Amaratus Sp
-
Upload
budiarto-heru-sayogo -
Category
Documents
-
view
513 -
download
2
Transcript of Amaratus Sp
Amaratus sp. ( BAYAM )
Disusun oleh:
Budiarto Heru Sayogo
Reaneeta Safitrie
Rhodiyah
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2011
BAB I
PENDAHULUAN
A. TINJAUAN PUSTAKA
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Hamamelidae
Ordo : Caryophyllales
Famili : Amaranthaceae
Genus : Amaranthus
Spesies : Amaranthus sp.
Deskripsi
Bayam (Amaranthus sp.) merupakan tumbuhan yang biasa ditanam untuk
dikonsumsi daunnya sebagai sayuran hijau. Tumbuhan ini berasal dari Amerika tropik
namun sekarang tersebar ke seluruh dunia. Tumbuhan ini dikenal sebagai sayuran
sumber zat besi yang penting. Bayam sebagai sayur hanya umum dikenal di Asia
Timur dan Asia Tenggara, sehingga disebut dalam bahasa Inggris sebagai Chinese
amaranth. Di Indonesia dan Malaysia, bayam sering disalahartikan menjadi "spinach"
dalam bahasa Inggris (mungkin sebagai akibat penerjemahan yang dalam film kartun
Popeye), padahal nama itu mengacu ke jenis sayuran daun lain - lihat Bayam
(Spinacia).
Di tingkat konsumen, dikenal dua macam bayam sayur: bayam petik dan
bayam cabut. Bayam petik berdaun lebar dan tumbuh tegak besar (hingga dua meter)
dan daun mudanya dimakan terutama sebagai lalapan (misalnya pada pecel, gado-
gado), urap, serta digoreng setelah dibalur tepung. Daun bayam cabut berukuran lebih
kecil dan ditanam untuk waktu singkat (paling lama 25 hari), lebih cocok untuk dibuat
sup encer seperti sayur bayam dan sayur bobor. Bayam petik biasanya berasal dari
jenis A. hybridus (bayam kakap) dan bayam cabut terutama diambil dari A. tricolor.
Jenis-jenis lainnya yang juga dimanfaatkan adalah A. spinosus (bayam duri) dan A.
blitum (bayam kotok).
Kandungan besi pada bayam relatif lebih tinggi daripada sayuran daun lain
(besi merupakan penyusun sitokrom, protein yang terlibat dalam fotosintesis)
sehingga berguna bagi penderita anemia.
Bayam mengandung zat besi yang berupa Fe2+ (ferro), jikalau bayam terlalu
lama berinteraksi dengan O2 (Oksigen), maka kandungan Fe2+ pada bayam akan
teroksidasi menjadi Fe3+ (ferri). Meski sama-sama zat besi, yang bermanfaat untuk
manusia adalah ferro, lain halnya dengan ferri yang bersifat racun. Jadi jangan sekali-
sekali untuk memanaskan sayur bayam yang sudah melalui proses pemasakkan dalam
bentuk makanan.
Alangkah baiknya juga, kita harus segera mengkonsumsi bayam sesaat sudah
diolah, lebih baik hindari juga mengkonsumsi bayam yang sudah lebih dari 5 jam di
atas meja makan, karena selain mengandung zat ferri yang tadi disebutkan di atas,
bayam tersebut juga dapat mengandung zat nitrat (NO3) yang jika teroksidasi dengan
udara juga akan menjadi NO2 (nitrit) yang bersifat senyawa tidak berwarna, tidak
berbau dan bersifat racun.
Dalam proses penyimpanan di lemari es pun harus diperhatikan, karena
semakin lama bayam disimpan di dalam lemari es, senyawa nitrit pun akan terus
meningkat kadarnya.
Efek racun pada nitrit menimbulkan reaksi dengan zat besi dalam sel darah
merah tepatnya di hemoglobin. Ikatan nitrit dengan hemoglobin disebut
Methemoglobin yang mengakibatkan hemoglobin tidak mampu mengikat oksigen.
Jika jumlah methemoglobin mencapai lebih dari 15% dari total hemoglobin, makan
akan terjadi Sianosis yang artinya keadaan dimana seluruh jaringan tubuh manusia
kekurangan oksigen.
Secara umum, bayam dapat meningkatkan kinerja ginjal & melancarkan
pencernaan. Daun bayam digunakan untuk membersihkan darah sehabis bersalin,
memperkuat akar rambut serta mengobati tekanan darah rendah, kurang darah
(anemia) dan gagal ginjal.
Selain itu, sayur bayam memiliki khasiat untuk mencegah hilangnya
pengelihatan akibat usia yang menua (macular degeneration), penyakit kanker,katarak
dan bayi lahir cacat. Bayam adalah sumber lutein dan folate yang hebat, yang
membantu mencegah penyakit jantung & bayi yang lahir cacat.
Kandungan folic acid yang ada di bayam juga mampu melindungi otot jantung
dari meningkatnya kadar glukosa yang mudah larut dan mengandung B9. Vitamin ini
biasanya menjadi suplemen bagi perempuan yang mengandung untuk melindungi
bayi dari cacat pada bagian syaraf.
Manfaat Bayam lainnya, mengurangi pembentukan batu empedu sebab bayam
kaya magnesium di samping ikan, kacang almon kering, alpukat, pisang, kismis.
Sayur bayam juga memberikan zat besi pencegah anemia namun zat besi di dalam
bayam tidak mudah diserap.
B. TUJUAN PENGAMATAN
Untuk mengetahui perkembangan bayam mulai dari biji hingga berbuah
kembali dan mengetahui waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan buah.
BAB II
ISI
A. TEMPAT PENGAMATAN
Tempat untuk mengamati mengambil 2 ( dua ) lokasi yaitu Green House yang terletak
di halaman belakang gedung MIPA dan halaman rumah dari salah satu anggota yang
terletak di daerah Kalideres, Jakarta Barat
B. WAKTU PENGAMATAN
Dimulai pada tanggal 18 Februari 2011 Waktu yang diambil adalah 16 Minggu dan
pengamatan pada pukul 07.30 dan 15.00 WIB
C. ALAT DAN BAHAN
Alat : Pot, alat tulis, kamera dan penggaris
Bahan : Pupuk, dan benih / biji Amaranthus sp.
D. CARA KERJA
Pada saat penanaman :
1. Siapkan pot 4 buah
2. Masukkan setengah dari pot tanah yang dicampur dengan bebatuan
3. Masukkan secukupnya benih / biji Amaranthus sp.
4. Tutup dengan pupuk
5. Siram setiap hari di pagi hari dan sore hari
Pada saat pengamatan
1. Perhatikan pot 1, 2, 3, 4
2. Lihat perkembangan yang terjadi pada masing – masing pot
3. Hitung perkembangan ( bila terjadi perkembsangan )
4. Catat ke dalam kertas laporan
E. TABEL PENGAMATAN
Minggu Ke - Pot 1 Pot 2 Pot 3 Pot 4
1 X X X
2 X X
3 X X X
4 X X X X
5 X X X X
6 X X X X
7 X X
8 X X
9 X X
10 X X
11 X X
12 X X
13 X X
14 X X
15 X X
16 X X
Ket :
X = tidak tumbuh
F. ANALISA HASIL PENGAMATAN
a. Minggu 1
Pada minggu pertama setelah penanaman, pot 1, 3, dan 4 tidak mengalami
perkembangan, sedangkan pot 2 mengalami perkembangan yaitu sudah mulai
menampakan daun dan batang. Deskripsi : tulang daun menjari, bentuk bulat
telur terbalik, pangkal daun tumpul, tepi daun rata, permukaan daun licin
mengkilat, warna daun hijau, ujung daun membulat, daging daun tipis lunak.
Tinggi tanaman 1 cm
b. Minggu 2
Pada minggu kedua setelah penanaman, pot 1 mulai berkembang dengan
mengeluarkan batang sepanjang 0,5 cm dengan 2 helai daun namun belum
terlihat bentuk tulang daun dan lainnya. Sementara pada pot dua
mengeluarkan 2 helaian daun lagi sehingga total 4 helaian daun dan 2 helaian
daun yang sudah terlebih dulu ada mulai membesar. Tinggi tanaman pada pot
dua mencapai 2 cm, sementara untuk pot 3 dan 4 tidak menunjukkan
perkembangan.
c. Minggu 3
Pada minggu ini hambatan mulai terjadi, hal ini terjadi pada pot 1 yang
terkena hama sehingga tanaman habis. Namun untuk pot 2 tidak mengalami
perkembangan secara daun hanya secara tinggi dan batang, tinggi pada pot 2
mencapai 3,5 cm dan terdapat 1 tanaman yang tumbuh yang tingginya
mencapai 3 cm. dan pada batang terdapat bulu – bulu yang halus
d. Minggu 4
Minggu ini menjadi minggu yang berat, dikarenakan tanaman layu akibat
panas yang terik dan kurangnya pemberian air sehingga tanaman layu dan
untuk sementara tidak ada perkembangan
e. Minggu 5
Minggu ini seperti minggu ke 4 tidak ada perubahan, malah tanaman semakin
layu akibat tanah yang kering.
f. Minggu 6
Tanaman habis dikarenakan layu, hal ini menyebabkan kami memutuskan
untuk mengulang kembali
g. Minggu 7 ( Minggu ke 1 setelah mengulang )
Setelah memutuskan untuk menanam kembali, seluruh pot belum
menunjukkan perkembangan
h. Minggu 8 ( Minggu ke 2 setelah mengulang )
Pada minggu ini pada pot 1 tanaman mulai menunjukkan perkembangan yang
sama dengan minggu pertama namun tinggi tanaman lebih panjang yaitu 4 cm
dan pada pot 2 tinggi sepanjang 2 cm
i. Minggu 9 ( Minggu ke 3 setelah mengulang )
Pada pot 1 mulai tumbuh banyak daun di bagian bawah batang, dan tinggi
pada pot ini mencapai 10 cm. Dan pada pot 2 belum berubah hanya tinggi
mencapai 5 cm
j. Minggu 10 ( Minggu ke 4 setelah mengulang )
Pada pot 1 terjadi pertumbuhan yang sangat signifikan tinggi tanaman
mencapai 25 cm. dan mulai menunjukkan akan berbuah dengan mengeluarkan
seperti buah kecil pada bagian atas tanaman. Pada pot 2 tanaman bertambah
tingginya sebanyak 5 cm mencapai 10 cm dan mulai mengeluarkan daun –
daun kecil pada bagian bawah tanaman
k. Minggu 11 ( Minggu ke 5 setelah mengulang )
Pada pot 1 tinggi tanaman sudah mencapai 30 cm dan mulai mengeluarkan
banyak seperti buah pada bagian atas hingga menengah. Pada minggu ini
sudah terjadi penebalan batang, sehingga batang agak tebal dan keras namun
masih berwarna hijau. Dan pada pot 2 hanya terjadi perubahan tinggi menjadi
13 cm.
l. Minggu 12 ( Minggu ke 6 setelah mengulang )
Tinggi pada pot 1 terus menambah menjadi 40 cm dan pada bagian yang
seperti buah mulai membesar dan memanjang namun arah tumbuh batang
mulai membengkok ke arah kiri. Pada pot 2 arah tumbuh batang tegak dan
tinggi mulai mencapai 17 cm
m. Minggu 13 ( Minggu ke 7 setelah mengulang )
Pada pot 1 terdapat daun yang sudah tergerogoti oleh hama hingga terpotong
namun mulai tumbuh lagi pada bagian bawah batang. Dan tinggi mencapai 52
cm dan seperti buah mulai berisi karena sudah merunduk. Dan pada pot 2
belum menunjukkan bagian seperti buah dan tingginya mencapai 22 cm
n. Minggu 14 ( Minggu ke 8 setelah mengulang )
Pada pot 1 tanaman tidak menunjukkan pertambahan jumlah daun hanya
tinggi yang mencapai 61 cm dan seperti buah mulai merunduk semua. Pada
bagian bawah batang terdapat bercak putih – putih dan arah tumbuh batang
makin ke kiri. Dan pada pot 2 tinggi tanaman mencapai 28 cm
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pada penelitian ini dapat diambil kesimpulan yaitu bahwa tempat, perantaran dan
intensitas pengairan menjadi factor yang sangat penting. Karena pada saat mengulang
lokasi berpindah dari Jakarta timur menuju ke barat. Dan ketika lokasi berpindah
terjadi pertumbuhan yang sangat signifikan. Dan perawatan yang baik membuat
penelitian ini menjadi lebih baik.
B. SARAN
Sebaiknya kalau menanam sesuatu haruslah diperhatikan baik – baik sehingga dapat
menghasilkan sesuatu yang baik
C. DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Bayam
http://www.plantamor.com/index.php?plant=1515
http://www.sendokgarpu.com/tips/manfaat-dan-bahaya-bayam/618/
LAMPIRAN