MEDIUM (Media Inovasi Perubahan Masyarakat) Edisi III

20
YAYASAN SATU KARSA KARYA BULETIN Edisi III/Maret 2016

Transcript of MEDIUM (Media Inovasi Perubahan Masyarakat) Edisi III

  • YAYASAN SATUKARSA KARYA

    BULETIN Edisi III/Maret 2016

  • Dok. YSKK/Tenunkoe

  • Dok. YSKK

  • Sheila Kartika/USAID/ProRep

  • Pengungkit Semangat Mama-Mama Penenun

    15

    Rambu Berta Atabara

    Menenun bisa dikatakan sebagai pekerjaan utama saya dan mama-mama penenun lainnya, harapannya tenun bisa mendatangkan kesejahteraan bagi kami, ujar Mama Rambu Berta Atabara (46 tahun) ketika ditemui di Kantor Dekranasda (Dewan Kerajinan Nasional Daerah) Kota Kupang, Kamis (10/12/2015).

    Tak ingin mama-mama di sekitar tempat tinggalnya hanya membuang waktu, sementara mereka memiliki ketrampilan menenun. Mama Rambu merangkul penenun untuk kembali menenun. Kiprahnya dimulai pada tahun 1995 yakni saat sang suami menjabat sebagai kepala desa di Desa Hueknutu, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang. Bersuamikan seorang kepala desa, membuat Mama Rambu menjalani hari-hari sebagai Ketua PKK.

    Ia bersama lima penenun sepakat membentuk kelompok yakni Naubinayang merupakan nama pujaan. Desa Hueknutu dijangkau dari Kota Kupang dengan waktu tempuh sekitar 2-3 jam, dengan

    medan yang cukup berat. Desa ini sudah menikmati aliran listrik, akan tetapi masih terbatas dan hanya pada jam-jam tertentu saja. Di luar jam-jam tersebut, penduduk Desa Hueknutu menggunakan sumber listrik dari tenaga surya, namun kapasitas tenaga surya masih terbatas.

    Kelompok ini masih menggunakan cara tradisional untuk membuat kain tenun dengan menggunakan peralatan manual. Akan tetapi, mereka telah menggunakan benang yang sudah berwarna buatan industri. Walaupun mereka menggunakan cara manual, mereka mempunyai ciri khas motif tenun yang dinamakan motif sotis. Motif ini merujuk pada cara penenunan

  • Page 1Page 2Page 3Page 4Page 5Page 6Page 7Page 8Page 9Page 10Page 11Page 12Page 13Page 14Page 15Page 16Page 17Page 18Page 19Page 20