Materi Rom
-
Upload
jessyca-alicia -
Category
Documents
-
view
223 -
download
1
description
Transcript of Materi Rom
![Page 1: Materi Rom](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081805/5695d0491a28ab9b0291d2bc/html5/thumbnails/1.jpg)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Latihan gerak (Range of Motion) merupakan terapi latihan untuk memelihara atau
meningkatkan kekuatan otot (Brunner & Sudarth,2002). Latihan range of motion
(ROM) adalah latihan yang dilakukan untuk mempertahankan atau memperbaiki
tingkat kesempurnaan kemampuan menggerakan persendian secara normal dan
lengkap untuk meningkatkan massa otot dan tonus otot (Potter & Perry, 2005).
Latihan ROM biasanya dilakukan pada pasien semikoma dan tidak sadar, pasien
dengan keterbatasan mobilisasi tidak mampu melakukan beberapa atau semua latihan
rentang gerak dengan mandiri, pasien tirah baring total atau pasien dengan paralisis
ekstermitas total.
Selain berfungsi sebagai pertahanan atau dapat memperbaiki tingkat kesempurnaan
kemampuan menggerakan persendian secara normal, lengkap, dan untuk
meningkatkan massa otot serta tonus otot, ROM juga memiliki klasifikasi ROM, jenis
ROM, indikasi serta kontraindikasi dilaksanakan ROM dan juga prinsip dasar
dilakukan ROM. Untuk dapat mengetahui hal tersebut lebih lanjut maka dapat
meninjau pembahasan pada makalah ini.
B. Tujuan Penulisan
Diharapkan pembaca dapat mengetahui dan memahami :
1. Teori ROM
2. Tujuan Terapi ROM
3. Indikasi ROM
4. Kontraindikasi ROM
5. Teknik Melakukan Terapi ROM
6. Hal Yang Perlu Diperhatikan dalam terapi ROM
7. Kriteria Evaluasi terapi ROM
![Page 2: Materi Rom](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081805/5695d0491a28ab9b0291d2bc/html5/thumbnails/2.jpg)
C. Manfaat Penulisan
Setelah membahas atau mempelajari makalah ini maka kita dapat mengetahui tentang
teori ROM, tujuan ROM, indikasi dan kontraindikasi ROM, teknik melakuka terapi
ROM, hal yang perlu diperhatikan dalam terapi ROM dan criteria evaluasi terapi
ROM,
![Page 3: Materi Rom](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081805/5695d0491a28ab9b0291d2bc/html5/thumbnails/3.jpg)
BAB II
TERAPI
A. Definisi Terapi ROM
Menurut Kozier (2004), latihan ROM merupakan latihan yang sangat efektif bagi
lansia yang mengalami penurunan kekuatan otot. Latihan ini mudah dalam
pelaksanaan, dapat di lakukan berdiri maupun berbaring, serta efisien karena tidak
menggunakan alat khusus serta dapat di lakukan kapan saja.
Stanley & Beare (2006) mengemukakan dengan pemeliharaan kekuatan otot dan
fleksibilitas sendi, latihan Range of Motion (ROM) bisa meningkatkan dan
mempertahankan kekuatan otot dan fleksibilitas sendi karena dari 10 sampai 15%
kekuatan otot dapat hilang setiap minggu jika otot beristirahat sepenuhnya, dan
sebanyak 5,5% dapat hilang setiap hari pada kondisi istirahat dan imobilitas
sepenuhnya. Latihan gerak (Range of Motion) merupakan terapi latihan untuk
memelihara atau meningkatkan kekuatan otot (Brunner & Sudarth,2002)
Latihan range of motion adalah latihan dengan menggerakkan semua persendian
hingga mencapai rentangan penuh tanpa menyebabkan rasa nyeri. Tipe latihan range
of motion ada 3 macam yaitu latihan range of motion pasif, aktif asistif dan aktif
(Ellis & Benz, 2005).Latihan range of motion (ROM) adalah latihan yang dilakukan
untuk mempertahankan atau memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan
menggerakan persendian secara normal dan lengkap untuk meningkatkan massa otot
dan tonus otot (Potter & Perry, 2005).
B. Tujuan Terapi ROM
Asmadi(2008), mengungkapkan bahwa latihan ROM mempunyai tujuan antara lain :
1. Mempertahankan dan meningkatkan kekuatan dan kelenturan otot
2. Mempertahankan fungsi kardirespirasi
3. Menjaga fleksibilitas dari masing-masing persendian
4. Mencegah kontraktur/kekakuan pada persendian
![Page 4: Materi Rom](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081805/5695d0491a28ab9b0291d2bc/html5/thumbnails/4.jpg)
C. Indikasi ROM
1. Stroke atau penurunan tingkat kesadaran
2. Kelemahan otot
3. Fase rehabilitasi fisik
4. Klien dengan tirah baring lama
D. Kontraindikasi ROM
1. Trombus/emboli dan keradangan pada pembuluh darah
2. Kelainan sendi atau tulang
3. Klien fase imobilisasi karena kasus penyakit (jantung)
4. Trauma baru dengan kemunginan ada fraktur yang tersembunyi atau luka dalam
5. Nyeri berat
6. Sendi kaku atau tidak dapat bergerak
E. Teknik Melakukan Terapi
1. Cek catatan keperawatan (Indikasi klien diberikan ROM)
2. Cuci tangan
3. Memperkenalkan diri kepada klien
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan
5. Menanyakan adakah yang ingin ditanya pasien
6. Menjaga privasi
Fleksi dan Ekstensi Pergelangan Tangan
7. Atur posisi lengan pasien dengan menjauhi sisi tubuh dan siku menekuk
8. Pegang tangan pasien dengan satu tangan dan tangan yang lain memegang
pergelangan tangan pasien
9. Tekuk tangan pasien kedepan sejauh mungkin
10. Lakukan observasi terhadap perubahan yang terjadi
11. Observasi perubahan yang terjadi
![Page 5: Materi Rom](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081805/5695d0491a28ab9b0291d2bc/html5/thumbnails/5.jpg)
Fleksi dan Ekstensi Siku
12. Atur posisi lengan pasien dengan menjauhi sisi tubuh dan telapak mengarah ke
tubuh pasien
13. Letakkan tangan petugas diatas siku pasien dan pegang tangan pasien dengan
tangan lainnya
14. Tekuk siku pasien sehingga tangan pasien mendekat bahu
15. Lakukan dan kembalikan ke posisi sebelumnya
16. Observasi perubahan yang terjadi
Pronasi dan Supinasi Lengan Bawah
17. Atur posisi lengan bawah menjauhi tubuhnya dengan siku menekuk
18. Letakkan satu tangan petugas pada pergelangan pasien dan pegang tangan pasien
dengan tangan lainnya
19. Putar lengan bawah pasien kearah kanan atau kiri
20. Kembalikan ke posisi awal
21. Putar lengan bawah pasien sehingga telapak tangan pasien menghadap kearah
pasien
22. Kembalikan ke posisi awal
23. Observasi perubahan yang terjadi
![Page 6: Materi Rom](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081805/5695d0491a28ab9b0291d2bc/html5/thumbnails/6.jpg)
Fleksi Bahu
24. Atur posisi tangan pasien di sisi tubuhnya
25. Letakkan satu tangan petugas diatas siku pasien dan pegang tangan pasien dengan
tangan lainnya
26. Angkat lengan pasien pada posisi awal
27. Observasi perubahan yang terjadi
Abduksi dan Adduksi Bahu
28. Atur posisi lengan pasien disamping badannya
29. takkan satu tangan petugas diatas siku pasien dan pegang tangan pasien dengan
tangan lainnya
30. Gerakkan lengan pasien menjauh dari tubuhnya kea rah perawat atau kea rah
samping
31. Kembalikan keposisi semula
32. Observasi perubahan yang terjadi
![Page 7: Materi Rom](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081805/5695d0491a28ab9b0291d2bc/html5/thumbnails/7.jpg)
Rotasi Bahu
33. Atur posisi lengan pasien menjauhi dari tubuh (kesamping) dengan siku menekuk
34. Letakkan satu tangan petugas dilengan atas pasien dekat siku dan pegang tangan
pasien dengan tangan lainnya
35. Lakukan rotasi bahu dengan lengan kebawah sampai menyentuh tempat tidur,
telapak tangan menghadap kebawah
36. Kembalikan lengan ke posisi awal
37. Gerakkan lengan bawah ke belakang sampai menyentuh tempat tidur, telapak
tangan menghadap ke atas
38. Kembalikan ke posisi awal
39. Observasi perubahan yang terjadi
Fleksi dan Ekstensi Jari-Jari
40. Pengang jari-jari kaki pasien dengan satu tangan sementara tangan lain memegang
kaki
41. Bengkokan jari-jari kaki kebawah
42. Luruskan jari-jari kemudian dorong kebelakang
43. Kembalikan ke posisi awal
44. Observasi perubahan yang terjadi
![Page 8: Materi Rom](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081805/5695d0491a28ab9b0291d2bc/html5/thumbnails/8.jpg)
Infersi dan Efersi
45. Pegang separuh bagian atas kaki pasien dengan tangan petugas dan pegang
pergelangan kaki dengan tangan satunya
46. Putar kaki kedalam sehingga telapak kaki menghadap ke kaki lainnya
47. Kembalikan ke posisi semula
48. Putar kaki keluar sehingga bagian telapak kaki menjauhi kaki yang lain
49. Kembalikan ke posisi semula
50. Observasi perubahan yang terjadi
Flekis dan Ekstensi Pergelangan Kaki
51. Letakkan satu tangan pada telapak kaki pasien dan satu tangan yang lain diatas
pergelangan kaki, jaga kaki lurus dan rileks
52. Tekuk pergelangan kaki, arahkan jari-jari kaki kea rah dada/bagian tubuh pasien
53. Kembalikan ke posisi awal
54. Tekuk pergelangan kaki menjauhi dada pasien. Jari dan telapak kaki diarahkan ke
bawah
55. Observasi perubahan yang terjadi
![Page 9: Materi Rom](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081805/5695d0491a28ab9b0291d2bc/html5/thumbnails/9.jpg)
Fleksi dan Ekstensi Lutut
56. Letakkan satu tangan dibawah lutut pasien dan pegang tumit pasien dengan tangan
yang lain
57. Angkat kaki, tekuk pada lutut dan pangkal paha
58. Lanjutkan menekuk lutut kea rah dada pasien sejauh mungkin
59. Turunkan dan luruskan lutut dengan tetap mengangkat kaki ke atas
60. Kembalikan ke posisi semula
61. Observasi perubahan yang terjadi
Rotasi Pangkal Paha
62. Letakkan satu tangan petugas pada pergelangan kaki dan satu tangan yang lain di
atas lutut
63. Putar kaki kearah pasein
64. Putar kaki kearah petugas
65. Kembali ke posisi semula
![Page 10: Materi Rom](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081805/5695d0491a28ab9b0291d2bc/html5/thumbnails/10.jpg)
Abduksi dan Adduksi Pangkal Paha
66. Letakkan satu tangan petugas dibawah lutut pasien dan satu tangan pada tumit
67. Angkat kaki pasien kurang lebih 8 cm dari tempat tidur dan pertahankan posisi
tetap lurus, gerakkan kaki menjauhi badan pasien atau kesamping kearah petugas
68. Gerakkan kaki mendekati badan pasien
69. Kembalikan ke posisi awal
70. Observasi perubahan yang terjadi
71. Cuci tangan
72. Catat respon pasien
73. Dokumentasi
F. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan
1. Latihan ROM tidak boleh diberikan apabila gerakan dapat mengganggu proses
penyembuhan cedera.
2. ROM tidak boleh dilakukan bila respon pasien atau kondisinya membahayakan
(life threatening
G. Kriteria Evaluasi Terapi ROM (Range of Motion)
1. Normal (5) mampu bergerak dengan luas gerak sendi penuh, melawan gravitasi,
dan melawan tahanan maksimal.
2. Good (4) mampu bergerak dengan luas gerak sendi penuh, melawan gravitasi, dan
melawan tahanan sedang (moderat).
3. Fair (3) mampu bergerak dengan luas gerak sendi penuh dan melawan gravitasi
tanpa tahanan.
4. Poor (2) mampu bergerak dengan luas gerak sendi penuh tanpa melawan gravitasi.
![Page 11: Materi Rom](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081805/5695d0491a28ab9b0291d2bc/html5/thumbnails/11.jpg)
5. Trace (1) tidak ada gerakan sendi, tetapi kontraksi otot dapat dipalpasi
6. Zero (0) kontraksi otot tidak terdeteksi dengan palpasi
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut Kozier (2004), latihan ROM merupakan latihan yang sangat efektif bagi
lansia yang mengalami penurunan kekuatan otot. Latihan ini mudah dalam
pelaksanaan, dapat di lakukan berdiri maupun berbaring, serta efisien karena tidak
menggunakan alat khusus serta dapat di lakukan kapan saja. latihan ROM mempunyai
tujuan antara lain : mempertahankan dan meningkatkan kekuatan dan kelenturan otot,
mempertahankan fungsi kardirespirasi, menjaga fleksibilitas dari masing-masing
persendian, mencegah kontraktur/kekakuan pada persendian. Indikasi ROM yaitu
pada pasien dengan Stroke atau penurunan tingkat kesadaran, kelemahan otot, fase
rehabilitasi fisik , dan klien dengan tirah baring lama.
B. Saran
Berdasarkan makalah yang kami buat ini, kami dapat menyarankan ke semua Pelayan
Kesehatan khususnya perawat untuk lebih dapat mengetahui, memahamitentang
ROM beserta semua prinsip, indikasi dan kontraindikasinya agar mampu menjadi
pertimbangan dalam penerapannya di dunia kesehatan.
![Page 12: Materi Rom](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081805/5695d0491a28ab9b0291d2bc/html5/thumbnails/12.jpg)
DAFTAR PUSTAKA
Perry & Potter. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik.
Jakarta: EGC.
Asmadi. 2008. Teknik Prosedural Keperawatan: Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar
Klien. Jakarta: Salemba Medika
http://www.kopertis7.go.id/uploadjurnal/Nurus_Safaah_stikes_nu_tuban.pdf