Askep Meningioma

13

Click here to load reader

description

askep

Transcript of Askep Meningioma

Page 1: Askep Meningioma

GUDANG ILMU

Beranda Ilmu _Komputer dan Blogg_er Puisi STANDAR OPERASIONAL KEPERAWATAN Kalimat Motivasi Gusri Wahyudi

BARANGKALI ANDA MEMBUTUHKAN :

Rumah sakit Jantungwww.yodak.co.id

Pengobatan penyakit jantung Pilihan pasien penyakit jantung

Search

JIKA MERASA KURANG LENGKAP SILAHKAN CARI

RABU, 13 JUNI 2012

Sewa Apartement HarianDisewakan apartement di Kalibata untukharian / mingguan / bulanankalibataresidenceharian...

software spektakulerinstal software ini, dalam 24 jam saldo rekanda bertambah. 2,2jt perharigoo.gl/6WKJt

ASKEP MENINGIOMA

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangMeningioma adalah tumor pada meningens, yang merupakan selaput pelindung yang melindungi otakdan medulla spinalis. Meningioma dapat timbul pada tempat manapun di bagian otak maupun medullaspinalis, tetapi, umumnya terjadi di hemisfer otak di semua lobusnya. Kebanyakan meningioma bersifatjinak (benign), sedangkan meningioma malignan jarang terjadi.Meningioma merupakan neoplasma intrakranial nomor 2 dalam urutan frekuensinya yaitu mencapaiangka 20%. Meningioma lebih sering dijumpai pada wanita daripada pria terutama pada golongan umurantara 50-60 tahun dan memperlihatkan kecenderungan untuk ditemukan pada beberapa anggota di satukeluarga. Korelasinya dengan trauma kapitis masih dalam pencarian karena belum cukup bukti untukmemastikannya. Pada umumnya meningioma dianggap sebagai neoplasma yang berasal dari glioblas disekitar vili arachnoid. Sel di medulla spinalis yang sebanding dengan sel tersebut ialah sel yang terletakpada tempat pertemuan antara arachnoid dengan dura yang menutupi radiks.1Tempat predileksi di ruang kranium supratentorial ialah daerah parasagitalis. Yang terletak di kristasphenoid, parasellar, dan baso-frontal biasanya gepeng atau kecil bundar. Jika meningioma terletakinfratentorial, kebanyakan didapati di samping medial os petrosum di dekat sudut serebelopontin.Meningioma spinalis mempunyai kecenderungan untuk memilih tempat di bagian T.4 sampai T.8.Meningioma yang bulat sering menimbulkan penipisan pada tulang tengkorak sedangkan yang gepengjustru menimbulkan hyperostosis.1Meningioma dapat tumbuh di mana saja di sepanjang meningen dan dapat menimbulkan manifestasiklinis yang sangat bervariasi sesuai dengan bagian otak yang terganggu. Sekitar 40% meningiomaberlokasi di lobus frontalis dan 20% menimbulkan gejala sindroma lobus frontalis. Sindroma lobusfrontalis sendiri merupakan gejala ketidakmampuan mengatur perilaku seperti impulsif, apati,disorganisasi, defisit memori dan atensi, disfungsi eksekutif, dan ketidakmampuan mengatur mood.

Dalam makalah ini akan dibicarakan gambaran radiologi beruapa foto polos, CT scan, MRI, angiografi danUSG sebagai pemeriksaan penunjang untuk menegakkan penyakit meningioma.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

1. Definisi PengertianTumor otak adalah tumor jinak pada selaput otak atau salah satu otak (Rosa Mariono, MA, StandardAsuhan Keperawatan, St. Carolus, 2000)Tumor otak adalah lesi intra kranial yang menempati ruang dalam tulang tengkorak (buku ajarpatofisiologi)Tumor otak adalah suatu lesi ekspansif yang bersifat jinak (benigna) ataupun ganas (maligna),membentuk massa dalam ruang tengkorak kepala (intra cranial) atau di sumsum tulang belakang(medulla spinalis). Neoplasma pada jaringan otak dan selaputnya dapat berupa tumor primer maupunmetastase. Apabila sel-sel tumor berasal dari jaringan otak itu sendiri, disebut tumor otak primer dan bilaberasal dari organ-organ lain (metastase) seperti ; kanker paru, payudara, prostate, ginjal dan lain-lain,disebut tumor otak sekunder.

2.1. Epidemiologi dan InsidensiTumor ini mewakili 20% dari semua neoplasma intrakranial dan 12 % dari semua tumor medulla spinalis.Meningioma biasanya jinak, tetapi bisa kambuh setelah diangkat. Tumor ini lebih sering ditemukan padawanita dan biasanya muncul pada usia 40-60 tahun, tetapi tidak tertutup kemungkinan muncul padamasa kanak-kanak atau pada usia yang lebih lanjut.Paling banyak meningioma tergolong jinak (benign)dan 10 % malignan. Meningioma malignant dapat terjadi pada wanita dan laki-laki,meningioma benignlebih banyak terjadi pada wanita.

MENINGIOMA

Temukan kami di Facebook

Perawat itu ihklas

Suka

180 orang menyukai Perawat itu ihklas.

Plugin sosial Facebook

BERGABUNG DENGAN FACEBOOK

Syok Hipovolemik

CARA MENGISI PARTOGRAF PARTUS

ISTILAH UNTUK SUARA NAFAS

TUMBUH KEMBANG ANAK

PEMERIKSAAN NERVUS CRANIALIS

CONTOH PROPOSAL RISET DM

macam-macam syok

APPENDICITIS

ASKEP DERMATITIS

Cara Sirkumsisi

ENTRI POPULER

ANATOMI (8)

ASUHAN KEPERAWATAN (19)

blackberry (10)

BUAH-BUAHAN (2)

DIAGNOSTIK (4)

Ekonomi (1)

FOTO (1)

game (2)

Hormon (2)

K3 (2)

KEBIDANAN (6)

kep gerontik (7)

kep jiwa (8)

kep medikal (10)

kep. gadar (2)

Kep. Keluarga (3)

kep. komunitas (4)

KEP.ANAK (10)

KEPERAWATAN (28)

keperawatan jiwa (1)

kesehatan (2)

MATERNITAS (4)

MEDIS (3)

mobil (1)

nic noc (14)

obat (35)

panduan skripsi (1)

PERHITUNGAN (1)

PROPOSAL RISET (1)

SATPEL (5)

SKRIPSI KEPERAWATAN (2)

TOKOH DUNIA (1)

UMUM (9)

LABEL

Cari

CARI 2

1Bagikan Lainnya Blog Berikut» Buat Blog Masuk

Page 2: Askep Meningioma

2.2. EtiologiPara ahli tidak memastikan apa penyebab tumor meningioma, namun beberapa teori telah diteliti dansebagian besar menyetujui bahwa kromoson yang jelek yang meyebabkan timbulnya meningioma. Parapeneliti sedang mempelajari beberapa teori tentang kemungkinan asal usul meningioma. Di antara 40%dan 80% dari meningiomas berisi kromosom 22 yang abnormal pada lokus gen neurofibromatosis 2(NF2). NF2 merupakan gen supresor tumor pada 22Q12, ditemukan tidak aktif pada 40% meningiomasporadik. Pasien dengan NF2 dan beberapa non-NF2 sindrom familial yang lain dapat berkembangmenjadi meningioma multiple, dan sering terjadi pada usia muda. Disamping itu, deplesi gen yang lainjuga berhubungan dengan pertumbuhan meningioma .Kromosom ini biasanya terlibat dalam menekan pertumbuhan tumor. Penyebab kelainan ini tidakdiketahui. Meningioma juga sering memiliki salinan tambahan dari platelet diturunkan faktorpertumbuhan (PDGFR) dan epidermis reseptor faktor pertumbuhan (EGFR) yang mungkin memberikankontribusi pada pertumbuhan tumor ini. Sebelumnya radiasi ke kepala, sejarah payudara kanker, atauneurofibromatosis tipe 2 dapat risiko faktor untuk mengembangkan meningioma. Multiple meningiomaterjadi pada 5% sampai 15% dari pasien, terutama mereka dengan neurofibromatosis tipe 2. Beberapameningioma memiliki reseptor yang berinteraksi dengan hormon seks progesteron, androgen, dan jarangestrogen. Ekspresi progesteron reseptor dilihat paling sering pada meningioma yang jinak, baik pada priadan wanita. Fungsi reseptor ini belum sepenuhnya dipahami, dan demikian, sering kali menantang bagidokter untuk menasihati pasien perempuan mereka tentang penggunaan hormon jika mereka memilikisejarah suatu meningioma. Meskipun peran tepat hormon dalam pertumbuhan meningioma belumditentukan, peneliti telah mengamati bahwa kadang-kadang mungkin meningioma tumbuh lebih cepatpada saat kehamilan.2,3

2.3. AnatomiMeningen adalah suatu selaput jaringan ikat yang membungkus enchepalon dan medulla spinalis. Terdiridari duramater, arachnoid dan piamater, yang letaknya berurutan dari superficial ke profunda. Bersama-sama,araknoid dan piamater disebut leptomening.4Duramater terdiri dari jaringan fibrous yang kuat, berwarna putih, terdiri dari lamina meningialis danlamina endostealis. Pada medulla spinalis lamina endostealis melekat erat pada dinding kanalisvertebralis, menjadi endosteum (periosteum), sehingga di antara lamina meningialis dan laminaendostealis terdapat spatium extraduralis (spatium epiduralis) yang berisi jaringan ikat longgar, lemakdan pleksus venosus. Antara dura mater dan archnoid terdapat spatium subdurale yang berisi cairanlimfe. Pada enchepalon lamina endostealis melekat erat pada permukaan interior kranium, terutama padasutura, basis krania dan tepi foramen occipitale magnum. Lamina meningialis mempunyai permukaanyang licin dan dilapisi oleh suatu lapisan sel, dan membentuk empat buah septa, yaitu:41. Falx cerebri2. Tentorium cerebella3. Falx cerebella4. Diaphragm sellaeArachnoid bersama-sama dengan pia mater disebut leptomeningens. Kedua lapisan ini dihubungkan satusama lain oleh trabekula arachnoideae. Arachniod adalah suatu selubung tipis, membentuk spatiumsubdurale dengan dura mater. Antara archnoid dan pia mater terdapat spatium subarachnoideum yangberisi liquor cerebrospinalis. Arachnoid yang membungkus basis serebri berbentuk tebal sedangkan yangmembungkus facies superior cerebri tipis dan transparant. Arachnoid membentuk tonjolan-tonjolan kecildisebut granulation arachnoidea, masuk kedalam sinus venosus, terutama sinus sagitallis superior.4Lapisan disebelah profunda, meluas ke dalam gyrus cerebri dan diantara folia cerebri. Membentuk telachorioidea venticuli. Dibentuk oleh serabut-serabut reticularis dan elastic, ditutupi oleh pembuluh-pembuluh darah cerebral. Pia terdiri dari lapisan sel mesodermal tipis seperti endothelium. Berlawanandengan arachnoid, membrane ini ini menutupi semua permukaan otak dan medulla spinalis.2.4. PatofisiologiTumor otak menyebabkan gangguan neurologik progresif. Gangguan neurologik pada tumor otakbiasanya dianggap disebabkan oleh dua faktor : gangguan fokal disebebkan oleh tumor dan kenaikantekanan intracranial.Gangguan fokal terjadi apabila terdapat penekanan pada jaringan otak, dan infiltrasi atau invasi langsungpada parenkim otak dengan kerusakan jaringan neuron.Perubahan suplai darah akibat tekanan yang ditimbulkan tumor yang bertumbuh menyebabkan nekrosisjaringan otak. Gangguan suplai darah arteri pada umumnya bermanifestasi sebagai kehilangan fungsisecara akut dan mungkin dapat dikacaukan dengan gangguan serebrovaskuler primer.Serangan kejang sebagai gejala perunahan kepekaan neuron dihubungkan dengan kompesi invasi danperubahan suplai darah ke jaringan otak. Bebrapa tumor membentuk kista yang juga menekan parenkimotak sekitarnya sehingga memperberat ganggguan neurologist fokal.Peningkatan tekanan intrakranial dapat diakibatkan oleh beberapa faktor : bertambahnya massa dalamtengkorak, terbentuknya edema sekitar tumor, dan perubahan sirkulasi cairan serebrospinal.Beberapa tumor dapat menyebabkan perdarahan. Obstruksi vena dan edema yang disebabkan olehkerusakan sawar darah otak, semuanya menimbulkan kenaikan volume intracranial dan meningkatkantekanan intracranial. Obstruksi sirkulasi cairan serebrospinal dari ventrikel lateral ke ruangan subaraknoidmenimbulkan hidrosefalus.Peningkatan tekanan intracranial akan membahayakan jiwa. Mekanisme kompensasi memerlukan waktulama untuk menjadi efektif dan oleh karena itu tak berguna apabila tekanan intrakranial timbul cepat.Mekanisme kompensasi ini antara lain bekerja menurunkan volume darah intracranial, volume cairanserebrospinal, kandungan cairan intrasel dan mengurangi sel-sel parenkim, kenaikan tekanan yang tidakdiobati mengakibatkan herniasi unkus atau serebelum yang timbul bilagirus medialis lobus temporalisbergeser ke inferior melalui insisura tentorial oleh massa dalam hemisfer otak. Herniasi menekanmesensenfalon, menyebabkan hilangnya kesadaran dan menekan saraf otak ketiga. Kompresi medulaoblogata dan hentipernafasan terjadi dengan cepat.Perubahan fisiologi lain terjadi akibat peningkatan intracranial yang cepat adalah bradikardia progresif,hipertensi sistemik (pelebaran tekanan nadi), dan gangguan pernafasan.

2.5. KlasifikasiWHO mengembangkan sistem klasifikasi untuk beberapa tumor yang telah diketahui, termasukmeningioma. Tumor diklasifikasikan melalui tipe sel dan derajat pada hasil biopsi yang dilihat di bawahmikroskop. Penatalaksanaannya pun berbeda-beda di tiap derajatnya.7a. Grade IMeningioma tumbuh dengan lambat, jika tumor tidak menimbulkan gejala, mungkin pertumbuhannyasangat baik jika diobservasi dengan MRI secara periodik. Jika tumor semakin berkembang, maka padaakhirnya dapat menimbulkan gejala, kemudian penatalaksanaan bedah dapat direkomendasikan.Kebanyakan meningioma grade I diterapi dengan tindakan bedah dan observasi yang berkelanjutan. 7

b. Grade IIMeningioma grade II disebut juga meningioma atypical. Jenis ini tumbuh lebih cepat dibandingkan

PENGUNJUNG BLOG INI

Live Traffic Feed

A visitor from Jakarta,Jakarta Raya viewed"GUDANG ILMU: SyokHipovolemik" 7 mins agoA visitor from Indonesiaviewed "GUDANG ILMU:ASKEP FRAKTUR" 14mins agoA visitor from Indonesiaviewed "GUDANG ILMU:ASUHAN KEPERAWATANPADA KLIEN DENGANPOST SECTIO SESAREA"15 mins agoA visitor from Surabaya,Jawa Timur viewed"GUDANG ILMU: ASKEPHEMOFILIA" 17 mins agoA visitor from Indonesiaviewed "GUDANG ILMU:ASKEP MENINGIOMA" 23mins agoA visitor from Jakarta,Jakarta Raya viewed"GUDANG ILMU:Dualisme Pembangunan"33 mins agoA visitor from Medan,Sumatera Utara viewed"GUDANG ILMU: ASKEPMENINGIOMA" 36 minsagoA visitor from Indonesia

Page 3: Askep Meningioma

dengan grade I dan juga mempunyai angka kekambuhan yang lebih tinggi. Pembedahan adalahpenatalaksanaan awal pada tipe ini. Meningioma grade II biasanya membutuhkan terapi radiasi setelahpembedahan.7c. Grade IIIMeningioma berkembang dengan sangat agresif dan disebut meningioma malignan atau meningiomaanaplastik. Meningioma malignan terhitung kurang dari 1 % dari seluruh kejadian meningioma.Pembedahan adalah penatalaksanaan yang pertama untuk grade III diikuti dengan terapi radiasi. Jikaterjadi rekurensi tumor, dapat dilakukan kemoterapi.7Meningioma juga diklasifikasikan ke dalam subtipe berdasarkan lokasi dari tumor8 :a. Meningioma falx dan parasagital (25% dari kasus meningioma). Falx adalah selaputyang terletak antaradua sisi otak yang memisahkan hemisfer kiri dan kanan. Falx cerebri mengandung pembuluh darah besar.Parasagital meningioma terdapat di sekitar falx.b. Meningioma Convexitas (20%). Tipe meningioma ini terdapat pada permukaan atas otak.c. Meningioma Sphenoid (20%) Daerah Sphenoidalis berlokasi pada daerah belakang mata. Banyak terjadipada wanita.d. Meningioma Olfactorius (10%). Tipe ini terjadi di sepanjang nervus yang menghubungkan otak denganhidung.e. Meningioma fossa posterior (10%). Tipe ini berkembang di permukaan bawah bagian belakang otak.f. Meningioma suprasellar (10%). Terjadi di bagian atas sella tursica, sebuah kotak pada dasar tengkorakdimana terdapat kelenjar pituitari.g. Spinal meningioma (kurang dari 10%). Banyak terjadi pada wanita yang berumur antara 40 dan 70tahun. Akan selalu terjadi pda medulla spinbalis setingkat thorax dan dapat menekan spinal cord.Meningioma spinalis dapat menyebabkan gejala seperti nyeri radikuler di sekeliling dinding dada,gangguan kencing, dan nyeri tungkai.h. Meningioma Intraorbital (kurang dari 10%). Tipe ini berkembang paa atau di sekitar mata cavum orbita.i. Meningioma Intraventrikular (2%). Terjadi pada ruangan yang berisi cairan di seluruh bagian otak.

2.6. DiagnosaGejala meningioma dapat bersifat umum (disebabkan oleh tekanan tumor pada otak dan medullaspinalis) atau bisa bersifat khusus (disebabkan oleh terganggunya fungsi normal dari bagian khusus dariotak atau tekanan pada nervus atau pembuluh darah). Secara umum, meningioma tidak bisa didiagnosapada gejala awal.Gejala umumnya seperti· Sakit kepala, dapat berat atau bertambah buruk saat beraktifitas atau pada pagi hari.· Perubahan mental· Kejang· Mual muntah· Perubahan visus, misalnya pandangan kabur.Gejala dapat pula spesifik terhadap lokasi tumor :· Meningioma falx dan parasagittal : nyeri tungkai· Meningioma Convexitas : kejang, sakit kepala, defisit neurologis fokal, perubahan status mental· Meningioma Sphenoid : kurangnya sensibilitas wajah, gangguan lapangan pandang, kebutaan, danpenglihatan ganda.· Meningioma Olfactorius : kurangnya kepekaan penciuman, masalah visus.· Meningioma fossa posterior : nyeri tajam pada wajah, mati rasa, dan spasme otot-otot wajah,berkurangnya pendengaran, gangguan menelan, gangguan gaya berjalan,· Meningioma suprasellar : pembengkakan diskus optikus, masalah visus· Spinal meningioma : nyeri punggung, nyeri dada dan lengan· Meningioma Intraorbital : penurunan visus, penonjolan bola mata· Meningioma Intraventrikular : perubahan mental, sakit kepala, pusing

2.7. Pemeriksaan RadiologiUmumnya pada banyak pasien, tidak ditemukan kelainan pada pemeriksaan radiografi. Foto polos kepaladapat memberikan gambaran kalsifikasi karena ada meningioma pada dasar tulang kepala denganbentuk yang konveks. Meningioma dapat mengakibatkan reaktif hyperostosis yang tidak berhubungandengan ukuran tumor. Osteolisis jarang mengakibatkan meningioma yang jinak dan malignan.Pemeriksaan foto polos kepala sebagai penunjang penyaki meningioma masih memiliki derajatkepercayaan yang tinggi. Gambaran yang sering terlihat plak yang hyperostosis, dan bentuk sphenoid ,dan pterion.Kalsifikasi tanpa adanya tumor pada foto polos kepala dapat menunjukkan hasil false-negatif padameningioma. Banyak pasien dengan meningioma otak dapat ditegakkan secara langsung denganmenggunakan CT atau MRI.a. Foto polos OtakHiperostosis adalah salah satu gambaran mayor dari meningioma pada foto polos. Foto polosdiindikasikan untuk tumor pada meninx. Tampak erosi tulang dan dekstruksi sinus sphenoidales,kalsifikasi dan lesi litik pada tulang tengkorak. Pembesaran pembuluh darah meninx menggambarkandilatasi arteri meninx yang mensuplai darah ke tumor. Kalsifikasi terdapat pada 20-25% kasus dapatbersifat fokal maupun difus.

b. Computed Tomography (CT scan)CT-scan kontras dan CT-scan tanpa kontras memperlihatkan paling banyak meningioma. Tampakgambaran isodense hingga hiperdense pada foto sebelum kontras, dan gambaran peningkatan densitasyang homogen pada foto kontras. Tumor juga memberikan gambaran komponen kistik dan kalsifikasipada beberapa kasus. Udem peritumoral dapat terlihat dengan jelas. Perdarahan dan cairan intratumoralsampai akumulasi cairan dapat terlihat.CT-scan memiliki kelebihan untuk menggambarkan meningioma. Invasi sepanjang dura serebri seringmuncul akibat provokasi dari respon osteoblas, yang menyebabkan hiperostosis. Gambaran CT-scanpaling baik untuk menunjukkan kalsifikasi dari meningioma; dapat dilihat pada gambar-gambar berikut.The CT nature of the calcification may be nodular, fine and punctate, or dense. Penelitian histologimembuktikan bahwa proses kalsifikasi > 45% adalah meningioma.

Page 4: Askep Meningioma

Meningioma otak. CT-scan nonkontras menunjukkan meningioma fossa media. Massa kalsifikasi melekatpada anterior tulang petrous kanan. Terlihat kalsifikasi berbentuk cincin dan punctata. Tidak terlihatadanya edema.

Dua kasus berbeda. A, B. CT-scan menunjukkan kalsifikasi meningioma dari lobus parietal. C, D. CT-scannonkontras potongan axial menunjukkan massa kalsifikasi yang homogeny melekat pata tulang parietalkanan. Jaringan lunak tumor banyak terlihat pada bagian posterior. Penyebab kalsifikasi minor lain padahemispere serebri kiri disebabkan oleh penyakit parasit. Gambaran MRI potongan coronal T2menunjukkan deposit kalsium (seperti bintang) yang dikelilingi jaringan solid. Pada kasus ini tidak terlihatedema.CT-scan efektif menunjukkan hyperostosis, destruksi tulang, erosi pada perlekatan dura. Hiperostosissering terlihat 15-20% pada pasien. Lihat gambar berikut.

Meningioma otak. Gambaran CT-Scan tanpa zat kontras menunjukkan sebuah meningioma maligna dilobus frontal yang muncul seperti massa dengan densitas tinggi. Kavitas kistik bisa berupa nekrosistumor, perdarahan yang lama, degenaratif kistik atau CSF yang terjebak. Edema dan pergeseran Midlineke bagian kiri anterior juga dapat terlihat.

Meningioma otak. CT-Scan tanpa kontras menunjukkan meningioma maligna di lobus frontal. Dapatterlihat peningkatan densitas dan massa yang homogen dan perselubungan yang berbentuk cincin.Brain meningioma.

Meningioma otak. Meningioma maligna pada lobus frontal. CT-scan pada frontal internal cerebri dangambaran diploic menunjukkan erosi dan infiltrasi tulang.CT-scan dapat menunjukkan perdarahan tumor akut dan pelebaran pembuluh darah pada kalvarium.Massa yang homogeny dengan densitas yang sama mengelilingi otak dapat 25-33% adalah meningioma.Densitas meningioma lebih tinggi disbanding otak. Meningioma dapat menimbulkan edema yang luas,necrosis dan jarang terjadi perdarahan. Edema tidak terjadi pada 50% pasien karena pertumbuhan yanglambat, tetapi dapat meluas. Edema lebih dominan terjadi di lapisan white matter, dan mengakibatkanpenurunan densitas. Lihat gambar berikut.

Gambar 1.

Gambar 2.

Gambar 3.

Gambar 4.

Gambar 5.

ACER
Sticky Note
Page 5: Askep Meningioma

Meningioma otak. CT-scan nonkontras menunjukkan isodensitas sphenoid-wing meningioma. FissuraSylvii kiri kolaps sebagian.

Meningioma Otak. CT-scan menunjukkan meningioma isodensitas spenoid. Massa meningioma terlihatsetelah diberi injeksi zat kontras secara intravena.Brain meningioma. CT scan shows an isoattenuating sphenoid-wing meningioma. The contrast-enhancing mass is attached to the major sphenoid wing and was demonstrated only after the intravenousinjection of contrast material. Zat kontras pada CT-Scan akan menunjukkan tumor dengan densitassedang sampai kuat; dapat dilihat pada gambar-gambar dibawah.

Meningioma Otak. Meningioma pada lobus parietal. CT-scan dengan kontras menunjukkan lingkaran,peningkatan desitas, dan massa unilobus. Perlekatan massa pada bagian dura serebral, sehingga adanyaterlihat edema yang jelas pada otak.

Meningioma otak. Meningioma lobus parietal. Injeksi pada arteri meningeal media menunjukkan adanyaperkumpulan tumor. Vaskularisasi yang meningkat dapat di lihat di posterior dari massa. Vena drainasetidak terlihat.Periperal kistik dapat mengakibatkan cairan serebrospinal terperangkap yang dapat dilihatpada gambaran berikut.

Meningioma otak. Tentorium posterior meningioma dengan potongan coronal pada CT-scan dengan zatkontras. Terdapat massa yang berbatas tegas dengan peningkatan densitas di sepanjang tentorium.Penumpukan cairan serebrospinal, edema subtle, hemodensitas, dan dilatasi ventrikel.Komponen-kompenen kistik pada meningioma dapat terlihat di dalam tumor atau antara tumor denganjaringan otak, oleh karena itu disebut CSF yang terjebak.c. Magnetic Resonance Imaging (MRI)MRI merupakan pencitraan yang sangat baik digunakan untuk mengevaluasi meningioma. MRImemperlihatkan lesi berupa massa, dengan gejala tergantung pada lokasi tumor berada.9 Kelebihan MRIdalam memberikan gambaran meningioma adalah resolusi 3 dimensi. Kemampuan MRI untukmembedakan tipe dari jaringan ikat, kemampuan multiplanar, dan rekonstruksi 3D. Dapat dilihat padagambar berikut.

Gambar 6.

Gambar 7.

Gambar 8.

ganbar 9

Gambar 10.

Page 6: Askep Meningioma

Meningioma Parasagital. A. MRI nonkontras potongan sagital T1 menunjukkan massa dural yang padatdengan invasi dan kompresi terhadap korteks parietal. B. MRI dengan zat kontras potongan sagittal T1menunujukkan perlekatan sebagian tumor. C. Potongan Koronal T2 menunjukkan massa padat yangmenunjukkan jaringan padat. Gambaran ini menunjukkan meningioma fibroblastik. D. MRI potongan axialT1 dengan zat kontras menujukkan hiperintensitas yanr terletak di sumsum tulang.

A. Nonkontras angio-MRI lateral menunjukkan oklusi sinus sagital ssuperior akibat invasi olehmeningioma. B. MRI rekonstruksi menunjukkan obstruksi vena-venas sagital dan memperlihatkan tumordalam 3D.A. Noncontrast angio-MRI on lateral view demonstrates occluded superior sagittal sinus due tomeningioma invasion. B. MRI reconstruction shows sagittal venous obstruction and 3D appearance of thetumor.

MRI dapat memperlihatkan vaskularisasi tumor, pembesaran arteri, dan invasi sinus venos, dan hubunganantara tumor dengan dengan sekeliilingnya.Kelebihan lain dapat melihat area juxtasellar dan fossaposterior dan kadang dapat menunjukkan hubungan penyebaran penyakit melalui CSF. Kemampuanmultiplanar adalah kemampuan untuk memvisualisasikan kontak tumor dengan meningen, kapsul tumor,dan kontras pada meningeal dapat memperjelas tumor.11,12,13 Dapat dilihat pada gambar berikut.

Meningioma otak. MRI nonkontras menunjukkan meningioma parasagital. Gambaran homogenmenunjukkan massa yang bulat dengan kapsul tipis. Tumor terletak pada dura sagitalis kiri. Massatampak mendorong trigonum ventrikel.

Meningioma otak. MRI nonkontras potongan axial menunjukkan paarasagital meningioma. Gambar T1menunjukkan homogenitas, panjang T1 dan massa dilapisi kapsul. Tumor melekat pada falx serebribagian kiri. Massa terlihat disepanjang girus serebri.

Meningioma multiple: A. Sagittal T1 menunjukkan fossa posterior dan meningioma parietal. B Gadoliniumpada Sagittal T1 menunjukkan pengkontrasan massa. C. T2 coronal menunjukkan penampilan intensitasrendah dari massa posterior setelah embolisasi endovaskular.

Maligna dan multiple meningioma. Seorang lelaki kulit putih, 47 tahun dibedah dengan Gamma Knife

Gambar 11.

Gambar 12.

Gamabr 13.

Gambar 14.

Gambar 15.

Gambar 16

Page 7: Askep Meningioma

karena meningioma conveks, diikuti dengan pembedahan micro untuk mengangkat tumor pada tahun2001. A, B. 4 tahun yang lalu -Desember 2005- MRI menunjukkan sebuah massa sisa di paretal danoccipital. Sinus sigmoid kiri tersumbat. C, D. Sebuah meningioma kecil pada frontal kanan juga dioperasiradiologi pada waktu yang sama. Edema dan peningkatan intensitas setelah injeksi gadolinium.

d. Ultrasonografi (USG)Ultrasonografi dapat memberikan gambaran lokasi dari intratumoral hemorrhage, perubahan kista yangterdapat di bagian dalam dan luar massa tumor, kalsifikasi, invasi parenkim oleh meningioma malignan,dan massa lobus atau multi lobules yang hanya dapat digambarkan dengan ultrasonografi.

e. AngiografiUmumnya meningioma merupakan tumor vascular. Dan dapat menimbulkan gambaran “spoke wheelappearance”. Selanjutnya arteri dan kapiler memperlihatkan gambaran vascular yang homogen danprominen yang disebut dengan mother and law phenomenon.

Magnetic resonance angiography (MRA and MRV) merupakan pemeriksaan penunjang yang berkembangdari ilmu angiografi klasik, yang belakangan ini merupakan alat diagnostik yang kuat untuk mengetahuiembolisasi dan perencanaan untuk operasi. Agiografi masih bisa digunakan jika terjadi embolisasi akibattumor.Meningioma mendapat asupan makanan oleh meningeal branches dari arteri carotid internal danexternal. Basal meningiomas pada anterior dan fossa cranial media dan meningioma pada tulangsphenoid umumnya mendapat vaskularisasi dari arteri carotid interna. Meningioma supratentorialdivaskularisasikan dari arteri carotid interna dan eksternal.Angiografi dapat menunjukkan peta distribusi arterial yang berguna untuk persiapan preoperasiembolisasi. Lihat gambar berikut.

Meningioma Otak. Parasellar meningioma. Angiograpi proyeksi lateral dari arteri carotid menunjukkanmutipel tumor yang opak dengan dikelilingi pembuluh darah. Terlihat carotid supraclinoid sirkumferensial.

Gejala spesifik tumor otak yang berhubungan dengan lokasi:

1. Lobus frontal

Menimbulkan gejala perubahan kepribadian

Bila tumor menekan jaras motorik menimbulkan hemiparese kontra lateral, kejang fokal

Bila menekan permukaan media dapat menyebabkan inkontinentia

Bila tumor terletak pada basis frontal menimbulkan sindrom foster kennedy

Pada lobus dominan menimbulkan gejala afasia

2. Lobus parietalDapat menimbulkan gejala modalitas sensori kortikal hemianopsi homonymBila terletak dekat area motorik dapat timbul kejang fokal dan pada girus angularis menimbulkan gejalasindrom gerstmann’s3. Lobus temporalAkan menimbulkan gejala hemianopsi, bangkitan psikomotor, yang didahului dengan aura atau halusinasiBila letak tumor lebih dalam menimbulkan gejala afasia dan hemiparesePada tumor yang terletak sekitar basal ganglia dapat diketemukan gejala choreoathetosis, parkinsonism.4. Lobus oksipitalMenimbulkan bangkitan kejang yang dahului dengan gangguan penglihatanGangguan penglihatan yang permulaan bersifat quadranopia berkembang menjadi hemianopsia,objeckagnosia5. Tumor di ventrikel ke IIITumor biasanya bertangkai sehingga pada pergerakan kepala menimbulkan obstruksi dari cairanserebrospinal dan terjadi peninggian tekanan intrakranial mendadak, pasen tiba-tiba nyeri kepala,penglihatan kabur, dan penurunan kesadaran6. Tumor di cerebello pontin angieTersering berasal dari N VIII yaitu acustic neurinomaDapat dibedakan dengan tumor jenis lain karena gejala awalnya berupa gangguan fungsi pendengaranGejala lain timbul bila tumor telah membesar dan keluar dari daerah pontin angel7. Tumor HipotalamusMenyebabkan gejala TTIK akibat oklusi dari foramen MonroeGangguan fungsi hipotalamus menyebabkan gejala: gangguan perkembangan seksuil pada anak-anak,amenorrhoe,dwarfism, gangguan cairan dan elektrolit, bangkitan8. Tumor di cerebelumUmumnya didapat gangguan berjalan dan gejala TTIK akan cepat erjadi disertai dengan papil udemNyeri kepala khas didaerah oksipital yang menjalar keleher dan spasme dari otot-otot servikal9. Tumor fosa posteriorDiketemukan gangguan berjalan, nyeri kepala dan muntah disertai dengan nystacmus, biasanyamerupakan gejala awal dari medulloblastoma.KomplikasiAdapun komplikasi yang dapat kita temukan pada pasien yang menderita tumor otak ialah :

a. Gangguan fisik neurologistb. Gangguan kognitifc. Gangguan tidur dan mood

Gambar 17.

Page 8: Askep Meningioma

d. Disfungsi seksual

2.8. PenatalaksanaanPenatalaksanaan meningioma tergantung dari lokasi dan ukuran tumor itu sendiri. Terapi meningiomamasih menempatkan reseksi operatif sebagai pilihan pertama. Beberapa faktor yang mempengaruhioperasi removal massa tumor ini antara lain lokasi tumor, ukuran dan konsistensi, vaskularisasi danpengaruh terhadap sel saraf, dan pada kasus rekurensi, riwayat operasi sebelumnya dan atau radioterapi.Lebih jauh lagi, rencana operasi dan tujuannya berubah berdasarkan faktor resiko, pola, dan rekurensitumor. Tindakan operasi tidak hanya mengangkat seluruh tumor tetapi juga termasuk dura, jaringanlunak, dan tulang untuk menurunkan kejadian rekurensi.12Rencana preoperatifPada pasien dengan meningioma supratentorial, pemberian antikonvulsan dapat segera diberikan,deksametason diberikan dan dilindungi pemberian H2 antagonis beberapa hari sebelum operasidilaksanakan. Pemberian antibiotik perioperatif digunakan sebagai profilaksis pada semua pasien untukorganisme stafilokokkus, dan pemberian cephalosporin generasi III yang memiliki aktifitas terhadaporganisem pseudomonas, serta pemberian metronidazol (untuk organisme anaerob) ditambahkan apabilaoperasi direncanakan dengan pendekatan melalui mulut, sinus paranasal, telinga, atau mastoid.

Klasifikasi Simptom dari ukuran reseksi pada meningioma intracranial12 :· Grade I : Reseksi total tumor, perlekatan dural dan tulang abnormal· Grade II : Reseksi total tumor, koagulasi dari perlekatan dura· Grade III : Reseksi total tumor, tanpa reseksi atau koagulasi dari perlekatan dura atau mungkin perluasanekstradural ( misalnya sinus yang terserang atau tulang yang hiperostotik)· Grade IV : Reseksi parsial tumor· Grade V : Dekompresi sederhana (biopsy)

2.9. RadioterapiPenggunaan external beam irradiation pada meningioma semakin banyak dipakai untuk terapi. Externalbeam irradiation dengan 4500-6000 cGy dilaporkan efektif untuk melanjutkan terapi operasi meningiomareseksi subtotal, kasus-kasus rekurensi baik yang didahului dengan operasi sebelumnya ataupun tidak.Pada kasus meningioma yang tidak dapat dioperasi karena lokasi yang sulit, keadaan pasien yang buruk,atau pada pasien yang menolak dilakukan operasi, external beam irradiation masih belum menunjukkankeefektifitasannya. Teori terakhir menyatakan terapi external beam irradiation tampaknya akan efektifpada kasus meningioma yang agresif (atyppical, malignan), tetapi informasi yang mendukung teori inibelum banyak dikemukakan.Efektifitas dosis yang lebih tinggi dari radioterapi harus dengan pertimbangan komplikasi yangditimbulkan terutama pada meningioma. Saraf optikus sangat rentan mengalami kerusakan akibatradioterapi. Komplikasi lain yang dapat ditimbulkan berupa insufisiensi pituitari ataupun nekrosis akibatradioterapi 12.Radiasi StereotaktikTerapi radiasi tumor menggunakan stereotaktik pertama kali diperkenalkan pada tahun 1960anmenggunakan alat Harvard proton beam. Setelah itu penggunaan stereotaktik radioterapi ini semakinbanyak dilakukan untuk meningioma. Sumber energi yang digunakan didapat melalui teknik yangbervariasi, yang paling sering digunakan adalah sinar foton yang berasal dari Co gamma (gamma knife)atau linear accelerators (LINAC) dan partikel berat (proton, ion helium) dari cyclotrons. Semua teknikradioterapi dengan stereotaktik ini dapat mengurangi komplikasi, terutama pada lesi dengan diameterkurang dari 2,5 cm 12. Steiner dan koleganya menganalisa pasien meningioma yang diterapi dengangamma knife dan diobservasi selama 5 tahun. Mereka menemukan sekitar 88% pertumbuhan tumorternyata dapat dikontrol. Kondziolka dan kawan-kawan memperhitungkan pengontrolan pertumbuhantumor dalam 2 tahun pada 96 % kasus. Baru-baru ini peneliti yang sama melakukan studi dengan sampel99 pasien yang diikuti selama 5 hingga 10 tahun dan didapatkan pengontrolan pertumbuhan tumorsekitar 93 % kasus dengan 61 % massa tumor mengecil. Kejadian defisit neurologis baru pada pasienyang diterapi dengan stereotaktik tersebut kejadiannya sekitar 5 %.

KemoterapiModalitas kemoterapi dengan regimen antineoplasma masih belum banyak diketahui efikasinya untukterapi meningioma jinak maupun maligna. Kemoterapi sebagai terapi ajuvan untuk rekuren meningiomaatipikal atau jinak baru sedikit sekali diaplikasikan pada pasien, tetapi terapi menggunakan regimenkemoterapi (baik intravena atau intraarterial cis-platinum, decarbazine (DTIC) dan adriamycin)menunjukkan hasil yang kurang memuaskan (DeMonte dan Yung), walaupun regimen tersebutefektifitasnya sangat baik pada tumor jaringan lunak. Laporan dari Chamberlin pemberian terapikombinasi menggunakan cyclophosphamide, adriamycin, dan vincristine dapat memperbaiki angkaharapan hidup dengan rata-rata sekitar 5,3 tahun. Pemberian obat kemoterapi lain seperti hydroxyureasedang dalam penelitian. Pertumbuhan sel pada meningioma dihambat pada fase S dari siklus sel danmenginduksi apoptosis dari beberapa sel dengan pemberian hydroxyurea. Dan dilaporkan pada satukasus pemberian hydroxyurea ini memberikan efek pada pasien-pasien dengan rekurensi danmeningioma yang tidak dapat direseksi. Pemberian Alfainterferon dilaporkan dapat memperpanjangwaktu terjadinya rekurensi pada kasus meningioma yang agresif. Dilaporkan juga terapi ini kurangmenimbulkon toksisitas dibanding pemberian dengan kemoterapi.Pemberian hormon antogonis mitogen telah juga dilakukan pada kasus dengan meningioma. Preparatyang dipakai biasanya tamoxifen (anti estrogen) dan mifepristone (anti progesteron). Tamoxifen (40mg/m2 2 kali/hari selama 4 hari dan dilanjutkan 10 mg 2 kali/hari) telah digunakan oleh kelompokonkolologi Southwest pada 19 pasien dengan meningioma yang sulit dilakukan reseksi dan refrakter.Terdapat pertumbuhan tumor pada 10 pasien, stabilisasi sementara pertumbuhan tumor pada 6 pasien,dan respon minimal atau parsial pada tiga pasien.12

Pada dua studi terpisah dilakukan pemberian mifepristone (RU486) 200 mg perhari selama 2 hingga 31bulan. Pada studi yang pertama didapatkan 5 dari 14 pasien menunjukkan perbaikan secara objektif yaitusedikit pengurangan massa tumor pada empat pasien dan satu pasien gangguan lapang pandangnyamembaik walaupun tidak terdapat pengurangan massa tumor; terdapat pertumbuhan ulang pada salahsatu pasien tersebut. Pada studi yang kedua dari kelompok Netherlands dengan jumlah pasien 10 orangmenunjukkan pertumbuhan tumor berlanjut pada empat pasien, stabil pada tiga pasien, dan penguranganukuran yang minimal pada tiga pasien. Tiga jenis obat tersebut sedang dilakukan penelitian denganjumlah sampel yang lebih besar pada meningioma tetapi sampai sekarang belum ada terapi yang menjadiprosedur tetap untuk terapi pada tumor ini.2.10. Prognosis

Pada umumnya prognosa meningioma adalah baik, karena pengangkatan tumor yang sempurna akanmemberikan penyembuhan yang permanen. Pada orang dewasa snrvivalnya relatif lebih tinggidibandingkan pada anak-anak, dilaporkan survival rate lima tahun adalah 75%. Pada anak-anak lebih

Page 9: Askep Meningioma

agresif, perubahan menjadi keganasan lebih besar dan tumor dapat menjadi sangat besar. Padapenyelidikan pengarang-pengarang barat lebih dari 10% meningioma akan mengalami keganasan dankekambuhannya tinggi.

Sejak 18 tahun meningioma dipandang sebagai tumor jinak, dan bila letaknya mudah dapat diangkatseluruhnya. Degenerasi keganasan tampak bila ada invasi dan kerusakan tulang tumor tidak berkapsulpada saat operasi invasi pada jaringan otak. Angka kematian (mortalitas) meningioma sebelum operasijarang dilaporkan, dengan kemajuan teknik dan pengalaman operasi para ahli bedah maka angkakematian post operasi makin kecil. Diperkirakan angka kematian post operasi selama lima tahun(1942–1946) adalah 7,9% dan (1957–1966) adalah8,5%. Sebab-sebab kematian menurut laporan-laporanyang terdahulu yaitu perdarahan dan edema otak.

I. Pengkajian

Data SubjektifIdentitas Pasien dan Penanggung JawabNamaJenis kelaminUsiaStatusAgamaAlamatPekerjaanPendidikanBahasaSuku bangsaDx MedisSumber biayaRiwayat keluargaGenogramKeterangan genogramStatus kesehatan

Status kesehatan saat ini- Keluhan Utama (saat MRS dan saat ini)- Alasan MRS dan perjalanan penyakit saat ini- Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya

Status kesehatan masa lalu- Penyakit yang pernah dialami- Pernah dirawat- Alergi- Kebiasaan (merokok/kopi/alcohol atau lain – lain yang merugikan kesehatan)

Riwayat penyakit keluargaDiagnosa Medis dan Therapi

Dikaji berdasarkan 14 kebutuhan dasar menurut Virginia Handerson, yaitu :

Bernafas

Dikaji apakah pasien mengalami gangguan pernafasan, sesak, atau batuk, serta ukur respirasi rate.

Makan

Dikaji apakah klien menghabiskan porsi makan yang telah disediakan RS, apakah pasien mengalami mualatau muntah ataupun kedua-duanya.

Minum

Dikaji kebiasaan minum pasien sebelum dan saat berada di RS, apakah ada perubahan (lebih banyakminum atau lebih sedikit dari biasanya).

Eliminasi (BAB / BAK)

Dikaji pola buang air kecil dan buang air besar.

Gerak dan aktifitas

Dikaji apakah pasien mengalami gangguan/keluhan dalam melakukan aktivitasnya saat menderita suatupenyakit (dalam hal ini adalah setelah didiagnosa mengalami alergi) atau saat menjalani perawatan di RS.

Rasa Nyaman

Dikaji kondisi pasien yang berhubungan dengan gejala-gejala penyakitnya, misalnya pasien merasa nyeridi perut bagian kanan atas (dikaji dengan PQRST : faktor penyebabnya, kualitas/kuantitasnya, lokasi,lamanya dan skala nyeri)

Kebersihan DiriDikaji kebersihan pasien saat dirawat di RS

Rasa AmanDikaji apakah pasien merasa cemas akan setiap tindakan keperawatan yang diberikan kepadanya, danapakah pasien merasa lebih aman saat ditemani keluarganya selama di RS.

Sosial dan komunikasi

Dikaji bagaimana interaksi pasien terhadap keluarga, petugas RS dan lingkungan sekitar (termasukterhadap pasien lainnya).

KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN

Page 10: Askep Meningioma

Pengetahuan

Dikaji tingkat pengetahuan pasien tentang penyakitnya yang diderita saat ini dan terapi yang akandiberikan untuk kesembuhannya.

Rekreasi

Dikaji apakah pasien memiliki hobi ataupun kegiatan lain yang ia senangi.

Spiritual

Dikaji bagaimana pendapat pasien tentang penyakitnya, apakah pasien menerima penyakitnya adalahkarena murni oleh penyakit medis ataupun sebaliknya.Data ObjektifPemeriksaan fisikPemeriksaan fisik

Keadaan umum- Tingkat kesadaran CCS

Tanda-tanda vital

Keadaan fisik

Kepala dan leher

Dada

Payudara dan ketiak

Abdomen

Genitalia

Integument

Ekstremitas

Pemeriksaan neurologistPengkajian saraf cranial

Olfaktori(penciuman )

Optic (penglihatan )

Okulomotor(gerak ekstraokular mata,dilatasi pupil)

Troklear(gerak bola mata ke atas ke bawah)

Trigeminal(sensori kulit wajah,pergerakan otot rahang)

Abdusens(gerakan bola mata menyamping)

Fasial(ekspresi fasial dan pengecapan)

Auditori(pendengaran)

Glosofaringeal(pengecapan,kemampuan menelan,gerak lidah)

Vagus(sensasi faring,gerakan pita suara)

Aksesori(gerakan kepala dan bahu)

Hipoglosal(posisi lidah)Pemeriksaan ROM AKTIF & PASIFPemeriksaan Penunjang

Arterigrafi atau Ventricolugram ; untuk mendeteksi kondisi patologi pada sistem ventrikel dan cisterna.

CT – SCAN ; Dasar dalam menentukan diagnosa.

Radiogram ; Memberikan informasi yang sangat berharga mengenai struktur, penebalan dan klasifikasi;posisi kelenjar pinelal yang mengapur; dan posisi selatursika.

Elektroensefalogram (EEG) ; Memberi informasi mengenai perubahan kepekaan neuron.

Ekoensefalogram ; Memberi informasi mengenai pergeseran kandungan intra serebral.

Sidik otak radioaktif ; Memperlihatkan daerah-daerah akumulasi abnormal dari zat radioaktif. Tumor otakmengakibatkan kerusakan sawar darah otak yang menyebabkan akumulasi abnormal zat radioaktif

2. Diagnosa Keperawatan

Gangguan perfusi cerebral berhungan dengan

Nyeri akut berhubungan dengan

Resiko cidera berhungan dengan

Gangguan mobilitas fisik berhubungan

Page 11: Askep Meningioma

Ansietas berhubungan dengan

Resiko kekurangan nutrisi3.Rencana tindakanDx1. Nyeri akut berhubungan dengan

Tujuan :Setelah diberikan askep selama …..x24 jam,diharapakan nyeri yang dirasakan pasien berkurangdengan ,kriteria hasil:

Klien melaporkan nyeri berkurang/terkontrol,

Wajah pasien tidak meringis

Intervensi :

mandiri

1. Teliti keluhan nyeri: intensitas, karakteristik, lokasi, lamanya, faktor yang memperburuk dan meredakan.

R/ Nyeri merupakan pengalaman subjektif dan harus dijelaskan oleh pasien. Identifikasi karakteristik nyeridan faktor yang berhubungan merupakan suatu hal yang amat penting untuk memilih intervensi yangcocok dan untuk mengevaluasi keefektifan dari terapi yang diberikan.

2. Observasi adanya tanda-tanda nyeri non verbal seperti ekspresi wajah, gelisah, menangis/meringis,perubahan tanda vital.

R/ Merupakan indikator/derajat nyeri yang tidak langsung yang dialami.

3. Instruksikan pasien/keluarga untuk melaporkan nyeri dengan segera jika nyeri timbul.

R/ Pengenalan segera meningkatkan intervensi dini dan dapat mengurangi beratnya serangan.

4. Berikan kompres dingin pada kepala.

R/ Meningkatkan rasa nyaman dengan menurunkan vasodilatasiKolaborsi

Berikan analgesik sesuai indikasi atau program medis.R/ : menurunkan nyeriDx 2. Gangguan perfusi cerebral berhungan denganTujuan :setelah diberikan askep selama ….x24 jam,diharapkan gangguan perfusi jaringanberkurang/hilang,dengan kriteria hasil:

Pasien dapat mempertahankan tingkat kesadaran biasa/perbaikan.kognisi,dan fungsi motorik/sensorik

Tanda-tanda vita stabil

Intervensi :

mandiri

1.Tentukan faktor yang berhubungan dengan keadaan tertentu, yang dapat menyebabkan penurunanperfusi dan potensial peningkatan TIK

R/untuk menentukan pilihan intervensi yang tepat

2. Catat status neurologi secara teratur, badingkan dengan nilai standart

R/mengkaji adanya kecenderungan pada tingkat kesadaran dan potensial adanya peningkatan TIK

3.Kaji respon motorik terhadap perintah sederhana

R/ mengukur kesadaran secara keseluruhan

4. Pantau tekanan darah

R/normalnya,autoregulasi mempertahankan aliran darah otak yang konstan pada saat fluktasi tekanandarah sistemik

5.Evaluasi : pupil, keadaan pupil, catat ukuran pupil, ketajaman pnglihatan dan penglihatan kabur

R/gangguan penglihatan yang dapat diakibatkan oleh kerusakan mikroskopik pada otak ,mempunyaikonskuensi terhadap keamanan dan akan mempengaruhi intervensi

5Pantau suhu lingkungan sesuai indikasiR/demam dapat mencerminkan kerusakan hipotalamus .selanjutnya akan terjadi peningkatan TIK

6. Pantau intake, output, dan ukur berat badan sesuai indikasiR/ bermanfaat sebagai indicator dari total cairan tubuh yang terintegrasi dengan perfusi jaringan

7.Perhatikan adanya gelisah meningkat, tingkah laku yang tidak sesuai

R/petunjuk nonverbal ini mengindikasikan adanya peningkatan TIK

8.Hindari /batasi penggunaan restein

R/restein mekanik dapat menanbah respons melawan yang akan meningkatkan TIK

9. tinggikan kepala pasien 15-45 derajat sesuai indikasi yang dapat ditoleransi

R/meningkatkan aliran balik vena dari kepala,sehingga akan mengurangi kongesti dan

Page 12: Askep Meningioma

Diposkan oleh Gusri Wahyudi di 04.06

Label: ASUHAN KEPERAWATAN

edema atau resiko terjadi peningkatan TIKDx 3 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual, muntah dan tidak nafsumakan.

Tujuan : setelah diberikan asuhan keperawatan selama ….x24 jam ,diharapkan Kebutuhsn nutrisi dapatterpenuhi ,dengan criteria hasil:

-Nutrisi klien terpenuhi

- Mual berkurang sampai dengan hilang.

Intervensi

mandiri

1.Hidangkan makanan dalam porsi kecil tapi sering dan hangat.

R/ Makanan yang hangat menambah nafsu makan.

2. Kaji kebiasaan makan klien.

R/ Jenis makanan yang disukai akan membantu meningkatkan nafsu makan klien.

3. Ajarkan teknik relaksasi yaitu tarik napas dalam.

R/ Tarik nafas dalam membantu untuk merelaksasikan dan mengurangi mual.

4. Timbang berat badan bila memungkinkan.

R/ Untuk mengetahui kehilangan berat badan.

Kolaborasi

5. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian vitamin

R/ Mencegah kekurangan karena penurunan absorsi vitamin larut dalam lemak

DAFTAR PUSTAKA

1. Mardjono M, Sidharta P. Dalam: Neurologi klinis dasar. : Fakultas Kedokteran Universtas Indonesia;2003. Hal 393-4.2. Focusing on tumor meningioma[ cited 2009 November 20]. Availble from: http://www.abta.org/meningioma.pdf3. Patogenesis, histopatologi, dan klasifikasi meningioma[cited 2009 November 20]. Availble from:http://www.neuroonkologi.com/articles/Patogenesis,%20histopatologi%20dan%20klasifikasi%20meningioma.doc4. Luhulima JW. Menings. Dalam: Anatomi susunan saraf pusat. Makassar: Bagian Anatomi FakultasKedokteran Universitas Hasanuddin; 2003.5. Image of meninx. [cited 2009 November 20]. Available from:www. American Society of Oncology6. Netter HF, etc. Spinal nerve origin. In: Neuroanatomy and neurophysiology. USA: Icon CustomCommunication: 2002. P. 247. Meningiomas. [cited 2009 November 20]. Available from: www. Mayfieldclinic.com8. Meningioma[cited 2009 November 20]. Available from:. http://www.cancer.net9. Fyann E, Khan N, Ojo A. Meningioma. In: SA Journal of Article Radiology. SA: Medical University ofSouthern Africa; 2004. p. 3-5.10. Neuroradiology Imaging Teaching Files Case Thirty Six-Meningioma. [cited 2009 November 20].Available from: http://www.uhrad.com/mriarc/mri036.htm11. Meningioma[cited 2009 November 20]. Available from: http://www.meddean.luc.edu/Lumen/meded/radio/curriculum/N/Meningioma1.ht12. Manajemen Meningioma. [cited 2009 November 20]. Available from: www.google . com13. Widjaja D, Meningioma intracranial[cited 2009 November 23]. Available from:http://www.portalkalbe.co.id/files/cdk/files/09MeningiomaIntrakranial016.pdf/09MeningiomaIntrakranial016.html

+1 Rekomendasikan ini di Google

Mohon kritik dan saran dari para pembaca untuk kemajuan blog ini.TERIMAKASIH

Beri komentar sebagai: Select profile...

Publikasikan Pratinjau

Tidak ada komentar:

Poskan Komentar

Page 13: Askep Meningioma

Posting Lebih Baru Posting LamaBeranda

Langganan: Poskan Komentar (Atom)

teRhalNg

KEMANGI

Gusri Wahyudi

369 memiliki saya di lingkaran Lihat semua

+ ke lingkaran

SAHABAT BLOG

GUSRI WAHYUDI. Template Picture Window. Diberdayakan oleh Blogger.

0 Comments0 Comments

Login to Facebook to Post a CommentLogin to Facebook to Post a Comment