Meningioma

23
Meningioma

description

penyuluhan meningioma

Transcript of Meningioma

Page 1: Meningioma

Meningioma

Page 2: Meningioma

PengertianMeningioma adalah tumor pada meninx, yang merupakan selaput pelindung

yang melindungi otak dan medulla spinalis. Meningioma dapat timbul pada tempat

manapun di bagian otak maupun, medulla spinalis, tetapi, umumnya terjadi di

hemisphere otak di semua lobusnya. Kebanyakan meningioma bersifat jinak (benign).

Meningioma malignant jarang terjadi.

Meningioma merupakan neoplasma intracranial nomor 2 dalam urutan

frekuensinya yaitu mencapai angka 20%. Ia lebih sering dijumpai pada wanita daripada

pria terutama pada golongan umur antara 50-60 tahun dan memperlihatkan

kecenderungan untuk ditemukan pada beberapa anggota di satu keluarga. Korelasi

dengan trauma kapitis kurang meyakinkan. Pada umumnya meningioma dianggap

sebagai neoplasma yang berasal dari glioblas di sekitar vili arachnoid. Sel di medulla

spinalis yang sebanding dengan sel tersebut ialah sel yang terletak pada tempat

pertemuan antara arachnoid dengan dura yang menutupi radiks.

Tempat predileksi di ruang cranium supratentorial ialah daerah parasagital. Yang

terletak di krista sphenoid, parasellar, dan baso-frontal biasanya gepeng atau kecil

bundar. Bilamana meningioma terletak infratentorial, kebanyakan didapati di samping

medial os petrosum di dekat sudut serebelopontin. Meningioma spinalis mempunyai

kecenderungan untuk memilih tempat di bagian T.4 sampai T.8. Meningioma yang bulat

sering menimbulkan penipisan pada tulang tengkorak sedangkan yang gepeng justru

menimbulkan hyperostosis.

Meningioma dapat tumbuh di mana saja di sepanjang meningen dan dapat

menimbulkan manifestasi klinis yang sangat bervariasi sesuai dengan bagian otak yang

terganggu. Sekitar 40% meningioma berlokasi di lobus frontalis dan 20% menimbulkan

gejala sindroma lobus frontalis. Sindroma lobus frontalis sendiri merupakan gejala

ketidakmampuan mengatur perilaku seperti impulsif, apati, disorganisasi, defisit memori

dan atensi, disfungsi eksekutif, dan ketidakmampuan mengatur mood.

Page 3: Meningioma

Epidemologi dan InsidenTumor ini mewakili 20% dari semua neoplasma intracranial dan 12 % dari semua tumor

medulla spinalis. Meningioma biasanya jinak, tetapi bisa kambuh setelah diangkat.

Tumor ini lebih sering ditemukan pada wanita dan biasanya muncul pada usia 40-60

tahun, tetapi tidak tertutup kemungkinan muncul pada masa kanak-kanak atau pada

usia yang lebih lanjut.Paling banyak meningioma tergolong jinak (benign) dan 10 %

malignant. Meningioma malignant dapat terjadi pada wanita dan laki-laki,meningioma

benign lebih banyak terjadi pada wanita.

Etiologi

Para ahli tidak memastikan apa penyebab tumor meningioma, namun beberapa

teori telah diteliti dan sebagian besar menyetujui bahwa kromoson yang jelek yang

meyebabkan timbulnya meningioma. Para peneliti sedang mempelajari beberapa teori

tentang kemungkinan asal usul meningioma. Di antara 40% dan 80% dari meningiomas

berisi kromosom 22 yang abnormal pada lokus gen neurofibromatosis 2 (NF2). NF2

merupakan gen supresor tumor pada 22Q12, ditemukan tidak aktif pada 40%

meningioma sporadik. Pasien dengan NF2 dan beberapa non-NF2 sindrom familial yang

lain dapat berkembang menjadi meningioma multiple, dan sering terjadi pada usia

muda. Disamping itu, deplesi gen yang lain juga berhubungan dengan pertumbuhan

meningioma.

Kromosom ini biasanya terlibat dalam menekan pertumbuhan tumor. Penyebab

kelainan ini tidak diketahui. Meningioma juga sering memiliki salinan tambahan dari

platelet diturunkan faktor pertumbuhan (PDGFR) dan epidermis reseptor faktor

pertumbuhan (EGFR) yang mungkin memberikan kontribusi pada pertumbuhan tumor

ini. Sebelumnya radiasi ke kepala, sejarah payudara kanker, atau neurofibromatosis tipe

2 dapat risiko faktor untuk mengembangkan meningioma. Multiple meningiomas terjadi

pada 5% sampai 15% dari pasien, terutama mereka dengan neurofibromatosis tipe 2.

Beberapa meningiomas memiliki reseptor yang berinteraksi dengan hormon seks

progesteron, androgen, dan jarang estrogen. Ekspresi progesteron reseptor dilihat

Page 4: Meningioma

paling sering pada jinak meningiomas, baik pada pria dan wanita. Fungsi reseptor ini

belum sepenuhnya dipahami, dan demikian, sering kali menantang bagi dokter untuk

menasihati pasien perempuan mereka tentang penggunaan hormon jika mereka

memiliki sejarah suatu meningioma. Meskipun peran tepat hormon dalam pertumbuhan

meningioma belum ditentukan, peneliti telah mengamati bahwa kadang-kadang

mungkin meningioma tumbuh lebih cepat pada saat kehamilan.

AnatomiMeninx adalah suatu selaput jaringan ikat yang membungkus enchepalon dan

medulla spinalis. Terdiri dari duramater, arachnoid dan piamater, yang letaknya

berurutan dari superficial ke profunda. Bersama-sama,araknoid dan piamater disebut

leptomening.

Dura mater terdiri dari jaringan fibrous yang kuat, berwarna putih, terdiri dari

lamina meningialis dan lamina endostealis. Pada medulla spinalis lamina endostealis

melekat erat pada dinding canalis vertebralis, menjadi

endosteum(=periosteum),sehingga di antara lamina meningialis dan lamina endostealis

terdapat spatium extraduralis(spatium epiduralis) yang berisi jaringan ikat longgar,

lemak dan pleksus venosus. Antara dura mater dan archnoid terdapat spatium

subdurale yang berisi cairan lymphe. Pada enchepalon lamina endostealis melekat erat

pada permukaan interior cranium, terutama pada sutura, basis crania dan tepi foramen

occipital magnum. Lamina meningialis mempunyai permukaan yang licin dan dilapisi

oleh suatu lapisan sel, dan membentuk empat buah septa, yaitu;

1. Falxcerebri

2. Tentoriumcerebella

3. Falxcerebella

4. Diaphragmsellae

Arachnoid bersama-sama dengan piamater disebut leptomeninges. Kedua

lapisan ini dihubungkan satu sama lain oleh trabekula arachnoideae. Arachniod adalah

suatu selubung tipis, membentuk spatium subdurale dengan duramater. Antara

Page 5: Meningioma

archnoid dan pia mater terdapat spatium subarachnoideum yang berisi liquor

cerebrospinalis. Arachnoid yang membungkus basis serebri berbentuk tebal sedangkan

yang membungkus facies superior cerebri tipis dan transparant. Arachnoid membentuk

tonjolan-tonjolan kecil disebut granulation arachnoidea, masuk kedalam sinus venosus,

terutama sinus sagitallis superior.

Lapisan disebelah profunda, meluas ke dalam gyrus cerebri dan diantara folia

cerebri.Membentuk tela chorioidea venticuli. Dibentuk oleh serabut-serabut reticularis

dan elastic,ditutupi oleh pembuluh-pembuluh darah cerebral. Pia terdiri dari lapisan sel

mesodermal tipis seperti endothelium. Berlawanan dengan arachnoid, membrane ini ini

menutupi semua permukaan otak dan medulla spinalis.

Patofisiologi

Seperti banyak kasus neoplasma lainnya, masih banyak hal yang belum diketahui

dari meningioma. Tumor otak yang tergolong jinak ini secara histopatologis berasal dari

sel pembungkus arakhnoid (arakhnoid cap cells) yang mengalami granulasi dan

perubahan bentuk. Patofisiologi terjadinya meningioma sampai saat ini masih belum

jelas. Kaskade eikosanoid diduga memainkan peranan dalam tumorogenesis dan

perkembangan edema peritumoral.

Klasifikasi

WHO mengembangkan sistem klasifikasi untuk beberapa tumor yang telah

diketahui, termasuk meningioma. Tumor diklasifikasikan melalui tipe sel dan derajat

pada hasil biopsi yang dilihat di bawah mikroskop. Penatalaksanaannya pun berbeda-

beda di tiap derajatnya

a. Grade I

Meningioma tumbuh dengan lambat . Jika tumor tidak menimbulkan gejala,

mungkin pertumbuhannya sangat baik jika diobservasi dengan MRI secara

periodic. Jika tumor semakin bverkembang, maka pada akhirnya dapat

menimbulkan gejala, kemudian penatalaksanaan bedah dapat

Page 6: Meningioma

direkomendasikan. Kebanyakan meningioma grade I diterapi dengan tindakan

bedah dan observasi yang continue.

b. Grade II

Meningioma grade II disebut juga meningioma atypical. Jenis ini tumbuh lebih

cepat dibandingkan dengan grade I dan mempunyai angka kekambuhan yang

lebih tinggi juga. Pembedahan adalah penatalaksanaan awal pada tipe ini.

Meningioma grade II biasanya membutuhkan terapi radiasi setelah

pembedahan.

c. Grade III

Meningioma berkembang dengan sangat agresif dan disebut meningioma

malignant atau meningioma anaplastik. Meningioma malignant terhitung kurang

dari 1 % dari seluruh kejadian meningioma. Pembedahan adalah

penatalaksanaan yang pertama untuk grade III diikuri dengan terapi radiasi. Jika

terjadi rekurensi tumor, dapat dilakukan kemoterapi.

Meningioma juga diklasifikasikan ke dalam subtype berdasarkamn lokasi dari

tumor 8.

1. Meningioma falx dan parasagital (25% dari kasus meningioma). Falx

adalah selaputyang terletak antara dua sisi otak yang memisahkan

hemisfer kiri dan kanan. Falx cerebri mengandung pembuluh darah besar.

Parasagital meningioma terdapat di sekitar falx

2. Meningioma Convexitas (20%). Tipe meningioma ini terdapat pada

permukaan atas otak.

3. Meningioma Sphenoid (20%) Daerah Sphenoidalis berlokasi pada daerah

belakang mata. Banyak terjadi pada wanita.

4. Meningioma Olfactorius (10%). Tipe ini terjadi di sepanjang nervus yang

menghubungkan otak dengan hidung.

Page 7: Meningioma

5. Meningioma fossa posterior (10%). Tipe ini berkembang di permukaan

bawah bagian belakang otak.

6. Meningioma suprasellar (10%). Terjadi di bagian atas sella tursica, sebuah

kotak pada dasar tengkorak dimana terdapat kelenjar pituitary.

7. Spinal meningioma (kurang dari 10%). Banyak terjadi pada wanita yang

berumur antara 40 dan 70 tahun. Akan selalu terjadi pda medulla

spinbalis setingkat thorax dan dapat menekan spinal cord. Meningioma

spinalis dapat menyebabkan gejala seperti nyeri radikuler di sekeliling

dinding dada, gangguan kencing, dan nyeri tungkai.

8. Meningioma Intraorbital (kurang dari 10%). Tipe ini berkembang paa atau

di sekitar mata cavum orbita.

9. Meningioma Intraventrikular (2%). Terjadi pada ruangan yang berisi

cairan di seluruh bagian otak.

Diagnosa1. Manifestasi klinik

Gejala meningioma dapat bersifat umum (disebabkan oleh tekanan tumor

pada otak dan medulla spinalis) atau bisa bersifat khusus (disebabkan oleh

terganggunay fungsi normal dari bagian khusus dari otak atau btekanan pada

nervus atau pembuluh darah). Secara umum, meningioma tidak bisa

didiagnosa pada gejala awal.

Gejala umumnya seperti;

Sakit kepala, dapat berat atau bertambah buruk saat beraktifitas atau pada

pagi hari.

Perubahan mental

Kejang

Mual muntah

Perubahan visus, misalnya pandangan kabur.

Gejala dapat pula spesifik terhadap lokasi tumor;

Page 8: Meningioma

Meningioma falx dan parasagittal; nyeri tungkai

Meningioma Convexitas; kejang, sakit kepala, deficit neurologis fokal,

perubahan status mental

Meningioma Sphenoid; kurangnya sensibilitas wajah, gangguan lapangan

pandang, kebutaan, dan penglihatan ganda.

Meningioma Olfactorius; kurangnya kepekaan penciuman, masalah visus.

Meningioma fossa posterior; nyeri tajam pada wajah, mati rasa, dan

spasme otot-otot wajah, berkurangnya pendengaran, gangguan menelan,

gangguan gaya berjalan,

Meningioma suprasellar; pembengkakan diskus optikus, masalah visus

Spinal meningioma ; nyeri punggung, nyeri dada dan lengan

Meningioma Intraorbital ; penurunan visus, penonjolan bola mata

Meningioma Intraventrikular ; perubahan mental, sakit kepala, pusing

2. Pemeriksaan Radiologi

a. Foto polos

Hiperostosis adalah salahsatu gambaran mayor dari meningioma pada foto

polos. Dinidikasikan untuk tumor pada meninx. Tampak erosi tulang dan

dekstruksi sinus sphenoidales, kalsifikasi dan lesi litik pada tulang

tengkorak. Pembesaran pembuluh darah meninx menggambarkan dilatasi

arteri meninx yang mensuplai darah ke tumor. Kalsifikasi terdapat pada 20-

25% kasus dapat bersifat fokal maupun difus.

b. CT-Scan

CT-scan kontras dan CT-scan tanpa kontras memperlihatkan paling banyak

meningioma. Tampak gambran isodense hingga hiperdense pada foto

sebelum kontras, dan gambaran peningkatan densitas yang homogeny

pada foto kontras. Tumor juga memberikan gambaran komponen cystic

dan kalsifikasi pada beberapa kasus. Udem peritumoral dapat terlihat

Page 9: Meningioma

dengan jelas. Perdarahan dan cairan intratumoral sampai akumulasi cairan

dapat terlihat.

c. MRI

MRI merupakan pencitraan yang sangat baik digunakan untuk

mengevaluasi meningioma. MRI memperlihatkan lesi berupa massa,

dengan gejala tergantung pada lokasi tumor berada.

AngiografiUmumnya meningioma merupakan tumor vascular. Dan dapat menimbulkan

gambaran “spoke wheel appearance”. Selanjutnya arteri dan kapiler memperlihatkan

gambaran vascular yang homogen dan prominen yang disebut dengan mother and law

phenomenon.

PenatalaksanaanPenatalaksanaan meningioma tergantung daril okasi dan ukuran tumor itu

sendiri. Terapi meningioma masih menempatkan reseksi operatif sebagai pilihan

pertama. Beberapa faktor yang mempengaruhi operasi removal massa tumor ini antara

lain lokasi tumor, ukuran dan konsistensi, vaskularisasi dan pengaruh terhadap sel saraf,

dan pada kasus rekurensi, riwayat operasi sebelumnya dan atau radioterapi. Lebih jauh

lagi, rencana operasi dan tujuannya berubah berdasarkan faktor resiko, pola, dan

rekurensi tumor. Tindakan operasi tidak hanya mengangkat seluruh tumor tetapi juga

termasuk dura, jaringan lunak, dan tulang untuk menurunkan kejadian rekurensi 12.

Rencana preoperatif

Pada pasien dengan meningioma supratentorial, pemberian antikonvulsan

dapat segera diberikan, deksametason diberikan dan dilindungi pemberian H2 antagonis

beberapa hari sebelum operasi dilaksanakan. Pemberian antibiotik perioperatif

digunakan sebagai profilaksis pada semua pasien untuk organisme stafilokokkus, dan

pemberian cephalosporin generasi III yang memiliki aktifitas terhadap organisem

pseudomonas, serta pemberian metronidazol (untuk organisme anaerob) ditambahkan

Page 10: Meningioma

apabila operasi direncanakan dengan pendekatan melalui mulut, sinus paranasal,

telinga, atau mastoid.

Klasifikasi Simptom dari ukuran reseksi pada meningioma intracranial.

a. Grade I Reseksi total tumor, perlekatan dural dan tulang abnormal

b. Grade II Reseksi total tumor, koagulasi dari perlekatan dura

c. Grade III Reseksi total tumor, tanpa reseksi atau koagulasi dari perlekatan dura,

atau mungkin perluasan ekstradural ( misalnya sinus yang terserang atau tulang

yang hiperostotik)

d. Grade IV Reseksi parsial tumor

e. Grade V Dekompresi sederhana (biopsy)

Radioterapi

Penggunaan external beam irradiation pada meningioma semakin banyak

dipakai untuk terapi. External beam irradiation dengan 4500-6000 cGy dilaporkan efektif

untuk melanjutkan terapi operasi meningioma reseksi subtotal, kasus-kasus rekurensi

baik yang didahului dengan operasi sebelumnya ataupun tidak. Pada kasus meningioma

yang tidak dapat dioperasi karena lokasi yang sulit, keadaan pasien yang buruk, atau

pada pasien yang menolak dilakukan operasi, external beam irradiation masih belum

menunjukkan keefektivitasannya. Teori terakhir menyatakan terapi external beam

irradiation tampaknya akan efektif pada kasus meningioma yang agresif (atyppical,

malignan), tetapi informasi yang mendukung teori ini belum banyak dikemukakan.

Efektifitas dosis yang lebih tinggi dari radioterapi harus dengan pertimbangan

komplikasi yang ditimbulkan terutama pada meningioma. Saraf optikus sangat rentan

mengalami kerusakan akibat radioterapi. Komplikasi lain yang dapat ditimbulkan berupa

insufisiensi pituitari ataupun nekrosis akibat radioterapi.

Radiasi Stereotaktik

Terapi radiasi tumor menggunakan stereotaktik pertama kali diperkenalkan pada

tahun 1960an menggunakan alat Harvard proton beam. Setelah itu penggunaan

Page 11: Meningioma

stereotaktik radioterapi ini semakin banyak dilakukan untuk meningioma. Sumber

energi yang digunakan didapat melalui teknik yang bervariasi, yang paling sering

digunakan adalah sinar foton yang berasal dari Co gamma (gamma knife) atau linear

accelerators (LINAC) dan partikel berat (proton, ion helium) dari cyclotrons. Semua

teknik radioterapi dengan stereotaktik ini dapat mengurangi komplikasi, terutama pada

lesi dengan diameter kurang dari 2,5 cm.

Steiner dan koleganya menganalisa pasien meningioma yang diterapi dengan

gamma knife dan diobservasi selama 5 tahun. Mereka menemukan sekitar 88%

pertumbuhan tumor ternyata dapat dikontrol. Kondziolka dan kawan-kawan

memperhitungkan pengontrolan pertumbuhan tumor dalam 2 tahun pada 96 % kasus.

Baru-baru ini peneliti yang sama melakukan studi dengan sampel 99 pasien yang diikuti

selama 5 hingga 10 tahun dan didapatkan pengontrolan pertumbuhan tumor sekitar 93

% kasus dengan 61 % massa tumor mengecil. Kejadian defisit neurologis baru pada

pasien yang diterapi dengan stereotaktik tersebut kejadiannya sekitar 5 %.

Kemoterapi

Modalitas kemoterapi dengan regimen antineoplasma masih belum banyak

diketahui efikasinya untuk terapi meningioma jinak maupun maligna. Kemoterapi

sebagai terapi ajuvan untuk rekuren meningioma atipikal atau jinak baru sedikit sekali

diaplikasikan pada pasien, tetapi terapi menggunakan regimen kemoterapi (baik

intravena atau intraarterial cis-platinum, decarbazine (DTIC) dan adriamycin)

menunjukkan hasil yang kurang memuaskan (DeMonte dan Yung), walaupun regimen

tersebut efektifitasnya sangat baik pada tumor jaringan lunak. Laporan dari Chamberlin

pemberian terapi kombinasi menggunakan cyclophosphamide, adriamycin, dan

vincristine dapat memperbaiki angka harapan hidup dengan rata-rata sekitar 5,3 tahun.

Pemberian obat kemoterapi lain seperti hydroxyurea sedang dalam penelitian.

Pertumbuhan sel pada meningioma dihambat pada fase S dari siklus sel dan

menginduksi apoptosis dari beberapa sel dengan pemberian hydroxyurea. Dan

dilaporkan pada satu kasus pemberian hydroxyurea ini memberikan efek pada pasien-

Page 12: Meningioma

pasien dengan rekurensi dan meningioma yang tidak dapat direseksi. Pemberian

Alfainterferon dilaporkan dapat memperpanjang waktu terjadinya rekurensi pada kasus

meningioma yang agresif. Dilaporkan juga terapi ini kurang menimbulkon toksisitas

dibanding pemberian dengan kemoterapi.

Pemberian hormon antogonis mitogen telah juga dilakukan pada kasus dengan

meningioma. Preparat yang dipakai biasanya tamoxifen (anti estrogen) dan mifepristone

(anti progesteron). Tamoxifen (40 mg/m2 2 kali/hari selama 4 hari dan dilanjutkan 10

mg 2 kali/hari) telah digunakan oleh kelompok onkolologi Southwest pada 19 pasien

dengan meningioma yang sulit dilakukan reseksi dan refrakter. Terdapat pertumbuhan

tumor pada 10 pasien, stabilisasi sementara pertumbuhan tumor pada 6 pasien, dan

respon minimal atau parsial pada tiga pasien.

Pada dua studi terpisah dilakukan pemberian mifepristone (RU486) 200 mg

perhari selama 2 hingga 31 bulan. Pada studi yang pertama didapatkan 5 dari 14 pasien

menunjukkan perbaikan secara objektif yaitu sedikit pengurangan massa tumor pada

empat pasien dan satu pasien gangguan lapang pandangnya membaik walaupun tidak

terdapat pengurangan massa tumor; terdapat pertumbuhan ulang pada salah satu

pasien tersebut. Pada studi yang kedua dari kelompok Netherlands dengan jumlah

pasien 10 orang menunjukkan pertumbuhan tumor berlanjut pada empat pasien, stabil

pada tiga pasien, dan pengurangan ukuran yang minimal pada tiga pasien. Tiga jenis

obat tersebut sedang dilakukan penelitian dengan jumlah sampel yang lebih besar pada

meningioma tetapi sampai sekarang belum ada terapi yang menjadi prosedur tetap

untuk terapi pada tumor ini.

Prognosis

Pada umumnya prognosa meningioma adalah baik, karena pengangkatan tumor

yang sempurna akan memberikan penyembuhan yang permanen. Pada orang dewasa

snrvivalnya relatif lebih tinggi dibandingkan pada anak-anak, dilaporkan survival rate

lima tahun adalah 75%. Pada anak-anak lebih agresif, perubahan menjadi keganasan

lebih besar dan tumor dapat menjadi sangat besar. Pada penyelidikan pengarang-

Page 13: Meningioma

pengarang barat lebih dari 10% meningioma akan mengalami keganasan dan

kekambuhannya tinggi 13.

Sejak 18 tahun meningioma dipandang sebagai tumor jinak, dan bila letaknya

mudah dapat diangkat seluruhnya. Degenerasi keganasan tampak bila ada13: invasi dan

kerusakan tulang tumor tidak berkapsul pada saat operasi invasi pada jaringan otak.

Angka kematian (mortalitas) meningioma sebelum operasi jarang dilaporkan, dengan

kemajuan teknik dan pengalaman operasi para ahli bedah maka angka kematian post

operasi makin kecil. Diperkirakan angka kematian post operasi selama lima tahun

(1942–1946) adalah 7,9% dan (1957–1966) adalah8,5%. Sebab-sebab kematian menurut

laporan-laporan yang terdahulu yaitu perdarahan dan edema otak.

Page 14: Meningioma

SUMBER1. Mardjono M, Sidharta P. Dalam: Neurologi klinis dasar. : Fakultas Kedokteran

Universtas Indonesia; 2003. Hal 393-4.

2. Focusing on tumor meningioma[ cited 2009 November 20]. Availble from:

http://www.abta.org/meningioma.pdf

3. Patogenesis, histopatologi, dan klasifikasi meningioma[cited 2009 November 20].

Availble from: http://www.neuroonkologi.com/articles

4. Berikut ini adalah cara-cara pencegahan kanker otak.5.6.

7. 1.Menghindari Zat-zat Karsinogenik8. Cara mencegah terjadinya kanker otak yang pertama adalah menghindari

zat karsinogenik. Zat karsinogenik adalah zat penyebab kanker, zat ini juga bisa dihasilkan dari proses pemasakan dengan cara digoreng, ditumis atau dibakar. Akan jauh lebih baik memasak dengan cara mengukus atau merebus. Buah dan sayuran non-organik juga kemungkinan bersifat karsinogen. Jadi, tetap waspada!

9.10.

11.2.Menghindari Radiasi12. Menghindari radiasi juga termasuk upaya pencegahan kanker otak. Salah

satu contohnya adalah radiasi pada ponsel. Badan kesehatan internasional, WHO mengungkapkan bahwa radiasi pada ponsel dapat menyebabkan kanker otak. Berkomunikasi melalui telepon lebih dari 15 menit tanpa menggunakan headhone dapat meningkatkan resiko kanker otak. Jadi, ada baiknya menggunakan alat bantu bila mau menelpon dalam waktu lama.

13.14.

15.3.Hindari Stress yang Berat 16. Stres juga berbahaya dan dapat menyebabkan risiko kanker otak. Jadi,

anda sebaiknya menghindarinya. Jika Anda sudah merasa lelah telah bekerja maka beristirahatlah atau sisihkan waktu Anda untuk melakukan refreshing.  Jangan lupa juga untuk menerapkan pola tidur yang baik. Sebuah penelitian yang dilakukan di University of cologne menyimpulkan bahwa begadang dapat menyebabkan penyakit kanker.

Page 15: Meningioma

17.18.

19.4.Berolahraga rutin20. Berolahraga jelas akan menyehatkan. Selain menyehatkan olahraga juga

mampu mencegah kanker dan berbagai jenis penyakit lainnya. Lakukan olahraga rutin setiap hari meskipun hanya beberapa menit saja.

21.22.

23.5. Makan makanan anti kanker 24. Banyak makanan yang bisa mencegah kanker. Sebagai contoh adalah

bawang putih dan makanan yang mengandung omega 3. Kandungan anti kanker dalam bawang putih efektif mengontrol kecenderungan kanker dalam sel-sel tubuh. Sementara makanan yang mengandung omega 3 lainnya yaitu minyak biji rami dan kenari. Biji rami kaya akan serat dan asam linolenic alfa (ALA) yang efektif melindungi tubuh dari serangan kanker. Pada kacang kenari, kandungan antioksidannya dua kali lipat lebih besar dari jenis kacang lainnya. Sumber asam lemak omega 3 diantaranya adalah kenari dan minyak biji rami. Ini membantu tubuh dalam meningkatkan kekebalan dan kemampuan untuk melawan kanker.

25.26.

27.6. Hindari rokok dan alkohol28. Pola hidup yang tidak sehat akan menyebabkan timbulnya berbagai

penyakit, termasuk kanker. Salah satu penyebab utama semua jenis kanker adalah kebiasaan yang tidak sehat seperti merokok dan konsumsi alkohol.  Untuk hal di luar makanan, kebiasaan merokok menjadi penyebab terserangnya berbagai jenis kanker. Pengidap kanker paru-paru yang disebabkan oleh rokok dapat menyebar ke organ lain seperti otak dan akhirnya juga menderita kanker otak.

29.30.

31.7. Konsumsi Obat Herbal32. Salah satu cara yang paling efektif untuk mencegah kanker saat ini adalah

dengan mengkonsumsi obat herbal. Ada banyak obat herbal yang bagus, namun yang paling kami rekomendasikan adalah obat herbal Green Palapa yang sudah terbukti berkhasiat mencegah pertumbuhan kanker. Selain sangat efektif juga sangat aman dan terlebih lagi obat herbal ini halal dikonsumsi. Untuk info lebih lengkap, silahkan baca artikel berjudul pencegahan kanker atau klik di sini!

Page 16: Meningioma

Itulah beberapa cara mencegah kanker otak. Anda juga bisa mencegah kanker otak ini dengan cara menghindari apa saja yang menjadi penyebab kanker otak ini. Semoga bermanfaat dan bisa menjawab pertanyaan anda seputar pencegahan kanker otak ini