Materi Waham Sdh Ditambahi
-
Upload
aditya-wahyu-kurniawan -
Category
Documents
-
view
229 -
download
0
Transcript of Materi Waham Sdh Ditambahi
-
8/18/2019 Materi Waham Sdh Ditambahi
1/5
MATERI
a. Pengertian
Waham (delusi) yaitu dimana seseorang memiliki suatu kepercayaan atau keyakinan yang
menetap ( persistent ) jelas jelas salah, tidak sesuai dengan kenyataan atau bertentangan
dengan kepercayaan atau keyakinan orang lain di masyarakatnya (Setiadi, 201). Selain
itu, !aham juga dapat diartikan sebagai suatu keyakinan atau penilaian yang salah dan
tidak dapat dikoreksi, tidak sesuai dengan kenyataan dan dengan kepercayaan yang
berlaku dalam lingkungan masyarakat serta budaya tempat tinggal indi"idu tersebut
(#astaman, 200).
b. $aktor Predisposisi
%da beberapa &aktor yang mempengaruhi terjadinya !aham yang dijelaskan oleh
'o!send (dalam isa, 2012) adalah 1) 'eori #iologis
'eori biologis terdiri dari beberapa pa ndangan yang berpengaruh terhadap !aham
a) $aktor*&aktor genetik yang pasti mungkin terlibat dalam perkembangan suatu
kelainan ini adalah mereka yang memiliki anggota keluarga dengan kelainan yang
sama (orang tua, saudara kandung, sanak saudara lain)
b) 'eori biokimia menyatakan adanya peningkatan dari dopamin neurotransmiter
yang dipertukarkan menghasilkan gejala*gejala peningkatan akti"itas yang
berlebihan dari pemecahan asosiasi*asosiasi yang umumnya diobser"asi pada
psikosis.
2) 'eori Psikososial
a) 'eori interpersonal menyatakan bah!a orang yang mengalami psikosis akan
menghasilkan hubungan orang tua anak yang penuh akan kecemasan. %nak
menerima pesan*pesan yang membingungkan dan penuh kon&lik dari orang tua
dan tidak mampu membentuk rasa percaya terhadap orang lain.
b) 'eori psikodinamik menegaskan bah!a psikosis adalah hasil dari suatu ego yang
lemah. Perkembangan yang dihambat dan suatu hubungan saling mempengaruhi
antara orang tua dan anak karena ego menjadi lebih lemah penggunaan
mekanisme pertahanan ego pada !aktu kecemasan yang ekstrim menjadi suatu
yang maladapti& dan perilakunya seringkali merupakan penampilan dan segmen id
dalam kepribadian.
c. $aktor Presipitasi
1) #iologis
-
8/18/2019 Materi Waham Sdh Ditambahi
2/5
Stressor biologis yang berhubungan dengan neurobiologis yang maladapti& termasuk
gangguan dalam putaran umpan balik otak yang mengatur perubahan isi in&ormasi
dan abnormalitas pada mekanisme pintu masuk dalam otak yang mengakibatkan
ketidakmampuan untuk secara selekti& menanggapi rangsangan.
2) Stres +ingkungan
Secara biologis menetapkan ambang toleransi terhadap stres yang berinterasksi
dengan sterssor lingkungan untuk menentukan terjadinya gangguan perilaku.
) Pemicu -ejala
Pemicu yang biasanya terdapat pada respon neurobiologis yang maladapti&
berhubungan dengan kesehatan lingkungan, sikap dan prilaku indi"idu, seperti gii
buruk, kurang tidur, in&eksi, keletihan, rasa bermusuhan atau lingkungan yang penuh
kritik, masalah perumahan, kelainan terhadap penampilan, stres ganggua n dalam
berhubungan interpersonal, kesepain, tekanan, pekerjaan, kemiskinan, keputusasaan
dan sebagainya (isa, 2012).
d. /entang /espon eurobiologis
%dapti& aladapti&
e. ara penanganan
1) #eberapa obat anti psikosis bisa dipakai untuk menekan timbulnya !aham. leh
karena adanya obat tersebut tidak bisa menghilangkan penyebab timbulnya !aham,
maka bila obat tersebut dihentikan, !aham tersebut akan muncul kembali. Selain itu,
• Pikiran kadang
menyimpang
ilusi
• /eaksi emosional
berlebihan dan
kurang
• Perilaku tidak
sesuai
• enarik diri
• -angguan
proses pikir
!aham
• 3alusinasi
• 4erusakan
emosi
• Perilaku tidak
sesuai
• 4etidakteraturan
isolasi sosial
• Pikiran logis
• Persepsi akurat
• 5mosi konsisten
dengan
pengalaman
• Perilaku sosial
• 3ubungan sosial
-
8/18/2019 Materi Waham Sdh Ditambahi
3/5
dalam jangka panjang obat anti psikosis dinilai kurang e&ekti& dan mempunyai
beberapa e&ek samping yang mengganggu. ara mengatasi !aham yang dianjurkan
oleh para ahli adalah dengan memberikan terapi atau dukungan psikososial. Penderita
gangguan ji!a sangat percaya atau yakin dengan !ahamnya. ereka tidak
mengeluhkan isi !ahamnya. ereka biasanya mengeluhkan akibat dari adanya
!aham tersebut. isalnya, karena dia punya !aham curiga (ada seseorang yang ingin
membunuhnya), maka yang bersangkutan mengeluh karena merasa gelisah, takut,
kha!atir, tidak bisa tidur, tidak berani keluar rumah. 6ia tidak mengeluhkan
!ahamnya tapi mengeluhkan dampak dari adanya !aham tersebut. Seorang penderita
dengan !aham kebesaran, sering mengeluh karena orang lain tidak mau menuruti
perintahnya.
2) 'erapi perilaku kogniti& 'erapi perilaku kogniti& dapat dipahami dengan adanya keterkaitan antara kejadian,
pikiran7 keyakinan, perasaan, reaksi tubuh dan perilaku. isalnya, ada suatu kejadian
seseorang meludah didepan kita, maka kita akan muncul sebuah pikiran atau
kepercayaan bah!a orang tersebut menghina kita. Pikiran tersebut dapat membuat
kita marah. Perasaan marah yang timbul membuat jantung berdegup lebih cepat dan
membuat kita melakukan perilaku agresi& (mengomel, mencaci maki). %danya
ilustrasi tersebut, ada kaitan yang jelas antar suatu kejadian, dengan pikiran, perasaan,
tanda tubuh dan perilaku yang muncul. Perlu ditekankan bah!a antara kejadian
(misalnya seseorang meludah di depan kita), bisa diartikan bermacam macam.
4ejadian bah!a seseorang meludah di depan kita bisa diartikan sebagai orang
tersebut menghina kita (sehingga kita marah). amun, bisa juga diartikan bah!a ada
seseorang sedang sakit di mulutnya atau merasakan sesuatu yang tidak enak, sehingga
dia terpaksa meludah di depan kita (akibatnya kita bisa menerima perilaku orang
tersebut) (Setiadi, 201).
Selain itu, pasien yang mengalami !aham juga dapat diberikan tindakan asuhan
kepera!atan yaitu salah satunya dengan melakukan 'erapi %kti"itas 4elompok ('%4)
dengan orientasi realita. 'erapi %kti"itas 4elompok ('%4) orientasi realita adalah upaya
untuk mengorientasikan keadaan nyata kepada klien yaitu diri sendiri, orang lain, lingkungan
atau tempat, dan !aktu. 4lien dengan gangguan ji!a psikotik, mengalami penurunan daya
nilai realitas. 4lien tidak lagi mengenal tempat, !aktu dan orang*orang disekitarnya, hal ini
dapat mengakibatkan klien merasa asing dan menjadi pencetus terjadinya ansietas pada klien.
-
8/18/2019 Materi Waham Sdh Ditambahi
4/5
8ntuk menanggulangi kendala tersebut, maka perlu ada akti"itas yang memberi stimulus
secara konsisten kepada klien tentang realitas disekitarnya. Stimulus tersebut meliputi
stimulus tentang realitas lingkungan yaitu diri sendiri, orang lain, !aktu dan tempat
(Sudarmini, 2010).
6imana, terdapat tahap kerjanya yaitu sebagai berikut
a) 'erapis menanyakan kepada klien nama rumah sakit, nama ruangan9 klien diberi
kesempatan menja!ab. #eri pujian pada klien yang mampu menja!ab dengan
tepat.
b) 'erapis menjelaskan dengan menyalakan 3P lagu 'itik Puspa, sedangkan bola
tenis diedarkan dari satu klien ke klien yang lain searah jarum jam. Pada saat lagu
berhenti, klien yang sedang memegang bola tenis akan diminta menyebutkan
nama rumah sakit dan nama ruangan tempat klien dira!at.c) 'erapis menyalakan 3P, menghentikan lagu, dan meminta klien yang memegang
bola tenis untuk menyebutkan nama ruangan dan nama rumah sakit. 4egiatan ini
diulang sampai semua peserta mendapat giliran.
d) 'erapis memberikan pujian saat klien telah menyebutkan dengan benar.
e) 'erapis mengajak klien berkeliling serta menjelaskan nama dan &ungsi ruangan
yang ada. 4antor pera!at, kamar mandi, W, ruang istirahat, ruang '%4, dan
ruangan lainnya (6e!i, 201).
-
8/18/2019 Materi Waham Sdh Ditambahi
5/5
6%$'%/ P8S'%4%
#astaman, '. 4. et al. 200. Leksikon: Istilah Kesehatan Jiwa dan Psikiatri. :akarta 5-.
6e!i, 5. ;., 4urnia!ati, 6., < Wuryaningsih, 5. W. 201. Keperawatan Klinik VIII :
Panduan Praktikum. :ember 8ni"ersitas :ember.
isa, 5ra =ana. 2012. Pengaruh Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik pada Pasien Waham
terhadap Kemampuan enilai !ealita di !umah "akit Jiwa #aerah Pro$insi edan.
Sumatera 8tara 8ni"ersitas Sumatera 8tara.
Setiadi, -una!an. 201. Pemulihan %angguan Jiwa: Pedoman bagi Penderita& Keluarga
dan !elawan Jiwa. :a!a 'engah Pusat Pemulihan dan Pelatihan -angguan :i!a.
Sudarmini, -. %. >. 2010. Pengaruh Terapi 'kti$itas Kelompok (T'K): "timulasi Persepsi
Terhadap Kemampuan engontrol alusinasi pada Pasien "ki*o+renia di !umah "akit
Jiwa Pusat #r. "oeharto eerd,an Jakarta Tahun -/. :akarta 8ni"ersitas
Pembangunan asional ?@eteranA.