REKOMENDASI PEMUPUKAN N, P, DAN K - Kementerian...
Transcript of REKOMENDASI PEMUPUKAN N, P, DAN K - Kementerian...
1. PENDAHULUAN
Salah satu upaya untuk meningkatkan
produktivitas padi sawah adalah melalui pemberian
pupuk. Untuk meningkatkan efisiensi pemupukan
perlu diperhatikan dua faktor yang saling berkaitan
yaitu ketersediaan hara dalam tanah, termasuk
pasokan melalui air irigasi dan sumber lainnya, dan
kebutuhan hara tanaman. Pemupukan tanaman yang
sesuai dengan status hara tanah dan kebutuhan
tanaman disebut sebagai pemupukan tanaman
spesifik lokasi.
Saat ini rekomendasi pemupukan untuk tanaman
padi sawah masih bersifat umum, sehingga
pemupukan belum rasional dan belum berimbang.
Sebagian petani menggunakan pupuk tertentu dengan
dosis berlebihan, dan sebagian lainnya menggunakan
pupuk dengan dosis yang lebih rendah dari
Rekomendasi Pemupukan Padi Sawah Spesifik Lokasi di Provinsi Bengkulu 1
kebutuhan tanaman sehingga produksi padi tidak
optimal akibat ketidakseimbangan hara di dalam
tanah. Rekomendasi pemupukan spesifik lokasi padi
sawah yang tersedia masih terbatas pada lokasi-
lokasi penelitian dan pengkajian atau di daerah yang
sudah memiliki Peta Status Hara P dan K yang lebih
rinci.
Pemupukan berimbang yang didasari oleh konsep
Pengelolaan Hara Spesifik Lokasi (PHSL) adalah salah
satu konsep penetapan rekomendasi pemupukan.
Dalam hal ini, pupuk diberikan untuk mencapai
tingkat ketersediaan hara esensial yang seimbang dan
optimum guna: (a) meningkatkan produktivitas dan
mutu hasil tanaman, (b) meningkatkan efisiensi
pemupukan, (c) meningkatkan kesuburan tanah, dan
(d) menghindari pencemaran lingkungan.
Rekomendasi Pemupukan Padi Sawah Spesifik Lokasi di Provinsi Bengkulu 2
Badan Litbang Pertanian bekerja sama dengan
berbagai lembaga internasional dan nasional seperti
International Rice Research Institute (IRRI), Lembaga
Pupuk Indonesia, dan produsen pupuk telah
menghasilkan dan mengembangkan beberapa metode
dan alat bantu peningkatan efisiensi pemupukan N, P,
dan K untuk tanaman padi sawah, antara lain Bagan
Warna Daun (BWD) untuk pemupukan N, Petak Omisi,
dan Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS) untuk
pemupukan P dan K.
Selain penggunaan alat bantu, efisiensi
pemupukan pada tanaman padi dapat ditingkatkan
dengan pemanfaatan bahan organik/pupuk organik
(jerami, pupuk kandang, dan kompos). Untuk itu,
Badan Litbang Pertanian telah mengembangkan
konsep dan pendekatan PTT dan SIPT (Pengelolaan
Rekomendasi Pemupukan Padi Sawah Spesifik Lokasi di Provinsi Bengkulu 3
Tanaman Terpadu, dan Sistem Integrasi Padi dan
Ternak) pada padi sawah.
Rekomendasi Pemupukan Padi Sawah Spesifik Lokasi di Provinsi Bengkulu 4
2. REKOMENDASI PUPUK
Agar pemupukan dapat efisien dan produksi
optimal maka rekomendasi pemupukan harus
didasarkan kepada kebutuhan hara tanaman dan
cadangan hara yang ada di tanah. Kebutuhan hara
tanaman sangat beragam dan dinamis yang
ditentukan oleh berbagai faktor genetik, teknologi,
cadangan hara tanaman dan faktor biofisik lahan.
Karena beragamnya kondisi biofisik lahan sawah
di Provinsi Bengkulu, maka rekomendasi pemupukan
spesifik lokasi tanaman padi sawah dapat ditetapkan
dalam dua tingkatan, yaitu:
1. Menggunakan tabel rekomendasi pemupukan N, P,
dan K dengan menggunakan pupuk urea, SP-36
dan KCl per kecamatan berdasarkan Permentan
No.40/Permentan/ OT.140/04/2007 atau
Rekomendasi Pemupukan Padi Sawah Spesifik Lokasi di Provinsi Bengkulu 5
berdasarkan hasil-hasil pengkajian BPTP
Bengkulu/ kerjasama dengan Perguruan Tinggi.
2. Menggunakan alat yang dapat digunakan secara
mandiri oleh penyuluh atau mantri tani untuk
membantu petani dalam menentukan dosis pupuk
secara lebih spesifik lokasi (per hamparan, bahkan
bisa sampai per petak sawah). Alat tersebut adalah
Bagan Warna Daun (BWD) untuk penentuan dosis
pupuk N, dan Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS)
atau pendekatan Petak Omisi untuk menentukan
dosis pupuk P dan K. Petunjuk teknis
penggunaannya disajikan pada Lampiran 1 - 3.
2.1. Rekomendasi Pupuk P dan K Berdasarkan Peta Status Hara (Permentan No.40 tahun 2007)
Peta Status Hara P dan K Tanah Sawah skala
1:250.000 sangat berguna sebagai arahan kebutuhan
dan distribusi pupuk P dan K tingkat nasional.
Rekomendasi Pemupukan Padi Sawah Spesifik Lokasi di Provinsi Bengkulu 6
Sedangkan penetapan rekomendasi pupuk P dan K di
lapang seyogyanya didasarkan pada peta skala
1:50.000 dimana satu contoh yang dianalisis mewakili
areal 25 ha, setara dengan satu hamparan
pengelolaan kelompok tani. Namun demikian, peta
skala operasional ini baru tersedia untuk beberapa
kecamatan saja.
Tabel rekomendasi P dan K per kecamatan
disusun dengan cara menumpangtindihkan Peta
Status Hara P dan K skala 1 : 250.000 dengan batas
administratif kecamatan. Oleh karena itu, data
rekomendasi pemupukan P dan K untuk setiap
kecamatan kemungkinan belum persis sesuai dengan
kondisi di lapangan karena setiap contoh tanah
analisis dengan skala 1 : 250.000 hanya mewakili
areal pesawahan seluas 625 ha. Dengan demikian,
rekomendasi pemupukan P dan K perlu didampingi
Rekomendasi Pemupukan Padi Sawah Spesifik Lokasi di Provinsi Bengkulu 7
dengan penggunaan PUTS atau menggunakan
pendekatan petak omisi .
Status P dan K tanah dikelompokkan menjadi tiga
kelas, yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Dari masing-
masing kelas status P dan K tanah sawah telah
dibuatkan rekomendasi pemupukan P (dalam bentuk
SP-36) dan K (dalam bentuk KCl). Tabel 1 dan Tabel 2
memuat rekomendasi umum pemupukan P dan K
berdasarkan status hara tanah.
Tabel 1. Rekomendasi Umum Fosfor Pada Tanaman Padi Sawah.
Kelas status hara P tanah
Kadar hara terekstrak HCl 25 %
(mg P2O5/100g)
Dosis rekomendasi (kg SP-36/ha)
- Rendah
- Sedang
- Tinggi
< 20
20 – 40
> 40
100
75
50
Sumber : Moe idi et al., 1989 Soepartini et al., 1990, Sofyan A., et al. 1992.rs ;
Tabel 2. Rekomendasi Umum Pemupukan Kalium Pada Tanaman Padi Sawah Dengan dan Tanpa Bahan Organik Jerami Padi.
Rekomendasi Pemupukan Padi Sawah Spesifik Lokasi di Provinsi Bengkulu 8
Dosis rekomendasi pemupukan K (kg KCl/ha) Kelas status
hara K tanah
Kadar hara terekstrak HCl
25% (mg K2O/100g) + Jerami - Jerami
- Rendah
- Sedang
- Tinggi
< 20
10 – 20
> 20
50
0
0
100
50
50
rsSumber : Moe idi et al., 1989; Soepartini et al., 1990.
Penyebaran status hara P dan K pada lahan sawah
di Provinsi Bengkulu disajikan pada Tabel 3.
Tabel 3. Status Hara P Dan K Pada Lahan Sawah Di Provinsi Bengkulu Berdasarkan Peta Skala 1 : 250.000.
Status Hara
Rendah Sedang Tinggi
Unsur Hara
............................. (ha)
P 18.778 30.279 40.791
K 28.392 40.432 21.024
Sumber : Sofyan et al., 2000 Puslitbang Tanah dan Agroklimat). (
Tabel 4 s/d 53 memuat rekomendasi pemupukan N,
P dan K tanaman padi sawah per kecamatan
(berdasarkan Permentan No.40/Permentan/OT.140/
04/2007). Rekomendasi N, P dan K disusun untuk
Rekomendasi Pemupukan Padi Sawah Spesifik Lokasi di Provinsi Bengkulu 9
padi VUB dengan tingkat hasil 5-6 t/ha GKG. Jika
target produksi di atas 6 t/ha GKG maka dosis pupuk
perlu ditambah 20% dari dosis rekomendasi
Permentan No.40 tahun 2007.
Penggunaan bahan organik, baik berupa jerami
padi maupun pupuk kandang, sangat besar
peranannya dalam meningkatkan efisiensi
pemupukan. Tabel 4 s/d 53 disusun berdasarkan ada
tidaknya pemberian jerami atau pupuk kandang,
sehingga rekomendasi pemupukan N, P dan K dibagi
atas dosis: a) tanpa bahan organik; b) dengan
penggunaan 5 ton jerami per ha, dan c) dengan
penggunaan 2 ton pupuk kandang per ha.
Tabel 4. Rekomendasi Pupuk N, P Dan K Pada Lahan Sawah Spesifik Lokasi (Per Kecamatan) Di Kota Bengkulu (Permentan No. 40/Permentan/OT.140/04/2007).
Rekomendasi Pupuk (Kg/ha)
Kecamatan Tanpa Bahan
Organik Dengan 5 ton
jerami/ha Dengan 2 ton
pupuk kandang/ha
Rekomendasi Pemupukan Padi Sawah Spesifik Lokasi di Provinsi Bengkulu 10
Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl
Selebar 250 75 50 230 75 0 225 25 30
Gading Cempaka - - - - - - - - -
Teluk Segara 250 75 50 230 75 0 225 25 30
Muara Bangkahulu
250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80*
Jika menggunakan pupuk majemuk NPK dan urea, maka konversinya dapat dilihat pada Tabel 5 s/d 7. Cara perhitungannya secara rinci disajikan pada Lampiran 4.
Tabel 5. Rekomendasi Pupuk Majemuk NPK (15:15:15) Dan Tambahan Pupuk Tunggal Tanpa Bahan Organik Di Kota Bengkulu.
Tambahan Pupuk Tunggal (kg/ha)
Kecamatan
Pupuk
Majemuk (kg/ha)
Urea SP-36 KCl
Selebar 180 190 0 0
Gading Cempaka - - - -
Teluk Segara 180 140 0 5
Muara Bangkahulu 240 170 0 40
Rekomendasi Pemupukan Padi Sawah Spesifik Lokasi di Provinsi Bengkulu 11
Tabel 6. Rekomendasi Pupuk Majemuk NPK (15:15:15) Dan Tambahan Pupuk Tunggal Dengan 5 Ton Jerami/Ha Di Kota Bengkulu.
Tambahan Pupuk Tunggal (kg/ha)
Kecamatan
Pupuk Majemuk
(kg/ha) Urea SP-36 KCl
Selebar 180 170 0 0
Gading Cempaka - - - -
Teluk Segara 180 140 0 0
Muara Bangkahulu 200 163 17 0
Tabel 7. Rekomendasi Pupuk Majemuk NPK (15:15:15) Dan Tambahan Pupuk Tunggal Dengan 2 Ton Pupuk Kandang/Ha Di Kota Bengkulu.
Tambahan Pupuk Tunggal (kg/ha)
Kecamatan
Pupuk Majemuk
(kg/ha)
Urea SP-36 KCl
Selebar 60 205 0 15
Gading Cempaka - - - -
Teluk Segara 60 180 0 15
Muara Bangkahulu 120 185 0 50
Rekomendasi Pemupukan Padi Sawah Spesifik Lokasi di Provinsi Bengkulu 12
Tabel 8. Rekomendasi Pupuk N, P Dan K Pada Lahan Sawah Spesifik Lokasi (Per Kecamatan) Di Kab. Bengkulu Utara (Permentan No. 40/Permentan/ OT.140/04/2007).
Rekomendasi Pupuk (Kg/ha)
Tanpa Bahan Organik
5 ton jerami/ha 2 ton pupuk kandang/ha
Kecamatan
Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl
Enggano - - - - - - - - -
Talang Empat
200 100 50 180 100 0 175 50 30
Taba Penanjung
- - - - - - - - -
Karang Tinggi
200 50 50 180 50 0 175 0 30
Pagar Jati 200 50 50 180 50 0 175 0 30
Pematang Tiga
200 75 50 180 75 0 175 25 30
Pondok Kelapa
200 100* 100* 180 100* 50* 175 50* 80*
Kerkap 200 75* 100* 180 75* 50* 175 25* 80*
Arga Makmur
200 75* 50 180 75* 0 175 25* 30
Rekomendasi Pemupukan Padi Sawah Spesifik Lokasi di Provinsi Bengkulu 13
Lais 200 75* 100* 180 75* 50* 175 25* 80*
Air Napal 200 75* 100* 180 75* 50* 175 25 80
Air Besi 200 75* 50 180 75* 0 175 25* 30
Padang Jaya 200 50 50 180 50 0 175 0 30
Napal Putih - - - - - - - - -
Ketahun 200 50 50 180 50 0 175 0 30
Putri Hijau 200 50 50 180 50 0 175 0 30
Batik Nau 200 50 50 180 50 0 175 0 30
Giri Mulya - - - - - - - - -
Rekomendasi pupuk jika menggunakan pupuk majemuk NPK dan urea disajikan pada Tabel 9 s/d 11.
Tabel 9. Rekomendasi Pupuk Majemuk NPK (15:15:15) & Tambahan Pupuk Tunggal Tanpa Bahan Organik Di Kab. Bengkulu Utara.
Tambahan Pupuk Tunggal (kg/ha)
Kecamatan
Pupuk Majemuk (kg/ha)
Urea SP-36 KCl
Enggano - - - -
Talang Empat 240 120 0 40
Taba Penanjung - - - -
Karang Tinggi 120 160 0 20
Rekomendasi Pemupukan Padi Sawah Spesifik Lokasi di Provinsi Bengkulu 14
Pagar Jati 120 360 0 20
Pematang Tiga 180 340 0 5
Pondok Kelapa 240 120 0 40
Kerkap 180 140 0 55
Arga Makmur 180 140 0 5
Lais 180 140 0 55
Air Napal 180 340 0 55
Air Besi 180 140 0 5
Padang Jaya 120 160 0 20
Napal Putih - - - -
Ketahun 120 160 0 20
Putri Hijau 120 160 0 20
Batik Nau 120 160 0 20
Giri Mulya - - - -
Tabel 10. Rekomendasi Pupuk Majemuk NPK (15:15:15) Dan Tambahan Pupuk Tunggal Dengan 5 Ton Jerami/Ha Di Kab. Bengkulu Utara.
Rekomendasi Pemupukan Padi Sawah Spesifik Lokasi di Provinsi Bengkulu 15
Tambahan Pupuk Tunggal (kg/ha)
Kecamatan Pupuk
Majemuk (kg/ha)
Urea SP-36 KCl
Enggano - - - -
Talang Empat 240 100 0 0
Taba Penanjung - - - -
Karang Tinggi 120 140 0 0
Pagar Jati 120 284 0 0
Pematang Tiga 180 264 0 0
Pondok Kelapa 200 113 17 0
Kerkap 180 140 0 5
Arga Makmur 180 120 0 0
Lais 180 120 0 5
Air Napal 180 264 0 5
Air Besi 180 140 0 0
Padang Jaya 120 140 0 0
Napal Putih - - - -
Ketahun 120 140 0 0
Putri Hijau 120 140 0 0
Batik Nau 120 140 0 0
Giri Mulya - - - -
Rekomendasi Pemupukan Padi Sawah Spesifik Lokasi di Provinsi Bengkulu 16
Tabel 11. Rekomendasi Pupuk Majemuk NPK (15:15:15) Dan Tambahan Pupuk Tunggal Dengan 2 Ton Pupuk Kandang/Ha Di Kab. Bengkulu Utara.
Tambahan Pupuk Tunggal (kg/ha)
Kecamatan Pupuk Majemuk
(kg/ha)
Urea SP-36 KCl
Enggano - - - -
Talang Empat 120 135 0 0
Taba Penanjung - - - -
Karang Tinggi 120 135 0 0
Pagar Jati 120 266 0 0
Pematang Tiga 60 286 0 15
Pondok Kelapa 120 135 0 50
Kerkap 60 130 0 65
Arga Makmur 60 130 0 15
Lais 60 180 0 65
Air Napal 60 286 0 65
Air Besi 60 180 0 15
Padang Jaya 120 135 0 0
Napal Putih - - - -
Ketahun 120 135 0 0
Rekomendasi Pemupukan Padi Sawah Spesifik Lokasi di Provinsi Bengkulu 17
Putri Hijau 120 135 0 0
Batik Nau 120 135 0 0
Giri Mulya - - - -
Tabel 12. Rekomendasi Pemupukan Spesifik Lokasi Pada
Lahan Sawah Di Kab. Bengkulu Utara (BPTP Bengkulu, 2000).
Rekomendasi Pupuk (kg/ha)
Kecamatan
Desa Urea SP-36 KCl
Talang Empat Sukarami 150 75 50
Kerkap - Jogya Baru
- Padang Betuah
- Pasar Kerkap
- Dusun Pukur
150
150
150
150
100
100
100
75
50
50
50
50
Argamakmur Rama Agung 150 100 50
Padang Jaya Tanjung Harapan 150 130 50
Ketahun - Marga Sakti
- Gunung Payung
150
150
75
75
50
50
Putri Hijau Seblat 150 75 50
Rekomendasi pupuk jika menggunakan pupuk mejemuk NPK di sajikan pada Tabel 13.
Rekomendasi Pemupukan Padi Sawah Spesifik Lokasi di Provinsi Bengkulu 18
Tabel 13. Rekomendasi Pupuk Majemuk NPK (15:15:15) Dan Tambahan Pupuk Tunggal Tanpa Bahan Organik Di Kab. Bengkulu Utara.
Tambahan Pupuk Tunggal (kg/ha)
Kecamatan
Desa Pupuk
Majemuk
(kg/ha) Urea SP-36 KCl
Talang Empat Sukarami 180 90 0 5
Kerkap - Jogya Baru
- Padang Betuah
- Pasar Kerkap
- Dusun Pukur
200
200
200
180
83
83
83
90
17
17
17
0
0
0
0
5
Argamakmur Rama Agung 200 83 17 0
Padang Jaya Tanjung Harapan 200 83 47 0
Ketahun - Marga Sakti
- Gunung Payung
180
180
90
90
0
0
5
5
Putri Hijau Seblat 180 90 0 5
Tabel 14. Rekomendasi Pemupukan Spesifik Lokasi Pada Lahan Sawah Di Desa Lubuk Jale, Kecamatan Kerkap, Kab. Bengkulu Utara (BBSDLP, 2007).
Rekomendasi Pupuk
Tanpa Bahan Organik
(kg/ha)
Rekomendasi Pupuk
dengan 2 ton Bahan Organik
(kg/ha)
Kecamatan
Desa
Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl
Kerkap Lubuk Jale 200 75 50 175 25 30
Rekomendasi pupuk jika menggunakan pupuk majemuk NPK disajikan pada Tabel 15 dan 16. Rekomendasi Pemupukan Padi Sawah Spesifik Lokasi di Provinsi Bengkulu 1
9
Tabel 15. Rekomendasi Pupuk Majemuk NPK (15:15:15) Dan Tambahan Pupuk Tunggal Tanpa Bahan Organik Di Desa Lubuk Jale Kab. Bengkulu Utara.
Tambahan Pupuk Tunggal (kg/ha)
Kecamatan
Desa
Pupuk Majemuk (kg/ha) Urea SP-36 KCl
Kerkap Lubuk Jale 180 140 0 5
Tabel 16. Rekomendasi pupuk majemuk NPK (15:15:15) dan tambahan pupuk tunggal dengan menggunakan 2 ton bahan organik di Desa Lubuk Jale.
Tambahan Pupuk Tunggal (kg/ha)
Kecamatan
Desa
Pupuk Majemuk (kg/ha)
Urea SP-36 KCl
Kerkap Lubuk Jale 60 155 0 15
Tabel 17. Rekomendasi Pupuk N, P Dan K Pada Lahan Sawah Spesifik Lokasi (Per Kecamatan) Di Kab. Mukomuko (Permentan No. 40/Permentan/ OT.140/ 04/2007).
Rekomendasi Pupuk (Kg/ha)
Rekomendasi Pemupukan Padi Sawah Spesifik Lokasi di Provinsi Bengkulu 20
Tanpa Bahan Organik
5 ton jerami/ha 2 ton pupuk kandang/ ha
Kecamatan
Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl
Mukomuko Selatan
200 75 100* 180 75 50* 175 25 80*
Teras Terunjam
200 75 50 180 75 0 175 25 30
Mukomuko Utara
200 75 50 180 75 0 175 25 30
Lubuk Pinang
200 75 50 180 75 0 150 25 30
Pondok Suguh
200 75 100* 180 75 50* 175 25 80*
Rekomendasi pupuk jika menggunakan pupuk majemuk NPK dan urea disajikan pada Tabel 18 s/d 20.
Tabel 18. Rekomendasi Pupuk Majemuk NPK (15:15:15) Dan Tambahan Pupuk Tunggal Tanpa Bahan Organik Di Kab. Mukomuko.
Tambahan Pupuk Tunggal (kg/ha)
Kecamatan
Pupuk Majemuk
(kg/ha) Urea SP-36 KCl
Mukomuko Selatan 180 140 0 55
Teras Terunjam 180 140 0 5
Mukomuko Utara 180 140 0 5
Lubuk Pinang 180 140 0 5
Rekomendasi Pemupukan Padi Sawah Spesifik Lokasi di Provinsi Bengkulu 21
Pondok Suguh 180 140 0 55
Tabel 19. Rekomendasi Pupuk Majemuk NPK (15:15:15) Dan Tambahan Pupuk Tunggal Dengan 5 Ton Jerami/Ha Di Kab. Mukomuko.
Tambahan Pupuk Tunggal (kg/ha)
Kecamatan
Pupuk Majemuk
(kg/ha) Urea SP-36 KCl
Mukomuko Selatan 180 120 0 5
Teras Terunjam 180 120 0 0
Mukomuko Utara 180 120 0 0
Lubuk Pinang 180 120 0 0
Pondok Suguh 180 120 0 5
Tabel 20. Rekomendasi Pupuk Majemuk NPK (15:15:15) Dan Tambahan Pupuk Tunggal Dengan 2 Ton Pupuk Kandang/Ha Di Kab. Mukomuko.
Tambahan Pupuk Tunggal (kg/ha)
Kecamatan
Pupuk Majemuk (kg/ha)
Urea SP-36 KCl
Mukomuko Selatan 60 155 0 65
Teras Terunjam 60 155 0 15
Mukomuko Utara 60 155 0 15
Lubuk Pinang 60 155 0 15
Rekomendasi Pemupukan Padi Sawah Spesifik Lokasi di Provinsi Bengkulu 22
Pondok Suguh 60 155 0 65
Tabel 21. Rekomendasi Pemupukan Spesifik Lokasi Pada Lahan Sawah Di Kab. Mukomuko (BPTP Bengkulu, 2000).
Rekomendasi Pupuk (kg/ha)Kecamatan Desa
Urea SP-36 KCl
Mukomuko Selatan - Ipuh
- Air Buluh
150
150
100
100
50
50
Mukomuko Utara - Sungai Ipuh
- Bumi Mulya
- Rawa Mulya
150
150
150
100
100
100
50
50
50
Rekomendasi pupuk jika menggunakan pupuk majemuk disajikan pada Tabel 22. Tabel 22. Rekomendasi Pupuk Majemuk NPK (15:15:15)
Dan Tambahan Pupuk Tunggal Tanpa Bahan Organik Di Kab. Mukomuko.
Tambahan Pupuk Tunggal (kg/ha)
Kecamatan
Desa Pupuk
Majemuk
(kg/ha) Urea SP-36 KCl
Muko-muko Selatan
- Ipuh
- Air Buluh
200
200
83
83
17
17
0
0
Muko-muko Utara
- Sungai Ipuh
- Bumi Mulya
- Rawa Mulya
200
200
200
83
83
83
17
17
17
0
0
0
Rekomendasi Pemupukan Padi Sawah Spesifik Lokasi di Provinsi Bengkulu 23
Tabel 23. Rekomendasi Pupuk N, P Dan K Pada Lahan Sawah Spesifik Lokasi (Per Kecamatan) Di Kabupaten Bengkulu Selatan (Permentan No. 40/Permentan/ OT.140/04/2007).
Rekomendasi Pupuk (Kg/ha)
Tanpa Bahan Organik
5 ton jerami/ha 2 ton pupuk kandang/ha
Kecamatan
Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl
Manna 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80*
Kota Manna
250 100* 100 230 100* 50 225 50* 80
Seginim 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80*
Pino Raya 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80*
Kedurang 250 75* 100* 230 75* 50* 225 25* 80*
Rekomendasi pupuk jika menggunakan pupuk majemuk NPK dan urea disajikan pada Tabel 24 s/d 26.
Tabel 24. Rekomendasi Pupuk Majemuk NPK (15:15:15) Dan Tambahan Pupuk Tunggal Tanpa Bahan Organik Di Kab. Bengkulu Selatan.
Pupuk Tambahan Pupuk Tunggal
(kg/ha)
Rekomendasi Pemupukan Padi Sawah Spesifik Lokasi di Provinsi Bengkulu 24
Kecamatan Majemuk (kg/ha)
Urea SP-36 KCl
Manna 240 170 0 40
Kota Manna 240 170 0 40
Seginim 240 170 0 40
Pino Raya 240 170 0 40
Kedurang 180 190 0 55
Tabel 25. Rekomendasi Pupuk Majemuk NPK (15:15:15) Dan Tambahan Pupuk Tunggal Dengan 5 Ton Jerami/Ha Di Kab. Bengkulu Selatan.
Tambahan Pupuk Tunggal (kg/ha)
Kecamatan
Pupuk Majemuk (kg/ha)
Urea SP-36 KCl
Manna 200 163 17 0
Kota Manna 200 163 17 0
Seginim 200 163 17 0
Pino Raya 200 163 17 0
Kedurang 180 170 0 5
Rekomendasi Pemupukan Padi Sawah Spesifik Lokasi di Provinsi Bengkulu 25
Tabel 26. Rekomendasi Pupuk Majemuk NPK (15:15:15) Dan Tambahan Pupuk Tunggal Dengan 2 Ton Pupuk Kandang/Ha Di Kab. Bengkulu Selatan.
Tambahan Pupuk Tunggal (kg/ha)
Kecamatan
Pupuk Majemuk (kg/ha)
Urea SP-36 KCl
Manna 120 185 0 50
Kota Manna 120 185 0 50
Seginim 120 185 0 50
Pino Raya 120 185 0 50
Kedurang 60 205 0 65
Tabel 27. Rekomendasi Pupuk N, P Dan K Pada Lahan Sawah Spesifik Lokasi (Per Kecamatan) Di Kab. Seluma (Permentan No. 40/Permentan/OT.140/04/2007).
Rekomendasi Pupuk (Kg/ha)
Tanpa Bahan Organik
5 ton jerami/ha 2 ton pupuk kandang/ ha
Kecamatan
Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl
Seluma 250 75* 100* 230 75* 50* 225 25* 80*
Sukaraja 250 75 50 230 75 0 225 25 30
Talo 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80*
Semidang Alas
250 75* 50 230 75 0 225 25* 30
Semidang 250 75* 50 230 75* 0 225 25 30
Rekomendasi Pemupukan Padi Sawah Spesifik Lokasi di Provinsi Bengkulu 26
Alas Maras
Rekomendasi pupuk jika menggunakan pupuk majemuk NPK dan urea disajikan pada Tabel 28 s/d 30.
Tabel 28. Rekomendasi Pupuk Majemuk NPK (15:15:15)
Dan Tambahan Pupuk Tunggal Tanpa Bahan Organik Di Kab. Seluma.
Tambahan Pupuk Tunggal (kg/ha)
Kecamatan
Pupuk Majemuk (kg/ha)
Urea SP-36 KCl
Seluma 180 190 0 55
Sukaraja 180 190 0 5
Talo 240 170 0 40
Semidang Alas
180 190 0 5
Semidang Alas Maras
180 190 0 5
Tabel 29. Rekomendasi Pupuk Majemuk NPK (15:15:15) Dan Tambahan Pupuk Tunggal Dengan 5 Ton Jerami/Ha Di Kab. Seluma.
Pupuk Tambahan Pupuk Tunggal
(kg/ha)
Rekomendasi Pemupukan Padi Sawah Spesifik Lokasi di Provinsi Bengkulu 27
Kecamatan Majemuk (kg/ha)
Urea SP-36 KCl
Seluma 180 170 0 5
Sukaraja 180 170 0 0
Talo 200 163 17 0
Semidang Alas
180 170 0 0
Semidang Alas Maras
180 170 0 0
Tabel 30. Rekomendasi Pupuk Majemuk NPK (15:15:15) Dan Tambahan Pupuk Tunggal Dengan 2 Ton Pupuk Kandang/Ha Di Kab. Seluma.
Tambahan Pupuk Tunggal (kg/ha)
Kecamatan
Pupuk Majemuk (kg/ha)
Urea SP-36 KCl
Seluma 60 205 0 65
Sukaraja 60 205 0 15
Talo 120 185 0 50
Semidang 60 205 0 15
Rekomendasi Pemupukan Padi Sawah Spesifik Lokasi di Provinsi Bengkulu 28
Alas
Semidang Alas Maras
60 205 0 15
Tabel 31. Rekomendasi Pupuk N, P Dan K Pada Lahan Sawah Spesifik Lokasi (Per Kecamatan) Di Kab. Kaur (Permentan No. 40/Permentan/OT.140/04/2007).
Rekomendasi Pupuk (Kg/ha)
Tanpa Bahan Organik
5 ton jerami/ha 2 ton pupuk kandang/ha
Kecamatan
Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl
Kaur Selatan
250 100 100* 230 100 50* 225 50 80*
Kaur Tengah
250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30
Kaur Utara 250 50 100* 230 50 50* 225 0 80*
Kinal 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80*
Maje 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80*
Nasal - - - - - - - - -
Tanjung Kemuning
250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80*
Rekomendasi pupuk jika menggunakan pupuk majemuk NPK dan urea disajikan pada Tabel 32 s/d 34. Tabel 32. Rekomendasi Pupuk Majemuk NPK (15:15:15)
Dan Tambahan Pupuk Tunggal Tanpa Bahan Organik Di Kab. Kaur.
Rekomendasi Pemupukan Padi Sawah Spesifik Lokasi di Provinsi Bengkulu 29
Tambahan Pupuk Tunggal (kg/ha)
Kecamatan Pupuk
Majemuk (kg/ha) Urea SP-36 KCl
Kaur Selatan 240 170 0 40
Kaur Tengah 200 183 17 0
Kaur Utara 120 210 0 70
Kinal 240 170 0 40
Maje 240 170 0 40
Nasal - - - -
Tanjung Kemuning
240 170 0 40
Tabel 33. Rekomendasi Pupuk Majemuk NPK (15:15:15) Dan Tambahan Pupuk Tunggal Dengan 5 Ton Jerami/Ha Di Kab. Kaur.
Tambahan Pupuk Tunggal (kg/ha)
Kecamatan Pupuk
Majemuk (kg/ha) Urea SP-36 KCl
Kaur Selatan 200 163 17 0
Kaur Tengah 240 150 0 0
Kaur Utara 120 190 0 20
Kinal 200 113 17 0
Maje 200 113 17 0
Nasal - - - -
Tanjung Kemuning
200 113 17 0
Rekomendasi Pemupukan Padi Sawah Spesifik Lokasi di Provinsi Bengkulu 30
Tabel 34. Rekomendasi Pupuk Majemuk NPK (15:15:15) Dan Tambahan Pupuk Tunggal Dengan 2 Ton Pupuk Kandang/Ha Di Kab. Kaur.
Tambahan Pupuk Tunggal (kg/ha)
Kecamatan Pupuk
Majemuk (kg/ha) Urea SP-36 KCl
Kaur Selatan 120 185 0 50
Kaur Tengah 60 205 0 65
Kaur Utara 60 180 0 15
Kinal 60 205 0 15
Maje 60 205 0 15
Nasal - - - -
Tanjung Kemuning
60 205 0 15
Tabel 35. Rekomendasi Pupuk N, P dan K Pada Lahan Sawah Spesifik Lokasi (Per Kecamatan) di Kab. Rejang Lebong (Permentan No. 40/Permentan/OT.140/04/ 2007).
Rekomendasi Pupuk (Kg/ha) Tanpa Bahan
Organik 5 ton
jerami/ha 2 ton pupuk kandang/ha
Kecamatan
Urea SP-36
KCl Urea SP-36
KCl Urea SP-36
KCl
Curup 250 50 50 230 50 0 225 0 30
Rekomendasi Pemupukan Padi Sawah Spesifik Lokasi di Provinsi Bengkulu 31
Bermani Ulu 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 Sindang Kelingi
250 50 50 230 50 0 225 0 30
Selupu Rejang
250 50 50 230 0 0 225 0 30
Padang Ulak Tanding
250 50 50 230 50 0 225 0 30
Kota Padang
250 50 50 230 50 0 225 0 30
Rekomendasi pupuk jika menggunakan pupuk majemuk NPK dan urea disajikan pada Tabel 36 s/d 38.
Tabel 36. Rekomendasi Pupuk Majemuk NPK (15:15:15) Dan Tambahan Pupuk Tunggal Tanpa Bahan Organik Di Kab. Rejang Lebong.
Tambahan Pupuk Tunggal (kg/ha)
Kecamatan
Pupuk Majemuk (kg/ha)
Urea SP-36 KCl
Curup 120 160 0 20
Bermani Ulu 180 190 0 5
Sindang Kelingi 120 210 0 20
Selupu Rejang 120 210 0 20
Padang Ulak 120 210 0 20
Rekomendasi Pemupukan Padi Sawah Spesifik Lokasi di Provinsi Bengkulu 32
Tanding
Kota Padang 120 210 0 20
Tabel 37. Rekomendasi Pupuk Majemuk NPK (15:15:15) Dan Tambahan Pupuk Tunggal Dengan 5 Ton Jerami/Ha Di Kab. Rejang Lebong.
Tambahan Pupuk Tunggal (kg/ha)
Kecamatan
Pupuk Majemuk (kg/ha)
Urea SP-36 KCl
Curup 120 190 0 0
Bermani Ulu 180 170 0 0
Sindang Kelingi 120 190 0 0
Selupu Rejang 120 190 0 0
Padang Ulak Tanding
120 190 0 0
Kota Padang 120 190 0 0
Tabel 38. Rekomendasi Pupuk Majemuk NPK (15:15:15) Dan Tambahan Pupuk Tunggal Dengan 2 Ton Pupuk Kandang/Ha Di Kab. Rejang Lebong.
Rekomendasi Pemupukan Padi Sawah Spesifik Lokasi di Provinsi Bengkulu 33
Tambahan Pupuk Tunggal (kg/ha)
Kecamatan
Pupuk Majemuk (kg/ha)
Urea SP-36 KCl
Curup 120 160 0 0
Bermani Ulu 60 205 0 25
Sindang Kelingi
120 185 0 0
Selupu Rejang 120 185 0 0
Padang Ulak Tanding
120 185 0 0
Kota Padang 120 185 0 0
Tabel 39. Status P Dan K Tanah Dan Rekomendasi Pemupukan Pada Lahan Sawah Di Kab. Rejang Lebong Skala 1 : 50.000 Hasil Kerjasama Pengkajian BPTP Bengkulu Dan Universitas Bengkulu Tahun 2002.
Status P dan Rekomendasi SP-36
Status K dan Rekomendasi KCl
No Nama Desa P2O5 (mg/100
g) Status
SP-36 (kg/ha)
K2O (mg/100
g) Status
KCl
(kg/ha)
1. Karang Anyar (Curup)
189 Tinggi 50 38 Tinggi 25
2. Duku Hilir 145 – 182
Tinggi 50 33 – 56 Tinggi 25
3. Tunas Harapan 177 Tinggi 50 65 Tinggi 25
4. Tasik Malaya 85 Tinggi 50 13 Sedang 50
Rekomendasi Pemupukan Padi Sawah Spesifik Lokasi di Provinsi Bengkulu 34
5. Cawang Lama 76 – 134
Tinggi 50 18 – 26 Sedang-Tinggi
25 – 50
6. Cawang Baru 180 Tinggi 50 25 Tinggi 25
7. Siguring 82 Tinggi 50 26 Tinggi 25
8. Kayu Manis 86 Tinggi 50 12 Sedang 50
9. Talang Ulu 61 Tinggi 50 19 Sedang 50
10. Sukaraja 97 Tinggi 50 17 Sedang 50
11. Talang Kering 162 – 171
Tinggi 50 51 – 62 Tinggi 25
12. Sukadatang 67 – 91 Tinggi 50 16 - 30 Sedang-Tinggi
25 – 50
13. Lubuk Kembang 58 – 83 Tinggi 50 20 - 42 Sedang-Tinggi
25 – 50
14. Talang Benih 126 – 167
Tinggi 50 27 - 36 Rendah-Tinggi
25 – 75
15. Dusun Curup 88 – 183
Tinggi 50 8 - 29 Tinggi 25
16. Dusun Sawah 88 Tinggi 50 18 Sedang 50
17. Batu Panco 162 Tinggi 50 40 Tinggi 25
18. Air Rambai 117 – 169
Tinggi 50 33 - 51 Tinggi 25
19. Rombo Recap (utara jalan)
155 – 186
Tinggi 50 27 - 32 Tinggi 25
20. Rimbo Recap (selatan jalan)
112 – 115
Tinggi 50 12 - 16 Sedang 50
21. Lubuk Ubar 156 – Tinggi 50 11 Sedang 50
Rekomendasi Pemupukan Padi Sawah Spesifik Lokasi di Provinsi Bengkulu 35
165
22. Air Putih 88 – 143
Tinggi 50 26 - 38 Tinggi 25
23.
Kota Bingin 155 Tinggi 50 18 Sedang 50
24. Suka Marga 134 – 145
Tinggi 50 20 - 33 Sedang-Tinggi
25 – 50
25. Lubuk Penyamun 206 Tinggi 50 19 Sedang 50
25. Bumi Sari (Ujan Mas)
136 Tinggi 50 27 Tinggi 25
27. Pulo Getuk 114 - 125
Tinggi 50 27 - 39 Tinggi 25
28. Pekalongan 86 Tinggi 50 51 Tinggi 25
29. Cugung Lalang 135 - 177
Tinggi 50 13 - 14 Sedang 50
30. Tanjung Alam 77 - 89 Tinggi 50 13 - 16 Sedang 50
31. Suro Baru 121 - 133
Tinggi 50 11 - 25 Sedang-Tinggi
25 – 50
32. Suro Muncar 108 Tinggi 50 27 Tinggi 25
33. Suro Ilir 183 Tinggi 50 10 Sedang 50
34. Suro Lembak 110 Tinggi 50 6 Rendah 75
35. Tangsi Duren (Kepahiang)
118 Tinggi 50 19 Sedang 50
36. Tangsi Baru 204 Tinggi 50 60 Tinggi 25
37. Kampung Bogor 137 - 186
Tinggi 50 46 - 55 Tinggi 25
Rekomendasi Pemupukan Padi Sawah Spesifik Lokasi di Provinsi Bengkulu 36
38. Permu 164 - 166
Tinggi 50 62 - 71 Tinggi 25
39. Imigrasi Permu 142 - 150
Tinggi 50 45 - 55 Tinggi 25
40. Plangkir 29 Sedang
75 8 Rendah 75
41. Tebat Pulau (Bermani Ulu)
71 - 103
Tinggi 50 13 - 18 Sedang 50
42. Tebat Tenong 74 Tinggi 50 19 Sedang 50
43. Tabah Santing (Tebat Karai)
170 Tinggi 50 20 Sedang 50
44. Tertik 134 Tinggi 50 59 Tinggi 25
45. Talang Karet 43 - 73 Tinggi 50 12 - 13 Sedang 50
46. Peraduan Binjai 82 - 241
Tinggi 50 14 - 61 Sedang-Tinggi
25 – 50
47. Tapak Gedung 74 Tinggi 50 20 Sedang 50
48. Kandang 80 - 175
Tinggi 50 18 - 42 Sedang-Tinggi
25 - 50
49. Taba Padang 34 Sedang
75 16 Sedang 50
50. Penanjung Panjang 64 - 120
Tinggi 50 19 - 26 Sedang-Tinggi
25 – 50
51. Tanjung Penakat 86 Tinggi 50 17 Sedang 50
52. Keban Agung (Bermani Ilir)
55 - 62 Tinggi 50 16 - 22 Sedang-Tinggi
25 - 50
53. Batu Kalung 79 Tinggi 50 45 Tinggi 25
Rekomendasi Pemupukan Padi Sawah Spesifik Lokasi di Provinsi Bengkulu 37
Tabel 40. Rekomendasi Pemupukan Spesifik Lokasi Pada Lahan Sawah Di Desa Air Bening, Kec. Bermani Ulu Raya, Kab. Rejang Lebong (BBSDLP, 2007).
Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Kecamatan Desa
Urea SP-36 KCl
Bermani Ulu Raya
Air Bening 200 75 50
Rekomendasi pupuk jika menggunakan pupuk majemuk NPK dan urea disajikan pada Tabel 41. Tabel 41. Rekomendasi Pupuk Majemuk NPK (15:15:15)
Dan Tambahan Pupuk Tunggal Tanpa Bahan Organik Di Desa Air Bening Kab. Rejang Lebong.
Tambahan Pupuk Tunggal (kg/ha)
Kecamatan
Desa Pupuk
Majemuk
(kg/ha) Urea SP-36 KCl
Bermani UluRaya
Air Bening 180 140 0 5
Tabel 42. Rekomendasi Pupuk N, P Dan K Pada Lahan Sawah Spesifik Lokasi (Per Kecamatan) Di Kab. Kepahiang.
Rekomendasi Pupuk (Kg/ha)
Tanpa Bahan Organik
5 ton jerami/ha 2 ton pupuk kandang/ha
Kecamatan
Urea SP-36
KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl
Tebat 200 75* 50 180 75* 0 150 25* 30
Rekomendasi Pemupukan Padi Sawah Spesifik Lokasi di Provinsi Bengkulu 38
Karai
Kepahiang 200 75* 50 180 75 0 150 25* 30
Rekomendasi pupuk jika menggunakan pupuk majemuk NPK dan urea di Kabupaten Kepahiang disajikan pada Tabel 43 s/d 45.
Tabel 43. Rekomendasi Pupuk Majemuk NPK (15:15:15) Dan Tambahan Pupuk Tunggal Tanpa Bahan Organik Di Kec. Kepahiang.
Tambahan Pupuk Tunggal (kg/ha)
Kecamatan
Pupuk Majemuk (kg/ha)
Urea SP-36 KCl
Tebat Karai 180 140 0 5
Kepahiang 180 140 0 5
Tabel 44. Rekomendasi Pupuk Majemuk NPK (15:15:15) Dan Tambahan Pupuk Tunggal Dengan 5 Ton Jerami/Ha Di Kab. Kepahiang.
Tambahan Pupuk Tunggal (kg/ha)
Kecamatan
Pupuk Majemuk (kg/ha)
Urea SP-36 KCl
Tebat Karai 180 120 0 0
Kepahiang 180 120 0 0
Rekomendasi Pemupukan Padi Sawah Spesifik Lokasi di Provinsi Bengkulu 39
Tabel 45. Rekomendasi Pupuk Majemuk NPK (15:15:15) Dan Tambahan Pupuk Tunggal Dengan 2 Ton Pupuk Kandang/Ha Di Kab. Kepahiang.
Tambahan Pupuk Tunggal (kg/ha)
Kecamatan
Pupuk Majemuk (kg/ha)
Urea SP-36
KCl
Tebat Karai
60 130 0 15
Kepahiang 60 130 0 15
Tabel 46. Rekomendasi Pemupukan Spesifik Lokasi Pada Lahan Sawah Di Desa Imigrasi Permu, Kec. Kepahiang, Kab. Kepahiang (BBSDLP, 2007).
Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Kecamatan Desa
Urea SP-36 KCl
Kepahiang Imigrasi Permu 200 100 50
Rekomendasi pupuk jika menggunakan pupuk majemuk NPK (15:15:15) dan tambahan pupuk tunggal tanpa bahan organik di Desa Imigrasi Permu disajikan pada Tabel 47.
Rekomendasi Pemupukan Padi Sawah Spesifik Lokasi di Provinsi Bengkulu 40
Tabel 47. Rekomendasi Pupuk Majemuk NPK (15:15:15) Dan Tambahan Pupuk Tunggal Tanpa Bahan Organik Di Desa Imaigrasi Permu, Kec. Kepahiang.
Tambahan Pupuk Tunggal (kg/ha)
Kecamatan
Desa Pupuk
Majemuk (kg/ha)
Urea SP-36 KCl
Kepahiang Imigrasi Permu
200 133 17 0
Tabel 48. Rekomendasi Pupuk N, P Dan K Pada Lahan Sawah Spesifik Lokasi (Per Kecamatan) Di Kab. Lebong (Permentan No. 40/Permentan/OT.140/04/2007).
Rekomendasi Pupuk (Kg/ha) Tanpa Bahan
Organik 5 ton jerami/ha 2 ton pupuk
kandang/ha
Kecamatan
Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Lebong Utara 200 100* 100* 180 100* 50* 150 50* 80* Lebong Selatan
200 100* 50 180 100* 0 150 50* 30
Lebong Tengah
200 100* 100* 180 100* 50* 150 50* 80*
Lebong Atas 200 100* 100 180 100* 50 150 50* 80 Rimbo Pengadang
200 50 50 180 50 0 150 0 30
Keterangan : - : Lahan Kering * : Dosis pupuk dapat lebih rendah karena va iabilitas hara tanah r
Rekomendasi pupuk jika menggunakan pupuk majemuk NPK dan urea di Kabupaten Lebong.
Rekomendasi Pemupukan Padi Sawah Spesifik Lokasi di Provinsi Bengkulu 41
Tabel 49. Rekomendasi Pupuk Majemuk NPK (15:15:15) Dan Tambahan Pupuk Tunggal Tanpa Bahan Organik Di Kab. Lebong.
Tambahan Pupuk Tunggal (kg/ha)
Kecamatan
Pupuk Majemuk (kg/ha)
Urea SP-36 KCl
Lebong Utara 240 120 0 40
Lebong Selatan
200 133 17 0
Lebong Tengah
240 120 0 40
Lebong Atas 240 120 0 40
Rimbo Pengadang
120 160 0 20
Tabel 50. Rekomendasi Pupuk Majemuk NPK (15:15:15) Dan Tambahan Pupuk Tunggal Dengan 5 Ton Jerami/Ha Di Kab. Lebong.
Tambahan Pupuk Tunggal (kg/ha)
Kecamatan
Pupuk Majemuk (kg/ha)
Urea SP-36 KCl
Lebong Utara 200 113 17 0
Lebong Selatan
240 100 0 0
Lebong Tengah
200 113 17 0
Lebong Atas 200 113 17 0
Rekomendasi Pemupukan Padi Sawah Spesifik Lokasi di Provinsi Bengkulu 42
Rimbo Pengadang
120 140 0 0
Tabel 51. Rekomendasi Pupuk Majemuk NPK (15:15:15) Dan Tambahan Pupuk Tunggal Dengan 2 Ton Pupuk Kandang/Ha Di Kab. Lebong.
Tambahan Pupuk Tunggal (kg/ha)
Kecamatan
Pupuk Majemuk (kg/ha)
Urea SP-36 KCl
Lebong Utara 120 110 0 50
Lebong Selatan
120 110 0 0
Lebong Tengah
120 110 0 50
Lebong Atas 120 110 0 50
Rimbo Pengadang
320 43 0 0
Tabel 52. Rekomendasi Pemupukan Spesifik Lokasi Pada Lahan Sawah Di Kab. Lebong (Laboratorium Tanah BPTP Bengkulu, 2007).
Kecamatan Desa Rekomendasi Pupuk
(kg/ha)
Rekomendasi Pemupukan Padi Sawah Spesifik Lokasi di Provinsi Bengkulu 43
Urea SP-36 KCl
Lebong Tengah - Limaupit
- Embong Panjang
- Sukabumi
200
200
200
100
100
75
100
100
50
Tabel 53. Rekomendasi Pupuk Majemuk NPK (15:15:15) Dan Tambahan Pupuk Tunggal Tanpa Bahan Organik Di Kec. Lebong Tengah.
Tambahan Pupuk Tunggal (kg/ha)
Kecamatan
Desa Pupuk
Majemuk (kg/ha)
Urea SP-36 KCl
Lebong - Limaupit
- Embong Panjang
- Sukabumi
240
240
180
120
120
140
0
0
0
40
40
5
2.2. Penetapan Rekomendasi Pupuk Spesifik Lokasi Berdasarkan Alat Bantu
Penggunaan teknologi Bagan Warna Daun,
Perangkat Uji Tanah Sawah dan pendekatan petak
omisi memberikan peluang untuk lebih meningkatkan
efisiensi pemupukan spesifik lokasi.
a. Rekomendasi Pupuk N
Rekomendasi Pemupukan Padi Sawah Spesifik Lokasi di Provinsi Bengkulu 44
Rekomendasi pupuk N (urea) dibuat berdasarkan
perkiraan cadangan hara N di tanah dan kebutuhan
tambahan N untuk mencapai tingkat kenaikan hasil
tertentu. Misalnya, apabila tanaman padi di lokasi
tertentu diperkirakan dapat menghasilkan gabah
sebanyak 3 ton/ha tanpa pemupukan N, sementara
kalau areal tersebut ditanami varietas unggul
menghasilkan 5,5 ton per ha, maka tambahan pupuk
urea yang diperlukan adalah sekitar 275 kg (Tabel
54).
Bagan warna daun merupakan alat bantu untuk
memperoleh rekomendasi penggunaan pupuk N
berdasarkan tingkat kehijauan warna daun (Lampiran
1). Makin pucat warna daun, makin rendah skala BWD
yang berarti makin rendah ketersediaan N di tanah
dan makin banyak pupuk N yang perlu diaplikasikan.
Rekomendasi berdasarkan BWD memberikan jumlah
Rekomendasi Pemupukan Padi Sawah Spesifik Lokasi di Provinsi Bengkulu 45
dan waktu pemberian pupuk N yang diperlukan
tanaman. Tabel 54 memuat rekomendasi pupuk N
pada tanaman padi sawah berdasarkan target hasil
yang ingin dicapai dan teknologi yang digunakan.
Tabel 54. Rekomendasi Umum Pemupukan Nitrogen Pada Tanaman Padi Sawah.
Rekomendasi (kg/ha)
Target kenaikan produksi dari tanpa
pupuk N
Teknologi yang digunakan
N Urea
Konvensional 125 275
Menggunakan BWD 90 200
2,5 t/ha
Menggunakan BWD + 2 t pupuk kandang/ha
75 175
Konvensional 145 325
Menggunakan BWD 110 250
3,0 t/ha
Menggunakan BWD + 2 t pupuk kandang/ha
100 225
Konvensional 170 375
Menggunakan BWD 130 290
3,5 t/ha
Menggunakan BWD + 2 t pupuk kandang/ha
120 265
Rekomendasi Pemupukan Padi Sawah Spesifik Lokasi di Provinsi Bengkulu 46
b. Rekomendasi Pupuk P dan K
PUTS merupakan suatu perangkat untuk
mengukur kadar hara P, K, dan pH tanah yang dapat
dikerjakan secara langsung di lapangan dengan relatif
cepat, mudah, dan cukup akurat. PUTS terdiri dari
pelarut (pereaksi) P, K, dan pH tanah serta peralatan
pendukungnya (Lampiran 2). Contoh tanah sawah
yang telah diekstrak dengan pereaksi ini akan
memberikan perubahan warna dan selanjutnya
kadarnya diukur secara kualitatif dengan bagan warna
P, K, dan pH.
c. Rekomendasi Pupuk N, P dan K Berdasarkan Uji Petak Omisi
Uji Petak omisi atau uji pengurangan satu unsur
hara adalah suatu metode untuk menetukan takaran
pupuk P dan K dengan cara membandingkan hasil
padi yang dipupuk lengkap (N, P dan K) dengan hasil
Rekomendasi Pemupukan Padi Sawah Spesifik Lokasi di Provinsi Bengkulu 47
padi tanpa salah satu unsur hara tersebut.
Rekomendasi pupuk N, P dan K dapat diperoleh dari
hasil uji petak omisi tersebut. Petunjuk teknis Uji
Petak Omisi secara rinci disajikan pada Lampiran 3.
Rekomendasi Pemupukan Padi Sawah Spesifik Lokasi di Provinsi Bengkulu 48
LAMPIRAN
Rekomendasi Pemupukan Padi Sawah Spesifik Lokasi di Provinsi Bengkulu 49
Lampiran 1. Petunjuk Teknis Penggunaan Bagan Warna Daun.
PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BAGAN WARNA DAUN
Bagan warna daun (BWD) adalah alat berbentuk persegi empat yang berguna untuk mengetahui kadar hara N tanaman padi. Pada alat ini terdapat empat kotak skala warna, mulai dari hijau muda hingga hijau tua, yang menggambarkan tingkat kehijauan daun tanaman padi. Sebagai contoh, kalau daun tanaman berwarna hijau muda berarti tanaman kekurangan hara N sehingga perlu dipupuk. Sebaliknya, jika daun tanaman berwarna hijau tua atau tingkat kehijauan daun sama dengan warna di kotak skala 4 pada BWD berarti tanaman sudah memiliki hara N yang cukup sehingga tidak perlu lagi dipupuk. Hasil penelitian menunjukkan, pemakaian BWD dalam kegiatan pemupukan N dapat menghemat penggunaan pupuk urea sebanyak 15-20% dari takaran yang umum digunakan petani tanpa menurunkan hasil.
Rekomendasi Pemupukan Padi Sawah Spesifik Lokasi di Provinsi Ben
gkulu 50
Gambar 1. Bagan Warna Daun skala 2 sampai 5.
Cara Penggunaan BWD: 1. Sebelum berumur 14 hari setelah tanam pindah (HST),
tanaman padi diberi pupuk dasar N dengan takaran 50-
75 kg per hektar. Pada saat itu BWD belum diperlukan.
2. Pengukuran tingkat kehijauan daun padi dengan BWD
dimulai pada saat tanaman berumur 25-28 HST.
Pengukuran dilanjutkan setiap 7-10 hari sekali, sampai
tanaman dalam kondisi bunting atau fase primordia.
Cara ini berlaku bagi varietas unggul biasa. Khusus
untuk padi hibrida dan padi tipe baru, pengukuran
tingkat kehijauan daun tanaman dilakukan sampai
tanaman sudah berbunga 10%.
3. Pilih secara acak 10 rumpun tanaman sehat pada
hamparan yang seragam, lalu pilih daun teratas yang
telah membuka penuh pada satu rumpun.
Rekomendasi Pemupukan Padi Sawah Spesifik Lokasi di Provinsi Bengkulu 51
4. Taruh bagian tengah daun di atas BWD, lalu bandingkan
warna daun tersebut dengan skala warna pada BWD.
Jika warna daun berada di antara dua skala warna di
BWD, maka gunakan nilai rata-rata dari kedua skala
tersebut, misalnya 3,5 untuk nilai warna daun yang
terletak di antara skala 3 dengan skala 4 BWD.
Gar 2. Cara Penggunaan BWD.
5. Pada saat mengukur daun tanaman dengan BWD,
petugas tidak boleh menghadap sinar matahari, karena
mempengaruhi nilai pengukuran.
Rekomendasi Pemupukan Padi Sawah Spesifik Lokasi di Provinsi Bengkulu 52
6. Bila memungkinkan, setiap pengukuran dilakukan pada
waktu dan oleh orang yang sama, supaya nilai
pengukuran lebih akurat.
7. Jika lebih 5 dari 10 daun yang diamati warnanya dalam
batas kritis atau dengan nilai rata-rata kurang dari 4,0
maka tanaman perlu diberi pupuk N dengan takaran:
• 50-70 kg urea per hektar pada musim hasil rendah. • 75-100 kg urea per hektar pada musim hasil tinggi. • 100 kg urea per hektar pada padi hibrida dan padi
tipe baru, baik pada musim hasil rendah maupun musim hasil tinggi.
• Apabila nilai warna daun padi hibrida dan padi tipe baru pada saat tanaman dalam kondisi keluar malai dan 10% berbunga berada pada skala 4 atau kurang, maka tanaman perlu diberi pupuk N dengan takaran 50 kg urea per hektar (bonus 50 kg/ha).
Rekomendasi Pemupukan Padi Sawah Spesifik Lokasi di Provinsi Bengkulu 53
Rekomendasi pemupukan N pada varietas unggul biasa, padi hibrida, dan padi tipe baru dengan sistem tanam pindah.
Musim* Sebelum 14 HST
(kg urea/ha)
Setelah digunakan BWD
(kg urea/ha)**
IR-64, Ciherang, Ciliwung dan sejenisnya
Musim Hasil Rendah 50 – 75 50 – 70
Musim Hasil Tinggi 50 – 75 75 – 100
VUTH & VUTB, mis : Fatmawati
Musim Hasil Rendah 75 100
Musim Hasil Tinggi 100 100
Bonus - 50
* Tergantung lokasi, di tempat-tempat tertentu musim hasil rendah adalah musim kemarau dan musim hasil tinggi adalah musim hujan, sedangkan di lokasi lain bisa sebaliknya.
** Diberikan apabila nilai pengukuran BWD di bawah skala 4 atau kurang, pengukuran dimulai 28 HST dan diakhiri setelah 10% tanaman berbunga, dengan selang 7-10 hari. Berikan bonus pada pengukuran terakhir (pada stadia keluar malai sampai 10% berbunga).
Rekomendasi Pemupukan Padi Sawah Spesifik Lokasi di Provinsi Bengkulu 54
Lampiran 2. Petunjuk Teknis Penggunaan Perangkat Uji Tanah Sawah.
PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN PERANGKAT UJI TANAH SAWAH
Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS) merupakan alat untuk mengukur kadar hara P dan K serta pH tanah yang dapat dikerjakan oleh penyuluh lapangan atau petani secara langsung di lapangan. Hasil analisis P dan K tanah dengan PUTS ini selanjutnya digunakan sebagai dasar penyusunan rekomendasi pupuk P dan K spesifik lokasi untuk tanaman padi sawah, terutama varietas unggul dengan produktivitas setara dengan IR64 atau Ciherang.
Prinsip kerja PUTS ini adalah mengukur hara P dan K tanah yang terdapat dalam bentuk tersedia, secara semi kuantitatif dengan metode kolorimetri (pewarnaan). Pengukuran kadar P dan K tanah dikelompokkan menjadi tiga kategori yaitu rendah (R), sedang (S), dan tinggi (T).
Komponen Perangkat Satu unit perangkat uji tanah sawah terdiri atas: (1)
satu paket bahan kimia dan alat untuk ekstraksi kadar P, K dan pH, (2) bagan warna untuk penetapan kadar pH, P, dan K, (3) Buku Petunjuk Penggunaan dan Rekomendasi Pemupukan Padi Sawah, dan (4) Bagan Warna Daun (BWD) untuk menetapkan takaran pupuk urea.
Rekomendasi Pemupukan Padi Sawah Spesifik Lokasi di Provinsi Bengkulu 55
Rekomendasi Pem
Gambar 3. Perangkat Uji Tanah SawahV 01
upukan Padi Sawah Spesifik Lokasi di Provinsi Bengkulu 56
Cara Penggunaan 1. Pengambilan sampel tanah
a. Persyaratan Sebelum contoh tanah diambil perlu
diperhatikan keseragaman areal atau hamparan, seperti topografi, tekstur tanah, warna tanah, kondisi tanaman, pengelolaan tanah, dan masukan seperti pupuk, kapur, bahan organik dll, serta sejarah penggunaan lahan di areal tersebut. Untuk hamparan yang relatif seragam, satu contoh tanah komposit dapat mewakili 5 hektar lahan. Pada lahan datar yang dikelola dengan teknologi dan masukan yang seragam seperti di Jalur Pantura Jawa, bisa lebih luas, berkisar antara 10-25 hektar.
b. Alat yang digunakan 1. Bor tanah (auger, tabung), cangkul, atau sekop 2. Ember plastik untuk mengaduk kumpulan contoh
tanah individu 3. Alat suntik (syringe)
c. Cara pengambilan contoh tanah komposit 1. Tentukan titik pengambilan contoh tanah
individu dengan salah satu dari empat cara, yaitu secara diagonal, zig-zag, sistematik atau acak.
2. Contoh tanah sebaiknya diambil dalam keadaan lembab, tidak terlalu basah atau kering.
3. Contoh tanah individu diambil dengan bor tanah, cangkul, atau sekop pada kedalaman 0-20 cm.
4. Contoh tanah diaduk merata dalam ember
Rekomendasi Pemupukan Padi Sawah Spesifik Lokasi di Provinsi Bengkulu 57
plastik. 5. Contoh tanah lembab yang sudah siap untuk
dianalisis diambil dengan syringe dengan cara: (1) permukaan tanah lembab ditusuk dengan syringe sedalam 5 cm dan diangkat, (2) bersihkan dan ratakan permukaan syringe, didorong keluar dan potong contoh tanah setebal sekitar 0,5 cm dengan sendok stainless, lalu masukkan ke dalam tabung reaksi.
d. Hal yang perlu diperhatikan Contoh tanah tidak boleh diambil dari
galengan, selokan, tanah di sekitar rumah dan jalan, bekas pembakaran sampah atau sisa tanaman atau jerami, bekas timbunan pupuk, kapur, di pinggir jalan dan bekas penggembalaan ternak.
2. Pengukuran kadar hara Secara garis besar urutan pengukuran kadar hara
adalah sebagai berikut:
a. Contoh tanah sebanyak 0,5 g atau 0,5 ml dengan syringe dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
b. Tambahkan pengekstrak kemudian diaduk dengan pengaduk kaca hingga tanah dan larutan menyatu. Kemudian tambahkan pengekstrak sesuai dengan urutannya.
c. Diamkan larutan sekitar + 10 menit hingga timbul warna. Warna yang muncul pada larutan jernih dibaca atau dipadankan dengan bagan warna yang disediakan.
Rekomendasi Pemupukan Padi Sawah Spesifik Lokasi di Provinsi Bengkulu 58
d. Status hara P dan K tanah terbagi menjadi tiga kelas yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Untuk hara P diindikasikan oleh warna biru muda hingga biru tua, sedangkan untuk hara K diindikasikan oleh warna coklat tua, coklat muda, dan kuning.
e. Rekomendasi pemupukan P dan K ditentukan berdasarkan statusnya.
f. Penentuan pH tanah dan rekomendasi teknologi didasarkan kepada kelas pH yang disetarakan dengan bagan warna.
Kapasitas PUTS
Satu unit PUTS dapat digunakan untuk analisis contoh tanah sebanyak ±50 sampel. Jika PUTS dirawat dan ditutup rapat setelah digunakan maka bahan kimia yang ada di dalamnya dapat digunakan dengan batas waktu kadaluarsa 1,0-1,5 tahun kemudian. Jika salah satu atau beberapa pengekstrak dalam PUTS habis, isi ulangnya tersedia di Balai Penelitian Tanah.
PUTS dapat diperoleh di Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian & Balai Penelitian Tanah, Bogor.
Rekomendasi Pemupukan Padi Sawah Spesifik Lokasi di Provinsi Bengkulu 59
Lampiran 3. Petunjuk Teknis Pendekatan Petak Omisi.
PETUNJUK TEKNIS PENDEKATAN PETAK OMISI
Kemampuan tanah menyediakan hara bagi tanaman merupakan salah satu tolok ukur dalam menetapkan jumlah pupuk yang harus diberikan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Selain berdasarkan uji tanah dan uji tanaman yang memerlukan peralatan dan keterampilan khusus, penentuan kebutuhan pupuk bagi tanaman padi juga dapat dilakukan dengan pendekatan Petak Omisi (Omission Plot). Cara ini lebih mudah, murah karena tidak
Rekomendasi Pemupukan Padi Sawah Spesifik Lokasi di Provinsi Bengkulu 60
memerlukan peralatan khusus dan dapat dikerjakan senditri oleh petani dalam menentukan kebutuhan pupuk untuk tanamannya. Tahapan pelaksanaan pengkajian Petak Omisi untuk tanaman padi adalah sebagai berikut.
Pemilihan lokasi Lahan yang sesuai untuk pengkajian Petak Omisi
adalah lahan irigasi dengan ketersediaan air minimal 10 bulan, baik di lahan irigasi teknis maupun lahan irigasi sederhana, terutama yang dekat dengan saluran sekunder dan memiliki hamparan yang cukup luas. Aspek lain yang perlu diperhatikan dalam pemilihan lokasi adalah: a) mewakili variasi kesuburan tanah, sistem tanam, dan kondisi sosial ekonomi petani; b) mudah dijangkau untuk kunjungan lapang, dan c) loyalitas petani tinggi dalam pelaksanaan pengkajian.
Metodologi Perlakuan
Perlakuan (bergantung lokasi) terdiri atas empat petak dengan luas minimal 500 m2. Petak pertama untuk praktek petani (PP), petak kedua untuk perlakuan Pengelolaan Hara Spesifik Lokasi (PHSL-1), petak ketiga untuk perlakuan PHSL-2, dan petak keempat untuk perlakuan PHSL-3
Rekomendasi Pemupukan Padi Sawah Spesifik Lokasi di Provinsi Bengkulu 61
(PHSL-2 dengan modifikasi tertentu). Di salah satu petak tersebut ditempatkan tiga subpetak berukuran 5 m x 5 m untuk perlakuan tanpa N (+P+K), tanpa P (+N+K), dan tanpa K (+N+P).
Pembuatan Petak Petak perlakuan dibuat sebelum petani
mengaplikasikan pupuk dasar dengan membuat pematang berukuran 15-20 cm.
Pemetaan Petak Pada awal musim tanam perlu digambar tata letak
petak dalam suatu kawasan, yang meliputi aliran air dan degradasi kesuburan tanah. Selanjutnya tempatkan papan nama yang memuat informasi lokasi, petani, tahun, dan musim tanam.
Pengelolaan Petak Petak Omisi di lahan petani harus mempunyai standar
kualitas yang sama dengan penelitian di kebun percobaan. Pengelolaan tanah dan tanaman dilakukan oleh petani di bawah bimbingan peneliti, sedangkan aplikasi pupuk dilaksanakan oleh peneliti.
Rekomendasi Pemupukan Padi Sawah Spesifik Lokasi di Provinsi Bengkulu 62
5m
-N (+PK) 5 m
-P (NK) -K (+NP) NPK
Gambar 4. Denah kajian petak omisi (5 m x 5 m) serta tata pengairan di lahan.
Pengelolaan Pertanaman Cara tanam sebaiknya mengikuti cara petani
setempat, misalnya tanam pindah, persemaian basah, dan persemaian kering. Varietas yang digunakan sebaiknya seragam, varietas unggul berdaya hasil tinggi. Takaran pupuk untuk perlakuan PHSL didasarkan kepada kondisi hara dan musim, sedangkan perlakuan +PK, +NK, dan +NP mengacu kepada takaran optimal rekomendasi setempat. Pengelolaan air, pengendalian hama dan penyakit sesuai dengan praktek petani.
Rekomendasi Pemupukan Padi Sawah Spesifik Lokasi di Provinsi Bengkulu 63
Gambar 5. Petak Omisi.
Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan meliputi: (1) komponen hasil
(jumlah malai per rumpun, jumlah gabah permalai, persentase gabah isi, dan bobot 1000 butir); (2) serapan hara N, P, dan K tanaman; dan (3) hasil panen ubinan.
Kompensasi bagi Petani Agar petani termotivasi untuk melaksanakan
pengkajian maka mereka diberikan kompensasi berupa pupuk dan pestisida (pada perlakuan +PK, +NP, +NK, dan PHSL), benih bersertifikat, upah tenaga (pembuatan pematang), uang tunai (pengganti penurunan hasil akibat perlakuan), dan bonus di akhir musim.
Perkiraan Kebutuhan Pupuk pada Petak PHSL Kebutuhan pupuk N, P, dan K bagi tanaman
diperkirakan dengan cara berikut: (1) menghitung perkiraan kebutuhan hara tanaman, (2) menghitung perkiraan potensi lahan dalam penyediaan hara, (3) menghitung perkiraan efisiensi pemupukan, (4)
Rekomendasi Pemupukan Padi Sawah Spesifik Lokasi di Provinsi Bengkulu 64
menghitung takaran pemupukan, dan (5) menentukan cara dan waktu aplikasi.
Lampiran 4. Cara Perhitungan/Konversi Pupuk Tunggal Menjadi Pupuk Majemuk.
Cara perhitungan/konversi pupuk tunggal menjadi
pupuk majemuk NPK Perhitungan Penggunaan Pupuk Tunggal Contoh: Lahan dengan status hara P sedang & K tinggi Rekomendasi: 135 kg N/ha, 35 kg P2O5 & 20 kg K2O/ha atau Urea (45%) = 135 kg N x (100/45) = 300 kg Urea SP-36(36%)= 35 kg P205 x (100/36) = 100 kg SP-36 KCl (60%) = 20 kg K x (100/60) = 33 kg KCl Perhitungan Penggunaan Pupuk Tunggal Dan Majemuk Rekomendasi pupuk: 135 kg N,35 kg P2O5 & 20 kg K2O/ha Jika menggunakan pupuk majemuk NPK (15:15:15) maka gunakan standar kebutuhan pupuk yg paling rendah : 20 kg K20 NPK (15:15:15) yg dibutuhkan= 20 kg x (100/15) =133 kg 133 kg NPK : mengandung 20 kg N,20 kg P205 & 20 kg K2O N dan P masih kurang, sehingga perlu tambahan Urea & SP-36 Kekurangan N= 135 kg – 20 kg = 115 kg N atau Kekurangan Urea=115 kg x (100/45)=256 kg Urea
Rekomendasi Pemupukan Padi Sawah Spesifik Lokasi di Provinsi Bengkulu 65
Kekurangan P =35 kg-20kg = 15 kg P205 atau Kekurangan SP-36=15 kg x (100/36)= 42 kg SP-36 Rekomendasi pupuk: Pupuk Tunggal : 300 kg Urea+ 100 kg Sp-36 & 33 kg KCl atau Pupuk Majemuk NPK (15:15:15): 133 kg NPK phonska+256 kg Urea + 42 kg SP-36
Rekomendasi Pemupukan Padi Sawah Spesifik Lokasi di Provinsi Bengkulu 66