MEKANISME PERTAHANAN

23
MEKANISME PERTAHANAN Id, Ego dan Super Ego Status internal manusia selalu diselimuti dengan kecemasan sebagai produk dari konflik antar struktur kepribadian yaitu Id, Ego dan Super ego. Kemudian status internal tersebut bermanifestasi ke dalam perilaku kongkrit yang tercermin dalam suatu mekansime pertahanan diri atau mekanisme pertahanan ego. a. The Id (Das Es) Adalah instansi kepribadian yang paling mendasar, orisinil, bersifat impulsif dan paling primitif; aspek biologis dan merupakan system original, yaitu suatu realitas psikis yang sesungguhnya, dunia batin atau subyektif manusia dan tidak memiliki koneksi secara langsung dengan realitas obyektif. Pada mulanya, yang ada adalah Id. Id terletak di ketidaksadaran, sehingga tidak bersentuhan langsung dengan realitas. Oleh karena itu, Id dikenal dengan istilah pleasure principal. Pleasure principal berprinsip pada kesenangan dan berusaha menghindari rasa sakit.

Transcript of MEKANISME PERTAHANAN

Page 1: MEKANISME PERTAHANAN

MEKANISME PERTAHANAN

Id, Ego dan Super Ego

Status internal manusia selalu diselimuti dengan kecemasan sebagai produk dari konflik

antar struktur kepribadian yaitu Id, Ego dan Super ego. Kemudian status internal tersebut

bermanifestasi ke dalam perilaku kongkrit yang tercermin dalam suatu mekansime

pertahanan diri atau mekanisme pertahanan ego.

a. The Id (Das Es)

Adalah instansi kepribadian yang paling mendasar, orisinil, bersifat impulsif dan paling

primitif; aspek biologis dan merupakan system original, yaitu suatu realitas psikis yang

sesungguhnya, dunia batin atau subyektif manusia dan tidak memiliki koneksi secara langsung

dengan realitas obyektif. Pada mulanya, yang ada adalah Id. Id terletak di ketidaksadaran,

sehingga tidak bersentuhan langsung dengan realitas. Oleh karena itu, Id dikenal dengan

istilah pleasure principal. Pleasure principal berprinsip pada kesenangan dan berusaha

menghindari rasa sakit.

Setiap bayi yang baru lahir hanya mempunyai naluri hewani saja, di mana individu tadi

mempunyai kecenderungan untuk hidup terus atau mati. Hidup terus berarti membangun,

mencari prestasi, dan keinginan untuk mengalahkan musuh-musuhnya. Hidup psikis janin

sebelum lahir dan bayi yang baru dilahirkan terdiri dari Id saja. Dan Id itu menjadi bahan dasar

bagi pembentukan hidup psikis lebih lanjut. Di dalam Id inilah, prinsip kesenangan/ pleasure

principle masih sangat berkuasa. Inti utama dari kecenderungan Id adalah menuntut agar apa

yang diinginkannya dapat diperoleh dengan segera. Id berisi hal-hal yang dibawa sejak lahir

seprti libido seksualitas dan termasuk juga instink-instink organisme.

Page 2: MEKANISME PERTAHANAN

b. The Ego (Das Ich)

Adalah aspek psikologis karena adanya kebutuhan sinkronisasi antara kebutuhan Id

dengan realitas dunia eksternal. Ego merupakan komponen kepribadian yang bertugas

sebagai eksekutor. Ego terbentuk melalui diferensiasi dari Id karena setiap manusia selalu

mempunyai kontak dengan dunia luar. Sistem kerjanya memakai prinsip realistic karena

struktur keperibadian ini memang bersentuhan langsung dengan realitas eksternal . Ego

mengatur interaksi dan transaksi antara dunia internal individu dengan realiitas eksternal.

Untuk melaksanakan tugas itu. Ego memiliki tiga fungsi, yaitu reality testing,

identify dan defense mechanism. Reality testing adalah kemampuan utama Ego, yaitu 9

untuk mempersepsi realitas. Kemudian Ego akan menyesuaikan diri sedemikian rupa agar

dapat menguasai realitas tersebut. Identify adalah fondasi kepribadian. Identitas terbentuk

sejak awal kehidupan, mengalami krisis di masa remaja, dan terus berkembang dalam

perjalanan hidupnya. Pembentukan identitas terjadi melalui interaksi individu dengan orang

- orang yang penting dalam kehidupannya.

Ego bertugas untuk mempertahankan kepribadian manusia itu sendiri untuk menjamin

penyesuaian dengan alam sekitarnya. Selain itu, Ego dapat dipakai dalam memecahkan

masalah pribadi orang tersebut, khususnya bila terjadi konflik dengan dunia realitas atau bila

terdapat ketidak-sesuaian antara keinginan yang tidak sinkron secara internal. Ego juga

berfungsi mengadakan sintesa dan selalu menyesuaikan diri dengan realitas hidup (reality

principle).

c. Super ego (Das Ueber Ich)

Adalah aspek sosiologis yang dibentuk melalui jalan internalisasi dalam upaya

menekan dorongan Id. Superego artinya larangan-larangan atau norma-norma yang berasal

dari luar (khususnya melalui aturan yang diperoleh dari orang tua, pengasuh, guru, ulama dan

mereka yang dihormati dalam masyarakat) diolah sedemikian rupa sehingga akhirnya terpancar

dan seolah-olah dihayati dari dalam. Superego merupakan kekuatan moral dan etik dari

kepribadian. Superego merupakan struktur kepribadian (bagian dari dunia internal) yang

Page 3: MEKANISME PERTAHANAN

mewakili nilai - nilai realitas eksternal. Superego memakai prinsipidealistic (idealistic

principle) , yakni mengejar hal- hal yang bersifat moralitas. Superego mendorong individu

untuk mematuhi nilai - nilai yang berlaku di realitas eksternal.

Hal ini dilakukan untuk menghindari konflik antara individu dengan realitas

eksternal. Superego diibaratkan sebagai polisi internal yang mendorong kita untuk tidak

melanggar nila i dan norma yang berlaku dalam realitas eksternal, dengan atau tanpa orang

lain yang mengawasi

Superego merupakan dasar hati nurani/ moril, dan memainkan peran sensor/

Censoring principle dalam hidup kita. Apabila terjadi konflik antara keinginan seseorang

(yang umumnya menginginkan pemuasan segera, akibat dorongan dari id) dengan norma

yang ada dalam masyarakat, maka superego akan berusaha untuk memberi peringatan. Dengan

demikian, suatu saat seornag individu dapat saja merasakan emosi-emosi seperti rasa bersalah,

rasa menyesal, cemas dan lain-lain. Misalnya: apabila ia mencontek, ia merasakan sesuatu

yang tidak nyaman dan merasa bersalah.

Dalam pembentukan Superego, menurut Freud: Proses terbentuknya ‘Oedipus-Complex’

memainkan peranan yang besar.

Page 4: MEKANISME PERTAHANAN

Penggunaan Ego Sebagai Mekanisme Pertahanan

Energi Id akan meningkat karena rangsangan sehingga menimbulkan ketegangan atau

pengalaman yang tidak menyenangkan dan menguasai ego agar bertindak secara konkrit

dalam memenuhi rangsangan tersebut sesegera mungkin. Di sisi lain super ego berusaha untuk

menentang dan menguasai ego agar tidak memenuhi hasrat dari id karena tidak sesuai dengan

konsep ideal. Dorongan Id yang primitive tersebut bersifat laten pada alam bawah sadar

sehingga tidak akan mengendor selama tidak memiliki objek pemuas. Pada taraf-taraf

tertentu dorongan ini bisa menjadi destruktif dengan penyimpangan-penyimpangan perilaku.

Ego berada di tengah-tengah antara kebutuhan biologis dan norma. Ketika terjadi konflik

ego menjadi terjepit dan terancam. Perasaan ini disebut kecemasan, sebagai tanda bagi ego

bahwa sedang berada dalam bahaya dan berusaha untuk terus bertahan

Ada tiga jenis kecemasan tersebut :

a. Kecemasan realistic, contohnya melihat ular berbisa di hadapan

b. Kecemasan moral, ancaman yang dating dari dunia super ego yang telah

terinternalisasi. Contohnya rasa malu, rasa takut mendapat sanksi dan rasa berdosa

c. Kecemasan neurotic, perasaan takut yang muncul karena pangaruh dari Id. Ego berusaha

sekuat mungkin menjaga kestabilan hubungannya dengan Id dan super ego, namun ketika

kecemasan begitu menguasai, ego harus berusaha mempertahankan diri. Secara tidak sadar,

seseorang akan bertahan dengan cara memblokir seluruh dorongan-dorongan tersebut

menjadi wujud yang lebih dapat diterima dan tidak terlalu mengancam. Cara inilah yang

disebut dengan mekanisme pertahanan diri atau mekansime pertahanan ego.

Page 5: MEKANISME PERTAHANAN

Pengertian Mekanisme Pertahanan

Menurut Sigmund Freud, mekanisme pertahanan ego bersumber dari bawah sadar yang

digunakan ego untuk mengurangi konflik antara dunia internal seseorang dengan realitas

eksternal. Freud menggunakan istilah mekanisme pertahanan ego untuk menunjukkan

proses tidak sadar yang melindungi individu dari kecemasan pemutarbalikkan kenyataan.

Pada dasarnya strategi-strategi ini tidak mengubah kondisi objektif bahaya.

Mekanisme pertahanan ego hanya mengubah cara individu mempersepsi atau memikirkan

masalah itu. Dalam istilah psikoanalitik yang dikemukankan Freud, istilah mekanisme

pertahanan ego cenderung dikonotasikan negatif. Mekanisme ini dianggap maladaptis dan

patologis. Namun setelah berkembangny ego psychology, konsepsi mengenai mekanisme

pertahanan ego telah berubah. Menurut teori ini, ego defense merupakan mekanisme psikis

yang kita perlukan untuk adaptif dengan relaitas eksternal. Bila individu menggunakan

mekanisme pertahanan sesuai dengan tahapan perkembangannya, maka dikatakan individu

tersebut menggunakan mekanisme perthanan yang matang. Bila individu menggunakan

mekanisme pertahanan yang tidak efektif dan tidak sesuai dengan tahapan

perkembangannya, dikatakan individu tersebut menggunakan mekanisme pertahanan yang tidak

matang.

Fungsi Mekanisme Pertahanan

Mekanisme pertahanan digunakan sebagai pertahanan diri dalam menghadapi realitas eksterna

yang penuh tantangan. Jika realitas eksterna menuntut terlalu banyak, melebihi kapasitas diri

untuk mengatasinya, maka kepribadian akan mengaktifkan defense mechanism. Begitu pula

sebaliknya, bila hasrat dan dorongan dari dalam diri terlalu kuat, dan bila dorongan itu akan

mengancam keharmonisan relasi individu dengan realitas eksternal, maka defense

mechanism akan diaktifkan untuk meredamnya.

Page 6: MEKANISME PERTAHANAN

Klasifikasi Mekanisme Pertahanan

Berdasarkan buku Dinamika Kepribadian (Arif, 2006), mekanisme pertahanan

ego dikelompokkan menjadi tiga, yakni:

a. Mekanisme Pertahanan Ego yang Tergolong Matang(Mature)

1) Sublimasi

Sublimasi adalah mekanisme yang mengubah atau mentrasformasikan dorongan - dorongan

primitif, baik dorongan seksual dan agresi, menjadi dorongan yang sesuai dengan norma dan

budaya yang berlaku di realitas eksternal.

Misalnya: dorongan seksual diubah menjadi dorongan kreatif untuk menghasilkan karya seni;

dorongan agresi diubah menjadi daya juang untuk mencapai suatu tujuan.

2) Kompensasi

Kompensasi merupakan upaya untuk mengatasi suatu kekurangan dalam suatu bidang dengan

cara mengupayakan kelebihan di bidang lain.

Misalnya: seseorang yang tidak memiliki prestasi akademik yang baik memiliki prestasi

olahraga yang sangat baik.

3) Supresi

Supresi merupakan satu - satunya mekanisme pertahana n ego yang dilakukan secara sadar.

Supresi merupakan upaya peredaman kembali suatu dorongan libidinal (dorongan Id) yang

berpotensi konflik dengan realitas eksternal. Peredaman dorongan ini dianggap telah

melalui suatu pertimbangan rasional.

Page 7: MEKANISME PERTAHANAN

Contoh: salah seorang teman Anto menyinggung dan membangkitkan amarah dan dorongan

agresinya. Namun, Anto meredam kembali dorongan untuk bertindak agresi secara impulsif

karena akan mengakibatkan dampak yang serius pada relasi saya dengannya. Kemudian, Anto

memilih un tuk mengungkapkan perasaan secara asertif di waktu yang lebih tepat.

4) Humor

Melalui humor, seseorang dapat mengubah penghayatan akan suatu peristiwa yang tidak

menyenangkan menjadi menyenangkan. Humor juga dapat berfungsi menyalurkan agresivitas

tanpa be rsifat destruktif. Misalnya: menertawakan diri sendiri ketika apa yang dikehendaki tidak

tercapai.

b. Mekanisme Pertahanan Ego yang Tergolong Tidak Matang (Immature)

1) Represi

Represi adalah upaya meredam suatu dorongan libidinal yang berpotensi konflik dengan realitas

eksternal. Yang membedakannya dengan supresi adalah represi dilakukan tanpa

membiarkannya sadar terlebih dahulu. Oleh karena dorongan yang diredam ini tidak

melalui kesadaran, orang yang bersangkutan tidak mungkin mengolahnya secara rasional.

Contoh: seseorang yang kurang asertif mungkin akan lebih sering mengggunakan represi

untuk meredam kemarahan dan agresivitanya ketika ia tidak berani menolak hal- hal yang

tidak disukainya. Dari luar kelihatan sabar, tetapi diketidaksadarannya dipenuhi gejolak amarah.

Dibutuhkan energi psikis yang lebih besar untuk melakukan represi dibandingkan dengan

supresi. Hal ini dapat menyebabkan kepribadian melemah. Saat kepribadian semakin lemah,

represi yang dilakukan semakin tidak efektif. Dorongan yang hen dak diredam seringkali

lolos dengan berbagai cara.

Page 8: MEKANISME PERTAHANAN

Misalnya: fenomaslip of the tongue , yaitu ketika suatu ucapan yang netral menjadi

agresif ataupun porno. Fenomena latah juga termasuk di dalamnya. Orang yang sungguh -

sungguh latah akan mengucapkan kata - kata porno saat ia latah.

2) Proyeksi

Proyeksi merupakan mekanisme di mana seseorang secara psikis menolak dan mengeluarkan

bagian diri yang tidak dikehendakinya. Bagian yang tidak dikehendaki ini tampil pada

orang lain. Orang yang melakukan proyeksi tidak dapat mengenali tampilan yang dilihatnya

pada orang lain sebagai bagian dari dirinya. Contoh: seseorang yang tidak mengenal hasrat

seksual yang bergejolak dalam dirinya akan melihat kebanyakan orang lain berpikir dan

bertingkah laku porno.

3) Introyeksi

Mekanisme ini dilakukan dengan cara mengambil alih suatu ciri kepribadian yang

ditemukannya pada orang lain. Hal ini menyebabkan terjadinya perubahan struktur kepribadian

pada orang yang bersangkutan.

Contoh: dalam beberapa organisasi tertentu, senior seri ng memberikan tekanan psikis yang

sangat berat kepada anggota baru. Dalam kondisi stress berat, anggota baru tersebut akan

lebih mudah mengintroyeksikan tindakan seniornyaini. Untuk perlindungan diri, para anggota

baru tersebut mengubah salah satu struktur kepribadiannya, serupa dengan senior yang

menyiksanya.

4) Reaksi Formasi

Reaksi formasi merupakan suatu upaya melakukan hal yang sebaliknya untuk melawan

suatu dorongan internal yang dapat menimbulkan konflik.

Page 9: MEKANISME PERTAHANAN

Contoh: seorang yang memiliki hasrat seksual yang tinggi berlaku seolah-olah dia sangat

membenci segala sesuatu yang berbau seks.

5) Undoing

Undoing adalah upaya simbolik untuk membatalkan suatu impuls yang telah terwujud

menjadi tingkah laku. Hal ini biasanya dilakukan dengan melakukan ritual tertentu.Contoh:

seseorang tidak dapat menahan diri untuk melakukan masturbasi. Kemudian dia menyesal

dan melakukan upaya untuk membersihkan pelanggaran yang dia lakukan dengan suatu ritual,

misalnya mandi dan mencuci tangan. Hal ini akan berulang kali dilakukannya bila dia

mengulang perbuatan masturbasi.

6) Rasionalisasi

Rasionalisasi adalah upaya mendistorsika n persepsinya akan suatu realitas. Pikiran akan

memberikan alasan- alasan yang kelihatannya masuk akal. Hal ini dilakukan agar suatu

kenyataan yang semula berbahaya dan dapat mengguncang kepribadiannya, menjadi lebih

mudah diterima.

Misalnya: bagi seorang yang self-esteem nya rapuh, penolakan cinta dari lawan jenis akan

mengguncang kepribadiannya. Orang yang bersangkutan kemudian melakukan rasionalisasi

dengan mendistorsikan kenyataan. Dia beranggapan bahwa lawan jenis tersebut

menolaknya karena merasa tidak layak untuk menjadi kekasihnya.

7) Isolasi

Isolasi merupakan suatu cara untuk meredam suatu aspek yang dianggap paling berbahaya.

Akibatnya, kepribadian menghayati pengalaman tersebut secara parsial tidak utuh. Seorang

yang harmonis dengan realitas eksternal dapat menghayati pengalaman hidupnya secara

utuh. Keutuhan itu dapat dilihat dari aspek kognitif (pikiran), afektif (perasaan) dan konatif

Page 10: MEKANISME PERTAHANAN

(tingkah laku). Misalnya: ketika seorang mendapat bonus gaji, orang tersebut akan memikirkan

hal - hal yang menyenangkan. Perasaan akan gembira dan wajahnya berseri- seri pada hari

itu. Pada orang yang melakukan isolasi, contoh: seseorang yang tidak sanggup menerima

kenyataan bahwa orang yang paling dikasihinya meninggal tidak merasa sedih dan tidak

menunjukkan kesedihan. Yang ada hanyalah perasaan hampa. Sesungguhnya kesedihan

yang dialami orang tersebut sangat besar, lebih besar dari yang sanggup ditanggungnya

sehingga ia memendamnya. Hal ini tidak sehat karena akan mengganggu kepribadian di

masa yang akan datang.

8) Intelektualisasi

Mekanisme ini terlalu menonjolkan aspek inteleknya secara berlebihan. Tujuannya untuk

mengkompensasi bagian kepribadian lain yang kurang. Contoh: seorang yang kurang terampil

menjalin relasi sosial yang hangat dengan orang lain, memperlihatkan upaya yang terlalu

besar untuk menonjolkan kepintarannya.

9) Displacement

Displacement dilakukan dengan cara mengganti objek yang menjadi sasaran kemarahan.

Misal: seseorang sangat marah terhadap atasannya karena penghinaan yang dilakukan sang

atasan. Namun, karena tidak mungkin melampiaskan ke marahannya, dia mengalihkan

dorongan tersebut kepada orang lain. Misalnya kepada bawahannya yang mungkin hanya

melakukan kesalahan kecil.

10) Denial

Denial merupakan suatu mekanisme dengan menyangkal bahwa suatu peristiwa sungguh-

sungguh terjadi. Hal ini dilakukan karena tidak sang gup menerima kenyataan tersebut.

Page 11: MEKANISME PERTAHANAN

11) Regresi

Regresi artinya mundur secara mental dari suatu tahap perkembangan. Hal ini dilakukan

karena seseorang tidak sanggup atau mengalami kesulitan untuk maju ke tahap perkembangan

selanjutnya.

Misalnya: seorang bapak paruh baya yang tidak merasa dengan dirinya yang semakin tua,

kembali ke fase phallic. Sehingga ia akan menunjukkan kegenitan dan seductiveness.

c. Mekanisme Pertahanan Ego yang Tergolong Primitif (Archaic)

1) Splitting

Splitting adalah mekanisme yang dilakukan bayi untuk memudahkannya menangani

berbagai pengalaman yang dialaminya. Splitting membagi suatu objek atau pengalaman

menjadi dua, yakni baik dan buruk. Mekanisme ini tidak mampu melihat daerah ³abu-

abu´ di antaranya. Secara primitif, hal yang menyenangkan akan dihayati baik sedangkan

yang tidak menyenangkan akan dihayati tidak baik. Semakin tumbuh dan kepribadian

semakin matang, spiltting jarang dilakukan. Mekanisme pertahanan ini biasanya dilakukan

oleh orang dengan gan gguan mental yang berat.

2) Projective Identification

Defense mechanism ini jarang ditemui pada kepribadian yang cukup matang. Mekanisme

ini akan lebih sering ditemukan dalam kepribadian yang sangat terganggu, misalnya pada

pasien skizofrenia.

Page 12: MEKANISME PERTAHANAN

3) Primitive Idealization

Mekanisme ini dilakukan untuk mempertahankan harga diri mendasarnya (basic self-esteem)

ketika mengalami ancaman. Hal ini dilakukan dengan mengidealisasikan orang lain dan

kemudian mengembangkan kesatuan dengan orang tersebut. Orang yang diidealisasikan akan

dipandang sepenuhnya memiliki nilai - nilai positif dan tidak memiliki nilai - nilai negatif

sama sekali. Fantasi kesatuan dengan orang tersebut akan membantu menambal harga diri

yang terluka. Contoh: seseorang perempuan yang semasa keciln ya tidak pernah mendapat

kasih sayang dari orangtua, kemudian mengidealisasikan suaminya. Suaminya dianggap

sangat sempurna walaupun kenyataannya sangat kontras dengan idealisasinya tersebut.

4) Omnipotence

Arti omnipotence adalah maha kuasa. Orang yang menggunakan mekanisme ini menganggap

dirinya maha kuasa dan mampu melakukan apapun juga, tidak takut atau kuatir pada apapun

juga. Mekanisme ini biasanya dilakukan oleh bayi pada fase oral.

5) Manic Defense

Mekanisme pertahanan ego ini dikembangkan oleh Mela nie Klein. Menurut Klein, setiap

orang memiliki dua posisi mental. Pertama adalahparanoid- schizoid position, di mana

seseorang merasa terpisah dari orang lain. Dia tida dapat menghargai sepenuhnya

keberadaan orang lain. Orang lain dipandang sebagai objek - bukan subjek. Orang lain

dipandang sebagai ancaman bagi diri atau sarana pemuas kebutuhan semata. Posisi kedua

adalahdepressive position, yaitu ketika seorang sepenuhnya menyadari keberadaan orang

lain dan memiliki ketergantungan terhadap mereka. Memandang orang lain sebagai subjek

yang juga memilikperasaan dan pengalaman - pengalaman manusiawi yang serupa.

Menurut Klein, kita beralih dari satu posisi ke posisi yang lain. Saat berada dalam posisi

paranoid -skizoid kita cenderung menyakiti orang, baik dengan tindakan aktual maupun

khayalan. Saat berada dalam posisi depresi, kita menyadari bahwa kita telah menyakiti orang

Page 13: MEKANISME PERTAHANAN

lain. Kesadaran ini menimbulkan perasaan bersalah dan takut kehilangan orang tersebut. Pada

manic defense, seseorang menyangkal bahwa ia sangat tergantung pada orang yang

dilukainya. Ia menyangkal takut kehilangan orang tersebut atau menyangkal telah melakukan

hal yang merugikan orang tersebut. mekanisme manic defense bersikukuh pada fantasi bahwa ia

akan tetap bahagia seorang diri dan tidak membutuhkan orang lain.

Page 14: MEKANISME PERTAHANAN

KESIMPULAN

Manusia merupakan makhluk yang tertinggi tingkat perkembangannya sehingga suatu

pendekatan terhadap manusia harus menyangkut semua unsur baik organik, psikologik dan

sosial. Begitu pula halnya dengan mekansime pertahanan diri, manusia memiliki berbagai

macam bentuk. Semua mekansime pertahanan ini dimaksudkan untuk mempertahankan

keutuhan pribadi dan digunakan dalam berbagai tingkat dengan bermacam-macam cara.

Status internal manusia selalu diselimuti dengan kecemasan sebagai produk dari konflik

antar struktur kepribadian yaitu Id, Ego dan Super ego. Kemudian status internal tersebut

bermanifestasi ke dalam perilaku kongkrit yang tercermin dalam suatu mekansime

pertahanan diri atau mekanisme pertahanan ego. Ego berusaha sekuat mungkin menjaga

kestabilan hubungannya dengan Id dan super ego, namun ketika kecemasan begitu

menguasai, ego harus berusaha mempertahankan diri. Secara tidak sadar, seseorang akan

bertahan dengan cara memblokir seluruh dorongan-dorongan tersebut menjadi wujud yang

lebih dapat diterima dan tidak terlalu mengancam. Cara inilah yang disebut dengan

mekanisme pertahanan diri atau mekansime pertahanan ego.

Mekanisme pertahanan dapat dianggap normal dan diperlukan, kecuali bila digunakan

secara sangat berlebihan sehingga mengorbankan efisiensi penyesuaian diri dan kebahagiaan

individu dan kelompok. Perlu diwaspadai bahwa dengan hanya mengamati satu macam

tindakaan belum berarti bahwa perilaku tersebut sudah merupakan suatu jenis pembelaan

ego. Tindakan tersebut perlu dipertimbangkan juga kepribadian orang tersebut dan

memotivasinya.

Page 15: MEKANISME PERTAHANAN

DAFTAR PUSTAKA

Arif I S. Pandangan Topografis dan Pandangan Struktural Tentang Kepribadian.Dalam: Rose

Herlina, Eds. Dinamika Kepribadian. Bandung: Refika Aditama; 2006:13 -24.

Arif I S.Defense Mechanism. Dalam: Rose Herlina, Eds. Dinamika Kepribadian.Bandung:

Refika Aditama; 2006:31 -44.

Durand V M, Barlow D H. Gangguan Kepribadian . In: Heppy El Rais, eds.Psikologi

Abnormal Edisi IV Buku 2. Jakarta: Pustaka Pelajar Inc; 2007: 176 -220.

Kaplan H I,Sadock B J,Grebb J A.Gangguan Kepribadian . In: I Made WigunaS,eds. Sinopsis

Psikiatri Jilid 2. Tangerang: Bina Rupa Aksara Inc; 2010:258 -290.

Maramis, W F. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa . Airlangga University Press;Surabaya

1998:37-38,65-84

Mekanisme Pertahanan Ego diunduh dari

http://id.wikipedia.org/wiki/Mekanisme_pertahanan_ego tanggal 13 Februari 2011

Mekanisme Pertahanan Diri diunduh dari

http:/rizky13.multiply.com/journal/item/71/Mekanisme_Pertahanan_Diri tanggal 13

Februari 2011

Page 16: MEKANISME PERTAHANAN

Pertahanan Ego diunduh dari http:/trescent.wordpress.com/2007/08/15/pertahanan_ego tanggal

13 Februari 2011

Sistem Pertahanan Ego diunduh

darihttp://psikologiupi.blogspot.com/2008/09/system_pertahanan_ego tanggal 13 Februari2011