MEKANISME-MEKANISME-EKUIVALEN12

download MEKANISME-MEKANISME-EKUIVALEN12

of 8

Transcript of MEKANISME-MEKANISME-EKUIVALEN12

  • 7/23/2019 MEKANISME-MEKANISME-EKUIVALEN12

    1/8

    Nama Mata Kuliah / Modul Kinematika Dinamika / 07

    Fakultas / Jurusan FTI / Teknik Mesin

    Tahun Akademik 2009 / 2010

    Semester Ganjil

    Revisi ke 3

    Nama Penyusun Ir. Dadang Suhendra P, M.Si

    Tanggal Penyusunan 02 Oktober 2010

    Tanda Tangan Penyususn

    Tanggal Pemeriksaan

    Tanda Tangan Pemeriksa

    Tanggal Pengesahan

    Tanda Tangan Pengesahan

    PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Dadang Suhendra P, M.Si. KINEMATIKA DAN DINAMIKA 1

  • 7/23/2019 MEKANISME-MEKANISME-EKUIVALEN12

    2/8

    Mekanisme-Mekanisme Ekuivalen

    Untuk menentukan percepatan relatif, perlu untuk mengetahui lintasan yang ditempuh

    suatu titik. Mekanisme-mekanisme yang mempunyai permukaan rol atau cam luncur,

    penyelesaiannya bisa agak rumit karena adanya kesulitan dalam penentuan persamaan

    analitis dalam lintasan gerakan relatif.

    Dalam kasus-kasus semacam ini, pemakaian sebuah mekanisme ekuivalen dapat

    menghilangkan kesulitan dan memberikan jawaban yang diinginkan. Mekanisme

    ekuivalen semacam ini didefinisikan sebagai mekanisme yang memberikan gerak identik

    dengan bagian yang dianalisa, seperti yang ditemukan dalam mekanisme aslinya.

    Contoh-contoh ilustratif berikut tidak diperlukan untuk dianalisa, tetapi akan membantu

    memperbaiki gambaran kita mengenai sistem untuk suatu penilaian gerak yang lebih

    cepat.

    Kasus I

    Gambar 10-1a memperlihatkan penghubung 2 berputar pada suatu kecepatan sudut

    tertentu, sedangkan penghubung 4 bergerak dengan translasi murni. Gambar 10-1b

    memperlihatkan suatu mekanisme ekuivalen dimana gerak penghubung 4 sesuai

    dengan gerakan mekanisme aslinya meskipun telah ditambahkan penghubung 3.

    Percepatan penghubung 4 diperoleh dari

    22

    3323

    uAAABBBB++=

    dimana 3B adalah titik pada peluncur (dan juga sebuah titik pada penghubung 4), dan

    2B adalah titik pada penghubung 2 yang berippit dengan 3B . Harga

    3B

    A tidak

    PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Dadang Suhendra P, M.Si. KINEMATIKA DAN DINAMIKA 2

  • 7/23/2019 MEKANISME-MEKANISME-EKUIVALEN12

    3/8

    diketahui dan harga23BB

    A tidak diketahui. Besaran-besaran lainnya diketahui, sehingga

    dapat diperoleh suatu penyelesaian vektor.

    Kasus II

    Gambar 10-2a memperlihatkan modifikasi dari kasus I. Gambar 10-2b memperlihatkan

    mekanisme ekuivalennya.

    Kasus III

    Gambar 10-3a memperlihatkan sebuah mekanisme dimana penghubung 4 dinaikkan

    dengan translasi murni oleh aksi dari penghubung 2 yang pada ujungnya berupa sebuah

    rol. Karena pusat rol, A, selalu berada pada suatu jarak yang tetap terhadap permukaan

    bawah penghubung 4, maka efek yang sama dapat diperoleh dengan mekanisme yang

    ditunjukkan oleh gambar 10-3b.

    PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Dadang Suhendra P, M.Si. KINEMATIKA DAN DINAMIKA 3

  • 7/23/2019 MEKANISME-MEKANISME-EKUIVALEN12

    4/8

    Kasus IV

    Gambar 10-4a memperlihatkan penghubung 4 dinaikkan dengan translasi murni oleh

    sebuah cam, penghubung 2. Jari-jari lengkungan cam adalah R. Mekanisme ekivalen

    ditunjukkan dalam gambar 10-4b, mempunyai sambungan pena pada penghubung 3

    yang ditambahkan pada pusat cam dan kontaknya sejajar dengan permukaan bawah

    batang 4. Analisanya sama dengan kasus III.

    PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Dadang Suhendra P, M.Si. KINEMATIKA DAN DINAMIKA 4

  • 7/23/2019 MEKANISME-MEKANISME-EKUIVALEN12

    5/8

    Kasus V

    Gambar 10-5a memperlihatkan penghubung 4 dinaikkan dengan satu pengikut rol.

    Karena jarak antara A dan B adalah konstan, maka sebuah penghubung kaku 5 dapat

    dipakai untuk menyatakan mekanisme ekivalennya (gambar 10-5b). Titik B mempunya

    translasi murni. Mekanisme ekuivalennya adalah mekanisme engkol peluncur dan

    penyelesaiannya telah diketahui dengan mudah.

    Kasus VI

    Gambar 10-6a adalah sebuah sistem yang dapat dibandingkan dengan sistem dalam

    kasus V.

    PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Dadang Suhendra P, M.Si. KINEMATIKA DAN DINAMIKA 5

  • 7/23/2019 MEKANISME-MEKANISME-EKUIVALEN12

    6/8

    Kasus VII

    Sebuah modifikasi dari kasus VI ditunjukkan dalam gambar 10-7a, dimana pusat

    lengkungan batang 2 diberikan di A. Mekanisme ekuivalennya dalah gambar 10-7b,

    dimana batang 5 akan memberikan jarak yang sama antara titik A dan B.

    Kasus VIII

    PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Dadang Suhendra P, M.Si. KINEMATIKA DAN DINAMIKA 6

  • 7/23/2019 MEKANISME-MEKANISME-EKUIVALEN12

    7/8

    Kasus IX

    Kasus X

    PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Dadang Suhendra P, M.Si. KINEMATIKA DAN DINAMIKA 7

  • 7/23/2019 MEKANISME-MEKANISME-EKUIVALEN12

    8/8

    PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Dadang Suhendra P, M.Si. KINEMATIKA DAN DINAMIKA 8