MEKANISME DAN KOORDINASI PENYELENGGARAAN · PDF fileObyek dan Daftar Litbang Asing yg tidak...

41
MEKANISME DAN KOORDINASI PENYELENGGARAAN KERJASAMA LUAR NEGERI DENGAN MITRA KERJA INDONESIA Rapat Pembahasan Pengelolaan Kerjasama Litbang Kehutanan Bogor, 23 Oktober 2014 SEKRETARIAT PERIZINAN PENELITI ASING KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI

Transcript of MEKANISME DAN KOORDINASI PENYELENGGARAAN · PDF fileObyek dan Daftar Litbang Asing yg tidak...

MEKANISME DAN KOORDINASI PENYELENGGARAAN KERJASAMA LUAR NEGERI

DENGAN MITRA KERJA INDONESIA

Rapat Pembahasan Pengelolaan Kerjasama Litbang Kehutanan

Bogor, 23 Oktober 2014

SEKRETARIAT PERIZINAN PENELITI ASING

KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI

DARATAN : ± 1.900.000 km²

LAUT : ± 5.800.000 km²

JUMLAH PULAU : ± 17.480

YANG BERNAMA : ± 5.707

GARIS PANTAI : ± 95.181 km (Ke empat Terpanjang)

± 92 PULAU TERLUAR (BERBATASAN DENGAN NEGARA LAIN)

Alur laut yang berbobot strategis ekonomi dan militer global, yaitu: •Selat Malaka (merupakan SLoC), •Selat Sunda (ALKI 1), •Selat Lombok dan Selat Makassar (ALKI 2), dan •Selat Ombai Wetar (ALKI 3). Sebagian besar pelayaran utama dunia melewati dan memanfaatkan alur-alur tersebut sebagai jalur pelayarannya

Kebesaran dan Kedaulatan Indonesia Produsen besar di dunia untuk berbagai komoditas: •kelapa sawit (penghasil dan eksportir terbesar di dunia), •kakao (no. 2), •timah (no. 2), •nikel (cadangan no. 4) •bauksit (cadangan no. 7) •komoditas unggulan lainnya: besi baja, tembaga, karet dan perikanan.

Pembangunan Iptek Nasional • UU no. 18/ 2002 tentang Sistem Penelitian Pengembangan dan Penerapan Iptek Nas

• RPJPN 2005 – 2025 (UU No. 17/2007)

• RPJMN (2010-2014) => ARN 2010-2014

Memberikan prioritas pada 7 bidang fokus pembangunan iptek :

– ketahanan pangan;

– Energi terbarukan;

– teknologi informasi dan komunikasi;

– teknologi dan manajemen transportasi;

– teknologi pertahanan dan keamanan;

– teknologi kesehatan dan obat;

– material maju

• SINas SIDa => adopsi teknologi & matching antara supply dan demand teknologi

• Master Plan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI)

mengintegrasikan 3 elemen utama :

(1) mengembangkan potensi ekonomi wilayah di 6 Koridor Ekonomi

(2) memperkuat konektivitas nasional yang terintegrasi secara lokal dan terhubung secara global;

(3) memperkuat kemampuan SDM dan IPTEK nasional

Isu-isu Global dan Kerjasama Internasional

• Penggundulan Hutan; REDD+

• Gas Rumah Kaca; Perlindungan Lapisan Ozon

• Pelestarian dan Pemanfaatan Lahan Basah

• Kyoto Protocol

• Nagoya Protocol:

– akses dan pembagian keuntungan secara adil dan seimbang dalam pemanfaatan sumber daya genetik.

– persetujuan terlebih dahulu – ‘Prior Informed Consent’ dari negara pemilik.

– berdasarkan kesepakatan kontrak tertulis; Mutually Agreed Terms.

• Convention on Biodiversity (CBD)

– hukum internasional yang mengikat dalam melindungi keanekaragaman hayati, pengetahuan tradisional dan folklore dari penyalahgunaan dan pencurian.

Komunitas Ilmiah Internasional

Indonesia merupakan “Laboratorium Alam “ •Geologi •Klimatologi

•Bencana alam: gempa bumi, tsunami, badai (iklim)

•Biodiversity •Biology (marine biology, Zoology, primatology) •Kehutanan/ Konservasi •Kelautan •Ekologi •Geografi •Kesehatan •Antropologi •Sosial •Agama •Budaya

Alasan Perizinan Penelitian

• Pengembangan Iptek harus didukung oleh penelitian

• Persaingan penguasaan Iptek semakin ketat • Penelitian lintas negara semakin banyak

(globalisasi) • Minat peneliti asing ke Indonesia semakin

meningkat (keanekaragaman hayati, lingkungan hidup, bencana alam, sosial budaya)

→Pengendalian atas SDA dan keamanan Nasional

→Perlu pengaturan perizinan bagi peneliti asing

Dasar Hukum

Pelaporan Hasil Pelaksanaan Kegiatan Litbang Oleh Perguruan Tinggi, Lembaga Litbang, Badan Usaha dan Orang Asing

Perizinan Kegiatan Penelitian dan Pengembangan bagi Perguruan Tinggi, Lembaga Litbang, Badan Usaha, dan Orang Asing

Sistem Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Iptek Nasional

UU 18/2002

PP 41/2006

Permen 8/2007

Permen 9/2007

Pembentukan Tim Koordinasi, Pengawasan, dan Sanksi Pelaksanaan Kegiatan Litbang Perguruan Tinggi, Lembaga Litbang, Badan Usaha dan Orang Asing

1) Kerja sama internasional dapat diusahakan oleh semua unsur kelembagaan Iptek untuk meningkatkan alih teknologi dari negara-negara lain serta meningkatkan partisipasi dalam kehidupan masyarakat ilmiah internasional.

2) Kerja sama sebagaimana dimaksud harus dilaksanakan atas dasar persamaan kedudukan yang saling menguntungkan dengan tidak merugikan kepentingan nasional, serta tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.

3) Pemerintah bertanggung jawab memberikan dukungan bagi perguruan tinggi dan lembaga litbang dalam rangka kerja sama internasional di bidang Iptek

4) Perguruan tinggi asing, lembaga litbang asing, badan usaha asing, dan orang asing yang tidak berdomisili di Indonesia yang akan melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan di Indonesia harus mendapatkan izin tertulis dari instansi pemerintah yang berwenang.

Pasal 17

Perundang-Undangan Terkait

• UU Keimigrasian dan turunannya:

– UU no. 9/ 1992 (direvisi menjadi UU no. 06/2011)

– PP no. 32/ 1994 (direvisi menjadi PP no. 31/2013)

– Per Dirjen Imigrasi no. F434.IZ.0.1.10/2006

• UU Polri: UU no. 2/ 2002

• Permendagri no. 49/ 2010

• Perber MenRistek & Mendagri 2012 tentang Penguatan SIDa

• UU no. 5/ 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati

– Peraturan Dirjen PHKA No. SK. 192/IV-Set/Ho/2006

• UU PNBP no. 20/ 1997

– PP no. 47/ 2009 tentang Jenis dan Tarif atas PNBP pada Kemenristek

ASPEK PENILAIAN PERIZINAN

• Kemanfaatan Iptek • Hubungan Luar Negeri • Kelestarian Lingkungan Hidup • Politik • Pertahanan & Keamanan • Sosial • Budaya • Agama • Ekonomi • Komposisi peneliti Asing dan Ind

Jumlah Permohonan Penelitian dan Izin yang diberikan (SIP)

RISTEK

LIPI

------------(tidak ada data) ----------------

Trend Negara Asal Peneliti Asing

2010

2012

2013

Negara Asal Peneliti Asing

2010

Bidang Penelitian Asing 2013

TN Danau Sentarum: Ecology, Health

FISH-DIVA: Aqua-Culture & Zoology

Siberut; Mentawai primatology

TN Bali Barat; primatology Bali Menjangan Island Reef: Marine Biology

Konserv. Lindu, Lore: primatology, AgroEcology

TN Gunung Palung: primatology

TN Berbak: Ecology TN Bukit Tigapuluh; primatology

TN Kutai; Zoology

TN Batang Toru; primatology

TN Bantimurung; primatology

CIMTROP, Sebangau; Ecology/ Forestry Joloi River: Biology Bukit Raya Expedition: Botany

Ferns Diversity: Botany

CRD-ERID: MicroBiology

ICBG: Mekongga Lambusango Project: Wakatobi

Nantu: Ecology

Sumatran Plate Boundary: Paleoseismology

Timika: Health

Rajaampat: Biology

Beberapa HOT-SPOTS Penelitian Asing

Suaq Balimbing; primatology

Paserine Birds: Zoology

Mangrove; ecology

Merapi: Vulcanology

Bioresource in Tropical Forest: Resources Management

TN Komodoi: Ecology TN Gn Halimun, Gn Gede: Primatology

Coral Reef: Oceanography

Flores: Geology

TN Hutan Harapan, TN Bukit Duabelas: Forestry

TN Gn Salak: Forestry

Donggala; Poso: Forestry

SM Lambusango: Forestry

Forestry

Kemanfaatan Penelitian Asing

• Peningkatan Kerjasama Internasional khususnya bidang Iptek

→Pertukaran data dan informasi iptek

→Peningkatan kemampuan dan pengalaman peneliti Indonesia -> transfer teknologi.

• Peningkatan peran Indonesia dalam penanganan isu-isu global

• Peningkatan Capacity Building: misal studentship, lectureship, pembentukan Research Centre, pelatihan untuk penduduk lokal, dsb

Tim Koordinasi Pemberian

Izin (TKPIPA)

Dokumen aplikasi

rekomendasi

Data permohonan

Ditolak/

diterima Informasikan ke Pemohon

DITJEN IMIGRASI

Permohonan VISA

Otorisasi VISA

Copy otorisasi VISA

VISA

Pemohon MENRISTEK

KBRI/ KJRI

Sekretariat

Update data- permohonan

Siap masuk ke Indonesia

Prosedur Perizinan Pra-Kedatangan

Online/ manual

Total waktu dari permohonan masuk hingga keputusan: 2 minggu Ditambah pemrosesan Visa: 1 minggu

Informasi Perizinan Peneliti Asing (FRP) di RISTEK Website

Indonesian Science & Technology Portal: International.ristek.go.id

Kelengkapan Dokumen Permohonan

1 Surat permohonan untuk melakukan penelitian di Indonesia, ditujukan kepada SESMEN RISTEK

2 Surat Rekomendasi dari Perwakilan RI 3 Proposal Penelitian 4 Daftar Riwayat Hidup Peneliti 5 Surat Rekomendasi dari Profesor/ Peneliti

Senior & Instansi asal peneliti 6 Surat Rekomendasi dari Mitra Kerja di Indonesia 7 Surat Rekomendasi dari Lembaga Penjamin di

Indonesia 8 Surat Keterangan Jaminan Biaya Riset 9 Surat Keterangan Sehat

10 Daftar Barang yang akan dibawa (jika ada) 11 Fotokopi Paspor peneliti 12 Pas foto 4x6 cm 4 lembar

Sistem Registrasi Online untuk Aplikasi Perizinan Peneliti Asing

Masuk ke: frp.ristek.go.id

Isi form aplikasi, kirim, akan dapat ID dan password

Setneg, Kemlu, KemkumHAM, Kemdagri

POLRI, BAIS-TNI, BIN, Kemhan

KKP, Kemkes, Kemhut, Kemtan, Kemdikbud, Kemenag, Kemparekraf, ESDM, KLH

BPPT, LIPI, LAPAN, LBM Ejkman, BIG

RISTEK Sekretariat

TKPIPA

Anggota Tim Koordinasi Pemberian Izin Peneliti Asing (TKPIPA)

Obyek dan Daftar Litbang Asing yg tidak direkomendasikan (1)

No. Kriteria Keterangan

1 Topik penelitian dipandang sebagai hal yang sensitif bagi pemerintah maupun masyarakat luas

Yang dipandang sensitif bisa terkait politik, agama, kebijakan Pemerintah, dan regulasi/ peraturan perundangan.

2.a Lokasi penelitian dipandang sebagai

rawan konflik

Daerah rawan konflik adalah daerah yang rawan

menurut pertimbangan keamanan, baik untuk

keamanan peneliti asing sendiri maupun keamanan

setempat; daerah yang dikhawatirkan terdapat

kelompok separatis, ataupun konflik antar masyarakat

2.b Lokasi penelitian yang dipandang

sebagai kaya biodiversitas sementara

pihak Indonesia sendiri baik peneliti

Indonesia maupun Pemda setempat

belum mampu menguasainya

Daerah yang belum banyak terjamah oleh Indonesia

sehingga terdapat kekhawatiran atas pencurian SDA

3 Metoda penelitian melibatkan interaksi

dengan masyarakat secara bebas

berupa wawancara, liputan keramaian

massa, dll

Interaksi dengan masyarakat yang heterogen, jika

tanpa pendamping/ penterjemah, bisa menimbulkan

bahaya bagi peneliti asing yang bersangkutan,

ataupun potensi bahaya dari peneliti asing terhadap

keamanan intelejen Indonesia

Obyek dan Daftar Litbang Asing yg tidak direkomendasikan (2)

No. Kriteria Keterangan

4 Periode Penelitian bertepatan dengan event

politik nasional/ daerah, ataupun pasca

kejadian suatu konflik di masyarakat

Hal ini dikhawatirkan bagi penelitian yang berinteraksi

dengan masyarakat. Contoh event adalah Pemilu Legislatif/

Presiden, Pilkada.

5.A Kerjasama dipandang tidak berimbang dari

segi kompetensi mitra kerja

Mitra kerja dari sisi institusi: mempunyai tupoksi riset pada

bidang penelitian yang sesuai dengan proposal peneliti asing

5.B Kerjasama dipandang tidak berimbang dari

segi kekuatan kerjasama

Untuk proposal proyek penelitian yang dipandang strategis,

multi years, dan melibatkan tim yang cukup besar, maka

perjanjian kerjasama merupakan persyaratan; dimana

didalamnya harus tercermin terjaganya kepentingan pihak

Indonesia dan Nasional; khususnya dalam IPR, patent, dan

MTA.

5.C Kerjasama dipandang tidak berimbang dari

segi perimbangan tim peneliti

Jika pihak asing melibatkan suatu tim peneliti yang cukup

besar, maka pihak Indonesia harus seimbang baik dalam hal

kuantitas maupun kualitas. Hal ini untuk menjamin terjadinya

alih teknologi dan kemampuan untuk mengawal

6 Hasil penelitian dikhawatirkan menimbulkan

citra yang negatif bagi Pemerintah RI

Hasil penelitian yang tidak menggembirakan misalnya dalam

hal kerusakan lingkungan hidup, dapat disalahgunakan untuk

merugikan kepentingan Pemerintah RI dalam hubungan dan

perundingan Internasional.

Kategori Proposal Penelitian

Kecil Manfaat Besar Manfaat

Kecil Resiko Keamanan

II Penelitian yang kurang urgen (disetujui)

I Penelitian yang diharapkan (disetujui)

Besar Resiko Keamanan

IV Penelitian yang ditolak

III Penelitian yang riskan (diminta klarifikasi)

Jangka Waktu Izin dan Perpanjangan

Jangka Waktu Izin

Paling Lama 1 2 bulan

(Pasal 11)

Perpanjangan

Diajukan secara tertulis

ke Menteri (Pasal 12 ayat

(2)

DITERIMA ATAU DITOLAK

paling banyak 2 (dua) kali secara berturut-turut untuk masing-masing jangka waktu paling lama 12 bulan

Kelengkapan Persyaratan (Pasal 12 ayat (3); diajukan selambatnya 30 hari sebelumnya

Persyaratan Permohonan Perpanjangan

• Surat permohonan disertai alasan mengapa harus diperpanjang

• Proposal Perpanjangan • Laporan Kemajuan Penelitian • Surat Rekomendasi dari Mitra Kerja

Sbg persetujuan permohonan Perpanjangan

• Kajian /Evaluasi singkat dari Mitra ttg penelitian yg telah dilakukan

Informasi Hasil Keputusan Perizinan diupload dalam waktu 2-4 hari setelah sidang keputusan TKPIPA

Aktivitas Pelaksana Mutu Baku

Pemohon RISTEK POLRI Ditjen Imigrasi

Kantor Lain Kelengkapan Waktu Output

Pemohon (peneliti) yg telah disetujui datang ke Indonesia; melapor ke Ristek

passpor, arrival card, pass foto,

formulir

24 jam

Pembayaran biaya izin penelitian sesuai jabatan dan status pemohon

bukti pembayaran

Penerbitan surat izin Peneliti (SIP) dan surat pengantar untuk melapor ke Mabes POLRI/ Mapolda, Kantor Imigrasi lokal, Kemendagri, dan PHKA

SIP, Surat Pengantar

lainnya

Penelitii Asing lapor ke Mabes POLRI SIP 1 hari

Menerima SKJ dari Mabes POLRI 1 hari Surat

Keterangan Jalan (SKJ)

Peneliti Asing lapor ke Kantor Imigrasi lokal, dan Kantor Kementerian Dalam Negeri

SIP 3-10 hari KITAS

Memperoleh KITAS dari Kantor Imigrasi, dan SPP dari Kantor Kemdagri

1 hari SPP (pusat)

Peneliti Asing melaporkan diri ke Kantor Kepolisian Daerah

SIP 7-14 hari SKLD

Jika akan memasuki kawasan Konservasi, Peneliti Asing melapor ke Kantor PHKA

SIP 7-14 hari Simaksi

Peneliti Asing melapor ke Kantor Kesbang Linmas, membawa SPP

SIP, SPP (pusat) 7 hari SPP (daerah)

Siap untuk melakukan penelitian

Prosedur Perizinan Pasca Kedatangan di Indonesia

Dalam praktek, total waktu dpt mencapai 4 minggu

DIHAPUS SEJAK JANUARI 2014

Isu-Isu yang Mencuat

Prosedur yang dirasa Panjang dan Rumit

Standard Baku Pelayanan belum semua jelas

Penelitian Berdurasi Pendek

Masih ada lagi Perizinan lain sesudah Perizinan yang sudah diberikan oleh Ristek

Sinkronisasi dengan Permendagri no. 64/ 2011

Perangkat Pengawasan dalam PP 41/ 2006

Keharusan adanya Lembaga Penjamin

Keharusan adanya Mitra Kerja

Klausul Kewajiban bagi Peneliti Asing

Pelaporan

Pemantauan

Sanksi

MTA

Lembaga Penjamin & Mitra Kerja

Lembaga Penjamin

Orang perorangan atau organisasi di Indonesia atau di luar negeri yang bertindak sebagai penjamin kegiatan penelitian – (Pasal 1 ayat 9)

Mitra Kerja

Lembaga litbang dan/ atau perguruan tinggi pemerintah/ swasta berbadan hukum Indonesia – (Pasal 1 ayat 10)

Lembaga Penjamin & Mitra Kerja (cont..)

Kompetensi dan kelayakan lembaga penjamin dan mitra kerja ditentukan oleh tim koordinasi – Pasal 14 ayat (2)

Lembaga Penjamin bertanggung jawab terhadap perguruan tinggi asing, lembaga litbang asing, badan usaha asing, dan orang asing selama berada dan melaksanakan penelitian di Indonesia – Pasal 15

Mitra kerja bertanggung jawab atas pelaksanaan penelitian yang dilakukan – Pasal 16

Persyaratan lembaga penjamin dapat dikecualikan apabila mitra kerja memiliki kompetensi dan kelayakan sebagai lembaga penjamin – Pasal 17

MITRA KERJA

• Mitra Kerja merupakan Lembaga Penelitian, bisa: – Pemerintah/ Swasta – Perguruan Tinggi Negeri/ Swasta – Lembaga Ilmiah lainnya

• Peran: – Memberikan pengarahan dan petunjuk teknis

mengenai pelaksanaan penelitian – Bertanggung jawab atas pelaksanaan penelitian

• Wajib – menunjuk pendamping untuk bersama-sama

melakukan penelitian di lapangan – melaporkan kepulangan Peneliti Asing kepada RISTEK – membuat perjanjian yang mengatur sharing data dan

MTA • Berhak: membuat perjanjian mengenai hak

penulisan bersama dalam publikasi ilmiah, paten, dan IPR lainnya.

Melaporkan kedatangannya ke RISTEK untuk memperoleh Surat Ijin Penelitian

Mengurus surat-surat ijin lainnya (SKJ, SPP, SKLD, KITAS, Ijin Pemda, dll)

Mentaati semua peraturan yang berlaku dan wajib menghormati adat-istiadat penduduk setempat; Selalu berkonsultasi dengan mitra kerjanya

Tidak melakukan kegiatan di luar penelitian

Menyampaikan laporan penelitian ke RISTEK

Kewajiban Peneliti Asing

Pemantauan - Pelaporan

• Pasal 19 PP 41/2006: • Perguruan Tinggi asing, lembaga litbang asing,

BU asing, dan orang asing harus melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan yang dilakukan kepada Menteri secara berkala

• Pasal 2 (2) Permen 8/2007: • Laporan disampaikan secara tertulis kepada

Menteri melalui Ketua Tim Koordinasi dengan tembusan kepada Mitra Kerja, dan Pemda di wilayah kegiatan penelitian.

• Pasal 4 Permen 8/2007 : • Laporan terdiri dari Laporan Kemajuan dan

Laporan Akhir hasil pelaksanaan litbang

Pemantauan – Pengawasan Kegiatan

• Pengawasan Pelaksanaan kegiatan Litbang oleh peneliti asing dilakukan untuk menjamin agar pelaksanaan kegiatan litbang sesuai dengan izin yang diberikan (ps 12:1)

• Menteri melakukan pengawasan kegiatan litbang oleh peneliti asing melalui a) pengkajian dan penilaian laporan berkala hasil penelitian dan b) pengkajian dan penilaian laporan masyarakat, Pemda dan/ atau lembaga pemerintah lainnya

maupun lembaga Internasional atas pelaksanaan kegiatan litbang peneliti asing (ps 13) • Dalam pelaksanaan pengawasan kegiatan, Menteri dapat melakukan: (ps 14)

a) Meminta, menerima dan/ atau mengupayakan bahan-bahan dan/ atau keterangan dari puhak-pihak yang dipandang perlu

b) Melakukan pemeriksaan di tempat kejadian c) Menyarankan pada instansi Pemerintah yang berwenang mengenai langkah-langkah yang

bersifat preventif dan/ atau tindakan lanjutan yang diperlukan

Pengawasan kegiatan dilakukan

oleh Pemerintah – PP 41/ 2006

pasal 22 ayat (1)

Pengawasan Kegiatan lebih lanjut diatur dalam Permen Ristek no: 09/2007

Sanksi

Pelanggaran dikenakan sanksi administratif , berupa:

a)teguran lisan; b)teguran tertulis; c)pemberhentian sementara kegiatan; d)pembatalan dan/atau pencabutan izin.

Sanksi pembatalan dan/ atau pencabutan izin dilaksanakan oleh Menteri – Pasal 23 ayat (3)

Pengenaan sanksi administratif tidak mengurangi kemungkinan dikenakan sanksi hukum lainnya sesuai peraturan perundang-undangan – Pasal 25

Material Transfer Agreement

• Perguruan tinggi asing, lembaga penelitian dan pengembangan asing, badan usaha asing, dan orang asing dimaksud pada ayat (1) tidak dapat membawa sampel dan/ atau spesimen bahan penelitian dan pengembangan keluar wilayah NKRI, kecuali ditentukan lain oleh Peraturan Perundang-undangan.

Pasal 20 ayat 2:

• Ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang dimaksud dalam Pasal ini antara lain adalah Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2006 tentang Pengesahan International Treaty on Plant Genetic Resources for Food and Agriculture yang di dalamnya terdapat pengaturan mengenai Material Transfer Agreement (Perjanjian Pengalihan Bahan) yang memperbolehkan pertukaran sampel dan/atau spesimen antar negara untuk kepentingan penelitian.

Penjelasan Psl 20 (2):

Permentan No:15/Permentan/OT.140/3/2009 tentang PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN PENGALIHAN MATERIAL

PermenKes No. 657/2009 tentang Pengiriman dan Penggunaan Spesimen Klinik, Materi Biologik dan Muatan informasinya

Contoh Kasus (1) 1. Kerjasama Studi Malaria dan TBC antara Menzies-

Balitbangkes: • Peneliti asing tidak mengikuti aturan yang sudah ditetapkan dalam MTA. • Menzies tidak bersedia mengikuti aturan Kementerian Keuangan mengenai aliran keuangan donor

asing yang harus masuk ke Kemenkeu terlebih dahulu, • PA menyalahgunakan visa kunjungan untuk datang dan pergi ke Papua tanpa sepengetahuan

Balitbangkes • Menzies memutuskan kerjasama dengan Balitbangkes, MoU yang telah habis tidak diperpanjang • Menzies menjalin MoU dengan Mitra lain, yaitu UGM dalam topik penelitian yang serupa • Proposal permohonan kerjasama yang baru antara Menzies dan UGM ditolak pada Sidang TKPIPA

dengan alasan agar urusan dengan Balitbangkes diselesaikan terlebih dahulu • Ristek menfasilitasi mediasi antara Balitbangkes-UGM-Pemda Timika-Menzies

2. Kerjasama Penelitian Perikanan antara IRD-KKP • Penelitian antara Balitbang KP-IRD membuahkan 2 patent atas nama IRD, yang diterbitkan di

Perancis, tanpa menyebutkan kontribusi peneliti Indonesia • Sample ikan Indonesia ada yang masih disimpan di Perancis tanpa kejelasan apakah akan

dikembalikan • MoU antara Balitbang KP-IRD akan berakhir dan belum jelas penandatangan MoU yang baru,

namun IRD sudah mengajukan perpanjangan bagi penelitinya • Sementara itu salah satu peneliti IRD meminta pembatalan suatu proyek dengan Puslitbang

Budidaya Perikanan, dan mengusulkan permohonan dengan bermitra dengan LIPI, sedangkan MoU antara LIPI-IRD pada saat itu belum ditandatangani

Contoh Kasus (2)

3. Kerjasama Penelitian Biodiversity antara UC Davies-LIPI

1. Telah dipagari dengan MoU dan MTA yang mengatur kepemilikan

hasil-hasil penelitian, patent, publikasi, ketentuan pengiriman sampel, dsb.

2. Salah seorang peneliti LIPI menemukan tawon raksasa yang

merupakan spesies baru, dan dia yang memberi nama dan akan dimintakan ke Presiden RI untuk meresmikan dan mengumumkannya.

3. Sementara Presiden belum menjadwalkan event tsb, salah seorang PA telah mempublikasikan temuan tersebut di Jurnal Internasional tanpa menyebutkan peneliti Indonesianya.

4. Disamping itu atas dasar kepercayaan, peneliti LIPI memperbolehkan PA meminjam species tsb ke Amerika. Species

tsb ternyata ditunjukkan ke pihak ketiga tanpa sepengetahuan dan seizin LIPI

Peran RISTEK 1. Unsur Legalitas dan Perlindungan atas:

– Kemanfaatan Kerjasama Iptek

– Kedaulatan Negara dan Keamanan Nasional

– Sumber Daya Alam

– Hak Kekayaan Intelektual

=> Memberikan Surat Izin Penelitian, atas rekomendasi TKPIPA

2. Peningkatan pelayanan publik

– Sekretariat TKPIPA menangani administrasi perizinan

– Sistem on-line Registration untuk efektifitas administrasi

– Koordinasi dengan Kementerian/ Instansi terkait sehubungan aspirasi untuk peningkatan pelayanan perizinan:

• Pelayanan Satu Pintu (?)

• Pelayanan Satu Atap

• Penyederhanaan prosedur dan upaya peningkatan standard Mutu Baku Pelayanan

Terima kasih …. Kementerian Riset dan Teknologi

Sekretariat Perizinan Penelitian Asing

Jl. M.H. Thamrin No. 8, Jakarta 10340 Gedung BPPT II Lt. 18

Tel: 62 (0)21 3169697;

Fax: 62 (0)21 39836180

Homepage: www.ristek.go.id

Registration: http://frp.ristek.go.id

E-mail : [email protected]

Alamat Sekretariat