SAP ROM FIX

18
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Masalah keperawatan : Gangguan perfusi jaringan serebral, hambatan mobilitas fisik Nama materi penyuluhan : Range of Motion (ROM) pada Individu dengan Keterbatasan Gerak / Imobilisasi. Hari/tanggal : Jum’at/ 13 Maret 2015 Waktu pertemuan : ± 30 menit Penyaji : Refi Yulita, S.Kep Sasaran : Pasien dan keluarga Tempat : Ruang ....., GPS Lantai 1 A. Kompetensi Umum : Pasien dapat mengetahui tentang cara pelaksanaan ROM aktif/pasif pada individu dengan keterbatasan gerak. B. Kompetensi Khusus : Pasien dapat mempraktikkan kembali pelaksanaan ROM aktif/pasif dengan baik serta mengetahui komplikasi dari tidak dilakukannya ROM aktif/pasif pada pasien dengan keterbatasan gerak.

description

tugas

Transcript of SAP ROM FIX

Satuan Acara Penyuluhan

(SAP)

Masalah keperawatan : Gangguan perfusi jaringan serebral, hambatan mobilitas

fisikNama materi penyuluhan: Range of Motion (ROM) pada Individu dengan

Keterbatasan Gerak / Imobilisasi.

Hari/tanggal : Jumat/ 13 Maret 2015Waktu pertemuan : 30 menit

Penyaji

: Refi Yulita, S.Kep Sasaran : Pasien dan keluargaTempat

: Ruang ....., GPS Lantai 1

A. Kompetensi Umum: Pasien dapat mengetahui tentang cara pelaksanaan ROM

aktif/pasif pada individu dengan keterbatasan gerak.B. Kompetensi Khusus: Pasien dapat mempraktikkan kembali pelaksanaan ROM

aktif/pasif dengan baik serta mengetahui komplikasi dari tidak

dilakukannya ROM aktif/pasif pada pasien dengan

keterbatasan gerak.C. Pokok Bahasan

: Pengenalan Range of Motion serta pelatihan ROM D. Sub Pokok Bahasan: 1. Pengertian ROM aktif/pasif2. Tujuan dilakukannya ROM aktif/pasif3. Jenis-jenis ROM aktif/pasif4. Indikasi dan kontra indikasi dilakukan ROM aktif/pasif5. Bagian-bagian tubuh yang dilakukan ROM aktif/pasif6. Cara melakukan ROM aktif/pasifE. Metode

Menggunakan metode belajar face to face dengan teknik:

1. Ceramah

2. Demonstrasi 3. DiskusiF. Sarana Belajar

1. Alat bantu peraga

: Leaflet

2. Fasilitas penunjang: BantalG. Kegiatan PenyuluhanWaktuTahap kegiatanK e g i a t an

PenyuluhSasaran

5 menitPembukaan1.Membuka acara dengan mengucapkan salam kepada sasaran

2. Menyampaikan topik dan tujuan penkes kepada sasaran

3.Kontrak waktu untuk kesepakatan pelaksanaan penkes dengan sasaran1.Menjawab salam

2. Mendengarkan penyuluh menyampaikan topik dan tujuan.

3.Menyetujui kesepakatan waktu pelaksanaan penkes

15 menitKegiatan inti1.Mengkaji pengetahuan sasaran tentang materi penyuluhan.2.Menjelaskan materi penyuluhan kepada sasaran dengan menggunakan leaflet3.Mendemonstrasikan langkah-langkah gerak latihan ROM aktif/pasif.

4.Memberikan kesempatan kepada sasaran untuk menanyakan hal-hal yang belum dimengerti dari materi yang dijelaskan penyuluh.

1.Menyampaikan pengetahuannya tentang materi penyuluhan2.Mendengarkan penyuluh menyampaikan materi

3.Mengikuti dan memperhatikan langkah-langkah gerak ROM aktif/pasif4.Menanyakan hal-hal yang tidak dimengerti dari materi penyuluhan

10 menitEvaluasi/ penutup1.Memberikan pertanyaan kepada sasaran tentang materi yang sudah disampaikan penyuluh

2.

Menyimpulkan materi penyuluhan yang telah disampaikan kepada sasaran

3. Menutup acara dan mengucapkan salam serta terima kasih kepada sasaran.1.Menjawab pertanyaan yang diajukan penyuluh

2. Mendengarkan penyampaian kesimpulan

3. Mendengarkan penyuluh menutup acara dan menjawab salam

H. Evaluasi Formatif

Evaluasi kognitif tentang penguasaan materi ROM aktif/pasif sebagai berikut:

1. Bentuk pertanyaan: Uraian singkat

2. Jumlah

: 3 soalIsi pertanyaan

1. Jelaskan pengertian ROM pasif!

2. Sebutkan tujuan dari ROM aktif/pasif!

3. Sebutkan langkah-langkah pelaksanaan ROM aktif/pasif!MATERI PENYULUHAN

A. PENGERTIAN

ROM ( Range of Motion) adalah jumlah maksimum gerakan yang mungkin dilakukan sendi pada salah satu dari tiga potongan tubuh, yaitu sagital, transversal, dan frontal. Potongan sagital adalah garis yang melewati tubuh dari depan ke belakang, membagi tubuh menjadi bagian kiri dan kanan. Potongan frontal melewati tubuh dari sisi ke sisi dan membagi tubuh menjadi bagian depan ke belakang. Potongan transversal adalah garis horizontal yang membagi tubuh menjadi bagian atas dan bawah.

Pengertian ROM lainnya adalah latihan gerakan sendi yang memungkinkan terjadinya kontraksi dan pergerakan otot, dimana klien menggerakan masing-masing persendiannya sesuai gerakan normal baik secara aktif ataupun pasif. Latihan range of motion (ROM) adalah latihan yang dilakukan untuk mempertahankan atau memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan menggerakan persendian secara normal dan lengkap untuk meningkatkan massa otot dan tonus otot (Potter & Perry, 2005).

ROM pasif adalah suatu latihan yang diberikan kepada pasien yang mengalami penurunan kemampuan bergerak atau bahkan tidak mampu bergerak. ROM Aktif adalah suatu latihan yang dilakukan perawat untuk membimbing pasien dalam melaksanakan pergerakan sendi secara mandiri sesuai dengan rentang gerak sendi normal

Bagian persendian tubuh seperti leher, bahu, siku, pergelangan tangan, jari tangan, jempol, panggul, lutut, engsel dan jempol kaki harus digerakkan secara rutin untuk mencegah deformitas dan gangguan untuk menghindari otot yang abnormal.

B. TUJUAN DILAKSANAKANNYA ROM AKTIF/PASIF

1. Mempertahankan atau memelihara kekuatan otot

2. Memelihara mobilitas persendian

3. Menstimulasi sirkulasi

4. Mempercepat rehabilitasi

5. Mencegah kontraktur dan kekakuan pada sendi

ROM aktif/pasif dilaksanakan 3x sehari secara teratur selama 15 menit.

C. PRINSIP LATIHAN ROM (RANGE OF MOTION)Adapun prinsip latihan ROM (Range Of Motion), diantaranya :

1. ROM harus diulang sekitar 8 kali dan dikerjakan minimal 2 kali sehari

2. ROM di lakukan berlahan dan hati-hati sehingga tidak melelahkan pasien.

3. Dalam merencanakan program latihan ROM, perhatikan umur pasien, diagnosa, tanda-tanda vital dan lamanya tirah baring.

4. Bagian-bagian tubuh yang dapat di lakukan latihan ROM adalah leher, jari, lengan, siku, bahu, tumit, kaki, dan pergelangan kaki.

5. ROM dapat di lakukan pada semua persendian atau hanya pada bagian-bagian yang di curigai mengalami proses penyakit.

6. Melakukan ROM harus sesuai waktunya. Misalnya setelah mandi atau perawatan rutin telah di lakukanD. JENIS-JENIS ROM (RANGE OF MOTION)ROM dibedakan menjadi duajenis, yaitu :a. ROM AktifROM Aktif yaitu gerakan yang dilakukan oleh seseorang (pasien) dengan menggunakan energi sendiri. Perawat memberikan motivasi, dan membimbing klien dalam melaksanakan pergerakan sendiri secara mandiri sesuai dengan rentang gerak sendi normal (klien aktif). Keuatan otot 75 %.Hal ini untuk melatih kelenturan dan kekuatan otot serta sendi dengan cara menggunakan otot-ototnya secara aktif. Sendi yang digerakkan pada ROM aktif adalah sendi di seluruh tubuh dari kepala sampai ujung jari kaki oleh klien sendri secara aktif.

b. ROM PasifROM Pasif yaitu energi yang dikeluarkan untuk latihan berasal dari orang lain (perawat) atau alat mekanik. Perawat melakukan gerakan persendian klien sesuai dengan rentang gerak yang normal (klienpasif). Kekuatanotot 50 %.Indikasi latihan pasif adalah pasien semikoma dan tidak sadar, pasien dengan keterbatasan mobilisasi tidak mampu melakukan beberapa atau semua latihan rentang gerak dengan mandiri, pasien tirah baring total atau pasien dengan paralisis ekstermitas total (suratun, dkk, 2008).

Rentang gerak pasif ini berguna untuk menjaga kelenturan otot-otot dan persendian dengan menggerakkan otot orang lain secara pasif misalnya perawat mengangkat dan menggerakkan kaki pasien. Sendi yang digerakkan pada ROM pasif adalah seluruh persendian tubuh atau hanya pada ekstremitas yang terganggu dan klien tidak mampu melaksanakannya secara mandiri.

E. INDIKASI DAN KONTRA INDIKASI PELAKSANAAN ROM AKTIF/PASIFROM Aktif :

Indikasi :

a. Pada saat pasien dapat melakukan kontraksi otot secara aktif dan menggerakkan ruas sendinya baik dengan bantuan atau tidak.

b. Pada saat pasien memiliki kelemahan otot dan tidak dapat menggerakkan persendian sepenuhnya, digunakan A-AROM (Active-Assistive ROM, adalah jenis ROM Aktif yang mana bantuan diberikan melalui gaya dari luar apakah secara manual atau mekanik, karena otot penggerak primer memerlukan bantuan untuk menyelesaikan gerakan).

c. ROM Aktif dapat digunakan untuk program latihan aerobik.

d. ROM Aktif digunakan untuk memelihara mobilisasi ruas diatas dan dibawah daerah yang tidak dapat bergerak.

Sasaran :

a. Apabila tidak terdapat inflamasi dan kontraindikasi, sasaran ROM Aktif serupa dengan ROM Pasif.

b. Keuntungan fisiologis dari kontraksi otot aktif dan pembelajaran gerak dari kontrol gerak volunter.

c. Sasaranspesifik:

Memelihara elastisitas dan kontraktilitas fisiologis dari otot yang terlibat

Memberikan umpan balik sensoris dari otot yang berkontraksi

Memberikan rangsangan untuk tulang dan integritas jaringan persendian

Meningkatkan sirkulasi

Mengembangkan koordinasi dan keterampilan motorik

ROM Pasif

Indikasi :

a. Pada daerah dimana terdapat inflamasi jaringan akut yang apabila dilakukan pergerakan aktif akan menghambat proses penyembuhan

b. Ketika pasien tidak dapat atau tidak diperbolehkan untuk bergerak aktif pada ruas atau seluruh tubuh, misalnya keadaan koma, kelumpuhan atau bed rest total

Sasaran :

a. Mempertahankan mobilitas sendi dan jaringan ikat

b. Meminimalisir efek dari pembentukan kontraktur

c. Mempertahankan elastisitas mekanis dari otot

d. Membantu kelancaran sirkulasi

e. Meningkatkan pergerakan sinovial untuk nutrisi tulang rawan serta difusi persendian

f. Menurunkan atau mencegah rasa nyeri

g. Membantu proses penyembuhan pasca cedera dan operasi

h. Membantu mempertahankan kesadaran akan gerak dari pasien

Kontraindikasi dan Hal-hal yang harus diwaspadai pada latihan ROMKontraindikasi dan hal-hal yang harus diwaspadai pada latihan ROM

a. Latihan ROM tidak boleh diberikan apabila gerakan dapat mengganggu proses penyembuhan cedera.

Gerakan yang terkontrol dengan seksama dalam batas-batas gerakan yang bebas nyeri selama fase awal penyembuhan akan memperlihatkan manfaat terhadap penyembuhan dan pemulihan

Terdapatnya tanda-tanda terlalu banyak atau terdapat gerakan yang salah, termasuk meningkatnya rasa nyeri dan peradangan

b. ROM tidak boleh dilakukan bila respon pasien atau kondisinya membahayakan (life threatening)

PROM dilakukan secara hati-hati pada sendi-sendi besar, sedangkan AROM pada sendi ankle dan kaki untuk meminimalisasi venous stasis dan pembentukan trombus

Pada keadaan setelah infark miokard, operasi arteri koronaria, dan lain-lain, AROM pada ekstremitas atas masih dapat diberikan dalam pengawasan yang ketatF. LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN ROM AKTIF/PASIF1. Gerakan kepala

Menggerakkan dagu menempel ke dada, rentang 450 Mengembalikan kepala ke posisi tegak, rentang 450 Menekuk kepala ke belakang sejauh mungkin, rentang 40-450 Memiringkan kepala sejauh mungkin kearah setiap bahu, rentang 40-450 Memutar kepala sejauh mungkin dalam gerakan sirkuler, rentang 1800

Gambar 12. Gerakkan menekuk dan meluruskan tangan Salah satu tangan memegang siku klien, tangan lainnya memegang lengan

Luruskan siku, naikkan dan turunkan dengan siku tetap lurus

Gambar 23. Gerakkan menekuk dan meluruskan siku

Pegang tangan atas dengan tangan satu, sementara tangan lainnya menekuk dan meluruskan siku

Gambar 34. Gerakkan memutar pergelangan tangan

Pegang tangan bawah dengan satu tangan, sementara tangan lainnya menggenggam telapak tangan klien, puter pergelangan tangan klien ke arah luar (terlentang) dan ke arah dalam (telungkup)

Gambar 45. Gerakan menekuk dan meluruskan pergelangan tangan

Pegang tangan bawah dengan satu tangan, tangan lainnya memegang tangan klien

Tekuk pergelangan tangan ke atas dan ke bawah

Gambar 56. Gerakan memutar ibu jari

Pegang telapak tangan dan keempat jari dengan satu tangan, sementara tangan lainnya memutar ibu jari tangan.

Gambar 67. Gerakkan menekuk dan meluruskan jari-jari tangan

Pegang pergelangan tangan dengan satu tangan, sementara tangan lainnya menekuk dan meluruskan jari-jari tangan

Gambar 78. Gerakkan menekuk dan meluruskan pangkal paha

Pegang lutut dengan satu tangan, sementara tangan lainnya memegang tungkai

Naikkan dan turunkan kaki dengan lutut tetap lurus

Gambar 89. Gerakkan menekuk dan meluruskan lutut

Pegang lutut dengan satu tangan, tangan lainnya memegang tungkai

Kemudian tekuk dan luruskan lutut

Gambar 910. Gerakkan untuk pangkal paha

Gerakkan kaki klien menjauh dan mendekati badan (kaki satunya)

Gambar 1011. Gerakkan memutar pergelangan kaki

Pegang tungkai dengan satu tangan, sementara tangan lainnya memutar pergelangan kaki

Gambar 11Selain latihan pasif yang dilakukan oleh terapis atau keluarga, bila keadaan umum klien telah stabil, klien dilatih untuk melakukan latihan aktif anggota gerak atas dan bawah sesegera mungkinPROGRAM PROFESI NERS

Satuan Acara PenyuluhanRange Of Motion (ROM) Aktif dan Pasif

Oleh :Refi YulitaProgram Studi Ilmu KeperawatanFakultas Kedokteran dan Ilmu KesehatanUniversitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta2015