Makalah Profesional Guru

26
PROFESIONALISME GURU DALAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN MAKALAH Disusun Oleh: Elin Herlina Program Studi: Pendidikan Agama Islam KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)

description

makalah tentang profesional guru

Transcript of Makalah Profesional Guru

Siapakah Pemelajar itu

PROFESIONALISME GURU DALAM PENGEMBANGAN PENDIDIKANMAKALAH

Disusun Oleh:

Elin Herlina

Program Studi:

Pendidikan Agama Islam

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)

PERSATUAN UMMAT ISLAM (PUI)

MAJALENGKA RAJAGALUH

2015KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT., karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah berjudul Profesionalisme Guru dalam Pengembangan Pendidikan.

Makalah Profesionalisme Guru dalam Pengembangan Pendidikan disusun dalam upaya menunjang serta meningkatkan proses belajar mengajar, sehingga diharapkan mencapai hasil yang maksimal

Demikian makalah Profesionalisme Guru dalam Pengembangan Pendidikan penulis susun dengan sebaik mungkin. Semoga bermanfaat untuk kita semua. Penulis memohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan makalah ini, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dalam upaya meningkatkan mutu makalah selanjutnya.

Majalengka, Februari 2015

PenulisDAFTAR ISI

Hal

Kata Pengantar1

Daftar Isi2

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang3

Rumusan Masalah3

Tujuan4

BAB II PEMBAHASAN

Guru Adalah Seorang Pembelajar4Karakteristik Guru Sebagai Seorang Pembelajar5Tugas Guru Sebagai Seorang Pembelajar5Peran Guru Sebagai Seorang Pembelajar6Profesionalisme Guru8Guru Profesional 11Profesionalisme Dibangun Oleh Unsur Kompetensi13Tugas Profesional 15Kriteria Guru Profesional15BAB III PENUTUP

Kesimpulan17Daftar Pustaka18BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Sebagai ikhtiar untuk mencapai tujuan Pendidikan Nasional seperti yang telah diamanatkan dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya maka sangat dibutuhkan peran pendidik yang profesional. Sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, jabatan guru sebagai pendidik merupakan jabatan profesional. Oleh sebab itu guru dituntut agar terus mengembangkan kapasitas dirinya sesuai dengan perkembangan jaman, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kebutuhan masyarakat termasuk kebutuhan terhadap sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki kapabilitas untuk mampu bersaing baik di forum regional, nasional maupun internasional.

Namun pada kenyataanya, banyak ditemui menjadi guru seperti pilihan profesi terakhir. Kurang bonafide, jika sudah tidak ada lagi pekerjaan yang maka profesi sebagai guru yang menjadi pilihan. Bahkan guru ada yang dipilih secara asal, yang penting ada yang mengajar. Padahal guru adalah operator sebuah kurikulum pendidikan.Ujung tombak pejuang pemberantas kebodohan. Bahkan guru adalah mata rantai dan pilar peradaban dan benang merah bagi proses perubahan dan kemajuan suatu masyarakat atau bangsa.1.2 Rumusan MasalahAdapun materi mengenai profesionalisme guru dalam pengembangan pendidikan yang akan diuraikan pada bab pembahasan terbatas pada:

1.2.1 Siapakah seorang pembelajar itu?1.2.2 Apa saja karakteristik guru sebagai seorang pembelajar?1.2.3 Apakah tugas guru sebagai seorang pembelajar?1.2.4 Apakah peran guru sebagai seorang pembelajar?

1.2.5 Apakah yang dimaksud dengan Profesionalisme Guru?1.2.6 Apakah tugas profesional guru?1.2.7 Apa saja kriteria Guru profesional?1.3 Tujuan

Tujuan pengambilan tema Profesionalisme Guru dalam makalah ini yaitu untuk menambah wawasan penulis dan pembaca dalam memahami :1.3.1 Guru sebagai pembelajar1.3.2 Karakteristik guru sebagai seorang pembelajar

1.3.3 Tugas guru sebagai seorang pembelajar

1.3.4 Peran guru sebagai seorang pembelajar1.3.5 Profesionalisme Guru

1.3.6 Tugas profesional guru1.3.7 Kriteria Guru profesional

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Guru Adalah Seorang PembelajarPembelajar atau yang umumnya kita kenal sebagai pengajar, pendidik, atau lebih umum disebut guru merupakan sebutan untuk seseorang yang dewasa secara psikologi, sehingga ia dapat memberikan pengalaman-pengalaman belajar kepada orang lain khususnya kepada peserta didik. Pembelajar juga merupakan komponen dari penting dalam kegiatan pendidikan, tanpa adanya seorang pembelajar kegiatan pendidikan sulit untuk dilaksanakan.Menurut Dewi S. Prawiradilaga (2007) dalam bukunya yang berjudul Prisip Desain Pembelajaran, pengajar merupakan istilah umum untuk seseorang ahli yang berprofesi sebagai guru, pendidik, dosen, instruktur, widyaiswara, pelatih, fasilitator.Namun, dalam konteks ini penulis akan mempersempit lingkup dari pembelajar, yaitu hanya untuk seorang guru.2.2 Karakteristik Guru Sebagai Seorang PembelajarSeorang pembelajar harus memiliki karakteristik atau sifat-sifat khas yang diperlukan dalam melaksanakan tugasnya sebagai seorang pembelajar yaitu:

2.2.1 Kematangan diri yang stabil

Seorang pemelajar harus mampu peserta didiknya, serta harus dapat memahami nilai-nilai kemanusian yang berkembang dalam lingkungannya. Sebelum memehami orang lain seseorang harus dapat memahami dirinya sendiri terlebih dahulu. Untuk itu dia harus memiliki kematangan diri yang stabil agar mampu memahami diri sendiri dan peserta didiknya.2.2.2 Kematangan sosial yang stabil

Seorang pemelajar harus memiliki jiwa sosialitas yang tinggi, sehingga mampu menjalin kerja sama dengan masyarakat. Serta memiliki pengetahuan yang cukup mengenai masyarakat sekitarnya. Sebab pada dasarnya segala pengalaman belajar yang akan diberikan pada peserta didik harus sesuai dengan nilai-nilai social yang berkembang pada masyarakat sekitar, agar kelak peserta didik dapat mengaplikasikan segala pengalaman belajar yang ia terima kepada masyarakat sekitarnya.2.2.3 Kematangan professional

Seorang pemelajar harus memiliki kemampuan untuk mendidik, artinya harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang latar belakang dan perkembangan anak didiknya. Sebab pada dasarnya setiap anak didik terlahir dengan kepribadian dan kemampuan belajar yang berbeda-beda. Ada anak yang terlahir dengan kemampuan belajar atau tingkat kecerdasan yang tinggi, namun di samping itu ada juga anak yang terlahir dengan kemampuan belajar yang rendah, atau bisa dibilang di bawah rata rata. Anak yang terlahir dengan kemampuan belajar yang rendah sering kali mengalami kesulitan dalam belajar seperti halnya kesulitan dalam memahami sesuatu, kesulitan dengan angka atau perhitungan, sukar untuk mengingat atau bahkan tidak bisa berkonsentrasi. Selain itu ada pula yang mengalami problem presepsi dan motorik yang menghambat mereka dalam meraih prestasi yang maksimal dalam belajar. Untuk itu seorang pemelajar harus mengetahi cara-cara mendidik yang tepat dan sesuai dengan kemampuan anak didiknya.2.3 Tugas Guru Sebagai Seorang PembelajarSeorang pembelajar dimanapun dia mengajar, memiliki tugas untuk menyajikan ilmu yang dimilikinya kepada peserta didik. Tugas pembelajar dapat dijabarkar sebagai berikut:

2.3.1 Tugas pembelajar sebagai profesi yaitu mendidik, mengajar dan melatih.

Mengajar dan Mendidik sekilas tampak sama saja, namun sebenarnya kegiatan mengajar lebih ditekankan pada penguasaan pengetahuan tertentu, sedangkan mengajar lebih ditekankan pada pembentukan manusia, artinya penanaman sikap dan nilai-nilai kemanusian. Jadi tanggung jawab guru atau seorang pembelajar tidak sebatas mengajar, namun juga harus dapat mendidik dan melatih siswanya.2.3.2 Tugas pembelajar dalam bidang kemanusiaanSeorang pembelajar harus dapat memotivasi anak didiknya dalam belajar, selain itu harus dapat menjadi sahabat atau kawan belajar baginya. Bukan malah menjadi musuh yang menakutkan untuk anak didiknya, sebab biasanya ketika pembelajar mampu menarik perhatian anak didiknya, disaat itulah ada peluang besar untuk memanipulasi kegiatan belajar menjadi kegiatan yang menyenangkan. Jadi seorang pembelajar harus mampu menyajikan materi belajar sebaik mungkin, sehingga menarik perhatian para peserta didik.2.3.3 Tugas pembelajar dalam bidang masyarakat

Pembelajar pada hakekatnya merupakan komponen strategis yang memilih peran yang penting dalam menentukan gerak maju kehidupan bangsa, yaitu mencerdakan kehidupan bangsa menuju pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang berdasarkankan pancasila. Jadi segala pengelaman belajar uang diberikan oleh pembelajar hendaknya sesuai degan tujuan nasional bangsa, yaitu membentuk karakteristik bangsa Indonesia yang utuh, yang memiliki jiwa pancasilais.Gambar 1. Bagan Tugas Guru Sebagai Pembelajar

2.4 Peran Guru Sebagai Seorang PembelajarPeran pembelajar tidak hanya sebatas sebagai sumber belajar atau pengajar yang memberikan materi ajar kepada peserta didiknya saja, namun peranan pembelajar dapat dirinci lebih luas lagi, diantaranya akan diuraikan sebagai berikut:

2.4.1 Peran pembelajar dalam proses belajar mengajar

Peranan dan kompetensi guru dalam proses belajar mengajar meliputi banyak hal, dan yang dianggap paling dominan, diklasifikasikan sebagai berikut:a. Sebagai demonstrator

Melalui peranannya sebagai seorang demonstator, pemelajar harus mampu menguasai materi atau bahan pelajaran yang akan diajarkannya kepada peserta didik. Selain itu harus mampu dan terampil dalam menjelaskan materi ajarnya dengan cara yang professional, sehingga peserta didik dapat menerima, memahami, dan menguasai ilmu pengetahuan sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Untuk menjadikan proses pembelajaran lebih terarah, maka seorang pemelajar harus mampu merumuskan kurikulum, satuan pelajaran, dan racangan pelaksaan pembelajaran, yang akan menjadi pendomannya dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.b. Sebagai pengelola kelas

Dalam peranannya sebagai pengelola kelas (learning manager. Pembelajar harus ampu mengelola kelas sebagai lingkungan yang kondusif untuk terjadinya kegiatan belajar mengajar. Lingkungan ini harus diorganisasi (diatur dan diawasi) agar kegiatan-kegiatan belajar bisa lebih terarah kepada tujuan pendidikan. Tujuan umum pengelolaan kelas adalah menyediakan dan menggunakan fasilitas kelas unuk bermacam-macam kegiatan belajar dan menngajar agar mencapai hasil yang maksimal. Sedangkan tujuan khususnya adalah utnuk mengembangkan kemampuan dan kreatifitas siswa dalam menggunakan media-media belajar yang tersedia, dengan cara membuat kondisi yang memungkinkan peserta didik untuk dapat bekerja dan belajar dengan menggunakan media-media tersebut, serta membantu peserta didik dalam mencapai hasil yang diharapkan.c. Sebagai mediator dan Fasilitator

Sabagai mediator seorang pembelajar hendaknya mamiliki keterampilan dalam memilih, menggunakan dan mengusahakan media belajar yang sesuai dengan tujuan, materi, dan evaluasi pembelajaran. Sealin itu pembelajar harus memiliki keterampilan berkomuikasi, sebab seorang mediator adalah seorang perantara dalam hubungan antarmanusia. Sedangkan sebagai fasilitator, pembelajar hendaknya mampu mengusahakan sumber belajar yang berguna serta menunjang pencapaian tujuan dan proses belajar mengajar.d. Sebagai elevator

Seperti yang kita ketahui segala sesuatu hal dapat dikatan sudah sesuai atau belum dengan diadakannya evaluasi. Begitu pula dengan pendidikan, adanya evaluasi terhadap hasil yang telah dicapai oleh peserta didik ataupun pendidinya. Dengan adanya evalusi, pembelajar dapat mengetahui keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran, penguasaan peserta didik terhadap materi yang telah disajikan, serta ketepatan atau keefektifan metode belajar yang digunakan. Hasil dari evaluasi inilah yang akan menjadi umpan balik yang akan dijadiakan titik tolk utntuk memperbaiki dan meningkatkan proses belajar mengajar selanjutnya untuk memperoleh hasil yang lebih optimal.2.4.2 Peran pembelajar dalam pengadministrasian

Dalam hubungannya dengan kegiatan pengadministrasian, seorang guru dapat berperan sebagai berikut :

a. Pengambilan inisiatif , pengarah, dan penilaian kegiatan pendidikan.

b. Wakil masyarakat, yang dapat menyalurkan kemauan masyarakat (dalam arti yang baik).

c. Penegak disiplin

d. Untuk memperlancar kegiatan pendidikan, maka pembelajar harus mampu melaksakan kegiatan administrasi.

e. Orang yang berpengetahuan, artinya ahli dalam mata pelajaran yang hendak ia sampaikan. Sebab pembelajar bertanggung jawab dalam mewariskan kebudayaan (pengetahuan) kepada peserta didiknya, guna mempersiapkanmereka untuk menjadi anggota masyarakat yang dewasa.

2.4.3 Peran pembelajar secara pribadi

Dilihat dari segi pribadi atau dirinya sendiri, pembelajar harus berperan sebagai:

a. Petugas sosial yang dapat membantu kepentingan masyarakat.b. Pelajar dan ilmuwan, walaupun pembejar telah berperan sebagai pendidik, namun pembelajar harus terus menuntut ilmu pengetahuan guna mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan. Jadi selain berperan sebagai ilmuwan, pembeljar juga berperan sebagai pelajar.

c. Orang tua, yaitu mewakili orang tua murid di sekolah dalam memberi pendidikan kepada anaknya. Pembelajar merupakan orangtua siswa di sekolah.

d. Teladan, artinya pembelajar harus mampu menjadi teladan yang baik bagi peserta didiknya.

e. Pencari keamanan, maksudnya senatiasa memberikan rasa aman bagi peserta didiknya. Dalam hal ini menjadi tempat berlindung dan bernaung.

2.4.4 Peran pembelajar secara psikologis

Secara psikologis guru memiliki peran sebagai berikut :

a. Ahli psiklogi pendidikan yang mampu melaksanakan tugasnya berdasarkan prisip-prisip psikologi.

b. Artist in human relation, yaitu orang yang mampu menciptakan hubungan antar manusia dengan tujuan dan teknik tertentu dalam kegiatan pndidikanc. Catalytic agent, yaitu orang yang mempunyai aspirasai dalam pembaharuan.d. Petugas kesehatan mental yang dapat membina kesehatan mental peserta didik.2.5 Profesionalisme Guru2.5.1 Guru Profesional Kata profesional berasal dari kata sifat yang berarti pencaharian tau orang yang mempunyai keahlian. Dengan kata lain pekerjaan yang bersifat profesional adalah pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh mereka yang dipersiapkan untuk pekerjaan tersebut.Guru adalah suatu sebutan bagi jabatan, posisi, dan profesi bagi seseorang yang mengabdikan dirinya dalam bidang pendidikan melalui interaksi edukatif secara terpola, formal, dan sistematis. Dalam UU Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen (pasal 1) dinyatakan bahwa: Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengrahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada jalur pendidikan formal, pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Guru professional akan tercermin dalam penampilan pelaksanaan tugas-tugas yang ditandai dengan keahlian baik dalam materi maupun metode pembelajaran. Keahlian yang dimiliki oleh guru profesional adalah keahlian yang diperoleh melalui suatu proses pendidikan dan pelatihan yang diprogramkan secara khusus. Keahlian tersebut mendapat pengakuan formal yang dinyatakan dalam bentuk sertifikasi, akreditasi, dan lisensi dari pihak yang berwenang (dalam hal ini pemerintah dan organisasi profesi).

Guru yang profesional adalah orang yang memilki kemapuan atau keahlian khusus dalam bidan keguruan (pembelajaran) sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai seorang pembelajar dengan kemampuan maksimal. Atau dengan kata lain pemelajar profesional adalah orang yang terdidik dan terlatih dengan baik dan memiliki pengalaman yang kaya dibidangnya, artinya seorang pembelajar telah memperoleh pendidikan formal serta menguasai berbagai strategi dalam kegiatan belajar mengajar,selain itu pemelajar yang profesional juga harus menguasai landasan-landasan pendidikan yang tercantu dalam kompetensi.Salah satu kewenangan guru adalah menghadapi peserta didiknya, untuk itu ia harus memiliki kemampuan dan memiliki standar, dengan prinsif mandiri (otonom) atas keilmuannya. Jadi untuk berprofesi sebagai seorang guru perlu adanya kekuatan pengakuan formal melalui tiga tahap; yakni; sertifikasi; regristrasi dan lisensi.

a. Sertifikasi adalah pemberian sertifikat yang menunjukkan kewenangan seseorang anggota seperti ijasah tertentu.Menteri Pendidikan akan mengeluarkan peraturan menteri nomor 18 tahun 2007 yang berisi kebijakan mengenai sertifikasi guru. Berdasarkan peraturan tersebut, sertifikasi dilaksanakan dalam bentuk penilaian portofolio yaitu pengakuan atas pengalaman professional guru dalam bentuk penilaian terhadap kumpulan dokumen yang mendeskripsikan: kualifikasi akademik, pendidikan dan pelatiahan, pengalaman mengajar, perencanan dan pelaksanaan pembelajaran, penilaian dari atasan dan pengawas, prestasi akademik, karya pengenbangan profesi, keikutsertaan dalam forum ilmiah, penglaman organisasi dibidang kependidikan dan social, dan penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan.

b. Regritasi mengacu kepada suatu pengaturan di mana anggota diharuskan terdaftar namanya pada suatu badan atau lembagac. Lisensi adalah suatu pengaturan yang menetapkan seseorang memperoleh izin dari yang berwajib untuk menjalankan pekerjaanya. 2.5.2 Profesionalisme Dibangun Oleh Unsur KompetensiSeseorang dikatakan kompeten di bidang tertentu adalah sesorang yang memiliki kecakapan kerja, atau keahlian khusus yang sesuai dengan tuntutan bidang kerja yang bersangkutan. W.R. Houston (Kuswana,WS, 1995) mengungkapkan bahwa;

kecakapan kerja diejawantahkan dalam perbuatan yang bermakna, bernilai sosial, dan ekonomi, serta memenuhi standar (kriteria) tertentu yang diakui dan disyahkan oleh kelompok profesinya atau oleh warga masyarakat. Secara nyata orang kompeten mampu melakukan tugasnya di bidangnya secara efektif dan efisien. Kadar kompetensi tidak hanya menunjuk pada kuantitas tetapi sekaligus menunjuk pada kualitas kerja.

Jadi dapat dkatakan bahwa kompetensi dapat diklasifikasikan sebagai berikut :a. Kompetensi dasar

Kompetensi yang harus dimiliki untuk memilihara dan memenuhi kebutuhan hidupnya. Meliputi :i. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

ii. Berperan dalam masyarakat sebagai warga negara berjiwa pancasila

iii. Mengembangkan sifat-sifat terpuji yang dipersyaratkan bagi seorang gurub. Kompetensi umum

Kompetensi yang harus dimiliki untuk bisa hidup bersama di masyarakat, meliputi:i. Berinteraksi dengan teman sejawat untuk meningkatkan kemampuan profesional

ii. Berinteraksi dengan masyarakatc. Kompetensi teknis/keterampilan

Kompetensi yang harus dimiliki untuk melakukan suatu pekerjaan atau kegiatan.i. Melaksanakan bimbingan dan penyuluhan untuk siswa yang mengalami kesulitan belajar dan utnuk siswa yang memiliki kelainan (berkebuuhan khusus)

ii. Melaksanakan administrasi sekolah

iii. Melaksanakan penelitian sederhana untuk keperluan mengajard. Kompetensi profesional

Kompetensi profesional meliputi hal-hal :

i. Menguasai landasan pendidikan, yang meliputi :

Mengenal tujuan pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.

Mengenal fungsi sekolah dalam masyarakat, sebagai pusat kebudayaan dan pendidikan.

Mengenal prinsip psikologi pendidikan yang dapat dimanfaatkan dalam proses belajar mengajar.

i. Menguasai bahan pengajaran

Menguasaibahan pengajaran dan kurikulum pendidikan dasar dan menengah

Menguasai bahan pengayaan

ii. Menyusun progaram pengajaran

Menetapkan tujuan pembelajaran

Memilih dan mengembangkan bahan pelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran

Memilihdan mengembangkan strategi belajar mengajar yang tepat

Memilih dan mengembangkan media pengajaran yang sesuai

Memilih dan memanfaatkan sumber belajar dengan tepat

iii. Melaksanakan program pengajaran

Menciptakan suasana belajar yang kondusif

Mengatur ruang belajar (sarana dan prasarana)

Mengatur interaksi belajar mengajar

iv. Menilai hasil dan proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan

Menilai prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran

Menilai proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan

2.5.3 Tugas Profesional Orang yang profesianal dalam menjalankan tugasnya, adalah orang yang memiliki:a. Keahlian Ahli dengan pengetahuan yang dimilikinya, terampil dalamdalam bertindak, tepat waktu, tepat aturan dan tepat takaran atau ukuran dalam mmenjalankan pekerjaannya. b. Memiliki otonomi dan tanggung jawab

Memiliki otonomi dan tanggung jawab serta sikap kemandirian, ciri-cirinya yaitu dapat menentukan serta mengambil keputusan sendiri dengan penuh tangung jawab atas keputusannya.

c. miliki rasa kesejawatan

Ahli memiliki rasa kesejawatan sehingga ada rasa bangga dan aman melalui perlindungan atas pekerjaannya, dalam hal ini menjadi seorang guru.2.5.4 Kriteria Guru ProfesionalSeorang guru yang profesional dalam bidangnya, yakni sebagai seorang pembelajar harus memiliki beberapa karakteristik yang dapat membedakannya dengan guru yang tidak memiliki profesionalisme dalam bidangnya, karakteristik tersebut antara lain adalah sebagai berikut:

a. Kompetensi konseptual Seorang guru mempunyai dasar teori dari pekerjaan yang menjadi konsentrasi keahliannya Misalnya, seorang dosen Teknologi Pendidikan harus menguasai teori dasar dari ilmu Teknologi Pendidikan, sehingga ia dapat menjalankan tugasnya sebagai dosen Teknologi Pendidikan dengan profesional.b. Kompetensi teknis

Seseorang guru mempunyai kemampuan keterampilan dasar yang dibutuhkan dari pekerjaan dan menjadi konsentrasi keahliannya. Misalnya, seorang dosen Teknologi Pendidikan harus mampu dan terampil dalam menggunakan media pembelajaran, khusunya dalam menggunakan media yang berbasis high technology.c. Kompetensi kontekstual

Seorang guru memahami landasan sosial, ekonomi, budaya profesi dan menjaga kelestarian lingkungan hidup yang dikerjakan sesuai konsentrasi keahliannya

d. Kompetensi adaptif

Seorang guru mempunyai kemampuan penyesuaian diri dengan kondisi yang berubah sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Jadi seorang guru harus dapat menyesuaikan dirinya dengan perkembangan IPTEK, sehingga tidak gagap teknologi.e. Kompetensi interpersonal

Seorang guru harus mampu menyampaikan informasi dengan efektif, agar penerima ddapat menangkap tinformasi yang telah disampaikan dengan baik.

BAB IIIPENUTUPSesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, jabatan guru sebagai pendidik merupakan jabatan profesional. Oleh sebab itu guru dituntut agar terus mengembangkan kapasitas dirinya sesuai dengan perkembangan jaman, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kebutuhan masyarakat termasuk kebutuhan terhadap sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki kapabilitas untuk mampu bersaing baik di forum regional, nasional maupun internasional.

Guru adalah suatu sebutan bagi jabatan, posisi, dan profesi bagi seseorang yang mengabdikan dirinya dalam bidang pendidikan melalui interaksi edukatif secara terpola, formal, dan sistematis. Dalam UU Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen (pasal 1) dinyatakan bahwa: Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengrahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada jalur pendidikan formal, pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Guru professional akan tercermin dalam penampilan pelaksanaan tugas-tugas yang ditandai dengan keahlian baik dalam materi maupun metode pembelajaran. Keahlian yang dimiliki oleh guru profesional adalah keahlian yang diperoleh melalui suatu proses pendidikan dan pelatihan yang diprogramkan secara khusus. Keahlian tersebut mendapat pengakuan formal yang dinyatakan dalam bentuk sertifikasi, akreditasi, dan lisensi dari pihak yang berwenang (dalam hal ini pemerintah dan organisasi profesi). DAFTAR PUSTAKA

Davies, Ivor K. 1991. Pengelolaan Belajar. Jakarta: CV Rajawali.Hernowo. 2005. Menjadi Guru yang Mau dan Mampu Mengajar Secara Menyenangkan. Bandung: MLC.http://geografi.upi.edu/?mod=article/view/12Mudjito.1986.Guru Yang Efektif.Jakarta:Rajawali

Prawiradilaga, Dewi S. 2008. Prinsip Desain Pembelajaran. Jakarta: KencanaSheel, Barbara B.,dkk. 1994. Teknologi Pembelajaran. Jakarta:IPTPI.Usman, Moh. Uzer. 2002 .Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

TUGAS

Mengembangkan keterampilan dan penerapannya

Meneruskan & mengembangkan IPTEK

Mendidik

Mengajar

Mendidik

TUGAS

Meneruskan & mengembangkan nilai-nilai hidup

Autoidentifikasi

Melatih

Mencerdaskan bangsa Indonesia

Profesi

Kemanusian

Kemasyarakatan

Tranformasi diri

Menjadi orangtua kedua

Mendidik dan mengajar masyarakat untuk mejadi warga Negara Indonesia yang bermoral Pancasila

Auto pengertian:

homoludens

homopuber

homosapiens

Mengajar

Melatih

Autoidentifikasi

Auto pengertian:

homoludens

homopuber

homosapiens

Mendidik dan mengajar masyarakat untuk mejadi warga Negara Indonesia yang bermoral Pancasila

Menjadi orangtua kedua

Tranformasi diri

Kemasyarakatan

Kemanusian

Profesi

Mencerdaskan bangsa Indonesia

Meneruskan & mengembangkan nilai-nilai hidup

Meneruskan & mengembangkan IPTEK

Mengembangkan keterampilan dan penerapannya

PAGE 1