Materi Untuk SP

14
HEMOSTASIS Hemostasis adalah kemampuan alami untuk menghentikan perdarahan pada lokasi luka oleh spasme pembuluh darah, adhesi trombosit dan keterlibatan aktif faktor koagulasi, adanya koordinasi dari endotel pembuluh darah, agregasi trombosit dan aktivasi jalur koagulasi. Fungsi utama mekanisme koagulasi adalah menjaga keenceran darah (blood fluidity) sehingga darah dapat mengalir dalam sirkulasi dengan baik, serta membentuk thrombus sementara atau hemostatic thrombus pada dinding pembuluh darah yang mengalami kerusakan (vascular injury). Hemostasis terdiri dari enam komponen utama, yaitu: 1. trombosit, 2. endotel vaskuler, 3. procoagulant plasma protein faktors, 4. natural anticoagulant proteins, 5. protein fibrinolitik 6. protein antifibrinolitik. Semua komponen ini harus tersedia dalam jumlah cukup, dengan fungsi yang baik serta tempat yang tepat untuk dapat menjalankan faal hemostasis dengan baik. Interaksi komponen ini dapat memacu terjadinya thrombosis disebut sebagai sifat prothrombotik dan dapat juga menghambat proses thrombosis yang berlebihan, disebut sebagai sifat antithrombotik. Faal hemostasis dapat berjalan normal jika terdapat keseimbangan antara faktor prothrombotik dan faktor antithrombotik. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai patofisiologik dan prinsip pemeriksaan laboratorium dari masing2 faktor yang berperan dalam proses koagulasi dan interpretasi hasilnya. Hemostasis merupakan pristiwa penghentian perdarahan akibat putusnya atau robeknya pembuluh darah. Proses ini mencakup pembekuan darah (koagulasi ) dan melibatkan pembuluh darah, agregasi trombosit serta protein plasma baik yang menyebabkan pembekuan maupun yang melarutkan bekuan. Komponen hemostasis : 1. Pembuluh 2. Trombosit 3. Kaskade factor koagulasi 4. Inhibitor koagulasi 5. Fibrinolisis 6. Sumbat hemostasis primer = pembentukan agregasi trombosit 7. Sumbat hemostasis sekunder = pembentukan fibrin Fase Hemostasis : 1. Vasculer = Respon dari vaskuler/kapiler yaitu terjadinya konstraksi disertai dengan ekstra –vasasi dari pembuluh darah. 2. Platelet = Akibat dari bertemu trombosit dengan permukaan kasar maka trombosit akan

Transcript of Materi Untuk SP

Page 1: Materi Untuk SP

HEMOSTASIS

Hemostasis adalah kemampuan alami untuk menghentikan perdarahan pada lokasi luka oleh spasme pembuluh

darah, adhesi trombosit dan keterlibatan aktif faktor koagulasi, adanya koordinasi dari endotel pembuluh darah,

agregasi trombosit dan aktivasi jalur koagulasi. Fungsi utama mekanisme koagulasi adalah menjaga keenceran

darah (blood fluidity) sehingga darah dapat mengalir dalam sirkulasi dengan baik, serta membentuk thrombus

sementara atau hemostatic thrombus pada dinding pembuluh darah yang mengalami kerusakan (vascular injury).

          Hemostasis terdiri dari enam komponen utama, yaitu:

1. trombosit,

2. endotel vaskuler,

3. procoagulant plasma protein faktors,

4. natural anticoagulant proteins,

5. protein fibrinolitik

6. protein antifibrinolitik.

Semua komponen ini harus tersedia dalam jumlah cukup, dengan fungsi yang baik serta tempat yang tepat untuk

dapat menjalankan faal hemostasis dengan baik. Interaksi komponen ini dapat memacu terjadinya thrombosis

disebut sebagai sifat prothrombotik dan dapat juga menghambat proses thrombosis yang berlebihan, disebut sebagai

sifat antithrombotik. Faal hemostasis dapat berjalan normal jika terdapat keseimbangan antara faktor prothrombotik

dan faktor antithrombotik. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai patofisiologik dan prinsip pemeriksaan

laboratorium dari masing2 faktor yang berperan dalam proses koagulasi dan interpretasi hasilnya. 

Hemostasis merupakan pristiwa penghentian perdarahan akibat putusnya atau robeknya pembuluh

darah. Proses ini mencakup pembekuan darah (koagulasi ) dan melibatkan pembuluh darah, agregasi

trombosit serta protein plasma baik yang menyebabkan pembekuan maupun yang melarutkan

bekuan.

Komponen hemostasis :

1. Pembuluh

2. Trombosit

3. Kaskade factor koagulasi

4. Inhibitor koagulasi

5. Fibrinolisis

6. Sumbat hemostasis primer = pembentukan agregasi trombosit

7. Sumbat hemostasis sekunder = pembentukan fibrin

Fase Hemostasis :

1. Vasculer = Respon dari vaskuler/kapiler yaitu terjadinya konstraksi disertai dengan ekstra –vasasi

dari pembuluh darah.

2. Platelet = Akibat dari bertemu trombosit dengan permukaan kasar maka trombosit akan mengalami

adhesi dan agregasi.

3. Koagulasi = Terbentuknya sumbatan (pengaktifan tidak pembekuan)

Faktor Pembekuan darah :

Page 2: Materi Untuk SP

1. Fibrinogen

2. Prothombin

3. Faktor jaringan

4. Ion kalsium

5. Proaccelerine

6. Accelerine

7. Procconvertine

8. AHG (Hemofilia)

9. Crismast factor ( hemophilia)

10. Stuart factor

11. Plasma thromo plastin antecedent

12. Hagemen factor

13. Fibrin stabilizing factor (fibrinase)

Pemeriksaan Faal Hemostasis

1. Indikasi pemeriksaan =

• Persiapan operasi= pemeriksaan thrombosyt, pemeriksaan bledding time, pemeriksaan clotting

time, dan pemeriksaan plasma prothombin time.

• Diagnose penyakit perdarahan

• Monitoring

2. Anamnesis dan pemeriksaan fisik bertujuan untuk :

a. Mencari riwayat perdarahan abnormal.

b. Mencari kelainan yang mengganggu faal hemostasis. Misal : penyakit hati kronik.

c. Riwayat pemakaian obat.

d. Riwayat perdarahan dalam keluarganya.

Pemeriksaan Penyaringan :

• Darah lengkap => trombositnya

• Apusan darah tepi => leukositnya

• Bleeding time

masa perdarahan

biasanya untuk pemeriksaan fungsi kapiler dan untuk menguji trombosit.

Cara duke :

o tempat dipakai di cuping telinga.

o Cuping telinga ditusuk lancet.

o Yang di ukur adalah waktu antara pertama kali darah keluar sampai berhenti.

o Harga Normal : 1-3 menit.

Cara Ivy :

o Tempat yang dipakai dibagian polar dan lengan.

o Tekanan 40 mmhg tusuk daerah lengan dengan lancet.

Page 3: Materi Untuk SP

o Yang di ukur waktu pertama kali darah keluar sampai berhenti

o Harga Normal : 2-7 menit.

• Clotting time

Masa pembekuan darah.

Biasanya pada penderita hemophilia.

Cara modifikasi :

o Darah di ambil dari vena puncture masukkan dan 1 cc/ tabung dalam 3 tabung.

o Harga Normal : 6-12 menit.

• Penyaring sistim koagulasi

1. PT : mengukur VII, X, V, protrombin dan fibrinogen (INR)

2. aPTT : VII, IX, XI, XII dan unsur PT

TT : defisiensi fibrinogen dan hambatan thrombin

• Tes agregasi trombosit

• Euglobulin clot lysis time : memendek bila terjadi peningkatan aktivastor plasminogen.

Homeostasis dan Cara Tubuh Mempertahankannya

Sel-sel tubuh pada organisme multiseluler seperti manusia hanya akan bisa bertahan hidup bila cairan ekstrasel yang ada di sekeliling mereka memungkinkan kehidupan mereka. Komposisi kimiawi dan keadaan fisik lingkungan internal ini harus senantiasa dipelihara dalam batas-batas yang ketat. Setiap sel membutuhkan nutrisi dan oksigen, oleh karena itu bahan-bahan esensial ini harus terus tersedia dan dipasok. Demikian pula halnya dengan zat-zat sisa yang terus-menerus diproduksi, harus selalu dikeluarkan agar tidak mencapai ambang kadar toksik bagi lingkungan internal. Selain itu aspek lain semisal suhu dan pH harus senantiasa dijaga dalam kondisi konstan. Pemeliharaan lingkungan internal yang relatif stabil ini disebut homeostasis (homeo berarti “sama” dan stasis berarti “tetap”).

Fungsi-fungsi yang dilakukan oleh setiap sistem tubuh memberi kontribusi bagi homeostasis sehingga lingkungan internal di dalam tubuh ini dapat dipertahankan untuk kelangsungan hidup dan fungsi semua sel. Sel-sel sebaliknya membentuk sistem tubuh. Telah disebutkan sebelumnya bahwa lingkungan internal harus dijaga relatif stabil tidak berarti bahwa komposisi kimiawi, suhu, pH dan karakteristik lainnya sama sekali tidak berubah. Kenyataannya, baik faktor eksternal maupun internal senantiasa secara terus-menerus “mengancam” untuk mengganggu homeostasis. Bila suatu faktor mulai menggerakkan lingkungan internal menjauhi kondisi optimal, maka sistem-sistem tubuh akan mulai pula melakukan reaksi tandingan yang sesuai untuk memperkecil perubahan tersebut.

Page 4: Materi Untuk SP

Homeostasis bukanlah suatu keadaan kaku tetap, tetapi lebih bersifat stabil dinamik dimana perubahan-perubahan yang terjadi diminimalisir oleh respon-respon fisiologis kompensatorik. Dinamik di sini dimaksudkan bahwa setiap faktor yang diatur secara homeostasis ditandai oleh perubahan yang terus-menerus, sedangkan stabil menunjukkan bahwa perubahan-perubahan ini tidak menyimpang jauh dari tingkat konstan atau tetap. Fluktuasi-fluktuasi kecil di sekitar tingkat optimal untuk setiap faktor dalam lingkungan internal secara normal dijaga oleh suatu mekanisme yang diatur secara ketat, dalam batas-batas sempit yang memungkinkan berlangsungnya kehidupan.

Perlu diketahui bahwa sebagian mekanisme kompensasi sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya adalah respon segera sesaat setelah situasi yang menggeser suatu faktor dalam lingkungan internal menjauhi tingkat yang diinginkan, sementara sebagian lainnya adalah adaptasi jangka panjang yang berlangsung sebagai respons terhadap rangsapajanan berulang atau berkepanjangan ke situasi-situasi yang mengganggu homeostasis. Adaptasi jangka panjang membuat tubuh menjadi lebih efisien dalam menanggapi tantangan yang berulang dan terus-menerus.

 GANGGUAN HEMOSTASIS

Dalam bukunya, Kapita Selekta Hematology, A.V Hoffbrand et all menyebutkan bahwa gangguan hemostasis (perdarahan abnormal) dapat disebabkan oleh beberapa hal di bawah ini:

1. Kelainan vaskuler

Kelainan vaskuler adalah sekelompok kelompok keadaan heterogen, yang ditandaiu oleh mudah memar dan perdarahan spontan dari poembuluh darah kecil. Kelainan yang mendasari terletak pada pembuluh darah itu sendiri atau dalam jaringan ikat perivaskular. Pada keadaan dseperti ini, uji penyaring standart member hasil normal. Masa perdarahan normal, uji hemostasis lain juga normal. Kelainan vaskular ini terdapat dua jenis yakni herediter yang berupa Telangiektasia hemoragik herediter, serta kelainan jaringan ikat. Jenis yang lain adalah Defek vaskular didapat .

2. Trombositopenia

Trombositopenia didefinisikan sebagai jumlah trombosit kurang dari 100.000/mm3. Biasanya ditandai dengan purpura kulit spontan, perdarahan mukosa, dan perdarahan berkepanjangan setelah trauma. Beberapa penyebab trombositopenia antara lain: (1)Kegagalan produksi trombosit .Ini merupakan penyebab tersering trombositopenia yang biasanya juga merupakan bagian dari kegagalan sumsum

Page 5: Materi Untuk SP

tulang generalisata Penekanan megakarisit selektif dapat disebabkan oleh toksisitas obat atau infeksi virus. (2)Peningkatan destruksi trombosit, Hal ini dibagi menjadi beberapa jenis yakni: a.Trombositopenia imun,termasuk di dalamnya ITP, karena infeksi, purpura pascatranfusi, Trombositopenia imun karena diinduksi obat, b.Purpura trombositopenia trombotik c.Koagulasi intravaskular diseminata, (3)Distribusi trombosit abnormal, (4)Kehilangan akibat dilusi, yakni berupa transfuse masif darah simpan pada pasien dengan perdarahan.

3. Gangguan koagulasi

Bisa karena herediter maupun didapat, yang umumnya menggangu faktor-faktor koagulasi.

a.Herediter : hemofilia A dan hemofilia B

b.Didapat : defisiensi vitamin K dan penyakit hati

4. Gangguan fungsi trombosit

Dibagi menjadi dua jenis, yakni:

a.Didapat 1) karena obat anti trombosit seperti aspirin,2).hiperglobulinemia, 3).kelainan mieloproliferatif dan mielodisplastik , serta 4)Uremia.

b.Kelainan herediter 1) Trombastenia, 2)Sinsrom Bernard soulier, 3) Penyakit penyimpanan

Page 6: Materi Untuk SP

Definisi FibrinolisisKetika tubuh terluka dan cedera menyebabkan pendarahan, sangatpenting bahwa tubuh mampu untuk membendung aliran darah. Hanya jika pendarahan dihentikan, tubuh akan mampu bertahan dan itulahsebabnya koagulasi adalah proses penting dalam hemostasis, yang tidaklain adalah koagulasi diikuti dengan melarutkan gumpalan darah dankemudian memperbaiki jaringan yang terluka. Setelah dipulihkan dan jaringan diperbaiki, bekuan darah atau trombus harus disingkirkan dari jaringan yang cedera. Hal ini dicapai dengan jalur fibrinolisis.Fibrinolisis adalah mekanisme fisiologis yang bekerja secarakonstan dengan sistim pembekuan darah untuk menjamin lancarnyaaliran darah ke organ perifer atau jaringan tubuh.Ada sejumlah faktor yang dapat mempengaruhi fibrinolisis yaitu :a.UsiaProses fibrinolisis pada Anak dan dewasa lebih cepat daripada orangtua. Orang tua lebih sering terkena penyakit kronis, penurunanfungsi hati dapat mengganggu sintesis dari faktor pembekuandarah.b. MerokokMerokok dapat menaikkan fibrinogen darah, menambah agregrasitrombosit, menaikkan hematoknit dan viskositas darah .c. Aktivitas fisikPengaruh aktivitas fisik terhadap keseimbangan hemostasispertama kali diamati oleh John Hunter pada tahun 1794 dimana iamenemukan darah hewan yang tidak membeku setelah lari jarak jauh. 150 tahun kemudian dilakukan penelitian ilmuah oleh Bigss dkk pada tahun 1947 dimana ditemukan bahwa latihan fisikmemacu aktivitas fibrinolisis darah.Darah akan mengalami hiperkoagulasi (lebih encer) setelahseseorang mengadakan aktivitas fisik. Ini disebabkan meningkatnyaaktivitas 2 faktor yang dapat membuat darah lebih encer yaitu :koagulan faktor VIII dan APTT (Activated Partial Prothrombin Time).Untuk memacu hiperkoagulasi, faktor VIII harus meningkat banyak,sedangkan APTT harus mengalami pemendekan.

II.1 Definisi Fibrinolisis

Ketika tubuh terluka dan cedera menyebabkan pendarahan, sangat penting bahwa tubuh mampu untuk membendung aliran darah. Hanya jika pendarahan dihentikan, tubuh akan mampu bertahan dan itulahsebabnya koagulasi adalah proses penting dalam hemostasis, yang tidaklain adalah koagulasi diikuti dengan melarutkan gumpalan darah dankemudian memperbaiki jaringan yang terluka. Setelah dipulihkan dan jaringan diperbaiki, bekuan darah atau trombus harus disingkirkan dari jaringan yang cedera. Hal ini dicapai dengan jalur fibrinolisis.Fibrinolisis adalah mekanisme fisiologis yang bekerja secarakonstan dengan sistim pembekuan darah untuk menjamin lancarnyaaliran darah ke organ perifer atau jaringan tubuh.Ada sejumlah faktor yang dapat mempengaruhi fibrinolisis yaitu :

Page 7: Materi Untuk SP

a.     UsiaProses fibrinolisis pada Anak dan dewasa lebih cepat daripada orangtua. Orang tua lebih sering terkena penyakit kronis, penurunanfungsi hati dapat mengganggu sintesis dari faktor pembekuandarah.

b.     MerokokMerokok dapat menaikkan fibrinogen darah, menambah agregrasitrombosit, menaikkan hematoknit dan viskositas darah .

c.      Aktivitas fisikPengaruh aktivitas fisik terhadap keseimbangan hemostasispertama kali diamati oleh John Hunter pada tahun 1794 dimana iamenemukan darah hewan yang tidak membeku setelah lari jarak jauh. 150 tahun kemudian dilakukan penelitian ilmuah oleh Bigssdkk pada tahun 1947 dimana ditemukan bahwa latihan fisikmemacu aktivitas fibrinolisis darah. Darah akan mengalami hiperkoagulasi (lebih encer) setelahseseorang mengadakan aktivitas fisik. Ini disebabkan meningkatnyaaktivitas 2 faktor yang dapat membuat darah lebih encer yaitu :koagulan faktor VIII dan APTT (Activated Partial Prothrombin Time).Untuk memacu hiperkoagulasi, faktor VIII harus meningkat banyak,sedangkan APTT harus mengalami pemendekan.

II.2 Mekanisme  FibrinolisisSelain mekanisme pembekuan, terdapat pula sistem kontrol

utamadalam mengimbangi sistem koagulasi yaitu sistem atau mekanismefibrinolisis yang berperan menghancurkan fibrin secara enzimatik. Fibrinadalah protein tak larut yang dibentuk dari fibrinogen oleh kegiatanproteolitik trombin sewaktu pembekuan darah normal.Pada sistem fibrinolisis, komponen yang berperan terdiri dariplasminogen, aktivator plasminogen, dan inhibitor plasminogen.Plasminogen adalah suatu glikoprotein rantai tunggal dengan aminoterminal, glutamic  acid glutamic  acid yang mudah dipecah oleh proteolisis menjadi bentuk modifikasi dengan suatu terminal lysin e ,valin a tau methionin. Plasminogen adalah prekursor inaktif plasmin yangdikonversikan oleh kerja proteolitik enzim urokinase. Plasminogen disebut juga profibrinolisin. Plasminogen berisi motif struktur sekunder yangdikenal sebagai kringles, yang mengikat secara khusus untuk lisin danarginin residu pada fibrin (Ogen). Ketika dikonversi dari plasminogenmenjadi plasmin, berfungsi sebagai protease serin. Plasminogenmerupakan bentuk proenzim dari plasmin.Plasmin adalah suatu enzim proteolitik dengan spesifisitas yangtinggi terhadap fibrin dan dapat memecah fibrin, fibrinogen, F V dan FVIII, komplemen, hormon, serta protein lainnya.

Plasmin disebut juga fibrinolisin. Plasmin merupakan protease serin yang terutamabertanggungjawab atas proses penguraian fibrin dan fibrinogen, beradadalam sirkulasi darah dalam bentuk zimogen inaktif, yaitu plasminogen(90 kDa ), dan setiap plasmin dengan jumlah sedikit yang terbentukdalam fase cair dibawah kondisi fisiologik dengan cepat akan dihilangkanaktivitasnya oleh

Page 8: Materi Untuk SP

inhibitor plasmin yang kerjanya cepat, yakniantiplasmin- 2, unsur tersebut masih dalam keadaan aktif Aktivator plasminogen adalah zat yang dapat mengaktifkanplasminogen menjadi plasmin. Inhibitor plasminogen adalah substansi yang dapat menetralkanplasmin. Inhibitor plasmin disebut juga antiplasmin. Inhibitor plasminogenyang dapat mengontrol aktivitas plasmin meliputi: yE2- plasmin inhibitor (E2-antiplasmin), adalah inhibitor plasmin yang ereaksi cepat, dimana menghambat plasmin dengan segera denganmembentuk kompleks 1:1.yE1- proteinase inhibitor, juga dikenal sebagai E1-antitripsin atau E1-antiroteinase, juga menginaktifasi plasmin dan urokinase, tetapisebagai inhibitor tripsin relatif lemah. yE2-mak roglobulin yAntitrombin III (AT-III), adalah suatu protein plasma dengan BM58.000 dihasilkan di hepar, terdiri dari polipeptida rantai tunggaldengan 432 asam amino. AT-III menetralisasi/menghambat trombindengan membentuk kompleks stabil 1:1 antara satu residu arginindari AT-III dan active-siteserinedari trombin. Y Plasminoge n   activa tor   inhibitor -1( P  AI-1 ), adalah suatu protein plasma dengan BM 52.000, dihasilkan oleh berbagai sel, seperti sel-selendothelium, hepatosit, dan fibroblast. Konsentrasi didalam plasmasangat rendah (0.005 mg/dl) dan juga disimpan dalam a-granul trombosit. PAI-1 menghambat tissue plasminogenactivator (t-PA) danurokinase dengan membentuk suatu kompleks dengan enzim,dan PAI-1 berperan penting dalam pengaturan aktifitas sistim fibrinolisis.

Pada tempat jaringan yang rusak (tissue  injury), fibrinolisis dimulaidengan perubahan plasminogen menjadi plasmin. Plasmin mempunyaibanyak fungsi seperti degradasi dari fibrin, inaktifasi faktor V dan faktorVIII dan aktifasi dari metaloproteinase yang berperan penting dalamproses penyembuhan luka dan perbaikan jaringan (Tissue-remodeling). Aktivator-aktivator plasminogen memecah peptide dari plasminogendan membentuk plasmin rantai dua. Aktifasi menjadi plasmin dapat terjadi melalui tiga jalur yaitu : 1. Jalur intrinsik, melibatkan aktifasi dari proaktifator sirkulasi melaluifaktor XIIa dan kalikrein, yang aktivatornya berasal dari plasma(dalam darah). 2. Jalur ekstrinsik, dimana aktivator-aktivator dilepaskan ke aliran darahdari jaringan yang rusak, endotel, sel-sel atau dinding pembuluhdarah ( semua aktifator juga protease). 3. Jalur eksogen, dimana plasminogen diaktifasi dengan aktivator yangberasal dari luar tubuh seperti streptokinase (bakteri) yang dibentukoleh Streptokokkus-hemoliticus dan urokinase (urin).

Dalam keadaan fisiologik, aktifasi plasminogen terutama oleh tissue plasminogen activator (t-P A) yang disintesis dan dilepas dari sel-selendotelium pembuluh darah dalam respons terhadap trombin dan pada

Page 9: Materi Untuk SP

kerusakan sel. Aktivator plasminogen jaringan (alteplase, t-PA)merupakan protease serin yang dilepaskan kedalam sirkulasi dari endotelvaskuler dalam keadaan luka atau stres dan mempunyai sifat katalitik ±inaktif kecuali bila terikat dengan fibrin. Setelah terikat dengan fibrin t-PAmemecah plasminogen dalam bekuan untuk menghasilkan plasmin sertaselanjutnya plasmin mencernakan fibrin hingga terbentuk produkpenguraian yang bersifat dapat larut dan dengan demikian melarutkanbekuan tesebut.

 Setelah distimulasi t-PA release oleh exercise, statis,atau desmopressin(DDAVP) , masa paruhnya dalam sirkulasi sangatpendek ( sekitar 5 menit), berhubungan dengan inhibisi oleh PAI-1 dan clearance dihati. Aktivator lain,urokinase-type plasminogen avtivator (u-P A) , diproduksi diginjal dan ditemukan terutama dalam urine. Akan tetapisejumlah kecil prourokinase plasma atau single-chainu-P A (scuP A) dapat diubah menjadi bentuk aktif melalui sistim kontak oleh kallikrein.Prourokinase merupakan prekusor zat aktivator plasminogen, yaitu urokinase, yang tidak memperlihatkan derajat selektifitas tinggi yangsama dengan fibrin. Urokinase yang disekresikan oleh sel epitel tertentuyang melapisi saluran ekskretorik (misalnya tobulus ginjal) kemungkinanterlibat dalam proses penghancuran (lisis) setiap fibrin yang tertimbundidalam saluran tersebut.Aktivator plasminogen yang berasal dari ketiga jalur intrinsik,ekstrinsik, dan eksogen, mengaktivasi plasminogen bebas (dalam darah)atau plasminogen terikat (dalam bekuan) menjadi plamin bebas (dalamdarah) dan plasmin terikat (dalam bekuan).Proses fibrinolitik diatur pada tiap-tiap tahap enzimatik olehinhibitor-inhibitor protease spesifik. Aktifitas plasminogen diatur olehinhibitor-inhibitor plasmin seperti E2-antiplasmin,  E2- makroglobulin, dan juga oleh plasminogen activator inhibitor 1( P AI -1 ),yang berupa kan inhibitor fisiologi dari t-PA dan u-PA.Plasmin mempunyai fibrinogen dan fibrin sebagai substratutamanya yang terpenting untuk produksi fragmen-fragmen spesifik yangsecara kolektif disebut fibrinogen-fibrin d egradation product (FDP  )  ,yangterdiri dari fragmen X, Y, D, E. Fragmen D hasil pemecahan fibrin berupadimer sehingga disebut µD Dimer¶. Plasmin juga memecah faktor V danfaktor VIII:C. Ledakan fibrinolisis dihambat oleh inhibitor poten E2- antiplasmin dan olehE2-makroglobulin.Plasmin bebas yang beredar dalam darah segera di inaktifkan  olehE2- antiplasmin,  sehingga pada keadaan normal di dalam darah tidakakan dijumpai plasmin bebas. Sedangkan plasmin yang terikat fibrin dalam plug hemostasis lokal terlindungi dari

Page 10: Materi Untuk SP

E2- antiplasmin dan dapat memecah fibrin menjadi FDP.  Bila plasmin bebas yang terbentuk berlebihan sehingga melampaui kapasitas antiplasmin, maka plasmin bebas tersebut dapat menghancurkan fibrinogen, F V, F VIII, dan proteinlain. Penghancuran fibrinogen (fibrinogenolisis) juga menghasilkan fragmen X, Y, D, E (FDP), tetapi fragmen D hasil pemecahan fibrinogentersebut berupa monomer bukan dimer. Inhibitor dari aktivatorplasminogen juga memegang peranan penting dalam mengatur fibrinolisisdan membatasinya pada bagian luka.Proses fibrinolisis yang berlangsung melalui aktivasi plasminogendan plasmin terikat fibrin dalam bekuan adalah proses fibrinolisis fisiologis(Fibrinolisis Sekunder). Sedangkan proses fibrinogenolisis akibat aktivasiplasmin bebas yang beredar dalam darah adalah patologis (FibrinolisiPrimer).

Sedikit preview tentang proses fibrinolisis dan pembekuan darah. Kinerja ini dimainkan oleh trombosit , sel darah merah (bakalan jadi thrombus) dan 13 faktor pembekuan darah. Tahapannya adalah adhesi, pelepasan, agregasi, dan fusi (dah mudeng kan??). VWF(von willebrand factor) itu disintesis di dalam sel plasma dan megakariosit, fungsinya pengikat faktor VIII biar stabil.

Von willebrand disease

Berupa kelainan familial berupa pendarahan karena terganggunya fungsi willebrand factor. willebrand factor memiliki dua fungsi, yaitu sebagai pembawa factor VIII (berperan sebagai antihemophilic) dan memiliki peran dalam adhesi trombosit (pelekat antar trombosit agar dapat menutup bagian dinding yang rusak). Penyakit ini dapat bersifat familial atau menurun. Terdapat beberapa tipe. Tipe 1 yaitu defek pada kuantitatif, tipe 2 secara kualitatif, tipe 3 baik secara kualitatif maupun kuantitatif , tipe 2A, tipe 2B, tipe 2M, dan tipe 2N. Tipe 2 dan 3 tuh diturunkannya bersifat autosomal resesif, sedangkan yang lainnya bersifat dominan autosomal. Gejala willebrand disease, jelas pendarahan tidak mau berhenti pada luka, gejala pendarahannya mirip dengan hemofili. Trus Bedanya?bedanya tuh Pemeriksaan laboratorium, menunjukan penurunan tidak hanya kadar factor VIII saja, tetapi juga disertai vwf juga.Terapi yang digunakan tu obat desmopresin (DDAVP) yang fungsinya berperan dalam pelepasan vwf dari dalam tempat penyimpanan, kriopresipitat yang merupakan preparat pekat factor VIII, Desmopresin asetat (arginin vasopressin) dan Danazol (pelemah androgen)yang berperan dalam peningkatan aktifitas factor VIII.

DIC (Disseminated Intravasculer Coagulation /Koagulasi intravaskuler yang menyebar)

Pokoke nek ini tuh bukan semacam penyakit, tapi kayak kejadian patologis akibat suatu sebab/ sindrom aja. DIC memiliki kelainan koagulasi yang tidak terkontrol seperti masuknya zat atau aktifitas prokoagulan (pemicu koagulasi seperti tromboplastin) ke dalam sirkulasi darah sehingga bisa mengakibatkan pembentukan thrombus pada vaskuler2 tubuh, yang nantinya akan menyumbat pembuluh2 hingga mengakibatkan nekrosis. Penggunaan banyak fibrin jugag dapat mengganggu polimerisasi fibrin dan fungsi trombosit hingga mengakibatkan pendarahan difus.Gejalanya ya adanya thrombus dalam banyak macam pembuluh organ, nekrosis jaringan, pendarahan membran mukosa, kadang dengan petekie dan ekimosis, manifestasi lainnya berupa oligouria atau anuria, kejang dan koma, nyeri abdomen, nyeri punggung, dipnea, dan sianosis.Terapinya tuh pake heparin yang berfungsi sebagai antikoagulan, kata di buku sylvia sih heparin dosis rendah yang

Page 11: Materi Untuk SP

telah berhasil, trus ada aspirin yang fungsinya menghambat sintesis tromboksan A2(pemacu trombogenesis), dan ada diet asam eikosapentanoat (mirip protasiklin, suatu zat antiagregasi).