Mekanisme Pendapatan

22
MEKANISME PENDAPATAN MEKANISME PENDAPATAN NEGARA NEGARA

Transcript of Mekanisme Pendapatan

Page 1: Mekanisme Pendapatan

MEKANISME PENDAPATAN MEKANISME PENDAPATAN NEGARANEGARA

Page 2: Mekanisme Pendapatan

DEFINISI Pendapatan/PenerimaanDEFINISI Pendapatan/Penerimaan UU No. 17 tahun 2003

Pendapatan negara adalah hak pemerintah pusat yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih.

Menurut Suparmoko (1997)

penerimaan pemerintah dalam arti yang seluas-luasnya meliputi penerimaan pajak, penerimaan yang diperoleh dari hasil penjualan barang dan jasa yang dimiliki dan dihasilkan oleh pemerintah, pinjaman pemerintah, mencetak uang dan sebagainya

Keppres 42/2002 - pendapatan negara yaitu semua penerimaan yang berasal

dari penerimaan perpajakan, penerimaan negara bukan pajak, serta penerimaan hibah dari dalam negeri dan luar negeri selama tahun anggaran yang bersangkutan.

Page 3: Mekanisme Pendapatan

Fungsi Pendapatan/PenerimaanFungsi Pendapatan/Penerimaan

1) Fungsi anggaran (budgetair) dalam arti bahwa pendapatan/ penerimaan negara sebagai sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai pengeluaran-pengeluarannya

2) Fungsi mengatur (reguler) dalam arti bahwa pendapatan/penerimaan negara sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi.

Page 4: Mekanisme Pendapatan

Syarat pungutan pendapatan/penerimaan negara

1) Pemungutan pendapatan/penerimaan negara berdasarkan keadilan

2) Pemungutan pendapatan/penerimaan negara harus berdasarkan undang-undang

3) pemungutan pendapatan/penerimaan negara tidak menggangu perekonomian

4) pemungutan pendapatan/penerimaan negara tidak boleh menggangu kelancaran kegiatan produksi maupun perdagangan, sehingga tidak menimbulkan kelesuan perekonomian masyarakat.

5) pemungutan pendapatan/penerimaan negara harus efisien

6) Sistem pemungutan pendapatan/penerimaan negara harus sederhana

Page 5: Mekanisme Pendapatan

Jenis-Jenis Pendapatan/Penerimaan

(PMK 99/2006 tentang MPN)

1) Penerimaan Perpajakan.

2) Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

3) Penerimaan Hibah.

4) Penerimaan Pengembalian Belanja.

5) Penerimaan Pembiayaan.

6) Penerimaan Perhitungan Fihak Ketiga

Page 6: Mekanisme Pendapatan

Penerimaan Perpajakan Adalah semua penerimaan negara yang terdiri dari penerimaan pajak dalam negeri dan pajak perdagangan internasional pajak dalam negeri adalah semua penerimaan

negara yang berasal dari pajak penghasilan, pajak pertambahan nilai barang/jasa dan pajak penjualan atas barang mewah, pajak bumi dan bangunan, bea perolehan hak atas tanah dan bangunan, cukai dan pajak lainnya.

pajak perdagangan internasional adalah semua penerimaan negara yang berasal dari bea masuk dan pajak/pungutan ekspor.

Page 7: Mekanisme Pendapatan

Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

adalah seluruh penerimaan pemerintah pusat yang tidak berasal dari penerimaan perpajakan, antara lain sumber daya alam, bagian pemerintah atas laba BUMN, serta penerimaan negara bukan pajak lainnya.

Page 8: Mekanisme Pendapatan

JENIS2 PNBP

(UU No. 20/1997)Penerimaan yang bersumber dari pengelolaan dana

pemerintah.Penerimaan dari pemanfaatan sumber daya alam.Penerimaan dari hasil-hasil kegiatan pelayanan yang

dilaksanakan pemerintah.Penerimaan dari kegiatan pelayanan yang dilaksanakan

pemerintah.Penerimaan berdasarkan putusan pengadilan dan yang

berasal dari pengenaan denda administrasi.

Penerimaan berupa hibah yang merupakan hak pemerintah.Penerimaan lainnya yang diatur dalam undang - undang

tersendiri.

Page 9: Mekanisme Pendapatan

PENERIMAAN HIBAH Penerimaan Hibah adalah semua penerimaan

negara yang berasal dari sumbangan swasta dalam negeri serta sumbangan lembaga swasta dan pemerintah luar negeri yang menjadi hak pemerintah.

Penerimaan hibah dapat berupa uang, barang maupun jasa termasuk tenaga ahli atau pelatihan.

Page 10: Mekanisme Pendapatan

PENERIMAAN PENGEMBALIAN BELANJA

Penerimaan Pengembalian Belanja adalah seluruh penerimaan negara yang berasal dari pengembalian belanja tahun anggaran berjalan, dapat berupa :

1) Penerimaan pengembalian belanja pegawai

2) Penerimaan pengembalian belanja barang

3) Penerimaan pengembalian belanja modal

4) Penerimaan pengembalian belanja tahun yang lalu

Page 11: Mekanisme Pendapatan

PENERIMAAN PEMBIAYAAN adalah semua penerimaan negara yang digunakan untuk menutup defisit anggaran negara dalam APBN, antara lain berasal dari penerimaan pinjaman dan hasil devestasi.

Misalnya :

1) Penerimaan Hasil Privatisasi,

2) Penerimaan Hasil Penjualan Aset Program Restrukturisasi,

3) Penerimaan Surat Utang Negara/Obligasi dalam/luar negeri

Page 12: Mekanisme Pendapatan

PENERIMAAN PERHITUNGAN FIHAK KETIGA

adalah semua penerimaan negara yang berasal dari potongan penghasilan pegawai negeri sipil serta setoran subsidi dan iuran pemerintah daerah dalam rangka penyelengaraan asuransi kesehatan Misalnya :

Penerimaan Setoran/Potongan PFK 10% Gaji PNS Pusat/Daerah, Penerimaan Setoran/Potongan PFK 10% Gaji Polri/TNI dan PNS

Polri/TNI, Penerimaan Setoran/Potongan PFK 2% Pembayaran Gaji Terusan

PNS Pusat/Daerah, Penerimaan Setoran/Potongan PFK Bulog PNS Pusat/Daerah, Penerimaan Setoran PFK 2 % Iuran Asuransi Kesehatan

Propinsi/Kab/ Kota, Penerimaan Setoran Potongan PFK Tabungan Wajib Perumahan

PNS Pusat/Daerah.

Page 13: Mekanisme Pendapatan

PENATAUSAHAAN PENATAUSAHAAN PENERIMAAN NEGARAPENERIMAAN NEGARA

Page 14: Mekanisme Pendapatan

PENATAUSAHAAN PENERIMAAN PENATAUSAHAAN PENERIMAAN Bendahara Penerima wajib menyetor penerimaan negara Bendahara Penerima wajib menyetor penerimaan negara

setiap akhir kerja ke kas negara dan wajib mengirim Rekening setiap akhir kerja ke kas negara dan wajib mengirim Rekening Koran bulan/Laporan Realisasi Penerimaan ke KPPN.Koran bulan/Laporan Realisasi Penerimaan ke KPPN.

Dalam hal penerimaan negara diterima pada hari libur dan/atau di daerah tersebut tidak terdapat Bank Persepsi/Devisa Persepsi/Pos Persepsi, maka Bendahara Penerima menyetor penerimaan tersebut selambat-lambatnya

pada hari kerja berikutnya. Tata cara penyetoran penerimaan negara yang dapat

dilakukan Wajib Pajak/Wajib Bayar/Wajib Setor/Bendahara Penerimaan sesuai Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-78/PB/2006 tentang Penatausahaan Penerimaan Negara

Page 15: Mekanisme Pendapatan

PENATAUSAHAAN PNBPPENATAUSAHAAN PNBP

Khusus untuk PNBP dikenal adanya pengecualian dalam pengelolaannya.

Suatu instansi yang mempunyai PNBP fungsional dapat menggunakan sebagian PNBP tersebut untuk membiayai operasional Satker tersebut setelah mendapat izin dari Menteri Keuangan.

Dalam pasal 8 Undang-Undang Nomor 20 tahun 1997 tentang PNBP disebutkan bahwa sebagian dana dari suatu jenis PNBP dapat digunakan untuk kegiatan tertentu yang berkaitan dengan dengan jenis PNBP tersebut oleh instansi yang bersangkutan

Page 16: Mekanisme Pendapatan

KEGIATAN TERTENTU YG DAPAT DIBIAYAI PNBP

1)Penelitian dan pengembangan teknologi, antara lain meliputi kegiatan penelitian dan pengembangan di bidang pertanian dan pertambangan;

2)Pelayanan kesehatan, antara lain meliputi kegiatan pelayanan rumah sakit dan balai pengobatan;

3)Pendidikan dan pelatihan, antara lain meliputi kegiatan perguruan tinggi dan balai latihan kerja;

4)Penegakan hukum, antara lain kegiatan dalam rangka pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan ketentuan hukum, serta pemberian hak atas kekayaan intelektual;

5)Pelayanan yang melibatkan kemampuan intelektual tertentu, antara lain kegiatan pemberian jasa konsultasi, jasa analisis, uji mutu dan pemantauan lingkungan, pembuatan hujan buatan, uji pencemaran radiasi pada makanan;

6)Pelestarian sumber daya alam, antara lain meliputi kegiatan usaha pelestarian sumber daya kehutanan dan perikanan.

Page 17: Mekanisme Pendapatan

PENATAUSAHAAN PNBP MELALUI PK BLU

Pengaturan lebih lanjut mengenai BLU terdapat pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 23 tahun 2005 tentang Badan Layanan Umum

BLU adalah instansi di lingkungan Pemerintah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas

Dapat menggunakan langsung pendapatannya tanpa harus disetor terlebih ke Kas Negara

Page 18: Mekanisme Pendapatan

PENATAUSAHAAN MELALUI MODUL PENERIMAAN NEGARA(Perdirjen Perbendaharaan No. Per-

78/PB/2006 tentang MPN.

Modul Penerimaan Negara (MPN) adalah modul penerimaan yang memuat serangkaian prosedur mulai dari penerimaan, penyetoran, pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran, sampai dengan pelaporan yang berhubungan dengan penerimaan negara dan merupakan bagian dari Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara

Pembayaran yang dilakukan oleh Wajib Pajak/Wajib Bayar/Wajib Setor/ Bendahara Penerimaan diakui sebagai pelunasan kewajiban sesuai dengan tanggal pembayaran

Page 19: Mekanisme Pendapatan

TATA CARA PEMBAYARAN/ PENYETORAN DENGAN MPN

a. Pembayaran melalui loket/teller Bank/Pos Mengisi formulir bukti setoran dengan data yang lengkap,

benar, dan jelas dalam rangkap 4 (empat); Menyerahkan formulir bukti setoran kepada petugas

Bank/Pos dengan menyertakan uang setoran sebesar nilai yang tersebut dalam formulir yang bersangkutan;

Menerima kembali formulir bukti setoran lembar ke-1 dan lembar ke-3, yang telah diberi NTPN dan NTB/NTP serta dibubuhi tanda tangan/ paraf, nama pejabat Bank/Pos, cap Bank/Pos, tanggal, dan waktu/jam setor sebagai bukti setor;

Menyampaikan bukti setoran kepada unit terkait.

Page 20: Mekanisme Pendapatan

b. Pembayaran melalui electronic banking (e-banking) Melakukan pendaftaran pada sistem registrasi

pembayaran via internet di www.djpbn.depkeu.go.id; Mengisi data setoran dengan lengkap dan benar untuk

mendapatkan Nomor Register Pembayaran (NRP). Masa berlaku NRP sampai dengan jangka waktu yang ditetapkan;

Untuk tagihan yang ditetapkan instansi pemerintah, pendaftaran dilakukan oleh instansi terkait dan NRP tercantum pada surat tagihan dimaksud;

Melakukan pembayaran dengan menggunakan NRP; Menerima NTPN sebagai bukti pengesahan setelah

pembayaran dilakukan; mencetak BPN melalui sistem registrasi pembayaran

atau di Bank dengan menunjukkan NTPN/NTB; menyampaikan BPN kepada unit terkait.

Page 21: Mekanisme Pendapatan

DOKUMEN SUMBER PENERIMAAN (1)

adalah dokumen yang digunakan sebagai dasar pencatatan penerimaan negara, yang terdiri dari:

• Surat Setoran Pajak (SSP) • Surat Setoran Pajak Bumi dan Bangunan (SSPBB) • Surat Setoran Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan

(SSB) • Surat Setoran Pabean, Cukai, dan Pajak dalam Rangka Impor

(SSPCP) • Surat Setoran Cukai atas Barang Kena Cukai dan Pajak

Pertambahan Nilai (PPN) Hasil Tembakau Buatan Dalam Negeri (SSCP)

• Surat Setoran Bukan Pajak (SSBP) • Surat Setoran Pengembalian Belanja (SSPB) • Surat Tanda Bukti Setor (STBS) • Bukti Penerimaan Negara (BPN)

Page 22: Mekanisme Pendapatan

DOKUMEN SUMBER PENERIMAAN (2)

Seluruh dokumen sumber penerimaan negara dinyatakan sah setelah mendapat Nomor transaksi Penerimaan Negara (NTPN) dan Nomor Transaksi Bank (NTB)/Nomor Transaksi Pos (NTP)/Nomor Penerimaan Potongan (NPP).

NTPN adalah nomor yang tertera pada bukti penerimaan negara yang diterbitkan melalui MPN.

NTB adalah nomor bukti transaksi penyetoran penerimaan negara yang diterbitkan oleh Bank.

NTP adalah nomor bukti transaksi penyetoran penerimaan negara yang diterbitkan oleh Kantor Pos.

NPP adalah nomor bukti transaksi penerimaan negara yang berasal dari potongan SPM yang diterbitkan oleh KPPN. KPPN mengesahkan data penerimaan yang berasal dari potongan SPM yang sudah diterbitkan SP2D untuk mendapatkan NTPN paling lambat setiap akhir hari kerja.