Mengenal Symptom Dan Pem' Umum

download Mengenal Symptom Dan Pem' Umum

of 29

Transcript of Mengenal Symptom Dan Pem' Umum

CARA YANG DIGUNAKAN UNTUK MENEMUKAN/MENGENALI GEJALA/SYMPTOM

1. INSPEKSIMENCARI SYMPTOM DENGAN PANCAINDRA PADA SELURUH PERMUKAAN TUBUH

Permukaan luar dari badan Kulit dan bulu Orifisiun eksternum (mulut, anus, vulva dll) Bagian-bagian yang terletak di dalam rongga badan diperiksa dengan alat Endoscope Vagina dengan Vaginoscope

Larynk Telinga Mata Rektum

dengan dengan dengan dengan

Laryngoscope Otoscope Ophtalmoscope Proctoscope

2. PALPASI Mencari symptom dengan perabaan Permukaan luar dari badan

Pulsus pada arteri yang terletak subcutis Organ yang terletak dalam rongga perut

3. PERCUSIMencari symptom dengan mengetuk rongga tubuh pakai alat plexicator (plexor dan pleximeter)

4. OUSCULTASIMendengar dengan alat stetoscope

5. Membau/Mencium Bau/aroma organ tubuh yang rusak Bau spesimen Pulsus Suhu badan Prekuensi nafas x/menit Biopsi

5. Menghitung dan Mengukur

5. Percobaan Fungsi 5. Test Alergi 6. Pemeriksaan Laboratorium

URUT-URUTAN PEMERIKSAANI. Signalemen II. Anamnesa III. Status Praesens1. Keadaan Umuma) b) c) Gizi, Temperamen Habitus

2. 3. 4. 5.

Frekuensi napas, pulsus dan Suhu tubuh Kulit dan bulu Selaput lendir Mata dan telinga

6. Kelenjar pertahaanan 7. Alat Pernapasan 8. Alat Peredaran Darah 9. Alat Pencernaan 10.Alat perkencingan dan kelamin 11.Kelenjar mammae 12.Sususnan saraf 13.Lokomotor 14.Pemeriksaan Lab. Air seni, feces, darah, serumen telinga, sputum, Biopsi jaringan dll

SIGNALEMENT, Tanda-tanda pengenal dari seekor hewan 1. 2. 3. 4. 5. 6. Ras Jenis kelamin Umur Berat badan/Tinggi badan Warna Ciri-ciri lain (khas)

ANAMNESA Anamnesa, keterangan dari sipemilik hewan mengenai sejarah penyakitnya. Sudah berapa lama hewan sakit Bagaimana gejala pertama Bagaimana nafsu makannya Apakah hewan lain yang dekat dengannya

juga menunjukkan gejala yang sama Apakah penyebab dari penyakit diketahui

atau baru sangkaan Sudah pernah diobati, oleh siapa dan obat apa saja yang sudah diberikan

Keadaan Umum A. Gizi : Inspeksi Palpasi - kurus , gemuk - Costae, Proc. Spinosus

- Scapula, pelvis, dll Gizi hewan baik, seluruh kerangka tubuh diselaputi daging Gizi hewan jelek, beberapa kerangka tubuh menonjol ke luar, Fossa supra orbital cekung, bulu suram, turgor jelek, mukosa anemis/pucat

Emaciatio/Cachexia Usia lanjut Kwantitas/kuwalitas makanan kurang baik Tidak mampu mengambil makanan Penyakit pada tractus digestivus Demam terus menerus Penyakit kronis/tbc, Diabetes/Peny. Endokrin Diffeciensi Cobalt/Cyanocobalt amine Dilatasio gastrium kronis Nephritis kronis

Obesitas/Adipositas, berakibat Dyspnoe

B. Temperamen/Tabiat Hewan Periang Jinak Pendiam Tenang Pemarah Liar Ganas Gampang terkejut

C. Habitus/Tingkah Laku/Sikap Tenang Sakit Perut Sakit kepala Artritis Sakit mata Nepritis acuta Kepincangan Kegelisahan Kelesuan umum Selalu duduk stelah berjl. Menghindar cahaya Kyposis

Kulit dan BuluA. Bulu Hewan sakit ; bulu suram, kering, kasar, dan mudah lepas Pada tbc, bulu suram Urtikaria, bulu berdiri (infiltrasi cairan sereous pada pada kulit di bawahnya Eksema, scabiosis, ringworm, dif. Yodium dan Peny. Kulit lainnya; rambut/bulu rontok Hypertrichosis, pertumbuhan bulu yang berlebihan

B. Turgor Kulit/Elastisitas Kulit Baik/jeleknya turgor kulit dapat ditentukan dgn menarik kulit di daerah yang longgar, kemudian lepaskan & dihitung hingga 3x Turgor kulit jelek bila : Exsema Skabiosis Penyakit gangguan umum (Tbc, Peny. Kronis lainnya, leptospirosis) Dehydrasi (diare, muntah, perdarahan atau poliuria)

C. Permukaan Kulit Perubahan primer sampai skunder, dan ada hubungannya dgn penyakit menular misalnya :

Exanthema pustulosa pada distemper Urticaria pada tractus digestivus Oedema subcutanea pd peny. Anthrak Vetiligo atau Alopesia, kebotakan lokal akibat penyakit kulit Pigmentasi berlebihan, kulit dapat berwarna hitam (Acanthosis nigricans, exsema kronis, peny. Gdl. Thyroidea) Albinismus, keadaan kulit tidak berpigmen

Perubahan Warna pada Kulit1) Anemia (Kepucatan kulit), terjadi scr cepat

pada insuficiensi cordis, pingsan atau haemorhagia interna/eksterna Kepucatan lokal terjadi pada spasmus pembuluh darah dan kontractio arteri setempat2) Hyperemia (Kemerahan), diffusa,

sircumskrip terjadi pada : peradangan di bawah kulit, Vat. Injectif (pembuluh darah

3) Haemorhagia (Perdarahan) Akibat robek pembuluh darah/bertambah permiabilitas dinding pembuluh darah Proses haemorhagi, mula-mula merah lalu biru, hijau/kuning dan hilang (teresorb si) Pada haemorhagi, bila kulit ditekan dengan jari warna merah menetap sedang pada hyperemia warna merah menghilang Ptechiae, haemorhagia berupa titik-titik Echymoses/Sugillatio/Suffosio, haemorhagia berupa bercak-bercak Vibices, Haemorhagia berupa garis-garis

4) Cyanosis, warna biru pada kulit terjadi bila kapiler-kapiler berisi darah vena. 5) Icterus, warna kuning pada kulit Icterus mekanis, Icterus haemolitis Icterus toxis Icterus gravis Pseudo icterus

6) Eruptio/Efflorescentia, kelainan-kelainan khas pada kulit dan selaput lendir1. Macula, perubahan warna pada kulit yang sircumscrip. Kulit lebih merah dr sekitarnya, bisa besar, kecil, bundar dan tdk beraturan tetapi tidak penjendolan permukaan kulit. 2. Papula, bintik sebesar butir beras pada permukaan kulit 3. Vesicula, lepuh berisi cairan sereus (umumnya jernih), bulla (vesikula besar), pustula (lepuh berisi nanah), haematoma (lepuh berisi darah)

4. Urticaria, benjolan pada kulit disebabkan krn infiltrasi cairan sereus pd corium kulit 5. Eksema, peradangan akut dan kronis pda kulit dgn kerusakan kulit bermacam-macam bentuk. Kerusakan berupa kombinasi papula, vesicula atau pustula 6. Eruptio skunder, yi :a) Excoratio, lepasnya korium kulit b) Squama, proses pertandukan dr lapisan epidermis kulit c) Ulcus/tukak atau borok, akibat destruktive lokal pada suatu jaringan d) Crusta atau keropeng, massa yang keras e) Rimacutis, keretakan kulit f) Cicatrik, tanda parut/jaringan ikat pd bekas luka

7) Pruritis Cutaneus, gatal pada kulit. Rasa gatal terjadi karena irritasi ujung-ujung saraf pada kulit 8) Odema cutaneus, busung kulit. Adalah kebengkakan kulit yg terjadi krn bertambahnya eksudasi cairan sereus ke dlm celah-celah jaringan kulit dan jaringan sub cutis 9) Emphysema subcutaneum, terjadi bila di dalam sela-sela jaringan subcutis didapati hawa/udara Emphysima yg exogen/aspiratoris Emphysima endogen (oleh bakteri)

10)Bau kulit, bau aseton krn DM, dll

D. Pemeriksaan Mikroskopis Kulit1. Scabiosis, dijumpai pada semua hewano o Sarcoptes scabii, predileksi pada kepala, dada, perut bawah, ketiak dan bahagian median paha Mula-mula sebagai benjol merah, lalu jadi vesicula, pustula (infeksi skunder), pluiritis/garuk, pecah (eksudat keluar), kering dan menjadi kerak dan proses ini diiringi kerontokan bulu.

1. Demodekosis, sering menyerang anjing-anjing berbulu pendek. Parasit ini masuk jauh ke dlm corium kulit sampai ke akar rambut & kel. Kulit 2. Ring Worm, disebabkan oleh jamur 3. Favus, jamur Achorion spp 4. Infeksi oleh bakteri

E. Suhu Kulit, Pemeriksaan dilakukan berturut-turut dgn memegang telinga, leher, dada dan kaki Suhu kulit tergantung pada suhu badan dan derajat dilatatio dari kapiler darah setempat Kenaikan suhu kulit merata, sebagai akibat dari hewan banyak bergerak, lama di bawah sinar mata hari, menjelang partus, demam Suhu kulit menurun, bila hewan kehilangan darah yang banyak, emaciatio yang lanjut dan menjelang kematian Suhu kulit setempat meningkat bila infeksi

SUHU BADAN Suhu kulit Suhu badan Pagi, siang dan sore < 0,8C Mengukur suhu dengan thermometer Suhu meningkat: setelah makan, kerja berat, terkejut, melahirkan, suhu lingkungan meningkat Suhu menurun : diare, kebanyakan minum, umur lanjut, kurang nafsu makan dan menjelang kematian Suhu meningkat di atas normal : demam

Demam/Pyrexia Menurut tingkatannya : Stadium incrementi/st. permulaan, suhu badan meningkat tetapi kapiler-kapiler darah pada kulit hewan menyempit sehingga hewan merasa kedinginan dan gemetar Stadium pastigenum, suhu badan capai maksimum dan hewan tdk gemetar Stadium decrementi, suhu badan mulai turun

Berdasarkan Peningkatan/penurunan : Demam ringan Demam sedang Demam tinggi : meningkat hingga 1 C : meningkat hingga1,5 - 2C : meningkat hingga 2,5 - 3C

Menurut lama demam : Demam epimeral Demam acuta Demam sub akut Demam kronis : hanya 1 hari : 2-9 hari : 10-20 hari : lebih dari 3 minggu

Tipe demam1. Demam sederhana, suhu meningkat < 1C, beberapa hari 2. Demam kontinyu, lebih lama 3. Demam Remittens, sebentar tapi berulang-ulang, suhu bervariasi lebih dari 1C, 4. Demam selang-seling, suhu naik dan turun secara mendadak (selang-seling interval waktu) 5. Recurrent, demam lama dan non demam juga lama 6. Relapsing fever, demam yang selalu kambuh, suhu naik at turun perlahan-lahan, siklus berulang-ulang 7. Undulan , demam tidak beraturan 8. F. Atipica, suhu naik turun tidak beraturan, biasanya komplikasi

LIMPHOGLANDULA Lgd. Yang dapat diperiksa Terletak superfisial Dapat dieksflorasi rektal Dsiketahui secara tidak langsung (busung)

Dalam keadaan normal Besarnya berbeda meski pada hewan yg sama Konsistensi kukuh Dipalpasi permukaan datar Mudah di gerak/digeser-geser/tidak melekat dengan kulit di atasnya

Yang perlu diperhatikan Kebengkakan Lobulasi Konsistensi Suhu kulit di atasnya Kelekatan dengan kulit di atasnya Kelainan bersifat uni/bilateral Ada peradangan lokal Upaya perlawanana tubuh thd peny. Menular Infeksi pada lgd. Itu sendiri tumor

Abnormal

SELAPUT LENDIR Yang dapat dilihat, konjunctiva, hidung, mulut, vulva, preputium, rectum & cloaca Yang dapat diperhatikan (warna), ros/normal, anemia, hyperemi, sianosis, ikterus Kelainana-kelainan seperti ulcus, vesicula, papula, pustula, haemorhagi, tumor dll Cairan yang keluar dari selaput lendir akibat peradangan berupa, sereus, purulenta, atau haemorhagi

PEMERIKSAAN LAB. Feces Darah Urine Serumen telinga Mikrobiologi dll