MENJAGA KUALITAS PENDIDIKAN -...

48
ISSN 0215-2916 EDISI 220 . FEBRUARI 2018 MEMPERKENALKAN UNSYIAH DI KOTA BATAM SAAT KULIAH TAK LAGI TATAP MUKA MALEM DIWA URBAN R 2.0 BERSAING DI KANCAH INTERNASIONAL www.humas.unsyiah.ac.id MENJAGA KUALITAS PENDIDIKAN

Transcript of MENJAGA KUALITAS PENDIDIKAN -...

ISSN

021

5-2

916

EDISI 220 . FEBRUARI 2018

MEMPERKENALKAN UNSYIAH DI KOTA BATAM

SAAT KULIAH TAK LAGI TATAP MUKA

MALEM DIWA URBAN R 2.0 BERSAING

DI KANCAH INTERNASIONAL

w w w. h u m a s . u n s y i a h . a c . i d

MENJAGA KUALITASPENDIDIKAN

EDISI 220 . FEBRUARI 2018

EDISI 220 . FEBRUARI 2018

3

Sebuah perguruan tinggi harus selalu melakukan

inovasi guna menghadirkan lulusan yang berkualitas

dan professional. Sebab salah satu tolak ukur kualitas

sebuah perguruan tinggi dapat dilihat dari kualitas dan

kompetensi lulusannya. Maka, indikator penilaian ini

pun harus terus ditingkatkan.

Saat ini, penilaian kualitas perguruan tinggi tidak

hanya meliputi nilai akreditasi, baik itu akreditasi

institusi maupun program studi pada tingkat nasional.

Tetapi, lambat laun juga akan ada penilaian akreditasi

internasional dan faktor jumlah mahasiswa asing yang

mengikuti studi di perguruan tinggi tersebut. Selain

itu, juga akan dinilai kemampuan dalam pengelolaan

secara mandiri terkait bidang akademik maupun non-

akademik.

Pengelolaan secara akademik meliputi penetapan norma,

kebijakan operasional, dan pelaksanaan tridharma

perguruan tinggi. Sementara non-akademik meliputi

organisasi, kemahasiswaan, ketenagaan, keuangan

serta sarana dan prasarana yang ada. Sehingga kita pun

mengenal perguruan tinggi yang berstatus Satuan Kerja

(satker), Badan Layanan Umum (BLU), dan Perguruan

Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH).

Para dosen pun diharapkan mampu meningkatkan

kapasitas diri sehingga dapat melahirkan anak didik

yang kompetitif. Selain itu, diharapkan juga mampu

membawa nama baik perguruan tinggi melalui

publikasi hasil riset. Pada kondisi ini, tentu pemanfaatan

teknologi informasi sebagai media publikasi sangat

dibutuhkan. Sebab hal tersebut akan mampu

memberi manfaat bagi masyarakat serta mendukung

peningkatan ranking perguruan tinggi dalam publikasi

jurnal ilmiah, seperti scopus, webometrics, scimago, dan

lain sebagainya.

Saat ini, Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) terus

berusaha menyejajarkan diri dengan perguruan tinggi

dunia. Salah satunya dengan meningkatkan anggaran

riset. Di beberapa kesempatan, Rektor Unsyiah terus

mengingatkan dan menyemangati para dosen untuk

giat berkompetisi di bidang penelitian dan publikasi.

Sehingga kampus ini bukan hanya mampu bersaing di

tingkat nasional, tetapi juga internasional. (Redaksi)

Menuju Kampus KelasDunia

HUSNI FRIADY, S.T., M.M.

IFTITAH

EDISI 207 . JANUARI 2017

IZIN TERBITDITERBITKAN OLEHPERINTIS

PEMBINA

PENASIHAT BIDANG REDAKSI

PENASIHAT BIDANG ADMINISTRASI & PENGEMBANGANKETUA PENGARAHPEMIMPIN REDAKSIWAKIL PEMIMPIN REDAKSIREDAKTUR PELAKSANASEKRETARIS REDAKSIEDITOR PEWARTA

FOTOGRAFERLAYOUTERADMINISTRASI & KEUANGAN LOGISTIK SIRKULASIWEB MASTER

STT No. 1138/SK/DITJEN PPG/STT/1987 Humas Universitas Syiah Kuala, Banda AcehProf. Dr. Abdullah Ali, M.Sc. (alm.); Drs. T. A. Hasan Husin (alm.); T. Syarif Alamuddin, Sm. Hk. (alm.)Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng. (Rektor Universitas Syiah Kuala) Dr. Hizir (Wakil Rektor I); Dr. Ir. Alfiansyah Yulianur BC. (Wakil Rektor III); Dr. Nazamuddin, S.E., M.A. (Wakil Rektor IV)

Prof. Dr. Husni Jalil, S.H., M.Hum. (Wakil Rektor II)Drs. Zulkarnaini M. YasinHusni Friady, S.T., M.M.Fajriana, S.E. | Hayatana, S.E.Rika Marlia, S.E., M.M.Muarrief Rahmat, S.Pd.Ferhat, S.E.Ibnu Syahri Ramadhan, S.E. | Cut Dini Syahrani, S.Si. |Uswatun Nisa S.I.Kom., M.A. | Muksalmina, S.Sos.I.Syahri Afrizal, S.I.Kom.Sayed JamaluddinNadia Ulfa, A.Md.Munawar, S.H. | Amrizal, S.Pd.SaidiMuhammad Iqbal, S.I.Kom.

WARTA UNSYIAHEDISI 220 . FEBRUARI 2018

ISSN 0215-2916TEBAL ISI 48 HALAMAN

DITERBITKAN OLEHHUMAS UNIVERSITASSYIAH KUALA

REDAKSI WARTA UNSYIAH

[email protected] TVWEBSITEwww.humas.unsyiah.ac.idFACEBOOK@univ.syiahkuala.idINSTAGRAM@[email protected]

Warta Unsyiah mengajak para pembaca untuk mengirim tulisan terbaiknya ke majalah resmi Unsyiah ini. Silakan kirim tulisan terbaik Anda disertai foto dan biodata diri ke email [email protected] (600-700 kata)

WARTAMenjaga Kualitas Pendidikan

POLEMKualitas Mantong Ta Jaga, Pue Lom nyang Laen *Kualitas Aja Dijaga, Apalagi yang Lain

SAG

OE

PO

LEM

4 REDAKSI

EDISI 220 . FEBRUARI 2018

5

[email protected] TVWEBSITEwww.humas.unsyiah.ac.idFACEBOOK@univ.syiahkuala.idINSTAGRAM@[email protected]

IFTITAH 3MENUJU KAMPUS KELAS DUNIA

EDUKASI 6-7KRS ONLINE BERBASIS ANDROID DAN E-LEARNINGSAAT KULIAH TAK LAGI TATAP MUKA

MAHASISWA 8-9MALEM DIWA URBAN R 2.0SIAP BERSAING DI KANCAH INTERNASIONAL

FOKUS 10-15MENJAGA KUALITAS PENDIDIKANMENEMUKAN PESERTA DIDIK TERBAIK

PROFIL 16-17MEMIMPIN DI ERA MILLENNIAL

PENGABDIAN 18-19MEMPERKENALKAN UNSYIAH DI KOTA BATAM

RELIGIA 26-27MEMPERSIAPKAN GENERASI MUDA YANG ANDAL

PERSPEKTIF 28-29PENYALAHGUNAAN MEDIA SOSIAL

RISET 30-31INTENSIFIKASI PROSES MELALUI REKAYASA REAKTOR KIMIA UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DAN DAYA SAING INDUSTRI KIMIA NASIONAL

KREATIF 32-33KUMPULAN PUISI SURYA KURNIAWAN

FAKULTAS 38-39MENGUJI KETERAMPILAN DI BIDANG KHUSUS

ENGLISH 40-41INVESTMENT FOR MILLENNIALS IN GLOBALIZED ERA

MUTU 44-45MENDESAINKARAKTER MAHASISWA

ASPIRASI 46-47MENGAPA KAMU MEMILIH KULIAH DI UNSYIAH?

8DAFTAR ISI

18 40

6 EDUKASI

KRS Online Berbasis Android dan E-learning

Saat Kuliah Tak Lagi Tatap Muka

kampus ini juga akan merancang aplikasi

Android yang memudahkan pegawai

dan dosen untuk mengurus kenaikan

pangkat.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Teknologi

Informasi dan Komunikasi (UPT TIK)

Unsyiah, Dr. Taufik Fuadi Abidin S.Si.,

M.Tech., mengatakan aplikasi KRS Online

berbasis Android ini dapat diunduh

secara gratis melalui Play Store. Aplikasi

ini menghadirkan beragam fitur seperti

riwayat studi, transkrip, mata kuliah,

konsultasi dosen wali, hingga biaya

kuliah SPP.

Saat ini, dunia digital menjadi

jembatan baru bagi dunia

pendidikan. Perubahan ini juga

dirasakan Unsyiah yang beberapa waktu

lalu meluncurkan aplikasi KRS Online

berbasis Android. Seperti diketahui,

selama ini KRS Online hanya dapat

diakses melalui website www.krsonline.

unsyiah.ac.id.

Rektor Unsyiah, Prof. Dr. Ir. Samsul

Rizal, M.Eng., saat peluncuran aplikasi

KRS Online berbasis Android, Rabu

(3/1), mengatakan jika aplikasi ini

menghadirkan fitur yang dapat

menghubungkan mahasiswa dan dosen

wali. Komunikasi yang selama ini berjalan

melalui tatap muka, kini dapat dilakukan

secara online. Keunggulan ini diharapkan

dapat memberi kenyamanan dan

kelancaran studi mahasiswa Unsyiah.

“Kita ingin apa yang terjadi terhadap

mahasiswa terkait studinya juga dapat

diketahui oleh dosen wali,” harap Rektor.

Prof. Samsul juga menargetkan ke

depannya Unsyiah dapat menghadirkan

beragam aplikasi berbasis Android

di semua aktivitas akademik. Target

ini sejalan dengan tingginya pemakai

Android di lingkungan Unsyiah. Bahkan,

EDISI 220 . FEBRUARI 2018

7EDUKASI

“Aplikasinya sudah bisa diunduh di Play

Store dan mulai diterapkan di semester

genap 2017/2018,” ujar Taufik.

Saat ini, aplikasi rancangan dari UPT

TIK Unsyiah ini telah diunduh sebanyak

14.582 orang. Sementara total pengguna

aktif sebanyak 9.652 orang. Ini

merupakan aplikasi Android ketiga yang

dirancang Unsyiah. Sebelumnya, Unsyiah

telah meluncurkan aplikasi Android UILIS

Mobile Perpustakaan dan Dosen Wali.

Selain aplikasi berbasis Android, UPT

TIK Unsyiah juga menyediakan layanan

pembelajaran berbasis elektronik. Sistem

pembelajaran ini diberi nama e-learning

yang dapat diakses pada laman

www.elearning.unsyiah.ac.id. Sistem

pembelajaran ini telah diterapkan sejak

tahun 2008 dan mengalami perubahan di

tahun 2015. Sistem e-learning juga telah

terintegrasi dengan Sistem Informasi

Akademik (Siakad).

“Jadi mahasiswa yang mengambil mata

kuliah di KRS Online, secara otomatis

tersinkronisasi. Memudahkan dosen

mengetahui mahasiswa yang mengambil

mata kuliah asuhannya,” kata Taufik.

Untuk menambah minat pengguna,

Unsyiah menyediakan dana hibah bagi

dosen yang berminat. Setiap dosen

diharuskan membuat proposal terlebih

dulu. Bila terpilih, dosen diberikan

kewenangan dalam menggunakan

e-learning.

Dilanjutkan Taufik, konten e-learning

meliputi teks, slide, tautan, dokumen,

grafis, animasi, e-book, audio, dan video.

Fasilitas lainnya adalah try out untuk

melatih mahasiswa menjawab soal. Di

laman e-learning juga tersedia forum

diskusi yang juga dilengkapi dengan fitur

chatting. Dosen pengguna e-learning

diharuskan mengunggah konten materi

selama satu semester penuh. Ini untuk

memudahkan mahasiswa mengetahui

materi perkuliahan setiap pertemuannya.

“E-learning mengatur pola ujian agar

setiap mahasiswa tidak memiliki soal

ujian yang sama. Ada banyak bank soal

yang otomatis mengacak soal ujian

mahasiswa.”

E-learning juga dapat diterapkan dalam

ujian final. Tetapi dengan catatan,

mahasiswa harus ditempatkan dalam

satu kelas serta diawasi dosen. Bila

dosen ingin memberi tugas di waktu

mendatang, juga tersedia menu

pengaturan tanggal. Tugas hanya

dapat dibuka pada waktu tertentu. Bila

melewati tanggal, mahasiswa tidak

dapat mengumpulkan tugasnya. Laman

e-learning juga dilengkapi dengan

notifikasi (pemberitahuan) bila terdapat

tugas.

Kehadiran E-learning diharapkan menjadi

media untuk Pembelajaran Jarak Jauh

(PJJ). Ini sesuai dengan surat keputusan

yang ditandatangi Rektor Unsyiah. Saat

ini, tercatat tujuh rektor yang tergabung

dalam Project Implementation Unit

(PIU) 7 in 1 telah bekerja sama dalam

pemanfaatan e-learning antar universitas.

(mr)

EDISI 220 . FEBRUARI 2018

E-learning mengatur pola ujian agar setiap mahasiswa tidak memiliki soal ujian yang sama. Ada banyak bank soal yang otomatis mengacak soal ujian mahasiswa.

8

EDISI 220 . FEBRUARI 2018

MAHASISWA

Malem Diwa Urban R 2.0Siap Bersaing di Kancah InternasionalMobil listrik karya mahasiswa

Teknik Unsyiah bukanlah

barang baru. Beberapa tahun

terakhir ini, mahasiswa Teknik Unsyiah

telah meluncurkan empat mobil listrik

yang memiliki keunggulan berbeda-beda.

Bahkan, beberapa mobil listrik ini telah

diikutsertakan dalam lomba Kontes Mobil

Hemat Energi (KMHE) di Yogyakarta sejak

tahun 2015.

Setiap tahunnya, tim yang dinamakan

Malem Diwa ini memiliki target untuk

menghasilkan karya dan mengikutkannya

dalam berbagai kompetisi. Sejak tahun

2015, tim mereka sudah mengikuti

berbagai kompetisi tingkat nasional. Di

tahun 2018, mereka melebarkan sayap

untuk bersaing di ajang internasional.

Bagi mereka menang atau kalah

bukanlah masalah yang terpenting terus

menghasilkan karya.

Di awal tahun ini, Tim Malem Diwa

kembali meluncurkan mobil listrik hemat

energi yang dijuluki Malem Diwa Urban R

2.0. Mobil ini dirakit oleh 17 mahasiswa

jurusan Teknik Mesin dan Teknik Elektro,

serta dibantu para dosen pembimbing.

Karya ini diresmikan langsung oleh

Rektor Unsyiah, Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal,

M.Eng, awal Februari lalu di Lapangan

Fakultas Teknik Unsyiah.

Mobil listrik berdesain unik motif pinto

Aceh ini direncanakan akan mengikuti

kompetisi internasional Shell Eco

Marathon yang berlangsung bulan Maret

di Singapura. Motif pinto Aceh sengaja

dipilih untuk menghadirkan unsur

keacehan pada mobil listrik ini.

Rektor Unsyiah sangat mengapresiasi

inovasi dan karya terbaru dari mahasiswa

Fakultas Teknik ini. Ia berharap kehadiran

mobil listrik ini dapat memberikan

kebanggaan bagi Aceh sekaligus

memotivasi mahasiswa lain untuk ikut

serta dalam berinovasi.

Hal senada juga dikatakan oleh Ketua

Lab Desain dan Manufaktur Jurusan

Teknik Mesin FT, Muhammad Tadjuddin,

yang mengatakan karya dan inovasi para

mahasiswa ini dapat meningkatkan rating

fakultas maupun universitas.

Mobil listrik Malem Diwa Urban R 2.0

dikembangkan di Laboratorium Desain

Manufaktur, Fakultas Teknik, Unsyiah.

Mobil listrik berdesain unik motif pinto Aceh ini direncanakan akan mengikuti kompetisi internasional Shell Eco Marathon yang berlangsung bulanMaret di Singapura.

EDISI 220 . FEBRUARI 2018

9MAHASISWA

Agung, anggota tim Malem Diwa

yang juga manager tim, merasa proyek

ini merupakan wadah mereka untuk

mengaplikasikan teori-teori yang telah

didapatkan di bangku perkuliahan

ke dalam karya nyata. Mobil listrik ini

dikembangkan tidak sebatas proyek riset

dan perlombaan saja, tetapi tidak tutup

kemungkinan akan dirakit dalam jumlah

besar untuk digunakan secara massal.

“Merupakan sebuah kebanggaan bagi

kami mahasiswa jika karya kami dapat

mengharumkan nama kampus ini,” ujar

Agung.

Kompetisi yang diikuti Unsyiah kali ini

merupakan kompetisi tingkat Asia. Bagi

tim Malem Diwa, peserta dari negara

Filipina, Taiwan, dan Jepang merupakan

pesaing terkuat dalam kompetisi nanti.

Untuk diketahui, kompetisi internasional

Shell Eco Marathon merupakan kompetisi

tahunan yang disponsori oleh Shell. Para

peserta mendesain kendaraan khusus

untuk dipertandingkan. Kompetisi

ini menilai kendaraan yang mampu

menempuh jarak terjauh dengan efisiensi

bahan bakar setinggi mungkin. Eco

Marathon diadakan di seluruh dunia baik

di Eropa, Amerika, maupun di Asia. (un)

Mobil ini didesain sangat efesien dengan

sasis terbuat dari alumunium tipis dengan

berat sekitar 10 kilogram. Mobil listrik

ini juga telah diuji jarak tempuhnya dan

mampu mencapai 90 kilometer per Kwh.

Mobil ini diharapkan lebih baik dari karya

sebelumnya. Ada beberapa perubahan

secara teknis dari Malem Diwa Urban R

2.0 ini, di antaranya sistem koplingnya

yang sudah diganti menjadi lebih baik,

dan body yang semakin ringan. Malem

Diwa Urban R 2.0 juga dirancang sangat

hemat energi. Mobil ini didesain khusus

untuk konsumsi racing, sehingga regulasi

yang digunakan saat perakitannya sudah

mengacu pada regulasi internasional,

baik dari tingkat keamanannya, dimensi,

serta kondisi kelistrikannya.

Merupakan sebuah kebanggaan bagi kami mahasiswa jika karya kami dapat mengharumkan nama kampus ini.

10

EDISI 220 . FEBRUARI 2018

MENJAGAKUALITAS PENDIDIKAN

EDISI 220 . FEBRUARI 2018

11

MENJAGAKUALITAS PENDIDIKAN

EDISI 220 . FEBRUARI 2018

Universitas Syiah

Kuala berhasil

menorehkan prestasi

membanggakan di awal

tahun ini. Berdasarkan

situs www.webometrics.info, kampus

ini sukses meraih peringkat lima

secara nasional terkait publikasi ilmiah

internasional bereputasi yang disitasi

oleh para ilmuwan di seluruh dunia.

Unsyiah berada pada rangking pertama

untuk seluruh perguruan tinggi di

luar pulau Jawa. Secara nasional,

Unsyiah berada di peringkat kelima

di bawah Universitas Indonesia (UI)

Jakarta, Universitas Gadjah Mada

(UGM) Jogjakarta, Institut Teknologi

Bandung (ITB), serta Institut Pertanian

Bogor (IPB). Unsyiah berhasil naik enam

peringkat, setelah tahun sebelumnya

berada di posisi ke-11.

Di kalangan akademisi, Webometrics

adalah situs yang cukup bergengsi.

Pemeringkatan oleh Webometrics

merupakan inisiatif dari Lab Cybermetrics

sebuah kelompok riset milik Consejo

Superior de Investigaciones Científicas

(CSIC), yaitu badan penelitian publik

terbesar di Spanyol. Mereka melakukan

pemeringkatan terhadap lebih dari

21.000 perguruan tinggi di seluruh

dunia.

Unsyiah saat ini memang sedang

fokus untuk melakukan perbaikan di

berbagai bidang, salah satunya adalah

di bidang penelitian dan publikasi

internasional bereputasi. Sejak tahun

2012, jumlah publikasi Unsyiah

meningkat drastis yaitu dari 69 judul

publikasi terindeks Scopus menjadi

1.025 judul pada akhir 2017 lalu.

“Target awal Unsyiah adalah

menelurkan 50 judul publikasi

berindeks Scopus (bereputasi) setiap

tahun. Syukur sekali, dalam beberapa

tahun terakhir jumlah judul terindeks

Scopus dari Unsyiah, bahkan melebihi

100 judul per tahun,” kata Rektor

Unsyiah, Prof. Dr.Ir. Samsul Rizal

M.Eng.

Prestasi ini tentu saja menjadi

catatan menarik bagi Unsyiah dalam

12 FOKUS

EDISI 220 . FEBRUARI 2018

13FOKUS

mengawali tahun 2018. Capaian ini

menjadi pemantik semangat civitas

akademika Unsyiah untuk terus bekerja

keras demi membesarkan kampus ini.

Sebab tantangan dunia pendidikan ke

depannya semakin berat.

Oleh sebab itu, Unsyiah akan terus

bertransformasi dan berinovasi.

Mulai dari memperbaiki manajemen

organisasinya hingga meningkatkan

mutu pendidikannya. Tekad inilah yang

menjadi landasan civitas akademika

Unsyiah dalam menyusun rencana

kerja. Sebab tujuan utama dari kerja

keras ini untuk menjadikan Unsyiah

sebagai kampus yang tepat dalam

mendidik mahasiswa, sehingga

melahirkan lulusan berdaya saing

tinggi dan siap berkontribusi di tengah

masyarakat. Segala prestasi yang

diraih Unsyiah saat ini, tentu tidak

mengesampingkan peran mahasiswa.

Sebab merekalah motor geliat kegiatan

akademik dan non-akademik di

kampus Unsyiah.

Seperti yang diungkapkan Wakil Rektor

Bidang Kemahasiswaan dan Alumni

Unsyiah, Alfiansyah Yuliannur BC, saat

memimpin apel Senin, 11 Februari

2018 lalu. Alfiansyah mengatakan

bahwa melayani mahasiswa harus

menjadi perhatian utama segenap

civitas akademika Unsyiah. Sebab

inilah tanggung jawab Unsyiah sebagai

sebuah institusi pendidikan.

“Tanpa adanya mahasiswa, kampus ini

tidak berarti apa-apa,” ujarnya

Apalagi dalam waktu dekat

penerimaan mahasiswa baru segera

dibuka. Setiap tahunnya Unsyiah

selalu menjadi perhatian para calon

mahasiswa untuk menempuh

pendidikannya. Mereka menaruh

harapan besar terhadap Unsyiah untuk

mengasah intelektualnya.

Oleh sebab itu, prestasi-prestasi yang

telah diraih Unsyiah menjadi sangat

penting. Pencapaian ini bukan sekadar

menegaskan akreditasi A yang telah

diraih Unsyiah. Tetapi, bukti nyata

Unsyiah telah menjalankan amanah

tri dharma perguruan tinggi dengan

baik. Maka, wajar jika seorang calon

mahasiswa sangat memperhatikan

prestasi yang diraih sebuah perguruan

tinggi. Karena hal tersebut menjadi

bahan pertimbangannya sebelum

memutuskan untuk kuliah di sana atau

tidak. Begitu pula Unsyiah yang sangat

memperhatikan kualitas mahasiswanya.

Sebab merekalah yang menjadi

nadi untuk menggeliatkan kegiatan

akademik di Unsyiah. Merekalah

yang menjadi indikator penting untuk

segenap prestasi di kampus ini. (ib)

Target awal Unsyiah adalah menelurkan 50 judul publikasi berindeks Scopus (bereputasi) setiap tahun. Syukur sekali, dalam beberapa tahun terakhir jumlah judul terindeks Scopus dari Unsyiah, bahkan melebihi 100 judul per tahun.

Menemukan Peserta Didik Terbaik

Pendaftaran Seleksi

Nasional Masuk

Perguruan Tinggi Negeri

(SNMPTN) 2018 mulai

dibuka pada tanggal 21

Februari hingga 6 Maret 2018. Tetapi,

hingga akhir Januari lalu, masih ada

sekolah yang belum mengisi Pangkalan

Data Sekolah dan Siswa (PDSS). Padahal

pengisian data ini sangat penting karena

jika tidak dilakukan oleh pihak sekolah,

maka para siswa tidak bisa mengikuti

seleksi masuk perguruan tinggi melalui

jalur ini.

Oleh sebab itu, saat sosialiasi SNMPTN

dan SBMPTN 2018 lalu di gedung AAC

Dayan Dawood, Rektor Universitas

Syiah Kuala, Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal

M. Eng, kembali mengingatkan kepada

sekolah SMA sederajat untuk segera

menyelesaikan tahapan ini. Rektor

mengatakan jadwal pengisian dan

verifikasi PDSS telah dimulai sejak 13

Januari hingga 10 Februari 2018. Tetapi,

persentase data yang telah diterima

panitia masih rendah.

“Minggu lalu kami rapat dengan

panitia, itu yang mengisi data masih

30 persen. Nah, ini masih ada waktu

sekitar dua minggu lagi untuk mengisi

data PDSS,” ujar Rektor.

Apa yang disampaikan oleh Rektor

tersebut adalah bentuk perhatian

EDISI 220 . FEBRUARI 2018

14 FOKUS

15

Data Sekolah dan Siswa (PDSS).

Pengisian PDSS merupakan syarat untuk

mengikuti seleksi SNMPTN.

“Di mana proses peng-input-an datanya

merupakan tanggung jawab Kepala

Sekolah dan Operator. Karena kita tidak

ingin kesalah-kesalahan kecil justru

menjadi masalah bagi kelulusan siswa,”

ujar Husni.

Oleh sebab itu, sosialisasi ini terasa

penting karena bukan sekadar

menjawab langsung permasalahan

SNMPTN dan meminimalisir kekeliruan

yang sama di tahun selanjutnya. Namun,

cara Unsyiah untuk menyadarkan pihak

sekolah agar menjalankan tugasnya

dengan penuh tanggung jawab.

Selain bentuk tanggung jawab,

sosialisasi ini juga merupakan upaya

Unsyiah untuk mendapatkan peserta

didik terbaik. Jika dari proses akar

rumput dapat berjalan baik, maka

akan menghasilkan peserta didik

yang berkualitas. Setiap universitas

ingin mendapatkan mahasiswa yang

sesuai dengan prasyarat SNMPTN,

yaitu mahasiswa pintar baik dari sisi

akademik maupun non akademik.

Mahasiswa seperti inilah yang akhirnya

berperan untuk menorehkan prestasi di

kampusnya nanti. (ib)

FOKUS

EDISI 220 . FEBRUARI 2018

Unsyiah terhadap masa depan

pendidikan di Aceh. Sebab jika proses

seleksi ini tidak berjalan lancar, maka

pihak yang paling dirugikan adalah para

siswa. Mereka tidak bisa melanjutkan

mimpi untuk kuliah melalui jalur

SNMPTN ini.

Sebelumnya, Tim Sosialiasasi SNMPTN

dan SBMPTN yang dimotori oleh Humas

Unsyiah juga telah terjun ke beberapa

daerah di Aceh. Tim ini terjun ke tujuh

wilayah Pusat Pengembangan Mutu

Guru (PPMG) yaitu Bireuen, Langsa,

Takengon, Gayo Lues, Aceh Tenggara,

Pidie Jaya, dan Banda Aceh. Unsyiah

memahami meski secara teknis tidak ada

perubahan yang berarti dari pelaksanaan

SNMPTN, tetapi setiap tahunnya panitia

selalu menemukan permasalahan. Mulai

dari persoalan sistem sampai hal-hal

yang paling teknis sekalipun. Untuk

itu, sosialisasi ini digalakkan setiap

tahunnya.

Unsyiah sengaja mengundang pihak

yang paling berperan menangani

SNMPTN, yaitu Kepala Sekolah dan

Operator sekolah di wilayah tersebut.

Sebab merekalah yang paling

bertanggung jawab untuk menginput

data siswa. Jika mereka keliru

menjalankan tugasnya, maka dapat

berakibat fatal bagi siswa yang ingin

mengikuti seleksi masuk perguruan

tinggi melalui jalur SNMPTN.

Kepala Humas Unsyiah, Husni Friady,

S.T.,M.M, mengatakan tujuan sosialisasi

ini untuk memberikan pemahaman yang

benar terkait proses pengisian Pangkalan

Minggu lalu kami rapat dengan panitia, itu yang mengisi data masih 30 persen. Nah, ini masih ada waktu sekitar dua minggu lagi untuk mengisi data PDSS.

EDISI 220 . FEBRUARI 2018

masih ingat hari itu, ketika ia bersama

ribuan mahasiswa baru Universitas

Syiah Kuala menyaksikan Ketua Badan

Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unsyiah

berbicara lantang di podium. Yasir

takjub bagaimana keberanian berpadu

dengan intelektualitas. Saat itu, terbesit

dalam hati lelaki kelahiran Banda Aceh

20 Desember 1996 ini, agar suatu saat

nanti dapat tampil di podium yang

sama. “Kapan ya, saya bisa berdiri di

podium seperti itu?” pikirnya.

Jiwa pergerakkan memang sudah

mengalir dalam diri Yasir. Sejak SMP

ia sudah aktif berorganisasi. Mulai dari

menjadi Ketua Rohis SMP 1 Banda

Aceh hingga aktif di berbagai organisasi

kepemudaan, seperti KAPMI, IKAMBA,

serta remaja masjid Baitul Musyahadah.

“Jiwa saya ini semangat untuk

bergerak, jiwa-jiwa semangat

berorganisasi,” ujarnya.

Hal ini pula yang membuat Yasir

PROFIL16 PROFIL

MUHAMMAD YASIR

Jiwa saya ini semangat untuk bergerak, jiwa-jiwa semangat berorganisasi.

17PROFIL

EDISI 220 . FEBRUARI 2018

mantap untuk maju sebagai calon

Ketua BEM Unsyiah 2018 lalu. Apalagi

ia tidak ingin pengalaman organisasinya

selama masih pelajar menjadi sia-sia.

Menurutnya pengalaman seperti itu

adalah modal yang berharga untuk

menjadi seorang pemimpin.

“Awalnya memang sedikit nekat daftar

Ketua BEM, tapi tekad saya yang

penting berjuang dululah. Karena saya

sudah aktif berorganisasi dan sudah

banyak jaringan,” katanya.

Sejak kecil Yasir memang telah

dididik menjadi pemimpin. Ia terbiasa

hidup disiplin, sebab sejak SMA telah

menjadi yatim. Maka ibunyalah, Yusra,

yang paling berperan membentuk

karakternya. Nilai-nilai keislaman menjadi

prioritas ibu saat mendidik Yasir.

“Misalnya kalau salat, mamak memang

haruskan kami untuk selalu berjamaah,”

ceritanya.

Kini, impian Yasir menjadi nyata. Amanah

besar tersebut berhasil diembannya.

Namun, Yasir sadar bahwa tanggung

jawab ini tidak mudah. Maka sebelum

terpilih menjadi Ketua BEM Unsyiah,

ia terlebih dahulu menyelesaikan

tanggungjawabnya sebagai mahasiswa.

“Alhamdulillah amanah di kampus

tinggal proposal saja. Jadi tugas lain

sudah ditinggalkan demi BEM. Sebab

BEM ini amanah yang sangat besar,”

jelas mahasiswa Bidikmisi Unsyiah ini.

Di bawah komandonya kepengurusan

BEM Unsyiah 2018 pun dibentuk

dengan sebutan Kabinet Sahabat.

Sebab Yasir ingin merangkul semua

kalangan khususnya di lingkungan

kampus. Kini, tugas besar pun

menantinya sebagai pemimpin.

Ada beberapa persoalan kampus yang

menjadi pekerjaan rumah kabinetnya.

Di antaranya adalah sikap apatis

mahasiswa. Menurutnya, di zaman

millennial ini banyak mahasiswa

lebih disibukkan dengan dunia maya

dibandingkan dunia nyata. Mereka

seolah tidak peduli lagi dengan

persoalan kampus dan lingkunganya.

“Nah, ini menjadi PR dari BEM.

Bagaimana mereka bisa berkolaborasi

dan kita ingin aktifkan sisi millennial-nya

juga,” ujarnya.

Yasir tidak ingin di era millennial

ini mahasiswa Unsyiah kehilangan

identitasnya. Padahal di panggung

nasional nama Unsyiah sudah semakin

dikenal. Kampus ini cukup potensial

untuk berkontribusi secara nyata

dan mengambil peran besar dalam

menyelesaikan persoalan bangsa.

Sebagai contoh pada Musyawarah

Nasional BEM seluruh Indonesia ke-

XI di Pekanbaru lalu, BEM Unsyiah

diamanatkan menjadi koordinator

isu. Ada 3 isu yang menjadi tanggung

jawab BEM Unsyiah yaitu syariat Islam,

lingkungan, dan korupsi.

“Jadi kegiatan-kegiatan kami diselimuti

hal ini, payung besarnya tiga isu ini,”

pungkasnya. (ib)

Muhammad Yasir Ketua BEM Unsyiah 2018Mahasiswa Teknik Geologi Unsyiah 2014

Memimpindi Era Millennial

EDISI 220 . FEBRUARI 2018

18 PENGABDIAN

Liburan semester merupakan saat

yang paling dinantikan oleh setiap

mahasiswa. Momentum ini adalah

waktu yang tepat untuk berhenti

sejenak dari aktivitas perkuliahan.

Biasanya kesempatan ini digunakan

untuk berlibur ke suatu tempat atau

berkumpul bersama keluarga. Namun,

hal berbeda dilakukan dua mahasiswi

jurusan Pendidikan Dokter, Fakultas

Kedokteran Universitas Syiah Kuala

(FK Unsyiah). Mereka memanfaatkan

waktu liburan dengan mempromosikan

Unsyiah di Kota Batam, Provinsi

Kepulauan Riau.

Memperkenalkan Unsyiah di Kota Batam

Dua mahasiswi asal Kota Batam tersebut

adalah Cut Tasya Ramadhani dan

Novianty Lubis. Mahasiswi yang masih

duduk di semester dua FK Unsyiah ini

berpartisipasi dalam pagelaran Campus

Expo 2018 di SMAN 1 Batam. Kegiatan

ini bertujuan untuk memberikan

informasi kepada siswa yang ingin

melanjutkan pendidikan ke jenjang

universitas.

“Kami presentasi tentang suasana kuliah

di Unsyiah, apa aja keunggulan Unsyiah

dan cerita bagaimana suasana di Aceh,”

ujar Tasya.

Tasya menambahkan, sebagai alumni

SMAN 1 Batam, ia sangat bersyukur

dapat berpartisipasi dalam kegiatan

tersebut. Terlebih lagi kegiatan ini

diinisiasi para alumni SMAN 1 Batam.

Tercatat ada 23 universitas dan

organisasi yang terlibat dalam Campus

Expo 2018. Selain Universitas Syiah

Kuala, juga ada Universitas Indonesia,

Universitas Gadjah Mada, Universitas

Padjadjaran, Institut Pertanian Bogor,

Universitas Negeri Sebelah Maret,

Institut Teknologi Sepuluh November,

Universitas Pendidikan Indonesia,

Universitas Islam Indonesia, Batam

19PENGABDIAN

EDISI 220 . FEBRUARI 2018

majalah Warta Unsyiah dan brosur

universitas.

“Banyak yang tanya tentang FK Unsyiah

akreditasi A yang biaya kuliahnya lebih

terjangkau dibandingkan kampus swasta

yang mahal, tapi masih berakreditasi B,”

lanjut Tasya.

Tasya dan Novianty mengaku tergerak

ikut kegiatan ini karena di Kepulauan

Riau, kampus Unsyiah belum begitu

dikenal luas oleh masyarakat. Padahal

menurut Tasya dan Novianty, mutu

kampus Unsyiah tidak kalah bagus

dibandingkan kampus ternama lainnya di

Indonesia.

“Saya ingin Unsyiah ini tidak dipandang

sebelah mata. Dapat dikenal banyak

orang dan ingin adik-adik yang

berprestasi bisa ikut kuliah di Unsyiah.

Sebab mutunya semakin baik dan

biayanya tergolong terjangkau,”

ungkap Tasya.

Selain itu, pengunjung di stand Unsyiah

juga antusias untuk mengetahui suasana

di Aceh yang menerapkan syariat Islam.

Ini menjadi tantangan tersendiri bagi

Tasya dan Novianty saat menjelaskannya.

Mahasiswi FK angkatan 2017 ini juga

turut mempromosikan destinasi wisata

Aceh yang menarik untuk lokasi belajar.

“Aceh itu tidak seperti yang orang luar

pikirkan. Di Aceh kita bisa bergaul,

santai, pokoknya menariklah. Tetapi,

untuk kuliah memang wajib memakai

hijab bagi yang muslim, bagi yang non-

muslim tentu tidak.”

Tasya berharap dengan kegiatan ini

dapat menarik minat para siswa untuk

melanjutkan kuliah di Unsyiah. Sekaligus

memberikan gambaran suasana

kehidupan di Aceh.

“Semoga tahun depan semakin banyak

delegasi Unsyiah yang ikut acara ini

sehingga informasi tentang Unsyiah

semakin banyak diketahui orang,”

pungkas Tasya. (syr)

Tourism Polytecnic, Polibatam Aero,

dan beberapa instansi lainnya. Ini

merupakan kali pertama Unsyiah

berpartisipasi dalam kegiatan Campus

Expo di Batam.

“Masih banyak yang belum tahu

tentang Unsyiah, bahkan ada yang

nggak percaya kalau Unsyiah punya

Fakultas Kedokteran akreditasi A, jadi

antusias pengunjung di stand Unsyiah

selalu penuh,” cerita Tasya.

Di stand Unsyiah, Tasya dan Novianty

menyediakan beragam informasi berupa

Kami presentasi tentang suasana kuliah di Unsyiah, apa aja keunggulan Unsyiah dan cerita bagaimana suasana di Aceh.

20 PENGABDIAN

EDISI 219 . JANUARI 2018

21PENGABDIAN

EDISI 219 . JANUARI 2018

Rektor Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng, meluncurkan aplikasi Kartu Rencana Studi (KRS) online berbasis android di Gedung Rektorat Unsyiah. Aplikasi ini merupakan hasil rancangan dari Unit Pelaksana Teknis Teknologi Informasi dan Komunikasi (UPT TIK) Unsyiah.

EDISI 220 . FEBRUARI 2018

22 GALERI

EDISI 220 . FEBRUARI 2018

Rektor Universitas Syiah Kuala, Prof.Dr.Ir. Samsul Rizal M.Eng, secara resmi membuka rapat kerja (Raker) Unsyiah tahun 2018, dengan tema Peningkatan Kapasitas Layanan dan Efisiensi Menuju Universitas Syiah Kuala Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU) dan PTN-Badan Hukum di Gedung AAC Dayan Dawood.

Sebanyak 1.162 mahasiswa Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kabupaten Aceh Pidie. Prosesi pelepasan ini dilakukan oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dr. Ir. Alfiansyah Yulianur, BC., di halaman Biro Rektorat Unsyiah.

Rektor Universitas Syiah Kuala, Prof.Dr. Ir. Samsul Rizal, M. Eng, melantik anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM), Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), dan Ketua Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) tahun 2018 di Gedung AAC Dayaan Dawood.

23GALERI

EDISI 220 . FEBRUARI 2018

24 GALERI

Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) menganugerahkan gelar Doktor Honoris Causa (Dr HC) kepada Adnan Ganto di Gedung AAC Dayan Dawood.

EDISI 220 . FEBRUARI 2018

25GALERI

Rektor Universitas Syiah Kuala, Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng., melantik Dr. drg. Cut Soraya, M.Pd., Sp.KG sebagai Dekan Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) di Gedung AAC Dayan Dawood.

Rektor Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng, melantik profesor Prof. Dr. Muchlisin Z.A, S.Pi, M.Sc, sebagai Dekan Fakultas Kelautan dan Perikanan (FKP) periode 2018-2022. Pelantikan ini berlangsung di Lobi VIP Gedung AAC Dayan Dawood.

Unsyiah berpartisipasi dalam pameran di Gelanggang Mahasiswa, Universitas Sumatera Utara (USU), dalam rangka memeriahkan Rapat Kerja Nasional Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Rakernas Kemenristekdikti) 2018 yang berlangsung dari tanggal 16-17 Januari lalu,

26 RELIGIA

EDISI 220 . FEBRUARI 2018

dapat ditemukan di Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) yang dikenal sebagai kampus Jantung Hati Rakyat Aceh.

Setiap tahunnya, Unsyiah didatangi ribuan pemuda dari berbagai penjuru Aceh dan Indonesia. Mereka datang untuk menimba ilmu sebagai bekal hidup di masa depan. Bila dulu Bung Karno berkata, “Berikan aku sepuluh pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia,” sekarang

MempersiapkanGenerasi Muda yang Andal

Bapak Proklamator Indonesia, Bung Karno, pernah berkata dengan penuh semangat,

“Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia”. Ungkapan ini bila diresapi dapat menghadirkan semangat luar biasa dalam membangun bangsa terutama di Aceh yang sedang mengalami ujian dari segala sendi kehidupan. Semangat sama juga

ZAMAKHSYARI

PENGURUS MASJID JAMIK DARUSSALAM, UNSYIAH

27RELIGIA

EDISI 220 . FEBRUARI 2018

Unsyiah kedatangan ribuan pemuda unggul yang siap menimba ilmu.

Kehadiran para pemuda di kampus Unsyiah hendaknya dapat dimaknai bijaksana oleh seluruh civitas akademika. Diharapkan kehadiran pemuda ini bukan sekadar meramaikan suasana, tetapi juga sebagai tanggung jawab yang harus dimaknai dengan cerdas. Sebab kehadiran mereka merupakan potensi untuk membangun nusa, bangsa, dan agama.

Di sisi lain, keberadaan para pemuda di kampus Unsyiah dapat diibaratkan sebagai bibit unggul yang diharapkan dapat berkembang sesuai harapan. Sejalan dengan fakta tersebut, Islam juga menaruh perhatian terhadap pembinaan generasi muda seperti firmanNya

dalam Alquran surat Annisa ayat 9: Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh karena itu, hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar.

Dalam ayat tersebut, Allah Swt mengingatkan agar kita

mempersiapkan generasi yang kuat. Pemahaman generasi kuat bukan hanya pada fisik atau tubuhnya saja. Tetapi, ada yang lebih penting dari pada itu yakni kekuatan ilmu dan mental spiritual yang memadai. Sejarah telah membuktikan banyak orang yang kuat secara fisik, tetapi tidak memiliki ilmu dan mental spiritual dengan mudah ditaklukkan oleh kekuatan lain yang menyesatkan.

Unsyiah sebagai instansi yang menerima amanah dari ribuan orang tua hendaknya dapat merenungi ungkapan bijak dari Imam Asy Syafi’i. Beliau berkata, “Sesungguhnya pemuda itu distandarisasi dari kualitas ilmu dan ketakwaannya. Jika keduanya tidak melekat pada struktur kepribadiannya, maka ia tidak layak disebut pemuda”.

Bila kita merenungi ucapan Imam Asy Syafi’i di atas, maka sangat penting bagi Unsyiah untuk mengisi jiwa para mahasiswa dengan ilmu dan skill yang sesuai perkembangan zaman. Selain itu, perlu ditekankan nilai-nilai ketakwaan agar melekat pada setiap diri mahasiswa. Bila nilai-nilai tersebut sudah tertanam dalam jiwa mereka, maka bagaimanapun zaman berubah, insya Allah mereka akan sanggup menghadapinya dengan sukses dan selamat. Wallahu a’lam. (un)

Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia

28 PERSPEKTIF

EDISI 220 . FEBRUARI 2018

Andreas Kaplan dan Michael

Heanlain mengartikan media

sosial sebagai sebuah kelompok

aplikasi berbasis internet yang dibangun

berdasarkan ideologi dan teknologi Web

2.0 dan memungkinkan penciptaan dan

pertukaran user generated content. Jadi

media sosial merupakan wadah atau

media online yang bebas digunakan oleh

semua orang dengan syarat terkoneksi

dengan internet. Ada berbagai macam

bentuk media sosial seperti Facebook,

LINE, Twitter, Black Berry Massanger,

Instragram, Vlog, dan media sosial

lainnya. sosial juga menyajikan informasi yang up

to date setiap waktunya. Di media sosial

kita juga dapat melakukan interaksi jual-

beli secara online.

Namun, selain dampak positif yang telah

disebutkan di atas, banyak juga dampak

negatif yang telah terjadi. Contohnya

komunikasi di sekitar kita menjadi

lebih renggang. Sekarang ini, kita lebih

senang bermain dengan gadget daripada

menyapa langsung orang di sekitar.

Sehingga kita menjadi apatis atau acuh

tak acuh terhadap lingkungan sekitar.

Bisa kita lihat fakta yang berkembang

saat ini. Jika sekelompok anak muda

duduk bersama di suatu tempat, mereka

REKA HASTIA

MAHASISWI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA, UNIVERSITAS

SYIAH KUALA

Penyalahgunaan

Media Sosial

Penggunaan media sosial tidak mengenal

usia, kasta, hingga genre. Semua orang

bebas memiliki dan menggunakan

media sosial. Bahkan, murid SD juga bisa

menggunakan media sosial. Penggunaan

media sosial juga tidak ada batasan berapa

banyak media yang harus kita gunakan.

Media sosial memiliki dampak yang

sangat besar, baik dampak positif

dan negatif. Ditinjau dari dampak

positifnya, media sosial telah banyak

membantu mansyarakat. Baik itu dari

segi komunikasi, mendapatkan informasi,

mencari rezeki, dan lain sebagainya.

Dengan adanya media sosial informasi

juga lebih mudah didapatkan. Media

ayat 3 dapat dikenakan sanksi pidana

yang diatur di pasal 45 ayat 1. Selain

itu, bentuk penghinaan, menyebar

kebencian, hingga fitnah merujuk

pada pasal 310 ayat 1 dan pasal 311

ayat 1. Sedangkan penyalahgunaan

media komunikasi dan informasi

berhubungan dengan Undang-Undang

ITE no. 11 tahun 2008, sanksinya dapat

berupa 6 sampai 12 tahun penjara.

Begitulah hukum yang menyangkut

penyalahgunaan media sosial. Selain

itu, penyalahgunaan media sosial yang

terbaru adalah berkembangnya hoax.

Seharusnya kita sebagai pengguna tidak

menyajikan informasi yang belum jelas

informasinya. Diperlukan kehati-hatian

dan kroscek sebelum menyebarkan

sebuah informasi.

Dampak dari penyalahgunaan media

sosial sangatlah fatal, maka kita harus

mempertimbangkan setiap hal yang

akan kita lakukan. Sebab dampaknya

dapat merugikan banyak pihak, baik

itu diri sendiri maupun orang lain.

Kita pun diharapkan lebih bijak dalam

menggunakan media sosial, sehingga

dapat meminimalisir pengaruh buruknya.

(un)

29PERSPEKTIF

EDISI 220 . FEBRUARI 2018

lebih senang bermain dengan ponselnya

ketimbang berbincang dengan teman

di sampingnya. Sehingga bermain

ponsel menjadi tradisi baru bagi mereka.

Dampak negatif lainnya adalah kerap kali

terjadi penipuan, penghasutan, dan adu

domba lewat media sosial.

Penyalahgunaan media sosial dapat

berujung tindak pidana. Berbagai hal

penyalahgunaan media sosial seperti

pencemaran nama baik, menghina,

menfitnah, mengadu domba,

penyalahgunaan media komunikasi dan

informasi, dan lain sebagainya dapat

berakibat fatal. Semua penyimpangan

tersebut memiliki hukuman masing-

masing sesuai dengan ketentuan yang

berlaku. Hukum ini juga dikenal sebagai

cyber law atau hukum telematika atau

hukum dunia maya.

Hukuman pencemaran nama baik melalui

media sosial merujuk pada pasal 27

Penyalahgunaan media sosial dapat berujung tindak pidana. Berbagai hal penyalahgunaan media sosial seperti pencemaran nama baik, menghina, menfitnah, mengadu domba.

berbasis katalis struktur monolith. Sistem

reaktor ini adalah kombinasi antara

reaktor kolom gelembung aliran kebawah

(downflow bubble column-DBC) dan

struktur penyanggah monolith. Dalam

hal penggunaan monolith, isu yang perlu

dipecahkan adalah sistem pengumpanan

gas-cair ke dalam monolith. Persoalan ini

menjadi penting agar efektifitas kontak

gas-cair-padat dimaksimalkan.

Desain reaktor yang saya kembangkan

itu memungkinkan terbentuknya dispersi

gelembung gas dalam cairan yang relatif

homogen sebelum berkontak dengan

monolith. Ketika dispersi ini dikontakkan

dengan monolith, gelembung gas

memasuki saluran karena tekanan

30 RISET

PROF. DR. IR. MARWAN

GURU BESAR BIDANG ILMU TEKNIK REAKTOR DAN KATALISIS

FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS SYIAH KUALA

EDISI 220 . FEBRUARI 2018

Intensifikasi proses sangat penting

dalam penguatan industri processing

berbasis transformasi kimiawi. Prof.

Colin Ramshaw dari Cranfield University

(Inggris), mengartikan intensifikasi

proses sebagai suatu strategi untuk

mendapatkan pengurangan secara

drastis ukuran sebuah pabrik kimia

yang mampu mencapai tujuan produksi

tertentu dengan mereduksi ukuran unit

produksi mencapai 100 kali atau lebih

(Ramshaw, 1995). Melalui intensifikasi

proses, potensi peningkatan produktivitas

dicapai dengan rekayasa desain reaktor,

desain katalis, dan memanfaatkan

teknologi pendukung yang membuat

proses kimia menjadi lebih simpel dan

ramah lingkungan.

Intensifikasi Proses Melalui Rekayasa Reaktor Kimia untuk Meningkatkan Produktivitas dan Daya Saing Industri Kimia Nasional

Saya ingin berbagi pengalaman riset

terkait intensifikasi proses yang dapat

bermanfaat dalam penguatan teknologi

proses untuk industri farmasi dan

bioenergi nasional. Ada dua contoh

pendekatan intensifikasi yang sudah saya

teliti yakni, intensifikasi proses melalui

peningkatan laju perpindahan massa,

dan intensifikasi proses melalui aspek

perpindahan panas. Filosofi yang dipakai

antara lain mengendalikan proses pada

skala waktu sub-mikron atau sub-mikro

detik didalam sebuah reaktor.

Reaktor Monolith untuk Reaksi

Multifasa

Saya telah mengembangkan sistem

reaktor untuk reaksi gas-liquid-padat

transesterifikasi sehingga dalam waktu

singkat 5-10 menit dapat mencapai

konversi kesetimbangan dengan

perolehan biodiesel mencapai maksimal

96 persen (Marwan and Indarti, 2016).

Hasil ini menunjukkan konversi tertinggi

dapat dicapai pada waktu jauh lebih

singkat dan suhu reaksi lebih rendah

dibandingkan kondisi reaksi pada proses

pemanasan konvensional.

Kepentingan Intensifikasi Proses

dalam Industri Kimia Prioritas

Nasional

Pembangunan yang sedang dijalankan

pemerintah saat ini bertujuan untuk

mewujudkan masyarakat Indonesia yang

sejahtera secara merata dan berkeadilan.

Pemerintah melalui Kementerian

Perindustrian telah menetapkan 10

sektor industri prioritas mencakup sektor

industri farmasi dan industri hulu argo.

Sasaran yang ingin dicapai antara lain

ketersediaan teknologi produksi bahan

baku farmasi (sintesa kimia) dan efisiensi

produksi oleofood, oleokimia, dan

kemurgi berbasis teknologi bersih dan

hemat energi.

Hambatan utama dalam komersialisasi

biodiesel adalah masalah biaya produksi

yang masih tinggi termasuk bahan

bakunya sehingga tidak menjadi pilihan

pengguna. Metode produksi sekarang

umumnya menggunakan reaktor batch

besar. Harapan untuk menurunkan

biaya produksi dapat dilakukan dengan

proses kontinyu dan penggunaan

minyak nabati mentah seperti minyak

goreng bekas, atau memanfaatkan

minyak alga (Marwan dkk. 2016).

Inovasi teknologi proses produksi

31RISET

biodiesel melalui rekayasa reaktor kimia

masih berlanjut dan intensifikasi proses

melalui pemanfaatan katalis padat dan

microwave dapat menjadi alternatif

untuk mendukung penurunan biaya

produksi.

Pengembangan reaktor monolith-DBC

dengan reaksi model pembuatan butene-

1,4-diol sebagai salah satu bahan baku

industri farmasi dan riset pengembangan

reaktor microwave-monolith untuk

sintesa biodiesel memperlihatkan

adanya peluang intensifikasi proses

melalui pilihan desain reaktor yang lebih

simpel untuk mencapai tujuan reaksi.

Dengan penguasaan pengetahuan dan

teknologi beorientasi pada intensifikasi

proses, kita semua sangat berkeinginan

Universitas Syiah Kuala dapat berperan

dalam pengembangan teknologi proses

yang mendukung penguatan industri

prioritas nasional seperti industri farmasi

dan industri hulu argo di Indonesia dan

lingkungan regional.

*Tulisan Riset di atas diambil dari pidato

Prof. Dr. Ir. Marwan, pada Sidang Terbuka

Pengukuhan Guru Besar di Universitas

Syiah Kuala, Kamis (30/11/2017).

EDISI 220 . FEBRUARI 2018

hidrodinamis dari fluida cairan yang

mengalir, sehingga terbentuk aliran

gas-cair yang mendekati aliran Taylor

di dalam saluran-saluran kecil monolith

sebagaimana diamati dengan metoda

magnetic resonance imaging (MRI).

Dalam reaksi hidrogenasi butyne-1,4-diol

menjadi 2-butene-1,4-diol dengan katalis

palladium, reaktor monolith-DBC mampu

menghasilkan laju reaksi yang hampir

empat kali lebih tinggi dibandingkan

dengan sistem reaksi konvensional

dengan selektivitas mencapai 97 persen

(Marwan and Winterbottom, 2003).

Reaktor Microwave untuk Produksi

Biodiesel

Riset yang saya lakukan juga menelaah

upaya untuk memanfaatkan katalis padat

dari bahan alam dan bahan buatan,

namun perlu teknik untuk mengatasi

kendala reaktivitas rendah. Kombinasi

reaktor microwave dan katalis padat

menjadi upaya selanjutnya untuk

mengembangkan sistem reaktor yang

dapat mendukung intensifikasi proses

produksi biodiesel dengan katalis padat.

Untuk mengatasi kendala pemisahan

katalis homogen sekaligus meniadakan

tahap pemisahannya dari produk reaksi,

penggunaan katalis padat menjadi

sasaran utama. Dua katalis padat yang

telah diuji kinerjanya di bawah pengaruh

iradiasi microwave yakni katalis Ca(OH)2

dari kulit kerang dan katalis serbuk

monolith.

Efektivitas Ca(OH)2 dari kulit kerang

Cryotopleura costa sebagai katalis telah

diuji dalam produksi biodisel dari minyak

sawit. Katalis Ca(OH)2 kulit kerang ini

secara efektif mampu berperan dalam

Hambatan utama dalam komersialisasi biodiesel adalah masalah biaya produksi yang masih tinggi termasuk bahan bakunya sehingga tidak menjadi pilihan pengguna.

Kumpulan PuisiSurya Kurniawan

32

EDISI 220 . FEBRUARI 2018

KREATIF

Isyarat Parau Jiwa

Inilah angin yang setia dalam genggamanku

Menunggu senja yang mengail anak malam, aku

Kedua ruas tangan telah ditahan mata cahaya

Kuperkenalkan; kepadamu

Angin itu telah dipenjarakan pasukan senja

Kenangkanlah kepadaku kutuk dan sumpah dahulu

Tidur dihantarkan pahitnya angin malam

Sehelai bunga padi yang dahulu menyampaikan rasa dukanya

Inilah diam yang setia dalam diriku

Kata berada dalam gamitan melipat dirinya kembali

Kita berada dalam diam yang khusyuk pada gemarnya

Barangkali kaki tak percaya tanah yang setiap waktu dipijaknya

Ia ragu ada yang berbohong dan menyuap jiwa-jiwa

Perkenalkanlah senyap yang setia menahan teriakanku

Ia bersila duduk di atas seribu kata yang menunggu diruapkan

Bunyi seruling telah melengkapkan senyapnya

Seberapapun gurauan angin-angin tiada sanggup melawan

Ia kokoh berdiri, berpijak dilawan sendiri

Inilah sunyi yang setia menampar-nampar tubuhku

Ia tertawa menggila, waktu berjalan saja

Dipelukan sang sunyi aku bernyanyi sepi

Inilai sepi yang setia mengabdi di diriku

Sehelai ramai hilang dari tubuhnya

Lepas …

Banda Aceh, 6 Januari 2018

Dalam Kata: Sebuah Negeridi Ujung Jurang

Kata-kata dalam negeriku

Negeriku dalam kata

Akrab membaui di halu pagi lengkap dengan

delir angin yang gemar menanti

Negeriku dalam kata

Meruapkan arti hidup atas pejuangan dan persaksian; di

matanya

Di mata dua anak nelayan yang habis disentuh nafas lautan

Anak ombak membayang di wajahnya

Khusyuk berkelakar menuntun hari kepada senja

Bercerita kota-kota di negerinya

Tentang,

Jiwa gagah yang beradu mantra-mantra Tuhan dari bibirnya

Petua berpeci yang melingkarkan zikir di tangannya

Anak yang berkepang dua di kepalanya

Ayah yang berpancar lilin dan dupa di matanya

Angin pun meranggas pada badan anak nelayan, sebab belum

tuntas jaring terbuang.

Terbuang dari mantra-mantra Tuhan

Terbuang dari zikir di tangan

Terbuang dari dupa-dupa yang meruahkan wangi

Negeriku dalam kata

Meruapkan arti hidup atas pejuangan dan persaksian; di

matanya

MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA, FAKULTAS KEGURUAN DAN

ILMU PENDIDIKAN, UNSYIAH

33KREATIF

EDISI 220 . FEBRUARI 2018

Di mata sepasang gagak dan merpati

Siul dalam kebisuan mereka khusyuk bercerita,

Gadis-gadis yang tak lagi merangkulnya dijerat pandang wajah

bertudung

Gadis-gadis yang tak lagi menari dengan piring-piring dan suara

tepuk dari tangannya

Berjalan tanpa dosa dilangkahnya di depan mata mereka

Sedang seorang tua berdiri merangkul sepasang burung gagak

dan merpati

Mari bernyanyilah, bergembira, bersukaria, menari di atas taring-

taring kata yang setia terucap: di bibirnya,

Menarilah di atas cakar-cakar perlakuan dari tubuhnya, biarlah

darah menumpah di tanah merdeka, Biarlah …

Biar wanita-wanita bertukar lelah dengan ladang

Biar mereka berpijak lumpur sampai petang

Menunggu matahari ditampar malam

Sementara lelaki lelap dengan mimpinya di bawah kayu bambu

rumah tua

Negeriku dalam kata

Meruahkan arti hidup atas pejuangan dan persaksian; di

matanya berkata

“Sebab belum tuntas jiwa berdamai dengan raga ini, mata air

mataku menangis, ambil dan minumlah dari air-air suciku yang

lain, biar hilang kekotoran dari jiwaku,”

Negeriku dalam kata

Akrab membaui di halu pagi lengkap dengan

Delir angin yang gemar menanti

Jiwa yang pongah berdiri di atas tubuhnya

Di hulu subuh dan rembang senja

Tiada tengadah, tiada termanggu

Damai dan cinta menjadi batu

Dermaga teduh hanya bermain dengan hantu-hantu.

Puisi ini berhasil meraih juara 1 penulisan puisi SELEKSIMI tingkat

Universitas Syiah Kuala mewakili FKIP.

Banda Aceh, 9 November 2017

Elegi, Sayang

Aku rapuh, sayang

Kau tampakkan taring-taringmu di dua mataku

Kau menumpuk duka, sayang

Aku terdiam, menari di atas dukaku

Untungnya duka masih setia menemaniku

Kau menyudutkan hatiku, sayang

Angin bilang kau yang mengirimkannya untuk melilitku dalam

gigil dinginnya

Aku berdiri di sini, menatap kota kita yang sudah senja

Kau mencakarku, sayang

Dengan kuat jemarimu dan mulut yang siap

Menghisap darah yang keluar dari tubuhku

Kau terlalu semangat, sayang

Aku bersembunyi dengan istri dan anak-anakku

Di bawah jembatan dan daun-daun pisang yang menghadang

air hujan ke tubuh kami

Jangan seperti itu, sayang

Kami masih mencintaimu.

Banda Aceh, 6 Januari 2018

EDISI 220 . FEBRUARI 2018

34 GALERI

EDISI 220 . FEBRUARI 2018

Saat ini, tantangan mahasiswa di

era millennial semakin kompleks.

Perkembangan teknologi informasi

dan komunikasi membawa perubahan

cepat di segala bidang, termasuk di

dunia pendidikan. Pendidikan yang

baik merupakan investasi masa depan

bagi mahasiswa dalam menumbuhkan

kreatifitas, mandiri, dan inovasi. Agar

hal tersebut terarah dan dapat diawasi,

dibutuhkan peran aktif orang tua dan

pendidik.

Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) sebagai

institusi pendidikan tinggi terus berupaya

melahirkan generasi inovatif, mandiri,

dan terkemuka. Ini bertujuan untuk

meningkatkan pendidikan, penelitian,

serta pengabdian masyarakat.

Unsyiah pun terus berupaya

meningkatkan kualitas, salah

satunya dengan menambah hasil

riset dan publikasi jurnal. Selain itu,

juga ditingkatkan fasilitas gedung

pendidikan, sertifikasi proses pengujian

di laboratorium, keterbukaan informasi

publik, sistem manajemen dan tata

kelola, beasiswa, serta peningkatan

kerjasama nasional dan internasional.

Hal tersebut diharapkan menjadi

bekal mahasiswa untuk memperoleh

pendidikan yang berkualitas dengan

menjunjung tingii nilai agama dan

budaya, sehingga menjadi profesional

dalam dunia kerja.

35GALERI

36

EDISI 220 . FEBRUARI 2018

GALERI

EDISI 220 . FEBRUARI 2018

37GALERI

EDISI 220 . FEBRUARI 2018

38 FAKULTAS

Selain mengikuti ujian tertulis di

Seleksi Bersama Masuk Perguruan

Tinggi Negeri (SBMPTN), calon

mahasiswa baru juga wajib mengikuti

ujian keterampilan untuk bidang

tertentu. Di Unsyiah, ada dua program

studi (prodi) yang mengharuskan calon

mahasiswa mengikuti ujian keterampilan,

yaitu prodi Pendidikan Jasmani,

Kesehatan, dan Rekreasi (Penjaskesrek),

dan prodi Pendidikan Seni. Kedua prodi

ini bernaung di bawah Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan (FKIP).

Saat ditemui Warta Unsyiah, Senin

(12/2), Sekretaris Prodi Penjaskesrek,

Ifwandi, S.Pd, M.Pd., membenarkan hal

ini. Ujian keterampilan secara nasional

menentukan kelulusan mahasiswa. Ujian

ini juga menjadi pembeda dengan prodi

lain setelah ujian tertulis.

“Persentase nilai kelulusan terdiri atas 50

persen ujian tulis dan 50 persen dari ujian

keterampilan. Jika ini memadai otomatis

mahasiswa bersangkutan akan lulus,”

sebutnya.

Ujian keterampilan dimaksudkan untuk

menjaring mahasiswa yang berkompeten

sesuai prodi yang dipilihnya. Seperti

di prodi Penjaskesrek yang setiap

mahasiswanya harus mendapatkan

rekomendasi sehat dari dokter melalui

berbagai tes. Para mahasiswa harus

memiliki fisik yang sehat, terutama

kesehatan paru dan tekanan darah.

“Tahap selanjutnya adalah tes

kemampuan dasar berupa uji

kemampuan kondisi fisik, daya tahan,

ketahanan jantung, paru-paru, dan tes

kelincahan.”

Tahapan ini perlu diikuti calon

mahasiswa berdasarkan ketentuan

Panduan Operasional Baku (POB)

ujian keterampilan yang dikeluarkan

Kementerian Riset, Teknologi, dan

Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) RI.

Prodi Penjaskesrek berharap mampu

menjaring mahasiswa sehat yang

nantinya dapat menjadi atlet atau

pengajar olahraga yang baik. Tentu saja

ini harus didukung dengan nilai akademik

yang memadai. Selain itu, untuk

memudahkan Unsyiah mengikutsertakan

mahasiswanya dalam ajang turnamen

olahraga, sekaligus membina mereka

menjadi atlet profesional.

Sementara itu, Koordinator Prodi

Pendidikan Seni, Dr. Ari Palawi, S.Sn.,

Program Studi Penjaskesrek dan Pendidikan Seni Menguji Keterampilandi Bidang Khusus

EDISI 220 . FEBRUARI 2018

39FAKULTAS

M.A., saat dijumpai Warta Unsyiah

secara terpisah juga mengungkapkan

hal senada. Ia menjelaskan saat ini masih

banyak anggapan dari masyarakat yang

melihat ujian keterampilan sebatas

pelengkap ujian tertulis. Padahal ada

perbedaan jelas antara ujian tertulis

dengan ujian keterampilan, sebab inilah

yang membedakan lembaga kursus

dengan lembaga pendidikan tinggi.

Ari Palawi juga menjelaskan saat

ini dunia seni di pendidikan tinggi

dibagi menjadi dua orientasi, yaitu

non-kependidikan dan kependidikan.

Orientasi non-kependidikan bertujuan

untuk melahirkan pencipta seni, penyaji

seni, pengelola seni, bahkan peneliti seni.

Sementara kependidikan bertujuan untuk

melahirkan pendidik seni yang memiliki

kompetensi pendidikan seni.

“Bahkan pendidik seni bisa melahirkan

pencipta seni, penyaji seni, pengelola

seni, dan peneliti seni,” kata Ari di ruang

kerjanya.

Saat ini, prodi Pendidikan Seni Unsyiah

memiliki bidang konsentrasi seni rupa,

tari, teater, dan musik. Para mahasiswa

diberi kebebasan untuk memilih bidang

konsentrasi tersebut. Saat memilih

prodi ini, para calon mahasiswa juga

diharuskan mengikuti wawancara dan tes

keterampilan seni. Kemampuan mereka

menguasai salah satu kesenian Aceh

menjadi poin khusus penilaian.

Melalui ujian keterampilan, prodi

Pendidikan Seni berharap calon

mahasiswa siap untuk berbagi ilmu. Selain

itu, untuk melihat komitmen mahasiswa

dalam minat dan menghargai seni. Ari

dan tim juga akan melakukan sosialisasi ke

sekolah-sekolah guna mendekatkan prodi

Pendidikan Seni ke calon mahasiswa baru.

“Calon mahasiswa semestinya tidak

melihat seni sebatas hiburan, tetapi seni

sebagai disiplin ilmu yang memiliki nilai

untuk mendewasakan orang agar lebih

beradab.”

Meski telah mengikuti serangkaian seleksi

ujian keterampilan, kelulusan calon

mahasiswa di SBMPTN tetap tergantung

dengan nilai yang diperoleh. (mr)

40 ENGLISH

EDISI 219 . JANUARI 2018

Cu

t N

ad

a N

ab

ila

Investment forMillennials in Globalized Era

NAMECut Nada Nabila

ADUCATIONAL BACKGROUDInternational Accounting Program, Faculty of Economics and Business, Syiah Kuala University

PLACE, DATE OF BIRTHBandung, November 9th, 1998 ACHIEVEMENTS :• The Winner for Environmental Ambassador of

Banda Aceh 2014• Runner-up I for Environmental Ambassador

of Aceh Province 2014• Third place for Article Writing Contest held

by Atjehpost and Mifa Bersaudara

ORGANIZATIONAL EXPERIENCE :• Coordinator of Accelerated English Society

(ACCES) 2016 – present• Volunteer in Sudah Dong (Anti-bullying campaign

movement) 2015 – present• Member of Aceh Environmental Ambassador

Forum 2014 – present• Vice President of Banda Aceh Children Forum

BIODATA

41ENGLISH

number of human resources in Indonesia itself. Consequently, millennials must be able to compete globally and take the opportunities in international market such as Singapore, Europe, Japan, and other countries.

Global competition forces us to have high standard and capability to succeed within the competition. This standard is different with the standard in our parents’ era because the challenge and threat are also different and more complex. Therefore, three required criteria are needed to get us survived in the competition, namely; (1) technical skill (e.g. accounting, law, agriculture, etc.), (2) personality (attitude and (3) tech-savvy. Knowledge obtained from formal education is not enough. There should be additional factor to support it which makes us different from other competitors and that is soft skills. Soft skills are skills that contribute in improving and supporting the other three criteria. Soft skills are not only about public speaking and time management but also how we behave while working in team, meeting new people, and eager to learn new things such as technology (e.g. software, devices, etc) because technology grows rapidly. If we are not aware about the development of technology, we will be left behind and replaced by the technology itself. With soft skills that we have enhanced from teamwork or organizational experiences, internet and technology will optimize our performance in implementing and showing our hard skill instead of replace our function. For instance, someone who academically performs well, if does not have ability to communicate effectively and avoid team working will hardly to survive compared to someone with

average knowledge background but can make other colleagues comfortable to work with him/her, welcome to differences, and accept criticisms for self-development. Another crucial point is that soft skills also include good foreign language proficiency. The more languages we master, the wider opportunities we can achieve.

In 1960, some scientists stated that children with foreign language proficiency had slow reaction and indicated disability. However, Mia Nacamulli, a communication specialist in New York found that learning more than one foreign language can enhance the structure of brain to be more active and can prevent Alzheimer and dementia until five years. From career prospective, those who have that particular skill get more attention from recruiters especially big companies who have branches operate in some other countries. Previously, English speaking skill was seen as preference and special competency, now, it is no longer an added-value skill but an obligatory and required by recruiters. It means that mastering English is not enough to convince the recruiters, thus, we have to master other languages to boost our value. Additionally, Arab, China, Japan, and Europe are the leading models in technology, economy, and education. If we can master the language of at least one of them, it is possible that we can reach the opportunity in those countries.

Millennials should hasten the preparation and expand the comfort-zone. Patience and consistency are the best vitamins to support the efforts. I believe, what we invest today, will bring many advantages that we can harvest in the future. (un)

Lately, Y generation (after X generation) or usually known as millennials is being trending topic around the globe starting from their lifestyle,

behavior, education, and not to mention, technology. Millennial generation is people born between 80’s until 2000’s (15 to 35 years old today. Some people gave criticisms while some others sent compliments at some points.

Millennial generation lives in digitalized era where technologies are more developed compared to what had been felt by previous generations. Unquestionably, this generation is more tech-savvy. In term of lifestyle, essentially, the dynamic of social condition that goes along with the development of technology lead to the changes in behavior and needs. That dynamism cannot be denied or even discarded. Generations after millennials will also transform depending on the changes that occurred in their era.

Living in such digitalized and globalized era is challenging for millennials. Competition force becomes stronger and tighter, now, we no longer compete regionally, or nationally, but globally. No more boundaries among countries mean wider spaces and choices for foreigners to enter and grab the opportunity in Indonesia’s market. This phenomenon is a warning signal for Indonesian youths who have population of more than 50% from the total population of Indonesian citizens. What a huge potential. However, if the potential does not aware and ready to face the global competition, anxiously, the available opportunities will not sufficient to absorb a huge

EDISI 220 . FEBRUARI 2018

44 MUTU

EDISI 216 . OKTOBER 2017EDISI 220 . FEBRUARI 2018

Karakter adalah cara berpikir dan berperilaku seseorang yang menjadi ciri khas dari tiap individu

untuk hidup dan bekerjasama, baik dalam keluarga, masyarakat dan negara. Karakter merupakan penggambaran tingkah laku yang dilaksanakan dengan menonjolkan nilai (benar-salah, baik-buruk) secara implisit ataupun eksplisit, nilai-nilai yang khas-baik (tahu nilai kebaikan, mau berbuat baik, nyata berkehidupan baik, dan berdampak baik terhadap lingkungan) yang terpatri dalam diri dan terejawantahkan dalam perilaku.

Karakter berbeda dengan kepribadian yang sama sekali tidak menyangkut nilai-

nilai. Karakter seseorang pada dasarnya terbentuk melalui proses pembelajaran yang cukup panjang. Karakter manusia tidaklah dibawa sejak lahir, karena karakter terbentuk oleh faktor lingkungan dan orang yang ada di sekitar lingkungan. Karakter terbentuk melalui berbagai proses pembelajaran yang didapatkan dari berbagai tempat seperti rumah, sekolah, dan juga lingkungan tempat tinggal. Pihak yang berperan dalam pembentukan karakter seseorang antara lain keluarga, guru, dan teman.

Secara psikologis dan sosiologis manusia memiliki beberapa unsur yang berkaitan dengan terbentuknya karakter. Unsur

MendesainKarakter Mahasiswa

DR. NUR WAHYUNIATI, M.IMUN

PUSAT PENGEMBANGAN PENDIDIKAN, LEMBAGA PENGEMBANGAN

PENDIDIKAN DAN PENJAMINAN MUTU (LP3M) UNSYIAH/DOSEN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNSYIAH

45MUTU

EDISI 216 . OKTOBER 2017EDISI 220 . FEBRUARI 2018

tersebut menunjukkan bagaimana karakter seseorang. Unsur tersebut diantaranya: sikap, emosi, kepercayaan, kebiasaan dan kemauan, konsepsi diri (self-conception).

Pembentukan karakter merupakan salah satu komponen penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Perguruan tinggi harus memiliki komitmen untuk mendukung program pemerintah tersebut. Lembaga pendidikan menjadi sarana strategis bagi pembentukan karakter bangsa karena memiliki struktur, sistem, dan perangkat yang tersebar di seluruh Indonesia dari daerah sampai pusat. Berdasarkan hasil deklarasi DAKAR (Senegal, April 2000), terdapat lima poin hasil pendidikan yang diharapkan di abad 21, yaitu:

1. Tangguh menghadapi tantangan 2. Kritis dan mampu memilih3. Mengenal dan mampu memecahkan

masalah 4. Kreatif dan imajinatif 5. Memperhatikan lingkungan (keluarga,

masyarakat, negara dan dunia).

Pendidikan karakter di perguruan tinggi merupakan suatu sistem penanaman nilai-nilai perilaku (karakter) kepada warga kampus yang meliputi komponen: pengetahuan, komitmen melakukan tindakan dan kebiasaan bertindak sesuai nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia paripurna (insan kamil).

Pendidikan karakter di perguruan tinggi perlu melibatkan berbagai komponen terkait yang didukung oleh proses pendidikan itu sendiri, yaitu isi kurikulum,

proses pembelajaran dan penilaian, pengelolaan kampus, pelaksanaan aktivitas atau kegiatan mahasiswa di kampus, pemberdayaan sarana prasarana, dan etos kerja seluruh warga kampus. Berbagai upaya harus dilakukan agar implementasi pendidikan karakter dapat berhasil dengan maksimal.

Upaya untuk mewujukan pendidikan karakter dapat dilaksanakan melalui:1. Kegiatan pokok: pengintegrasian

pendidikan karakter dalam perkuliahan, dan membangun budaya kampus (kultur) berkarakter.

2. Kegiatan pendukung: seminar, pelatihan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan bentuk-bentuk kegiatan lainnya.

Berbagai upaya harus dilakukan agar implementasi pendidikan karakter dapat berhasil dengan maksimal. Cara itu dapat ditempuh dengan pengintegrasian nilai-nilai karakter ke dalam pendidikan (intra dan ekstra kurikuler) dengan mensinergikan pendidikan, penelitian dan pengabdian serta pengembangan kultur kampus di tingkat universitas, fakultas, jurusan/prodi, biro, lembaga, UPT, organisasi

kemahasiswaan, dan unit kerja lainnya.

Untuk mewujudkan lulusan yang mampu berdaya saing di tingkat regional, Universitas Syiah Kuala harus bergerak dan segera mendesain strategi pengembangan karakter mahasiswa secara lebih terstruktur. Seluruh stakeholders Unsyiah harus memiliki rasa kebersamaan dan kesadaran kolektif terkait penting dan mendesaknya kebutuhan akan adanya grand design atau road map pembentukan karakter mahasiswa Unsyiah. Nilai-nilai karakter mahasiswa Unsyiah harus dirumuskan dan harus dapat direalisasikan dalam sikap dan perilaku, serta perlu diprioritaskan nilai-nilai karakter tertentu guna memudahkan implementasi.

Pusat Pengembangan Pendidikan LP3M Unsyiah sebagai salah satu unit kerja yang sangat concern dengan hal ini telah menginisiasi adanya workshop grand design pendidikan karakter mahasiswa Unsyiah sebagai cikal bakal strategi pengembangan karakter mahasiswa yang lebih sistematis dan terintegrasi. Mari kita jadikan tahun 2018 sebagai tahun pengembangan karakter mahasiswa, demi Unsyiah yang lebih baik. (un)

EDISI 220 . FEBRUARI 2018

46 ASPIRASI

EDISI 220 . FEBRUARI 2018

47ASPIRASI