MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL …

12
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION DISERTAI POWER POINT INTERAKTIF Baringan, EkaAriyati, Asriah Nurdini M Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UNTAN, Pontianak Email : [email protected] Abstrak :Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan proses belajar dan peningkatan hasil belajar melalui model pembelajaran direct instruction disertai power point interaktif pada materi ekosistem. Bentuk penelitian adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dilaksanakan dalam dua siklus dan masing- masing siklus dua kali pertemuan. Subjek penelitian adalah Siswa Kelas VII A SMP Negeri 3 Putussibau Tahun Pelajaran 2013/2014. Hasil observasi terhadap pelaksanaan proses belajar menunjukkan bahwa pada siklus I diperoleh persentase rata-rata keterlaksanaannya sebesar 87,5% dan pada siklus II meningkat menjadi 100%. Sedangkan rata-rata hasil belajar siswa 63,88 pada siklus I dengan ketuntasan 66.66% dan pada siklus II rata-rata 68,88 dimana persentase ketuntasannya meningkat menjadi 88.88%. Disimpulkan bahwa model pembelajaran direct instruction disertai power point interaktif dan dapat meningkatkan hasil belajar. Kata Kunci : direct instruction, power point interaktif Abstract :This study aims to investigate the implementation of the learning process and the improvement of learning outcomes through direct learning model of instruction with interactive power point on ecosystems material. Forms of research is classroom action research (PTK) conducted in two cycles and each cycle two meetings. Subjects were Grade VII A SMP Negeri 3 Putussibau academic year 2013/2014. Results of observations on the implementation of the learning process showed that in the first cycle obtained an average percentage of 87.5% on its appropriateness and the second cycle increased to 100%. While the average student learning outcomes 63.88 on the first cycle with the completeness 66.66% and average percentage at second cycle 68.88 which its completable percentage increased to 88.88%. It was concluded that direct learning model of instruction with interactive power point and can improve learning outcomes. Keywords: direct instruction, interactive power point brought to you by CORE View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk provided by Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran

Transcript of MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL …

Page 1: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL …

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL

PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION

DISERTAI POWER POINT INTERAKTIF

Baringan, EkaAriyati, Asriah Nurdini M

Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UNTAN, Pontianak

Email : [email protected]

Abstrak :Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan proses belajar

dan peningkatan hasil belajar melalui model pembelajaran direct instruction

disertai power point interaktif pada materi ekosistem. Bentuk penelitian adalah

penelitian tindakan kelas (PTK) dilaksanakan dalam dua siklus dan masing-

masing siklus dua kali pertemuan. Subjek penelitian adalah Siswa Kelas VII A

SMP Negeri 3 Putussibau Tahun Pelajaran 2013/2014. Hasil observasi terhadap

pelaksanaan proses belajar menunjukkan bahwa pada siklus I diperoleh persentase

rata-rata keterlaksanaannya sebesar 87,5% dan pada siklus II meningkat menjadi

100%. Sedangkan rata-rata hasil belajar siswa 63,88 pada siklus I dengan

ketuntasan 66.66% dan pada siklus II rata-rata 68,88 dimana persentase

ketuntasannya meningkat menjadi 88.88%. Disimpulkan bahwa model

pembelajaran direct instruction disertai power point interaktif dan dapat

meningkatkan hasil belajar.

Kata Kunci : direct instruction, power point interaktif

Abstract :This study aims to investigate the implementation of the learning

process and the improvement of learning outcomes through direct learning model

of instruction with interactive power point on ecosystems material. Forms of

research is classroom action research (PTK) conducted in two cycles and each

cycle two meetings. Subjects were Grade VII A SMP Negeri 3 Putussibau

academic year 2013/2014. Results of observations on the implementation of the

learning process showed that in the first cycle obtained an average percentage of

87.5% on its appropriateness and the second cycle increased to 100%. While the

average student learning outcomes 63.88 on the first cycle with the completeness

66.66% and average percentage at second cycle 68.88 which its completable

percentage increased to 88.88%. It was concluded that direct learning model of

instruction with interactive power point and can improve learning outcomes.

Keywords: direct instruction, interactive power point

brought to you by COREView metadata, citation and similar papers at core.ac.uk

provided by Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran

Page 2: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL …

erdasarkan pengalaman mengajar IPA di SMP Negeri 3 Putussibau, diketahui

karakteristik siswa yang berpengaruh terhadap hasil belajar yaitu siswa lebih

senang jika dalam suatu pembelajaran mereka langsung menggunakan alat atau

media. Artinya siswa lebih suka dalam suatu pembelajaran melibatkan mereka,

sehingga guru perlu merancang model pembelajaran dan memilih media yang

tepat yang dapat melibatkan siswa secara langsung.

Di SMP Negeri 3 Putussibau selama ini memang sudah ada media, tetapi

belum digunakan secara maksimal. Salah satunya seperti aplikasimicrosoft power

point yang dapat digunakan untuk pembelajaran dan sebagai media penyampai

informasi berupa materi pembelajaran kepada siswa karena dirancang khusus

untuk presentasi, sementara aplikasi yang selama ini sering digunakan oleh guru

adalah seperti aplikasi microsoft word sajayang dimanfaatkan untuk pembuatan

LKS. Model pembelajaran yang selama ini guru gunakan dalam menyampaikan

materi adalah ceramah sehingga komunikasi yang terjadi hanya berlangsung satu

arah, yaitu hanya dari seorang guru saja sebagai penyampai informasi materi yang

disampaikan pada saat itu. Belajar ialah proses perubahan tingkah laku yang

dinyatakan dalam bentuk penguasaan, penggunaan, penilaian terhadap sikap dan

nilai-nilai pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai bidang

studi atau lebih luas lagi dalam berbagai aspek kehidupan atau pengalaman yang

terorganisasi (Rusyan, 1992). Menurut Arifin dan Setiyawan (2012), power point

adalah perangkat lunak yang dirancang khusus untuk presentasi merupakan salah

satu multimedia yang digunakan untuk menjelaskan materi-materi secara teoritis

yang didukung dengan video, image (gambar), grafik dan sound (suara) menjadi

satu kesatuan penyajian. Selain itu juga membantu bekerja lebih produktif serta

mudah dan praktis dalam menggunakan seluruh fasilitas yang ada.Tim

EMS(2012), power point merupakan salah satu aplikasi yang ada dalam Microsoft

Office yang fungsi utamanya digunakan dalam presentasi. Proses presentasi

merupakan kegiatan yang berguna untuk menyampaikan ide atau gagasan melalui

slide presentasi ke khalayak umum.

Tabel 1:

Rata-rata Nilai Ulangan Harian Siswa Kelas VII Setiap Konsep Materi pada

Semester Genap Tahun Pelajaran2012/2013 dengan KKM yang ditetapkan

65.

No Materi

Kelas VII A Kelas VII B

Ketuntasan

X

Ketuntasan

X

Tuntas Tidak

Tuntas Tuntas

Tidak

Tuntas

Jlh

Sis

wa

%

Jlh

Sis

Wa

%

Jlh

Sis

W

a

%

Jlh

Sis

W

a

%

1

Gejala

Alam

Biotik dan

Abiotik

17 94,4 1 5,55 65 18 100 - 0 68

2 Gerak 16 88,9 2 11,1 65 16 88,9 2 11,1 65

B

Page 3: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL …

Lurus

3

Pengguna

an Alat

dan Bahan

Laboratori

um

14 77,8 4 22,2 65 16 88,9 2 11,1 65

4

Ciri-ciri

Mahkluk

Hidup

18 100 - 0 66 18 100 - 0 68

5

Klasifikasi

Makhluk

Hidup

15 83,3 3 16,7 65 16 88,9 2 11,1 65

6 Organisasi

Kehidupan 15 83,3 3 16,7 65 17 82 1 5,55 65

7 Ekosistem 9 50 9 50 60 15 83,3 3 16,7 65

8 Pelestarian

Ekosistem 14 77,8 4 22,2 68 16 81 2 5,55 68

9

Populasi

Penduduk

dan

Lingku

ngannya

18 100 - 0 68 18 100 - 0 70

10

Pencemar

an dan

Kerusakan

Lingkung

an

18 100 - 0 65 18 100 - 0 68

Sumber: Nilai Ulangan Harian Siswa Tahun Pelajaran 2012/2013

Tabel 1 menunjukkan nilai ulangan harian siswa pada setiap konsep materi

semester II tahun pelajaran 2012/2013 sudah mencapai KKM ditetapkan,

terkecuali kelas VII A pada konsep materi ekosistem memperoleh nilai rata-rata

yang paling rendah yaitu 60, sedangkan ketercapaian KKM pada materi ekosistem

baru 50%. Berdasarkan refleksi dan observasi terhadap pembelajaran ekosistem

yang telah dilakukan, materi ekosistem adalah materi yang tergolong cukup sulit

dipahami siswa terutama seperti jaring-jaring makanan dan tingkatan trofik pada

rantai makanan.

Pada tahun pelajaran 2013/2014 data nilai hasil ulangan harian siswa kelas

VII menunjukkan kelas VII A memperoleh nilai rata-rata lebih rendah

dibandingkan dengan kelas VII B. Data nilai hasil ulangan harian tersebut dapat

dilihat pada tabel 2:

Tabel 2:

Rata-rata Nilai Hasil Ulangan Harian Siswa Kelas VII Semester Genap

Tahun Pelajaran 2013/2014

No Konsep Materi Kelas VII A Kelas VII B

1 Gejala Alam Biotik dan Abiotik 65 68

Page 4: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL …

2 Penggunaan Alat dan Bahan Laboratorium 64 67

3 Ciri-ciri Mahkluk Hidup 67 70

4 Klasifikasi Makhluk Hidup 65 65

5 Organisasi Kehidupan 64 68

Nilai rata-rata 65 67

Sumber: Nilai Ulangan Harian Siswa Tahun Pelajaran 2013/2014.

Tabel 2 menunjukkan pada semester genap tahun pelajaran 2013/2014 dari

enam konsep materi yang disampaikan, kelas VII A memperoleh nilai rata-rata

yang lebih rendah dibandingkan dengan kelas VII B. Berdasarkan data kedua

tabel di atas, peneliti bermaksud untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas

VII A pada materi ekosistem dengan menerapkan model pembelajaran yang

banyak melibatkan siswa diharapkan mampu memperbaiki proses pembelajaran.

Menurut Rusyan, dkk(1992), Seseorang akan melakukan suatu perbuatan

apabila perbuatan itu menarik perhatian dan minatnya serta dirasakan sebagai

kebutuhannya. Menurut Arifin dan Setiyawan (2012), power point adalah

perangkat lunak yang dirancang khusus untuk presentasi merupakan salah satu

multimedia yang digunakan untuk menjelaskan materi-materi secara teoritis yang

didukung dengan video, image (gambar), grafik dan sound (suara) menjadi satu

kesatuan penyajian. Selain itu juga membantu bekerja lebih produktif serta mudah

dan praktis dalam menggunakan seluruh fasilitas yang ada. Pemanfaatan media

seperti power point sebagai sumber belajar dapat guru gunakan untuk

mengajarkan konsep-konsep materi kepada siswa, sebab mempermudah siswa

dalam menyerap materi yang disampaikan dengan lebih baik. Menurut

Arend(2008), model pembelajaran direct instruction mempunyai beberapa

keunggulan seperti guru dapat mengendalikan isi materi dan urutan informasi,

dapat mempertahankan fokus mengenai apa yang harus dicapai oleh siswa, dapat

menjadi cara yang efektif untuk mengajarkan informasi dan pengetahuan faktual

yang sangat terstruktur, merupakan cara yang paling efektif untuk mengajarkan

konsep yang eksplisit kepada siswa yang berprestasi rendah.

Fase-fase dari model pembelajaran direct instruction adalah seperti pada

tabel 3:

Tabel 3:

.Fase-fase Model Pembelajaran Direct Instruction

No Fase

1 Fase 1: Menyampaikan tujuan pembelajaran dan mempersiapkan siswa

2 Fase 2 : Mendemonstrasikan Pengetahuan dan Keterampilan

3 Fase 3: Membimbing pelatihan

4 Fase 4: Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik

5 Fase 5: Memberikan latihan dan penerapan konsep

Sumber: Arend (2008).

Page 5: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL …

Menurut Tim EMS(2012), power point merupakan salah satu aplikasi yang

ada dalam Microsoft Office yang fungsi utamanya digunakan dalam

presentasi.Menurut Rusyan, dkk(1992) hasil belajar adalah evaluasi atas taraf

keberhasilan proses belajar-mengajar yang bergantung pada tingkat ketepatan,

kepercayaan, keobjektifan, dan kerepresentatifan informasi yang didukung oleh

data yang diperoleh.

METODE Setting Penelitian

Bentuk penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas

(classroom action research). PTK adalah bentuk kajian yang bersifat reflektif

oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional

dari tindakan mereka melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap

tindakan yang dilakukan serta memperbaiki kondisi dimana praktek pembelajaran

itu dilakukan (Muchlis, 2009).

Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 3 Putussibau yang berlokasi di Jl.

Jeranding Abdurrahman Sayut Lintas Timur Kecamatan Putussibau Selatan

Kabupaten Kapuas Hulu dengan subjek penelitian siswa Kelas VII A yang

berjumlah 18 orang siswa terdiri dari 6 perempuan dan 12 laki-laki. Penelitian

dilaksanakan pada tanggal 7 sampai dengan 17 April 2014.

Strategi yang peneliti lakukan dalam pelaksanaan pembelajaran adalah

membagi siswa Kelas VII A SMP Negeri 3 Putussibau yang berjumlah 18 orang

menjadi enam kelompok dan masing-masing kelompok terdiri dari 3 siswa yang

peneliti pertimbangkan menurut kemampuan akademis dan hasil belajar sehari-

hari.

Prosedur Penelitian

Persiapan Penelitian

Yang perlu dipersiapkan dalam penelitian adalah melakukan observasi di

kelas tempat pelaksanaan kegiatan. Selain melakukan observasi, juga perlu

dipersiapkan menyusun perangkat pembelajaran yang digunakan dalam

pelaksanaan pembelajaran, meliputi: Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP), bahan ajar, Media, pertanyaan-pertanyaan interaktif, soal tes, lembar

observasi dan lembar validasi.

Pelaksanaan Penelitian

SIKLUS 1

Perencanan Tindakan I

Hasil belajar siswa sebelumnya pada materi ekosistem belum mencapai

standar Kriteria Ketuntasan Minimal (65) dan ketercapaian presentase baru

mencapai 50% dan selanjutnya penelitian melaksanakan tindakan sampai hasil

belajar siswa mencapai 60%. Adapun faktor yang mempengaruhi yaitu cara

mengajar guru dengan media yang digunakan. Untuk itu peneliti menggunakan

model pembelajaran direct instruction yang dikombinasikan dengan power point

interaktif.

Page 6: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL …

Pelaksanaan Tindakan I

Pelaksanaan tindakan I dilakukan pada saat pertemuan pembelajaran

dikelas sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah

dibuat.Pertemuan pembelajaran dilakukan berdasarkan rencana pelaksanaan

pembelajaran pada pertemuan pertama (Pelaksanaan Tindakan I). Observasi

mengenai keaktifan guru dilakukan bersama dengan pelaksanaan tindakan I.

Pengamatan Tindakan I

Observer mengobservasi atau mengamati kegiatan guru selama proses

belajar mengajar berlangsung dengan model pembelajaran direct instruction

disertai power point interaktif. Hasil dari observasi ini digunakan oleh observer

untuk perbaikan proses mengajar peneliti pada siklus berikutnya.

Refleksi Tindakan I

Peneliti dan observer mendiskusikan hasil pembelajaran yang diperoleh

pada saat observasi dan mengevaluasi sejauh mana tindakan pengajaran yang

telah dilakukan. Selain itu dilakukan pula evaluasi mengenai pencapaian hasil

belajar siswa pada siklus tersebut yang digunakan untuk perbaikan kegiatan pada

siklus ke-2.

SIKLUS II

Perencanaan Tindakan II

Hasil refleksi tindakan I pada siklus I digunakan untuk merancang tindakan

II pada siklus 2 serta membuat kesimpulan mengenai pelaksanaan pembelajaran

yang telah dilakukan.Pertemuan pembelajaran dilakukan berdasarkan rencana

pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan kedua (Pelaksanaan Tindakan II).

Observasi mengenai keaktifan guru dilakukan bersama dengan pelaksanaan

tindakan II.

Pelaksanaan Tindakan II

Pelaksanaan tindakan dilakukan pada saat pertemuan pembelajaran sesuai

dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang dibuat. Pelaksanaan pembelajaran

dilakukan berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada pertemuan

kedua (Pelaksaan Tindakan II). Observasi mengenai proses pembelajaran oleh

guru dilakukan bersama dengan pelaksanaan tindakan II.

Pengamatan Tindakan II

Dalam tahap ini Observer juga mengobservasi atau mengamati kegiatan

guru selama proses belajar mengajar berlangsung dengan model pembelajaran

direct instruction disertai power point interaktif. Dari hasil observasi ini observer

mengisi lembar observasi tentang terlaksana atau tidaknya tahap-tahap dari proses

mengajar tersebut.

Refleksi Tindakan II

Pada tahap ini peneliti bersama observer mendiskusikan hasil pembelajaran

yang diperoleh pada saat observasi dan mengevaluasi sejauh mana tindakan

pengajaran yang telah dilakukan. Selain itu, dilakukan pula evaluasi mengenai

pencapaian hasil belajar siswa pada pelaksanaan tindakan II (siklus II), kemudian

membandingkan evaluasi pencapaian hasil belajar pada siklus I dengan siklus II.

Untuk mengumpulkan data, paradigma ilmiah memanfaatkan tes tertulis

(tes, pensil, kertas) atau kuisioner atau menggunakan alat fisik lainnya seperti

Page 7: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL …

poligrafi dan sebagainya, Moleong (2000). Instrumen yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu :

Tes :adalah alat ukur yang sering digunakan untuk mengukur keberhasilan siswa

mencapai kompetensi (Sanjaya, 2008). Fungsi tes adalah alat ukur dalam proses

evaluasi (Sanjaya, 2008). Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes

objektif berupa soal pilihan ganda. Untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid

dan reliabel maka tes harus melalui tahap validasi dan mengukur tingkat

reliabilitasnya. Jumlah soal pada siklus 1 sebanyak 20 soal, pada siklus II

sebanyak 20 soal. Tes sebagai alat ukur dikatakan memiliki tingkat validitas

seandainya dapat mengukur apa yang akan di ukur (Sanjaya 2008). Suatu tes

benar-benar sahih (Valid) jika benar-benar mampu menilai apa yang harus dinilai

(Moleong, 2000). Tes adalah alat evaluasi yang terdiri dari tes lisan, tes tulisan

serta tes tindakan yang digunakan untuk menilai isi proses belajar mengajar,

misalnya aspek pengetahuan, kecakapan, keterampilan, dan pemahaman terhadap

pelajaran yang telah diberikan oleh guru (Rusyan, dkk. 1992). Karena

instrumennya berupa tes, maka dalam hal ini validitas yang digunakan adalah

validitas isi, yaitu untuk mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan

materi yang diberikan. Tes divalidasi oleh dua orang dosen dari program studi

Pendidikan Biologi FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak.

Lembar Observasi :Observasi tindakan kelas berfungsi untuk

mendokumentasikan pengaruh tindakan dan prosesnya. Bentuk dan alat observasi

berupa pedoman observasi belajar mengajar, soal tes, format penilaian kepuasan

(anket), umpan balik siswa, perekam elektronik dan sejenisnya (Muslich, 2009).

Lembar Observasi dalam penelitian tindakan ini disusun berdasarkan komponen-

komponen yang terdapat pada rencana pelaksanaan pembelajaran selama

menggunakan model pembelajaran direct instruction disertai power point

interaktif. Dalam penelitian ini, instrument yang digunakan adalah daftar cek.

yaitu pedoman observasi yang berisikan daftar dari semua aspek yang akan

diobservasi, sehingga observer tinggal memberi tanda atau tidak adanya tanda

centang(√) tentang aspek yang diobservasi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL

Hasil Observasi proses pembelajaran

Tabel 4 :

Hasil observasi proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran

direct instruction disertai power point interaktif

No Aspek yang diamati

SIKLUS I SIKLUS II

Pert.

1

Pert.

2

Pert.

3

Pert.

4

Pendahuluan

1 Guru menggali apersepsi siswa Y Y Y Y

2 Guru memotivasi siswa Y Y Y Y

3 Guru menyampaikan judul dan tujuan

pembelajaran Y Y Y Y

Page 8: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL …

Kegiatan Inti

4

Menjelaskan materi dengan

menggunakan direct instruction dan

power point

Y Y Y Y

5 Menampilkan soal-soal tentang materi

ekosistem Y Y Y Y

6 Menyuruh siswa dalam kelompok

untuk berdiskusi Y Y Y Y

7 Memberikan refleksi tentang materi

ekosistem Y Y Y Y

8 Guru bersama siswa membuat

kesimpulan Y T Y Y

Kegiatan Penutup Y Y Y Y

9 Memberi penghargaan kepad asiswa T Y Y Y

10 Memberikan PR T Y Y Y

11 Berdoa Y Y Y Y

12 Menutup pelajaran Y Y Y Y

Persentase Keterlaksanaan (%) 83.33 91.67 100 100

Persentase yang Tidak Terlaksana

(%) 16.67 8.33 0 0

Pembahasan Proses Pembelajaran

Setelah dilaksanakannya proses pembelajaran pada empat kali pertemuan

peneliti dan observer berkomunikasi tentang kekurangan dari proses yang

disampaikan peneliti dan refleksi ini bertujuan agar pada pertemuan berikutnya

kekurangan tahapan proses tersebut yang terlewati oleh peneliti agar pada

pertemuan berikutnya dapat dilaksanakan karena mempengaruhi daripada hasil

belajar.

Dari observasi proses pembelajaran direct instruction disertai power point

interaktif sebanyak empat kali pertemuan menunjukkan hasil bahwa pertemuan I

dari 12 item yang ada diperoleh persentase keterlaksanaannya sebesar 83.33%.

Terdapat dua item yang tidak terlaksana yaitu pada item 9 dan 10 yakni

memberikan penghargaan kepada siswa dan memberikan PR. Pada pertemuan II

persentase keterlaksanaannya meningkat menjadi 91.67% dimana masih terdapat

satu item yang tidak terlaksana yaitu guru bersama siswa membuat kesimpulan.

Sementara pada pertemuan III dan IV dari dua belas item proses pembelajaran

semuanya terlaksana dengan 100%. Tabel 4.1 menunjukkan persentase hasil

observasi proses pembelajaran dari pertemuan I ke pertemuan II yang masuk

dalam siklus I mengalami peningkatan sebesar 8.34% dengan rata-rata 87.5%.

Dari Pertemuan II ke pertemuan III meningkat sebesar 8.33% dengan rata-rata

keterlaksanaan proses pembelajaran sebesar 100%. Demikian juga dari pertemuan

III ke pertemuan IV, proses pembelajaran terlaksana 100% dengan rata-rata

keterlaksanaan 100%. Kriteria keterlaksanaan dari dua belas item yang ada adalah

berkriteria baik pada siklus I dan berkriteria sangat baik pada siklus II. Berarti

Page 9: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL …

peneliti sebagai guru dapat melaksanakan proses pembelajaran dari kriteria

keterlaksanaan yang baik menjadi sangat baik pada pertemuan yang terakhir.

Penggunaan direct instruction disertai power point interaktif yang peneliti

gunakan dalam proses pembelajaran ternyata dapat membantu siswa untuk lebih

tertarik dan menyukai pembelajaran pada materi ekosistem.

Hasil Belajar

Tabel 5:

Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I dan II

No Nama Siswa

Siklus I Siklus II

Jumlah

Skor Nilai Ket

Jumlah

Skor Nilai Ket

1 AGK 17 85,00 T 15 75,00 T

2 ASM 8 40,00 TT 15 75,00 T

3 ASB 13 65,00 T 18 90,00 T

4 DTS 12 60,00 TT 12 60,00 TT

5 FTI 12 60,00 TT 13 65,00 T

6 GAS 13 65,00 T 13 65,00 T

7 HLS 8 40,00 TT 13 65,00 T

8 MSM 17 85,00 T 16 80,00 T

9 MIT 15 75,00 T 16 80,00 T

10 NKR 13 65,00 T 15 75,00 T

11 PMT 15 75,00 T 18 90,00 T

12 PPN 15 75,00 T 12 60,00 TT

13 SMT 9 45,00 TT 14 70,00 T

14 STB 13 65,00 T 13 65,00 T

15 STP 13 65,00 T 13 65,00 T

16 TAN 13 65,00 T 13 65,00 T

17 YER 14 70,00 T 13 65,00 T

18 WRS 10 50,00 TT 14 70,00 T

RATA-RATA 12,77 63,88 13,22 68,88

TUNTAS 12 16

% TUNTAS 66,66 88,88

Sumber : Hasil Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II

Pembahasan Hasil Belajar

Hasil belajar siswa untuk siklus I diperoleh nilai rata-rata sebesar 63,88

siklus II 68,88. Sedangkan persentase ketuntasan siklus I 66,66% dengan jumlah

siswa yang tuntas sebanyak 12 siswa dan 4 siswa yang tidak tuntas Sedangkan

pada siklus II diperoleh persentase ketuntasan sebesar 88,88% dan sebanyak 16

siswa tuntas dan 2 siswa tidak tuntas. Adanya terjadi ketidaktuntasan siswa baik

pada siklus I maupun siklus II dikarenakan kognitif siswa dan keterbatasan waktu

penelitian.

Dari empat pertemuan pada dua siklus yang dilaksanakan menunjukkan

bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa yang berarti bahwa model

Page 10: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL …

pembelajaran direct instruction disertai power point interaktif dapat digunakan

dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa dan dapat dijadikan salah satu

alternatif guru dalam menyampaikan materi pembelajaran.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan:

Model pembelajaran direct instruction disertai power point interaktif dapat

digunakan dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa dan dapat dijadikan

salah satu alternatif guru dalam menyampaikan materi pembelajaran. Semua item

Proses pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran direct instruction disertai

power point interaktif adalah sangat penting karena berpengaruh pada hasil minat

dan antusiasme siswa dalam mengikuti pelajaran khususnya materi ekosistem.

Saran:

Disarankan kepada guru jika menggunakan model pembelajaran direct

instruction disertai power point interaktif agar lebih memperhatikan langkah-

langkahnya sebagaimana mestinya secara maksimal tanpa ada item dari proses

pembelajaran yang terlewatkan karena akan berpengaruh pada hasil belajar siswa.

Selain beberapa hal di atas disarankan agar dapat melakukan

penyempurnaan lanjutan terhadap kekurangan-kekurangan yang masih ada

sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa karena model pembelajaran yang

guru gunakan dalam menyampaikan materi pembelajaran sangat berpengaruh

pada sikap, antusiasme dan ketertarikan siswa dalam mengikuti pelajaran serta

merasa mudah dalam menerima materi yang disampaikan oleh guru yang tidak

terkesan verbal dan membosankan sehingga berdampak kepada hasil belajar

siswa.

Page 11: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL …

DAFTAR RUJUKAN:

Arend, (2008).Learning to Teach Belajar untuk Mengajar.Edisi Ketujuh.

Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Arifin .Z dan Setiyawan, A.(2012).PengembanganPembelajaranAktifdengan

ICT. Yogyakarta: Skipta.

Arsyad.(2006). Media Interaktif. (online),

http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/454/jbptunikompp-gdl-adesiskawi-22657-7-

%289%29babii.pdf, 24 Maret 2014.

Axt.H. (2013).Manfaat RPP dalamMelancarkan PBM. (online),

(http://media.kompasiana.com/new-media/2013/11/07), 26 Maret 2014.

Djamarah, dkk. (2012). Metode Pembelajaran: Metode Ceramah Kelebihan dan

Kekurangan. (online), (http://www.hasiltesguru.com/2012/10/metode-

pembelajaran-metode-ceramah.html), 20 Februari 2014.

Gustantiar.(2012). Teori Ekosistem.(online), (https://indonesiamengajar.org), 20

Februari 2014.

Iskandar.(2012). Analisis Reliabilitas Butir Soal Dengan Metode Kuder-

Richardson(KR20).(online), (http://akbar-

iskandar.blogspot.com/2012/12/analisis-reliabilitas-butir-soal-dengan.html. 26

April 2014

Laksamana.A. (2013).Power Point Interaktif yang Baik. (online),

(http://www.wincompmagic.com/kontak/), 26 Maret 2014.

Mahanani.(2012). Kelebihan Multimedia dalam Pembelajaran.(online),

(http://www.m-edukasi.web.id/2012/06/kelebihan-mutimedia-dalam

pembelajaran.html).Copyright www.m-edukasi.web.id .Media Pendidikan

Indonesia.13 Maret 2014.

Moleong, J.(2000). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Muslich, M.(2009).Melaksanakan PTK itu Mudah.Jakarta :PT.BumiAksara.

Permana,SdanUkar,K.(2011). Presentasi Praktis dengan Power Point. Bandung.

PT. Gramedia.

Rusyan,T, dkk.(1992).Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya.

Sadiman,S, dkk.(1993). Media Pendidikan (Pengertian, Pengembangan dan

Pemanfaatannya). Jakarta: PustekomDikbud dan PT. RajaGrafindo.

Sanjaya,W.(2008). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta:

Kencana Perdana Media Group.

Santoso. dkk.(2012). Tip dan Trik Animasi Power Point. Jakarta: PT.Gramedia.

Sigiyono dalam Hendri (2012). Uji Validitas dan

Reliabilitas.(online).(http://teorionline.wordpress.com). 13Maret 2014.

Sudrajat.(2011). Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction).(online).

http://akhmadsudrajat.wordpress.com. Jakarta: Depdiknas. Modul KKG/MGMP.

24 Maret 2014.

Sugiyarto.(2008). Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VII. Jakarta:

Departemen Pendidikan Nasional.

Page 12: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL …

Sumarwan.Dkk. (2002).Ilmu Pengetahuan Alam Biologi SMP/MTs Kelas VII.

Bandung: PT. Gramedia.

Sumarwan.(2007). Biologi SMP Kelas VII. Bandung: PT. Gramedia.

Tim Sains.(2007). IPA Terpadu 2 untuk SMP/MTs Kelas VIII. Semarang:

Aneka Ilmu.

Tjoegito, R.(2012). PanduanAnimasi Microsoft Power Point. Bandung:

CV.NusaAulia.

Wasis.(2008). IlmuPengetahuanAlamSekolahMenengahPertama/Madrasah

TsanawiahKelas VII Edisi IV. Jakarta: DepartemenPendidikanNasional.

Wasis.(2008). IlmuPengetahuanAlam SMP dan MTs Kelas VII. Jakarta:

DepartemenPendidikanNasional.

Wati. (2010). Power Point Interakif. Bandung: PT. Gramedia.

Widaningsih, (2010:151). Ciri Pengajaran Langsung. Jurnal Biologi. (online),

(http://files.wordpress.com.Artikel download), 1 September 2013.

Winarsih, dkk.(2008). IPA Terpadu untuk SMP/MTs.Jakarta:

DepartemenPendidikanNasional.

Zatto.H. (2011).Media Pembelajaran Interaktif “Mouse Mischief.(online),

(http://ezatto.blogspot.com/2011/08/apa-itu-media-pembelajaran-interaktif.html),

13 Maret 2014.