MEMBALI di LAMPUNG - Satya Wacana Christian...

16
Program Pascasarjana Universitas Kristen Satya Wacana MEMBALI di LAMPUNG STUDI KASUS IDENTITAS KEBALIAN di DESA BALINURAGA, LAMPUNG SELATAN Yulianto

Transcript of MEMBALI di LAMPUNG - Satya Wacana Christian...

Page 1: MEMBALI di LAMPUNG - Satya Wacana Christian …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/729/1/D_902008001_Judul.pdf · Universitas Kristen Satya Wacana ... Faktor Kekuasaan atau Otoritas:

Program Pascasarjana

Universitas Kristen Satya Wacana

MEMBALI di LAMPUNG

STUDI KASUS IDENTITAS KEBALIAN di DESA BALINURAGA, LAMPUNG SELATAN

Yulianto

Page 2: MEMBALI di LAMPUNG - Satya Wacana Christian …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/729/1/D_902008001_Judul.pdf · Universitas Kristen Satya Wacana ... Faktor Kekuasaan atau Otoritas:

1

MEMBALI di LAMPUNG ______________________________________________________

STUDI KASUS IDENTITAS KEBALIAN di DESA BALINURAGA,

LAMPUNG SELATAN

Yulianto

Page 3: MEMBALI di LAMPUNG - Satya Wacana Christian …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/729/1/D_902008001_Judul.pdf · Universitas Kristen Satya Wacana ... Faktor Kekuasaan atau Otoritas:

2

ISBN :

Setting / Layout :

Desain Sampul :

Diterbitkan oleh:

Page 4: MEMBALI di LAMPUNG - Satya Wacana Christian …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/729/1/D_902008001_Judul.pdf · Universitas Kristen Satya Wacana ... Faktor Kekuasaan atau Otoritas:

3

Universitas Kristen Satya Wacana

MEMBALI di LAMPUNG Studi Kasus Identitas Kebalian di Desa Balinuraga, Lampung

Selatan

DISERTASI

Diajukan untuk memperoleh gelar Doktor

di Universitas Kristen Satya Wacana.

Disertasi ini telah dipertahankan dalam Ujian

Terbuka Program Pascasarjana Studi

Pembangunan Universitas Kristen Satya

Wacana, yang dipimpin oleh Rektor

Magnificus Prof. John A. Titaley, Th.D pada

hari Jumat, 17 Juni 2011, jam 11.00 di Ruang

Pertemuan Gedung G, lantai 5, Universitas

Kristen Satya Wacana,

Jalan Diponegoro 52-60 Salatiga, Jawa Tengah

Oleh:

Yulianto

Lahir di Teluk Betung, Lampung, Indonesia

Page 5: MEMBALI di LAMPUNG - Satya Wacana Christian …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/729/1/D_902008001_Judul.pdf · Universitas Kristen Satya Wacana ... Faktor Kekuasaan atau Otoritas:

4

Promotor:

Prof. Dr. Kutut Suwondo

Ko Promotor:

Marthen L.nDoen, Ph.D.

Marwata, Ph.D.

Penguji:

Dr. Soegeng Hardiyanto

Dr. Pamerdi Giri Wiloso

David Sulistyo Widihandojo, Ph.D.

Page 6: MEMBALI di LAMPUNG - Satya Wacana Christian …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/729/1/D_902008001_Judul.pdf · Universitas Kristen Satya Wacana ... Faktor Kekuasaan atau Otoritas:

5

KATA PENGANTAR

“Seorang terpelajar harus juga berlaku adil sudah sejak dalam

pikiran, apalagi dalam perbuatan”

Pramoedya Ananta Toer

Dari berbagai kelompok pendatang di Lampung, etnis Bali

memiliki ciri khas yang menonjol, yaitu kebaliannya. Mereka dapat

membali atau menjadi Bali di Lampung. Menjadi Bali sekaligus

menjadi Lampung. Ikatan sosial dengan tanah leluhur tetap

dipertahankan demi kelestarian identitas kebaliannya. Dalam

komunitasnya yang eksklusif (Kampung Bali) mereka menjadi

negara satelit dengan Bali sebagai negara pusatnya. Hubungan ini

yang menyebabkan mengapa etnis Bali di Lampung dapat “Membali

di Lampung” dengan ciri khasnya tersendiri. Bali Hindu yang

berasal dari Pulau Bali memiliki beberapa perbedaan dengan

berbagai persamaan dengan Bali Hindu yang berasal dari Pulau

Nusa Penida.

Membali di Lampung merupakan sebuah proses

pembentukan identitas kebalian komunitas Bali Hindu di Lampung.

Hal ini dapat dilihat dari studi kasus komunitas Bali Nusa di Desa

Balinuraga, Lampung Selatan. Penulis sangat bersyukur

mendapatkan banyak pengalaman dan pembelajaran ketika

berkesempatan memahami arti “Membali di Lampung”. Karena

begitu berharganya pengalaman pembelajaran tersebut, pada

kesempatan ini penulis ingin mengungkapkan terima kasih kepada

beberapa pihak yang membuat penulis semakin mengerti arti

menjadi seorang terpelajar menurut seorang Pramoedya.

Kebapakan Profesor Kutut Suwondo dalam membimbing

disertasi ini tentu tak mungkin penulis lupa. Dari beliaulah penulis

mengerti tentang seorang pembimbing yang sungguh

Page 7: MEMBALI di LAMPUNG - Satya Wacana Christian …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/729/1/D_902008001_Judul.pdf · Universitas Kristen Satya Wacana ... Faktor Kekuasaan atau Otoritas:

6

bertanggungjawab dalam berpikir akademis. Dengan dedikasi dan

tanggungjawabnya beliau terus memantau perkembangan proses

penelitian dan penulisan dalam disertasi ini. Dedikasi dan

tanggungjawab tersebut tidak luntur meskipun beliau menderita sakit

keras. Dr. Marthen L. nDoen selaku ko-promotor dengan segala

kesibukannya juga turut membantu penulis dalam proses penelitian

dan penulisan disertasi ini. Beliau terus memantau dan telah

mengikuti proses belajar yang telah penulis lalui sejak berada di

jenjang Strata Satu. Begitu pula dengan Dr. Marwata yang cukup

memberikan perhatian dalam proses penelitian dan penulisan

disertasi ini. Rasa terima kasih juga penulis haturkan kepada Dr.

Pamerdi Giri Wiloso yang telah mengorbankan waktu dan

pemikirannya untuk membaca dan memberikan masukan bagi

disertasi ini.

Dalam proses pembelajaran penulis menghaturkan banyak

terima kasih kepada Prof. Liek Wilardjo dan Dr. Soegeng

Hardiyanto. Dengan gayanya yang cool Pak Liek banyak

memberikan pembelajaran kepada penulis di bangku kuliah. Sama

halnya dengan Pak Soegeng dengan gayanya yang nyentrik telah

memberikan banyak pembelajaran. Beliau tidak segan-segan

“memarahi” penulis jika melakukan keteledoran.

Secara khusus penulis menghaturkan banyak terima kasih

kepada (almarhum) Pramoedya Ananta Toer. Karya-karya besarnya

memberikan inspirasi bagi penulis. Tidak berlebihan bila kata

pengantar ini diawali dengan kutipan dari salah satu karya besar

beliau.

Kepada Keluarga Besar Deng di Lampung penulis

mengucapkan banyak terima kasih dan penghargaan yang besar.

Untuk Papa dan Mama yang telah merelakan penulis untuk terus

bersekolah sampai ke jenjang Strata Tiga dengan segala

pengorbanannya yang besar. Keputusan penulis untuk terus sekolah

merupakan hal yang tidak lazim dalam keluarga besar kami yang

Page 8: MEMBALI di LAMPUNG - Satya Wacana Christian …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/729/1/D_902008001_Judul.pdf · Universitas Kristen Satya Wacana ... Faktor Kekuasaan atau Otoritas:

7

memiliki tradisi wiraswasta. Terima kasih atas segala pengertian dan

perngorbanannya. Begitu pula dengan Venny Santosa yang tiada

henti-hentinya memberikan dukungan dan semangat kepada penulis,

meskipun saat ini sedang menyelesaikan program doktornya di

Jepang, terutama di masa-masa akhir studi ini yang penuh dengan

kefrustasian dan rasa lelah yang mendalam.

Kepada “Pak Pendeta” (Pendeta Setiyadi) penulis

mengucapkan banyak terima kasih. Beliau telah mengorbankan

waktunya untuk membaca disertasi penulis, mengoreksi penulisan,

serta memberikan masukan-masukan. Terima kasih telah hadir pada

saat penulis benar-benar terpuruk, frustasi, dan mandek. Ketika mau

mendengarkan curahan hati penulis yang kacau balau menjadi

pengalaman yang tak terlupakan.

Untuk Keluarga Besar Balinuraga penulis menghaturkan rasa

terima kasih yang besar. Terima kasih karena telah memberikan

penulis semangat Balinuraga, Bali masih ada. Terima kasih untuk

sebuah “ruang” dalam penulis memahami dinamika “Membali di

Lampung”. Ini semakin mengesankan karena keluarga besar di

Balinuraga terus memantau perkembangan penelitian penulis.

Banyak informasi yang telah mereka berikan dalam proses penelitian

ini. Termasuk menghubungi penulis untuk menghadiri upacara-

upacara penting di Balinuraga. Secara khusus penulis menghaturkan

banyak terima kasih kepada keluarga Bapak I Wayan Gambar.

Terima kasih karena telah menerima penulis sebagai bagian dari

keluarga besar Balinuraga, bantuan dan kerjasamanya selama proses

penelitian ini. Kepada keluarga besar Paulus Kristianto dan Bapak I

Made Warnadja yang telah membuka akses bagi penulis ke Desa

Balinuraga.

Kepada Keluarga Besar Percik penulis mengucapkan banyak

terima kasih. Terima kasih kepada Dr. Pradjarta Dirjo Sanjoto dan

Drs. I Made Samiana selaku Direktur dan Wakil Direktur Yayasan

Percik yang telah mengizinkan penulis untuk menulis dan

Page 9: MEMBALI di LAMPUNG - Satya Wacana Christian …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/729/1/D_902008001_Judul.pdf · Universitas Kristen Satya Wacana ... Faktor Kekuasaan atau Otoritas:

8

memanfaatkan perpustakaan serta layanan internet di Percik. Secara

khusus penulis menghaturkan banyak terima kasih kepada Om Sam

(Drs. I Made Samiana) dengan segala perhatian dan motivasinya.

Begitu pula dengan kawan-kawan Office Boy Percik yang dengan

setia dan guyonan segarnya menemani penulis selama proses

menulis yang sebagian dilakukan di Percik. Terima kasih kepada

kawan-kawan Percik: Mas Tono, Mas Dwi, Mas Slamet “Kancil”,

Mas Wagiman, Mas Mul, Mas Hendrat, Mas “Bro” Ahihi

(Wachidy), Bang Madun, dan lain-lain. Penulis juga berterima kasih

kepada kawan di UKSW Pak Panto dan Pak Budi. Terima kasih

kawan-kawan atas “secangkir kopi dan teh panasnya”.

Terima kasih kepada teman-teman seperjuangan atas kerja

sama, dukungan dan perhatiannya: Suster Helena dan Suster Susan,

Mas Didit, Pak Ruspendi, Pak Damayana, Bu Woro, Pak Tontje, Pak

Pieter, Pak Bele, Bu Eka, dan lain-lain. Secara khusus penulis

berterima kasih kepada Mas Didit dan Keluarga Besar Pak Ayub

atas bantuannya selama penulis melakukan penelitian di Bali.

Terima kasih juga kepada kakak-kakak tercinta: Om Roy, Om Piet,

Om Wilson, Om Yulius, Bung Rama, dan lain-lain.

Penghargaan dan terima kasih juga penulis haturkan kepada

kamrade-kamrade di Bogor dan Jakarta: Kamrade Daddy Heryono

Gunawan (Mas Didit), Arie “Vodka” Herdiyanto, Yustinus “Timor”

Emau, Bayu Yulianto, Robie “Nyoto” Kurniawan, Kang Doddy, dan

lain-lain. Terima kasih atas perhatian, dukungan, dan perkenalannya

dengan “yang politis”.

Sekalipun banyak guru yang menyumbangkan ide dan

pemahaman terkait dengan topik pembahasan disertasi ini, penulis

harus mohon maaf karena tidak mampu merangkum semuanya. Hal

ini hendak menjelaskan bahwa kekurangan yang ada dalam disertasi

ini adalah sepenuhnya tanggung jawab penulis. Maka dari itu,

sebagai seorang yang ingin masuk pada hitungan seorang terpelajar,

penulis sangat mengharapkan sumbang pikir yang mengkritisi tesis

Page 10: MEMBALI di LAMPUNG - Satya Wacana Christian …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/729/1/D_902008001_Judul.pdf · Universitas Kristen Satya Wacana ... Faktor Kekuasaan atau Otoritas:

9

dalam disertasi ini. Harapannya, proses “Membali di Lampung”

tidak mandeg namun semakin menemukan eksistensinya dengan

menyerap jiwa kebhinekaan. Dengan demikian, Balinuraga, Bali

(yang) masih ada, terus mengada dalam keindonesiaan yang

berbhineka tunggal ika.

Page 11: MEMBALI di LAMPUNG - Satya Wacana Christian …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/729/1/D_902008001_Judul.pdf · Universitas Kristen Satya Wacana ... Faktor Kekuasaan atau Otoritas:

1

MEMBALI di LAMPUNG (Studi Kasus Identitas Kebalian di Desa Balinuraga, Lampung

Selatan)

_______________________________________________________

Daftar Isi

BAB I. PENDAHULUAN ................................................................. 7 BAB II. IDENTITAS dan KEBALIAN .......................................... 15

Tentang Identitas ......................................................................... 15

Kebalian ....................................................................................... 34

BAB III. PERJALANAN MIGRASI BALI NUSA ........................ 45

Pulau Nusa Penida ....................................................................... 46

Sejarah Migrasi Bali Nusa ........................................................... 56

Migrasi Terpaksa Orang Bali ke Pulau Nusa Penida Pra-

Kolonial ................................................................................... 57 Proyek Politik Etis Pemerintah Kolonial: Kolonisasi

(Transmigrasi) .......................................................................... 60 Migrasi Masa Kolonial: Transmigrasi Lokal dari Nusa Penida

ke Jembarana............................................................................ 64 Migrasi Pasca Kolonial: Bertransmigrasi ke Sumatera ........... 68

Balinuraga .................................................................................... 77

Dari Nusa Penida ke Lampung ................................................ 77

Bertransmigrasi ke Lampung ................................................... 79

Masa-Masa Awal yang Sulit dan Melelahkan (1963-1966) .... 86 Lahirnya Desa Balinuraga ....................................................... 89

Balinuraga sebagai Desa Administratif ....................................... 93

BAB IV. PROSES PEMBENTUKAN IDENTITAS ...................... 97

Aktor ............................................................................................ 97

Sri Mpu Suci: The Powerfull Pandé ...................................... 100 Warga-Warga di Balinuraga .................................................. 117 Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) ........................... 161

Perjalanan Identitas Bali Nusa ................................................... 184

Masa Kevakuman dan Pencarian Bentuk Identitas................ 187

Page 12: MEMBALI di LAMPUNG - Satya Wacana Christian …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/729/1/D_902008001_Judul.pdf · Universitas Kristen Satya Wacana ... Faktor Kekuasaan atau Otoritas:

2

Masa Kemapanan Identitas Semu: Internal Conversion

(Identitas Warga Dan Agama) ............................................... 193 Masa Politik Identitas ............................................................ 204

Faktor-Faktor Pembentuk Identitas ........................................... 219

Faktor Patronase terhadap Pusat: Identitas Warga (Kawitan) 220 Faktor Kekuasaan atau Otoritas: Identitas Hindu Dharma

(Hindu Bali) ........................................................................... 222

Faktor Ekonomi ..................................................................... 224 Faktor Ancaman Eksternal..................................................... 226 Faktor Pendidikan .................................................................. 229

Model Pembentukan Identitas ................................................... 232

Model 1: Konstruksi Identitas ............................................... 233 Model 2: Pusat sebagai Acuan Pembentukan Identitas ......... 237 Model 3: Perkembangan dan Pembentukan Identitas

Berdasarkan Waktu ................................................................ 238 Model 4: Bonding Berbasis Identitas dan Pembangunan ...... 240

Model 5: Model Pembentukan Identitas ................................ 243

Kesimpulan ................................................................................ 245

BAB V. DESKRIPSI IDENTITAS KEBALIAN .......................... 247

Sistem Sosial - Kemasyarakatan Komunitas Bali Nusa ............ 247

Pura Kahyangan Tiga dan Pura Kawitan ............................... 249 Banjar, Desa Adat, dan Seka ................................................. 258 Subak ..................................................................................... 271 Sistem Warga ......................................................................... 276 Bahasa Bali Nusa ................................................................... 280

Kompleks Perkampungan Bali .............................................. 283

Kehidupan Sosial-Keagamaan: Tradisionalisasi versus

Modernisasi ............................................................................ 302 Bonding dan Bridging Komunitas Bali Nusa ........................ 309

Pembangunan Berbasis Identitas ............................................... 318

Sistem Sosial dan Ekonomi ................................................... 319 Sistem Sosial sebagai Modal Sosial ...................................... 327

Kasus Upacara Ngaben di Balinuraga ....................................... 340

Mengapa Ngaben Pribadi? ..................................................... 344

Persiapan dan Pelaksanaan Upacara Ngaben Pribadi: Khas

Nusa Penida ........................................................................... 347

Hujan Deras Saat Upacara Pembakaran Pitra ........................ 365 Bade dan Patulangan versi Kreasi Balinuraga ....................... 371 Perdebatan Kubu Konservatif dan Kubu Modernis ............... 382

Page 13: MEMBALI di LAMPUNG - Satya Wacana Christian …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/729/1/D_902008001_Judul.pdf · Universitas Kristen Satya Wacana ... Faktor Kekuasaan atau Otoritas:

3

Sulinggih Warga (Pendeta Warga, Pendeta Jaba) sebagai

Pemuput Upacara ................................................................... 390 Ketidak-berlakuan Dominasi Triwangsa: Pembebasan Kaum

Jaba dan Eksistensi Sudra Wangsa ........................................ 391

Kesimpulan ................................................................................ 393

BAB VI. BENTENG PELESTARI IDENTITAS ......................... 397

Benteng Identitas Kebalian di Luar Bali ................................... 397

Tantangan dan Ancaman, Peluang dan Kekuatan ..................... 399

Tantangan dan Ancaman terhadap Kelestarian Identitas

Kebalian ................................................................................. 400 Peluang dan Keunggulan terhadap Kelestarian Identitas

Kebalian ................................................................................. 415

Pelestarian Identitas ................................................................... 424

Adaptasi ................................................................................. 426 Memperkuat Benteng Identitas .............................................. 429 Masyarakat sebagai Agen Pelestari Identitas sekaligus Agen

Yang Terstruktur .................................................................... 432 Kreativitas .............................................................................. 434 Perkawinan............................................................................. 435 Konflik Identitas .................................................................... 437 Menjadi Bali Lampung .......................................................... 441

Kesimpulan ................................................................................ 450

Bab VII. KESIMPULAN ............................................................... 453 Daftar Pustaka ................................................................................ 465 Lampiran 1: Metode Penelitian...................................................... 477

Mendamaikan Pusat dan Satelit ................................................. 477

Narasi Singkat Proses Penelitian ............................................... 477

Berawal dari Sebuah Ketertarikan ......................................... 477 Menuju Lokasi Penelitian ...................................................... 480 Terbukanya Relasi ................................................................. 481

Kesederhanaan ....................................................................... 481 Membangun Kepercayaan ..................................................... 482 Tanpa Sponsor ....................................................................... 484 Pengumpulan Data Lapangan ................................................ 485

Penelitian Singkat di Nusa Penida, Bali ................................ 486 Etika ....................................................................................... 487

Penutup ...................................................................................... 487

Lampiran 2: Bagan Silsilah Warga ................................................ 491

Keturunan Mpu Withadarma ..................................................... 491

Page 14: MEMBALI di LAMPUNG - Satya Wacana Christian …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/729/1/D_902008001_Judul.pdf · Universitas Kristen Satya Wacana ... Faktor Kekuasaan atau Otoritas:

4

Silsilah Leluhur Pandé di Bali ................................................... 493

Lampiran 3: Lampung ................................................................... 495 Sejarah Singkat Lampung ...................................................... 496 Gambaran Singkat Masyarakat Lampung.............................. 507

Lampiran 4: Kronologis Sejarah Singkat....................................... 513

Daftar Gambar

Gambar 1. Jukung dan Perahu Nelayan di Nusa Penida ............................ 50

Gambar 2. Pelabuhan Kusamba, Klungkung ............................................. 53

Gambar 3. Proses Pengiriman Sapi Bali dari Nusa Penida ke Kusamba,

Klungkung; dan Proses Penurunan Penumpang dari Kusamba ke Nusa

Penida ......................................................................................................... 54

Gambar 4. Pasar Mentigi dan Jalan Utama Pelabuhan Mentigi Nusa Penida

.................................................................................................................... 55

Gambar 5. Gereja Katolik dan Patung Yesus Kristus di Desa Tetangga

Balinuraga ................................................................................................ 150

Gambar 6. Salah Satu Pura Keluarga di Balinuraga ................................ 155

Gambar 7. Sekolah Dasar dan Menengah Pertama di Balinuraga ........... 175

Gambar 8. Contoh Buku Pelajaran Agama yang Digunakan Murid SD di

Balinuraga ................................................................................................ 177

Gambar 9. Upacara Melasti Komunitas Bali Hindu di Lampung Selatan180

Gambar 10. Persiapan Upacara Melasti ................................................... 181

Gambar 11. Karya Ukiran Seniman Balinuraga ...................................... 200

Gambar 12. Seka Gong (seka gong sedang mentas). ............................... 201

Gambar 13. Pentas Tari Bali di Acara Formal ......................................... 202

Gambar 14. Salah Satu Kantor Pimpinan Partai Politik Tingkat Kecamatan

di Balinuraga ............................................................................................ 207

Gambar 15. Kalender Bali di Lampung ................................................... 208

Gambar 16. Pesan Sponsor di Bawah Kalender Bali ............................... 209

Gambar 17. Keterlibatan Bupati Incumbent (Putra Daerah) dalam Upacara

Melasti sebagai Media Kampanye Kepala Daerah .................................. 211

Gambar 18. Pecalang Bertugas Menjaga Keamanan Upacara Melasti dan

Seragam Resmi Pecalang ......................................................................... 215

Gambar 19. Pemuda dan Pemudi dengan Sepeda Motornya ................... 232

Gambar 20. Pura Desa dan Pura Puseh I .................................................. 252

Gambar 21. Pura Desa dan Pura Puseh II ................................................ 253

Gambar 22. Pura Dalem ........................................................................... 254

Gambar 23. Pura Kawitan Warga ............................................................ 255

Gambar 24. Warga Banjar Bersembahyang di Pura Kawitan Warga saat

Upacara Galungan .................................................................................... 257

Gambar 25. Bagian Dalam (jero) Pura Kawitan ...................................... 258

Page 15: MEMBALI di LAMPUNG - Satya Wacana Christian …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/729/1/D_902008001_Judul.pdf · Universitas Kristen Satya Wacana ... Faktor Kekuasaan atau Otoritas:

5

Gambar 26. Calon Kepala Daerah Berkampanye di Banjar di dalam Pura

Kawitan Warga ........................................................................................ 265

Gambar 27. Salah Satu Bale Banjar ........................................................ 268

Gambar 28. Seka Gong sedang Mentas .................................................... 270

Gambar 29. Anggota dan Logo Seka Gong ............................................. 271

Gambar 30. Pura Tani .............................................................................. 274

Gambar 31. Pura Subak / Empelan .......................................................... 275

Gambar 32. Sumur Bor Krama Subak ..................................................... 276

Gambar 33. Pura Keluarga di Pekarangan Rumah ................................... 285

Gambar 34. Pura Keluarga di Teras Lantai Atas Rumah ......................... 285

Gambar 35. Tugu Desa ............................................................................ 286

Gambar 36. Padmasana / Pelinggih di Perempatan Jalan ....................... 287

Gambar 37. Masyarakat Berkumpul di Bale Bengong ............................ 289

Gambar 38. Babi yang Berkeliaran .......................................................... 291

Gambar 39. Perkampungan Balinuraga ................................................... 293

Gambar 40. Perkampungan Balinuraga Tampak Atas ............................. 293

Gambar 41. Jalan Desa dan Plat Gang Desa ............................................ 294

Gambar 42. Prasada ................................................................................. 298

Gambar 43. Meru ..................................................................................... 299

Gambar 44. Padmasana ............................................................................ 300

Gambar 45. Gedong ................................................................................. 301

Gambar 46. Rong Tiga ............................................................................. 302

Gambar 47. Spanduk Bertuliskan Om Swastiastu .................................... 304

Gambar 48. Krama Banjar Ngayah saat Persiapan Upacara Pitra Yadnya

.................................................................................................................. 343

Gambar 49. Tamu Undangan di Hari-H Upacara Pitra Yadnya .............. 344

Gambar 50. Jenis Makan Siang ................................................................ 349

Gambar 51. Kaus Panita Bersponsor ....................................................... 352

Gambar 52. Jadwal Kegiatan Upacara ..................................................... 354

Gambar 53. Bale Semanggen ................................................................... 355

Gambar 54. Proses Ngangget Beringin / Ngaskara ................................. 357

Gambar 55. Pentas Tari Baris di Pura Kawitan saat Upacara Ngaskara .. 358

Gambar 56. Pihak Keluarga dan Massa Melakukan Pawai Desa setelah

Upacara Ngaskara .................................................................................... 359

Gambar 57. Arak-Arakan Massa Memberangkatkan Bade ke Setra ....... 362

Gambar 58. Proses Pembakaran Jenasah di Tengah Guyuran Hujan Deras

.................................................................................................................. 369

Gambar 59. Bade...................................................................................... 376

Gambar 60. Lembu “Bang” Patulangan ................................................. 378

Gambar 61. Dadong Brayut dan Gedong ................................................. 382

Gambar 62. Setra ..................................................................................... 386

Gambar 63. Bale Bengong dan Plat Nama Desa Bersponsor ................... 339

Gambar 64. Kartu Ceki ............................................................................ 423

Gambar 65. Lambang Siger di Seragam Pecalang .................................. 445

Page 16: MEMBALI di LAMPUNG - Satya Wacana Christian …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/729/1/D_902008001_Judul.pdf · Universitas Kristen Satya Wacana ... Faktor Kekuasaan atau Otoritas:

6

Gambar 66. Bangunan Capura Bercorak India dan Bale Bercorak

Tiongkok di bagian Jaba Pura Kawitan Warga ....................................... 448

Gambar 67. Model Atap Tiongkok pada Bale di bagian Jero Pura Kawitan

.................................................................................................................. 448

Gambar 68. Bagian Jaba Pura ada Perpaduan India dan Tiongkok ......... 449

Gambar 69. Atap Gedong Bercorak Tiongkok di bagian Jero Pura ......... 449

Gambar 70. Keramik Tiongkok yang Disertakan bersama Simbol-Simbol

Hindu ........................................................................................................ 450

Gambar 71. Penulis di Pura Kawitan ....................................................... 488

Gambar 72. Berbusana Adat Sesaat Selesai Mengikuti Upacara Galungan

2009 .......................................................................................................... 489

Gambar 73. Penulis Bersama Salah Satu Keluarga Tokoh Balinuraga saat

Hari Raya Galungan 2009 ........................................................................ 489

Gambar 74. Logo Provinsi Lampung ....................................................... 508

Daftar Peta

Peta 1. Peta Komprehensif Pulau Bali dan Nusa Penida ........................... 47

Peta 2. Peta Satelit Pulau Nusa Penida....................................................... 47

Peta 3. Kabupaten Jembrana ...................................................................... 65

Peta 4. Peta Komprehensif Nusa Penida, Bali, Jawa dan Sumatera Bagian

Selatan ........................................................................................................ 70

Peta 5. Peta Administrasi Kabupaten Lampung Selatan (Administrative

Map of Lampung Selatan Regency). .......................................................... 94

Peta 6. Wilayah Administrasi Provinsi Lampung .................................... 506

Daftar Model

Model 1. Konstruksi Identitas .................................................................. 233

Model 2. Pusat (Bali) dan Peniruan (Copying) Identitas ......................... 238

Model 3. Perubahan Identitas, Waktu, Generasi, dan Tantangan ............ 239

Model 4. Bonding Berbasis Identitas ....................................................... 240

Model 5. Pembentukan Identitas .............................................................. 244

Daftar Tabel

Tabel 1. Daftar Warga-Warga (Klan) di Bali .......................................... 123

Tabel 2. Jadwal Kegiatan Upacara ........................................................... 353