Bimbingan Konseling

23
BIMBINGAN PRIBADI Materi : 1. Disiplin 2. Rasa Hormat 3. Jujur/Kejujuran 4. Santun Anggota : -Andina Parmita Sari -Annisa Rahmadhani Angesti -Azifah Nur Millah -Chatherine Grace Maulina

description

our homework can be perfect!

Transcript of Bimbingan Konseling

Page 1: Bimbingan Konseling

BIMBINGAN PRIBADI

Materi : 1. Disiplin

2. Rasa Hormat

3. Jujur/Kejujuran

4. Santun

Anggota : -Andina Parmita Sari

-Annisa Rahmadhani Angesti

-Azifah Nur Millah

-Chatherine Grace Maulina

Guru Pembimbing : Drs. Edy Mulyono

Sekolah Menengah Pertama Negeri 255Jl. Radin Inten II

Jakarta Timur

Page 2: Bimbingan Konseling

DAFTAR ISI

Daftar Isi 1

Pendahuluan 2

DISIPLIN 3

- Disiplin Menurut Para Ahli

- Disiplin Diri

- Contoh Disiplin dan Gambar

RASA HORMAT 7

- Pengertian dan Contoh Rasa Hormat

- Manfaat Menghormati Oranglain

- Gambar Menghormati Oranglain

Jujur/Kejujuran 11

- Pengertian dan Contoh Jujur/Kejujuran

- Unsur-Unsur Jujur/Kejujuran

- Gambar Jujur/Kejujuran

Santun 14

- Pengertian Santun

- Santu dalam berbahasa

1

Page 3: Bimbingan Konseling

Pendahuluan

Kami dari salah satu kelompok tugas Bimbingan Konseling, merupakan salah satu

contoh dari sebuah perkumpulan yang mempunyai kewajiban atau keharusan untuk

melaksanakan tugas yang diberikan oleh pembimbing atau ketua mereka.

Yang berbeda dengan tugas yang kami buat yaitu tugas kami memberikan unsur-

unsur yang terdapat di lingkungan masyarakat bukan di lingkungan kelompok. Dan tugas

atau kewajiban kami di lingkungan masyarakat yaitu dapat menata pendirian dengan

baik sehingga mencerminkan seseorang yang dapat diterima oleh oranglain. Agar

seseorang dapat diterima oleh oranglain, orang tersebut haruslah dapat menerima

oranglain dengan apa adanya bukan dengan adanya apa.

Selain harus menerima oranglain, orang tersebut haruslah berperilaku yang baik,

seperti disiplin, mempunyai rasa hormat, jujur dan santun. Ke empat ciri tersebut akan

dijelaskan lebih lanjut pada tugas Bimbingan Konseling yang kami buat ini

2

Page 4: Bimbingan Konseling

1. DISIPLIN

Berdasar pada landasan teori yang digunakan oleh tim peneliti eksperimentasi

penggunaan disiplin siswa SLTP dan SLTA, terdapat 4 macam pengertian disiplin :

1) Pengertian d isiplin secara umum, sebagaimana yang terdapat dalam kamus

Webster:

"Behavior in accourdance with the rules (as of an arganization) promt and willing

obedience to the orders of superiors. Systemtic, willing and purposeful attention to the

performance of assigned tasks; arderly conduct".

Kutipan ini menunjukkan bahwa disiplin merupakan sikap mental yang mengandung

kerelaan mematuhi suatu ketentuan dan peraturan norma yang berlaku dalam tugas

dan tanggung jawab.

2) Pengertian Disiplin ditinjau dari segi etika. Hal ini sebagaimana dirumuskan oleh

John Macquarrie :

“Discipline has two related meaning. It may mean the maintenance of certain standard

of conduct through the enforcement of them by appropriate penalties or it may mean

the training of person so they will conduct themselves according to given standard"

Dari definisi di atas secara implisit terkandung tiga pengertian, yaitu disiplin sebagai

suatu perbuatan, suatu kemauan, dan disiplin sebagai suatu rangkaian pengaturan

yang dimiliki tujuan tertentu (sistem peraturan).

3) Pengertian Disiplin dilihat dari segi psikologi. James Drever mengemukakan:

“Discipline originally synonymous with education in modern usage the root notion in

3

Page 5: Bimbingan Konseling

control of conduct either by an external authority, or by the individual himself …at the

same time training and discipline may be distinguished by restricting the letter to self

initiated effort in performing a certain task, as distinct from merely going through its

performance, in which case there may be some truth in the doctrine as regards

discipline, in the sense of control”Ditinjau dari segi psikologis, berdasar pendapat

Drever diatas, pengertian disiplin pada mulanya diartikan sama dengan pendidikan

(education) dan latihan (training). Pengertian disiplin yang lebih kemudian

menitikberatkan pada persoalan pengendalian perbuatan. Pengendalian tersebut

dapat terjadi karena ada kekuatan baik yang berasal dari luar maupun dari dalam

individu yang bersangkutan. Drever membedakan pengertian disiplin dengan latihan

dalam hal adanya usaha yang dimulai dari individu yang bersangkutan untuk

melakukan suatu tugas dan bukan sekedar asal berbuat. Ini berarti seseorang

dikatakan berdisiplin kalau ia mampu mengendalikan tingkah lakunya, perbuatannya.

Kemampuan tersebut berasal dari subyek (individu) itu sendiri secara otonom,

sehingga dengan pengendalian tersebut ia mampu menyesuaikan tingkah lakunya

dengan patokan-patokan norma-norma yang ada diluar subyek. Perlu ditegaskan di

sini bahwa peraturan-peraturan yang merupakan penjabaran norma-norma

merupakan kekuatan pelaksanaan yang mengarahkan tindakan, jadi bukan prinsip-

prinsip yang memberi motivasi yang ternanam dalam batin.

4) Pengertian Disiplin ditinjau dari segi sosiologi. Secara sosiologis disiplin dibedakan

menjadi dua macam : disiplin dari (self discipline) dan disiplin sosial (social discipline).

Disiplin diri menurut Pratt Fairshild adalah :

“The ability of individual to direct his own behavior in accordance with his own needs

4

Page 6: Bimbingan Konseling

and with accepted standards of conduct. Trough education, the individual has learned

to regulate his own behavior from within in the main, rather than having entirely

controlled from within in the main, rather than having entirely controlled from

whithout”

Menurut pendapat Pratt di atas, orang yang memiliki disiplin diri adalah mereka yang

mampu mengarahkan tingkah lakunya sendiri sesuai dengan kebutuhan serta norma-

norma (patokan tingkah laku) yang diterimanya. Melalui pendidikan, individu belajar

mengatur perbuatannya sendiri.

Disiplin diri

Disiplin diri merujuk pada pelatihan yang didapatkan seseorang untuk memenuhi tugas

tertentu atau untuk mengadopsi pola perilaku tertentu, walaupun orang tersebut lebih

senang melakukan hal yang lain. Sebagai contoh, seseorang mungkin saja tidak

melakukan sesuatu yang menurutnya memuaskan dan menyenangkan dengan

membelanjakan uangnya untuk sesuatu yang ia inginkan dan menyumbangkan uang

tersebut kepada organisasi amal dengan pikiran bahwa hal tersebut lebih penting. Secara

etimologi disiplin berasal dari bahasa Latin “disibel” yang berarti Pengikut. Seiring dengan

perkembangan zaman, kata tersebut mengalami perubahan menjadi “disipline” yang

artinya kepatuhan atau yang menyangkut tata tertib. Disiplin memerlukan integritas

emosi dalam mewujudakan keadaan.

5

Page 7: Bimbingan Konseling

Sedangkan disiplin menurut pendapat kami adalah :

Disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang dipercaya termasuk

melakukan pekerjaan tertentu yang menjadi tanggung jawabnya.

Disiplin saat Upacara merupakan salah satu contoh disiplin.

Salah satu dampak melanggarr disiplin.

6

Page 8: Bimbingan Konseling

2. RASA HORMAT

Rasa hormat adalah suatu sikap saling meghormati satu sama lain yang muda,

hormat kepada yang tua yang tua, menyayangi yang muda. Rasa hormat tidak akan lepas

dari rasa menyayangi satu sama lain karena tanpa adanya rasa hormat, takkan tumbuh

rasa saling menyayangi yang ada hanyalah selalu menganggap kecil atau remeh orang

lain. Tetapi untuk saat ini untuk kalangan masyarakatIndonesia dua hal tersebut sudah

langka terjadi karena tidak ada kesadaran di diri masing – masing untuk saling hormat

antara sesama.

Sesama khalifah di muka bumi ini tugas kita adalah untuk menjujung tinggi selalu

rasa hormat dan menghargai suatu pendapat seseorang. jika kita mampu untuk

memberikan hormat kita kepada diri sendiri maka kita bisa memberikan rasa hormat

kepada orang lain.

Contoh dari rasa hormat itu sendiri adalah saling menghargai satu sama lain pada

saat kita dimasyarakat kita harus mengayomi yang tua lindungi yang muda, yang muda

melindungi yang kecil dan seterusnya. Contoh lainnya dari rasa hormat antara lain:

sebagai warga negara yang demokratis, hendaknya memiliki rasa hormat terhadap

sesama warga negara terutama dalam konteks adanya pluralitas masyarakat Indonesia

yang terdiri dari berbagai etnis, suku, ras, keyakinan, agama, dan ideologi politik. Selain

itu, sebagai warga negara yang demokrat, seseorang warga negara juga dituntut untuk

7

Page 9: Bimbingan Konseling

turut bertanggung jawab menjaga keharmonisan hubungan antar etnis serta keteraturan

dan ketertiban negara yang berdiri di atas pluralitas tersebut.

Manfaat Menghormati Orang Lain

Orang lain akan lebih termotivasi untuk menjadi lebih baik.

Orang lain akan lebih mau dekat dengan kita

Orang tersebut nantinya juga akan lebih mudah menghargai orang lain pula, sebab

mereka sudah menerimanya dari kita.

Manfaat lain dari Menghormati Orang Lain yaitu :

1. Saling Membutuhkan

Pernahkah Anda membayangkan jika segala sesuatu harus dilakukan

sendiri,menanam padi sendiri untuk mendapatkan beras,menanam tumbuhan untuk

membuat pakaian dan menjahit pakaian sendiri,membangun rumah sendiri dari

awal,membuat kendaraan sendiri; mencuci baju sendir, memasak

sendiri,membersihkan rumah sendir, dan mengambil keputusan sendiri? Pasti itu

sangat melelahkan, merepotkan, atau bahkan tidak mungkin dilakukan.

Pasti ada hal-hal yang tidak bisa kita lakukan sendiri dengan baik. Guru

membutuhkan murid, penulis membutuhkan pembaca, produsen membutuhkan

konsumen, perusahaan membutuhkan karyawan dan konsumen, serta pemimpin

membutuhkan anak buah. Tentu saja kondisi ini berlaku pula sebaliknya. Jadi

intinya,kita semua saling membutuhkan.

8

Page 10: Bimbingan Konseling

2. Saling Menguntungkan

Selain saling membutuhkan, ternyata kita semua juga bisa saling

menguntungkan. Kita merasa beruntung karena bisa berbagi dengan orang lain,kita

mendapat pemasukan uang dan mendapat kepuasan karena ada orang lain yang

mau menggunakan hasil karya kita. Orang lain juga merasa diuntungkan dengan

kebaradaan kita karena mereka bisa mendapatkan apa yang mereka perlukan dari

kita.

Misalnya, murid merasa diuntungkan karena ada guru yang mau berbagai

ilmu dan keterampilan. Sebaliknya, guru juga merasa diuntungkan karena ia bisa

membagi ilmu dan keterampilan kepada orang lain dan mendapat pemasukan dari

pekerjaannya. Produsen merasa diuntungkan karena ada pembeli. Sebaliknya,

pembeli juga merasa diuntungkan karena bisa mendapatkan barang atau jasa yang

dibutuhkan tanpa harus repot membuatnya sendiri.

3. Saling Mengisi

Tidak ada satu orang pun yang benar-benar serupa dengan orang lain. Anak

kembar sekalipun memiliki perbedaan. Kita memiliki perbedaan dalam kepribadian,

talenta, kemampuan, gaya hidup, kebiasaan, dan kebutuhan. Namun perbedaan

inilah yang membuat hidup menjadi lebih kaya, bervariasi, dan menyenangkan

karena kita bisa saling mengisi.

Banyak restoran muncul karena banyak orang tidak bisa memasak masakan

seperti masakan yang disajikan restoran itu, atau karena tidak ada waktu untuk

melakukan aktivitas memasak.Banyak kursus bahasa asing juga muncul karena ada

9

Page 11: Bimbingan Konseling

orang yang sudah fasih berbahasa asing, sementara ada juga orang yang ingin atau

perlu belajar bahasa asing.

4. Saling Menguatkan

Selain perbedaan, persamaan pun bisa menguntungkan. Orang-orang yang

memiliki persamaan bisa saling bekerja sama. Ringan sama dijinjing, berat sama

dipikul, begitu kata pepatah. Rupanya pepatah ini muncul dari kesadaran bahwa

dengan bekerja sama, segala sesuatu akan terasa lebih mudah.

Masalah menjadi lebih ringan dan menjadi lebih mudah dicarikan solusinya jika

dipecahkan bersama. Pekerjaan berat akan menjadi lebih mudah dan lebih cepat

selesai jika dikerjakan bersama.

Menghormati guru merupakan salah satu contoh rasa hormat

10

Page 12: Bimbingan Konseling

3. JUJUR/KEJUJURAN

Jujur adalah sebuah kata yang telah dikenal oleh hampir semua orang. Bagi yang

telah mengenal kata jujur mungkin sudah tahu apa itu arti atau makna dari kata jujur

tersebut. Namun masih banyak yang tidak tahu sama sekali dan ada juga hanya tahu

maknanya secara samar-samar. Berikut saya akan mencoba memberikan pemahaman

sebatas mampu saya tetang makna dari kata jujur ini.

Kata jujur adalah kata yang digunakan untuk menyatakan sikap seseorang. Bila

seseorang berhadapan dengan suatu atau fenomena maka seseorang itu akan

memperoleh gambaran tentang sesuatu atau fenomena tersebut. Bila seseorang itu

menceritakan informasi tentang gambaran tersebut kepada orang lain tanpa ada

“perubahan” (sesuai dengan realitasnya ) maka sikap yang seperti itulah yang disebut

dengan jujur.

Sesuatu atau fenomena yang dihadapi tentu saja apa yang ada pada diri sendiri

atau di luar diri sendri. Misalnya keadaan atau kondisi tubuh, pekerjaan yang telah atau

sedang serta yang akan dilakukan. Sesuatu yang teramati juga dapat mengenai

11

Page 13: Bimbingan Konseling

benda, sifat dari benda tersebut atau bentuk maupun model. Fenomena yang teramati

boleh saja yang berupa suatu peristiwa, tata hubungan sesuatu dengan lainnya. Secara

sederhana dapat dikatakan apa saja yang ada dan apa saja yang terjadi.

Perlu juga diketahui bahwa ada juga seseorang memberikan berita atau informasi

sebelum terjadinya peristiwa atau fenomena. Misalnya sesorang mengatakan

dia akan hadir dalam pertemuan di sebuah gedung bulan depan. Kalau memang dia

hadir pada waktu dan tempat yang telah di sampaikannya itu maka seseorang itu

bersikap jujur. Dengan kata lain jujur juga berkaitan dengan janji. Disini jujur berarti

mencocokan atau menyesuaikan ungkapan (informasi) yang disampaikan dengan

realisasi (fenomena).

Mungkin kita pernah melihat atau memperhatikan Tukang bekerja. Dia bekerja

berdasarkan sebuah pedoman kerja. Dalam pedoman kerja (tertulis atau tidak) ada

ketentuan sebuah perbandingan yakni 3 : 5. Tapi dalam pelaksanaan kerja Tukang

tersebut tidak mengikuti angka perbandingan itu, dia membuat perbandingan yang lain

yakni 3 : 6, Peristiwa ini jelas memperlihatkan si Tukang tidak mengikuti ketentuan

yang ada dalam pedoman kerja. Dengan demikian berarti si Tukang tidak bersikap

jujur. Dalam kasus ini sang Tukang tidak berusaha menyesuaikan informasi yang ada

dengan fenomena (tindakan yang dilaksanakan ).

Kejujuran juga bersangkutan dengan pengakuan. Dalam hal ini kita ambil contoh ,

orang Eropa membuat pernyataan atau menyampaikan informasi, bahwa ….orang

pertama sekali yang sampai ke Benua Amerika adalah Cristofer Colombus…Padahal

12

Page 14: Bimbingan Konseling

menurut sejarah yang berkembang, sebelum Colombus mendarat di Benua Amerika

telah sampai kesana armada Laksmana Cheng ho. Artinya apa, tidak ada pengakuan.

Dalam hal ini kita juga melihat persoalan kesesuaian antara fenomena (realitas) dengan

informasi yang disampaikan.

Jadi dari uraian di atas dapat diambil semacam rumusan, bahwa apa yang

disebut dengan jujur adalah sebuah sikap yang selalu berupaya menyesuaikan atau

mencocokan antara Informasi dengan fenomena. Dalam agama Islam sikap seperti

inilah yang dinamakan shiddiq. Makanya jujur itu bernilai tak terhingga.

Unsur-unsur jujur/kejujuran :

1. Berkata dengan benar hal yang terjadi

2. Dilandasi dengan keikhlasan, tidak dengan keterpaksaan

3. Menganut kepercayaan

4. Merupakan fakta dan tidak berdusta

Kantin Kejujuran merupakan salah satu contoh dari Kejujuran para siswa

13

Page 15: Bimbingan Konseling

4. SANTUN

Santun ialah suatu tingkah laku yang amat populis dan nilai yang natural. Santun sebagai

sebuah konsep nilai tetapi bukan dipahami. Santun sebuah ideologi yang memerlukan

konseptualisasi. Itulah pengertian umum dari Santun. Menurut pendapat kebanyakan orang

santun itu adalah sikap seseorang terhadap apa yang ia lihat, ia rasakan, dan dalam situasi,

kondisi apapun. Sikap santun yaitu baik, hormat, tersenyum, dan taat kepada suatu peraturan.

Dari tutur bicara pun orang bisa melihat kesopanan kita. Baik/buruk, misalnya lagi dalam situasi

yang ramai dimana kita akan melewati jalan itu, jika kita sopan pasti kita akan mengucapkan

kata “permisi Pak, Bu” dalam berteman pun seperti itu lebih menghargai pendapat teman

walaupun pendapat itu berbeda, sebenarnya pengertian santun ini sudah umum. Dan mungkin

semua orang sudah mengerti apa itu sopan santun, karna sifat ini telah ditanamkan sejak kecil

pada diri individu tersebut. Dan bagaimana kita mengembangkannya saja. Dalam kehidupan

kita dan disekitar kita.

Pentingnya santun berbahasa :

Mengapa seseorang harus membiasakan dirinya santun berbahasa, baik secara lisan maupun

tulisan kepada oranglain? Ada beberapa alasan, antara lain :

1. Penghormatan kepada oranglain

Dengan menunjukan bahasa yang santun, berarti seseorang telah menunjukkan sikap

penghargaannyakepada oranglain serta memperlakukan manusia sebagaimana mestinya.

2. Harmonis

Kehidupan yang harmonis antar individu dalam masyarakat akan sulit tercapai jika anggota

masyarakat tersebut tidak memiliki etika dan sopan santun berbahasa.

14

Page 16: Bimbingan Konseling

Saling pengertian

Santun berbahasa juga dapat menghindarkan terjadinya kesalah pahaman antar orang-orang

yang melakukan kegiatan komunikasi tersebut

15