Menjelaskan Bimbingan Dan Konseling

18
BIMBINGAN DAN KONSELING A. Pengertian Secara etimologi kata bimbingan merupakan terjemahan dari kata “Guidance” yang berarti menunjukkan, tau membantu, akan tetapi bantuan disini bukanlah bantuan yang bersifat umum, bantuan yang dimaksud adalah membantu seseorang agar bisa menemukan kebahagiaan didalam hidupnya dengan cara membantu seorang klien tersebut mengentaskan dan menyelesaikan masalahnya. Tapi perlu diingat seorang konselor disini tidak menyelesaikan masalah yang dialami klien tetapi membantu disini dengan cara memberikan masukan dan pengertian bagai mana seorang klien tersebut menghadapi masalahnya. Menurut para ahli mendefenisikan bimbingan itu sebagai berikut misalnya: 1) Sunaryo Kartadinata yang berpendapat bahwa bimbingan itu yaitu: “proses membantu individu untuk mencapai kan perkembangan optimal”. 2) Stoops dan Walquist “proses yang terus menerus dalam membantu perkembangan individu untuk mencapai kemampuan secara maksimum dalam mengarahkan mampaat yang sebesar-besarnya bagi dirinya maupun masyarakat”.

description

bimbingan konseling

Transcript of Menjelaskan Bimbingan Dan Konseling

Page 1: Menjelaskan Bimbingan Dan Konseling

BIMBINGAN DAN KONSELING

A. Pengertian

Secara etimologi kata bimbingan merupakan terjemahan dari kata

“Guidance” yang berarti menunjukkan, tau membantu, akan tetapi bantuan

disini bukanlah bantuan yang bersifat umum, bantuan yang dimaksud adalah

membantu seseorang agar bisa menemukan kebahagiaan didalam hidupnya

dengan cara membantu seorang klien tersebut mengentaskan dan

menyelesaikan masalahnya. Tapi perlu diingat seorang konselor disini tidak

menyelesaikan masalah yang dialami klien tetapi membantu disini dengan

cara memberikan masukan dan pengertian bagai mana seorang klien tersebut

menghadapi masalahnya.

Menurut para ahli mendefenisikan bimbingan itu sebagai berikut misalnya:

1) Sunaryo Kartadinata yang berpendapat bahwa bimbingan itu yaitu: “proses

membantu individu untuk mencapai kan perkembangan optimal”.

2) Stoops dan Walquist

“proses yang terus menerus dalam membantu perkembangan individu

untuk mencapai kemampuan secara maksimum dalam mengarahkan

mampaat yang sebesar-besarnya bagi dirinya maupun masyarakat”.

Dalam defenisi diatas dapat kita simpulkan bahwa bimbingan itu merupakan

suatu proses yang terus menerus dilakukan seorang konselor kepada kliennya

agar klien tersebut bisa menghadapi masalah-masalah yang dihadapinya, terus

dengan demikian seorang konselor itu membantu agar klien itu mendapatkan

kebahagiaan yang diinginkan sang klien tersebut.

Sedangkan kata konseling itu berasal dari baahasa inggris yaitu :

“Counseling”, yang memberi nasehat atau saran, istilah konseling sering

diserangkaikan dengan kata bimbingan, hal ini karena konseling merupakan

salah satu bagian dari proses bimbingan.

Page 2: Menjelaskan Bimbingan Dan Konseling

Menurut para ahli konseling itu yaitu:

1) Rogers

“serangkaian hubungan langsung dengan individu yang bertujuan untuk

membantu dalam merubah sikap dan tingkah lakunya.

2) Robinson

“ semua bentuk hubungan antara dua orang dimana seorang klien dibantu

untuk lebih mampu menyesuaikan diri secara efektif terhadaap dirinya

sendirian dan lingkungannya.

Dari beberapa defenisi diatas dapat disimpulkan bahwasanya konseling itu

merupakan bantuan yang diberikan seorang konselor kepada seorang klien

agar klien tersebut bisa menyesuaikan diri baik dirinya sendiri maupun ketika

ia berada didekat lingkungannya.

B. Jenis-jenis bimbingan

Jenis bimbingan menunjuk pada bidang kehidupan tertentu pada aspek

perkembangan tertentu yang menjadi folus atau perhatian dalam bimbingan

dan konseling. 

a) Bimbingan Karier

Bimbingan karier ialah bimbingan dalam mempersiapkan diri menghadapi

dunia pekerjaan, dalam memilih lapangan pekerjaan atau jabatan/profesi

tertentu serta membekali diri supaya siap memangku jabatan itu, dan

dalam menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan dari lapangan

pekerjaan yang telah dimasuki.

b) Bimbingan Akademik

Bimbingan akabemik ialah bimbingan dalam hal menemukan cara belajar

yang tepat, dalam memilih program studi yang sesuai, dan dalam

mengatasi kesukaran yang timbul berkaitan dengan tuntutan-tuntutan

belajar di suatu intitusi pendidikan.

c) Bimbingan Pribadi-Sosial

Bimbingan pribadi-sosial berarti bimbingan dalam menghadapi keadaan

batin seseorang, dan mengatasi berbagai pergumulan dalam batinnya

Page 3: Menjelaskan Bimbingan Dan Konseling

sendiri, dalam mengatur sendiri bidang kerohanian, perawatan jasmani,

pengisian waktu luang, penyaluran nafsu seksual dan sebagainya; serta

bimbingan dalam membina hubungan kemanusiaan dengan sesama

diberbagai lingkungan (pergaulan sosial). 

C. Prinsip-prinsip bimbingan dan konseling

1) Prinsip berkenaan dengan sarana pelayanan

Sasaran pelayanan bimbingan dan konseling adalah individu-individu baik

secara perorangan maupun perkelompok. Individu-individu itu sangat

bervariasi, misalnya dalam hal umur, jenis kelamin, status sosial ekonomi

keluarga, kedudukan, pangkat dan jabatannya. Makanya dengan bervariasi

beginilah membuat orang itu menjadi manusia yang unik.

Secara lebih khusus yang menjadi sasaran pelayanan pada

umumnya adalah perkembngan dan perikehidupan individu itu, namun

secara lebih nyata dan langsung adalah sikap dan tingkah lakunya.

2) Prinsip berkenaan dengan masalah individu

Berbagai faktor yang mempenaruhi perkembangan dan kehidupan individu

tidaklah selalu positif. Faktor-faktor yang pengaruhnya negatif akan

menimbulkan hambatan-hambatan terhadap kelangsungan perkembangan

dan kehidupan individu yang akhirnya menimbulkan masalah tertentu

pada diri individu. Jadi prinsip ini ingin membantu semua individu dengan

berbagai masalah itu.

3) Prinsip berkenaan dengan program

Kegiatan ini diselengsegarakan secara “incidental”, maupun terprogram.

Pelayanan “insidental” diberikan kepada klien secara langsung (tidak

terprogram dan terjadwal) kepada seorang konselor untuk meminta

bantuan.

Dari keterangan diatas dapat disimpulakan bahwa prinsif ini yaitu

seorang konselor memberikan pelayanan kepada klien itu secara langsung

sesuai dengan permasalahan pada diri klien ketiak klien itu datang kepada

konselor tersebut, dan konselor juga tidak menyediakan program dan

Page 4: Menjelaskan Bimbingan Dan Konseling

jadwal khsus untuk itu. Namun tenpat kerjanya yaitu diluar lembaga

tempat ia bertugas.

4) Prinsip berkenaan dengan pelaksanaan layanan

Pelayanan ini yaitu yang bersifat “insidentil dan terprogram” yang dimulai

dengan pemahaman tentang tujuan layanan itu. Dan dilanjutkan dengan

mmelalui proses yang sudah ditentukan yang dikerjakan oleh orang yang

ahli dibidangnya yaitu seorang konselor yang sudah professional yang

sudah bekerja disuatu lembaga yang besar misalnya dilembaga sekolah.

5) Prinsip bimbingan dan konseling disekolah

Prinsip dilembaga sekolah ini merupakan lembaga yang wajah dan

sosoknya sangat jelas. Disekolah layanan bimbingan dan konseling

diharafkan dapat tumbuh dan berkembang dengan amat baik mengingat

sekolah merupakan lahan yang secara potensial sangat subur, dan sekolah

juga memiliki kondisi dasar yang justru menurut adanya pelayanan ini

pada kadar yang tinggi. Karena para siswa yang sedang dalam tahap

perkembangan ini “meranjak” memerlukan segala jenis layanan bimbingan

dan konseling dalam fungsinya.

D. Kode etik bimbingan dan konseling

1) Mengenai hubungan konselor,

Karena hubungan konseling amat menetukan terhadap keberhasilan proses

konseling, dan hubungan konseling itu ditentukan oleh kepribadian,

pengetahuan, dan skill konselor, ketiga aspek ini harus menyatu dalam diri

konselor.

2) Menghormati perbedaan

a) Nondiskriminasi

Seorang konselor itu tidak boleh membeda-bedakan klien tentang

agama, ras, warnaa kulit, usia, jaabatan, derajat dan jenis kelamin.

b) Menghormati klien

Konselor harus menghormati perbedaannya dengan klien dalam hal

beda budaya, ras, agama, status sosial ekonomi, dan politik, dan yang

Page 5: Menjelaskan Bimbingan Dan Konseling

lebih penting dalam hal kepercayaan atau agama, dan seorang konselor

tidak bisa memaksakan agama yang dianutnya kepada seorang klien.

c) Menghormati hak-hak klien

Kalau berbicara tentang hak maka ada dua hak yang harus dijaga oleh

seorang konselor, yaitu :

- Keterbukaan konselor terhadap klien.

- Kebebasan klien untuk memilih

E. Syarat-syarat pembimbing

1) Seorang pembimbing harus mempunyai pengetahuan yang cukupp luas,

baik dari segi teori maupun dari segi praktik. Segi teori merupakan hal

yang penting karena segi inilah yang menjadi landasan didalam praktik.

Praktik tanpa teori merupakan praktik yang ngawur. Segi praktik

sangatlah perlu dalam bimbingan dan konseling.

2) Dari segi psikologi, seorang pembimbing harus dapat mengambil tindakan

yang bijaksana jika pembimbing telah cukup dewasa secara psikologis,

yang dalam hal ini dimaksudkan sebagai adanya kemantapan atau

ksetabilan di dalam psikisnya, terutama dalam hal emosi.

3) Seorang pembimbing harus sehat jasmani dan psikisnya. Apabila jasmani

dan psikis tidak sehat maka hal itu akan mengganggu dalam menjalankan

tugasnya.

4) Seorang pembimbing harus mempunyai kecintaan terhadap pekerjaannya

dan juga terdapat anak dan individu yang dihadapinya.

5) Seorang pembimbing harus mempunyai inisiatif yang baik sehingga

usahabimbingan dan konseling dapat berkembang ke arah keadaan yang

lebih sempurna untuk kemajuan sekolah.

6) Karena bidang gerak dari pembimbing tidak terbatas pada sekolah saja,

maka seorang pembimbing harus supel, ramah tamah, dan sopan santun di

dalam segala perbuatannya sehingga pembimbing dapat bekerja sama dan

memberikan bantuan secukupnya untuk kepentingan anak-anak.

Page 6: Menjelaskan Bimbingan Dan Konseling

7) Seorang pembimbing diharapkan mempunyai sifat-sifat yang dapat

menjalankan prinsip-prinsip, serta kode etik bimbingan dan konseling

sebaik-baiknya.

F. Jenis-jenis pelayanan bimbingan

1) Layanan orientasi

Layanan ini yaitu layanan bimbingan yang dilakukan untuk

memperkenalkan siswa baru atau seseorang terhadap lingkungannya yang

baru dimasukinya, karena orang atau siswa yang baru masuk ke dalam

lingkungan yang baru itu akan membuatnya buta dan canggung untuk

melakukan apapun karena mereka tidak mengetahui tempat-tempat baru

mereka, justru itu dengan adanya, layanan orientasi ini memperkenalkan

semua seluk beluk yang ada baik bagi siswa yang ada dilingkunagn

sekolah itu maupun orang yang mbaru memasuki suatu lingkungan yang

baru itu.

2) Layanan informasi

Layanan ini bermaksud memberikan pemahaman kepada individu-individu

yang berkepentingan tentang hal yang diperlikan untuk menjalani suatu

tugas atau kegiatan yang untuk menentukan arah suatu tujuan atau rencana

yang dikehendaki.

3) Layanan penempatan dan penyaluran

Individu sering sekali mengalami kesulitan dalam menentukan pilihan,

sehingga tidak sedikit dari pada individu itu yang berbakat, kemampuan

minat, dan hobinya tidak tersalurkan dengan baik, dan individu seperti ini

tidak mencapai perkembangan secara optimal, makanya mereka

memerlukan bantuan atau bimbingan dari orang-orang dewasa, terutama

dari seorang konselor, dalam menyalurkan potensi dan membantu untuk

mengembangkan potensi yang ada pada diri individu tersebut .

4) Layanan bimbingan belajar

Bimbingan belajar merupakan salah satu bentuk layanan bimbingan yang

sangat penting harus diselenggarakan oleh pihak sekolah, karena banyak

Page 7: Menjelaskan Bimbingan Dan Konseling

sekali kita jumpai banyak sekali dari pada siswa itu yang mengalami

kegagalan dalam pelajarannya seperti siswa yang banyak kerepotan

tentang masalah-masalah rapor mereka yang bernilai rendah, tidak naik

kelas bahkan yang lebih menyedihkan ada siswa yang tidak lulus ujian

akhir dan sebagainya.

5) Layanan konseling perorangan

Layanan yang diselenggarakan oleh konselor terhadap klien atau sesuai itu

berhadapan secara langsung kepada kliennya dengan cara bertatapan muka

secara berhadapan, dalam rangka untuk mengentasan atau membantu

seorang klien tersebut untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi

seorang klien tersebut, tujuannya yang berhadapan itu agar konselor itu

bisa memberikan jasanya untuk klien dan memudahkan menyelesaikannya

secara efektif.

6) Layanan bimbingan dan konseling kelompok

Layanan yang membantu peserta didik atau klien dalam mengembangkan

pribadinya, selain itu kemampuan hubungan sosial. Kegiatan belajar,

karier, dan pengambilan keputusan serta melakukan hal-hal nyang tertentu

melaui dinamika kelompok,

7) Layanan konseling kelompok

Layanan ini yang meungkinkan peserta didik memperoleh kesempatan

untuk membahas dan mengentasan permasalahan yang dialami melalui

dinamika konseling .

8) Layanan konsultasi

Layanan ini dilaksanakan oleh konselor terhadap seseorang, yang

memungkinkan konsultasi itu memperoleh wawasan pemahaman dengan

cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani masalah.

9) Layanan mediasi

Layanan yang dilaksanakan terhadap dua kelompok tahu lebih yang

bertikai, jadi seorang konselor menjadi pihak yang ketiga untuk

menyelesaikan masalahnya.

Page 8: Menjelaskan Bimbingan Dan Konseling

G. Pedoman bimbingan dan konseling

Fungsi, asas dan prinsip merupakan pedoman bimbingan dan konseling. Jadi

fungsi bimbingan dan konseling adalah

1) Fungsi Pemahaman : bimbingan dan konseling yang membantu konseli

agar memiliki pemahaman terhadap dirinya dan lingkungannya.

2) Fungsi Fasilitasi : fungsi bimbingan dan konseling bertujuan memberikan

kemudahan kepada konseli dalam mencapai perkembangan yang optimal,

serasi, selaras, dan seimbang seluruh aspek pada diri konseli

3) Fungsi penyesuaian : fungsi bimbingan dan konseling yang membantu

konseli agar dapat menyesuaikan diri dengan dirinya dan lingkungannya

secara dinamis dan konstruktif.

4) Fungsi Adaptasi : fungsi bimbingan dan konseling yang membantu para

pelaksana pendidikan untuk menyesuaikan program pendidikan dengan

minat, kemampuan, dan kebutuhan konseli

5) Fungsi penyaluran : fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu

konseli memilih kegiatan ekstra kulikuler, jurusan atau program studi.

6) Fungsi pencegahan : fungsi bimbingan dan konseling yang berkaitan

dengan upaya konselor untuk senantiasa mengantisipasi berbagai masalah

yang mungkin terjadi dan berupaya mencegahnya supaya tidak dialami

konseli.

7) Fungsi perbaikan : fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu

konseli hingga dapat memperbaiki kekeliruan dalam berfikir, berperasaan,

dan bertindak.

8) Fungsi pemeliharaan : fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu

konseli supaya dapat menjaga diri dan mempertahankan situasi kondusif

yang telah tercipta dalam dirinya.

9) Fungsi pengembangan : fungsi bimbingan dan konseling yang sifatnya

lebih proaktif dari fungsi – fungsi lainnya.

Page 9: Menjelaskan Bimbingan Dan Konseling

Sedangkan azas bimbingan dan konseling adalah sebagai berikut :

1) Azas Kerahasiaan : azas bimbingan dan konseling yang dituntut

kerahasiaan segenap data dan keterangan tentang konseli yang tidak layak

diketahui orang lain.

2) Azsa Kesukarelaan : azas bimbingan dan konseling yang menghendaki

adanya kesukaan dan kerelaan konseli mengikuti atau menjalani

pelayanan kogiatan yang di perlukan baginya.

3) Azas Keterbukaan : azas bimbingan dan konseling menghendaki agar

konseli yang menjadi sasaran pelayanan bersifat terbuka dan tidak

berpura – pura, tentang keterangan yang disampaikannya

4) Azas Kegiatan : azas bimbngan dan konseling menghendaki konseli

berpartisipasi secara aktif dalam penyelenggaraan kegiatan

5) Azas Kemandirian : azas bimbingan dan konseling yang menujuk pada

tujuan bimbingan dan konseling yakni konseli diharapkan menjadi konseli

yang mandiri.

6) Azas Kekinian : azas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar

obyek sasaran pelayanan bimbingan dan konseling ialah permasalahan

konseli dalam konsidi sekarang.

7) Azas Kedinamisan : azas bimbingan dan konseling yang menghendaki

perkembangan konseli selalu bergerak maju, tidak monoton, dan terus

berkembang secara berkelanjutan.

8) Azas Keterpaduan : azas bimbingan dan konseling agar berbagai

pelayanan kegiatan bimbingan dan konseling saling menunjang harmonis

dan terpadu.

9) Azas Keharmonisan :azas bimbingan dan konseling yang menghendaki

agara pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling didasarkan pada dan

tidak boleh bertentangan dengan nilai dan norma yang ada.

10) Azas Keahlian : azas bimbingan dan konseling menghendaki kegiatan

bimbingan dan konseling diselenggarakan atas daasar kaidah – kaidh

profesional.

Page 10: Menjelaskan Bimbingan Dan Konseling

11) Azas Alih Tangan Kasus : azas bimbingan dan konseling yang

menghendaki agar pihak – pihak yang tidak mampu menyelenggarakan

pelayanan bimbingan dan konseling secara tepat dan tuntas

mengalihtangankan permasalahan itu kepada pihak yang lebih ahli.

H. Usaha-usaha praktis dalam bimbingan dan konseling

Pemahaman terhadap kasus dan menyikapinya. Pemahaman terhadap Kasus

yang dihadapi seseorang terdapat tiga hal yang harus dipahami yaitu

pemahaman, penanganan, dan penyikapan.

Penyikapan kasus dilakukan sejak awal penerimaan kasus untuk ditangani

sampai dengan berakhirnya keterlibatan perhatian dan tindakan konselor

terhadap kasus tersebut, karena pada umumnya penyikapan kasus ini

mengandung unsur-unsur kognisi, afeksi, dan diperlakuan terhadap objek yang

disikapinya.

- Unsur kognisi itu mengacu kepada wawasan, keyakinan, pemahaman,

penghayatan, pertimbangan, dan pemikiran konselor, tentang keberadaan

manusia, hakikat dimensi manusia dan pengembangannya, pengaruh

lingkungan, peranan yang dihadapinya.

- Unsur apeksi menyangkut suasana perasaan, emosi, kecenderungan

bersikap berkenaan dengan keberadaan manusia sampai dengan

penanganan kasus tersebut.

- Sedangkan unsur pelakuan berkaitan dengan tindakan terhadap kasus yang

ditangani, sejak diserahkannya kasus sampai berakhir keterlibatan

penangannya.

I. Penyelenggaraan bimbingan

Bimbingan dan konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta

didik, baik secara perorangan maupun kelompok agar mandiri dan bisa

berkembang secara optimal, dalam bimbingan pribadi, sosial, belajar maupun

karier melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung berdasarkan

norma-norma yang berlaku (SK Mendikbud No. 025/D/1995).

Page 11: Menjelaskan Bimbingan Dan Konseling

Pelaksanaan bidang Bimbingan dan konseling merupakan bagian yang

tidak terpisahkan dari keseluruhan layanan pendidikan. Hal ini dikarenakan

secara umum pendidikan mencakup tiga bidang yaitu pengajaran, supervisi,

dan administrasi serta layanan khusus yang mencakup bidang Bimbingan dan

konseling.

Dasar pertimbangan atau pemikiran tentang penyelenggaraan

bimbingan dan konseling, bukan semata-mata terletak pada ada atau tidak

adanya landasan hukum, undang-undang atau ketentuan dari atas, namun yang

lebih penting adalah menyangkut upaya memfasilitasi peserta didik agar

mampu mengembangkan potensi dirinya atau mencapai tugas-tugas

perkembangannya secara optimal (menyangkut aspek fisik, emosi, intelektual,

sosial, dan moral-spiritual).

J. Menyelenggarakan konseling

Kegiatan pelaksanaan konseling dalam membantu secara professional, yang

diberikan oleh konselor kepada klien secara tatap muka empat mata yang

dilaksanakan dengan interaksi secara langsung dalam rangka memperoleh

pemahaman diri yang lebih baik, kemampuan mengontrol diri, dan

mengarahkan diri untuk dimanfaatkan olehnya dalam rangka pemecahan

masalah dan memperbaiki tingkah lakunya pada masa yang akan datang.

Pembahasan masalah yang dimaksud bersifat mendalam yang menyangkut

hal-hal penting tentang klien, bersifat luas meliputi berbagai segi

permasalahan klien, serta bersifat spesifik mengarah pada pengentasan

masalah klien yang urgen.