Lapooran Mikro (Medium) Restu

download Lapooran Mikro (Medium) Restu

of 30

description

jjjjj

Transcript of Lapooran Mikro (Medium) Restu

PEMBUATAN MEDIUM

PEMBUATAN MEDIUM

I. KOMPETENSI UMUMPraktikan dapat mengetahui pembagian medium, fungs dan cara pembuatannya.II. KOMPETENSI KHUSUSPraktikan dapat menjelaskan pembagian medium, komposisi, fungsi medium, serta cara pembuatan medium.III. PRINSIPPembuatan medium dengan menggunakan metode sintetik untuk pembuatan SDA dengan melarutkan SDA menggunakan pelarut air, pembuatan VJA dengan melarutkan VJA menggunakan pelarut air pembuatan TEA dengan melarutkan tauge dengan air, pembuatan PDA dengan melarutkan kentang dengan menggunakan gula dan agar, PDB dengan melarutkan PDB menggunakan air. IV. LANDASAN TEORIMikroorganisme adalah makhluk hidup yang memeliharanya dibutuhkan medium yang harus mengandung semua zat yang diperlukan untuk pertumbuhannya, antara lain senyawa-senyawa organik protein, karbohidrat, lemak, mineral dan vitamin (Rusli, 2012).Mikroorganisme sangat erat kaitannya dengan kehidupan kita, beberapa diantaranya bermanfaat dan yang lainnya merugikan. Dalam penelitian tentang mikroorganisme yang mungkin menjadi penyebab berbagai penyakit, Robert Koch dan rekan-rekannya mengembangkan beberapa prosedur laboratorium yang mempunyai dampak luar biasa terhadap perkembangan mikrobiologi. Hal ini mencakup prosedur untuk mewarnai bakteri agar mudah memeriksanya (mudah diamati) dan teknik untuk membiakkan (menumbuhkan) mikroba dilaboratorium. Suatu teknik yang dikembangkannya adalah penggunaan media, suatu substrat untuk menumbuhkan bakteri, yang menjadi padat dan tetap tembus pandang pada suhu inkubasi (suhu yang cocok untuk pertumbuhan) (Pelczar, 2007).Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat makanan (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme untuk pertumbuhannya. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi media berupa molekul-molekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel. Dengan media pertumbuhan dapat dilakukan isolat mikroorganisme menjadi kultur murni dan juga memanipulasi komposisi media pertumbuhannya (Indra, 2008).Akan tetapi yang terpenting medium harus mengandung nutrien yang merupakan substansi dengan berat molekul rendah dan mudah larut dalam air. Nutrien ini adalah degradasi dari nutrien dengan molekul yang kompleks. Nutrien dalam medium harus memenuhi kebutuhan dasar makhluk hidup, yang meliputi air, karbon, energi, mineral dan faktor tumbuh (Label, 2006). Medium dapat dibedakan atas medium alamiah dan semi alamiah. Medium alamiah adalah medium yang terdiri dari alam, sedangkan medium semi alamiah merupakan paduan antara bahan alamiah dengan senyawa kimia seperti contohnya Potato dekstrose agar dan tauge ekstrak agar (Sayuti, 2008).Medium pertumbuhan dibutuhkan dalam proses isolasi bakteri, medium merupakan lingkungan buatan yang dipakai untuk mempertahankan kehidupan atau untuk mengembang-biakan bakteri diluar tubuh manusia. misalnya pada nutrien broth mengandung ekstrak daging dan pepton . Bila ditambah agar akan menjadi medium padat yang disebut medium agar. Harus diingat bahwa agar yang dipakai adalah agar murni yang hanya untuk memadatkan medium bukan untuk makanan mikroba (Baedah, 2001). Media yang biasa digunakan yaitu medium padat (Agar) dan medium cair (Broth). Media Agar biasa digunakan untuk tes sensitivitas. Pada tes sensitivitas, media biasanya dimasukkan dalam inkubator selama 18-24 jam. Akan timbul zona inhibisi. Semakin lebar zona ini semakin kuat obat tersebut terhadap bakteri yang diperiksa. Bila sama sekali tak terdapat zona disekitarnya dikatakan kuman itu resisten terhadap antibiotika tersebut. Mengenai kultur atau pembenihan kuman adalah penting membedakan kuman aerob dan anaerob. Kuman aerob hidup dalam lingkungan dalam lingkungan yang mengandung oksigen sedang kuman anaerob sebaliknya (Sayuti, 2008).Media agar merupakan substrat yang sangat baik untuk memisahkan campuran mikroorganisme sehingga masing- masing jenisnya menjadi terpisah. Teknik yang digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme pada media agar memungkinkannya tumbuh dengan agak berjauhan dari sesamanya, juga memungkinkan setiap selnya berhimpun membentuk koloni, sekelompok massa sel yang dapat dilihat dengan mata langsung. Semua sel dalam koloni itu sama; dianggap semuanya itu merupakan keturunan (progeni) satu mikroorganisme dan karena itu mawakili apa yang disebut mikrobiologiwan biakan murni (Pelczar, 2007). Adapun macam-macam media Pertumbuhan antara lain (Indra, 2008) :1. Medium berdasarkan sifat fisika. Medium padat yaitu media yang mengandung agar 15% sehingga setelah dingin media menjadi padat..b. Medium setengah padat yaitu media yang mengandung agar 0,3-0,4% sehingga menjadi sedikit kenyal, tidak padat, tidak begitu cair. Media semi solid dibuat dengan tujuan supaya pertumbuhan mikroba dapat menyebar ke seluruh media tetapi tidak mengalami percampuran sempurna jika tergoyang. Misalnya bakteri yang tumbuh pada media NfB (Nitrogen free Bromthymol Blue) semisolid akan membentuk cincin hijau kebiruan dibawah permukaan media, jika media ini cair maka cincin ini dapat dengan mudah hancur. Semisolid juga bertujuan untuk mencegah/menekan difusi oksigen, misalnya pada media Nitrate Broth, kondisi anaerob atau sedikit oksigen meningkatkan metabolisme nitrat tetapi bakteri ini juga diharuskan tumbuh merata diseluruh media.c. Medium cair yaitu media yang tidak mengandung agar, contohnya adalah NB (Nutrient Broth), LB (Lactose Broth).2. Medium berdasarkan komposisia. Medium sintesis yaitu media yang komposisi zat kimianya diketahui jenis dan takarannya secara pasti, misalnya Glucose Agar, Mac Conkey Agar.b. Medium semi sintesis yaitu media yang sebagian komposisinya diketahui secara pasti, misanya PDA (Potato Dextrose Agar) yang mengandung agar, dekstrosa dan ekstrak kentang. Untuk bahan ekstrak kentang, kita tidak dapat mengetahui secara detail tentang komposisi senyawa penyusunnya.c. Medium non sintesis yaitu media yang dibuat dengan komposisi yang tidak dapat diketahui secara pasti dan biasanya langsung diekstrak dari bahan dasarnya, misalnya Tomato Juice Agar, Brain Heart Infusion Agar, Pancreatic Extract.3. Medium berdasarkan tujuana. Media untuk isolasiMedia ini mengandung semua senyawa esensial untuk pertumbuhan mikroba, misalnya Nutrient Broth, Blood Agar.b. Media selektif/penghambatMedia yang selain mengandung nutrisi juga ditambah suatu zat tertentu sehingga media tersebut dapat menekan pertumbuhan mikroba lain dan merangsang pertumbuhan mikroba yang diinginkan. Contohnya adalah Luria Bertani medium yang ditambah Amphisilin untuk merangsang E.coli resisten antibotik dan menghambat kontaminan yang peka, Ampiciline. c. Media diperkaya (enrichment)Media diperkaya adalah media yang mengandung komponen dasar untuk pertumbuhan mikroba dan ditambah komponen kompleks seperti darah, serum, kuning telur. Media diperkaya juga bersifat selektif untuk mikroba tertentu. Bakteri yang ditumbuhkan dalam media ini tidak hanya membutuhkan nutrisi sederhana untuk berkembang biak, tetapi membutuhkan komponen kompleks, misalnya Blood Tellurite Agar, Bile Agar, Serum Agar, dll.d. Media untuk peremajaan kulturMedia umum atau spesifik yang digunakan untuk peremajaan kulture. Media untuk menentukan kebutuhan nutrisi spesifik.Media ini digunakan unutk mendiagnosis atau menganalisis metabolisme suatu mikroba. Contohnya adalah Kosers Citrate medium, yang digunakan untuk menguji kemampuan menggunakan asam sitrat sebagai sumber karbon.f. Media untuk karakterisasi bakteriMedia yang digunakan untuk mengetahui kemempuan spesifik suatu mikroba. Kadang-kadang indikator ditambahkan untuk menunjukkan adanya perubahan kimia. Contohnya adalah Nitrate Broth, Lactose Broth, Arginine Agar.g. Media diferensialMedia ini bertujuan untuk mengidentifikasi mikroba dari campurannya berdasar karakter spesifik yang ditunjukkan pada media diferensial, misalnya TSIA (Triple Sugar Iron Agar) yang mampu memilih Enterobacteria berdasarkan bentuk, warna, ukuran koloni dan perubahan warna media di sekeliling koloni.Pertumbuhan mikroorganisme dalam medium dapat tumbuh dengan baik apabila memenuhi persyaratan, antara lain (Yolk, 2003): Medium harus mengandung semua nutrien yang mudah digunakan mikroorganisme. Medium harus mempunyai tekanan osmosis, tegangan permukaan, dan pH yang sesuai dengan pertumbuhan mikrrorganisme. Medium tidak mengandung zat-zat yang menghambat pertumbuhan mikroorganisme. Medium harus steril sebelum digunakan, supaya mikroorganisme dapat tumbuh dengan baik.

V. METODE KERJAA. Alat Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah : Autoklaf, Batang pengaduk, Botol semprot, Corong, Erlenmeyer, Gelas kimia, Kompor , Pisau, Sendok tanduk, Timbangan analitik, dan Timbangan ohaus.B. BahanBahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah : Agar, Aluminium foil, Aquadest, Dekstrosa(Gulaku), Ekstrak beef, Karet gelang, Kain saring, Kertas timbang, Pepton, Potato, Sukrosa, Tissu, dan Touge.C. Cara KerjaA. SDA BUATAN1. Disiapkan alat dan bahan.2. Dihitung bahan yang akan digunakan3. Dilarutkan dengan aquadest sebanyak 100 ml dalam erlenmeyer.4. Dipanaskan hingga larut sempurna atau berwarna Coklat Hitam5. Disterilkan dalam autoklaf selama 15 menit dan setelah dingin disimpan dalam kulkasA. VJA1. Disiapkan alat dan bahan2. Dihitung bahan yang akan digunakan.3. Dilarutkan dengan aquadest sebanyak 100 ml dalam Erlenmeyer.4. Dipanaskan diatas penangas air hingga larut sempurna.5. Disterilkan dalam autoklaf selam 15 menit dan setelah dingin disimpan dalam kulkas.B. PDA / Potato Dextrosa Agar1. Disiapkan alat dan bahan yang.2. Dihitung bahan yang akan digunakan.3. Dibersihkan kentang kemudian dipotong kecil-kecil.4. Ditimbang Kentang sebanyak 20 gram dan dipanaskan hingga mendidih (kurang lebih 30 menit).5. Disaring kedalam Erlenmeyer kemudian ditambahkan dekstrosa sebanyak 1 gram, agar 2 gram. 6. Disterilkan dalam autoklaf selama 15 menit.7. Dimasukkan dalam lemari es8. Diamati bentuk (padat/cair) dan warnanyaC. TEA1. Disiapkan alat dan bahan.2. Dicuci touge sampai bersih dan ujungnya dibuang.3. Ditimbang Dextrosa 2,5 gram dan Agar 5 gram.4. Dimasukkan Touge ke dalam erlenmeyer lalu ditambah aquadest5. Direbus hingga mendidih 6. Disaring, ekstraknya ditambahkan dengan Dextrosa dan Agar, dipanaskan sambil diaduk perlaha-lahan.7. Dimasukkan dalam erlenmeyer dan dicukupkan volumenya dengan aquadest sampai 250 ml kemudian erlenmeyer ditutup dengan kapas.8. Disterilkan dalam autoklaf pada suhu 121o C selama 15 menit. didinginkan medium dan disimpan dalam kulkas.9. Diamati dan dicatat warna dan bentuk sehari setelah penyimpanan.

VI. HASIL PRAKTIKUMa. FotoLABORATORIUM MIKROBIOLOGIFAKULTAS FARMASIUNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Keterangan :1. Kapas2. Erlenmeyer3. Medium

Medium : PDA (Potato Dextrose Agar )

LABORATORIUM MIKROBIOLOGIFAKULTAS FARMASIUNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Keterangan :1. Kapas2. Erlenmeyer3. Medium

Medium : VJA

LABORATORIUM MIKROBIOLOGIFAKULTAS FARMASIUNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Keterangan :1. Kapas dan kertas2. Erlenmeyer3. Medium

Medium : SDA

LABORATORIUM MIKROBIOLOGIFAKULTAS FARMASIUNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Keterangan :1. Kapas2. Erlenmeyer3. Medium

Medium : TEA (Tauge Extrak Agar )

b. Tabel PengamatanNo. Nama MediumwarnaBerdasarkan

konsistensisumberKegunaan

1SDACoklat Kehitaman Semi PadatsintetikMedium spesifik

2VJACoklat KehitamanSemi padat

Sintetik

Medium spesifik

3PDAKuning

Cair

Non sintetik

Menumbuhkan Jamur

4 PDBMerah BataCair Cair (broth)Menumbuhkan Jamur

4TEAOrange pucat

Padat

Non sintetik

Menumbuhkan jamur

VII. PEMBAHASANMedia yang dibuat dalam praktikum ini adalah Sabouraud Dextrose Agar (SDA), Vojel johnson Agar (VJA), Potato dextrose Agar (PDA), Potato dekstrose Broth (PDB), dan Tauge Ekstrak Agar (TEA). Pada media yang dibuat bigunakan semua bahan yang telah di sterilkan terlebih dahulu yang berguna untuk membunuh bakteri yang berada dalam media biakan yang dapat mempercepat proses pembusukan media.Dalam praktikum ini pensterilan media menggunakan autoklaf yang menggunakan tekanan yang disebabkan uap air sehingga suhu mencapai 121oC selama 15 menit. Pensterilan ini sangat diperlukan untuk memperlambat terjadinya pembusukan pada medium biakan yang terjadi karna ketidak sterilan media yang menyebabkan bakteri yang berada di dalam media dapat bertahan hidup dan merusak media biakan.Dalam pembuatan media sintetis juaga harus di perhatikan jumlah dan kosentrasi bahan yang ada, karna jumlah dan kosentrasi yang tidak sesuai dengan media hidup hewan percobaan dapat menghambat pertumbuhan hewan sampel.Adapun medium yang yang digunakan sebagai tempat pertumbuhan dari mikroorganisme yaitu:1. Sabouraud Dextrose AgarSabouraud Dextrose Agar (SDA) merupakan modifikasi dari Dextrose Agar dengan Sabouraud..SDA digunakan untuk budidaya jamur patogen & komensal dan ragi. Konsentrasi dekstrosayang tinggi dan pH asam dari rumus memungkinkan selektivitas fungi. George meningkatkan SDA dengan penambahan cycloheximide, streptomisin, dan penisilin untuk menghasilkan media yang sangat baik untuk isolasi terutama dermatofit. Sabouraud Dextrose Agar digunakanuntuk menentukan kandungan mikroba dalam kosmetik, juga digunakan dalam evaluasimikologi makanan, dan secara klinis membantu dalam diagnosis ragi dan jamur penyebab infeksi. Prinsip ProsedurIntisari enzimatik Kasein dan Intisari enzimatik dari Jaringan Hewan menyediakan nitrogen dansumber vitamin yang diperlukan untuk pertumbuhan organisme dalam Sabouraud DextroseAgar. Konsentrasi tinggi dari Dextrose dimasukkan sebagai sumber energi. Agar berperansebagai agen yang memperkuat. 2. Vojel johnson AgarVogel Johnson Agar Mediummengandung mannitol, tellurite dan lithium chloride yang berperan untuk mengisolasi bakteri yang bersifat koagulase positip, karena semua yang bersifat koagulase positip akan tumbuh pada media ini.S. aureusmempunyai koloni hitam sebagai akibat pengendapan hasil reduksi tellurite. Media di sekitar koloni akan berubah menjadi kuning akibat fermentasi mannitol. Adanya lithium chloride: sangat bermanfaat untuk menghambat pertumbuhan bakteri lain termasukE. coli.Namun demikian media ini kurang mampu memilahS. aurruskarena semua koagulase positip dapat tumbuh termasukS. epidermidisdanProteus. 3. Potato Dextrose Agar (PDA)PDA digunakan untuk menumbuhkan atau mengidentifikasi yeast dan kapang. Dapat juga digunakan untuk enumerasi yeast dan kapang dalam suatu sampel atau produk makanan. PDA mengandung sumber karbohidrat dalam jumlah cukup yaitu terdiri dari 20% ekstrak kentang dan 2% glukosa sehingga baik untuk pertumbuhan kapang dan khamir tetapi kurang baik untuk pertumbuhan bakteri. Cara membuat PDA adalah mensuspensikan 200 gram dalam 250 ml air yang telah didestilasi. Campur dan panaskan serta aduk. Didihkan selama 1 menit untuk melarutkan media secara sempurna. Sterilisasi pada suhu 121C selama 15 menit.4. Potato Dextrose BrothPotato Dextrose Brothadalah media yang digunakan untuk membudidayakan khamir. PDB memiliki komposisi yang sama seperti PDA, hanya saja tidak memiliki agar-agar.5. Tauge Ekstrak AgarTauge ekstrak agar (TEA) termasuk medium semi alamiah karena tersusun atas bahan alami (tauge) dan bahan sintesis (Sukrosa dan agar).Medium ini berdasarkan konsistensinya termasuk medium padat karena terdapat agar sebagai bahan penyusunnya. Sedangkan berdasarkan susunan kimianya termasuk medium non sintetik/semi alamiah.TEA digunakan untuk menumbuhkan khamir dan kapang.

VIII. KESIMPULANDari hasil percobaan dapat disimpulkan :a. Sobaraud Dextrose Agar (SDA)i. Berdasarkan konsistensinya termasuk medium semi padat.ii. Berdasarkan kegunaannya termasuk medium umum yang berfungsi untuk medium spesifik .iii. Berdasarkan bahannya termasuk medium sintetik.b. Vojel Jhonson Agari. Berdasarkan konsistensinya termasuk medium semi padat.ii. Berdasarkan kegunaannya termasuk medium umum yang berfungsi untuk medium spesifik.iii. Berdasarkan bahannya termasuk medium sintetik.c. Tauge Extract Agar (TEA)i. Berdasarkan konsistensinya termasuk medium cair.ii. Berdasarkan kegunaannya termasuk medium umum yang berfungsi untuk menumbuhkan bakteri dan jamur.iii. Berdasarkan bahannya termasuk medium semi alamiah.d. Medium Potato Dekstrosa Agar (PDA)i. Berdasarkan konsistensinya termasuk medium cair.ii. Berdaasrkan kegunaannya termasuk medium umum yang berfungsi untuk menumbuhkan jamur.iii. Berdasarkan bahannya termasuk medium semi alamiah.e. Medium Potato Dekstrosa Broth (PDB)iv. Berdasarkan konsistensinya termsuk medium cair.v. Berdaasrkan kegunaannya termasuk medium umum yang berfungsi untuk menumbuhkan jamur.vi. Berdasarkan bahannya termasuk medium semi alamiah

B. SaranSebaiknya setiap kelompok melakukan pembuatan semua medium yang dipercobakan agar prosedur kerja dapat diketahui lebih jelas.

IX. DAFTAR PUSTAKA

Baedah Madjid. 2001. Kuliah Mikrobiologi I. Universitas Hasanuddin: Makassar.

Dirjen POM, 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Depkes RI. Jakarta.

Dwidjoseputro, 1990. Dasar- Dasar Mikrobiologi. PT. Djambatan : Surabaya .

Indra, Hastowo.2008. Mirobiologi. Rajawali press.Jakarta.

Label, Suriawiria. 2006. Mikrobiologi Dasar.Papas Sinar Santi. Jakarta.

Pelczar, J Michael dan Chan,s. 2007. Dasar-Dasar Mikrobiologi Edisi II. Universitas Indonesia Press : Jakarta.

Ratna, S. 1993. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek. PT. Gramedia Pustaka Utama; Jakarta.

Rusli,2007. Penuntun Praktikum Mikrobiologi Farmasi Dasar. Universitas Muslim Indonesia. Makassar.

Sayuti Tamher.2008. Mikrobiologi Untuk Mahasiswa Keperawatan. Trans Info Media : Jakarta

Yolk, Wheelar, 2003, Mikrobiologi Dasar, Jilid V, Erlangga, Surabaya

X. LAMPIRANa. Skema Kerja1. Skema kerja PDA (medium Non Spesifik)Kentang dikupas dan diiris kecil-kecil,kemudian ditimbang,komposisi lain juga ditimbang

Kentang yang sudah diiris kecil-kecil direbus selama 15-20 menit

Disaring dengan kain saring

Ditambahkan komposisi lain

Dipanaskan hingga larut

Disterilkan ke dalam autoklaf pada suhu 121oC selama 15 menit

2. Skema kerja TEA (medium Non Spesifik)TAUGE ,kemudian ditimbang,komposisi lain juga ditimbang

Kentang yang sudah diiris kecil-kecil direbus selama 15-20 menit

Disaring dengan kain saring

Ditambahkan komposisi lain

Dipanaskan hingga larut

Disterilkan ke dalam autoklaf pada suhu 121oC selama 15 menit3. Skema kerja NA/NB (Medium Spesifik)Ditimbang bahan

Dilarutkan

Dipanaskan

Cek pH

Jika tidak sesuai tambahkan HCl/NaOH

Disterilkan kedalam autoklaf pada suhu 121oC selama 15 menit

b. Perhitungan Mediuma. PDA (Potato Dekstrosa Agar)Komposisi untuk pembuatan sebanyak 1000 mlKentang200 gramDekstrosa10 gramAgar20 gramAquadestad 1000 mlKomposisi untuk pembuatan sebanyak 250 mlKentang= 250 / 1000 x 200 gram=50 gramDekstrosa=250 / 1000 x 10 gram Bbb =2,5 gramAgar=250 / 1000 x 20 gram=5 gramAquadest ad 250 ml

a. TEA (Tauge Ekstrak Agar)Komposisi untuk pembuatan sebanyak 1000 mlTauge200 gramSukrosa10 gramAgar20 gramAquadestad 1000 mlKomposisi untuk pembuatan sebanyak 250 mlTauge= 250 / 1000 x 200 gram=50 gramDextrrosa=250 / 1000 x 10 gram=2,5 gramAgar=250 / 1000 x 20 gram=5 gramAquadestad 250 mlb. Nutrien Agar (NA)Komposisi untuk pembuatan sebanyak 1000 mlEkstrak Beef3 gramPepton5 gramAgar 15 gramAquadestad 1000 mlKomposisi untuk pembuatan sebanyak 250 mlEkstrak Beef= 250 / 1000 x 3 gram=0,75 gramPepton =250 / 1000 x 5 gram=1,25 gramAgar=250 / 1000 x 15 gram=3,75 gramAquadestad 250 mlc. Nutrien Broth (NB)Komposisi untuk pembuatan sebanyak 1000 mlEkstrak Beef3 gramPepton5 gramAquadestad 1000 mlKomposisi untuk pembuatan sebanyak 250 mlEkstrak Beef= 250 / 1000 x 3 gram=0,75 gramPepton =250 / 1000 x 5 gram=1,25 gramAquadestad 250 mlc. Uraian sampel1. Kentang a. Klasifikasi Regnum : PlantaeDivisio : SpermatophytaSub division : AngiospermaeClass : DicylodeneaeSub class : SympetalaeOrdo : SolanalesFamily : SolanaceaeGenus : SolanumSpesies : Solanum tuberosumKegunaan : Ekstraknya sebagai sumber nutrient mikroba.b. MorfologiKentang adalah tanaman dari famili Solanaceae yang memiliki umbi batang yang dapat dimakan dan disebut "kentang" pula. Kentang membentuk tuber di bawah permukaan tanah dan menjadi sarana perbanyakan secara vegetatif. Dalam budidaya kentang, praktis perbanyakan dilakukan melalui moda ini, sehingga keragaman kentang di ladang sangatlah rendah dan membuatnya rentan terhadap gangguan dari hama atau penyakit. Tanaman ini merupakan herba (tanaman pendek tidak berkayu) semusim dan menyukai iklim yang sejuk. Di daerah tropis cocok ditanam di dataran tinggi.2. Tauge a. KlasifikasiRegnum : PlantaeDivisio : SpermatophytaSub division : AngiospermaeClass : MagnoliopsidaOrdo : FabalesFamily : FabaceaeGenus : VignaSpesies : Vigna radiateKegunaan : Ekstraknya sebagai sumber nutrient mikroba.b. MorfologiKacang hijau merupakan salah satu bahan makanan yang di makan rakyat Indonesia pada umumnya. Kecambah dari kacang hijau dikenal sebagai tauge. Tauge atau Toge atau Kecambah adalah biji kedelai atau biji kacang hijau yang sudah bertunas. Tauge biasanya menjadi bahan makanan atau lalapan.

RESTUAN LUBISMUHAMMAD ISTIQLAL YUNUS1502012 331