MATERI TEKNIS RTRW KABUPATEN KUTAI TIMUR
description
Transcript of MATERI TEKNIS RTRW KABUPATEN KUTAI TIMUR
.MATERI TEKNIS RTRW KABUPATEN KUTAI TIMUR
Sistematika Penyajian
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Kutai Timur
Isu Strategis Pembangunan Kutai Timur
Tujuan, Kebijakan & Strategi Penataan Ruang Kutai Timur
Rencana Struktur Ruang Kutai Tmur
Rencana Pola Ruang Kutai Timur
Penetapan Kawasan Strategis
Arahan Pemanfaatan Ruang
Ketentuan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Hak, Kewajiban & Peran Serta Masyarakat
Gambaran Umum Wilayah
Kabupaten Kutai Timur
Peta Administrasi Wilayah Kutai Timur
Kondisi Geografis Wilayah Kutai Timur
Sebelah Utara
: Berbatasan dengan Kecamatan Talisayan dan Kecamatan Kelay (Kabupaten Berau)
Sebelah selatan
: Berbatasan dengan Bontang Utara dan kota Bontang, Kecamatan Marang Kayu (Kabupaten Kutai Kartanegara)
Sebelah Timur
: Berbatasan dengan Selat Makasar dan Laut Sulawesi
Sebelah Barat
: Berbatasan dengan Kecamatan Kembang Janggut dan Kecamatan Tabang (Kabupaten Kutai Kartanegara)
Kabupaten Kutai Timur merupakan salah satu kabupaten hasil pemekaran Kabupaten Kutai berdasarkan Undang-undang Nomor 47 tahun 1999 yang terletak pada 115°56’26” BT - 118°58’19”BT dan 1°52’39” LU - 0°02’11” LS.
Topografi & Kelerengan Kutai Timur
Kependudukan Kutai TimurNo Kecamatan
Jumlah Penduduk
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
1 Muara Ancalong 12.223 11.377 11.827 12.226 12.663 14.031 16.922
2 Busang 4.104 5.446 3.953 4.086 4.343 5.914 6.973
3 Long Mesangat - 3.535 3.942 4.131 4.553 6.886 8.343
4 Muara Wahau 11.130 14.548 15.834 12.630 17.853 21.502 26.474
5 Telen 4.296 5.114 4.169 5.591 6.636 8.185 10.365
6 Kombeng 13.722 10.769 13.594 13.257 15.560 16.453 19.220
7 Muara Bengkal 14.169 10.336 6.703 11.272 12.479 16.135 18.175
8 Batu Ampar - 4.569 2.839 2.940 5.420 6.847 6.897
9 Sangatta Utara 68.157 51.338 51.349 55.918 57.224 116.210 144.176
10 Bengalon 11.587 15.513 15.223 15.732 24.942 27.158 28.258
11 Teluk Pandan - 8.523 5.990 13.701 12.507 21.690 22.415
12 Sangatta Selatan - 83.621 12.423 6.741 18.978 34.267 39.125
13 Rantau Pulung - 7.130 6.511 14.871 7.249 8.696 10.094
14 Kaliorang 17.044 7.002 6.882 6.736 8.377 9.299 14.389
15 Kaubun - 6.710 6.710 7.332 7.365 9.171 10.059
16 Sangkulirang 12.016 15.532 16.454 14.467 15.731 24.373 23.391
17 Karangan - 5.294 5.507 6.436 6.853 11.572 15.493
18 Sandaran 5.709 5.989 6.528 5.692 7.084 9.249 5.548
Jumlah 174.157 272.346 196.438 213.759 245.817 367.638 426.317
No Kecamatan Proyeksi Jumlah Penduduk (jiwa)
2015 2019 2023 2027 2032
1 Muara Ancalong 20.006 23.651 27.961 33.057 40.751
2 Busang 8.605 10.620 13.106 16.175 21.039
3 Long Mesangat 13.405 21.537 34.603 55.595 100.565
4 Muara Wahau 39.014 57.494 84.726 124.859 202.730
5 Telen 15.531 23.270 34.868 52.245 86.609
6 Kombeng 22.170 25.574 29.499 34.028 40.678
7 Muara Bengkal 17.439 16.733 16.056 15.406 14.630
8 Batu Ampar 7.360 7.854 8.381 8.943 9.699
9 Sangatta Utara 187.846 244.743 318.874 415.459 578.315
10 Bengalon 45.429 73.035 117.416 188.766 341.717
11 Teluk Pandan 30.878 42.536 58.596 80.720 120.467
12 Sangatta Selatan 55.851 79.727 113.809 162.462 253.496
13 Rantau Pulung 14.867 21.896 32.248 47.495 77.061
14 Kaliorang 26.251 47.892 87.375 159.406 337.989
15 Kaubun 12.816 16.328 20.802 26.503 35.873
16 Sangkulirang 32.978 46.494 65.550 92.416 141.977
17 Karangan 27.172 47.655 83.579 146.582 295.845
18 Sandaran 12.101 26.396 57.578 125.596 332.946
J umlah 589.718 833.435 1.205.028 1.785.712 3.032.389
Jumlah Penduduk Kutai Timur2005 - 2011
Proyeksi Jumlah Penduduk Kutai Timur 2015 - 2032
Kutai Timur dlm Konstelasi NasionalKabupaten Kutai Timur dalam RTRWN (PP No. 26 Tahun
2008)
a.
Sistem perkotaan
nasional;
Di dalam RTRWN, ditetapkan
Pusat Kegiatan Wilayah (PKW)
di Kabupaten Kutai Timur,
yaitu PKW Sangatta
Kebijakan RTRWN terhadap
PKW Sangatta yaitu
Mendorong Pengembangan
Kota-Kota Sentra Produksi
Yang Berbasis
Otonomi Daerah
b. Sistem jaringan
transportasi nasional;
Pengembangan jaringan jalan
bebas hambatan di
Kabupaten Kutai Timur, yaitu
jaringan jalan Antar Kota
Bontang –Sangata –Tanjung
Redep – Tanjung Selor
dikembangkan untuk
mempercepat perwujudan
jaringan jalan nasional.
Pelabuhan sebagai simpul
transportasi laut nasional,
dengan penetapan fungsi
sebagai Pelabuhan nasional,
yaitu ditetapkan di
Kenyamukan, dengan
kebijakan Pemantapan
Pelabuhan Nasional
Kutai Timur dlm Konstelasi Prov. KaltimKabupaten Kutai Timur dalam RTRW Provinsi Kalimantan Timur
1 Rencana Struktur Ruang Wilayah Provinsi 1.1 Rencana Struktur Perkotaan Wilayah Provinsi
1.1.1 PKW yang berada di wilayah provinsi;
Di dalam RTRWP, ditetapkan Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) di Kabupaten Kutai Timur, yaitu PKW Sangatta
Kebijakan RTRWP terhadap PKW Sangatta yaitu Mendorong Pengembangan Kota-Kota Sentra Produksi Yang Berbasis Otonomi Daerah
1.2 Rencana Sistem Jaringan Prasarana Wilayah Provinsi
1.2.1 Rencana pengembangan sistem prasarana transportasi
Pengembangan jaringan jalan bebas hambatan di Kabupaten Kutai Timur, yaitu jaringan jalan Antar Kota Bontang –Sangata dikembangkan untuk mempercepat perwujudan jaringan jalan bebas hambatan sebagai bagian dari jaringan jalan nasional.
Pelabuhan sebagai simpul transportasi laut nasional, dengan
penetapan fungsi sebagai Pelabuhan nasional, yaitu
ditetapkan di Tanjung Sangata, dengan kebijakan
Pemantapan Pelabuhan Nasional
2 Rencana Pola Ruang Wilayah Provinsi
2.1 Kawasan Lindung
2.1.1 Kawasan yang memberikan perlindungan kawasan bawahannya
Pemantapan Hutan Lindung yang berada di Kecamatan Muara Ancalong, Muara Wahau Sangkulirang
2.1.2 Kawasan perlindungan setempat
Rencana Pengembangan Kawasan Lindung yang Berfungsi untuk Memberikan Perlindungan Setempat di Provinsi Kalimantan Timur meliputi kawasan mangrove di pesisir pantai Kutai Timur untuk perlindungan pantai dari abrasi dan kelestarian biota laut.
2.1.3 Kawasan Suaka Alam dan cagar Budaya
a. Cagar Alam Penetapan sebagian wilayah Kabupaten Kutai Timur sebagai Cagar Alam Muara Kaman Sedulang, dengan kebijakan Pengembangan Pengelolaan Kawasan Lindung Nasional
b. Taman Nasional Penetapan sebagian wilayah Kabupaten Kutai Timur sebagai Taman Nasional
2.2 Kawasan Budidaya
2.2.1 kawasan peruntukan hutan produksi
Rencana pola ruang kawasan hutan produksi terdistribusi di Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, Kabupaten Bulungan, Kabupaten Berau, Kabupaten Kutai Timur, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kabupaten Pasir.
2.2.2 kawasan peruntukan pertanian
Rencana pola ruang kawasan budidaya pertanian tanaman pangan terdistribusi di Samarinda, Balikpapan, Kabupaten Kutai Timur, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kabupaten Bulungan, Kabupaten Berau, Kabupaten Nunukan, Kabupaten Pasir, dan Kabupaten Penajam Paser Utara.
2.2.3 kawasan peruntukan pekebunan
Rencana pola ruang kawasan budidaya perkebunan terdistribusi di Kabupaten pasir, kabupaten Penajam Paser Utara, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kabupaten Kutai Timur, Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Berau, Kabupaten Bulungan, dan Kabupaten Nunukan.
2.2.4 kawasan peruntukan perikanan
Pengembangan kawasan budidaya perikanan terdistribusi di kabupaten pasir, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kota Balikpapan, Kota Bontang, Kabupaten Berau, kabupaten Kutai Timur, Kabupaten Bulungan, Kabupaten Nunukan dan Kota Tarakan.
2.2.5 kawasan peruntukan pertambangan
Rencana pola ruang kawasan pertambangan terdistribusi di Kabupaten Nunukan, Kabupaten Bulungan, Kabupaten Berau, Kabupaten Kutai Timur, dan Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Kutai Barat.
2.2.6 kawasan peruntukan industri
Pengembangan kawasan industri diarahkan di Kota Balikpapan, Kota Samarinda, Kota Bontang, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kabupaten Kutai Timur, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kabupaten Pasir, Kabupaten Berau, Kabupaten Nunukan, dan Kota Tarakan.
2.2.7 kawasan peruntukan permukiman
Arahan Pengembangan Kawasan Permukiman ditujukan untuk menciptakan sentra-sentra produksi yang prospektif dalam penyerapan tenaga kerja dan peningkatan pendapatan, serta menciptakan saling keterhubungan antara sentra produksi dengan pusat pemasarannya sehingga dapat saling menunjang sistem perwilayahan.
Fasilitas didalam area perumahan harus sedapat mungkin mengakomodir kebutuhan manusia yang tinggal di lingkungan perumahan tersebut, khususnya kebutuhan dasar yang paling diperlukan oleh manusia, seperti: pertokoan, pusat kebugaran, arena olahraga, rekreasi dan sebagainya.
Isu Strategis
• Konflik Pemanfaatan lahan (Verifikasi data)• Ilegal Konversi penggunaan lahan (verifikasi data)• Degradasi lingkungan (jelaskan)• Arah pembangunan daerah (agri bisnis) ketersediaan lahan
pertanian (eksisting-mendatang)• Kebijakan pemerintah pusat : MP3EI (koridor ekonomi wilayah
III) keterkaitan dgn lahan, KIPI Maloy• Latgab TNI• Polemik penataan batas wilayah kecamatan dan desa.
Tujuan, Kebijakan & Strategi Penataan Ruang
Kabupaten Kutai Timur
Tujuan Penataan Ruang
Penataan ruang Kabupaten Kutai Timur bertujuan
mewujudkan ruang wilayah Kabupaten Kutai Timur yang
berkualitas, serasi dan optimal bertumpu pada pembangunan
agribisnis yang mempertimbangkan kebutuhan pembangunan
dan kemampuan daya dukung lingkungan, melalui
pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya alam dan
sumberdaya buatan dalam rangka mencapai keseimbangan
pembangunan antar sektor dan antar kawasan yang
berkelanjutan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kebijakan & Strategi Penataan Ruang
1pemanfaatan sumber daya yang dimiliki secara bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan pembangunan wilayah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Kutai Timur
a) mengoptimalkan rencana pemanfaatan dan pengembangan sumber daya yang ada secara terintegrasi dan memperhatikan kebutuhan pembangunan serta daya dukung lingkungan; dan
b) meningkatkan keterlibatan seluruh potensi masyarakat yang ada dalam melakukan pembangunan dan pengembangan sumber daya sebagai upaya optimal pelibatan masyarakat serta peningkatan kesejahteraan masyarakat.
2pemanfaatan potensi-potensi agribisnis secara optimal sebagai salah satu sektor utama pembangunan Wilayah dalam rangka peningkatan kesejahteraan seluruh masyarakat Kutai Timur
a) mengoptimalkan rencana pemanfaatan dan pengembangan agribisnis wilayah secara terintegrasi dan memperhatikan kebutuhan pembangunan serta daya dukung lingkungan;
b) meningkatkan seluruh potensi masyarakat yang ada dalam melakukan pembangunan dan pengembangan agribisnis wilayah sebagai upaya optimal pelibatan masyarakat serta peningkatan kesejahteraan masyarakat; dan
c) menetapkan dan melakukan pembangunan kawasan agribisnis di lokasi yang mendukung pemanfaatan sumberdaya yang sesuai serta mendukung terciptanya optimalisasi sistem koleksi dan distribusi.
Kebijakan & Strategi Penataan Ruang
3pengelolaan dan pengembangan kawasan pertambangan yang ramah lingkungan
a) mengoptimalkan lahan yang sesuai untuk pengembangan sektor pertambangan;
b) menciptakan mekanisme pengelolaan kawasan pertambangan yang berwawasan lingkungan yang melibatkan sinergitas dan integrasi antara pemerintah, masyarakat dan swasta;
c) menetapkan peraturan tentang mekanisme pengelolaan kawasan pertambangan yang berwawasan lingkungan;
d) menetapkan aturan dalam pengelolaan kawasan pertambangan yang dapat menjamin terjaganya kondisi lingkungan hidup kabupaten, baik selama masa penambangan maupun pasca penambangan;
e) menetapkan aturan dan mekanisme yang dapat menjamin terjadinya peningkatan kesejahteraan masyarakat di sekitar lokasi dan juga peningkatan perekonomian Wilayah Kabupaten secara keseluruhan; dan
f) menetapkan aturan dan mekanisme pengelolaan kawasan pertambangan yang dapat menjamin keikutsertaan/keterlibatan masyarakat sekitar dalam usaha pertambangan yang bersangkutan.
Kebijakan & Strategi Penataan Ruang
4pengelolaan dan pengembangan kawasan hutan yang ramah lingkungan
a) menetapkan batasan kawasan hutan berdasarkan fungsinya melalui peraturan yang jelas dan diakui secara nasional;
b) mengembangkan potensi-potensi sektor kehutanan yang dapat dikembangkan untuk pembangunan wilayah kabupaten serta peningkatan kesejahteraan seluruh masyarakat;
c) menciptakan mekanisme pengelolaan potensi hutan yang berwawasan lingkungan, serta melibatkan sinergitas dan integrasi antara pemerintah, masyarakat dan swasta;
d) menetapkan peraturan tentang mekanisme pengelolaan Potensi Kehutanan yang berwawasan lingkungan;
e) menetapkan aturan dan mekanisme yang dapat menjamin terjadinya peningkatan kesejahteraan masyarakat di sekitar lokasi dan juga peningkatan perekonomian Wilayah Kabupaten secara keseluruhan; dan
f) menetapkan aturan dan mekanisme pengelolaan potensi kehutanan yang dapat menjamin keikutsertaan/keterlibatan masyarakat sekitar.
Kebijakan & Strategi Penataan Ruang
5pemantapan dan pengendalian kawasan lindung sebagai bagian dari pemeliharaan dan perwujudan kelestarian fungsi lingkungan hidup
a) menetapkan batasan kawasan lindung melalui peraturan yang jelas dan diakui secara nasional;
b) menetapkan Peraturan tentang mekanisme pengelolaan kawasan lindung yang dapat melibatkan pemerintah, swasta dan masyarakat;
c) menetapkan aturan dan mekanisme sanksi yang jelas terhadap setiap jenis pelanggaran terhadap fungsi kawasan lindung;
d) menetapkan aturan yang jelas terkait keberadaan masyarakat yang selama ini tinggal di dalam Kawasan Lindung dalam upaya tetap menjaga eksistensi masyarakat yang ada disertai upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat yang bersangkutan tanpa mengganggu fungsi lindung dari kawasan yang bersangkutan;
e) melakukan rehabilitasi terhadap kawasan lindung yang sudah rusak;f) mengembalikan fungsi kawasan lindung ke fungsi semula terutama karena
adanya penggunaan lahan budidaya di dalam kawasan lindung.g) melakukan peninjauan ulang terhadap penetapan HTI, HPH dan
pertambangan yang terdapat di dalam kawasan lindung;h) mempertegas syarat minimal 30% dari Daerah Aliran Sungai (DAS), pada
proporsi kawasan yang merupakan bagian wilayah DAS terkait;i) mempertahankan hutan lindung dan Taman Nasional Kutai sebagai
kawasan lindung;j) melakukan pembagian Taman Nasional Kutai menjadi beberapa zonasi
untuk memudahkan pemeliharaan, pemantauan, dan pemeliharaan; dank) menyediakan informasi yang bersifat terbuka kepada masyarakat
mengenai batas-batas kawasan lindung dan kawasan budidaya, serta syarat-syarat pelaksanaan kegiatan budidaya di dalam kawasan lindung.
Kebijakan & Strategi Penataan Ruang
6 pengembangan sistem pusat permukiman perkotaan dan perdesaan yang optimal
a) mengembangkan pusat-pusat kegiatan dengan menentukan fungsi untuk setiap pusat-pusat kegiatan tersebut sesuai dengan potensi dan posisi strategis yang dimilikinya; dan
b) merencanakan dan menentukan jangkauan pelayanan dari setiap pusat-pusat kegiatan dengan menempatkan fasilitas pelayanan umum yang disesuaikan dengan jenis dan skala pelayanan dari setiap pusat kegiatan.
7pengembangan prasarana wilayah yang ditujukan untuk peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana transportasi, telekomunikasi, energi, dan sumber daya air yang terpadu dan merata di seluruh wilayah
a) mengembangkan konsep sistem jaringan jalan dengan mengintegrasikan jaringan jalan fungsi arteri/kolektor primer dengan jaringan jalan baru yang akan dikembangkan (arteri/kolektor primer maupun arteri/kolektor sekunder), sehingga dapat memperlancar arus antar pusat kegiatan dengan kawasan;
b) mengembangkan pembangunan beberapa jaringan jalan regional prioritas untuk mendukung sistem jaringan jalan;
c) meneaskan fungsi tiap segmen ruas jalan terutama fungsi primer dan sekunder di Wilayah Kabupaten Kutai Timur untuk membagi tanggung jawab pemeliharaan antara pendanaan pusat, provinsi, atau kabupaten;
d) melakukan pembangunan jalan baru serta peningkatan fungsi serta kondisi jaringan jalan yang menghubungkan antara pusat-pusat produksi dengan kota-kota sekitarnya;
e) mengembangkan terminal angkutan darat di pusat kegiatan serta kawasan dan mengusahakan keterpaduan pelayanan transportasi antar moda, seperti angkutan darat, laut serta sungai;
f) mengembangkan kualitas pelayanan angkutan umum yang melayani pergerakan di dalam dan antar kawasan terutama pengoperasian angkutan umum yang diarahkan secara terintegrasi dengan moda angkutan lainnya baik dengan angkutan laut, angkutan udara maupun dengan angkutan darat lainnya;
g) meningkatkan fungsi dan peranan pelabuhan baik sebagai pelabuhan ekspor maupun pelabuhan penumpang dan barang; dan
h) meningkatkan fungsi dan kelas bandara serta penegasan kembali penggunaan bandara yang telah ada.
Kebijakan & Strategi Penataan Ruang
8pengembangan pola ruang wilayah yang optimal yang mendukung terciptanya kemandirian wilayah disertai upaya terciptanya pemanfaatan lahan yang berwawasan lingkungan
a) menetapkan fungsi kawasan lindung dan kawasan budidaya;
b) memberikan arahan pengembangan fungsi-fungsi budidaya di lokasi yang sesuai dengan potensi serta daya dukung lingkungannya;
c) menyusun perencanaan pembangunan dan pengembangan kegiatan-kegiatan di kawasan budidaya yang dimaksudkan untuk pengembangan perekonomian wilayah serta peningkatan kesejahteraan seluruh masyarakat; dan
d) menetapkan aturan untuk mendorong keterlibatan swasta dan masyarakat ikut serta dalam pembangunan kegiatan di kawasan budidaya
9 peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara
a) mendukung penetapan kawasan strategis nasional dengan fungsi khusus pertahanan dan keamanan;
b) mengembangkan kawasan lindung dan/atau kawasan budidaya tidak terbangun disekitar kawasan khusus pertahanan dan kemanan;
c) mengembangkan budidaya secara selektif di dalam dan sekitar kawasan khusus pertahanan dan keamanan; dan
d) turut serta menjaga dan memelihara aset-aset pertahanan dan keamanan negara.
Rencana Struktur Ruang
Pembagian Sub SistemWilayah Pengembangan (SSWP)
SSWP PUSAT• Pusat : Kota Sangatta• Fungsi : Pusat pemerintahan
kabupaten, permukiman, perdagangan dan jasa skala kabupaten, pusat distribusi ke arah Samarinda dan Balikpapan
SSWP TIMUR• Pusat : Kota Sangkulirang• Fungsi : Pusat perdagangan
dan jasa skala regional, pusat kolektsi dan distribusi barang,, pusat industri terpadu
SSWP UTARA• Pusat : Kota Muara Wahau• Fungsi : Pusat pungumpul
produksi kehutanan & perkebunan, permukiman, perdagangan & jasa skala kawasan
SSWP SELATAN• Pusat : Kota Muara Bengkal• Fungsi : : Pusat pungumpul
produksi perkebunan& pertanian, permukiman, perdagangan & jasa skala kawasan
Pusat-pusat Kegiatan
Pusat-pusat kegiatan di Kabupaten Kutai Timur adalah :
a. PKW : Kota Sangatta; ibukota kabupaten, yang menyandang fungsi sebagai pusat pemerintahan, pusat permukiman, pusat pendidikan & kesehatan
b. PKL : Sangkulirang; kota kecamatan yang menyandang fungsi sebagai pusat kegiatan perdagangan dan jasa, pusat perikanan, pusat pertanian (dlm arti luas) & pusat pariwisata
c. PKL : Muara Wahau dan Muara Bengkal; kota kecamatan yang menyandang fungsi sebagai pusat pengembangan pertanian (dlm arti luas), pusat pertumbuhan ekonomi wilayah Barat dan Utara Kabupaten sekaligus wilayah dengan kawasan lindung yang cukup luas.
d. PPK : Bengalon dan Kaliorang; kota kecamatan yang diproyeksikan menjadi pusat permukiman perkotaan baru sejalan dengan pertumbuhan kawasan disekitarnya dengan fungsi pertanian & pelayanan antar kecamatan di sekitarnya.
e. PPL : terdapat di kota-kota kecamatan lain yang memiliki karakter perdesaan, yaitu Busang, Batu Ampar, Muara Ancalong, Sandaran, Kongbeng, Karangan dan Teluk Pandan.
MATRIK SSWP ( SUB SISTEM WILAYAH PENGEMBANGAN)
Pusat Kegiatan Wilayah
Pusat Kegiatan
Lokal
Pusat Pelayanan Kawasan
Pusat Pelayanan
Lingkungan
(PKW) (PKL) (PPK) (PPL)
● Sangatta ● Bengalon ◦ Sangatta Utara ● Rantau Pulung ◦ Sangatta Selatan ● Teluk Pandan
● Muara Bengkal
● Busang
● Muara Ancalong
● Long Mesangat
● Batu Ampar
● Muara Wahau ● Kombeng
● Telen ● Kaliorang
● Sangkulirang ● Kaubun
● Sandaran
● Karangan
PKW
PKL
PPK
PPL
Hub. Primer
Hub. Sekunder
Hub. Tersier
KETERANGAN :
Sandaran
Sangkulirang
Kaubun
Karangan
Bengalon
KongbengMuara Wahau
Busang
Muara Ancalong
Telen
Muara Bengkal
Long Mesangat
Teluk Pandan
Rantau Pulung
Sangatta Utara
PPKSangatta Selatan
Batu Ampar
PETA ORIENTASI SSWP (SUB SISTEM WILAYAH PENGEMBANGAN)
Kaliorang
Peta Pusat-pusat Kegiatan
Sistem Jaringan Prasarana UtamaTRANSPORTASI DARAT
a. Jaringan jalan artei primer yang menghubungkan Sangatta – Bontang – Samarinda – Balikpapan
b. Jaringan jalan kolektor primer nasional, yaitu :• ruas jalan Bontang - Sangatta;• ruas jalan Sangatta – Sp. Perdau;• ruas jalan Yos Sudarso (Sangatta);• ruas jalan Sp. Perdau – Muara Lembak;• ruas jalan Muara Lembak – Pelabuhan Ronggang (Sangkulirang);• ruas jalan Sp. 3 Sangkulirang – Pelabuhan Maloy;• ruas jalan Sp. Perdau – Batu Ampar;• ruas jalan Batu Ampar – Sp. 3 Muara Wahau;• ruas jalan Sp. 3 Muara Wahau - Kelay (KM. 100 – Muara Wahau/PDC); dan• ruas jalan Muara Wahau – Kelay.
c. Jaringan jalan kolektor primer provinsi, yaitu :• ruas jalan Sebulu – Muara Bengkal;• ruas jalan Muara Bengkal – Sp. Batu Ampar;• ruas jalan Sangkulirang – Talisayan;• ruas jalan Muara Bengkal – Samarinda;
d. Jaringan jalan kolektor primer kabupaten, yaitu :• ruas jalan Sp. Batu Ampar – Rantau Pulung – Sangatta;• ruas jalan Sp. 4 Kaliorang – Sangkulirang;• ruas jalan Pelawan – Karangan;• ruas jalan Pelawan – Sandaran;• ruas jalan Tabangan Lebak – Bengalon – Karangan;• ruas jalan Sp. 4 Kaliorang – Maloy;• ruas jalan Muara Bengkal – Busang;• Batu Ampar-Muara Bengkal-Long Mesangat-Busang• ruas jalan Bengalon – Kawasan Industri (Dusun Muaramaan); dan• ruas jalan Sp. 3 Jalan HTI Muara Bengkal – Muara Ancalong.
e. Jaringan jalan lokal primer, yaitu seluruh jalan yang menghubungkan antar desa dan di dalam kawasan perkotaan ibukota kecamatan
Sistem Jaringan Prasarana UtamaTRANSPORTASI DARAT
f. Jaringan jalan khusus, yaitu jaringan jalan khusus pertambangan, baik untuk kereta api dan jalan tanah.
g. Terminal angkutan barang dan penumpang, yaitu :• Terminal tipe B; Sangatta dan Sangkulirang• Terminal tipe C; seluruh ibukota kecamatan• Terminal barang; Kaliorang (sebagai dukungan untuk Pelabuhan Maloy)
h. Jaringan layanan angkutan lalulintas umum , yaitu :• Sangatta – Sangkulirang;• Sangatta – Bengalon;• Sangatta – Muara Wahau;• Sangkulirang – Kaliorang;• Sangkulirang – Muara Wahau;• Muara Wahau – Batu Ampar;• Muara Wahau – Muara Bengkal;• Muara Bengkal – Muara Ancalong; dan• Muara Bengkal – Batu Ampar – Rantau Pulung – Sangatta;
i. Jaringan sungai, yaitu :• Pelabuhan sungai; Muara Wahau;• Alur pelayaran sungai; Muara Wahau – Muara Kaman (Kukar)
j. Jaringan perkeretaapian, terdiri dari:• jalur kereta api Kalimantan Selatan – Kuaro – Long Kali – Penajam – Balikpapan-
Samarinda – Bontang – Sangatta – Muara Wahau – Muara Lesan - Tanjung Redeb - Tanjung Batu – Tanah Kuning – Tanjung Selor – Kerang Agung – Sesayap – Tidung Pale – Malinau – Mensalong – Pembeliangan – Salang - Simanggaris – Batas Negara.
• jalur rel kereta api Trans Kutai Kencana yang menghubungkan Muara Wahau dan Bengalon dengan panjang sebesar 129,41 km digunakan untuk keperluan pengangkutan hasil pertambangan dan perkebunan
• stasiun kereta api, yaitu di Kota Sangatta
Peta Rencana Jaringan Jalan
Peta Rencana Sistem Transportasi Darat
Sistem Jaringan Prasarana UtamaTRANSPORTASI LAUT
a. Pelabuhan pengumpul, yaitu Pelabuhan Maloy
b. Pelabuhan pengumpan, yaitu Pelabuhan Sangatta dan Pelabuhan Sangkulirang
c. Terminal khusus, yaitu 12 pelabuhan khusus yang merupakan pelabuhan khusus batubara dan pelabuhan khusus pertamina
d. Alur pelayaran, terdiri dari:
• Sangatta – Barru – Majene (Sulawesi Selatan) PP;• Sangatta – Tanjung Redeb PP;• Sangatta – Pare-pare (Sulawesi Selatan) PP;• Sangatta – Samarinda – Balikpapan PP; dan• Sangatta – Tanjung Redeb – Makassar (Sulawesi Selatan) PP.
TRANSPORTASI UDARA
a. Bandar udara pengumpan, yaitu Bandara Sangatta di Sangkima Kecamatan Sangatta Selatan.
b. Bandar udara lainnya, terdapat di Sangatta Utara, Sangkulirang, Muara Wahau, Telen, Busang, Muara Bengkal dan Muara Ancalong
c. Ruang udara untuk penerbangan meliputi kawasan keselamatan operasi penerbangan diatur lebih lanjut dalam peraturan perundang-undangan
Peta Rencana Sistem Transportasi Laut
KIPI MALOY
MALOY
Peta Rencana Sistem Transportasi Udara
Peta Rencana Struktur Ruang
Sistem Jaringan Prasarana Lainnya
SISTEM JARINGAN ENERGI
a) Pembangkit tenaga listrik, terdiri atas :• Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) di Kota Sangatta dan Sangkulirang di
Kecamatan Sangkulirang;• pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sangatta di Kota
Sangatta; dan• pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel di Muara Wahau Kecamatan
Muara Wahau dan Muara Bengkal di Kecamatan Muara Bengkal; dan• pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) tersebar pada
kampung-kampung, daerah tertinggal dan daerah terpencil.
b) Jaringan prasarana energi, terdiri atas :• Gardu Induk (GI) Sangatta di Kota Sangatta dan Sangkulirang di Kecamatan
Sangkulirang;• jaringan transmisi Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) Bontang –
Sangatta yang berasal dari PLTU Kaltim.
c) Jaringan distribusi minyak dan gas bumi, berupa depo bahan bakar minyak di Kota Sangatta, Sangkulirang di Kecamatan Sangkulirang, dan Muara Wahau di Kecamatan Muara Wahau.
SISTEM JARINGAN TELEKOMUNIKASI
a) Jaringan kabel sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, yaitu pembangunan jaringan kabel di Kota Sangatta dan Sangkulirang di Kecamatan Sangkulirang dengan kapasitas 2.232 SST.
b) Jaringan nirkabel sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, yaitu terdapat di seluruh kecamatan menggunakan jaringan tower BTS (Base Transceiver Station) yang digunakan secara bersama menjangkau ke pelosok perdesaan.
c) Jaringan satelit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, yaitu daerah terpencil di seluruh kecamatan.
Peta Rencana Jaringan Energi
Sistem Jaringan Prasarana Lainnya
SISTEM JARINGAN SUMBERDAYA AIR
a) WS, yaitu WS Karangan yang merupakan WS lintas kabupaten/kota. b) DAS, yaitu DAS Karangan, DAS Sangatta, DAS Bengalon, DAS Bontang, DAS
Dumaring, DAS Kerang-Seendang, DAS Manubar, DAS Mahakam, dan DAS Santan.
c) CAT, yaitu CAT Samarinda – Bontang, CAT Sumbang, CAT Muara Karangan, dan CAT Sendawar.
d) DI, yaitu DI yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi, terdiri atas :• DI Kaubun di Kecamatan Kaubun;• DI Sumbersari;• DI Muara Ancalong;• DI Tanah Abang;• DI Santan;• DI Kaliorang; dan• DI Kaubun Makroman.
e) Prasarana air baku untuk air bersih, terdiri atas :• pengembangan sumber mata air, yaitu mata air Sekerat di Kecamatan
Bengalon; • pengembangan sumber air sungai terdiri atas :
– Sungai Kedang Kepala, melalui Kecamatan Muara Bengkal dan Kecamatan Muara Ancalong;
– Sungai Telen, melalui Kecamatan Telen;– Sungai Atan, melalui Kecamatan Busang;– Sungai Wahau, melalui Kecamaan Muara Wahau dan Kecamatan
Kongbeng;– Sungai Sangatta dan Sungai Panyamukan, melalui Kecamatan
Sangatta;– Sungai Bengalon, melalui Kecamatan Bengalon; dan– Sungai Karangan, melalui Kecamatan Sangkulirang
Peta Daerah Aliran Sungai
Peta Cekungan Air Tanah
Sistem Jaringan Prasarana Lainnya
SISTEM PRASARANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN
a) Sistem jaringan persampahan, terdiri atas :• peningkatan pelayanan TPA di Rantau Pulung dengan sistem sanitary landfill• penyediaan TPST di Kota Sangatta, Sangkulirang, Muara Wahau, dan Muara Bengkal
b) Sistem jaringan air minum, terdiri atas :• peningkatan dan pengembangan pelayanan Instalasi Pengolahan Air (IPAM) di Kota
Sangatta, Sangkulirang di Kecamatan Sangkulirang, Muara Wahau di Kecamatan Muara Wahau, dan Muara Bengkal di Kecamatan Bengkal;
• peningkatan dan pengembangan pelayanan jaringan perpipaan di pusat-pusat kegiatan lokal; dan
• rencana sistem non perpipaan air minum tersebar di seluruh desa.
c) Sistem pengelolan limbah, yaitu dengan pembangunan IPAL dan IPLT di Kota Sangatta dan Sangkulirang
d) Sistem jaringan drainase, terdiri atas :• saluran primer, berupa sungai-sungai yang menjadi saluran buangan air permukaan
akhir, terdiri atas :– Sungai Kedang Kepala, melalui Kecamatan Muara Bengkal dan Kecamatan Muara
Ancalong;– Sungai Telen, melalui Kecamatan Telen;– Sungai Atan, melalui Kecamatan Busang;– Sungai Wahau, melalui Kecamatan Muara Wahau dan Kecamatan Kongbeng;– Sungai Sangatta dan Panyamukan, melalui Kecamatan Sangatta;– Sungai Bengalon, melalui Kecamatan Bengalon; dan– Sungai Karangan melalui Kecamatan Sangkulirang.
• saluran sekunder, berupa saluran penghubung saluran drainase jalan dengan saluran primer; dan
• saluran tersier yang berupa saluran drainase yang ada di sepanjang jalan utama Kota Sangatta dan Kota Sangkulirang serta jalan kolektor primer dan lokal primer lainnya yang tersebar di seluruh kecamatan.
Rencana Pola Ruang
ANALISIS KAWASANKABUPATEN KUTAI TIMUR DALAM RTRWK KUTAI TIMUR 2012 - 2032
URAIANRTRW KABUPATEN KUTIM TAHUN
2012-2032LUAS (Ha) %
TOTAL LUAS 3.536.268,70 100,00
KAWASAN LINDUNG (KL) 615.384,83 17,40
KBK 1.422.677,71 40,23
TUBUH AIR 24.137,48 0,68
Jumlah KL, KBK & TUBUH AIR 2.062.200,02 58,32
KBNK 1.474.068,68 41,68
ASPEK LEGALITAS TATA RUANG
• RENCANA TATA RUANG KABUPATEN KUTAI TIMUR TELAH DISAHKAN MELALUI PERDA NO. 06 TAHUN 2004 TANGGAL 2 APRIL 2004 DENGAN ALOKASI PEMANFAATAN RUANG SEBAGAI BERIKUT :- Kawasan Lindung = 1.104.955 Ha- Kawasan Budidaya Kehutanan = 892.073 Ha- Kawasan Budidaya Non Kehutanan = 1.308.495 Ha
PERBANDINGAN LUAS KAWASANKAWASAN
PADUSERASI 1999(Ha)
RTRWK KUTIM 2004
(Ha)
REKOM TIMDU
(Ha)
RTRWK KUTIM
2012 - 2032(Ha)
KAWASAN LINDUNG (KL) 544.989 1.104.955 576.830,72 615.384,83
KBK 1.768.152 892.073 1.712.473,50 1.422.677,71
TUBUH AIR (KL) (KL) (KL) 24.137,48
JUMLAH KL & KBK 2.313.141 1.997.028 2.289.304,22 2.038.062,54
KBNK/APL 992.337 1.308.495 1.030.851,52 1.474.068,68
TOTAL 3.305.478 3.305.523 3.320.155,75 3.536.268,70
Alokasi Pemanfaatan Ruang
Paduserasi Kaltimdi Kab. Kutai Timur 1999
(Ha)
Alokasi Pemanfaatan RuangRencana Tata Ruang Wilayah
Kab. Kutai Timur 2004(Ha)
Alokasi Pemanfaatan RuangRencana Tata Ruang WilayahKab.Kutai Timur 2012-2032
(Ha)
Kawasan Lindung
544.989 Kawasan Lindung 1.104.955 Kawasan Lindung 615.384,83
- Hutan Lindung 328.483
- Hutan Lindung (HL) 811.690 - Hutan Kota 42,37
- Cagar Alam (CA) 46.974- Hutan Lindung 350.244,05
- Taman Nasional (TN) 144.810- KSA/KPA 181.528,55
- Cagar Alam 47.042- Lahan Gambut (GBT) 73.510
- Konsv. Mangrove 12.308,70
- Kaw. Gambut 24.720,66
- Hutan Mangrove 26.203- Kaw. Karst 40.690,40
- Taman Nasional 169.464- Kaw. Resapan Air 5.816,23
- Hutan Kota (HK) 1.768 - Taman Wisata Alam 33,88
ALOKASI PEMANFAATAN RUANG KAWASAN LINDUNG
Alokasi Pemanfaatan Ruang
Paduserasi Kaltimdi Kab. Kutai Timur 1999
(Ha)
Alokasi Pemanfaatan RuangRencana Tata Ruang Wilayah
Kab. Kutai Timur 2004(Ha)
Alokasi Pemanfaatan RuangRencana Tata Ruang WilayahKab.Kutai Timur 2012-2032
(Ha)
Kawasan Budidaya
Kehutanan(KBK)
1.768.152
Kawasan Budidaya Kehutanan
892.073Kawasan BudidayaKehutanan
1.422.677,71
- Hutan Produksi (HP)
693.889 - Hutan Produksi 666.813,27
- Hutan Produksi Terbatas (HPT)
167.942
- Hutan Produksi terbatas
755.864,44
- Hutan Tanaman Industri (HTI)
30.242
ALOKASI PEMANFAATAN RUANG KAWASAN BUDIDAYA KEHUTANAN
Alokasi Pemanfaatan RuangPaduserasi Kaltim
di Kab. Kutai Timur 1999(Ha)
Alokasi Pemanfaatan RuangRencana Tata Ruang Wilayah
Kab. Kutai Timur 2004(Ha)
Alokasi Pemanfaatan RuangRencana Tata Ruang WilayahKab.Kutai Timur 2012-2032
(Ha)
Kawasan Budidaya
NonKehutanan
(KBNK)
992.337
Kawasan Budidaya NonKehutanan (KBNK)
1.308.495 Kawasan Budidaya NonKehutanan (KBNK) 1.474.068,68
- Pengembangan Kota (K) 4.612- Pertanian 1.395.446,70
- Pemukiman (Pmk) 30.419
- Tanaman Pangan (TPgn) 376.106 - Kaw. Permukiman Pedesaan
57.474,61
- Tanaman Keras (TKrs) 819.766
- Kaw. Permukiman Perkotaan
9.866,85
- KIPI / Maloy 5.252,49
- Kaw. Bukit Pelangi 280,25
- Tanaman Musiman (TMsm) 30.521
- Kaw. Industri 4.924,03
- Kaw. Pelabuhan 119,42- Perikanan (I) 5.947
- Pelabuhan Batubara 578,31- Sawit (Swt) 37.930
- Penggunaan Lain (PL) 3.194 - KTM 126,04
ALOKASI PEMANFAATAN RUANG KAWASAN BUDIDAYA NON KEHUTANAN
No KECAMATAN KAWASAN LINDUNG (Ha) TUBUH AIR (Ha)
KAWASAN BUDIDAYA TOTAL (Ha) KBK (Ha) KBNK (Ha)
1 Kec. Batu Ampar - 236,92 34.112,84 14.453,91 48.803,67
2 Kec. Bengalon 38.011,48 651,81 139.902,84 178.599,58 357.165,70 3 Kec. Busang 131.108,96 2.281,17 274.885,52 65.350,88 473.626,53
4 Kec. Kaliorang 951,84 - 2.490,02 17.592,95 21.034,81
5 Kec. Karangan 54.412,49 335,76 150.605,04 100.251,70 305.604,98 6 Kec. Kaubun 154,38 161,27 15.798,73 70.089,54 86.203,91 7 Kec. Kongbeng 921,56 273,61 74.264,22 74.011,88 149.471,27 8 Kec. Long Mesangat 148,65 580,96 3.981,17 30.928,32 35.639,10 9 Kec. Muara Ancalong 45.995,51 1.553,42 78.750,72 112.395,70 238.695,35 10 Kec. Muara Bengkal 24.151,68 260,25 18.039,82 39.668,49 82.120,24 11 Kec. Muara Wahau 132.382,32 2.185,58 312.942,77 138.549,39 586.060,05
12 Kec. Rantau Pulung - 401,18 47.624,76 87.615,50 135.641,45
13 Kec. Sandaran 27.599,16 460,51 140.748,44 125.717,28 294.525,39 14 Kec. Sangkulirang 7.936,29 13.463,68 20.188,24 101.644,62 143.232,83
15 Kec. Sangata Selatan 104.066,17 - - 16.297,54 120.363,71
16 Kec. Sangatta Utara 1.272,11 251,56 - 26.115,77 27.639,43
17 Kec. Telen - 1.039,82 68.389,14 68.796,09 138.225,05
18 kec. Teluk pandan 46.272,24 - 39.953,46 10.194,55 96.420,24
TOTAL 615.384,83 24.137,48 1.422.677,71 1.278.273,68 3.340.473,704 Mil Laut - - - 195.795,00 195.795,00
TOTAL + 4 Mil Laut - - - 1.474.068,68 3.536.268,70 % 17,40 0,68 40,23 36,15 100 % 58,32 41,68 100
KAWASAN LINDUNG, TUBUH AIR, KBK DAN KBNK KABUPATEN KUTAI TIMUR DALAM RTRWK KUTAI TIMUR 2012 - 2032
No KECAMATAN KAWASAN LINDUNG (Ha) JUMLAH
KAWASAN LINDUNGHutan Kota
Hutan Lindung
KSA/KPAKonservasi Mangrove
Kaw. Gambut KarstKaw.
Resapan Air
Taman Wisata Alam
1 Kec. Batu Ampar - - - - - - - - - 2 Kec. Bengalon - 26.065,39 - 380,93 - 7.013,83 4.551,34 - 38.011,48 3 Kec. Busang - 131.108,96 - - - - - - 131.108,96 4 Kec. Kaliorang - - - 933,81 - - 18,03 - 951,84 5 Kec. Karangan - 42.362,79 - - - 12.049,70 - - 54.412,49 6 Kec. Kaubun - - - 24,30 - - 130,07 - 154,38 7 Kec. Kongbeng - 0,15 - - - 921,41 - - 921,56
8 Kec. Long Mesangat - - - - - - 148,65 - 148,65
9 Kec. Muara Ancalong - - 21.170,79 - 24.720,66 - 104,06 - 45.995,51
10 Kec. Muara Bengkal 27,36 - 23.808,43 - - - 315,89 - 24.151,68
11 Kec. Muara Wahau - 132.382,32 - - - - - - 132.382,32
12 Kec. Rantau Pulung - - - - - - - - -
13 Kec. Sandaran - 4.854,82 - 1.744,30 - 20.705,46 260,70 33,88 27.599,16
14 Kec. Sangkulirang - - - 7.936,29 - - - - 7.936,29
15 Kec. Sengata Selatan - - 103.870,64 195,54 - - - - 104.066,17
16 Kec. Sengata Utara 15,01 - - 969,60 - - 287,49 - 1.272,11
17 Kec. Telen - - - - - - - - -
18 kec. Teluk pandan 13.469,63 - 32.678,69 123,93 - - - - 46.272,24
TOTAL 13.512,00 336.774,42 181.528,55 12.308,70 24.720,66 40.690,40 5.816,23 33,88 615.384,83
% 2,20 54,73 29,50 2,00 4,02 6,61 0,95 0,01 100
KONDISI POLA RUANG PADA KAWASAN LINDUNG BERDASARKAN KECAMATAN
No KECAMATAN KAWASAN BUDIDAYA KEHUTANAN (Ha)
JUMLAH KBK(Ha) Hutan Produksi
Hutan Produksi Terbatas
1 Kec. Batu Ampar 34.112,84 - 34.112,84 2 Kec. Bengalon 52.901,87 87.000,97 139.902,84 3 Kec. Busang 26.418,91 248.466,61 274.885,52 4 Kec. Kaliorang 2.490,02 - 2.490,02 5 Kec. Karangan 54.754,11 95.850,93 150.605,04 6 Kec. Kaubun 11.335,81 4.462,92 15.798,73 7 Kec. Kongbeng 34.806,33 39.457,89 74.264,22 8 Kec. Long Mesangat 3.981,17 - 3.981,17 9 Kec. Muara Ancalong 66.001,92 12.748,80 78.750,72 10 Kec. Muara Bengkal 18.039,82 - 18.039,82 11 Kec. Muara Wahau 69.219,38 243.723,39 312.942,77 12 Kec. Rantau Pulung 47.624,76 - 47.624,76 13 Kec. Sandaran 140.748,44 - 140.748,44 14 Kec. Sangkulirang 20.188,24 - 20.188,24 15 Kec. Sengata Selatan - - 0,00 16 Kec. Sengata Utara - - 0,00 17 Kec. Telen 44.236,20 24.152,94 68.389,14 18 kec. Teluk pandan 39.953,46 - 39.953,46
TOTAL 666.813,27 755.864,44 1.422.677,71 % 46,87 53,13 100
KONDISI POLA RUANG PADA KAWASAN BUDIDAYA KEHUTANANBERDASARKAN KECAMATAN
No KECAMATAN KAWASAN BUDIDAYA NON KEHUTANAN (Ha)
JUMLAH
KBNK PertanianPermukiman
PedesaanPermukiman Perkotaan
KIPI / Maloy Kaw. Bukit
PelangiKaw.
Industri
Kaw. Pelabuha
nKTM
Pel. Batubara
1 Kec. Batu Ampar 13.774,28 679,63 - - - - - - - 14.453,91
2 Kec. Bengalon 167.933,85 5.741,71 - - - 4.924,03 - - - 178.599,58 3 Kec. Busang 64.322,82 1.028,07 - - - - - - - 65.350,88
4 Kec. Kaliorang 10.001,14 6.055,85 - 1.409,92 - - - 126,04 - 17.592,95
5 Kec. Karangan 99.245,00 1.006,70 - - - - - - - 100.251,70
6 Kec. Kaubun 64.308,12 5.781,42 - - - - - - - 70.089,54
7 Kec. Kongbeng 66.332,48 7.679,40 - - - - - - - 74.011,88
8 Kec. Long Mesangat 27.074,08 3.854,24 - - - - - - - 30.928,32
9 Kec. Muara Ancalong 110.571,06 1.824,64 - - - - - - - 112.395,70
10 Kec. Muara Bengkal 39.185,64 482,85 - - - - - - - 39.668,49
11 Kec. Muara Wahau 132.490,31 6.059,08 - - - - - - - 138.549,39
12 Kec. Rantau Pulung 79.322,08 8.293,43 - - - - - - - 87.615,50
13 Kec. Sandaran 124.389,06 1.328,23 - - - - - - - 125.717,28
14 Kec. Sangkulirang 94.871,00 2.352,75 - 3.842,57 - - - - 578,31 101.644,62
15 Kec. Sengata Selatan 13.667,53 1.163,05 1.466,96 - - - - - - 16.297,54
16 Kec. Sengata Utara 16.571,89 744,32 8.399,89 - 280,25 - 119,42 - - 26.115,77
17 Kec. Telen 67.581,14 1.214,96 - - - - - - - 68.796,09
18 kec. Teluk pandan 8.010,25 2.184,30 - - - - - - - 10.194,55
TOTAL 1.199.651,70 57.474,61 9.866,85 5.252,49 280,25 4.924,03 119,42 126,04 578,31 1.278.273,68
4 Mil Laut 195.795,00 - - - - - - - - 195.795,00
Total + 4 Mil Laut 1.395.446,70 - - - - - - - - 1.474.068,68
% 94,67 3,90 0,67 0,36 0,02 0,33 0,01 0,01 0,04 100
KONDISI POLA RUANG PADA KAWASAN BUDIDAYA NON KEHUTANAN BERDASARKAN KECAMATAN
STATUS RUANG RTRW KABUPATEN KUTAI TIMUR 2012 - 2032
POLA RUANG RTRW KABUPATEN KUTAI TIMUR 2012 - 2032
POLA RUANG KAWASAN BUDIDAYA RTRW KABUPATEN KUTAI TIMUR 2012 - 2032
POLA RUANG KAWASAN LINDUNG RTRW KABUPATEN KUTAI TIMUR 2012 - 2032
Penetapan Kawasan Strategis
Penetapan Kawasan Strategis
KAWASAN ANDALAN NASIONAL
1. Kawasan Andalan yang ada di Kabupaten Kutai Timur, yaitu Kawasan Andalan Sangkulirang, Sangatta, Muara Wahau (SASAMAWA) dengan sektor unggulan industri, perikanan, perkebunan, kehutanan, pertambangan, perikanan laut, dan pariwisata.
2. Kawasan Andalan Laut Bontang, Tarakan, Nunukan dan sekitarnya
KAWASAN STRATEGIS NASIONAL
Kawasan Strategis Nasional, yaitu kawasan perbatasan darat RI dan Jantung Kalimantan (Heart of Borneo), meliputi Kecamatan Muara Wahau, Kecamatan Telen, dan Kecamatan Busang.
KAWASAN STRATEGIS PROVINSI
1. Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy, meliputi Kecamatan Sangkulirang dan Kecamatan Kaliorang; dan
2. Kawasan Agropolitan Regional, meliputi Kecamatan Muara Wahau, Kecamatan Kongbeng, Kecamatan Telen, Kecamatan Busang, Kecamatan Muara Ancalong, Kecamatan Muara Bengkal, Kecamatan Long Mesangat, dan Kecamatan Batu Ampar.
Penetapan Kawasan Strategis
KAWASAN STRATEGIS KABUPATEN
1. Kawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi, yaitu kawasan Cepat Tumbuh Ekonomi Bengalon di Kecamatan Bengalon.
2. Kawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi, yaitu kawasan Food Estate di Kecamatan Muara Ancalong, Kecamatan Busang, Kecamatan Karangan, dan Kecamatan Sandaran.
3. Kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan, yaitu kawasan lindung geologi (kawasan karst) di Kecamatan Bengalon, Kecamatan Karangan, Kecamatan Kongbeng, dan Kecamatan Sandaran.
Peta Penetapan Kawasan Strategis
Arahan Pemanfaatan Ruang
Indikasi Program Perwujudan Struktur Ruang
No Program Kegiatan LokasiBesaran Biaya
Waktu Pelaksanaan Sumber Pembiayaan
Pelaksana2011 - 2015
2016 - 2020
2021 - 2025
2026 -
APBD Kab.
APBD Provin
si APBNSwast
a2011 2012 2013 2014 2015 2031A. Perwujudan Struktur Ruang
1 Perwujudan Pusat Kegiatan1.1 Pemantapan Sistem
Pusat Kota-kotaa. Peningkatan peran dan fungsi kota-kota sesuai dengan kegiatan yang di sandangnya
Perkotaan Sangatta, Sang kulirang, Muara Wahau, Muara Bengkal, Muara Ancalong, dan Bengalon
Bappeda Kab
b. Pengembangan fungsi pusat pelayanan sosial ekonomi dengan lingkup pelayanan beberapa kecamatan
Bappeda Kab
c. Peningkatan fungsi Perkotaan Bengalon dari PKLp menjadi PKL
Perkotaan Bengalon
Bappeda Kab
1.2 Pemantapan Sistem Perdesaan
Pengembangan fungsi pusat pelayanan sosial ekonomi dengan lingkup pelayanan beberapa desa
Seluruh kawasan perdesaan
Bappeda Kab/ BPMD Kab
2 Perwujudan Sistem Prasarana2.1 Transportasi
2.1.1 Jaringan Jalan
a. Pengembangan jaringan jalan utara - selatan
Ruas Sangatta - Samarinda
Dis. PU Prov
Ruas Sangkulirang - Sangatta
Dis. PU Prov
b. Pengembangan jaringan jalan timur – barat
Ruas Muara Wahau – Sangatta
Dis. PU Prov
Ruas Sangatta - Muara Bengkal
Dis. PU Prov
c. Peningkatan jaringan jalan akses eksternal
Poros Sangatta-Bontang-Samarinda
Dis. PU Prov
Poros Sangatta-Bengalon-Sangkurilang
Dis. PU Kab
No Program Kegiatan LokasiBesaran Biaya
Waktu Pelaksanaan Sumber Pembiayaan
Pelaksana2011 - 2015
2016 - 2020
2021 - 2025
2026 -
APBD Kab.
APBD Provin
si APBNSwast
a2011 2012 2013 2014 2015 2031 d. Pengembangan
jaringan jalan primer
Jalan lingkar Sangatta Dis. PU Kab Jalan Pantai Timur
(coastal road) Dis. PU Kab
e. Peningkatan ruas jalan di Muara Wahau
Poros Muara Wahau-Sangkulirang
Dis. PU Kab
Poros Muara Wahau-Tanjung Redep
Dis. PU Kab
Poros Muara Wahau-Muara Bengkal/Muara Ancalong-Samarinda
Dis. PU Kab
f. Peningkatan ruas jalan di Muara Ancalong
Poros Muara Bengkal-Muara Ancalong
Dis. PU Kab
g. Pengembangan ruas jalan desa
Muara Wahau-Kongbeng- Telen
Dis. PU Kab
Sangkurilang-Kaliorang-Sandaran
Dis. PU Kab
Muara Ancalong-Busang h. Peningkatan
ruas jalanPoros Kaliorang-Sangkulirang
Dis. PU Kab
Poros Sangkulirang-Sangatta
Dis. PU Kab
Poros Sangkulirang-Tanjung Redep
Dis. PU Kab
i. Pembangunan ruas jalan
Poros penghubung Sangatta-Muara Bengkal- Muara Ancalong
Dis. PU Kab
Ruas jalan Kota Sangatta dengan Kota Kecamatan lainnnya
Dis. PU Kab
j. Pengembangan terminal
Sangatta
Dis.Hub Sangkulirang Muara Wahau Muara Bengkal Muara Ancalong2.1.2 Rel Kereta Api Pembangunan
jaringan rel kereta api
Bontang-Sangatta
Dis.Hub
2.1.3 Angkutan Sungai Peningkatan fungsi dan peranan
Muara Bengkal-Muara Ancalong
Dis.Hub
Muara Wahau-Samarinda
Dis.Hub
No Program Kegiatan LokasiBesaran Biaya
Waktu Pelaksanaan Sumber Pembiayaan
Pelaksana2011 - 2015
2016 - 2020
2021 - 2025
2026 -
APBD Kab.
APBD Provin
si APBNSwast
a2011 2012 2013 2014 2015 20312.1.4 Transportasi Laut Peningkatan dan
perbaikan kondisi pelabuhan
Pelabuhan laut Maloy
Dis.Hub
Pelabuhan Laut Sangatta
Dis.Hub
2.1.5 Transportasi Udara Peningkatan dan baikan bandara
Bandara Tanjung Bara
Dis.Hub Kab
Bandara Sangkima Dis.Hub Kab2.2 Prasarana Lainnya
2.2.1 Listrik Peningkatan pelayanan untuk mempercepat permohonan berlangganan
Desa-desa yg belum berlistrik
PLN
2.2.2 Telekomunikasi Penambahan STO dan luasan jangkauan
Seluruh wilayah Kabupaten Kutai Timur
Telkom/ Provider Swasta
2.2.3 Sumber Daya Air Penambahan jumlah air baku
Sumber-sumber air baku dari air tanah permukaan
Dis. PU Kab/ PDAM
Pembangunan bendungan untuk irigasi
Sangkulirang
Dis. PU Kab/ Dis. Pertanian Kab
Kaliorang
2.2.4 Air Limbah Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah Kabupaten
Kabupaten Kutai Timur
Dis. Pu Kab
2.2.5 Drainase Penyusunan Rencana Induk Drainase Kabupaten
Kabupaten Kutai Timur
Dis. PU Kab
2.2.6 Persampahan Penyusunan Rencana Induk Persampahan Kabupaten
Kabupaten Kutai Timur
Dis.PU Kab
Indikasi Program Perwujudan Pola Ruang
No Program Kegiatan LokasiBesaran Biaya
Waktu Pelaksanaan Sumber Pembiayaan
Pelaksana2011 - 2015
2016 - 2020
2021 - 2025
2026 -APBD Kab.
APBD Provinsi
APBN
Swasta2011 2012 2013 2014 2015 2031
B. Perwujudan Pola Ruang1 Perwujudan Pengelolaan Kawasan Lindung
1.1 Pemantapan Keberadaan Kawasan Lindung
a. Pemberian batasan yang jelas dan tegas
Kabupaten Kutai Timur
Bappeda Kab/
Dis.Hut/ Dis. PPR
Kab
b. Pengembalian fungsi lindung apabila terdapat budidaya
c. Peninjauan ulang penetapan HTI dan pertambangan
d. Rehabilitasi kawasan lindung yang rusak
2 Perwujudan Pengelolaan Kawasan Budidaya2.1 Hutan Produksi Peninjauan ulang batasan
dan penetapan HTIKabupaten Kutai Timur
Dis.Hut/ Dis.PPR
Kab.2.2 Pertanian a. Pemberian batasan yang
jelas sawah beririgasi teknis dan non teknis
Kabupaten Kutai Timur
Dis. Pertanian
dan Peternakan
kab.
b. Pengembangan pusat-pusat pembenihan
Kabupaten Kutai Timur
Dis. Pertanian
dan Peternakan
kab
2.3 Perkebunan a. Pengembangan sistem informasi dan promosi potensi agribisnis
Kabupaten Kutai Timur
Dis. Pertanian
dan Peternakan
kab
b. Peningkatan pemenuhan standarisasi baku mutu
Kabupaten Kutai Timur
Dis. Pertanian
dan Peternakan
kab
No Program Kegiatan LokasiBesaran Biaya
Waktu Pelaksanaan Sumber Pembiayaan
Pelaksana2011 - 2015
2016 - 2020
2021 - 2025
2026 -APBD Kab.
APBD Provinsi
APBNSwasta2011 2012 2013 2014 2015 2031
2.4 Peternakan a. Peningkatan kualitas sumberdaya manusia petani ternak
Kabupaten Kutai Timur
Dis. Pertanian
dan Peternakan
kab
b. Peningkatan teknologi, produktifitas, dan kualitas ternak.
Kabupaten Kutai Timur
Dis. Pertanian
dan Peternakan
kab
2.5 Perikanan a. Pengembangan perikanan darat
Kabupaten Kutai Timur
Dis.Perikanan dan
Kelautan Kab.
b. Penguatan kelebagaan dan kemampuan nelayan
Kabupaten Kutai Timur
Dis.Perikanan dan
Kelautan Kab.
2.6 Pertambangan a. Pemetaan potensi tambang
Kabupaten Kutai Timur
Dis. Tambang
b. Meningkatkan produksi tambang
Kabupaten Kutai Timur
Dis. Tambang
2.7 Pariwisata a. Peningkatan program sadar wisata kepada masyarakat
Kabupaten Kutai TImur
Dis.Par
b. Peningkatan promosi obyek wisata
Kabupaten Kutai TImur
Dis. Par.
c. Peningkatan obyek wisata agar lebih representatif
Kabupaten Kutai TImur
Dis.Par.
2.8 Permukiman a. Pembagian wilayah permukiman sesuai dengan kepadatan bangunan
Kabupaten Kutai Timur
Bappeda/ Dis. PPR
Kab
b. Penetapan peraturan zonasi untuk pengendalian
Kabupaten Kutai Timur
Bappeda/ Dis. PPR
Kab
No Program Kegiatan LokasiBesar
an Biaya
Waktu Pelaksanaan Sumber Pembiayaan
Pelaksana2011 - 2015
2016 - 2020
2021 - 2025
2026 -
APBD Kab.
APBD Provinsi
APBN
Swasta2011 2012
2013
2014 2015 2031
2.9 Peruntukan Lainnya 2.9.1 Pendidikan Pembangunan SD Kecamatan
Sangatta
Dis.Dik
Kecamatan BengalonKecamatan Sangkulirang
Pembangunan SMP Kecamatan Sangatta
Dis.Dik
Kecamatan SangkulirangKecamatan SandaranKecamatan Busang
Pembangunan SMA Kecamatan Bengalon
Dis.Dik
Kecamatan SandaranKecamatan TelenKecamatan Busang
2.9.2 Kesehatan Pembangunan Puskesmas
Kecamatan yg belum memiliki puskesmas
Dis. Kes.
3 Perwujudan Kawasan Strategis Kabupaten3.1 Bidang Pertumbuhan
EkonomiPenyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Kabupaten
a. Kecamatan Sangkulirang dan Agribisnis Maloy
Bappeda Kab
b. Kecamatan Sangatta
Bappeda Kab
c.Kecamatan Muara Wahau
Bappeda Kab
d. Kecamatan Muara Bengkal
Bappeda Kab
3.2 Bidang Fungsi dan Daya Dukung Lingkungan
Menegaskan batasan kawasan Taman Nasional Kutai
Taman Nasional Kutai
Dis.Hut.
Membuat zonasi Taman Nasional Kutai
Dis.Hut.
Ketentuan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
KETENTUAN PENGENDALIAN PEMANFATAN
RUANG WILAYAH KABUPATEN KUTAI TIMUR
PERATURAN ZONASI
KETENTUANPERIJINAN
KETENTUANINSENTIF DANDISINSENTIF
ARAHANSANKSI
Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI
• ketentuan umum peraturan zonasi untuk kawasan lindung;• ketentuan umum peraturan zonasi untuk kawasan
budidaya; dan• ketentuan umum peraturan zonasi untuk kawasan sekitar
sistem prasarana nasional dan wilayah, terdiri atas :1. kawasan sekitar prasarana transportasi;2. kawasan sekitar prasarana energi; 3. kawasan sekitar prasarana telekomunikasi; dan4. kawasan sekitar prasarana sumber daya air
Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
KETENTUAN PERIZINAN
• izin prinsip Persetujuan pendahuluan yang dipakai sebagai kelengkapan persyaratan teknis permohonan ijin lokasi
• izin lokasi Dipakai sebagai dasar dalam melaksanakan perolehan tanah melalui cara pengadaan tertentu dan dasar bagi pengurusan hak atas tanah
• izin penggunaan pemanfaatan tanah; • izin mendirikan bangunan;
Perolehan IMB terhadap bangunan yang akan dibangun• izin usaha;• izin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu;• izin usaha pemanfaatan hasil hutan bukan kayu;• izin usaha pertambangan umum; dan• izin pemanfaatan air bawah tanah
Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
KETENTUAN INSENTIF
• insentif yang diberikan untuk kegiatan pemanfaatan ruang yang mendukung pengembangan kawasan strategi pertumbuhan ekonomi dalam bentuk :1.penyediaan infrastruktur;2.keringanan pajak; dan3.kemudahan prosedur perijinan.
• insentif yang diberikan untuk kegiatan pemanfaatan ruang yang mendukung pengembangan kawasan strategi penyelamatan lingkungan hidup dalam bentuk :1.pemberian kompensasi; dan2.penghargaan
• insentif yang diberikan untuk kegiatan pemanfaatan ruang yang mendukung pengembangan kawasan pengembangan usaha penduduk asli dalam bentuk :1.penyediaan infrastruktur;2.kemudahan prosedur perijinan;3.penghargaan; dan4.pemberian kompensasi
• insentif yang diberikan untuk kegiatan pemanfaatan ruang yang mendukung pengembangan kawasan cadangan pangan dalam bentuk :1.penyediaan infrastruktur;2.kemudahan prosedur perijinan;
Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
KETENTUAN INSENTIF
• insentif yang diberikan untuk kegiatan pemanfaatan ruang yang mendukung pengembangan kawasan Taman Nasional Kutai dalam bentuk :1.pemberian kompensasi;2.penghargaan
• insentif yang diberikan untuk kegiatan pemanfaatan ruang yang mendukung pengembangan kawasan perbatasan dengan kabupaten lain dalam bentuk :1.pembangunan dan pengadaan infrastruktur2.urun saham
KETENTUAN DISINSENTIF
• pembatasan penyediaan infrastruktur• pemberian kompensasi;• kesulitan dalam proses perijinan; dan• penalti
Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
ARAHAN SANKSI
PENGENAAN SANKSI DILAKUKAN TERHADAP :• pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan rencana struktur ruang dan
pola ruang;• pelanggaran ketentuan umum peraturan zonasi;• pemanfaatan ruang tidak sesuai dengan izin pemanfaatan ruang yang
diterbitkan berdasarkan RTRW kabupaten Kutai Timur;• pelanggaran ketentuan yang ditetapkan dalam persyaratan izin pemanfaatan
ruang yang diterbitkan berdasarkan RTRW Kabupaten Kutai Timur;• pemanfaatan ruang yang menghalangi akses terhadap kawasan yang oleh
peraturan perundang-undangan dinyatakan sebagai milik umum; dan/atau• pemanfaatan ruang dengan izin yang diperoleh dengan prosedur yang tidak
benar.
− peringatan tertulis;− penghentian sementara
kegiatan;− penghentian sementara
pelayanan umum;− penutupan lokasi;
− pencabutan izin;− pembatalan izin;− pembongkaran bangunan;− pemulihan fungsi ruang;
dan/atau − denda administratif.
BENTUK SANKSI YANG DIBERIKAN :
Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
ARAHAN SANKSI
PENGENAAN SANKSI DILAKUKAN TERHADAP:
• pemanfaatan ruang tanpa izin pemanfaatan ruang yang diterbitkan berdasarkan RTRW Kabupaten Kutai Timur;
BENTUK SANKSI YANG DIBERIKAN :
a. peringatan tertulis;b. penghentian sementara kegiatan;c. penghentian sementara pelayanan umum;d. penutupan lokasi;e. pembongkaran bangunan;f. pemulihan fungsi ruang; dan/atau g. denda administratif
Hak, Kewajiban &Peran Masyarakat
Hak Masyarakat dalam Penataan Ruang
Dalam mewujudkan penataan ruang wilayah, masyarakat berhak:
1) Mengetahui rencana tata ruang
2) Menikmati Pertambahan nilai ruang sebagai akibat penataan ruang.
3) Memperoleh penggantian yang layak atas kerugian yang timbul akibat pelaksanaan kegiatan pembangunan yang sesuai dengan rencana tata ruang;
4) Mengajukan keberatan kepada pejabat berwenang terhadap pembangunan yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang di wilayahnya;
5) Mengajukan tuntutan pembatalan izin dan penghentian pembangunan yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang kepada pejabat berwenang; dan
6) Mengajukan gugatan ganti kerugian kepada pemerintah dan/atau pemegang izin apabila kegiatan pembangunan yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang menimbulkan kerugian.
Kewajiban Masyarakat dlm Penataan Ruang
Dalam pemanfaatan ruang, masyarakat wajib :
1. Menaati rencana tata ruang yang telah ditetapkan.
2. Memanfaatkan ruang sesuai dengan izin pemanfaatan ruang dari pejabat yang berwenang.
3. Mematuhi ketentuan yang ditetapkan dalam persyaratan izin pemanfaatan ruang; dan
4. Memberikan akses terhadap kawasan yang oleh ketentuan peraturan perundangundangan dinyatakan sebagai milik umum.
Peran Masyarakat dlm Penataan Ruang
Dalam Perencanaa
n Tata Ruang
a) memberikan masukan mengenai : persiapan penyusunan rencana tata ruang. penentuan arah pengembangan wilayah atau kawasan. pengidentifikasian potensi dan masalah wilayah atau
kawasan. perumusan konsepsi rencana tata ruang. penetapan rencana tata ruang.
b) melakukan kerja sama dengan Pemerintah, pemerintah daerah dan/atau sesama unsur masyarakat dalam perencanaan tata ruang.
Dalam Pemanfaata
n Tata Ruang
a) masukan mengenai kebijakan pemanfaatan ruang.b) kerja sama dengan Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau
sesama unsur masyarakat dalam pemanfaatan ruang.c) kegiatan memanfaatkan ruang yang sesuai dengan kearifan
lokal dan rencana tata ruang yang telah ditetapkan.d) peningkatan efisiensi, efektivitas, dan keserasian dalam
pemanfaatan ruang darat, ruang laut,ruang udara, dan ruang di dalam bumi dengan memperhatikan kearifan lokal serta sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
e) kegiatan menjaga kepentingan pertahanan dan keamanan serta memelihara dan meningkatkan kelestarian fungsi lingkungan hidup dan sumber daya alam.
f) kegiatan investasi dalam pemanfaatan ruang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
Peran Masyarakat dlmPengendalian Pemanfaatan Ruang
1. masukan terkait arahan dan/atau peraturan zonasi, perizinan, pemberian insentif dan disinsentif serta pengenaan sanksi.
2. keikutsertaan dalam memantau dan mengawasi.
3. pelaksanaan rencana tata ruang yang telah ditetapkan.
4. pelaporan kepada instansi dan/atau pejabat yang berwenang dalam hal menemukan dugaan penyimpangan atau pelanggaran kegiatan pemanfaatan ruang yang melanggar rencana tata ruang yang telah ditetapkan.
5. pengajuan keberatan terhadap keputusan pejabat yang berwenang terhadap pembangunan yang dianggap tidak sesuai dengan rencana tata ruang.
Terima Kasih