Materi Print Vikri

24
Unified Modelling Language Unfied Modelling Language (UML) menurut Martin Fowler (2005 : 1) adalah keluarga notasi grafis yang didukung oleh meta-model tunggal, yang membantu pendeskripsian dan desain sistem perangkat lunak, khususnya system yang dibangun menggunakan pemrograman berorientasi objek (OO). UML merupakan standar yang relatif terbuka yang dikontrol oleh Object Management Company (OMG), sebuah konsorsium terbuka yang terdiri dari banyak perusahaan. Use Case Diagram Use Case menurut Martin Fowler (2005 : 141) adalah teknik untuk merekam persyaratan fungsional sebuah sistem. Use Case mendeskripsikan interaksi tipikal antara para pengguna sistem dengan sistem itu sendiri, dengan memberi sebuah narasi tentang bagaimana sistem tersebut digunakan. Use Case Diagram menampilkan aktor mana yang menggunakan use case mana, uses case mana yang memasukkan use case lain dan hubungan antara aktor dan use case. Activity Diagram Activity diagram menurut Martin Fowler (2005 : 163) adalah teknik untuk menggambarkan logika prosedural, proses bisnis, dan jalur kerja. Dalam beberapa hal, activity diagram memainkan peran mirip diagram alir, tetapi perbedaan prinsip antara notasi diagram alir adalah activity diagram mendukung behavior paralel. Node pada sebuah activity

Transcript of Materi Print Vikri

Page 1: Materi Print Vikri

Unified Modelling Language

Unfied Modelling Language (UML) menurut Martin Fowler (2005 : 1) adalah

keluarga notasi grafis yang didukung oleh meta-model tunggal, yang membantu

pendeskripsian dan desain sistem perangkat lunak, khususnya system yang dibangun

menggunakan pemrograman berorientasi objek (OO). UML merupakan standar yang

relatif terbuka yang dikontrol oleh Object Management Company (OMG), sebuah

konsorsium terbuka yang terdiri dari banyak perusahaan.

Use Case Diagram

Use Case menurut Martin Fowler (2005 : 141) adalah teknik untuk merekam

persyaratan fungsional sebuah sistem. Use Case mendeskripsikan interaksi tipikal antara

para pengguna sistem dengan sistem itu sendiri, dengan memberi sebuah narasi tentang

bagaimana sistem tersebut digunakan. Use Case Diagram menampilkan aktor mana yang

menggunakan use case mana, uses case mana yang memasukkan use case lain dan

hubungan antara aktor dan use case.

Activity Diagram

Activity diagram menurut Martin Fowler (2005 : 163) adalah teknik untuk

menggambarkan logika prosedural, proses bisnis, dan jalur kerja. Dalam beberapa hal,

activity diagram memainkan peran mirip diagram alir, tetapi perbedaan prinsip antara

notasi diagram alir adalah activity diagram mendukung behavior paralel. Node pada

sebuah activity diagram disebut sebagai action, sehingga diagram tersebut menampilkan

sebuah activity yang tersusun dari action.

Sequence Diagram

Sequence diagram menurut Munawar (2005 : 187) adalah grafik dua dimensi

dimana obyek ditunjukkan dalam dimensi horizontal, sedangkan lifeline ditunjukkan

dalam dimensi vertikal.

Class Diagram

Class diagram menurut Munawar (2005 : 28) merupakan himpunan dari objek-

objek yang sejenis. Sebuah objek memiliki keadaan sesaat (state) dan perilaku

(behavior). State sebuah objek adalah kondisi objek tersebut yang dinyatakan dalam

attribute/properties. Sedangkan perilaku suatu objek mendefinisikan bagaimana

sebuah objek bertindak/beraksi dan memberikan reaksi.

Page 2: Materi Print Vikri

Activity diagram biasanya digunakan untuk menjelaskan business process dan langkah langkah

operasional dari sebuah komponen dari sebuah system.

Tanah Longsor; Tanah longsor (landslide) merupakan pergerakan masa batuan dan/atau tanah

secara gravitasional yang dapat terjadi secara perlahan maupun tiba-tiba. Dimensi tanah

longsor sangat bervariasi, berkisar dari hanya beberapa meter saja hingga ribuan (kilo) meter.

Tanah longsor dapat terjadi secara alami maupun dipicu oleh adanya ulah manusia. Jenis

bencana alam karena distribusinya yang merata hamper di seluruh wilayah tanah air, dan atas

dasar catatan kejadiannya, tanah longsor secara umum selalu menempati intensitas kejadian

yang paling banyak, serta dapat terjadi secara bersamaan dengan bencana alam geologi

lainnya, seperti gempabumi dan letusan gunungapi.(pusat informasi riset bencana alam:

kementrian riset dan teknologi.)

MANFAAT SIG

Geographic Informational System (GIS) atau Sistem Informasi Geografis merupakan

aplikasi yang memiliki banyak kegunaan. Tanpa disadari, banyak aktivitas pemerintahan

yang akan sangat terbantu apabila aplikasi GIS diimplementasikan dengan baik.

 

Menurut Kabid Basis Data Rupa Bumi dan Tata Ruang Bakorsutanal (Badan Koordinasi

Survei dan Pemetaan Spasial Nasional) Doddy Sukmayadi, masih banyak pemda-pemda

yang mengaku sudah memiliki aplikasi GIS, namun kenyataannya implementasinya belum

optimal. Padahal, jika dioptimalkan, setidaknya ada enam manfaat penting yang akan

didapatkan oleh pemda jika aplikasi GIS tersebut diterapkan.

 

 

Page 3: Materi Print Vikri

 

Manfaat pertama, adalah Inventarisasi Sumber Daya Alam. Melalui penerapan GIS, dapat

diidentifikasi tentang potensi-potensi alam yang tersebar di suatu wilayah. Identifikasi ini

akan memudahkan dalam pengelolaan sumber alam untuk kepentingan orang banyak.

 

Manfaat kedua, Disaster Management. Artinya, aplikasi GIS dapat digunakan untuk

melakukan pengelolaan rehabilitasi pasca bencana. Misalnya, saat bencana tsunami

menerjang Aceh dan Nias, Badan Rehabilitasi – Rekonstruksi Aceh – Nias (BRR Aceh-

Nias) menggunakan GIS untuk memetakan kondisi terkini dan menentukan prioritas

pembangunan di lokasi yang paling parah kerusakannya.

 

Manfaat berikutnya adalah untuk Penataan Ruang &Pembangunan sarana-prasarana.

Manfaat teknologi GIS yang ketiga ini dapat berbentuk banyak hal. Mulai dari untuk

analisis dampak lingkungan, daerah serapan air, kondisi tata ruang kota, dan masih

banyak lagi. Penataan ruang menggunakan GIS akan menghindarkan terjadinya banjir,

kemacetan, infrastruktur dan transportasi, hingga pembangunan perumahan dan

perkantoran.

 

Keempat, Investasi Bisnis dan Ekonomi juga merupakan manfaat yang bisa didapatkan

dari aplikasi GIS. Dengan adanya peta informasi daerah, dapat ditentukan arah

pembangunan. Dan para investor pun bisa menentukan strategi investasinya berdasarkan

kondisi geografis yang ada, kondisi penduduk dan persebarannya, hingga peta

infrastruktur dan aksesibilitas.

 

Page 4: Materi Print Vikri

Selain itu, manfaat GIS juga bisa digunakan untuk sektor Pertahanan & Komunikasi. Peta

data spasial dapat berguna bagi pemerintah untuk mengidentifikasi batas-batas perairan

dan daratan. Dari segi komunikasi, GIS bisa berguna untuk mengidentifikasi dan

menentukan persebaran coverage menara transmitter atau BTS.

 

Terakhir, GIS bisa digunakan untuk Games, Entertainment dan Edutainment. Di negara-

negara maju, aplikasi ini dimanfaatkan untuk membuat permainan interaktif seperti

SIMCity. Juga untuk fungsi hiburan layaknya yang dilakukan di film-film Hollywood.

Pemerintah sendiri bisa ambil bagian dalam mengembangkan aplikasi GIS untuk fungsi

pendidikan, seperti Globe, Atlas, dan peta interaktif lainnya.

 

AHAPAN KERJA SIG

Tahapan kerja SIG meliputi tiga hal utama, yaitu masukan (input), proses, dan keluaran

(output). Perhatikan Bagan 3.4.

 

 

1. Data Masukan (Input Data)

Tahapan kerja SIG yang pertama adalah data masukan, yaitu suatu tahapan pada SIG yang

dapat digunakan untuk memasukkan dan mengubah data asli ke dalam bentuk yang dapat

diterima oleh komputer. Data-data yang masuk tersebut membentuk database (data dasar) di

dalam komputer yang dapat disimpan dan dipanggil kembali untuk dipergunakan atau untuk

pengolahan selanjutnya. Tahapan kerja masukan data meliputi pengumpulan data dari

berbagai sumber data dan proses pemasukan data.

a. Sumber Data

Data dasar yang dimasukkan dalam SIG diperoleh dari empat sumber, yaitu data lapangan

(teristris), data peta, data pengindraan jauh, dan data statistik.

Page 5: Materi Print Vikri

1) Data pengindraan jauh (remote sensing) adalah data dalam bentuk citra dan foto udara

atau nonfoto.

Citra adalah gambar permukaan bumi yang diambil melalui satelit. Foto udara adalah

gambar permukaan bumi yang diambil melalui pesawat udara. Informasi yang terekam pada

citra penginderaan jauh yang berupa foto udara atau diinterpretasi (ditafsirkan) terlebihi

dahulu sebelum diubah ke dalam bentuk digital. Adapun citra yang diperoleh dari satelit yang

sudah dalam bentuk digital langsung digunakan setelah diadakan koreksi seperlunya.

2) Data lapangan (teristris), yaitu data yang diperoleh secara langsung melalui hasil

pengamatan di lapangan karena data ini tidak terekam dengan alat penginderaan jauh.

Misalnya, batas administrasi, kepadatan penduduk, curah hujan, pH tanah, kemiringan

lereng, suhu udara, kecepatan angin, dan gejala gunungapi.

3) Data peta (map), yaitu data yang telah terekam pada kertas atau film. Misalnya, peta

geologi atau peta jenis tanah yang akan digunakan sebagai masukan dalam SIG, kemudian

dikonversikan (diubah) ke dalam bentuk digital.

4) Data statistik (statistic), yaitu data hasil catatan statistik dalam bentuk tabel, laporan, survei

lapangan, dan sensus penduduk. Data statistik diperoleh dari lembaga swasta atau instansi

resmi peme rintah, seperti Biro Pusat Statistik (BPS). Data statistik merupakan data sekunder,

yaitu data yang telah mengalami pengolahan lebih lanjut.

b. Proses Pemasukan Data

Proses pemasukan data ke dalam SIG diawali dengan mengumpulkan dan menyiapkan data

spasial maupun data atribut dari berbagai sumber data, baik yang bersumber dari data

lapangan, peta, penginderaan jauh, maupun data statistik.

Bentuk data yang akan dimasukkan dapat berupa tabel, peta, catatan statistik, laporan, citra

satelit, foto udara, dan hasil survei atau pengukuran lapa ngan. Data tersebut diubah terlebih

dahulu menjadi format data digital sehingga dapat diterima sebagai masukan data yang akan

disimpan ke dalam SIG. Data yang masuk ke dalam SIG dinamakan database (data dasar

atau basis data).

 

Page 6: Materi Print Vikri

Dari digitasi peta dihasilkan layer peta tematik. Layer peta tematik adalah peta yang digambar

pada sesuatu yang bersifat tembus pandang, seperti plastik transparan.

Berbagai fenomena di permukaan bumi dapat dipetakan ke dalam beberapa layer peta

tematik, dengan setiap layernya merupakan representasi kumpulan benda (feature) yang

memiliki kesamaan. Misalnya, layer jalan, kemiringan lereng, daerah aliran sungai, tata

guna lahan, dan jenis tanah. Layer-layer ini kemudian disatukan dan disesuaikan urutan

maupun skalanya. Kemampuan ini memungkinkan seseorang untuk mencari di mana letak

suatu daerah, objek, atau hal lainnya di permukaan bumi. Fungsi ini dapat digunakan,

seperti untuk mencari lokasi rumah, mencari rute jalan, dan mencari tempat-tempat penting

yang ada di peta. Pengguna SIG dapat pula melihat pola-pola yang mungkin akan muncul

dengan melihat penyebaran letak feature, seperti sekolah, sungai, jembatan, dan daerah

pertambangan.

 

Teknik pemasukan data ke dalam SIG dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.

1) Digitasi data-data spasial, seperti peta dengan menggunakan digitizer.

2) Scaning data-data spasial dan atribut dengan menggunakan scanner.

3) Modifikasi data terutama data atribut.

4) Mentransfer data-data digital, seperti citra satelit secara langsung.

2. Manipulasi dan Analisis Data

Tahapan manipulasi dan analisis data adalah tahapan dalam SIG yang berfungsi

menyimpan, menimbun, menarik kembali, memanipulasi, dan menganalisis data yang telah

tersimpan dalam komputer. Beberapa macam analisis data, antara lain sebagai berikut.

a) Analisis lebar, yaitu analisis yang dapat menghasilkan gambaran daerah tepian sungai

dengan lebar tertentu. Kegunaannya antara lain untuk perencanaan pembangunan jembatan

dan bendungan, seperti bendungan Jatiluhur, Saguling, dan Cirata yang mem bendung

Citarum.

b) Analisis penjumlahan aritmatika, yaitu analisis yang dapat menghasilkan peta dengan

klasifikasi baru. Kegunaannya antara lain untuk perencanaan wilayah, seperti wilayah

permukiman, industri, konservasi, dan pertanian.

Page 7: Materi Print Vikri

c) Analisis garis dan bidang, yaitu analisis yang digunakan untuk menentukan wilayah dalam

radius tertentu. Kegunaannya antara lain untuk menentukan daerah rawan bencana, seperti

daerah rawan banjir, daerah rawan gempa, dan daerah rawan gunungapi.

3. Keluaran Data

 

Tahapan keluaran data, yaitu tahapan dalam SIG yang berfungsi menyajikan atau

menampilkan hasil akhir dari proses SIG dalam bentuk peta, grafik, tabel, laporan, dan

bentuk informasi digital lainnya yang diperlu kan untuk perencanaan, analisis, dan

penentuan kebijakan terhadap suatu objek geografis. Misalnya, untuk mendukung

pengambilan keputusan dalam perencanaan dan pengelolaan penggunaan lahan (land use),

sumber daya alam, lingkungan, transportasi, fasilitas kota, dan pelayanan umum lainnya.

Kemampuan inilah yang membedakan SIG dengan sistem informasi lainnya yang

membuatnya menjadi berguna untuk berbagai kalangan dalam menjelaskan kejadian,

merencanakan strategi, dan memprediksi apa yang akan terjadi.

PENGERTIAN SIG

 1.Pengertian SIG ( Sistem Informasi Geografi )

Sistem Informasi Geografis (bahasa Inggris: Geographic Information Systemdisingkat GIS)

adalah sistem informasisistem komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun,

menyimpan, mengelola dan menampilkan informasi berefrensi geografis, misalnya data

yang diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah database. Para praktisi juga

memasukkan orang yang membangun dan mengoperasikannya dan data sebagai bagian

dari sistem ini. khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi

keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit, adalah

 

Page 8: Materi Print Vikri

Teknologi Sistem Informasi Geografis dapat digunakan untuk investigasi

ilmiah, pengelolaan sumber daya, perencanaan pembangunan, kartografidan perencanaan

rute. Misalnya, SIG bisa membantu perencana untuk secara cepat menghitung waktu

tanggap darurat saat terjadi bencana alam, atau SIG dapat digunaan untuk mencari lahan

basah (wetlands) yang membutuhkan perlindungan dari polusi.

 

Diposkan oleh sistem informasi geografi di 05:00

Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook

 

 

 

 

Selasa, November 02, 2010

MANFAAT SIG

 

Sistem informasi geografis banyak digunakan untuk berbagai kepentingan antara lain untuk

perencanaan, analisis, dan pengambilan keputusan atau suatu kebijakan mengenai suatu daerah.

Berikut ini akan dibahas mengenai manfaat SIG dalam manajemen tata guna lahan, inventarisasi

sumber daya alam, dan bidang sosial budaya.

1. Manajemen Tata Guna Lahan

Pemanfaatan dan pembangunan lahan yang dimiliki oleh pemerintah daerah perlu dilakukan

dengan penuh pertimbangan dari berbagai aspek. Misalnya, wilayah pembangunan di kota

biasanya dibagi menjadi daerah permukiman, industri, perdagangan, perkantoran, fasilitas

Page 9: Materi Print Vikri

umum, dan jalur hijau. SIG dapat membantu pembuatan perencanaan setiap wilayah tersebut dan

hasilnya dapat digunakan sebagai acuan untuk pembangunan fasilitas-fasilitas yang diperlukan.

Lokasi dari fasilitas-fasilitas yang akan dibangun di daerah perkotaan (urban) perlu

dipertimbangkan agar efektif dan tidak melanggar kriteriakriteria tertentu yang bisa

menyebabkan ketidakselarasan. Contohnya, pembangunan tempat penampungan sampah.

Kriteria-kriteria yang bisa dijadikan parameter antara lain diluar area permukiman, berada dalam

radius 10 meter dari genangan air, berjarak 5 meter dari jalan raya, dan kriteria-kriteria lainnya.

Dengan kemampuan SIG yang bisa memetakan apa yang ada di luar dan di dalam suatu area,

kriteria-kriteria ini dapat digabungkan sehingga memunculkan irisan daerah yang tidak sesuai,

agak sesuai, dan sangat sesuai dengan seluruh kriteria. Contoh lain, seperti pembangunan lokasi

pabrik, pasar, fasilitasfasilitas umum, lokasi jaringan-jaringan listrik, telepon, dan air. Setelah

lokasi yang sesuai didapatkan, desain pembangunan fasilitas tersebut dapat digabungkan dengan

SIG untuk mendapatkan perspektif yang lebih riil.

Di daerah pedesaan (rural) manejemen tata guna lahan lebih banyak mengarah ke sektor

pertanian. Dengan terpetakannya curah hujan, iklim, kondisi tanah, ketinggian, dan keadaan alam

lainnya, akan membantu penentuan jenis tanaman, lokasi tanaman, pupuk yang dipakai, dan

bagaimana proses pengolahan lahannya. Penentuan lokasi gudang dan pemasaran hasil pertanian

juga dapat terbantu dengan memanfaatkan peta produksi pangan, penyebaran, dan konsentrasi

konsumen, serta peta jaringan transportasi.

Sebelum aplikasi SIG digunakan untuk membantu pengambilan keputusan, tugas dari daerah

terlebih dahulu memasukkan informasi sebanyak-banyaknya tentang kondisi dan potensi

daerahnya. Data-data yang perlu disiapkan antara lain data peta dan data statistik daerah. Data

peta dapat menggunakan data yang sudah ada, seperti dari Bako surtanal atau instansi lain. Jika

data belum ada atau ingin membuat data yang lebih baru, daerah bisa membuat peta baru

berdasarkan foto satelit atau foto udara. Adapun data statistik diambil dari sensus, survei, data

daerah dalam angka, dan hasil pendataan lainnya.

2. Inventarisasi Sumber Daya Alam

Pembangunan fisik dan sosial di Indonesia terus-menerus mengalami peningkatan sesuai dengan

meningkatnya jumlah penduduk dan berkembangnya kehidupan yang semakin kompleks.

Page 10: Materi Print Vikri

Perkembangan tersebut mendorong perlunya informasi yang terperinci tentang data sumber daya

alam yang mungkin dapat dikembangkan. Data aneka sumber daya alam hasil penelitian

dijadikan modal sebagai bahan baku untuk perencanaan pembangunan.

Secara sederhana manfaat SIG dalam inventarisasi sumber daya alam adalah sebagai berikut.

a. Untuk mengetahui persebaran berbagai sumber daya alam, seperti minyak Bumi, batu bara,

emas, besi, dan barang tambang lainnya.

b. Untuk pengawasan daerah bencana alam, antara lain:

1) memantau luas wilayah bencana alam;

2) pencegahan terjadinya bencana alam di masa yang akan datang;

3) menyusun rencana-rencana pembangunan kembali daerah bencana.

c. Untuk mengetahui persebaran kawasan lahan, antara lain:

1) kawasan lahan potensial dan lahan kritis;

2) kawasan hutan yang masih baik dan hutan rusak;

3) kawasan lahan pertanian dan perkebunan;

4) pemanfaatan perubahan penggunaan lahan.

3. Bidang Sosial dan Budaya

Selain untuk inventarisasi sumber daya alam dan manajemen tata guna lahan, SIG juga dapat

dimanfaatkan dalam bidang sosial dan budaya, antara lain sebagai berikut.

a. Mengetahui potensi dan persebaran penduduk.

Page 11: Materi Print Vikri

b. Mengetahui luas dan persebaran lahan pertanian serta kemungkinan pola drainasenya.

c. Untuk pendataan dan pengembangan jaringan transportasi.

d. Untuk pendataan dan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan dan pembangunan.

e. Untuk pendataan dan pengembangan permukiman penduduk, kawasan industri, sekolah,

rumah sakit, sarana hiburan dan rekreasi, serta perkantoran.

amis, 18 November 2010, sperti biasanya tim surveyor KLMB melakukan survey mengenai

keadaan posko-posko pengungian bencana merapi yang berada di sekitar Yogyakarta. Dari hasil

survey yang dilakukan banyak ditererima laporan oleh tim SIG dan Basis Data KLMB bahwa

telah banyak pos-pos yang sebelumnya digunakan sebagai posko pengungsian kini telah tak

terpakai (kosong). Bahkan beberapa kami temukan pengungsi yang telah kembali ke rumah

pribadinya masing-masing, padahal rumah tersebut masuk dalam Zona Tak Aman yang

ditetapkan oleh Badan Geologi, Kementrian Energi dan Sumberdaya Energi. Untuk lebih

jelasnya informasi mengenai kondisi posko slahkan download file berikut :

[ Download Tabel Kondisi Posko ]

Selain tabel, seperti yang sebelumnya kami mencoba menspasialkan data yang ada didalam tabel

tersebut. berikut ini kami sampaikan peta persebaran posko yang berhasil kami survey :

 

Sistem Informasi Geografis

Postingan kali ini akan diisi kembali oleh kawan saya, Gilang Ginanjar Natari dariJurusan

Teknologi dan Manajemen Industri Pertanian – Universitas Padjajaran. Tulisan pada

postingan ini berdasarkan tugas mata kuliah Sistem Informasi Geografis (SIG), dengan

judul : “Peranan SIG Dalam Upaya Ameliorasi Tanah yang Disebabkan oleh Gelombang

Pasang” yang dibuat pada tahun 2007. Selamat membaca

A.    Latar Balakang SIG

Page 12: Materi Print Vikri

Perkembangan pemanfaatan data spasial dalam dekade belakangan ini meningkat dengan sangat

drastis. Hal ini berkaitan dengan meluasnya pemanfaatan Sistem Informasi Geografis (SIG) dan

perkembangan teknologi dalam memperoleh, merekam dan mengumpulan data yang bersifat

keruangan (spasial). Teknologi tinggi sepertiGlobal Positioning System (GPS), remote

sensing dan total station, telah membuat perekaman data spasial digital relatif lebih cepat dan

mudah. Kemampuan penyimpanan yang semakin besar, kapasitas transfer data yang semakin

meningkat, dan kecepatan proses data yang semakin cepat menjadikan data spasial merupakan

bagian yang tidak terlepaskan dari perkembangan teknologi informasi.

Sistem informasi atau data yang berbasiskan keruangan pada saat ini merupakan salah satu

elemen yang paling penting, karena berfungsi sebagai pondasi dalam melaksanakan dan

mendukung berbagai macam aplikasi. Sebagai contoh dalam bidang lingkungan hidup,

perencanaan pembangunan, tata ruang, manajemen transportasi, pengairan, sumber daya mineral,

sosial dan ekonomi, dll. Oleh karena itu berbagai macam organisasi dan institusi menginginkan

untuk mendapatkan data spasial yang konsisten, tersedia serta mempunyai aksesibilitas yang

baik. Terutama yang berkaitan dengan perencanaan ke depan, data geografis masih dirasakan

mahal dan membutuhkan waktu yang lama untuk memproduksinya (Rajabidfard, A. dan I.P.

Williamson 2000).

B. Definisi SIG

Sistem Informasi Geografis adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki

informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem

komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola dan

menampilkan informasi berreferensi geografis, misalnya data yang diidentifikasi menurut

lokasinya, dalam sebuah database. Para praktisi juga memasukkan orang yang membangun dan

mengoperasikannya dan data sebagai bagian dari sistem ini.

Teknologi Sistem Informasi Geografis dapat digunakan untuk investigasi ilmiah, pengelolaan

sumber daya, perencanaan pembangunan, kartografi dan perencanaan rute. Misalnya, SIG bisa

membantu perencana untuk secara cepat menghitung waktu tanggap darurat saat terjadi bencana

alam, atau SIG dapat digunaan untuk mencari lahan basah (wetlands) yang membutuhkan

perlindungan dari polusi.

Page 13: Materi Print Vikri

SIG memiliki banyak nama alternatif yang sudah digunakan bertahun-tahun menurut cakupan

aplikasi dan bidang khusus masing-masing, sebagai berikut.

-          Sistem Informasi Lahan (Land Information System – LIS)

-          Pemetaan terautomatisasi dan Pengelolaan Fasilitas (AM/FM-Automated  Mapping and

Facilities Management)

-          Sistem Informasi Lingkungan (Environmental Information System -EIS)

-          Sistem Informasi Sumber Daya (Resources Information System)

-          Sistem Informasi Perencanaan (Planning Information System)

-          Sistem Penanganan Data keruangan (Spatial Data Handling System)

SIG kini menjadi disiplin ilmu yang independen dengan nama “Geomatic”, “Geoinformatics”,

atau “Geospatial Information Science” yang digunakan pada berbagai departemen pemerintahan

dan universitas. Ada empat hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan SIG untuk

pengelolaan lingkungan [Walker 1991]:

1. SIG mempunyai kemampuan untuk menjalankan fungsi-fungsinya yang membantu

dalam pemetaan dan pemodelan data lingkungan;

2. SIG menyediakan tool untuk mengintegrasikan data-data yang berbeda;

3.  Ada banyak prospek dalam penggunaan SIG untuk pengelolaan lingkungan, terlebih

dlam mendeteksi dan memvisualisasi pola (pattern) dan proses lingkungan;

4. SIG akan menjadi inti dalam eksplorasi spasial yang membantu pembelajaran terhadap

pola dan proses lingkungan.

C. Manfaat SIG

Dengan SIG kita akan dimudahkan dalam melihat fenomena kebumian dengan perspektif yang

lebih baik.SIG mampu mengakomodasi penyimpanan, pemrosesan, dan penayangan data spasial

digital bahkan integrasi data yang beragam, mulai dari citra satelit, foto udara, peta bahkan data

statistik. Dengan tersedianya komputer dengan kecepatan dan kapasitas ruang penyimpanan

besar seperti saat ini, SIG akan mampu memproses data dengan cepat dan akurat dan

menampilkannya. SIG juga mengakomodasi dinamika data, pemutakhiran data yang akan

menjadi lebih mudah.

Page 14: Materi Print Vikri

Sebagai contoh seperti kondisi Aceh yang beberapa waktu lalu dihempas tsunami yang

mengakibatkan korban dan kerugian yang banyak sekali. Dengan citra satelit yang beresolusi

tinggi kita dapat melihat kondisi suatu lokasi dipermukaan bumi secara akurat. Kemudian hasil

survey dilapangan dapat langsung dimasukkan dalam database spasial yang telah ada

sebelumnya untuk mengetahui lokasi rawan dan butuh segera ditangani. Informasi tersebut

kemudian bisa di upload ke internet dan tersebarlah informasi ke penjuru dunia. Gambar

dibawah ini merupakan salah satu citra Ikonos yang merekam sebelum dan sesudah kejadian

tsunami di Aceh (http://www.disasterscharter.org/).

Integrasi data citra satelit seperti yang tampak pada gambar tersebut dengan data-data yang lain

menggunakan SIG akan menghasilkan informasi baru yang benar-benar sangat membantu sekali.

Seperti saat ini dalam proses pemulihan kembali Aceh, rekan-rekan yang berkarya dibidang SIG

sedang melakukan penyusunan data spasial kembali. Hasil proyeksi tersebut akan sangat

membantu dalam proses ameliorasi tanah yang disebabkan oleh gelombang pasang, salah satu

contohnya yaitu di provinsi Aceh tersebut.

 

Gambar 1. Citra Ikonos Sebelum dan Sesudah Kejadian Tsunami Di Provinsi Aceh

Manfaat khusus yang dapat diperoleh yaitu :

Memberikan gambaran spatial (tata ruang) secara detail dan akurat terhadap lokasi-lokasi

yang memiliki kemampuan untuk terkena bencana alam khususnya yang disebabkan

oleh kenaikan tinggi permukaan air laut ataupun gelombang pasang untuk keperluan

kajian dan analisis berbagai potensi yang ada di wilayah pesisir.

Memberikan prediksi-prediksi tentang waktu dan frekuensi kedatangan gelombang

pasang, sehingga melalui prediksi tersebut dapat dilakukan tindakan-tindakan

pencegahan dengan dukungan sumber daya alam dan ekplorasi manusia di wilayah

tersebut.

Prediksi tentang bahaya bencana alam yang diakibatkan oleh air, terutama tsunami.

Page 15: Materi Print Vikri

 Membuat perencanaan dan langkah konkrit untuk merestorasi ulang kemampuan daya

dukung lingkungan yang sudah merosot seperti gerakan penghijauan, khususnya di

daerah aliran sungai untuk memperbaiki struktur dan tekstur tanah dan kelangsungan

pasokan sumber air dan cadangan air tanah tetap terpenuhi untuk masyarakat di

wilayah tersebut.

Manfaat umum yang dapat diperoleh yaitu :

Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan perencanaan pembangunan daerah,

khususnya yang terkait dengan tata ruang (landscape) dan tata guna lahan (landuse) di

wilayah byang dikaji. Dalam hal ini instansi pemerintah daerah yang sangat terkait

adalah BAPPEDA dan KIMPRASDA khususnya dalam pembuatan masterplan arah

dan siteplan pembangunan kawasan.

Bagi Dinas Kehutanan Peta ini sangat bermanfaat dalam penentuan arah kebijakan dalam

mencanangkan gerakan reboisasi dan restorasi lahan-lahan kritis, khususnya di daerah

dengan tingkat elevasi yang tinggi agar erosi dan bahaya longsor dapat diatasi dengan

tepat.

Untuk Dinas Pengairan Dan Perusahaan Air Minum Daerah peta ini sangat menunjang

dalam perencanaan dan penataan ketersediaan air tanah dan mengontrol debit air tanah

dan resapan agar kebutuhan air untuk air minum dan pertanian/perikanan dapat

tercukupi dengan baik.

Membantu dalam pengalokasian proyek-proyek daerah agar tepat pada sasarannya, tidak

hanya memperhatikan data numerik saja (angka-angka) tetapi lebih ditunjang oleh data

spasial.

Monitoring dan evaluasi pembangunan dengan tetap memperhatikan peta liputan lahan

setiap saat serta perubahan yang lahan yang terjadi, sehingga dengan demikian secara

umum dalam setiap langkah kebijakan yang diambil oleh pemerintah senantiasa

memperhatikan AMDAL terlebih dahulu.

D. Peranan SIG

1. Meningkatkan pengintegrasian organisasi

Banyak organisasi yang sudah mengimplementasi SIG menemukan kenyataan, bahwa

keuntungan utama yang mereka dapatkan adalah peningkatan kinerja manajemen terhadap

Page 16: Materi Print Vikri

organisasi maupun pengelolaan sumberdayanya. hal itu terjadi karena SIG memiliki kemampuan

untuk menghubungkan berbagai perangkat data secara bersamaan berdasarkan geografis,

memfasilitasi informasi-informasi yang terjadi antar bagian, untuk saling termanfaatkan dan

dikomunikasikan.

Dengan membuat sebuah database yang bisa dimanfaatkan bersama, maka sebuah bagian akan

memperoleh keuntungan dari hasil kerja dari bagian lain, di mana akan berlaku ketentuan, bahwa

data cukup sekali dikoleksi, tetapi bisa dimanfaatkan berkali-kali.

2. Membuat keputusan-keputusan lebih sempurna

SIG bukan sebuah sistem yang mampu membuat keputusan secara otomatis. SIG hanya sebuah

sarana untuk pengambilan data, menganalisanya, dari kumpulan data berbasis pemetaan untuk

mendukung proses pengambilan keputusan.

Teknologi SIG banyak digunakan untuk membantu berbagai kegiatan pekerjaan seperti

penyajian informasi pada saat pembuatan perencanaan, membantu memecahkan masalah yang

berkaitan dengan kekacauan teritorial.

SIG juga bisa digunakan untuk membantu meraih keputusan mengenai lokasi perumahan baru

yang memiliki sesedikit mungkin pengaruh lingkungan, berada di lokasi yang memiliki resiko

paling sedikit, dan berada dekat dengan pusat kegiatan kependudukan.

Informasi bisa disajikan secara ringkas dan jelas berupa gambar peta, yang dilampiri dengan

laporan, memungkinkan para pemgambil keputusan untuk memusatkan perhatiannya pada

masalah-masalah nyata dibanding dengan upaya memahami data. Karena produk SIG bisa dibuat

secepatnya, dengan berbagai skenario, untuk kemudian dievaluasi secara efektif dan efisien.

3. Membantu membuat peta

Peta merupakan kunci pada SIG. Proses untuk membuat (menggambar) peta dengan SIG jauh

lebih fleksibel, bahkan dibanding dengan menggambar peta secara manual, atau dengan

pendekatan kartografi yang serba otomatis.

Page 17: Materi Print Vikri

Dimulai dengan membuat database. gambar peta yang sudah ada bisa digambar dengan digitizer,

dan informasi tertentu kemudian bisa diterjemahkan ke dalam SIG. Database kartografi berbasis

SIG dapat bersambungan dan bebas skala.

Peta-peta kemudian bisa diciptakan terpusat di berbagai lokasi, dengan sembarang skala, dan

menunjukkan informasi terpilih, yang mencerminkan secara efektif untuk menjelaskan suatu

karakteristik khusus.

Sifat-sifat sebuah atlas dan serangkaian peta dapat direkam pada program komputer, dan

dibandingkan terhadap database pada akhir proses produksi. Produk digital digunakan untuk SIG

yang lain bisa dilakukan dengan sederhana, hanya dengan membuat salinan data dari database.

Pada organisasi yang besar, database topografi bisa dimanfaatkan untuk kerangka referensi oleh

bagian yang lain.