Maulana Chasan - KB IV

21
1. Pengertian fertilitas? 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya fertilitas? Tingkat fertilitas di suatu negara dipengaruhi oleh beberapa variabel seperti umur, jenis kelamin, status perkawinan, penggunaan alat kontrasepsi atau karakteristik lainnya. Menurut Davis dan Blake faktor- faktor yang mempengaruhi fertilitas adalah variabel antara yaitu variabel yang secara langsung mempengaruhi dan variabel tak langsung, seperti faktor soaial, ekonomi dan budaya. Menurut Easterlin tingkat fertilitas sebagiannya ditentukan oleh karakteristik latar belakang seperti persepsi nilai anak, agama, kondisi pemukiman, pendidikan, status kerja, umur kawin pertama, pendapatan, kematian bayi/anak. Setiap keluarga mempunyai norma-norma dan sikap fertilitas yang didasarkan atas karakteristik di atas

description

modul kb dan kependudukan LBM IV

Transcript of Maulana Chasan - KB IV

Page 1: Maulana Chasan - KB IV

1. Pengertian fertilitas?

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya fertilitas?Tingkat fertilitas di suatu negara dipengaruhi oleh beberapa variabel

seperti umur, jenis kelamin, status perkawinan, penggunaan alat

kontrasepsi atau karakteristik lainnya. Menurut Davis dan Blake faktor-

faktor yang mempengaruhi fertilitas adalah variabel antara yaitu variabel

yang secara langsung mempengaruhi dan variabel tak langsung, seperti

faktor soaial, ekonomi dan budaya. Menurut Easterlin tingkat fertilitas

sebagiannya ditentukan oleh karakteristik latar belakang seperti persepsi

nilai anak, agama, kondisi pemukiman, pendidikan, status kerja, umur

kawin pertama, pendapatan, kematian bayi/anak. Setiap keluarga

mempunyai norma-norma dan sikap fertilitas yang didasarkan atas

karakteristik di atas

1. Demografi :struktur umur, perkawinan, umur kawin pertama, paritas, disrupsi perkawinan (kekacauan dalam rumah tangga), proporsi yang kawin.

2. non demografi : keadaan ekonomi penduduk, tingkat pendidikan. Perbaikan status perempuan, urbanisasi, industry, factor psikologi.

(Demografi)

Usia wanita

Page 2: Maulana Chasan - KB IV

Salah satu faktor terpenting yang mempengaruhi fertilitas adalah usia si perempuan (Gambar 1). Fertilitas cukup stabil hingga seorang perempuan mencapai usia 35 tahun. Sesudah itu, terjadi penurunan fertilitas secara bertahap. Saat menginjak usia 40 tahun, fertilitas menurun drastis.

2. Lama waktu mencoba mengandung

Kedua, begitu Anda memutuskan untuk mendapatakan keturunan, Anda akan mudah merasa cemas jika Anda tidak berhasil mendapatkan kehamilan setelah satu bulan mencoba. Tetapi fakta menunjukkan, secara normal, perempuan sehat (di bawah 30 tahun) yang melakukan hubungan badan secara teratur, hanya memiliki peluang gagal 20 hingga 40 persen selama siklus tertentu.

Jadi, apa yang “salah” pada 60 hingga 80 persen sisanya yang gagal? Sering kali, tidak ada alasan medis, dan penyebabnya biasanya adalah karena kualitas sperma atau sel telur terlalu jelek untuk mencapai fertilisasi, atau fertilisasi terjadi tetapi embrio tidak bisa bertahan hidup setelah beberapa hari.

Kenyataannya, menurut data National Center for Health Statistics, AS (Gambar 2), peluang Anda untuk hamil sebenarnya cukup besar jika Anda melihatnya dalam rentang waktu satu tahun hubungan badan tanpa pelindung.

Usia AndaPeluang Anda untuk hamil setelah tahun pertama

Di bawah 25 tahun 96%

25 – 34 86%

35 – 44 78%

Gambar 2

3. Masalah Medis

Jangan menunda untuk mendapatkan bantuan medis karena usia merupakan faktor

Page 3: Maulana Chasan - KB IV

yang sangat penting dalam menentukan fertilitas. Berikut adalah beberapa hal yang akan membantu Anda menentukan kapan diperlukan nasehat/saran medis dengan segera:

■ berusia lebih dari 35 tahun

■ tidak hamil/subur selama lebih dari 2 tahun

■ menstruasi yang tidak teratur

■ mengalami gangguan seksual

■ menjalani operasi abdominal (bagian perut) sebelumnya

■ lebih dari 6 siklus Clomiphene

■ lebih dari 4 siklus SO-AI(Super Ovulation-Artifical Insemination [Super Ovulasi-Inseminasi Artifisial])

http://www.thomsonfertility.com.sg/indo/about.htm

Davis dan Blake (1956) menyebutkan 11 variabel antara yang dikelompokkansebagai berikut.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemungkinan Hubungan kelamin Pada UsiaReproduksi, adalah:1. Umur memulai hubungan kelamin2. Selibat permanen, yaitu proporsi perempuan yang tidak pernah mengadakan hubungan kelamin3. Lamanya masa reproduksi yang hilang karena:a. Perceraian, perpisahan, atau tinggal pergi oleh suamib. Suami meninggal dunia4. Abstinensi sukarela5. Abstinensi karena terpaksa (impotensi, sakit, berpisah sementara yang tidak biasdihindari)6. Frekuensi hubungan seks (tidak termasuk abstinensi)

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemungkinan Konsepsi, adalah:1. Kesuburan dan kemandulan biologis (fekunditas dan infekunditas) yangdisengaja.2. Menggunakan atau tidak menggunakan alat-alat kontrasepsia. Cara kimiawi dan cara mekanisb. Cara-cara lain (seperti metoda ritma, dan senggama terputus)3. Kesuburan atau kemandulan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor disengaja,misalnya sterilisasi.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Selama Kehamilan dan Kelahiran, adalah:1. Kematian janin karena faktor-faktor yang tidak disengaja2. Kematian janin karena faktor-faktor yang disengaja

BUKU AJAR

Page 4: Maulana Chasan - KB IV

Teknik Demografi Statistikahttp://www.scribd.com/doc/87927772/44/Faktor-Faktor-Yang-Mempengaruhi-Fertilitas-Penduduk-dan-Dampak-Fertilitas

3. Bagaimana cara mengukur angka fertilitas (jelaskan rumusnya)?

Page 5: Maulana Chasan - KB IV
Page 6: Maulana Chasan - KB IV
Page 7: Maulana Chasan - KB IV
Page 8: Maulana Chasan - KB IV
Page 9: Maulana Chasan - KB IV

4. Apa saja kendala dari pengukuran fertilitas (cara pendapatan)? Sulit menentukan jumlah bayi yang lahir hidup banyak bayi yang meninggal

beberapa saat atau beberapa hari setelah lahir tidak dilaporkan Tidak semua orang mengerti definisi lahir hidup

Seorang perempuan bisa melahirkan berkalikali, tetapi hanya 1 x meninggal (dibandingkan pengukuranmortalitas)

Melibatkan 2 orang (suami dan istri)

Tidak semua perempuan mengalami resiko melahirkan

Laki-laki dan perempuan mempunyai batas maksimal dan minimal usia reproduksi

Page 10: Maulana Chasan - KB IV

5. Pengaruh fertilitas terhadap faktor kehidupan lainnya (dampak)?

Page 11: Maulana Chasan - KB IV

6. Apa akibat yang terjadi jika angka fertilitas stagnan? Rendahnya kualitas pelayanan KB( terutama pelayanan unuk penduduk miskin Adanya rasa takut akan efek samping medis Hambatan social, budaya dan agama untuk menggunakan alat KBwww.mitrianti.org

Page 12: Maulana Chasan - KB IV

1. Demografi :struktur umur, perkawinan, umur kawin pertama, paritas, disrupsi perkawinan (kekacauan dalam rumah tangga), proporsi yang kawin.

2. non demografi : keadaan ekonomi penduduk, tingkat pendidikan. Perbaikan status perempuan, urbanisasi, industry, factor psikologi.

(Demografi)

7. Bagaimana pengendalian fertilitas secara umum dan dari pemerintah?

1 . Keluarga berencana Keluarga berencana merupakan usaha pokok di dadam kebijaksanaan kependudukan umumnya dan usaha menurunkan tingkat kelahiran khususnya. Usaha menurunkan kelahiran melalui keluarga berencana sekaligus dikaitkan dengan meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak. Sasaran usaha keluarga berencana adalah seluruh lapisan masyarakat dan jangkauan daerah usaha keluarga berencana diperluas ke daerah luar Jawa dan daerah pedesaan. Tujuan usaha keluarga berencana bukan hanya memperbanyak jumlah akseptor tetapi mempertahankan agar keluarga-keluarga penerima tetap melaksanakan keluarga berencana.Oleh karena berhasilnya keluarga berencana pada akhirnya akan ditentukan oleh kesadaran pada masing-masing keluarga, maka cara yang ditempuh dalam keluarga berencana akan menekankan bukan hanya cara-cara klinis tetapi juga cara-cara nonklinis. Selanjutnya kegiatan pembangunan di dalam berbagai bidang diserasikan agar dapat menunjang pelaksanaan keluarga berencana. Kegiatan ini mencakup pendidikan dan pendidikan kependudukan, motivasi ke arah keluarga kecil, dan menurunkan angka kematian anak-anak.

2. Pendidikan dan pendidikan kependudukan Intensifikasi pendidikan baik formal maupun nonformal akan meningkatkan kesadaran dan pengetahuan mengenai masalah penduduk dan pentingnya pelaksanaan keluarga berencana. Tetapi untuk lebih menyebarluaskan informasi mengenai kependudukan maka pendidikan kependudukan diintegrasikan ke dalam sistim pendidikan dan mencakup lembaga pendidikan guru, pendidikan tingkat sekolah menengah dan pendidikan orang dewasa. Para lulusan sekolah menengah dan orang dewasa amat memerlukan

Page 13: Maulana Chasan - KB IV

informasi mengenai kependudukan oleh sebabmereka inilah yang akan membentuk keluarga dalam waktu relatip singkat.

3. Motivasi ke arah keluarga kecil Usaha untuk memberikan motivasi ke arah tercapainya keluarga kecil dengan jumlah anak yang sedikit ditingkatkan. Dalam hubungan ini pemberian tunjangan keluarga dan kelonggaran lainnya di dalam sistem penggajian, pajak dan lain-lain, akan ditinjau dan disesuaikan dengan kebijaksanaan kependudukan. Selanjutnya sistem jaminan sosial terutama untuk hari tua setahap demi setahap mulai ditingkatkan. Peningkatan sistem jaminan sosial ini penting oleh sebab masih luasnya pandangan bahwa banyak anak berarti banyak rezeki.

4. Menurunkan angka kematian anak-anak Salah satu motivasi untuk mempunyai jumlah anak yang banyak ialah bahwa anak merupakan sumber untuk meningkatkan pendapatan bagi keluarga berpendapatan rendah. Banyaknya anak yang tidak meneruskan sekolah adalah keadaan yang timbul oleh sebab rendahnya pendapatan orang tua mereka dan anak-anak ini dibutuhkan untuk dapat sekedar menambah pen-dapatan keluarga. Semakin tinggi tingkat kematian dikalangan anak dan bayi semakin besar pula kebutuhan akan tingkat kelahiran yang tinggi. Semakin banyak anak-anak yang lahir dan hidup dan mencapai umur dewasa semakin kecil kebutuhan untuk jumlah kelahiran yang besar. Oleh karena itu usaha untuk lebih meratakan hasil pembangunan akan menunjang usaha keluarga berencana di dalam menurunkan angka kelahiran. Selanjutnya usaha-usaha di bidang kesehatan umumnya dan usaha meningkatkan kesehatan ibu dan anak dan menurunkan angka kematian anak khususnya merupakan bagian daripada ikhtiar menurunkan tingkat kelahiran

5. Program Kesehatan Reproduksi Remaja Tujuan program ini untuk meningkatkan pemahaman, pengetahuan, sikap dan perilaku positif remaja tentang kesehatan dan hak-hak reproduksi, guna meningkatkan derajat kesehatan reproduksinya dan mempersiapkan kehidupan berkeluarga dalam mendukung upaya peningkatan kualitas generasi mendatang. Kegiatan pokok yang dilakukan antara lain meliputi:

a. Mengembangkan kebijakan pelayanan kesehatan reproduksi remaja bagi remaja.

b. Menyelenggarakan promosi kesehatan reproduksi remaja, termasuk advokasi, komunikasi, informasi, dan edukasi, dan konseling bagi masyarakat, keluarga, dan remaja.

c. Memperkuat dukungan dan partisipasi masyarakat terhadap penyelenggaraan program kesehatan reproduksi remaja yang mandiri.

Page 14: Maulana Chasan - KB IV

8. Indikator keberhasilan dari program pemerintah dalam fertilitas?Salah satu indikator keberhasilan di bidang kependudukan ditunjukan dengan Total Fertility Rate (TFR).Dari TFR, tingkat fertilitas masih jauh dari kondisi penduduk tumbuh seimbang. . Upaya langsung menurunkan tingkat kelahiran dilaksanakan melalui program keluarga berencana. Menurut data badan kependudukan dan keluarga berencana nasional 2012, pasangan KB aktif sebanyak dengan 980.883 dengan presentase 72,55 %. Program KB di jalankan di seluruh wilayah di Indonesia untuk alasan alasan demikian

9. Tujuan dari SDKI?

Isi dari program SDKI

10.Macam-macam program genre?

Genre adalah program yang dikembangkan oleh BKKBN dengan kelompok sasaran program, yaitu:

Remaja yang berusia 10-24 tahun tapi belum menikah

Mahasiswa/mahasiswi yang belum menikah

Keluarga

Page 15: Maulana Chasan - KB IV

Masyarakat yang peduli terhadap kehidupan para remaja

Tujuan dikembangkannya program Genre oleh BKKBN adalah untuk menyiapkan kehidupan berkeluarga bagi para remaja dalam hal:

Jenjang pendidikan yang terencana

Berkarir dalam pekerjaan yang terencana

Menikah dengan penuh perencanaan sesuai dengan siklus kesehatan reproduksi.

Untuk melaksanakan program Genre maka BKKBN melakukan kegiatan berupa:

Promosi penundaan usia kawin, sehingga mengutamakan sekolah dan berkarya. Dimana usia pernikahan pertama yang diinginkan dalam program Genre ini minimal adalah 21 tahun, selain itu memberitahu para remaja tentang anatomi sistem reproduksi manusia.

Menyediakan informasi tentang kesehatan reproduksi yang seluas-luasnya, dengan cara meningkatkan jumlah PIK R/M melalui berbagai jalur Academic/PT, organisasi keagamaan, dan organisasi Kepemudaan, meningkatkan SDM pengelolah PIK R/M yang berkuallitas, adanya komitmen dari stakeholder dan

Page 16: Maulana Chasan - KB IV

mitra kerja dalam pengelolaan danpelaksanaan program GENRE .

Promosi kesehatan yang merencanakan kehidupan berkeluarga yang sebaik-baiknya.

5 Strategi program Genre:

Penataan dan penyerasian kebijakan program GenRe dalam rangkapenyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja.

Peningkatan komitmen dan peran serta stakeholder dan mitra kerja dalam program GenRe dalam rangka penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja.

Penggerakan dan pemberdayaan stakeholder , mitra kerja, keluarga dan remaja dalam program GenRe dalam rangka penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja

Peningkatan kuantitas dan kualitas SDM pengelola, PS, KS dan kaderprogram GenRe dalam rangka penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja.

11. Apa yang dimaksud dengan BOM kependudukan?

BOM penduduk adalah pertumbuhan penduduk di suatu negara secara cepat dan tiba-tiba serta tidak terkendali. Dalam konteks ke-Indonesiaan, masalah BOM penduduk mulai terasa di akhir tahun 1960-an. Data statistik dari sensus ke sensus membuktikan bahwa sampai kini kita harus ”jujur” belum berhasil melampaui masalah BOM penduduk. Sensus tahun 1971 menyebut jumlah penduduk Indonesia 119,2 juta. Dua puluh tahun kemudian jumlah ini merangkak naik menjadi 179,4 juta (sensus 1990). Prediksi awal penduduk Indonesia pada tahun 2010 berjumlah 234,2 juta jiwa. Hasil sensus tahun 2010 penduduk Indonesia berjumlah 237,6 juta jiwa, lebih besar 3,4 juta dari proyeksi.

Page 17: Maulana Chasan - KB IV

Selama 25 tahun terakhir jumlah penduduk Indonesia telah meningkat menjadi hampir dua kali yaitu dari 119,2 juta pada tahun 1971 menjadi 195,29 juta pada tahun 1995 dan menjadi 198,20 juta pada tahun 1996. Namun demikian, tingkat pertumbuhan penduduk telah turun secara cepat yaitu 2,32 persen pada periode tahun 1971-1980 menjadi 1,98 persen pada periode tahun 1980-1990 dan pada periode tahun 1990-1996 menjadi 1,69 persen.

Terdapat perbedaan yang sangat mencolok tentang laju pertumbuhan penduduk bila dilihat menurut propinsi pada periode tahun 1990-1996. Angka terendah sebesar 0,01 persen pada propinsi DI Yogyakarta dan tertinggi sebesar 4,39 persen pada propinsi Kalimantan Timur.

Dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan Penduduk tingkat nasional terdapat 9 propinsi yang tingkat pertumbuhannya dibawah 1,69 persen, yaitu propinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan.

Penyebab Bom Penduduk di Indonesia adalah jumlah penduduk yang besar dan distribusi yang tidak merata. Hal ini dibarengi dengan masalah lain yang lebih spesifik, yaitu angka fertilitas dan angka mortalitas yang relatif tinggi.

Indonesia adalah negara yang mempunya banyak penduduk, Jumlah penduduk Indonesia menempati urutan pertama negara di kawasan Asia Tenggara sedangkan menempati urutan ke-5 . Jumlah penduduk Indonesia berada pada urutan ke-4 (215,27 ju ta jiwa), setelah Cina (1,306 milyar jiwa), India (1,068 milyar jiwa). Sebagai negara yang sedang berkembang Indonesia memiliki masalah-masalah kependudukan yang cukup serius dan harus segera diatasi agar tidak terjadi Bom penduduk.

Faktor terjadinya Bom penduduk antara lain adalah :1. Jumlah penduduk yang besar.2. Pertumbuhan penduduk yang cepat.3 Penyebaran penduduk yang tidak merata.4. Banyaknya yang menikah di usia dini.5. Program KB tidak terlaksana dengan baik.6. Menurunnya angka kematian,yang disebabkan oleh berkembangnya dalam bidang kesehatan atau medis.7. Banyak penduduk desa yang bertransmigrasi, sehingga pusat kota menjadi lebih padat.

Page 18: Maulana Chasan - KB IV

12. Penyebab dari tingkat pemakaian KB yang hanya terjadi sedikit peningkatan?

13.Angka fertilitas sebagai indikator apa?