A. Mengapa memilih Mie Ayam?Mi ayam yang dimaksud adalah usaha mi yang dicampur dengan topping ayam yang

dijual oleh pedagang dengan menggunakan gerobak menetap atau keliling. Sementara perencanaan usaha yang dimaksud adalah sebuah pengembangan usaha mi ayam yang dimulai dengan satu gerobak yang diharapkan kemudian menjadi beberapa bahkan ratusan gerobak. Tentu saja mulai awal usaha ini direncanakan sepraktis mungkin sehingga usaha ini mudah dijalankan.

Usaha mi ayam atau di beberapa daerah seringkali disebut mi pangsit ini memang sangat banyak dikelola baik pribadi maupun kelompok. Disajikan dalam kondisi hangat, semangkuk penuh dan saos sambal yang diambil sesukanya, tentu saja sangat menarik bagi pelanggan. Mi ayam gerobak sangat banyak jumlahnya. Dikota-kota besar bisa mencapai ratusan pedagang yang setiap harinya menjajakan dagangannya. Mereka biasanya membeli bahan dasar dari beberapa penyuplai mi baik mi basah maupun mi kering di pasaran.

Alasan utama untuk memilih usaha masakan mi karena keunggulan usaha ini sebagai berikut:1. Mi banyak penggemarnya dan sudah dikenal di seluruh antero negri. Rasanya yang pas dan

sudah membumi ini menjadi salah satu alas an yang paling tepat karena dengan rasa yang diterima maka masakan ini mudah dinikmati. Mi merupakan makanan kedua setelah nasi yang dijadikan sebagai makanan pokok. Rasa mi yang kenyal dan mudah saat dimakan menjadi daya terik tersendiri.

2. Modal yang dibutuhkan untuk memulai usaha mi relative lebih murah dan terjangkau. Memulai dari satu depot mi kecil dan jika mulai berkembang diperbesar dengan menambah fasilitas ruangan.

3. Menyiapkan olahan makanan ini sangat sederhana dan praktis. Tinggal rebus, campur bumbu, beri topping, lalu sajikan

4. Mi bisa dinikmati kapanpun sehingga usaha ini tidak dibatasi waktu dan kebutuhannya sehari semalam. Artinya tidak ada batasan waktu. Mi bisa dinikmati saat sarapan, makan siang atau makan malam.

5. Bahan baku dan pendukung mudah ditemukan dipasaran. Bahkan untuk mi basah segar sudah disediakan khusus sehingga tidak perlu lagi membuat sendiri.

6. Makan mi sudah menjadi “food habit” kebiasaan makan orang Indonesia jadi jangan pernah khawatir masakan ini pasti dikonsumsi. Sesuatu yang menjadi kebiasaan adalah selalu mengulang dan mengulang lagi. Begitupun dengan mi. tiada bosannya orang mengkonsumsi bahkan setiap hari.

B. Menetapkan Segmen PasarUntuk mempertegas segmen pasar memang tidak harus mengikuti satu pembagian

memiliki daya beli tinggi atau bukan. Lebih focus pada salah satu jenis pembeli lebih memungkinkan dan realistis bagi pemula usaha karena akan mengenal lebih detail siapa pembelinya. Untuk mi masih tersedia ruang untuk berkreativitas karena pasar ini lebih kreatif dan mudah berubah. Sementara pasar bawah harus lebih focus pada kelompok bawah mana yang akan dilayani. Segmentasi tidak hanya berdasarkan penghasilan tetapi juga berdasarkan kelompok, usia, daerah dan sebagainya. Penyesuaian makanan berdasarkan taste suatu daerah juga sangat penting karena rata-rata kecenderungan rasa tiap daerah berbeda. Misalnya di Jakarta mi yam sangat umum disajikan dengan saos sambal cabai namun di Jawa Timur memilih saos tomat merah.

C. Unik dan Berbeda itu KuncinyaD. Memilih LokasiE. Modal dan Peralatan

F. Lampiran