Menentukan Konfigurasi Elektron Aturan Aufbau.docx

download Menentukan Konfigurasi Elektron Aturan Aufbau.docx

of 5

Transcript of Menentukan Konfigurasi Elektron Aturan Aufbau.docx

  • 7/23/2019 Menentukan Konfigurasi Elektron Aturan Aufbau.docx

    1/5

    Menentukan Konfigurasi Elektron Aturan Aufbau

    Berdasarkan aturan Aufbau, pengisian orbital atom oleh elektron dimulai

    dari orbital yang mempunyai tingkat energi yang lebih rendah kemudian

    dilanjutkan ke orbital yang memiliki energi lebih tinggi. Dengan kata lain,

    orbital 1s akan terisi elektron lebih dahulu daripada orbital 1p. Masing-

    masing subkulit memiliki jumlah orbital dan daya tampung yang berbeda

    seperti berikut :

    subkulit s memiliki 1 orbital ---> maksimum elektron

    subkulit p memiliki ! orbital ---> maksimum " elektron

    subkulit d memiliki # orbital ---> maksimum 1$ elektron

    subkulit f memiliki % orbital ---> maksimum 1& elektron

    'rinsip Aufbau sering juga disebut dengan aturan meningkat. (al itu

    karena aturan aufbau memperhatikan tingkat energi dalam pengisianelektron. )ingkatan tersebut dapat dilihat pada gambar di ba*ah ini :

    Contoh :

  • 7/23/2019 Menentukan Konfigurasi Elektron Aturan Aufbau.docx

    2/5

    1. )entukan konfigurasi elektron atom +a no atom 11.

    Pembahasan :

    11+a : / 1 : 1s sp" !s1

    . )entukan konfigurasi elektron suatu unsur yang memiliki nomor atom

    1! dan nyatakan dalam konfigurasi 0+e. +omor atom +e 1$.

    Pembahasan :

    1$+e : / : 1s s p"

    1!2 : / ! : 1s sp" !s!p1: 0+e !s!p1

    Penting !

    3atu hal penting yang harus diperhatikan adalah pada pengisian elektron,

    subkulit d akan 4enderung berisi 1$ elektron penuh atau # elektron

    setengah penuh sehingga berlaku :

    ns n-1d5> ns1n-1d1$

    nsn-1d&> ns1 n-1d#

    'ada dasarnya menentukan konsfigurasi dengan aturan Aufbau tidak jauh

    berbeda dengan model atom Bohr yang menentukan konfigurasi elektron

    berdasarkan kulit. 6leh karena itu, kita dapat menggunakan konfigurasi

    model atom Bohr sebagai patokan dalam menentukan konfigurasi elektron

    dengan aturan Aufbau. 3etiap nomor di belakang s, p, d, dan f yaitu 1, , !,

    &, # dan seterusnya me*akili kulit 7, 8, M, + dan seterusnya. 9ntuk n 1,

    maka lihat jumlah elektron yang ada pada kulit 7, untuk n lihat jumlah

    elektron yang ada pada kulit 8, begitu seterusnya. Agar lebih jelas, di

    ba*ah ini disajikan konfigurasi elektron unsu-unsur golongan utama :

    Unsur-unsur golongan IA

  • 7/23/2019 Menentukan Konfigurasi Elektron Aturan Aufbau.docx

    3/5

    2 : 7 8 M + 6 ' : 1s s p !s !p &s !d &p #s &d #p "s1( : 1 : 1s1!8i : 1 : 1ss111+a : /1 : 1ssp"!s1157 : //1 : 1ssp"!s!p"&s1!%;b : /1//1 : 1ssp"!s!p"&s!d1$&p"#s1##

  • 7/23/2019 Menentukan Konfigurasi Elektron Aturan Aufbau.docx

    4/5

    2 : 7 8 M + 6 : 1s s p !s !p &s !d &p #s &d #p

    /6 : " : 1ssp&

    1"3 : /" : 1ssp"!s!p&

    !&3e : /1/" : 1ssp"!s!p"&s!d1$&p&

    #)e : /1/1/" : 1s

    s

    p"

    !s

    !p"

    &s

    !d1$

    &p"

    #s

    &d1$

    #p&

    Unsur-unsur golongan VIIA

    2 : 7 8 M + 6 : 1s s p !s !p &s !d &p #s &d #p

    5? : % : 1ssp#

    1%

  • 7/23/2019 Menentukan Konfigurasi Elektron Aturan Aufbau.docx

    5/5

    3. Teori ikatan valensi tidak dapat menjelaskan sifat paramagnetic pada

    Oksigen yang dapat dijelaskan dengan baik oleh teori orbital molekul.

    4. Teori ikatan valensi tidak membutuhkan perhitungan yang rumit sedangkan

    perhitungan pada teori orbital molekul cukup rumit dan membutuhkan ketelitian

    yang lebih tinggi.

    5. Teori ikatan valensi memiliki berbagai kelemahan yang mana dapat diatasi

    oleh teori orbital molekul.

    6. Berdasarkan TIV pada pada pembentukan ikatan kovalen , dua buah atom

    saling mendekati sampai jarak tertentu sehingga orbital valensi dari dua atom

    tersebut saling tumpang tindih dan dua buah elektron yang ada salingberpasangan atau memiliki spin yang berlawanan. TOM menggambarkan ikatan

    kovalen melalui istilah orbital molekul, yang dihasilkan dari interaksi orbital-orbital

    atom dari atom-atom yang berikatan dan yang terkait dengan molekul secara

    keseluruhan

    7. Pada TIV orbital-orbital valensi yang digunakan merupakan orbital-orbital

    yang terlokalisasi sehingga ikatan-ikatan kovalen yang terbentuk akan diarahkan

    pada posisi tertentu dalam ruang. Hal ini menyebabkan dimilikinya bentuk,

    geometri atau struktur tertentu oleh suatu molekul.