BAB I PENDAHULUAN - · PDF fileBagaimanakah mekanisme krusial pertahanan ego para tokoh...
date post
06-Feb-2018Category
Documents
view
229download
1
Embed Size (px)
Transcript of BAB I PENDAHULUAN - · PDF fileBagaimanakah mekanisme krusial pertahanan ego para tokoh...
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tokoh rekaan dalam karya sastra berupa novel, drama, puisi atau cerita
pendek dan sebagainya menampilkan berbagai watak dan perilaku yang terkait
dengan kejiwaan dan pengalaman psikologis atau konflik sebagaimana dialami
oleh manusia di dalam kehidupan nyata. Sastra, sejarah, dan agama bisa
memberikan informasi berharga mengenai tingkah laku manusia (Koswara, 1991:
4).
Karya sastra merupakan produk dari suatu keadaan jiwa dan pemikiran
pengarang yang berbeda dalam situasi setengah sadar (subconsicious) setelah
mendapat bentuk yang jelas dituangkan ke dalam bentuk tertentu secara sadar
(consicious) dalam penciptaan karya sastra (Endraswara, 2008: 7-8).
Naskah drama yang merupakan salah satu bentuk karya sastra berisikan
dialog antartokoh seringkali memunculkan konflik dan perdebatan antarindividu
yang mengalami pertikaian ataupun perbedaan pendapat. Konflik yang
pengarang ciptakanakan menumbuhkan ketegangan cerita sehingga membuat
penikmatnya ikut hanyut ke dalam cerita.
Andy Sri Wahyudi mendapat apresiasi yang baik dari penikmat drama
khususnya di Yogyakarta. Pementasan drama Ora Isa Mati karya Andy ini
diselenggarakan di Bale Budaya Samirana Yogyakarta pada tanggal 12 Juni
2013. Naskah Drama ini digarap Andy sejak akhir Desember 2012. Naskah ini
dikemasnya dengan lucu dan terkesan modern sehingga tidak membosankan
2
seperti naskah drama berbahasa Jawa pada umumnya. Naskah lain karangan
Andy pun juga sama menariknya. Ia cenderung untuk mengangkat cerita
keseharian sekelompok masyarakat atau kehidupan sehari-hari orang desa.
Kehidupan modern dan pendidikan tak luput ia singgung dalam beberapa
karangannya.
Penelitian yang menggunakan objek naskah drama dengan pendekatan
Psikologi sastra salah satunya adalah penelitian dari Syafaat Astiyanto dengan
judul Ketulusan hati tokoh dalam naskah drama rambat-rangkung karya trisno
santosa (Sebuah Tinjauan Psikologi Sastra)
Beberapa naskah drama memang mengandung aspek psikologis. Begitu
juga pada naskah drama Ora Isa Mati Karya Andy Sri Wahyudi. Hal ini
merupakan alasan pengarang mengapa menganalisis naskah drama Ora Isa Mati.
Naskah ini memiliki 11 tokoh. Pada tiap tokohnya memiliki kepribadian yang
berbeda, dari perbedaan karakter tiap tokohnya selalu terjadi perbedaan pendapat
yang menumbuhkan konflik sehingga membuat naskah ini semakin terasa nyata.
Dengan cerita yang kompleks, naskah ini sangat menarik untuk diteliti dan
penelitipun dapat menangkap maksud pengarang dengan baik. Kesesuaian dan
runtutnya cerita dalam naskah ini membuat karakter tokoh naskah seakan-akan
hidup.
Aspek lain yang menarik untuk dikaji dalam naskah drama ini adalah
aspek yang berkaitan dengan psikologi sastra. Psikologi sastra adalah gabungan
dua ilmu yang sama-sama mempelajari tentang kehidupan. Sastra merupakan
cerminan kepribadian dalam kehidupan. Fenomena sastra sebagai cermin
3
pribadi telah lama berkembang, namun demikian istilah cermin ini bukan
berarti sebagai cerminan pribadi pengarang karena tidak selamanya pribadi
pengarang selalu masuk ke dalam karya sastranya (Endraswara, 2008: 28).
Penelitian psikologi sastra yang otentik meliputi tiga kemungkinan yang
salah satunya adalah penelitian karakter para tokoh yang ada dalam karya yang
diteliti atau Daiches, melalui analisis tokoh-tokoh dan penokohan (Endraswara,
2008: 65). Di dalam analisis perwatakan perlu dicari nalar tentang perilaku
tokoh, apakah perwatakan tersebut dihinggapi gejala penyakit seperti neurosis,
psikosis, dan halusinasi.
Penulis mengetahui adanya upaya pengurangan anxitas dari konflik
antartokoh dalam naskah drama Ora Isa Mati karangan Andy Sri Wahyudi.
Upaya melepaskan anxitas ini melalui mekanisme pertahanan ego yang paling
kruisal yaitu Represi, Pengalihan, Identifikasi, Penyangkalan Realitas, Proyeksi,
Penebusan, Rasionalisasi, Sublimasi, dan Reaksi. Menurut uraian yang penulis
sampaikan, penulis mempertimbangkan untuk mengambil judul Mekanisme
Kruisal Pertahanan Ego Tokoh dalam Naskah Drama Ora Isa Mati karya Andy
Sri Wahyudi yang pada dasarnya kajian ini menggunakan pendekatan ilmu
sastra, yakni Psikologi Sastra yang keduanya memiliki keterkaitan antar unsur
Psikologi dan Sastra.
B. BATASAN MASALAH
Penelitian agar lebih fokus, kajian yang dilakukan pada naskah drama
Ora Isa Mati dibatasi pada kajian unsur prinsip dramaturgi klasik Aristoteles
4
yang terkait dengan Konstruksi cerita dramaturgi untuk mendeskripsikan
penokohan dari aspek kejiwaan tokohnya dalam kaitannya dengan 9 mekanisme
krusial pertahanan ego yang erat kaitannya dengan Psikologi Sastra.
C. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan maka dirumuskan
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah unsur prinsip dramaturgi Aristoteles dalam naskah drama Ora
Isa Mati karya Andy Sri Wahyudi yang meliputi unsur kesatuan dan unsur
keharusan psikis?
2. Bagaimanakah Konstruksi cerita dramaturgi yang meliputi premise,
character, dan plot dalam naskah drama Ora Isa Mati karya Andy Sri
Wahyudi menurut Aristoteles?
3. Bagaimanakah mekanisme krusial pertahanan ego para tokoh naskah drama
Ora Isa Mati Andy Sri Wahyudi menurut Sigmund Freud?
D. TUJUAN
Mengacu pada rumusan masalah di atas, tujuan penelitian dapat
dipaparkan sebagai berikut :
1. Mendeskripsikan unsur prinsip dramaturgi menurut Arristoteles dalam
naskah drama Ora Isa Mati karya Andy Sri Wahyudi yang meliputi unsur
kesatuan dan unsur keharusan psikis.
5
2. Mendeskripsikan Konstruksi cerita dramaturgi klasik menurut Aristoteles
yang meliputi premise, character, dan plot dalam naskah drama Ora Isa Mati
karya Andy Sri Wahyudi.
3. Mengungkap mekanisme krusial pertahanan ego para tokoh yang ada dalam
naskah drama Ora Isa Mati karya Andy Sri Wahyudi.
E. MANFAAT
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi
atau masukan bagi perkembangan ilmu Sastra khususnya pada kajian
Psikologi sastra untuk mengetahui bagaimana peran ego dan mekanisme
pertahanannya pada tokoh dalam naskah drama.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Penulis
Menambah wawasan penulis mengenai ilmu psikologi sastra dan drama
khususnya Konstruksi dalam dramaturgi.
b. Bagi Pengarang Naskah Drama
Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menyumbangkan
pemikiran terhadap pemecahan masalah dalam penulisan naskah drama yang
berkaitan dengan dramaturgi dan pemilahan karakter tokoh terkait dengan ego
tokoh.
c. Bagi Peneliti Berikutnya
6
Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan penelitian
selanjutya. Penelitian ini juga dapat dikembangkan lebih lanjut, serta dapat
menjadi referensi penelitian yang sejenis.
d. Bagi pembaca
Pembaca dapat mengetahui dan paham unsur dramaturgi dan
permasalahan psikologi dalam naskah drama yang ada kaitannya dengan
mekanisme krusial pertahanan ego.
F. LANDASAN TEORI
1. Dramaturgi
Dramaturgi adalah ajaran tentang masalah hukum dan konvensi drama.
Kata drama berasal dari bahasa Yunani draomai yang berarti berbuat, berlaku,
bertindak, bereaksi, dan sebagainya : Dan drama berarti : Perbuatan, tindakan.
Ada orang yang meganggap drama sebagai lakon yang menyedihkan,
mengerikan, sehingga dapat diartikan sebagai sandiwara tragedi.
2. Unsur Prinsip Drama Menurut Aristoteles
a. Unsur Kesatuan
1. Kesatuan Waktu
Peristiwa harus terjadi berturut-turut selama 24 jam tanpa suatu
selingan. Kesatuan waktu, dapat diartikan pembatasan waktu, terutama
7
ditujukan kepada tragedi yang harus berbeda dengan epik, karena epik
mempunyai kebebasan waktu, sedangkan tragedi waktunya harus dibatasi.
2. Kesatuan Tempat
Peristiwa seluruhnya terlaksana dalam satu tempat saja. Kesatuan
tempat, adanya pembatasan-pembatasan tempat dalam drama.
3. Kesatuan Kejadian
Membatasai rentetan peristiwa yang berjalan erat, tidak menyimpang
dari pokoknya. Sering disebut kesatuan ide. Kesatuan Kejadian, terutama
ditujukan kepada tema dan plot. Fakta yang menafsirkan bahwa drama
harus mempunyai hanya satu tema dan satu plot saja, tetapi ada juga yang
mengetengahkan adanya subplot atau minor action disamping plot utama
sehingga merupakan plot majemuk, asalkan semuanya membantu
penyelesaian plot utama atau plot pokok kearah satu catastrophe.
(Harymawan, 1993: 20-22)
b. Unsur Penghematan
Dalam drama waktu cukup terbatas, maka dapat diusahakan agar
dalam
waktu yang singkat dituangkan masalah-masalah pokok yang terpenting
saja.
c. Unsur Keharusan Psikis
Fungsi psikis dalam dramaturgi klasik ialah :
8
1. Protagonis : Peran utama (pahlawan, pria/wanita) yang menjadi
pusat cerita.
2. Antagonis : Peran lawan, sering juga menjadi musuh yang
menyebabkan konflik.
3. Tritagonis : Peran penengah, bertugas mendamaikan atau menjadi
pengantara protagonis dan antagonis.
4. Peran Pembantu : Peran yang tidak secara langsung terlihat di
dalam konflik, tet