton/ha dan 7,23 ton/ha. Bila dibandingkan dengan produktivitas

jagung pada SL dan LL, produktivitas jagung varietas Bima 2, Bima 3, dan

Bima 4 lebih tinggi dari varietas Bisi 222, sedangkan varietas Bima 5 lebih

tinggi dari produktivitas Bisi 222 pada SL.

Di Kabupaten Lampung Selatan uji VUB dilakukan di 3 kecamatan yaitu

Kecamatan Way Panji, Sidomulyo, dan Katibung. Di Kecamatan Way Panji

Page 69: I. PENDAHULUANlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · kan masukan dalam membantu mengarahkan pembangunan pertanian di daerah ... Pertanian Badan Litbang

LAPORAN TAHUNAN 2012

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 69

produksi tertinggi ditunjukkan oleh varietas Bima 5 disusul dengan varietas

Bima 4 yaitu 6,0 ton/ha dan 4,4 ton/ha (Tabel 32). Produktivitas Bima 5

lebih tinggi dari varietas Bisi 816 pada lokasi LL dan SL, sedangkan Bima 2

dan Bima 4 produksinya lebih rendah dari Bisi 816.

Di Kabupaten Lampung Tengah uji VUB dilaksanakan di Kecamatan

Gunung Sugih, Seputih Banyak, dan Punggur. Kondisi tanaman jagung di

kabupaten ini kurang baik karena kekurangan air. Uji VUB di daerah ini

mengalami gagal panen. Di Kota Gajah varietas Bima 5 menghasilkan 6,0

ton/ha, sedangkan Bima 2 dan Bima 3 baru berumur 1 bulan. Bila dibanding-

kan dengan Bisi 2 dan Bisi 816 pada LL, produktivitas Bima 5 lebih rendah,

sedangkan bila dibandingkan dengan varietas yang sama pada SL

produktivitas Bima lebih tinggi.

Tabel 32. Produktivitas jagung varietas Bima di Lampung

Kabupaten

LL SL Non SL Uji Adaptasi Varietas

Varietas Protivitas (ton/ha)

Varietas Protivitas (ton/ha)

Varietas Protivitas (ton/ha)

Varietas Protivitas (ton/ha)

Lampung Selatan Bisi 816 5,76 Bisi 816 4,43 P 21 6 Bima 2 3,2

Bisi 2 6,30 Bisi 5,74 SHS 4 2,8 Bima 4 4,4

Bisi 816 4,08 Bima 5 6

Bisi-2 5,85

Rata-rata 6,03 5,09 4,68 4,53

Lampung Tengah Bisi 2 6,32 Bisi 2 5,89 Bisi 2 5,56 Bima 5 6,00

Bisi 816 6,83 Bisi 816 5,07 Bisi 816 5,65

Rata-rata 6,58 5,48 5,61 6,00

Lampung Timur Bisi 222 6,7 Bisi 222 5,4 Bisi 222 5 Bima 2 7,60

Bima 3 8,09

Bima 4 8,09

Bima 5 6,23

Rata-rata 6,70 5,40 5,00 7,50

Rata-rata Provinsi 6,44 5,32 5,10 6,01

Peningkatan Provitas:

LL terhadap SL : 1,12 ton/ha (21,05%) LL terhadap Non SL: 1,34 ton/ha (26,27%)

SL terhadap Non SL: 0,22 ton/ha (4,31 %)

Pada Tabel 32 terlihat bahwa PTT yang diterapkan di LL dapat

meningkatkan produktivitas jagung di Lampung sebesar 26,27%, sedangkan

PTT yang diterapkan di SL hanya mampu meningkatkan produktivitas jagung

Page 70: I. PENDAHULUANlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · kan masukan dalam membantu mengarahkan pembangunan pertanian di daerah ... Pertanian Badan Litbang

LAPORAN TAHUNAN 2012

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 70

sebesar 4,31%. Secara umum rata-rata produktivitas jagung di Lampung

dengan menerapkan pendekatan PTT dapat meningkat sebesar 17,21%.

Gambar 19. Temu lapang dan panen raya jagung di Kab. Lampung Timur

D. PENDAMPINGAN PSDSK (Pelaksana: Akhmad Prabowo, Marsudin Silalahi, Soerachman, Reny Debora Tambunan, Elma Basri, Reli Hevrizen, Andi Maryanto)

Atas pertimbangan kebutuhan teknologi untuk mendukung PSDSK

dalam kegiatan dinas/instansi terkait di tingkat Kabupaten maupun Provinsi,

disepakati bahwa materi yang disampaikan dalam pelatihan adalah:

1. Strategi pemberian pakan ternak sapi dengan memanfaatkan bahan

pakan lokal.

2. Teknologi pemanfaatan dan pemberian pakan lokal/limbah pertanian

segar dan fermentasi.

3. Formulasi ransum murah.

4. Tatalaksana perkawinan ternak sapi secara alami menggunakan pejantan

dan dengan teknik inseminasi buatan (IB).

5. Penyiapan kondisi (reconditioning) ternak betina untuk dikawinkan,

bunting dan menyusui.

6. Tata-laksana kesehatan reproduksi

7. Pemanfaatan limbah ternak.

Selanjutnya, realisasi pelaksanaan pelatihan di setiap kabupaten

disajikan pada Tabel 33.

Page 71: I. PENDAHULUANlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · kan masukan dalam membantu mengarahkan pembangunan pertanian di daerah ... Pertanian Badan Litbang

LAPORAN TAHUNAN 2012

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 71

Tabel 33. Realisasi Pelaksanaan Pelatihan Kegiatan Pendampingan Teknologi Mendukung PSDSK di Lampung, Tahun 2012

No. Kabupaten Jumlah Peserta*

1. Lampung Timur 50 (+ 6)

2. Pesawaran 50 (+ 4)

Jumlah 100 (+ 10)

*) + Anggota Kelompok Tani

Hasil evaluasi terhadap penerapan teknologi materi pelatihan dalam

praktek penyuluhan yang dilakukan oleh petugas/penyuluh peserta pelatihan

disajikan dalam Tabel 34. Sampai akhir kegiatan sebagian besar (84%)

peserta pelatihan menerapkan teknologi materi pelatihan dalam demplot/

praktek penyuluhan. Petugas/penyuluh peserta pelatihan yang menerapkan

teknologi materi pelatihan dalam demplot/praktek penyuluhan terutama

adalah petugas/penyuluh yang berasal dari wilayah kerja/kecamatan yang

mempunyai program kegiatan peternakan.

Tabel 34. Penerapan teknologi dalam demplot/praktek penyuluhan

No. Kabupaten Jumlah Peserta Pelatihan

Penerapan Teknologi dalam Penyuluhan

1. Lampung Timur 50 43 (86,0 %)

2. Pesawaran 50 41 (82,0 %)

Jumlah 100 84 (84,4 %)

Gambar 19. Pelatihan Teknologi Mendukung PSDSK

Page 72: I. PENDAHULUANlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · kan masukan dalam membantu mengarahkan pembangunan pertanian di daerah ... Pertanian Badan Litbang

LAPORAN TAHUNAN 2012

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 72

E. MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI MENDUKUNG USAHA DIVERSIFIKASI PANGAN DI PROVINSI LAMPUNG (Pelaksana: Alvi Yani, Ratna Wylis Arief, Dewi Rumbaina Mustikawati, Nina Mulyanti, Soraya, Reny Debora Tambunan, Yulia Pujiharti, Fauziah Y. Adriyani, dkk)

M-KRPL di Provinsi Lampung yang dilaksanakan di 10 kabupaten/Kota

sebagian besar mulai dapat diterima oleh kelompok sasaran/petani karena

mempunyai dampak langsung bagi rumah tangga dan sangat menunjang

kebutuhan pangan keluarga. Stakeholder juga memberikan respon positif ter-

hadap pengembangan M-KRPL. Secara umum kegiatan yang telah dilakukan

adalah koordinasi, sosialisasi pembentukan kelompok sasaran, perencanaan

kegiatan, pelaksanaan kegiatan, pelatihan dan pengawalan teknologi serta

monitoring.

Secara umum tanaman yang diintroduksikan adalah tanaman horti-

kultura sayuran (terong, cabai, tomat, buncis, bayam, sawi, kangkung,

seledri, selada, bawang daun), tanaman pangan, dan buah-buahan.

Keberagaman jenis tanaman sayuran di pekarangan, memungkinkan keluarga

petani untuk dapat secara bergiliran mengambil hasilnya untuk membantu

memenuhi kebutuhan rumah tangga. Pemanfaatan lahan pekarangan sebagai

sumber pangan dapat mengurangi pengeluaran konsumsi rumah tangga

dengan kisaran Rp. 2.500,- sampai Rp. 12.000,- per hari.

Untuk menjamin keberlanjutan pengelolaan dan penataan pekarangan,

di masing-masing kabupaten/kota telah dilakukan inisiasi pembangunan

Page 73: I. PENDAHULUANlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · kan masukan dalam membantu mengarahkan pembangunan pertanian di daerah ... Pertanian Badan Litbang

LAPORAN TAHUNAN 2012

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 73

kebun bibit desa (KBD). Operasionalisasi dan kelembagaan KBD perlu diatur

agar dapat berjalan secara optimal untuk mendukung kebutuhan benih/bibit

yang diperlukan, terciptanya kemandirian kawasan, pengaturan pola dan

rotasi tanaman.

Kendala yang dihadapi dalam pengembangan M-KRPL adalah keter-

sediaan air, pemeliharaan ternak yang belum dikandangkan, pemasaran yang

belum stabil dan keterbatasan tenaga kerja keluarga terutama pada musim

tanam dan panen serta keterbatasan waktu untuk mengelola tanaman karena

sebagian responden bekerja sebagai buruh, pedagang, dan pegawai khusus-

nya di daerah perkotaan. Selain itu, belum seluruh kabupaten/kota mendapat

dukungan Pemda. Beberapa kabupaten/kota yang sudah mendapat dukungan

pemda adalah Kota Bandar Lampung berupa bantuan bibit buah-buahan,

Kabupaten Tulang Bawang Barat berupa peningkatan keterampilan SDM

(mengikuti pelatihan), Kabupaten Lampung Tengah berupa bibit ikan, dan

Kota Metro berupa bantuan benih sayuran.

Page 74: I. PENDAHULUANlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · kan masukan dalam membantu mengarahkan pembangunan pertanian di daerah ... Pertanian Badan Litbang

LAPORAN TAHUNAN 2012

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 74

Tabel 35. Perkembangan jumlah KK di masing-masing M-KRPL Kabupaten/ Kota

No Kabupaten/Kota Jumlah KK awal Jumlah KK akhir

1. Lampung Selatan 40 300

2. Pringsewu 37 120

3. Kota Metro 87 168

4. Bandar Lampung 40 92

5. Pesawaran 30 45

6. Lampung Tengah 50 60

7. Tulang Bawang Barat 40 73

8. Lampung Utara 30 37

9. Tanggamus 30 41

10. Lampung Timur 30 37

Diharapan ke depan hendaknya kawasan ini dapat dikembangkan oleh

dinas terkait dan kemandirian anggota masyarakat dalam bentuk kegiatan

rumah pangan lestari dalam suatu kawasan yang lebih luas.

F. MODEL PENGEMBANGAN PERTANIAN PERDESAAN MELALUI INOVASI (M-P3MI) (Pelaksana: Firdausil A.B., Akhmad Prabowo, Robet Asnawi, Ratna Wylis Arief, Nasriati, Yulia Pujiharti, Elma Basri, Agung Lasmono, A. Romdhan Fauzi, Andi Maryanto)

Dalam pembinaan penerapan teknologi sudah berjalan dengan baik

mulai dari budiaya kakao, ternak kambing dan komoditas potensial yang

memberikan nilai tambah cukup signifikan adalah pengolahan pascapanen

pala. Penerapan teknologi budidaya kakao maupun kambing sudah berjalan

dengan baik sehingga dapat meningkatkan produktivitas kakao mencapai

40%, sedangkan ternak kambing mencapai 35%.

Sampai dengan laporan ini dibuat terjadi penurunan produksi yang

cukup signifikan. Berdasarkan pengamatan, yang lebih berperan dalam

penurunan produksi ini adalah adanya kemarau panjang yang menyebabkan

tanaman mengalami stres dan sebagian besar kering dan mati pucuk. Namun

demikian dari total produksi per tahun per hektar masih lebih baik dari

sebelumnya yang mencapai hampir 1 ton/ha/th dibanding sebelumnya yaitu

600 -700 kg/ha/th.

Page 75: I. PENDAHULUANlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · kan masukan dalam membantu mengarahkan pembangunan pertanian di daerah ... Pertanian Badan Litbang

LAPORAN TAHUNAN 2012

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 75

Secara umum peningkatan nilai tambah dari hasil buah pala cukup

signifikan dimana salah satu hasil yang cukup memberikan keuntungan

adalah minyak atsiri. Tingkat keuntungan yang diperoleh dari olahan minyak

atsiri dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 36. Analisa ekonomi pengolahan minyak atsiri dari daun pala dan daging buah Pala

Bahan baku Uraian Jumlah (Rp.)

1. Daun pala Input: - Daun pala 250 kg @ Rp. 100,- - Tenaga Kerja : 3 OH x Rp. 40.000,- - Bahan bakar (kayu dan minyak tanah)

Waktu operasional : 6 jam

25.000,-

120.000,- 30.000,-

Output: Minyak atsiri 1,2 kg @ Rp. 700.000,-

840.000,-

Pendapatan bersih (1 x proses) 665.000,-

1. Daging buah pala kering

Waktu operasional : 40 jam

Input: - Daging buah pala kering 300 kg @

Rp. 2.000,- - Tenaga kerja: 8 OH x Rp. 40.000,- - Bahan bakar (kayu dan minyak tanah)

600.000,- 320.000,- 80.000,-

Output: Minyak atsiri 30 kg @ Rp. 700.000,-

21.000.000,-

Pendapatan bersih ( 1 x proses) 20.000.000,-

Total Pendapatan (1+2) 20.665.000,-

G. PENGELOLAAN UPBS BPTP LAMPUNG (Pelaksana: Rr. Ernawati, Joko Susilo Utomo, Robet Asnawi, Yulia Pujiharti, Bambang Wijayanto, Novilia Santri, Meidaliyantisyah, Dian Meithasari, Sunaryo, Sumarko, Tusrimin, Jumari)

Pelaksanaan penangkaran padi untuk kegiatan UPBS tahun 2012

dilaksanakan di wilayah Kabupaten Lampung Tengah dan Kabupaten

Lampung Timur (Tabel 37). Penangkaran padi di Lampung Tengah

dilaksanakan dua lokasi yaitu di kelompok tani penangkar Desa Karang

Endah, Kecamatan Terbanggi Besar dan di Kotagajah, Kecamatan Kotagajah,

sedangkan yang di Kabupaten Lampung Timur dilaksanakan di tiga lokasi,

yaitu di Desa Labuhan Ratu 7, Rejo Agung, dan Bumiharjo (Tabel 38).

Page 76: I. PENDAHULUANlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · kan masukan dalam membantu mengarahkan pembangunan pertanian di daerah ... Pertanian Badan Litbang

LAPORAN TAHUNAN 2012

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 76

Tabel 37. Lokasi dan varietas padi yang ditangkarkan untuk UPBS tahun 2012

No. Lokasi Luas (Ha)

Varietas padi yang ditangkarkan

Keterangan

1. Lampung Tengah 16 Inpari 13, Inpari 10, Inpari 9, Inpari 8, Inpari 7, Inpari 6

Kelas benih FS, SS dan ES

2. Lampung Timur 11 Inpari 13, Inpari 10, Inpari 1, Inpari 3, Inpari 4, Inpara 1, Inpara 2, Inpara 3, Inpara 4, dan Inpara 5

Kelas benih FS, SS dan ES

Jumlah 27

Tabel 38. Pelaksanaan penangkaran benih padi unggul kegiatan UPBS T.A

2012

Lokasi Luas

(ha)

Varietas /Kelas

Benih

Pelaksanaan

Tgl.Tanam Tgl.Panen

Lampung

Tengah: Karang Endah

Kotagajah

10

6

Inpari 13 (ES)

Inpari 13, Inpari 10, Inpari 9, Inpari

8, Inpari 7, Inpari 6

(FS, SS, dan ES)

27/2 s/d 7/3’12

21/5 s/d 30/5’12

21/8 s/d 30/8’12

28/8 s/d 31/8’12

Lampung

Timur: Labuhan Ratu 7

Rejo Agung Bumiharjo

5

4 2

Inpara 1,2,3,4,5

(SS dan ES)

Inpari 13, Inpara 2, Inpara 5 (FS),

Inpara 1(ES), Inpari 1, Inpari 3,

Inpari 4, Inpari 10

(FS)

24/4 s/d 3/5’12

7/5 s/d 16/5’12

14/5 s/d 23/5’12

30/7 s/d 8/8’12

31/7 s/d 8/8’12 3/8 s/d 8/8’12

Dikarena banyaknya kendala antara lain gangguan hama dan penyakit

yaitu serangan tikus dan penyakit blas pada varietas Inpari 13, busuk batang

pada Inpara 5, juga kebanjiran pada Inpara 4 menyebabkan produksi tidak

tercapai seperti yang ditargetkan, kecuali untuk produksi benih kelas FS

dapat tercapai bahkan melebihi target (Tabel 39).

Page 77: I. PENDAHULUANlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · kan masukan dalam membantu mengarahkan pembangunan pertanian di daerah ... Pertanian Badan Litbang

LAPORAN TAHUNAN 2012

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 77

Tabel 39. Target dan realisasi produksi benih unggul padi kegiatan UPBS 2012

Kelas benih

Target UPBS 2012

Realisasi produk benih unggul padi (kg)

Calon benih Benih berlabel/sertifikat

FS 6.000 9.104 6.045

SS 15.000 13.980 10.723

ES 39.400 21.055 12.212

Jumlah 60.400 44.139 28.980

Pelaksanaan distribusi benih produk hasil UPBS dilakukan dengan me-

nitipkan di kios-kios saprodi, juga mendiseminasikan langsung kepada stake-

holder/masyarakat pengguna sekaligus menyebarluaskan benih padi Varietas

Unggul Baru (VUB) yang masih belum banyak berkembang, salah satunya

pada acara pelantikan sebagai pengurus Masyarakat Perbenihan dan

Pembibitan Indonesia (MPPI) wilayah Provinsi Lampung pada tanggal 23 Mei

2012 di Balai Keratun - Kantor Gubernur Provinsi Lampung (Gambar 21).

Gambar 21. Kunjungan rombongan bersama Wakil Gubernur Provinsi Lampung ke stand UPBS BPTP Lampung dan menunjukkan produk UPBS

Page 78: I. PENDAHULUANlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · kan masukan dalam membantu mengarahkan pembangunan pertanian di daerah ... Pertanian Badan Litbang

LAPORAN TAHUNAN 2012

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 78

Tabel 40. Distribusi benih unggul padi kegiatan UPBS 2012

Kelas Benih Varietas Distribusi Benih Unggul Padi (kg)*)

Jumlah Penerima Benih

FS Inpari 10

Inpara 2

290

60

BP4K Pringsewu

BBI Tulang Bawang

SS Inpari 6 Inpari 8

Inpari 10

Inpari 13

Inpara 3 Inpara 5

767 767

997 560

380

220 1276

856 625

Petani Penangkar L.Tengah Petani Penangkar L.Tengah

Petani Penangkar L.Tengah Petani Lampung Barat

Titip di Kios Saprodi-Natar

Petani Pesawaran Petani Penangkar L.Tengah

Petani Penangkar L.Timur Petani Penangkar L.Timur

ES Inpari 7

Inpari 9

Inpari 13

Inpari 14

Inpari 15 Inpari 20

Inpara 2

Inpara 1 Inpara 4

550

550 400

300 1925

400

465 245

190 210

1.092

425 378

Petani L.Tengah

Petani L.Tengah Titip di Kios Pesawaran

Petani Pesawaran Petani L.Tengah

Petani Bandar Lampung

Petani Tanggamus Petani Pesawaran

Petani Pringsewu Petani Lampung Barat

Petani Lampung Timur

Petani Lampung Timur Petani Lampung Timur

Jumlah 13.525

Catatan: *) Data dapat berubah sejalan dengan adanya permintaan petani/masyarakat yang memerlukan benih UPBS BPTP Lampung.

Gambar 22. Pertumbuhan Inpari 13 (ES) pada fase akhir generatif (kiri), dan yang terkena patah leher (kanan)

Page 79: I. PENDAHULUANlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · kan masukan dalam membantu mengarahkan pembangunan pertanian di daerah ... Pertanian Badan Litbang

LAPORAN TAHUNAN 2012

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 79

VI. MONITORING

Kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) atau pengendalian merupa-

kan salah satu fungsi manajemen dalam bentuk kontrol yang pada dasarnya

dapat dilakukan melalui pendekatan secara langsung dan tidak langsung.

Pendekatan secara langsung dilakukan melalui pemeriksaan kegiatan ke

lokasi tempat kegiatan dilaksanakan dengan melakukan perbandingan antara

rencana yang tertulis dalam dokumen (proposal) dengan realita (seharusnya)

berdasarkan norma dan ketentuan yang berlaku. Pendekatan secara tidak

langsung dilakukan melalui evaluasi/verifikasi atas laporan yang disampaikan

oleh pelaksana baik secara reguler maupun temporer.

Dasar hukum pelaksanaan monitoring dan evaluasi BPTP Lampung

adalah Peraturan Menteri Pertanian No. 31 Tahun 2010 tentang Pedoman

Sistem Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan Pembangunan Pertanian;

Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian

Intern, Peraturan Menteri Pertanian No. 20/Permentan/TU.200/3/2008

tentang Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Proposal Penelitian dan

Pengembangan Pertanian, dan Keputusan Kepala BPTP Lampung No.16/Kpts/

OT.160/I.12.9/01/2012 tentang Personalia dan Uraian Tugas Tim Monev

BPTP Lampung TA. 2012.

Secara garis besar tujuan kegiatan monev adalah untuk melakukan

perbaikan-perbaikan dalam rangka meningkatkan kualitas pelaksanaan litkaji

dan diseminasi hasil litkaji BPTP Lampung. Dengan demikian, kegiatan

evaluasi diperlukan dan dilaksanakan untuk mempertajam dan meningkatkan

kinerja BPTP. Hasil monev akan memfasilitasi keterbukaan dan penyediaan

informasi penting yang dibutuhkan dalam proses pengambilan keputusan

untuk perbaikan program litkaji di BPTP Lampung.

Tim pelaksana monev BPTP Lampung tahun anggaran 2012 didasarkan

pada Keputusan Kepala BPTP Lampung No.14/Kpts/OT.160/ I.10.9/01/2012

tanggal 6 Januari 2012, tentang Personalia dan Uraian Tugas Tim Monev

BPTP Lampung TA. 2012.

Page 80: I. PENDAHULUANlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · kan masukan dalam membantu mengarahkan pembangunan pertanian di daerah ... Pertanian Badan Litbang

LAPORAN TAHUNAN 2012

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 80

VII. KENDALA

Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan pengkajian dan

diseminasi tahun 2012 mencakup berbagai aspek sebagai berikut:

(1) Belum optimalnya fasilitas serta belum memadainya sarana dan

prasarana sehingga kualitas hasil beberapa pengkajian dan diseminasi

belum sesuai dengan yang diharapkan,

(2) Sebagian peneliti dan tenaga pendukung teknis belum memenuhi

persyaratan kompetensi. Oleh karenanya diperlukan pelatihan bidang

yang spesifik, khususnya bagi tenaga peneliti pemula,

(3) Ketersediaan anggaran yang masih terbatas sehingga BPTP Lampung

belum mampu menjawab semua permasalahan yang dihadapi stake-

holder.

(4) Iklim (terutama kekeringan/kemarau) dan serangan hama/penyakit

menyebabkan beberapa kegiatan tidak memberikan hasil yang optimal

seperti yang diharapkan.

VIII. PENUTUP

BPTP Lampung sebagai salah satu lembaga penelitian, telah

melakukan berbagai upaya dan kegiatan sebagaimana tugas dan fungsi

yang diemban berdasarkan aturan dan mekanisme kegiatan pada suatu

lembaga penelitian lingkup Kementerian Pertanian. Landasan pelaksanaan

kegiatan dan manajemen institusi dengan berbasis kinerja, senantiasa

menjadi dasar pengambilan keputusan dalam pelaksanaan tupoksi.

Dalam rangka meningkatkan kinerja BPTP Lampung, telah dilakukan

peningkatan kompetensi pegawai sesuai bidang tugas, penataan ke-

lembagaan internal, serta peningkatan sarana dan prasarana. Kerjasama

yang baik dengan berbagai institusi dan lembaga juga telah membuahkan

hasil berupa produk-produk nyata kegiatan pengkajian dan diseminasi yang

bermanfaat bagi pengguna. Penyelenggaraan program-program pertanian

Page 81: I. PENDAHULUANlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · kan masukan dalam membantu mengarahkan pembangunan pertanian di daerah ... Pertanian Badan Litbang

LAPORAN TAHUNAN 2012

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 81

strategis juga cukup mampu menyentuh aspek pemberdayaan petani dan

penumbuhan usaha-usaha produktif yang harapannya dapat meningkatkan

kemandirian dan kesejahteraan petani. Namun demikian, pencapaian keber-

hasilan di berbagai aspek ke depan akan menghadapi tantangan yang lebih

besar. Kondisi ini seharusnya bermanfaat untuk memacu upaya lebih keras ke

depannya, dengan memanfaatkan seluruh sumberdaya yang ada. Oleh

karenanya pelaksanaan kegiatan di BPTP Lampung di masa mendatang di-

harapkan dapat lebih kondusif dan memacu peningkatan kinerjanya.

Bandar Lampung, Februari 2013