Memahami Dan Menjelaskan Tentang Virus Campak

12
1. Memahami dan Menjelaskan tentang Virus Campak 1.2 Definisi Penyebab penyakit campak adalah virus morbili. Virus ini termasuk dalam genus Morbilivirus dan keluargaParamyxoviridae. Virus morbili dapat mati dengan sinar ultraviolet dan pemanasan. Dari sana dapat disimpulkan bahwa virus morbili paling banyak terdapat saat musim hujan atau musim semi dan dingin, walaupun sepanjang tahun virus tersebut selalu ada. Penularan virus morbili terjadi melalui saluran pernafasan, dan kontak langsung dengan cairan tubuh pasien. Seseorang yang terinfeksi akan menyebar virus melalui batuk, bersin bahkan berbicara, karena virus ikut keluar bersama dengan droplet (titik air liur) yang dapat terhirup oleh orang lain sehingga terjadilah penularan. Selama fase awal hingga 2-5 hari sejak muncul bintik kemerahan, virus morbili ada di dalam air mata, air liur, sekret hidung, darah dan urin. Oleh karena itu, kontak dengan cairan di atas dalam periode tersebut dapat menyebabkan penularan ke orang lain. 1.2 Klasifikasi Berikut adalah klasifikasi virus berdasarkan ciri-ciri tertentu. 1) Berdasarkan kandungan asam nukleatnya, virus diklasifikasikan menjadi dua. a) Ribovirus (virus RNA), yaitu virus yang asam nukleatnya berupa RNA.Contoh : togavirus (penyebab demam kuning dan ensefalitis), arenavirus(penyebab meningitis), picornavirus (penyebab polio), orthomyxovirus(penyebab influenza), paramyxovirus (penyebab pes pada ternak),rhabdovirus (penyebab rabies), hepatitisvirus (penyebab hepatitis padamanusia), dan retrovirus (dapat menyebabkan AIDS). b) Deoksiribovirus (virus DNA), yaitu virus yang asam nukleatnya berupaDNA.Contoh : virus herpes (penyebab herpes), poxvirus (penyebab kanker

description

tei7ytde7

Transcript of Memahami Dan Menjelaskan Tentang Virus Campak

Page 1: Memahami Dan Menjelaskan Tentang Virus Campak

1. Memahami dan Menjelaskan tentang Virus Campak

1.2 Definisi

Penyebab penyakit campak adalah virus morbili. Virus ini termasuk dalam genus Morbilivirus dan keluargaParamyxoviridae. Virus morbili dapat mati dengan sinar ultraviolet dan pemanasan. Dari sana dapat disimpulkan bahwa virus morbili paling banyak terdapat saat musim hujan atau musim semi dan dingin, walaupun sepanjang tahun virus tersebut selalu ada.

Penularan virus morbili terjadi melalui saluran pernafasan, dan kontak langsung dengan cairan tubuh pasien. Seseorang yang terinfeksi akan menyebar virus melalui batuk, bersin bahkan berbicara, karena virus ikut keluar bersama dengan droplet (titik air liur) yang dapat terhirup oleh orang lain sehingga terjadilah penularan. Selama fase awal hingga 2-5 hari sejak muncul bintik kemerahan, virus morbili ada di dalam air mata, air liur, sekret hidung, darah dan urin. Oleh karena itu, kontak dengan cairan di atas dalam periode tersebut dapat menyebabkan penularan ke orang lain.

1.2 Klasifikasi

Berikut adalah klasifikasi virus berdasarkan ciri-ciri tertentu.

1) Berdasarkan kandungan asam nukleatnya, virus diklasifikasikan menjadi dua.a) Ribovirus (virus RNA), yaitu virus yang asam nukleatnya berupa

RNA.Contoh : togavirus (penyebab demam kuning dan ensefalitis), arenavirus(penyebab meningitis), picornavirus (penyebab polio), orthomyxovirus(penyebab influenza), paramyxovirus (penyebab pes pada ternak),rhabdovirus (penyebab rabies), hepatitisvirus (penyebab hepatitis padamanusia), dan retrovirus (dapat menyebabkan AIDS). 

b) Deoksiribovirus (virus DNA), yaitu virus yang asam nukleatnya berupaDNA.Contoh : virus herpes (penyebab herpes), poxvirus (penyebab kanker sepertileukemia dan limfoma, ada pula yang menyebabkan AIDS), mozaikvirus(penyebab bercak-bercak pada daun tembakau), dan papovavirus (penyebabkutil pada manusia/papiloma).

2). Berdasarkan bentuk dasarnya, virus diklasifikasikan sebagai berikut.

a) Virus bentuk ikosahedral : bentuk tata ruang yang dibatasi oleh 20 segitigasama sisi dengan sumbu rotasi ganda. Contoh virus polio dan adenovirus. 

b) Virus bentuk helikal: menyerupai batang panjang, nukleokapsidnya tidakkaku, berbentuk heliks, dan memiliki satu sumbu rotasi. Pada bagian atasterlihat RNA virus dengan kapsomer, misal virus influenza dan TMV.

c) Virus bentuk kompleks : Struktur yang amat kompleks dan pada umumnyalebih lengkap dibanding dengan virus lainnya. Contoh poxvirus (viruscacar) yang mempunyai selubung yang menyelubungi asam nukleat.

Page 2: Memahami Dan Menjelaskan Tentang Virus Campak

3). Berdasarkan keberadaan selubung yang melapisi nukleokapsid, virusdibedakan menjadi dua :

a) Virus berselubung, mempunyai selubung yang tersusun dari lipoprotein atauglikoprotein.Contoh poxvirus, herpesvirus, orthomyxovirus, paramyxovirus, rhabdovirus,togavirus, dan retrovirus. 

b) Virus telanjang. Nukleokapsid tidak diselubungi oleh lapisan yang lain.Contoh Adenoviruses, Papovaviruses, Picornaviruses, dan Reoviruses.

4). Berdasarkan jumlah kapsomernya, virus diklasifikasikan sebagai berikut.

a) Virus dengan 252 kapsomer, contoh adenovirus. 

b) Virus dengan 162 kapsomer, contoh herpesvirus.

c) Virus dengan 72 kapsomer, contoh papovavirus.

d) Virus dengan 60 kapsomer, contoh picornavirus.

e) Virus dengan 32 kapsomer, contoh parvovirus

5) Berdasarkan sel inangnya, virus diklasifikasikan sebagai berikut.

a) Virus yang menyerang manusia, contoh HIV. 

b) Virus yang menyerang hewan, contoh rabies.

c) Virus yang menyerang tumbuhan, contoh TMV.

d) Virus yang menyerang bakteri, contoh virus T. (Campbell, 2006)

Morbili adalah virus yang mengakibatkan penyakit anak menular yang lazim biasanya ditandai dengan gejala-gejala utama ringan, ruam serupa dengan campakringan atau demam, scarlet, pembesaran serta nyeri limpa nadi. (Ilmu Kesehatan Anak vol 2, Nelson, EGC, 2000)

Famili Paramyxovirus terbagi menjadi dua subfamili dan tujuh genera, enamdiantaranya merupakan patogen bagi manusia. Anggota-anggota yang beradadalam satu genus menunjukan determinan antigenic yang sama. Meski virusdapat dibedakan secara antigenic reagen tertentu, hiperimunitas merangsangtimbulnya antibodi reaksi –  silang yang bereaksi terhadap seluruh empat virus parainfluenza, virus gondongan, dan virus penyakit new castle.Semua anggota genera Respirovirus dan Rubulavirus memiliki aktivitashemaglutinasi dan neuraminidase, keduanya dibawa oleh glikoprotein HN, serta memiliki sifat fusi membrane dan hemolisin, keduanya merupakan fungsi protein F.

Genus Morbillivirus terdiri dari: virus campak (rubeola) yang menyerang manusia, serta virus distemper pada anjing, virus rinderpest yang menyerang hewan ternak, dan morbili virus akuatik yang menyerang mamalia laut.Virus-virus ini secara antigenik terkait satu sama lain, tetapi tidaklah terkaitdengan anggota genera lain. Protein F sangat dipertahankan di antara morbilivirus,sementara protein HN/G terlihat lebih bervariasi. Virus campak memilikiaktivitas hemaglutinin tetapi tidak neuraminidase. Virus campak memicu pembentukan inklusi intranuklear, sementara paramyxovirus lainnya tidak.

Page 3: Memahami Dan Menjelaskan Tentang Virus Campak

Genus Henipavirus mengandung paramyxovirus zoonotik yang mampumenginfeksi dan menyebabkan penyakit pada manusia. Virus Hendra dan Nipah,keduanya dijumpai dalam tubuh kelelawar buah, merupaka anggota genus ini.Virus-virus ini tidak memiliki aktivitas neuraminidase.

Genus Pneumovirus diantaranya ada: Respiratory syncytial virus pada manusia dan hewan ternak serta virus pneumonia pada mencit. Ada dua galur respiratory syncytial virus pada manusia yang berbeda secara antigenik, yaitu subgrup A dan B. Glikoprotein permukaan pneumovirus yang lebih besar tidak menunjukan aktivitas hemaglutinasi dan neuraminidase yang merupakan yang merupakan ciri khas respiravirus dan rubulavirus sehingga dinamakan protein G. protein F milik respiratory syncytial cirus menunjukkan aktivitas fusi membrane, tetapi tidak menunjukan aktivitashemolisin.

Genus Metapneumovirus terdiri dari patogen di saluran napas manusia yang baru ditemukan. (Jawetz, 2013)

1.3. morfologi

Secara morfologi tidak dapat dibedakan dengan virus lain anggota family paramyxoviridae. Virion campak terdiri atas nukleokapsid berbentuk heliks yangdikelilingi oleh selubung virus (peplos) yang penuh dengan tonjolan-tonjolan serta mudahsekali rusak karena pengaruh penyimpanan, pembekuan, dan pencairan atau pengolahan.Sifat infeksius virus campak ditunjukkan dengan tingginya sensitivitas dan aktivitashemolitiknya. (Handayani, 2005)

Virus campak atau Morbilli adalah virus RNA.

Virion campak terdiri atas nukleokapsid berbentuk heliks yang dikelilingi olehselubung virus.

Virus campak mempunyai 6 protein struktural :3 di antaranya tergabung dengan RNA dan membentuk nukleokapsid yaitu:- Pospoprotein (P),- protein ukuran besar (L)- nukleoprotein (N).3 protein lainnya tergabung dengan selubung virus yaitu:- protein fusi (F),- protein hemaglutinin (H)- protein matrix (M)Protein F dan H mengalami glikosilasi sedangkan protein M tidak. Protein F bertanggung jawab terhadap fusi virus dengan membran sel hospes, yang kemudiandiikuti dengan penetrasi (virus memasukkan materi genetic) dan hemolysis(penguraian sel darah merah dimana hemoglobin akan terpisah dari eritrosit). ProteinH bertanggung jawab pada hemaglutinasi (daya pengikatan antigen virus denganeritrosit), perlekatan virus, adsorpsi dan interaksi dengan reseptor di permukaan selhospes. Protein F dan H bersama-sama bertanggungjawab pada fusi virus denganmembran sel dan membantu masuknya virus. Sedangkan protein M berinteraksidengan nukleo-kapsid berperan pada proses maturasi virus.

Virus campak mempunyai 1 tipe antigen (

monotype), yang bersifat stabil.

 

Virus campak mempunyai sedikit variasi genetik pada protein F dan H, sehinggadapat menghindari antibodi monoklonal yang spesifik terhadap protein tersebut. Namun sisa virus yang masih ada, dapat dinetralisasi oleh sera poliklonal.

Page 4: Memahami Dan Menjelaskan Tentang Virus Campak

Pada  strain virus campak yang berbeda, variasi genetik juga terjadi pada protein P dan N yang belakangan diketahui mengandung region yang mengkode residu asam aminoC terminal.

Sifat infeksius virus campak ditunjukkan dengan tingginya sensitivitas dan aktivitashemolitiknyaVIrion Bulat, pleomorfik, berdiameter 150-300 nmkomposisi RNA (1%), protein (73%), lemak (20%), karbohidrat (6%)Genom RNA rantai tunggal, lurus, tidak bersegmen, negative-sense Protein Enam protein strukturalAmplop Mengandung glikoprotein hemagglutinin dan glikoprotein fusi Replikasi Sitoplasma; partikel bertunas dari membran plasmaCiri khas Stabil secara antigen, partikel labil snagat infeksius

1.4 Siklus Hidup

Secara umum siklus hidup virus ada 5 macam:

- Attachment : ikatan khas diantara viral capsid protein dan spesifik reseptor pada permukaan sel inang. Virus akan menyerang sel inang yang spesifik.

- Penetration : virus masuk ke sel inang menembus secara endytocsis atau melaluimekanisme lain.

- Uncoating : proses terdegradasinya viral kapsid oleh enzim viral atau host enzymesyang dihasilkan oleh viral genomic nudwic acid.

- Replication : replikasi virus, litik atau lisogenik.pada daur litik, virus akanmenghancurkan sel induk setelah berhasil melakukan reproduksi, sedangkan padadaur lisogenik, virus tidak menghancurkan sel bakteri tetapi virus berintegrasidengan DNA sel bakteri, sehingga jika bankteri membelah atau berkembang biakvirus pun ikut membelah.

- Release : virus dilepaskan dari sel inang melalui lisis.

Siklus replikasi paramiksovirus

A. PERLEKATAN, PENETRASI, DAN SELUBUNG VIRUSParamiksovirus melekat pada sel pejamu melalui glikoprotein hemaglutinin(protein HN atau N). Pada kasus virus campak,reseptornya adalah molekul membraneCD46. Lalu, selubung virion berfusi dengan membrane sel melalui kerja produk pembelahan glikoprotein fusi F. Jika prekursor F tidak dibelah, precursor ini tidakmemilki aktifitas fusi, tidak terjadi penetrasi virion; dan partikel virus tidak dapatmemulai infeksi. Fusi oleh F terjadi pada lingkungan ekstraselular dengan pH netral,memungkinkan pelepasan nukleokapsid virus secara langsung ke dalam sel. Dengandemikian, paramiksovirus dapat melewati internalisasi melalui endosome.

B. TRANSKRIPSI, TRANSLASI, SERTA REPLIKASI RNA Paramiksovirus mengandung genom RNA untai negatif yang tidak bersegmen. Transkripsi messenger RNA dibut di dalam sitoplasma sel oleh polymerase RNAvirus. Tidak dibutuhkan primer eksogen dan dengan demikian tidak bergantung padafungsi sel inti. mRNA jauh lebih kecil daripada ukuran genom; masing-masingmewakili gen tunggal. Sekuens regulasi transkripsional pada gen membatasi awal dan akhir transkripsi sinyal. Posisi relative gen terhadap ujung 3’ genom

Page 5: Memahami Dan Menjelaskan Tentang Virus Campak

berkaitan dengan efisiensi transkripsi. Kelas transkripsi yang paling banyak dihasilkan oleh selterinfeksi, berasal dari gen NP, terletak paling dekat dengan ujung 3’ genom,sedangkan yang lebih sedikit berasal dari gen L, terletak di ujung 5’.

Protein virus disintesis di dalam sitoplasma dan jumlah masing-masing produk gen berkaitan dengan kadar transkrip mRNA dari gen tersebut. Glikoprotein virus disintesis dan mengalami glikosilasi di dalam jalur sekresi. Kompleks protein polymerase virus (protein P dan L) juga berperan untuk replikasi genom virus. Untuk berhasil menyintesis cetakan antigenom rantai positif intermedia, kompleks polymerase harus mengabaikan sinyal terminasi yang tersebar pada perbatasan gen. seluruh panjang genom progeny dikopi dari cetakan antigenom.Genom paramikso virus yang tidak bersegmen meniadakan kemungkinan penyusunan ulang segmen gen (yaitu, genetic reassortment) sehingga pentingbagi perjalanan alamiah virus influenza. Protein permukaan HN dan F paramiksovirus menunjukkan variasi genetic yang minimal dalam jangka waktu yang lama. Mengejutkan bahwa virus tersebut tidak mengalami antigenic drift akibat mutasi yang terjadi saat replikasi, karena RNA polymerase rentan terhadap terjadinya kesalahan. Satu penjelasan yang mungkin adalah bahwa hamper semua asam amino di dalam struktur primer glikoprotein paramiksovirus dapat terlibat di dalam peran pembentukan atau fungsional, meninggalkan kesempatan yang kecil untuk substitusiyang secara jelas tidak akan menghilangkan viabilitas virus.C. MATURASI Virus matang dengan membentuk tonjolan dari permukaan sel. Nukleokapsid progeni terbentuk di dalam sitoplasma dan bermigrasi ke permukaan sel. Mereka ditarik ke suatu tempat di membrane plasma yang bertaburan duri glikoprotein HNdan F virus. Protein M penting untuk oembentukan partikel, mungkin membentukhubungan antarac selubung virus dan nukleokapsid. Saat penonjolan, sebagian besar protein pejamu dikeluarkan dari membrane.Jika terdapat protease sel pejamu yang sesuai, protein F di dalam membrane plasma akan diaktivasi oleh pembelahan. Protein fusi yang teraktivasi kemudian akan menimbulkan fusi membrane sel disekitarnya, dan menghasilkan pembentukan sinsitium yang besar. Pembentukan sinsitium adalah respons yang umum terhadap infeksi paramiksovirus. Inklusi sitoplasma asidofili secara teratur dibentuk. Inkulusi diyakini menggambarkan tempat sintesis virus dan ditemukan mengandung protein virus dan nukleokapsid yang dapat dikenali. Virus campak juga menghasilkan klusi intranukleus.

Page 6: Memahami Dan Menjelaskan Tentang Virus Campak
Page 7: Memahami Dan Menjelaskan Tentang Virus Campak
Page 8: Memahami Dan Menjelaskan Tentang Virus Campak
Page 9: Memahami Dan Menjelaskan Tentang Virus Campak