Materi uas ppi uii

6
SOAL SATU i. Awal Perkembangan Islam di Andalusia! Sebelum menaklukkan Spanyol, umat Islam terlebih dahulu menguasai Afrika Utara dan menjadikannya sebagai salah satu provinsi dari Dinasti Bani Umayah. Dan Al Walid menunjuk Musa bin nashir sebagai amir untuk wilayah Afrika Utara dan Barat yang berkedudukan di Qairawan. Ekspansi umat Islam ke Spanyol terjadi pada masa Al-Walid menjabat khalifah. Al- Walid mengizinkan gubernurnya Musa bin Nushair untuk mengirimkan pasukan militer ke Spanyol. Hal ini dikarenakan Musa Ibnu Nushair menerima delegasi yang datang dari kota Ceuta yang terdiri dari Pangeran Yulian dan keluarga raja Witiza yang memerintah Spanyol. Maksud kedatangan mereka ke Qairawan adalah untuk memintabantuan Amir Musa Ibnu Nushair guna menyerang dan menjatuhkan raja Visigoth di Spanyol bernama Roderck yang berkedudukan di Toledo. Pada awalnya Musa bin Nushair mengutus Tharif bin Malik untuk memimpin pasukan ekspedisi yang bertujuan menjajagi daerah-daerah sasaran. Kemudian Musa bin Nushair menugaskan Tariq bin Ziyad untuk memimpin pasukan tentara berlayar melalui Laut Tengah menuju daratan Spanyol dan berhasil mendarat di sebuah bukit yang kemudian dinamakan Gibraltar. Ketika Roderick mengetahui bahwa Thariq dengan pasukannya telah memasuki negeri Spanyol, ia mengumpulkan pasukan tentaranya dan kedua pasukan bertemu di danau Janda dekat mulut sungai Barbate. Dan pada pertempuran ini dimenangkan oleh pasukan Thariq. Setelah Spanyol dan kota-kota yang pentingnya jatuh ke tangan umat Islam, sejak saat itu secara politik Spanyol berada di bawah kekuasaan Khalifah Bani Umayah. Kekuasaan Islam terus berkembang hingga pada tahun 719 M. Hanya daerah Galicia, Basque dan Asturias yang tidak tunduk kepada kekuasaan Islam. Setelah itu, pasukan Islam menyeberangi Pirenia untuk menaklukkan Perancis, namun berhasil dihentikan oleh kaum Frank dalam pertempuran Tours (732 M). Daerah yang dikuasai Muslim Umayyah ini disebut provinsi Al-Andalus, terdiri dari Spanyol, Portugal dan Perancis bagian selatan yang disebut sekarang. Tokoh Islam yang membawa Islam ke Barat ! Thariq bin Ziyad, seorang panglima perang dari suku Barbar di Afrika. Pertemuan dengan dakwah Islam membawanya ke medan perang, menghabiskan hidup bersama jihad fisabilillah. Dengan kecemerlangannya sebagai komandan perang ia berhasil menaklukan andalusia. Thariq berhasil mengalahkah penguasa yang lalim di andalusia dengan pasukan yang jumlahnya berkali lipat dari jumlah passukannya.

Transcript of Materi uas ppi uii

Page 1: Materi uas ppi uii

SOAL SATU

i. Awal Perkembangan Islam di Andalusia!

Sebelum menaklukkan Spanyol, umat Islam terlebih dahulu menguasai Afrika Utara dan

menjadikannya sebagai salah satu provinsi dari Dinasti Bani Umayah. Dan Al Walid menunjuk

Musa bin nashir sebagai amir untuk wilayah Afrika Utara dan Barat yang berkedudukan di

Qairawan.

Ekspansi umat Islam ke Spanyol terjadi pada masa Al-Walid menjabat khalifah. Al-

Walid mengizinkan gubernurnya Musa bin Nushair untuk mengirimkan pasukan militer ke

Spanyol. Hal ini dikarenakan Musa Ibnu Nushair menerima delegasi yang datang dari kota Ceuta

yang terdiri dari Pangeran Yulian dan keluarga raja Witiza yang memerintah Spanyol. Maksud

kedatangan mereka ke Qairawan adalah untuk memintabantuan Amir Musa Ibnu Nushair guna

menyerang dan menjatuhkan raja Visigoth di Spanyol bernama Roderck yang berkedudukan di

Toledo.

Pada awalnya Musa bin Nushair mengutus Tharif bin Malik untuk memimpin pasukan

ekspedisi yang bertujuan menjajagi daerah-daerah sasaran. Kemudian Musa bin Nushair

menugaskan Tariq bin Ziyad untuk memimpin pasukan tentara berlayar melalui Laut Tengah

menuju daratan Spanyol dan berhasil mendarat di sebuah bukit yang kemudian dinamakan

Gibraltar.

Ketika Roderick mengetahui bahwa Thariq dengan pasukannya telah memasuki

negeri Spanyol, ia mengumpulkan pasukan tentaranya dan kedua pasukan bertemu di danau

Janda dekat mulut sungai Barbate. Dan pada pertempuran ini dimenangkan oleh pasukan Thariq.

Setelah Spanyol dan kota-kota yang pentingnya jatuh ke tangan umat Islam, sejak saat itu secara

politik Spanyol berada di bawah kekuasaan Khalifah Bani Umayah.

Kekuasaan Islam terus berkembang hingga pada tahun 719 M. Hanya daerah Galicia,

Basque dan Asturias yang tidak tunduk kepada kekuasaan Islam. Setelah itu, pasukan Islam

menyeberangi Pirenia untuk menaklukkan Perancis, namun berhasil dihentikan oleh kaum Frank

dalam pertempuran Tours (732 M). Daerah yang dikuasai Muslim Umayyah ini disebut provinsi

Al-Andalus, terdiri dari Spanyol, Portugal dan Perancis bagian selatan yang disebut sekarang.

Tokoh Islam yang membawa Islam ke Barat !

Thariq bin Ziyad, seorang panglima perang dari suku Barbar di Afrika. Pertemuan

dengan dakwah Islam membawanya ke medan perang, menghabiskan hidup bersama jihad

fisabilillah. Dengan kecemerlangannya sebagai komandan perang ia berhasil menaklukan

andalusia. Thariq berhasil mengalahkah penguasa yang lalim di andalusia dengan pasukan yang

jumlahnya berkali lipat dari jumlah passukannya.

Page 2: Materi uas ppi uii

Keberhasilan Thariq bin Ziyad memasuki Andalusia membuat peta perjalanan sejarah baru bagi

kekuasaan Islam. Sebab, satu persatu wilayah yang dilewatinya dapat dengan mudah jatuh ke

tangannya, seperti kota Cordova, Granada, dan Toledo. Sehingga Islam dapat tersebar dan

menjadi agama panutan bagi penduduknya, walaupun tidak semua penduduk Andalusia masuk

Islam. Tidak hanya itu, Islam menjadi sebuah agama yang mampu memberikan motifasi para

pemeluknya untuk mengembangkan diri dalam berbagai bidang kehidupan sosial, politik,

ekonomi, budaya, dan sebagainya. Andalusia pun mencapai kejayaan pada masa pemerintahan

Islam.

Penguasa Muslim di Andalusia yang paling menonjol dalam segi Ilmu pengetahuan !

Pada masa pemerintahan Abdurrahman III, ketertiban dan kemakmuran meliputi seluruh

imperium. Organisasi polisinya juga sempurna sehingga orang-orang asing atau para pedagang

dapat bepergian ke daerah-daerah yang paling sukar dicapai tanpa sedikit pun takut akan

mendapatkan penganiayaan atau bahaya. Untuk menyampaikan laporan dengan cepat, kuda-kuda

penyambung ditempatkan di berbagai pos.

Berbagai fasilitas umum dibiayai dengan uang negara. Rumah-rumah sakit dan rumah-

rumah peristirahatan untuk orang miskin dibangun. Sekolah-sekolah, perguruan tinggi-

pergururan tinggi, serta perpustakaan terdapat di mana-mana di seluruh negeri. Perdagangan dan

industri, kesenian dan ilmu pengetahuan juga didorong dan dikembangkan.

Sepertiga dari pendapatan negara setiap tahun dibelanjakan untuk memajukan pendidikan

dan kebudayaan. Para astronom seperti Ahmad bin Nasar, para filsuf seperti Ibnu Masarrah, dan

para dokter seperti Said dan Yahya bin Isyak, muncul dan berkembang pada masa pemerintahan

Abdurrahman III.

Banyak karya orang Yunani yang diterjemahkan ke dalam bahasa Arab. Dekat Cordoba,

ia juga membangun sebuah istana yang indah, Az-Zahra, yang dianggap sebagai suatu keajaiban

kesenian Islam. Istana kerajaan ini memiliki 400 kamar yang konon dapat menampung ribuan

budak dan pegawai. Istana Az-Zahra terbuat dari pualam putih yang didatangkan dari Nurmidia

dan Carthago. Ia juga menerangi sebuah jalan Cordoba sepanjang 16 kilometer dengan cahaya

yang begitu terang. Padahal, jalan-jalan yang bagus di Inggris dan Prancis pada saat itu masih

langka.

Dengan seluruh pencapaiannya, dapatlah dikatakan bahwa masa pemerintahannya merupakan

masa keemasan Andalusia (Spanyol).

Page 3: Materi uas ppi uii

SOAL DUA

Awal Islamisasi di India !

Awal Islamisasi di India ( Sind ) adalah ketika Hajjaj bin Yusuf mengutus Ibn Qasim ke

wilayah Sind. Pada awal Qasim dan pasukannya sampai di India, kondisi di India pada saat itu

sangat kacau. Diantara Elit penguasa terjadi perebutan kekuasaan yang menyebabkan

ketidakstabilan politik. Sementara dalam keadaan sosial, banyak terjadi pertentangan antar

agama, tekanan golongan atas dan kurang perhatiannya penguasa dengan rakyatnya. Hal ini

menyebabkan rakyat sind pada saat itu sangat menderita. Dan mereka sangat mengharapkan

adanya kekuatan dari luar yang bisa membantu mereka atas penindasan yang terjadi. Dan pada

saat itu islam datang dengan harapan baru pada kehidupan mereka. Sehingga mereka mendukung

invasi islam yang dipimpin oleh Ibn Qasim.

Dalam kepemimpinannya, Qasim meletakkan dasar-dasar bermasyarakat yang baik dan

harmonis. Dia mengatur sistem pertahanan, pertanian, administrasi pajak, pembangunan

hubungan antar agama, serta memberi penghargaan kepada tokoh-tokoh lokal yang dianggap

berpengaruh dan membangun administrasi lokal. Semua yang dilakukan tersebut berlatarkan

semangat persaudaraan, toleransi dan persamaan hak. Sehingga, karena keberhasilannya dalam

memainkan peran sebagai pemimpin militer maupun daerah maka banyak kalangan yang meniru

perilaku dan kebijkan- kebijakan yang diambilnya bahkan banyak pihak yang memeluk islam.

Dan sejak saat itulah Sind masuk kewilayah Islam karena Islam sudah masuk dan berkembang di

India.

Perjalanan Gerakan Bhakti yang puncaknya pada masa Mughol !

Gerakan Bhakti (Bhakti Movement) umumnya dapat dikelompokan menjadi dua,

yaitu: pertama, gerakan yang semata-mata hanya berdasarkan pada ajaran agama Hindu dan

social . Dan kedua, adalah gerakan yang mendasarkan pada ajaran agama yang terkena pengaruh

Islam, Gerakan Bhakti (bhakti movement) yang muncul pada zaman ini menekankan ajaraan

mereka pada keamanan hak dan kedudukan dalam masyarakat (Manusa Pada) dan memegang

teguh keyakinan bahwa martabat manusia tergantung pada tindakan mereka, bukan karena

kelahirannya.

Page 4: Materi uas ppi uii

SOAL TIGA

Kebijaksanaan Umar bin Khatab di Sawad !

Kebijakan yang paling fenomenal adalah kebijakan fiskal di sektor perpajakan tentang

pertanahan dan pertahanan, atau sering kali juga dikenal dengan kebijakan Umar di sawad (tanah

subur). Umar memutuskan untuk tidak mengambil alih tanah taklukan, namun justru diberikan

pengelolaan sepenuhnya kepada pemiliknya, namun diwajibkan membayar pajak (kharaj)

sebesar 50 persen dari hasil panen.

Ada beberapa alasan kebijakan ini lebih disukai oleh Umar, antara lain : andaikata tanah

taklukan itu diambil alih oleh negara, maka secara otomatis para pasukan (tentara) Islam yang

akan mengelolanya, padahal menurut Umar, para tentara bukanlah ahli bercocok tanam, selain

kualitas pertanian akan menurun, juga akan berdampak pada rendahnya produktivitas. Selain itu,

pendapatan negara melalui pajak akan jauh menurun, mengingat pajak (kharaj) bagi non-musim

sebesar 50% dan pajak (ushr) bagi bagi muslim hanya 10 % saja. Di samping itu, hal yang sangat

dipertimbangkan oleh Umar adalah kekhawatiran akan adanya gelombang pemberontakan,

sebagai dampak pengangguran dan kemiskinan. Sehingga pada gilirannya akan memberikan

angin negatif tersendiri bagi keamanan dan keutuhan negara.

Dan untuk menanggung nasib para tentara, maka pada zaman Umarlah awal mula ditetapkan gaji

tetap bagi para tentara, selain sebagai tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup, juga agar terjaga

motivasi para tentara dalam membela negara.

ii. Pembaruan Ekonomi Ghazan Khan!

Warisan pemerintahan sebelumnya, benar-benar menghantarkan negara ( Dinasti Ilkhan) pada

gerbang kehancuran. Ketika itu tidak ada laporan secara detail tentang pemasukan dan

pengeluaran negara, sehingga menjadi ladang para penjabat berlomba-lomba untuk memperkaya

diri sendiri. Buruknya manajemen finansial ini menyebabkan kas negara hampir kosong dan

pembayaran gaji tetap para pegawai dan tentara tidak tepat waktu, bahkan sampai berbulan-bulan

lamanya. Selain itu, masalah pemerasan pajak yang berlebihan oleh dinas pajak masih

mengancam kesejahteraan rakyat kecil, terutama para petani.

Setelah memahami akar persoalan di atas, maka Ghazan sebagai seorang pemimpin, langkah

awal dalam mengatasinya adalah dengan memberikan hukuman yang seberat-beratnya bagi siapa

saja dari setiap penjabat yang menyalahgunakan tugas dan wewenang.

Kemudian, pada masa pemerintahannya, Ghazan mewajibkan semua gubernur dan pemungut

pajak tani untuk membantu petani kecil yang tidak mampu membeli benih-benih, keperluan

pertanian, dan makanan bagi ternaknya.

Page 5: Materi uas ppi uii

Konsep kebijakan ekonomi yang dibangun Ghazan sangat fleksibel, tidak memudharatkan dan

sangat berpihak pada rakyat. Sehingga, pada masanya, Dinasti Ilkhan menorehkan kemajuan

yang luar biasa, terutama pada sektor pertanian yang mampu mewujudkan swasembada beras,

sehingga dalam sejarah bangsa Mongol, khususnya Dinsati Ilkhan merupakan satu-satunya yang

mampu menjadi negara pengeskpor beras ke manca negara.

Sebagai tambahan bukti kebijakan ekonomi Ghazan yang berkarakteristik sosial, dia melarang

praktek pinjam-meminjam yang mengandung bunga, karena menurutnya, inilah salah satu

penyebab kesengsaraan rakyat kecil, karena praktek ini diizinkan sebelumnya sehingga

menjadikan yang kaya tambah kaya, dan yang miskin pun menjadi kian melarat. Sehingga

terciptalah great gap starat sosial di lingkungan masyarakat.

Pada rezimnya juga, para tentara semakin diperhatikan. Sistem yang diterapkan bukan berupa

kebijakan yang mengikuti kebijakan yang diterapkan oleh Rasulullah, dan bukan pula dengan

sistem yang dijalankan oleh Umar ibn Khattab, tetapi justru menggabungkan keduanya, yaitu

dengan memberikan hak tanah untuk dihidupkan (iqta’) bagi tentara, tetapi masih tetap

mendapatkan gaji tetap dari pemerintah. Alasan yang mendorong Ghazan untuk mengeluarkan

dekrit ini karena adanya keinginan sendiri dari kalangan tentara, sehingga dengan cara ini pikir

Ghazan, mereka dapat menyediakan keperluan mereka sendiri kaitannya dengan kemiliteran ,

seperti penanggung kuda dan hewan-hewan lainnya. Selain itu, pada masanya, ekspansi wilayah

tidak terlalu diprioritaskan.

Sebuah reformasi ekonomi politik telah terjadi di Dinasti Ilkhan dibawah komando makhluk

yang bernama Ghazan Khan, yang membawa Dinasti Ilkhan bergerak menuju kesejahteraan

rakyat dan mewujudkan kembali kejayaan. Keamanan negara sangat terjamin, bahkan

digambarkan layaknya rusa merasa aman ketika satu tepi bersama harimau. Sepeniggalnnya,

pemimpin yang sangat dicintai oleh rakyat ini mewarisi kondisi keuangan negara sangat surplus,

dan perkonomian yang sangat stabil.

SOAL 4

Jamaludin Al Afghani !

Jamaluddin al-Afghani adalah salah seorang pemimpin pergerakan Islam pada

akhir abad ke -19. Sayyid Sand adalah ayah Afghani, yang dikenal dengan gelar Shadar Al-

Husaini. Ia tergolong bangsawan terhormat dan mempunyai hubungan nasab dengan Hussein Ibn

Ali r.a., dari pihak Ali At-Tirmizi, seorang perawi hadits. Oleh karena itu, di depan nama

Jamaluddin al-Afghani diberi title “Sayyid”.

Dan semua pemikiran-pemikirannya adalah berdasarkan kepercayaannya, yaitu Islam

adalah yang sesuai untuk semua bangsa, semua zaman dan semua keadaan. Kalau kelihatan ada

Page 6: Materi uas ppi uii

pertentangan antara ajaran-ajaran Islam dengan kondisi yang dibawa perbuahan zaman dan

perubahan kondisi, penyesuaian dapat diperoleh dengan mengadakan interpretasi baru tentang

ajaran-ajaran Islam seperti yang tercantum dalam al-Qur’an dan Hadits. Untuk interprestasi itu

diperlukan ijtihad dan pintu ijtihad baginya terbuka. Kemunduran umat Islam bukanlah karena

Islam, sebagaimana dianggap tidak sesuai dengan perubahan zaman dan kondisi baru. Umat

Islam mundur, karena telah meninggalkan ajaran-ajaran Islam yang sebenarnya.

Dan pada buku Prof. Ahmad Amin dari Kairo yang berjudul Zuma al-Islah, para

penulisnya sepakat bahwa al-Afghani memiliki dua tujuan yang jelas dan pokok yang

menggarisbawahi misinya yang besar

1. Mengisi semangat baru di Timur sehingga ia menghidupkan kembali kebudayaan, ilmu

pengetahuan, pendidikan, kebersihan agamanya yang kaya, sehingga membebaskan

kepercayaannya dari tahayul, dan menjernihkan moralnya dari apa yang telah terkumpul di

sekitar mereka dan kemudian kembali kepada kekuasaan dan landasan yang pernah mereka

pegang dan miliki.

2. Melawan dominasi asing (Imperialisme Barat) sehingga negara-negara Timur dikembalikan

kepada kemerdekaannya, yang dperkuat ileh persekutuan dan pertalian yang mungkin, agar dapat

menjaga diri mereka sendiri terhadap bahaya-bahaya yang datang (yang ditimbulkan oleh Barat)

Muhammad Abduh !

Ide-ide yang dibawa oleh Syeikh Muhammad Abduh telah mengubah pandangan umat Islam

terhadap Islam yang sering taqlid dengan sebagian sarjana Muslim yang jumud dan pasif. Syeikh

Muhammad Abduh berjasa dalam memberi gambaran yang jelas tentang keperluan umat Islam

kepada pembaharuan, khususnya dalam bidang pendidikan. Ide pembaharuan Syeikh

Muhammad Abduh dalam bidang pendidikan, khususnya di Universitas Al-Azhar telah memberi

kesan yang mendalam terhadap perkembangan ilmu pengetahuan umat Islam. Antara ide tersebut

ialah mewujudkan mata pelajaran matematik, geometri, algebra, geografi, dan sejarah,

mewujudkan farmasi khusus untuk pelajar Universitas Al-Azhar, menyediakan gaji guru dari

perbendaharaan negara dan waqaf negara, memperbaiki asrama pelajar dengan menekankan

aspek-aspek keselamatan dan kesehatan, mengganti metode pengajaran yang bersifat hafalan

kepada penalaran atau lebih dekat dengan diskusi.