MATERI LAKIP DISBUDPAR 2013

34
BAB I PENDAHULUAN Terselenggaranya tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) merupakan prasayarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan cita-cita bangsa. Dalam rangka itu diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur dan legitimate sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berdayaguna, berhasilguna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud pertanggungjawaban terhadap keberhasilan atau kegagalan tingkat kinerja yang dicapai. Oleh karena itu LAKIP instansi harus disusun secara jujur, obyektif, akurat dan transparan. Selain itu LAKIP juga harus memenuhi beberapa ciri laporan antara lain relevan, tepat waktu, dapat dipercaya/diandalkan, mudah dimengerti, dalam bentuk yang menarik, berdaya banding tinggi (reliable), berdaya uji (verifiable), lengkap, netral, padat dan mengikuti standar pelaporan yang ditetapkan. Sebagai perwujudan kewajiban instansi pemerintah itu pula maka Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Tenggara sebagai pelaksana urusan kepariwisataan daerah, mempertanggung-jawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan sesuai Rencana Strategi yang telah ditetapkan sebelumnya. Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun Anggaran 2012 disusun berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Kinerja dan LAKIP Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Tahun 2013 1

Transcript of MATERI LAKIP DISBUDPAR 2013

Page 1: MATERI LAKIP DISBUDPAR 2013

BAB I

PENDAHULUAN

Terselenggaranya tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) merupakan

prasayarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan

cita-cita bangsa. Dalam rangka itu diperlukan pengembangan dan penerapan sistem

pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur dan legitimate sehingga penyelenggaraan

pemerintahan dan pembangunan dapat berdayaguna, berhasilguna, bersih dan bertanggungjawab

serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LAKIP)

merupakan wujud pertanggungjawaban terhadap keberhasilan atau kegagalan tingkat kinerja yang

dicapai. Oleh karena itu LAKIP instansi harus disusun secara jujur, obyektif, akurat dan transparan.

Selain itu LAKIP juga harus memenuhi beberapa ciri laporan antara lain relevan, tepat waktu, dapat

dipercaya/diandalkan, mudah dimengerti, dalam bentuk yang menarik, berdaya banding tinggi

(reliable), berdaya uji (verifiable), lengkap, netral, padat dan mengikuti standar pelaporan yang

ditetapkan. Sebagai perwujudan kewajiban instansi pemerintah itu pula maka Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata Provinsi Sulawesi Tenggara sebagai pelaksana urusan kepariwisataan daerah,

mempertanggung-jawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam

mencapai sasaran dan tujuan sesuai Rencana Strategi yang telah ditetapkan sebelumnya. Laporan

Akuntabilitas Kinerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

Anggaran 2012 disusun berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Kinerja dan Pelaporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Berdasarkan peraturan ini maka pendekatan dalam

menghitung capaian kinerja Instansi bukan lagi berdasarkan PKK dan PPS yang lebih pada capaian

keluaran pada Dokumen Pelaksanaan Anggaran tetapi lebih berorientasi pada capaian

sasaran/target kinerja pada RPJMD. Penyusunan LAKIP Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

diharapkan secara umum dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap instansi dan

secara internal dapat mendorong peningkatan kualitas pelaksanaan tugas dan fungsi secara baik

dan akuntabel. efisien, efektif, dan responsif terhadap aspirasi masyarakat maupun lingkungan.

A. STRUKTUR ORGANISASI

LAKIP Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Tahun 2013 1

Page 2: MATERI LAKIP DISBUDPAR 2013

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor: 41 Tahun 2007

tentang Organisasi Perangkat Daerah, dan Peraturan Gubernur Sulawesi Tenggara Nomor :

Tahun 2008, Tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Sulawesi Tenggara, merupakan unsur pelaksana teknis, dipimpin oleh Kepala Dinas yang

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur serta mempunyai tugas membantu

Gubernur dalam menyelenggarakan sebagian urusan pemerintahan di bidang kebudayaan dan

pariwisata, adapun struktur organisasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulawesi

Tenggara adalah :

1. Kepala Dinas;

2. Sekretaris Dinas;

3. Bidang Pengembangan Destinasi;

4. Bidang Pengembangan Pemasaran

5. Bidang Sejarah dan Purbakala

6. Bidang Nilai Budaya Seni dan Film;

7. Bidang Pengembangan Taman Budaya

8. Bidang Pengembangan Museum

B. FUNGSI DAN TUGAS

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor: 41 Tahun 2007

tentang Organisasi Perangkat Daerah, dan Peraturan Gubernur Sulawesi Tenggara Nomor :

Tahun 2008, Tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Sulawesi Tenggara adalah melaksanakan urusan bidang kebudayaan dan pariwisata,

kewenangan dekonsentrasi serta tugas pembantuan yang diberikan oleh Pemerintah.

Dalam melaksanakan tugasnya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata memiliki fungsi

sebagai berikut:

a. Perumusan Kebijakan Pemerintah dibidang Kebudayaan dan Kepariwisataan;

b. Pengkoordinasian dan peningkatan Keterpaduan penyusunan rencana program

pembangunan dan promosi Kebudayaan dan Pariwisata;

c. Pelaksanaan dan memfasilitasi kegiatan dibidang Kebudayaan dan Pariwisata;

d. Pelaksanaan dan pembinaan teknis terhadap penyelenggaraan dan Kebudayaan dan

Kepariwisataan daerah sesuai dengan ketentuan dan Peraturan Perundang – Undangan

yang berlaku.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dibantu oleh 7 orang eselon 3 yang terdiri

atas Sekretaris, Kepala Bidang Destinasi, Kepala Bidang Pemasaran, Kepala Bidang Seni

dan Budaya, Kepala Bidang Sejarah Purbakala, Kepala UPTD Taman Budaya, dan kepala

UPTD Museum Negeri Sultra.

1. Sekretariat

LAKIP Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Tahun 2013 2

Page 3: MATERI LAKIP DISBUDPAR 2013

Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung jawab

kepada Kepala Dinas, mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas serta

pembinaan dan pemberian dukungan administrasi dinas.

Dalam melaksanakan tugasnya Sekretaris menyelenggarakan fungsi :

1. Koordinasi kegiatan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

2. Penyelenggaraan pengelolaan administrasi umum untuk mendukung pelaksanaan dan

fungsi Dinas.

3. Penyelenggaraan hubungan kerja bidang Administrasi dengan lintas SKPD dan lembaga

lain.

4. Pengelolaan penyusunan program.

5. Pengelolaan penyusunan Keuangan.

6. Pengelolaan administrasi Kepegawaian.

7. Pengelolaan urusan rumah tangga, surat menyurat kearsipan.

8. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Didalam struktur organisasi sekretariat terdapat 3 Sub Bagian yaitu :

1. Sub Bagian Program dan Pelaporan.

2. Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan.

3. Dan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

2. Bidang Nilai Budaya, Seni dan Film

Bidang Nilai Budaya Seni dan Film dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada

di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas dan mempunyai tugas merumuskan

serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang nilai budaya, seni dan

film. Dalam melaksanakan tugasnya Bidang Nilai Budaya, Seni dan Film

menyelenggarakan fungsi:

1. Penyusunan dan menetapkan program pembinaan terhadap bidang budaya, seni dan

film.

2. Penyelenggaraan bimbingan dan petunjuk teknis atas pengelolaan dan pembinaan

bidang budaya, seni dan film.

3. Penyelenggaraan kegiatan pembinaan dan Pemantauan bidang budaya, seni dan film.

4. Mendorong dan memfasilitasi pengembangan dan peningkatan bidang budaya, seni

dan film.

5. Penerapan dan monitoring implementasi SPM Bidang Kesenian.

6. Peningkatan Bidang apresiasi seni tradisional dan non tradisional.

7. Penyelenggaraan pembinaan dan peningkatan kemampuan Sumber Daya Manusia

bidang budaya, seni dan film untuk menjadi profesional.

8. Pelaksanaan administrasi bidang dan Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh

Kepala Dinas.

LAKIP Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Tahun 2013 3

Page 4: MATERI LAKIP DISBUDPAR 2013

Didalam struktur organisasi Bidang Nilai Budaya, Seni dan Film terdapat 3 Sub

Seksi yaitu :

1. Seksi Nilai Budaya.

2. Seksi Tradisional.

3. Seksi Perfilman.

3. Bidang Sejarah Purbakala

Bidang Sejarah Purbakala dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di

bawah dan bertanggung jawab kepada kepala Dinas dan mempunyai tugas : Merumuskan

serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis bidang sejarah purbakala.Dalam

melaksanakan tugasnya Bidang Sejarah Purbakala menyelenggarakan fungsi:

1. Penyiapan, perumusan kebijakan dibidang Geografi Sejarah, peninggalan bawah air

dan purbakala, dan penetapan peninggalan purbakala dan Museum.

2. Pelaksanaan dan Kebijakan di Bidang Geografi Sejarah, peninggalan bawah air,

peninggalan purbakala dan museum berdasarkan peraturan perundang – Undangan

3. Penyusunan standar, norma, kritreria, dan prosedur di Bidang Sejarah, geografi sejarah

dan museum.

4. Pelaksanaan administrasi bidang dan tugas lain diberikan oleh Kepala Dinas.

Didalam struktur organisasi Bidang Sejarah dan Purbakala terdapat 3 Sub Seksi

yaitu :

1. Seksi Bina dan Geografi Sejarah.

2. Seksi Peninggalan Bawah Air dan Purbakala.

3. Seksi Museum.

4. Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata

Bidang Pengembangan Distinasi Pariwisata dipimpin oleh seorang Kepala Bidang

yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas dan bertugas untuk

merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang

pengembangan destinasi pariwisata. Dalam melaksanakan tugas, Kepala Bidang

Pengembangan Destinasi Pariwisata menyelenggarakan fungsi:

1. Penyiapan, perumusan Kebijakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata di Bidang Produk

Pariwisata. Usaha Pariwisata, Pemberdayaan masyarakat dan Standarisasi Pariwisata.

2. Pelaksanaan kebijakan di Bidang produk Pariwisata, Usaha pariwisata Pemberdayaan

masyarakat dan standarisasi pariwisata berdasrkan Peraturan Perundang – Undangan.

LAKIP Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Tahun 2013 4

Page 5: MATERI LAKIP DISBUDPAR 2013

3. Penyusunan standar, norma kriteria dan prosedur dibidang produk pariwisata, Usaha

pariwisata, Pemberdayaan masyarakat dan Standarisasi Pariwisata.

4. Pemberian bimbingan Teknis dan evaluasi di bidang produk pariwisata, usaha

pariwisata, Pemberdayaan masyarakat dan Standarisasi Pariwisata.

5. Pelaksanaan administrasi bidang dan tugas lain diberikan oleh Kepala Dinas.

Didalam struktur organisasi Bidang Bidang pengembangan Destinasi Pariwisata

terdapat 3 Sub Seksi yaitu :

1. Seksi pengembangan produk dan Usaha Pariwisata.

2. Seksi Pemberdayaanmasyarakat dan SDM Pariwisata.

3. Seksi Standarisasi masyarakat.

5. Bidang Pengembangan Pemasaran

Bidang Pemasaran dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Kepala Dinas dan bertugas merumuskan serta melaksanakan

kebijakan dan standarisasi teknis dibidang pemasaran. Dalam melaksanakan tugasnya

Bidang Pemasaran mempunyai fungsi :

1. Penyiapan, perumusan kebijakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dibidang

pemasaran, promosi luar negeri, promosi dalam Negeri dan sarana promosi.

2. Pelaksaaan kebijakan dibidang pengembangan pasar, promosi luar Negeri, promosi

dalam Negeri dan sarana promosi berdasarkan Peraturan Perundang – Undangan.

3. Penyusunan standar, norma kriteria dan prosedur dibidangpengembangan pasar,

promosi luar Negeri, promosi dalam Negeri dan sarana promosi.

4. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi dibidang pengembangan pasar, promosi

dalam / luar Negeri dan sarana promosi.

5. Penyelenggaraan promosi skala provinsi.

6. Penyelenggaraan widya wisata skala provinsi serta mengirim dan menerima peserta

grup widya wisata.

7. Pengadaan sarana pemasaran skala provinsi.

8. Pembentukan perwakilan kantor promosi pariwisata di dalam negeri skala Provinsi.

9. Pembentukan perwakilan kantor promosi pariwisata di dalam negeri skala Provinsi.

10. Penyediaan informasi pariwisata ke pusat pelayanan informasi pariwisata nasional dan

pembentukan pusat pelayanan informasI pariwisata skala provinsi.

11. Pelaksanaan event promosi di luar negeri dengan koordinasi Pemerintah.

12. Pengembangan sistem informasi pemasaran pariwisata skala provinsi.

13. Penerapan branding pariwisata nasional dan penetapan Tagline pariwisata skala

provinsi.

14. Pelaksanaan administrasi bidang dan tugas lain diberikan oleh Kepala Dinas.

Didalam struktur organisasi Bidang Pemasaran terdapat 3 Sub Seksi yaitu :

LAKIP Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Tahun 2013 5

Page 6: MATERI LAKIP DISBUDPAR 2013

1. Seksi pengembangan pasar.

2. Seksi promosi.

3. Seksi sarana promosi.

6. UPTD. Taman Budaya

Unit Pelaksana Teknis UPTD Taman Budaya mempunyai tugas mengembangkan,

melaksanakan, mengkoordinasikan dan membina pendayagunaan kegiatan seni sebagai

unsur budaya di daerah, serta mengamati dan melaporkan hasil pelaksanaanya.

Unit Pelaksana Teknis UPTD Taman Budaya mempunyai fungsi :

1. Pelaksanaan kegiatan pengolahan dan eksperimentasi karya seni.

2. Pelaksanaan pergelaran dan pameran seni.

3. Pelaksanaan ceramah, temu karya, sarasehan,lokakarya, dokumentasi , publikasi dan

informasi seni.

4. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Taman Budaya

Susunan Organisasi Unit Pelaksana Teknis UPTD Taman Budaya terdiri atas :

1. Sub Bagian Tata Usaha.

2. Seksi Seni Pertunjukan.

3. Seksi Seni Rupa.

7. UPTD. Museum Negeri Provinsi Sulawesi Tenggara

Unit Pelaksana Teknis UPTD. Museum mempunyai tugas Menyusun rencana,

membagi tugas, memberi petunjuk, mengkoordinasikan dan menilai pelaksanaan kegiatan

Museum Negeri Provinsi, serta memberi layanan di bidang teknis Permuseuman

berdasarkan ketentuan yang berlaku, agar tugas dan fungsi Museum sebagai Pusat studi

dan informasi dapat berjalan dengan baik.

Kepala Museum membawahi :

1. Kepala Sub. Bagian Tata Usaha.

2. Kepala Seksi Koleksi, Konservasi dan Preparasi.

3. Kepala Seksi Bimbingan Edukasi.

Pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sultra saat ini terdapat 2 ( dua)

Unit UPTD. Dinas, yakni : UPTD. Taman Budaya dan UPTD. Museum Negeri Sulawesi

Tenggara, dengan Dasar hukum:

1. Peraturan Gubernur Sulawesi Tenggara Nomor: 28 Tahun 2006 tentang Perubahan

atas Keputusan Gubernur Sulawesi Tenggara nomor 159 tahun 2001 tentang

LAKIP Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Tahun 2013 6

Page 7: MATERI LAKIP DISBUDPAR 2013

pembentukan organisasi unit pelaksana teknis dinas di lingkungan Dinas-dinas

Provinsi Sulawesi Tenggara tanggal 12 Juni 2006.

2. Peraturan Gubernur Sulawesi Tenggara Nomor: 37 Tahun 2006 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Pada Badan Pariwisata Seni dan

Budaya Provinsi Sulawesi Tenggara tanggal 7 Desember 2006.

3. Peraturan Gubernur Sulawesi Tenggara Nomor tahun 2008 tentang Penjabaran

Tugas dan Fungsi Dinas kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Tenggara

tanggal ……. 2008, sesuai Perda Nomor 3 tahun 2008 tentang Pembentukan

Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Provinsi, Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata Sulawesi Tenggara.

C. POTENSI KEPARIWISATAAN DAERAH SULAWESI TENGGARA

Potensi daya tarik wisata (DTW) di Sulawesi Tenggara tersebar di seluruh

Kabupaten/Kota dengan daya tarik utama adalah wisata alam dan bahari, wisata sejarah dan

budaya, wisata kuliner serta handycraft. Sampai saat ini, daya tarik wisata yang menjadi

andalan Sulawesi Tenggara adalah beberapa titik penyelaman di Wakatobi yang berskala

Internasional, Benteng Keraton Buton di Kota Baubau dan berbagai macam daya tarik wisata

yang beranekaragam tersebar di seluruh Kab/Kota Se – Sultra.

D. SISTEMATIKA LAKIP

Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor. 29 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Kinerja dan

Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ditetapkan Sistematika LAKIP sebagai

berikut:

- BAB I PENDAHULUAN

Berisi uraian mengenai gambaran umum organisasi dan sekilas pengantar lainnya.

- BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Berisi ikhtisar beberapa hal penting dalam perencanaan dan perjanjian kinerja (Dokumen

Penetapan Kinerja).

- BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Dalam Bab ini diuraikan pencapaian sasaran-sasaran organisasi pelapor, dengan

pengungkapan dan penyajian hasil pengukuran kinerja.

- BAB IV PENUTUP

- LAMPIRAN – LAMPIRAN

LAKIP Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Tahun 2013 7

Page 8: MATERI LAKIP DISBUDPAR 2013

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. VISI

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Tenggara telah merumuskan

visinya yaitu “ Terwujudnya Jati Diri Masyarakat Sulawesi Tenggara, Persatuan dan Kesatuan

Bangsa dalam Kerangka Multikultural, Kesejahteraan Rakyat dan Persahabatan antar Daerah

dan Antar Bangsa”

Penjelasan makna :

1. Pembangunan Pariwisata adalah Pembangunan seluruh kompenen sosial budaya, ekonomi,

sarana dan prasarana yang bertujuan pengembangan bidang pariwisata.

2. Maju adalah kemampuan menyesuaikan terhadap tuntutan, standar, norma maupun teknologi

yang berlaku secara nasional maupun internasional dalam pengembangan pariwisata.

3. Selaras bahwa pengembangan pariwisata bertumpu pada azas – azas kerjasama pada semua

pihak (Stakeholders) di daerah; pemberdayaan kemampuan lokal masyarakat dalam hal

sumberdaya sosial ( aspirasi dan kreasi ) maupun sumberdaya ekonomi.

4. Berkelanjutan bahwa pemanfaatan sumber daya baik budaya maupun sumberdaya alam

dalam pengembangan pariwisata adalah bertumpu pada prinsip – prinsip pelestarian,

pengembangan dan memperkaya khasana kebudayaan daerah.

B. MISI

LAKIP Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Tahun 2013 8

Page 9: MATERI LAKIP DISBUDPAR 2013

Guna mewujudkan visi tersebut serta mengacu pada tugas pokok dan fungsi Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata yang berperan sebagai regulator dan fasilitator dalam Pembangunan

Pariwisata dan Seni Budaya yang transparan dan akuntabel dengan mengutamakan kepentingan

masyarakat, misi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sultra Tahun 2008 – 2013 adalah :

1. Melakukan pelestarian dan pengembangan kebudayaan daerah yang berdasarkan nilai luhur.

2. Mendukung pengembangan obyek wisata dan pemasaran yang berdaya saing global.

3. Melakukan pengembangan sumber daya pariwisata dan seni budaya.

4. Menciptakan tata pemerintahan yang bersih dan akuntabel.

C. TUJUAN

Berdasarkan Visi dan Misi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tahun 2008 – 2013,

maka ditetapkan tujuan sebagai berikut :

Tujuan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tahun 2008 – 2013 antara lain sebagai berikut :

1. Meningkatnya kapasitas dukungan penyelenggara Kebudayaan

2. Meningkatkan keselaran, keserasian dan keseimbangan pembangunan Kebudayaan dan

Pariwisata.

3. Meningkatnya kapasitas Sumber Daya Kebudayaan dan Pariwisata.

4. Menciptakan tata pemerintahan yang bersih dan akuntabel.

Berkaitan dengan hal tersebut, Pengembangan Kebudayaan dan Sulawesi Tenggara yang

akan dicapai adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan keterpaduan lintas sektor dalam upaya membangun sarana dan prasarana

yang mendukung pengembangan kepariwisataan .

2. Meningkatkan upaya terpadu pengembangan produk, sarana dan prasarana wisata yang

berbasis kerakyatan/komunikasi lokal.

3. Meningkatkan usaha pariwisata yang berpihak pada usaha kecil dan menegah di Sulawesi

Tenggara .

4. Mewujudkan organisasi Pemerintah bidang kepariwisataan di Daerah (Provinsi/ Kabupaten/

Kota) yang responsif, efektif, efesien dan akuntabel.

5. Mendorong penciptaan iklim investasi yang kondusif ( kebijakan dan prosedur) di bidang

pariwisata .

6. Mengembangkan jaringan kemitraan strategis yang saling menguntungkan antara pelaku

usaha di bidang pariwisata .

7. Meningkatkan peran serta masyarakat baik secara umum dalam pengembangan pariwisata

maupun secara khusus dalam mendorong pengembangan pariwisata yang berbasis

masyarakat/ komunitas lokal.

8. Meningkatkan apresiasi masyarakat dan generasi muda di bidang pariwisata dan

kebudayaan daerah

9. Meningkatkan kapasitas dan kompetensi sumber daya manusia

10.Meningkatkan layanan akses informasi dan basis data kebudayaan dan pariwisata .

LAKIP Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Tahun 2013 9

Page 10: MATERI LAKIP DISBUDPAR 2013

D. SASARAN STRATEGIS.

Sasaran – sasaran strategis Dinas Kebudayaan & Pariwisata Provinsi Sulawesi

Tenggara adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan upaya terpadu pengembangan sarana prasarana yang berbasis

kerakyatan / kumunitas lokal.

2. Tersedianya kebijakan, sistem dan prosedur investasi yang kompetitif.

3. Meningkatkan kegiatan investasi yang medukung diversifikasi produk di kawasam wisata

andalan.

4. Meningkatkan kapasitas masyarakat dan UKM sebagai stakeholders pembangunan

kebudayaan dan pariwisata.

5. meningkatkan peran UKM sebagai salah satu pelaku utama pengembangan industri

pariwisata dan pendorong ekonomi kerakyatan di Sulawesi Tenggara.

6. Meningkatkan jaringan kemitraan strategis yang saling menguntungkan antara usaha

pariwisata dalam berbagai jenis dan skala usaha.

7. Meningkatkan apresiasi masyarakat dan generasi muda di bidang pariwisata daerah.

8. Meningkatkan jumlah kunjungan dan lama tinggal wisatawan ke Sulawesi Tenggara.

9. Meningkatkan kualitas SDM kebudayaan dan pariwisata dalam upaya pengembangan

kebudayaan dan pariwisata.

10. Meningkatkan mutu lembaga pendidikan SDM profesional di bidang pariwisata;

11. Tersedianya SDM kepariwisataan pendukung pengembangan obyek wisata unggulan

Sulawesi Tenggara.

12. Meningkatkan kualitas basis data dan sitem informasi kebudayaan dan pariwisata yang

handal dan profesional;

13. Meningkatkan kualitas layanan akses informasi dan basis data kebudayaan dan

pariwisata dengan mengoptimalkan pemanfaatan Teknologi Informasi (TI).

14. Meningkatkan Koordinasi antar instansi terkait dalam pengembangan pariwisata.

15. Terwujudnya keterpaduan pengembangan pamasaran antar Pemerintah pusat,

Pemerintah Provinsi dan Kabupaten / Kota.

16. Meningkatnya pemanfaatan kebudayaan daerah di DTW Potensial di Sulawesi Tenggara.

17. Meningkatnya mutu dan kualitas Cinderamata di DTW potensial di Sulawesi Tenggara.

18. Meningkatnya dukungan infrastruktur pariwisata di DTW potensial di Sulawesi Tenggara.

E. PROGRAM

Sehubungan hal itu, maka tahun 2012 telah dirumuskan dan ditetapkan program yang meliputi :

LAKIP Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Tahun 2013 10

Page 11: MATERI LAKIP DISBUDPAR 2013

No Nama Program Nama Kegiatan Anggaran (Rp) Ket

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

1. Penyediaan jasa surat – menyurat

2. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik

3. Penyediaan jasa pemeliharaan dan perijinan kendaraan Dinas opersional

4. Penyediaan jasa Administrasi Keuangan

5. Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja

6. Penyediaan alat tulis kantor

7. Penyediaan Barang cetakan dan penggandaan

8. Penyediaan komponen instalasi listrik / penerangan bangunan kantor

9. Penyediaan peralatan dan peralatan kantor

10. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan Perundang – undangan

11. Penyediaan makanan dan minuman

12. Rapat – rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah

13. Peningkatan Pelayanan Administrasi perkantoran

Rp. 11.500.000,-

Rp. 169. 200.000,-

Rp. 46.900.000,-

Rp. 121.700.000,-

Rp. 29.000.000,-

Rp. 39.000.000,-

Rp. 43.000.000,-

Rp. 23.000.000,-

Rp. 28.500.000,-

Rp. 10.000.000,-

Rp. 22.850.000,-

Rp. 744.484.000,-

Rp. 372.000.000,-

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

1. Pemeliharaan rutin / berkala gedung kantor

Rp. 50.000.000,-

3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

1. Penyusunan Laporan capaian kinerja dan ikhtisiar realisasi kinerja SKPD

2. Penyusunan pelaporan Keuangan akhir tahun

Rp. 5.500.000,-

Rp. 4.500.000,-

4. Program Peningkatan Sistem Perencanaan Tahunan SKPD

1. Penyusunan Rencana Tahunan SKPD

Rp. 3.750.000,-

5. Program pengembangan Nilai Budaya

1. Audisi Gita Bahana Nusantara Tk.

Rp. 52.431.000,-

LAKIP Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Tahun 2013 11

Page 12: MATERI LAKIP DISBUDPAR 2013

Provinsi dan Tk. Nasional

2. Pemilihan Putri Citra Tk. Provinsi dan Tk. Nasional

3. Pemilihan Putri Pariwisata Tk. Provinsi dan Tk. Nasional

4. Temu Budaya Tk. Nasional

5. Pengadaan Baju adat Pengantin daerah

6. Pengadaan alat musik7. Pengembangan lagu

– lagu daerah sultra8. Pengadaan alat musik

Drumband9. Pengadaan alat musik

tradisional

Rp. 60.800.000,-

Rp. 21.700.000,-

Rp. 158.775.000,-

Rp. 75.000.000,-

Rp. 50.000.000,-Rp. 75.000.000,-

Rp. 112.125.000,-

Rp. 100.000.000,-

6. Program Pengelolaan Kekayaan Budaya

1. Pameran Benda – benda budaya Tk. Provinsi dan Tk. Nasional

2. Perawatan Benda – Benda Budaya Tk. Provinsi dan Tk. Nasional

3. Pemeliharaan Cagar Budaya Sultra Kompleks Makam Raja Lakidende

4. Pendataan situs dan Cagar budaya Sulawesi Tenggara

Rp. 158.450.000,-

Rp. 50.000.000,-

Rp. 395.600.000,-

Rp. 75.000.000,-

7. Program Pengembangan Pemasaran

1. Festival Kemilau Sulawesi

2. Halo Sultra 20123. Pendokumentasian

ODTW Unggulan Sultra.

Rp. 169.900.000,-

Rp. 2.500.000.000,-Rp. 78.010.000,-

8. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata

1. Peningkatan Pembangunan sarana dan prasarana pariwisata

2. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program pengembangan destinasi pemasarana pariwisata

3. Pembuatan Gazebo, MCK dan Rabat

Rp. 535.000.000,-

Rp. 65.950.000,-

Rp. 150.000.000,-

F. PENETAPAN KINERJA

LAKIP Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Tahun 2013 12

Page 13: MATERI LAKIP DISBUDPAR 2013

Penetapan Kinerja tahun 2013 merupakan perjanjian kinerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Provinsi Sulawesi Tenggara untuk mewujudkan target kinerja berdasarkan Sumber Daya yang

dimiliki. Penetapan Kinerja bertujuan untuk untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan

kinerja aparatur, mendorong komitmen penerima amanah untuk melaksanakan amanah yang

diterima dan terus meningkatkan kinerjanya dan menciptakan alat pengendalian manajemen

yang praktis.

Tabel Penetapan Kinerja

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Program/Kegiatan Anggaran1 2 3 4 5

MeningkatkanKunjungan Wisatawannusantara dan mancanegara

JumlahperjalananWisatawanNusantara

408.456 orang Program Pengembangan Pemasaran

Rp.3.498.860.000,-

JumlahKunjunganWisatawanMancanegara

3.555 orang

Meningkatkan kualitasdan kuantitas DayaTarik Wisata yangaman dan nyaman

Rata-rata Lama TinggalWisatawan

3 hari Program Pengembangan Destinasi

Rp. 676.508.500

Tingkat Hunian Hotel

70%

Jumlah Obyek Wisata

2 lokasi

Mewujudkan industriPariwisata yangmampumenggerakkanperekonomian Daerahmelalui perluasanlapangan kerja danpemberdayaanmasyarakat

Jumlah DesaWisata

29 desa Program Pengembangan Destinasi

Rp.65.950.000,-

Meningkatnya apresiasi terhadap seni budaya dan situs budaya daerah.

Jumlah Jenis Kesenian

2 Jenis Kesenian Program Pengembangan Nilai Budaya

Rp. 113.231.000

Jumlah obyek wisata sejarah

1 lokasi Program pengelolaan kekayaan budaya

Rp. 364.927.500

Meningkatnya PADsektor Pariwisata

PAD Pariwisata Rp. 229.700.000,-

G. ALOKASI BELANJA LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG

LAKIP Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Tahun 2013 13

Page 14: MATERI LAKIP DISBUDPAR 2013

Anggaran belanja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Tenggara T.A.

2012 bersumber pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Sulawesi

Tenggara tahun 2012 sebesar Rp. 14.416.487.500,- yang terdiri dari: Belanja Tidak Langsung

sebesar Rp. 7.803.462.500,- Belanja Langsung Rp. 6.613.025.000,-.

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. INDIKATOR KINERJA UTAMA

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (MENPAN) Nomor

PER/09/M.PAN/5/2007 tangal 16 Desember 2007 tentang Pedoman Umum Penetapan

Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah dan Keputusan Kepala Lembaga

Administrasi Negara Nomor: 239/IK/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan

Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah maka setiap Instansi Pemerintah

diharuskan menyajikan Indikator Kinerja Utama (Key Performance Indicator) pada LAKIP.

Indikator Kinerja Utama (IKU) merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran

strategis organisasi. Tujuan penetapan IKU di Lingkungan Instansi Pemerintah adalah untuk

memperoleh informasi kinerja yang penting dan diperlukan dalam menyelenggarakan

manajemen kinerja secara baik dan untuk memperoleh ukuran keberhasilan dari pencapaian

suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi yang digunakan untuk perbaikan kinerja dan

peningkatan akuntabilitas kinerja. Pemilihan dan Penetapan Indikator Kinerja Utama harus

memenuhi karakteristik indikator kinerja yang baik dan cukup memadai guna pengukuran

kinerja unit organisasi yang bersangkutan yaitu: spesifik, dapat dicapai, relevan,

menggambarkan keberhasilan sesuatu yang diukur dan dapat dapat dikuantifikasi dan

diukur.Indikator Kinerja Utama disusun untuk memperoleh informasi kinerja yang penting dan

diperlukan dalam melakukan manajemen kinerja secara baik dan memperoleh ukuran

keberhasilan yang digunakan bagi perbaikan kinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja serta

berfungsi untuk memperjelas apa, berapa dan bagaimana kemajuan pelaksanaan

kegiatan/program dan kebijakan, menciptakan konsensus yang dibangun oleh berbagai pihak

terkait dan embangun dasar bagi pengukuran, analisis dan evaluasi kinerja. Merujuk pada

Peraturan diatas maka Indikator Kinerja Utama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi

Sulawesi Tenggara sesuai RPJMD adalah sebagai berikut.

No. Indikator KinerjaCapaian Tahun

Sebelumnya (2011)

Tahun 2012Target Capaian

1. Jumlah wisatawan (orang) :a. Wisatawan Nusantarab. Wisatawan

352.088 orang3.092 orang

404.901 orang3.555 orang

384.656 orang3.377 orang

LAKIP Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Tahun 2013 14

Page 15: MATERI LAKIP DISBUDPAR 2013

Mancanegara2. Rata – rata lama tinggal

wisatawan (Hari)2,15 hari 3 Hari 2,25 Hari

Tingkat Hunian Hotel 54,62% 70% 55,81%Jumlah Obyek Wisata 3 lokasi 2 lokasi 2 lokasi

3. Jumlah Desa Wisata (Desa) 19 Desa 29 Desa 29 Desa4. Jumlah jenis kesenian 4 jenis kesenian 2 jenis kesenian 2 jenis

kesenian5. Jumlah obyek wisata sejarah 1 lokasi 1 lokasi 1 lokasi6. PAD Pariwisata Rp.229.700.000,

-Rp.149.710.000

B. PENGUKURAN KINERJA

Pengukuran Kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai

keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, sasaran,

dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi, misi, dan strategi instansi. Proses ini

dimaksudkan untuk menilai capaian setiap indikator kinerja guna memberikan gambaran

tentang keberhasilan dan kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

Pengukuran Kinerja dimaksudkan untuk membandingkan antara target kinerja dan realisasi

kinerja yang telah ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja. Berdasarkan format

Pengukuran Kinerja yang telah dibuat dengan merujuk pada IKU instansi dan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) maka sasaran yang akan dicapai Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Tenggara pada TA. 2012 terdiri dari 6 Indikator

Kinerja Utama yang didukung oleh 9 Program utama dengan 36 kegiatan

C. AKUNTABILITAS ANGGARAN

Anggaran belanja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Tenggara

T.A.2012 bersumber pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi

Sulawesi Tenggara semuanya sebesar Rp. 14.416.487.500,- (Belanja Tidak Langsung sebesar

Rp. 7.803.462.500,- Belanja Langsung Rp. 6.613.025.000,-) sedangkan Pendapatan Asli

Daerah yang diperoleh dari Retribusi dan Pemakaian Kekayaan Daerah Bidang Pariwisata

(Sewa Gedung BSP), Retribusi Pesanggrahan/ Penginapan Villa Batu Gong, dan Retribusi

Tempat Rekreasi dan Olahraga. Realisasi perhitungan pada akhir T.A. 2012 sebesar Rp.

13.524.901.635,- (93,81%) dengan perincian Belanja Tidak Langsung Rp. 7.803.462.500,- dan

Belanja Langsung sebesar Rp.6.613.025.000,- sehingga terdapat Sisa/Efisiensi anggaran

sebesar Rp.891.585.865,- (6,19%) dan sisa/efisiensi anggaran tahun 2012 disetor kembali ke

kas Daerah Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas serapan keuangan masing masing

kegiatan maka dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

LAKIP Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Tahun 2013 15

Page 16: MATERI LAKIP DISBUDPAR 2013

Realisasi Anggaran Tahun 2012

No Nama Program Nama Kegiatan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)

1.Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

1. Penyediaan jasa surat – menyurat

2. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik

3. Penyediaan jasa pemeliharaan dan perijinan kendaraan Dinas opersional

4. Penyediaan jasa Administrasi Keuangan

5. Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja

6. Penyediaan alat tulis kantor7. Penyediaan Barang

cetakan dan penggandaan8. Penyediaan komponen

instalasi listrik / penerangan bangunan kantor

9. Penyediaan peralatan dan peralatan kantor

10.Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang – undangan

11.Penyediaan makanan dan minuman

12.Rapat – rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah

13.Peningkatan Pelayanan Administrasi perkantoran

Rp. 15.900.000,-

Rp. 169. 200.000,-

Rp. 46.900.000,-

Rp. 121.700.000,-

Rp. 29.000.000,-

Rp. 39.000.000,-Rp. 43.000.000,-

Rp. 23.000.000,-

Rp. 28.500.000,-

Rp. 10.000.000,-

Rp. 22.850.000,-

Rp. 744.484.000,-

Rp. 372.000.000,-

Rp.15.890.000

Rp.131.210.000

Rp.46.562.000

Rp.102.000.000

Rp.29.000.000

Rp.39.000.000Rp.43.000.000

Rp.22.718.300

Rp.26.500.000

Rp.10.000.000

Rp.22.850.000

Rp.744.484.000

Rp.372.000.000

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

1. Pemeliharaan rutin / berkala gedung kantor

Rp. 50.000.000,- Rp.50.000.000

3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

1. Penyusunan Laporan capaian kinerja dan ikhtisiar realisasi kinerja SKPD

2. Penyusunan pelaporan Keuangan akhir tahun

Rp. 5.500.000,-

Rp. 4.500.000,-

Rp.5.500.000

Rp.4.500.000

4. Program Peningkatan Sistem Perencanaan Tahunan SKPD

1. Penyusunan Rencana Tahunan SKPD

Rp. 3.750.000,- Rp.3.750.000

LAKIP Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Tahun 2013 16

Page 17: MATERI LAKIP DISBUDPAR 2013

5. Program pengembangan Nilai Budaya

1. Audisi Gita Bahana Nusantara Tk. Provinsi dan Tk. Nasional

2. Pemilihan Putri Citra Tk. Provinsi dan Tk. Nasional

3. Pemilihan Putri Pariwisata Tk. Provinsi dan Tk. Nasional

4. Temu Budaya Tk. Nasional

5. Pengadaan Baju adat Pengantin daerah

6. Pengadaan alat musik7. Pengembangan lagu –

lagu daerah sultra8. Pengadaan alat musik

Drumband9. Pengadaan alat musik

tradisional

Rp. 52.431.000,-

Rp. 60.800.000,-

Rp. 21.700.000,-

Rp. 158.775.000,-

Rp. 75.000.000,-

Rp. 50.000.000,-Rp. 75.000.000,-

Rp. 112.125.000,-

Rp. 100.000.000,-

Rp.51.216.000

Rp.60.800.000

Rp.21.700.000

Rp.158.775.000

Rp.74.500.000

Rp.49.950.000Rp.74.700.000

Rp.97.470.000

Rp.98.950.000

6. Program Pengelolaan Kekayaan Budaya

1. Pameran Benda – benda budaya Tk. Provinsi dan Tk. Nasional

2. Perawatan Benda – Benda Budaya Tk. Provinsi dan Tk. Nasional

3. Pemeliharaan Cagar Budaya Sultra Kompleks Makam Raja Lakidende

4. Pendataan situs dan Cagar budaya Sulawesi Tenggara

Rp.158.450.000,-

Rp. 50.000.000,-

Rp. 395.600.000,-

Rp. 75.000.000,-

Rp.158.353.500

Rp.50.000.000

Rp.364.927.500

Rp.75.000.000

7. Program Pengembangan Pemasaran

1. Festival Kemilau Sulawesi2. Halo Sultra 2012

3. Pendokumentasian ODTW Unggulan Sultra.

Rp. 169.900.000,-Rp.2.500.000.000,-

Rp. 78.010.000,-

Rp.169.850.000Rp.2.497.000.000

Rp.78.010.000

8. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata

1. Peningkatan Pembangunan sarana dan prasarana pariwisata

2. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program pengembangan destinasi pemasarana pariwisata

3. Pembuatan Gazebo, MCK dan Rabat

Rp. 535.000.000,-

Rp. 65.950.000,-

Rp. 150.000.000,-

Rp.504.695.000

Rp.65.950.000

Rp.141.508.500

BAB IV

PENUTUP

LAKIP Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Tahun 2013 17

Page 18: MATERI LAKIP DISBUDPAR 2013

A. URAIAN KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN

Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kebudayaan dan Provinsi Sulawesi Tenggara TA.

2012 disusun berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor. 29 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Kinerja dan

Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Berdasarkan peraturan ini maka

pendekatan dalam menghitung capaian kinerja Instansi bukan lagi berdasarkan PKK dan PPS

yang lebih pada capaian keluaran pada DPA tetapi lebih berorientasi pada capaian

sasaran/target kinerja pada RPJMD. Berdasarkan peraturan di atas maka realisasi capaian

kinerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pada Tahun 2012 tidak dapat terpenuhi seluruhnya

sesuai target RPJMD karena faktor eksternal berupa dampak bencana alam, meskipun capaian

Program/Kegiatan dapat tercapai seluruhnya namun ada beberapa kegiatan tidak mencapai

target yang telah ditentukan. Dari sisi anggaran belanja, Anggaran belanja Dinas Kebudayaan

dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Tenggara T.A. 2012 semuanya sebesar Rp. 14.416.487.500,-

(Belanja Tidak Langsung sebesar Rp. 7.803.462.500,- Belanja Langsung Rp. 6.613.025.000,-)

Sedangkan Pendapatan Asli Daerah yang diperoleh dari Retribusi Pemakaian Daerah Gedung

Baruga Sapta Pesona (BSP), Retribusi tempat penginapan/pesanggrahan/Villa Batu Gong dan

Retribusi tempat rekreasi Olahraga seperti sarana segi tiga teluk (STT) dan sarana Mayaria.

B. HAMBATAN/MASALAH

Permasalahan bidang Kebudayaan dan Kepariwisataan Provinsi Sulawesi Tenggara

yang dihadapai selama tahun 2012 adalah:

1. Belum memadainya infrastruktur, sarana prasarana wilayah dan aksesibilitas dalam rangka

menarik wisatawan untuk berkunjung ke Sulawesi Tenggara (perlu peningkatan fasilitas

bandara, kepastian flight dan jalur penerbangan destinasi, jalan, amenitas di destinasi

pariwisata).

2. Belum optimalnya penyelenggaraan event-event kepariwisataan dalam rangka meningkatkan

daya tarik wisata dan lama tinggal wisatawan.

3. Kurangnya pengembangan berbagai daya tarik wisata baru dan pemeliharaan berbagai daya

tarik wisata yang sudah ada. Belum terintegrasinya pemasaran (promosi) pariwisata

Sulawesi Tenggara di dalam negeri maupun luar negeri baik langsung maupun tidak

langsung.

4. Belum maksimalnya pelayanan kenyamanan dan keamanan bagi wisatawan baik di tempat

umum maupun di Daya Tarik Wisata.

5. Masih kurang intensifnya jejaring, kerjasama dan koordinasi yang sinergis (keterpaduan)

antar pelaku pariwisata (stakeholder).

6. Belum optimalnya pemberdayaan/keterlibatan masyarakat di sekitar daya tarik wisata

7. Masih kurangnya pemahaman dan pengamalan tentang Sapta Pesona dan Sadar Wisata

LAKIP Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Tahun 2013 18

Page 19: MATERI LAKIP DISBUDPAR 2013

8. Belum memadainya tingkat pemenuhan kualitas SDM Pariwisata yang priofesional dan

belum optimalnya peran/fungsi kelembagaan kepariwisataan yang ada.

C. SOLUSI

Dengan semakin kondusifnya situasi dan kondisi Provinsi Sulawesi Tenggara maka

dalam pemecahan berbagai permasalahan Kebudayaan dan kepariwisataan Prov.Sulawesi

Tenggara tersebut di atas diperlukan berbagai upaya, antara lain:

1. Perlu diupayakan pemenuhan infrastruktur, sarana prasarana wilayah dan aksesibilitas yang

memadai dalam rangka menarik wisatawan untuk berkunjung ke Sulawesi Tenggara.

2. Perlu ditingkatkan kuantitas dan kualitas penyelenggaraan event-event kepariwisataan

(lokal, nasional maupun internasional) dalam rangka meningkatkan daya tarik wisata dan

lama tinggal wisatawan.

3. Perlu ditingkatan pengembangan berbagai daya tarik wisata baru dan pemeliharaan

berbagai daya tarik wisata yang sudah ada.

4. Perlu langkah-langkah baru dalam pemasaran (promosi) pariwisata di dalam negeri maupun

luar negeri baik langsung (partisipasi even maupun pameran) maupun tidak langsung

(melalui media massa dalam dan luar negeri).

5. Perlu ditingkatkan pelayanan kenyamanan dan keamanan bagi wisatawan baik di tempat

umum maupun di Daya Tarik Wisata oleh seluruh stakeholder pariwisata Sulawesi Tenggara.

6. Perlu diintensifkan jejaring, kerjasama dan koordinasi yang sinergis (keterpaduan) antar

pelaku pariwisata (stakeholder) baik antar pelaku di dalam maupun luar Sulawesi Tenggara.

7. Perlu ditingkatkan pemberdayaan masyarakat dengan meningkatkan peran aktif/keterlibatan

masyarakat di sekitar daya tarik wisata.

9. Perlu ditingkatkan pemahaman dan pengamalan kesadaran akan berwisata dan

melaksanakan nilai-nilai sapta pesona (bersih, rapi, indah, sejuk, aman, nyaman dan

kenangan) dalam pembangunan/pengembangan pariwisata.

10. Perlu terus ditingkatkan kualitas dan kuantitas SDM Pariwisata yang profesional dan

meningkatan penguatan/pemantapan peran dan fungsi kelembagaan kepariwisataan yang

ada.

LAKIP Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Tahun 2013 19