Menjadi Guru Profesional
Transcript of Menjadi Guru Profesional
1
GURU PROFESIONAL
Arief rahman.sMakassar 2009
Pengertian Profesionalisme Guru
Profesionalisme berasal dari kata profesi yang artinya suatu bidang pekerjaan
yang ingin atau akan di tekuni oleh seseorang. Profesi juga diartikan sebagai suatu
jabatan atau pekerjaan tertentu yang mensaratkan penagatahuan dan keterampilan
kuhusus yang di perloh dari pendidikan akademis yang intensif (Webstar,1989).
profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seorang dan menjadi
suimber penghasilan kehidupan yang memerlukan ke ahlian,kemahiran,etau kecakapan
yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan
profesi(UU Nomor 14 Tahun 2005 Tentang guru dan Dosen).
Profesionalisme guru merupakan kondisi, arah, nilai, tujuan dan kualitas suatu
keahlian dan kewenangan dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang berkaitan
dengan pekerjaan seseorang yang menjadi mata pencaharian.Profesionalisme guru yang
dimaksud dalam skripsi ini adalah guru Fiqih yang profesional. Adapun guru profesional
itu sendiri adalah guru yang berkualitas,berkompetensi,dan guru yang dikehendaki untuk
mendatangkan prestasi belajar serta mampu mempengaruhi proses belajar mengajar
siswa, yang nantinya akan menghasilkan prestasi belajar siswa yang lebih baik.
Berdasarkan defenisis diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa profesi adalah suatu
keahlian (skill) dan kewenangan dalam suatu jabatan tertentu yang mensaratkan
kompetensi (pengatahuan,sikap,dan keterampilan)secara khusus yang diperoleh dari
pendidikanakademis yang intensif . Suatu pekerjaan profesional memerlukan persaratan
khusus yakni:
1. Menuntut adanya keterampilan berdasarkan konsep dan teori ilmu pengatahuan
yang mendalam
2. Menekankan pada suatu keahlian dalam bidang tertentu sesuai dengan bidang
profesinya,
3. Menentukan adanya tingkat pendidikan yang memadai,
4. Adanya kepekaan terhadap dampak kemasyarakatan dari pekerjaan yamg
dilaksanakan,
2
5. Memungkinkan perkembangan sejalan dengan dinamika kehidupan,
Adapun kualitas profesionalisme di tunjukan oleh lima sikap,yakni:
1. Keinginan untuk selalu menampilkan prilaku yang mendekati standar ideal,
2. Meningkatkan dan memelihara cita profesi,
3. Keinginan utuk senatiasa mengejar kesempatan pengembangan profesional yang
dapat meningkatkan dan memperbaiki kualitas pengatahuan dan keterampilan,
4. Mengajar kualitas dan cita –cita dalam profesi ,
5. Memiliki kebanggan terhadap profesinya.
Sementara itu,sifat-sifat guru yang baik adalah;
1. Bersikap adil.
2. Percaya dan suka kepada murid-muridnya.
3. Sabar dan rela berekorban .
4. Memiliki wibawa di hadapan peserta didik.
5. Penggembira.
6. Bersikap baik terhadap guru-guruyang lainnya.
7. Bersikap baik terhadap masyarakat.
8. Benar-benar menguasai mata pelajaran.
9. Suka dengan mata pelajaran yang diberikanny.
10. Berpengatahuan luas.
Untuk dapat menjadi seorang guru yang memiliki kompetensi maka diharuskan
memilki kemampuan untuk mengembangkan tiga aspek kompetensi yang ada pada dirinya
yaitu :
1. Kompetensi pribadi
2. Kompetensi profesional,
3. Kompetensi kemasyarakatan,
Kompetensi yang harus dimiliki oleh guru ialah;
Pertama : Memiliki pengatahuan tentang belajar dan tingkahlaku manusia
Kedua : Mempunyai sifat yang tepat tentang diri sendiri,sekolah rekan sejawat,dan
bidang studiyang di binanya.
3
Ketiga : Mempunyai keterampilan mengajar,keterampilan mengajar adalah sejumlah
kompotensi guru yang memiliki kinerja secara profesional.
Berkaitan dengan kompetensi ,ada sepuluh komponenyang harus dimiliiki oleh seorang
guru, yakni :
1. Kemampuan menguasai bahan pengajaran yang disampaikan.
2. Kemampuan dalam mengelolah program belajar mengajar.
3. Kemampuan mengelolah kelas.
4. Kemampuan menggunakan media/sumber belajar.
5. Kemampuan menguasai landasan – landasan pendidikan.
6. Kemampuan mengelolah interaksi belajar mengajar.
7. Kemampuan menilai prestasi siswa untuk kependidikan pengajaran.
8. Kemampuan mengenal funsi dan program pelayanan bimbingan dan penyuluhan.
9. Kemampuan mengenal dan menyelengarakan adminbistrasi pendidikan.
10. Kemampuan memahami dan menafsirkan hasil-hasil penelitian guna keperluan
mengajar.
Sementara itu depertemen pendidikan di amerika Serikat menggambarkan bahwa guru
yang baik dalah dengan ciri-ciri sebagai berikut;
1. Guiru yang baik adalah guru yang waspada secara profesional.
2. Mereka yakin akan nilai atau manfaat pekerjaannya.
3. Mereka tidak lekas tersinggung oleh larangan – larangan dalam hubungannya
dengan kepribadian yang di kemukakan oleh beberapa orang untuk
menggambarkan profesi keguru.
4. Mereka memiliki seni dalam hubungan – hubungan manusiawi yang di
perbolehkannya dari pengamatanya tentang bekerjanya psikologi,biologi,dan
antropologi kultural di dalam kelas.
5. Mereka berkainginan untuk terus tumbuh.
Sifat –sifat atau karesteristik guru- guru yang disenangi oleh para siswa adalah guru-
guru yang:
1. Demokrasi, yakni guru yang memberikan kebebasan kepada anak di samping
mengadakan pembebasan-pembebasan tertentu,tidak bersifat otoriter,dan
memberikan kesempatan pada siswa untuk beperan serta dalam berbagai kegiatan.
4
2. Suka bekerja sama,yakni guru yang bersikap saling memberi dan saling menerima
serta dilandasi oleh kekeluargaan dan toleransi yang tinggi.
3. Baik hati ,yakni suka memberi dan berkorban untuk kepentingan anak didiknya,
4. Sabar, yakni guru yang tidak suka marah.
5. Adil, yakni tidak membeda –bedakan anak didik.
6. Konsisten,yakni selalu berkata dan bertindak sama sesuai dengan ucapannya.
7. Bersifat terbuka,yahni bersedia menerima kritik dan saran.
8. Suka menolong,yahni siap membantu anak –anak yang mengalami kesulitan atau
masalah tertentu
9. Ramah –tamah,yakni mudah bergaul dan disenagi oleh semuah orang .
10. Suka humar,yakni pandai membuat anak anak menjadi gembira dan tidak tegang
atau terlalu serius.
11. Memiliki berbagai macam ragam minat agar dapat merangsang siswa dan dapat
melayani berbagai minat anak.
12. Menguasai bahan pengajaran ,dapat menyampaikan bahan pengajaran dengan
lancar dan menumbuhkan semangat di kalangan anak.
13. Frleksibel,yakni tidak kaku dalam bersikap dan berbuat serta pandai menyusuaikan
diridengan linkungan anaknya.
14. Menaruh minat yang baik kepada siswa,yakni peduli dan perhatian terhadap minat
siswa.
Adanya komponen –komponen yang menunjukan kualitas mengajar akan lebih
memudahkan para guru untuk terus meningkatkan kualitas mengajar.dengan demikian
berartyi bahwa setiap guru itu memungkinkan untuk tidak dapat memiliki kompetensi
mengajar secara baik dan menjadi seorang guru yang bermutu.
5
PENUTUP
KESIMPULAN
Alasan penulis mengambil judul makala ini adalah: Pertama, penulis sangat
tertarik dengan pembahasan yang berkaitan dengan masalah profesionalisme guru. Karena
penulis berpendapat bahwa profesionalisme guru dalam pendidikan sangat berpengaruh
terhadap proses kegiatan belajar mengajar.
Profesionalisme guru merupakan kondisi, arah, nilai, tujuan dan kualitas suatu
keahlian dan kewenangan dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang berkaitan
dengan pekerjaan seseorang yang menjadi mata pencaharian. Profesionalisme guru yang
dimaksud dalam skripsi ini adalah guru Fiqih yang profesional. Adapun guru profesional
itu sendiri adalah guru yang berkualitas, berkompetensi, dan guru yang dikehendaki untuk
mendatangkan prestasi belajar serta mampu mempengaruhi proses belajar mengajar siswa.
SARAN
Tidak kompetennya seorang guru dalam penyampaian bahan ajar secara tidak
langsung akan berpengaruh terhadap hasil dari pembelajaran. Karena proses pembelajaran
tidak hanya dapat tercapai dengan keberanian, melainkan faktor utamanya adalah
kompetensi yang ada dalam pribadi seorang guru. Keterbatasan pengetahuan guru dalam
penyampaian materi baik dalam hal metode ataupun penunjang pokok pembelajaran
lainnya akan berpengaruh terhadap pembelajaran.
Padahal siswa ini adalah sasaran pendidikan yang dibentuk melalui bimbingan,
keteladanan, bantuan, latihan, pengetahuan yang maksimal, kecakapan, keterampilan, nilai,
sikap yang baik dari seorang guru. Maka hanya dengan seorang guru profesional hal
tersebut dapat terwujud secara utuh, sehingga akan menciptakan kondisi yang
menimbulkan kesadaran dan keseriusan dalam proses kegiatan belajar mengajar. Dengan
demikian, apa yang disampaikan seorang guru akan berpengaruh terhadap hasil
6
pembelajaran. Sebaliknya, jika hal di atas tidak terealisasi dengan baik, maka akan
berakibat ketidak puasan siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar.
DAFTAR PUSTAKA
Kunandar, S.Pd., M.Si. 2007. Guru profesiona. implementasi kurikulum tingkat satuan
pendidikan (KTSP). Jakarta: Raja Grafindo Persada,.
Aqib, Zainal. 2002. Profesional Guru Dealam Pembelajaran.Surabaya: Insan
Cendekiawan.
Ibrahim, Muslimin. 2000. Pembelajaran Kooperatif, Surabaya ;University Perss.