Memahami Dan Menjelaskan Komplikasi Meningitis Bakterial

4
Memahami dan menjelaskan komplikasi meningitis bakterial Komplikasi major, berupa edema otak dengan resiko herniasi, efusi subdural, hidrosefalus, cerebritis, komplikasi arteri (arteritis vasospasme, hiperfusi fokal kortikal, gangguan autoregulasi serebrovaskular) dan ventrikulitis. Komplikasi ekstrakranial, berupa shock septik, respiratory distress syndrome, gangguan elektrolit (hiponatremia dan syndrome inappropriate anti diuretic hormone release / SIADH). Memahami dan menjelaskan tatalaksana dan pencegahan meningitis bakterial Jenis mikroorganisme Antibiotik Neisseria meningitidis Sensitif penicillin Resisten penicillin Penicillin G atau ampicillin Ceftriaxone atau cefotaxime Streptococcus pneumoniae Sensitif penicillin Intermediate penicillin Resisten penicillin Penicillin G Ceftriaxone atau cefotaxime (Ceftriaxone atau cefotaxime) + vancomysin Basil gram negatif (kecuali Pseudomonas spp.) Ceftriaxone atau cefotaxime Pseudomonas aeruginosa Ceftazidime atau cefepime atau meropenem Staphylococci spp. Sensitif methicillin Resisten methicillin Nafcillin Vancomycin Listeria monocytogenes Ampicillin + gentamicin Haemophilus influenzae type b Ceftriaxone atau cefotaxime Streptococcus agalactiae Penicillin G atau ampicillin Bacteroides fragilis Metronidazole Fusobacterium sp. Metronidazole Herpes simplex virus, Epstein-Barr virus, Varicella zoster virus Acyclovir Farmakoterapi Agen antimikroba Total dosis harian dan interval dosis Anak-anak ( > 1 bulan) Dewasa

Transcript of Memahami Dan Menjelaskan Komplikasi Meningitis Bakterial

Page 1: Memahami Dan Menjelaskan Komplikasi Meningitis Bakterial

Memahami dan menjelaskan komplikasi meningitis bakterial Komplikasi major, berupa edema otak dengan resiko herniasi, efusi subdural, hidrosefalus, cerebritis, komplikasi arteri (arteritis vasospasme, hiperfusi fokal kortikal, gangguan autoregulasi serebrovaskular) dan ventrikulitis.Komplikasi ekstrakranial, berupa shock septik, respiratory distress syndrome, gangguan elektrolit (hiponatremia dan syndrome inappropriate anti diuretic hormone release / SIADH).

Memahami dan menjelaskan tatalaksana dan pencegahan meningitis bakterial

Jenis mikroorganisme AntibiotikNeisseria meningitidis

Sensitif penicillin Resisten penicillin

Penicillin G atau ampicillinCeftriaxone atau cefotaxime

Streptococcus pneumoniae Sensitif penicillin Intermediate penicillin Resisten penicillin

Penicillin GCeftriaxone atau cefotaxime (Ceftriaxone atau cefotaxime) + vancomysin

Basil gram negatif (kecuali Pseudomonas spp.) Ceftriaxone atau cefotaximePseudomonas aeruginosa Ceftazidime atau cefepime atau meropenemStaphylococci spp.

Sensitif methicillin Resisten methicillin

NafcillinVancomycin

Listeria monocytogenes Ampicillin + gentamicinHaemophilus influenzae type b Ceftriaxone atau cefotaximeStreptococcus agalactiae Penicillin G atau ampicillinBacteroides fragilis Metronidazole Fusobacterium sp. Metronidazole Herpes simplex virus, Epstein-Barr virus, Varicella zoster virus

Acyclovir

Farmakoterapi

Agen antimikrobaTotal dosis harian dan interval dosis

Anak-anak ( > 1 bulan) DewasaAmpicillin 200 mg/kgBB/hari, 6x sehari 12 gr/hari, 6x sehariCefepime 150 mg/kgBB/hari, 3x sehari 6 gr/hari, 3x sehari Cefotaxime 200 mg/kgBB/hari, 4x sehari 12 gr/hari, 6 x sehariCeftriaxone 100 mg/kgBB/hari, 2x sehari 4 gr/hari, 2x sehariCeftazidime 150 mg/kgBB/hari, 3x sehari 6 gr/hari, 3x sehariGentamicin 7,5 mg/kgBB/hari, 3x sehari 7,5 mg/kgBB/hari, 3x sehariMeropenem 120 mg/kgBB/hari, 3x sehari 3 gr/hari, 3x sehariMetronidazole 30 mg/kgBB/hari, 4x sehari 1500-2000 mg/hari, 4x sehariNafcillin 100-200 mg/kgBB/hari, 4x sehari 9-12 gr/hari, 6x sehariPenicillin G 400.000 U/kgBB/hari, 6x sehari 20-24 juta U/hari, 6x sehariVancomycin 60 mg/kgBB/hari, 4x sehari 2 gr/hari, 2x sehari

Page 2: Memahami Dan Menjelaskan Komplikasi Meningitis Bakterial

Antibiotika/antimikroba. Terapi antibiotik diberikan selama 7 hari jika bakteri penyebabnya meningokokus, 14 hari jika penyebabnya pneumokokus dan 21 hari jika penyebabnya kuman gram negatif lainnya serta minimal 21 hari jika penyebabnya adalah Listeria monocytogenes. Pada meningitis yang disebabkan oleh meningokokus (Neisseria meningitidis), terlebuh dahulu diberikan profilaksis yaitu rifampin 600 mg untuk dewasa dan rifampin 10 mg/kgBB untuk anak-anak > 1 tahun setiap 12 jam selama 2 hari dan tidak diberikan pada ibu hamil.

Kortikosteroid. Diberikan dexamethasone sebagai terapi adjuvan guna mengurangi produksi mediator inflamasi seperti sitokin sehingga kecacatan neurologis dapat dikurangi dan menurunkan anngka mortalitas. Dexamethasone diberikan 15-20 menit sebelum pemberian dosis pertama antibiotik. Pada anak-anak dosis yang diberikan 0.6 mg/kgBB/hari selama 4 hari sedangkan pada orang dewasa 10 mg intravena dan diulangi setiap 6 jam selama 4 hari.

Rehidrasi, diberikan guna untuk mengoreksi cairan akibat mual muntah dan kondisi hiponatremi.

Antikonvulsan, jika pasien datang dalam kondisi kejang, diberikan diazepam sebanyak 0.2-0.5 mg/kgBB intravena dengan perlahan.

Diuretik osmotik, diberikan mannitol untuk mengatasi edema cerebral

Non-farmakoterapi

Pada waktu kejang dilakukan : longgarkan pakaian bila perlu dibuka, hindari dari rudapaksa misalnya jatuh, kosongkan lambung untuk menghindari muntah

Bila penderita tidak sadar : beri makanan melalui sonde, cegah dekubitus dan pneumonia ortostatik dengan merubah posisi penderita sesering mungkin, minimal ke kiri dan ke kanan setiap 6 jam

Cegah kekeringan kornea dengan boorwater/salep antibiotika Bila pasien inkontinensia urin, maka dilakukan pemasangan kateter Pemantauan ketat terhadap : tekanan darah, frekuensi nadi, pernafasan, produksi urin,

faal hemostasis untuk mengetahui secara dini adanya DIC Fisioterapi dan rehabilitasi

Pencegahan

Menjaga kebiasaan hidup yang sehat, seperti istirahat yang cukup dan menjaga kontak dengan orang yang sakit

Pada ibu hamil, resiko meningitis akibat Listeria monocytogenes dapat dikurangi dengan cara memasak daging dengan sempurna dan menghindari keju yang terbuat dari susu yang tidak dipasteurisasi

Vaksinasi, untuk meningkatkan kekebalan tubuh antara lain : meningococcal vaccines (MENINGOCOCCAL A&C 5 ML yang berasal dari polisakarida Neisseria meningitidis) dan di United States (meningococcal polysaccharide vaccine : Menomune®, and meningococcal conjugate vaccine : Menactra® and Menveo®), pneumococcal vaccines (pneumococcal conjugate vaccine : PCV7 Prevnar®,

Page 3: Memahami Dan Menjelaskan Komplikasi Meningitis Bakterial

digantikan oleh PCV13 : Prevnar 13® dan sekarang Pneumovax® yang merupakan 23-valent polysaccharide vaccine), Hib vaccines (Act-HIB)

Memahami dan menjelaskan prognosis meningitis bakterialPrognosis meningitis bakterial tergantung pada beberapa faktor, yaitu :

1. Umur pasien2. Jenis mikroorganisme3. Berat-ringannya infeksi4. Lamanya sakit sebelum mendapat pengobatan5. Kepekaan bakteri terhadap antibiotik yang diberikan

Makin muda usia pasien, maka makin jelek prognosisnya. Hal ini terkait dengan kasus bayi baru lahir dengan menigitis, memiliki resiko kematian yang tinggi. Apabila pengobatan terlambat, maka dapat menyebabkan menurunnya fungsi intelektual, menyebabkan kejang tuli, memory impairment dan dizziness.

Sumber :

Fauci, Anthony. S (et.al). 2008. Harrison’s Principles of Internal Medicine 17 th Ed. United States : The McGraw Hill.

Soetomenggolo, Taslim. S. 1999. Buku Ajar Neurologi Anak. Jakarta : IDAI. http://www.cdc.gov/meningitis/about/prevention.html www.meningitis.org