MATERI LAKIP DISBUDPAR 2013
Transcript of MATERI LAKIP DISBUDPAR 2013
BAB I
PENDAHULUAN
Terselenggaranya tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) merupakan
prasayarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan
cita-cita bangsa. Dalam rangka itu diperlukan pengembangan dan penerapan sistem
pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur dan legitimate sehingga penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan dapat berdayaguna, berhasilguna, bersih dan bertanggungjawab
serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LAKIP)
merupakan wujud pertanggungjawaban terhadap keberhasilan atau kegagalan tingkat kinerja yang
dicapai. Oleh karena itu LAKIP instansi harus disusun secara jujur, obyektif, akurat dan transparan.
Selain itu LAKIP juga harus memenuhi beberapa ciri laporan antara lain relevan, tepat waktu, dapat
dipercaya/diandalkan, mudah dimengerti, dalam bentuk yang menarik, berdaya banding tinggi
(reliable), berdaya uji (verifiable), lengkap, netral, padat dan mengikuti standar pelaporan yang
ditetapkan. Sebagai perwujudan kewajiban instansi pemerintah itu pula maka Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Provinsi Sulawesi Tenggara sebagai pelaksana urusan kepariwisataan daerah,
mempertanggung-jawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam
mencapai sasaran dan tujuan sesuai Rencana Strategi yang telah ditetapkan sebelumnya. Laporan
Akuntabilitas Kinerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun
Anggaran 2012 disusun berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Kinerja dan Pelaporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Berdasarkan peraturan ini maka pendekatan dalam
menghitung capaian kinerja Instansi bukan lagi berdasarkan PKK dan PPS yang lebih pada capaian
keluaran pada Dokumen Pelaksanaan Anggaran tetapi lebih berorientasi pada capaian
sasaran/target kinerja pada RPJMD. Penyusunan LAKIP Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
diharapkan secara umum dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap instansi dan
secara internal dapat mendorong peningkatan kualitas pelaksanaan tugas dan fungsi secara baik
dan akuntabel. efisien, efektif, dan responsif terhadap aspirasi masyarakat maupun lingkungan.
A. STRUKTUR ORGANISASI
LAKIP Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Tahun 2013 1
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor: 41 Tahun 2007
tentang Organisasi Perangkat Daerah, dan Peraturan Gubernur Sulawesi Tenggara Nomor :
Tahun 2008, Tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Sulawesi Tenggara, merupakan unsur pelaksana teknis, dipimpin oleh Kepala Dinas yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur serta mempunyai tugas membantu
Gubernur dalam menyelenggarakan sebagian urusan pemerintahan di bidang kebudayaan dan
pariwisata, adapun struktur organisasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulawesi
Tenggara adalah :
1. Kepala Dinas;
2. Sekretaris Dinas;
3. Bidang Pengembangan Destinasi;
4. Bidang Pengembangan Pemasaran
5. Bidang Sejarah dan Purbakala
6. Bidang Nilai Budaya Seni dan Film;
7. Bidang Pengembangan Taman Budaya
8. Bidang Pengembangan Museum
B. FUNGSI DAN TUGAS
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor: 41 Tahun 2007
tentang Organisasi Perangkat Daerah, dan Peraturan Gubernur Sulawesi Tenggara Nomor :
Tahun 2008, Tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Sulawesi Tenggara adalah melaksanakan urusan bidang kebudayaan dan pariwisata,
kewenangan dekonsentrasi serta tugas pembantuan yang diberikan oleh Pemerintah.
Dalam melaksanakan tugasnya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata memiliki fungsi
sebagai berikut:
a. Perumusan Kebijakan Pemerintah dibidang Kebudayaan dan Kepariwisataan;
b. Pengkoordinasian dan peningkatan Keterpaduan penyusunan rencana program
pembangunan dan promosi Kebudayaan dan Pariwisata;
c. Pelaksanaan dan memfasilitasi kegiatan dibidang Kebudayaan dan Pariwisata;
d. Pelaksanaan dan pembinaan teknis terhadap penyelenggaraan dan Kebudayaan dan
Kepariwisataan daerah sesuai dengan ketentuan dan Peraturan Perundang – Undangan
yang berlaku.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dibantu oleh 7 orang eselon 3 yang terdiri
atas Sekretaris, Kepala Bidang Destinasi, Kepala Bidang Pemasaran, Kepala Bidang Seni
dan Budaya, Kepala Bidang Sejarah Purbakala, Kepala UPTD Taman Budaya, dan kepala
UPTD Museum Negeri Sultra.
1. Sekretariat
LAKIP Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Tahun 2013 2
Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Dinas, mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas serta
pembinaan dan pemberian dukungan administrasi dinas.
Dalam melaksanakan tugasnya Sekretaris menyelenggarakan fungsi :
1. Koordinasi kegiatan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
2. Penyelenggaraan pengelolaan administrasi umum untuk mendukung pelaksanaan dan
fungsi Dinas.
3. Penyelenggaraan hubungan kerja bidang Administrasi dengan lintas SKPD dan lembaga
lain.
4. Pengelolaan penyusunan program.
5. Pengelolaan penyusunan Keuangan.
6. Pengelolaan administrasi Kepegawaian.
7. Pengelolaan urusan rumah tangga, surat menyurat kearsipan.
8. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Didalam struktur organisasi sekretariat terdapat 3 Sub Bagian yaitu :
1. Sub Bagian Program dan Pelaporan.
2. Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan.
3. Dan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
2. Bidang Nilai Budaya, Seni dan Film
Bidang Nilai Budaya Seni dan Film dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada
di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas dan mempunyai tugas merumuskan
serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang nilai budaya, seni dan
film. Dalam melaksanakan tugasnya Bidang Nilai Budaya, Seni dan Film
menyelenggarakan fungsi:
1. Penyusunan dan menetapkan program pembinaan terhadap bidang budaya, seni dan
film.
2. Penyelenggaraan bimbingan dan petunjuk teknis atas pengelolaan dan pembinaan
bidang budaya, seni dan film.
3. Penyelenggaraan kegiatan pembinaan dan Pemantauan bidang budaya, seni dan film.
4. Mendorong dan memfasilitasi pengembangan dan peningkatan bidang budaya, seni
dan film.
5. Penerapan dan monitoring implementasi SPM Bidang Kesenian.
6. Peningkatan Bidang apresiasi seni tradisional dan non tradisional.
7. Penyelenggaraan pembinaan dan peningkatan kemampuan Sumber Daya Manusia
bidang budaya, seni dan film untuk menjadi profesional.
8. Pelaksanaan administrasi bidang dan Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh
Kepala Dinas.
LAKIP Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Tahun 2013 3
Didalam struktur organisasi Bidang Nilai Budaya, Seni dan Film terdapat 3 Sub
Seksi yaitu :
1. Seksi Nilai Budaya.
2. Seksi Tradisional.
3. Seksi Perfilman.
3. Bidang Sejarah Purbakala
Bidang Sejarah Purbakala dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada kepala Dinas dan mempunyai tugas : Merumuskan
serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis bidang sejarah purbakala.Dalam
melaksanakan tugasnya Bidang Sejarah Purbakala menyelenggarakan fungsi:
1. Penyiapan, perumusan kebijakan dibidang Geografi Sejarah, peninggalan bawah air
dan purbakala, dan penetapan peninggalan purbakala dan Museum.
2. Pelaksanaan dan Kebijakan di Bidang Geografi Sejarah, peninggalan bawah air,
peninggalan purbakala dan museum berdasarkan peraturan perundang – Undangan
3. Penyusunan standar, norma, kritreria, dan prosedur di Bidang Sejarah, geografi sejarah
dan museum.
4. Pelaksanaan administrasi bidang dan tugas lain diberikan oleh Kepala Dinas.
Didalam struktur organisasi Bidang Sejarah dan Purbakala terdapat 3 Sub Seksi
yaitu :
1. Seksi Bina dan Geografi Sejarah.
2. Seksi Peninggalan Bawah Air dan Purbakala.
3. Seksi Museum.
4. Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata
Bidang Pengembangan Distinasi Pariwisata dipimpin oleh seorang Kepala Bidang
yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas dan bertugas untuk
merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang
pengembangan destinasi pariwisata. Dalam melaksanakan tugas, Kepala Bidang
Pengembangan Destinasi Pariwisata menyelenggarakan fungsi:
1. Penyiapan, perumusan Kebijakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata di Bidang Produk
Pariwisata. Usaha Pariwisata, Pemberdayaan masyarakat dan Standarisasi Pariwisata.
2. Pelaksanaan kebijakan di Bidang produk Pariwisata, Usaha pariwisata Pemberdayaan
masyarakat dan standarisasi pariwisata berdasrkan Peraturan Perundang – Undangan.
LAKIP Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Tahun 2013 4
3. Penyusunan standar, norma kriteria dan prosedur dibidang produk pariwisata, Usaha
pariwisata, Pemberdayaan masyarakat dan Standarisasi Pariwisata.
4. Pemberian bimbingan Teknis dan evaluasi di bidang produk pariwisata, usaha
pariwisata, Pemberdayaan masyarakat dan Standarisasi Pariwisata.
5. Pelaksanaan administrasi bidang dan tugas lain diberikan oleh Kepala Dinas.
Didalam struktur organisasi Bidang Bidang pengembangan Destinasi Pariwisata
terdapat 3 Sub Seksi yaitu :
1. Seksi pengembangan produk dan Usaha Pariwisata.
2. Seksi Pemberdayaanmasyarakat dan SDM Pariwisata.
3. Seksi Standarisasi masyarakat.
5. Bidang Pengembangan Pemasaran
Bidang Pemasaran dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas dan bertugas merumuskan serta melaksanakan
kebijakan dan standarisasi teknis dibidang pemasaran. Dalam melaksanakan tugasnya
Bidang Pemasaran mempunyai fungsi :
1. Penyiapan, perumusan kebijakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dibidang
pemasaran, promosi luar negeri, promosi dalam Negeri dan sarana promosi.
2. Pelaksaaan kebijakan dibidang pengembangan pasar, promosi luar Negeri, promosi
dalam Negeri dan sarana promosi berdasarkan Peraturan Perundang – Undangan.
3. Penyusunan standar, norma kriteria dan prosedur dibidangpengembangan pasar,
promosi luar Negeri, promosi dalam Negeri dan sarana promosi.
4. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi dibidang pengembangan pasar, promosi
dalam / luar Negeri dan sarana promosi.
5. Penyelenggaraan promosi skala provinsi.
6. Penyelenggaraan widya wisata skala provinsi serta mengirim dan menerima peserta
grup widya wisata.
7. Pengadaan sarana pemasaran skala provinsi.
8. Pembentukan perwakilan kantor promosi pariwisata di dalam negeri skala Provinsi.
9. Pembentukan perwakilan kantor promosi pariwisata di dalam negeri skala Provinsi.
10. Penyediaan informasi pariwisata ke pusat pelayanan informasi pariwisata nasional dan
pembentukan pusat pelayanan informasI pariwisata skala provinsi.
11. Pelaksanaan event promosi di luar negeri dengan koordinasi Pemerintah.
12. Pengembangan sistem informasi pemasaran pariwisata skala provinsi.
13. Penerapan branding pariwisata nasional dan penetapan Tagline pariwisata skala
provinsi.
14. Pelaksanaan administrasi bidang dan tugas lain diberikan oleh Kepala Dinas.
Didalam struktur organisasi Bidang Pemasaran terdapat 3 Sub Seksi yaitu :
LAKIP Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Tahun 2013 5
1. Seksi pengembangan pasar.
2. Seksi promosi.
3. Seksi sarana promosi.
6. UPTD. Taman Budaya
Unit Pelaksana Teknis UPTD Taman Budaya mempunyai tugas mengembangkan,
melaksanakan, mengkoordinasikan dan membina pendayagunaan kegiatan seni sebagai
unsur budaya di daerah, serta mengamati dan melaporkan hasil pelaksanaanya.
Unit Pelaksana Teknis UPTD Taman Budaya mempunyai fungsi :
1. Pelaksanaan kegiatan pengolahan dan eksperimentasi karya seni.
2. Pelaksanaan pergelaran dan pameran seni.
3. Pelaksanaan ceramah, temu karya, sarasehan,lokakarya, dokumentasi , publikasi dan
informasi seni.
4. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Taman Budaya
Susunan Organisasi Unit Pelaksana Teknis UPTD Taman Budaya terdiri atas :
1. Sub Bagian Tata Usaha.
2. Seksi Seni Pertunjukan.
3. Seksi Seni Rupa.
7. UPTD. Museum Negeri Provinsi Sulawesi Tenggara
Unit Pelaksana Teknis UPTD. Museum mempunyai tugas Menyusun rencana,
membagi tugas, memberi petunjuk, mengkoordinasikan dan menilai pelaksanaan kegiatan
Museum Negeri Provinsi, serta memberi layanan di bidang teknis Permuseuman
berdasarkan ketentuan yang berlaku, agar tugas dan fungsi Museum sebagai Pusat studi
dan informasi dapat berjalan dengan baik.
Kepala Museum membawahi :
1. Kepala Sub. Bagian Tata Usaha.
2. Kepala Seksi Koleksi, Konservasi dan Preparasi.
3. Kepala Seksi Bimbingan Edukasi.
Pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sultra saat ini terdapat 2 ( dua)
Unit UPTD. Dinas, yakni : UPTD. Taman Budaya dan UPTD. Museum Negeri Sulawesi
Tenggara, dengan Dasar hukum:
1. Peraturan Gubernur Sulawesi Tenggara Nomor: 28 Tahun 2006 tentang Perubahan
atas Keputusan Gubernur Sulawesi Tenggara nomor 159 tahun 2001 tentang
LAKIP Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Tahun 2013 6
pembentukan organisasi unit pelaksana teknis dinas di lingkungan Dinas-dinas
Provinsi Sulawesi Tenggara tanggal 12 Juni 2006.
2. Peraturan Gubernur Sulawesi Tenggara Nomor: 37 Tahun 2006 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Pada Badan Pariwisata Seni dan
Budaya Provinsi Sulawesi Tenggara tanggal 7 Desember 2006.
3. Peraturan Gubernur Sulawesi Tenggara Nomor tahun 2008 tentang Penjabaran
Tugas dan Fungsi Dinas kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Tenggara
tanggal ……. 2008, sesuai Perda Nomor 3 tahun 2008 tentang Pembentukan
Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Provinsi, Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Sulawesi Tenggara.
C. POTENSI KEPARIWISATAAN DAERAH SULAWESI TENGGARA
Potensi daya tarik wisata (DTW) di Sulawesi Tenggara tersebar di seluruh
Kabupaten/Kota dengan daya tarik utama adalah wisata alam dan bahari, wisata sejarah dan
budaya, wisata kuliner serta handycraft. Sampai saat ini, daya tarik wisata yang menjadi
andalan Sulawesi Tenggara adalah beberapa titik penyelaman di Wakatobi yang berskala
Internasional, Benteng Keraton Buton di Kota Baubau dan berbagai macam daya tarik wisata
yang beranekaragam tersebar di seluruh Kab/Kota Se – Sultra.
D. SISTEMATIKA LAKIP
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor. 29 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Kinerja dan
Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ditetapkan Sistematika LAKIP sebagai
berikut:
- BAB I PENDAHULUAN
Berisi uraian mengenai gambaran umum organisasi dan sekilas pengantar lainnya.
- BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
Berisi ikhtisar beberapa hal penting dalam perencanaan dan perjanjian kinerja (Dokumen
Penetapan Kinerja).
- BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
Dalam Bab ini diuraikan pencapaian sasaran-sasaran organisasi pelapor, dengan
pengungkapan dan penyajian hasil pengukuran kinerja.
- BAB IV PENUTUP
- LAMPIRAN – LAMPIRAN
LAKIP Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Tahun 2013 7
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. VISI
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Tenggara telah merumuskan
visinya yaitu “ Terwujudnya Jati Diri Masyarakat Sulawesi Tenggara, Persatuan dan Kesatuan
Bangsa dalam Kerangka Multikultural, Kesejahteraan Rakyat dan Persahabatan antar Daerah
dan Antar Bangsa”
Penjelasan makna :
1. Pembangunan Pariwisata adalah Pembangunan seluruh kompenen sosial budaya, ekonomi,
sarana dan prasarana yang bertujuan pengembangan bidang pariwisata.
2. Maju adalah kemampuan menyesuaikan terhadap tuntutan, standar, norma maupun teknologi
yang berlaku secara nasional maupun internasional dalam pengembangan pariwisata.
3. Selaras bahwa pengembangan pariwisata bertumpu pada azas – azas kerjasama pada semua
pihak (Stakeholders) di daerah; pemberdayaan kemampuan lokal masyarakat dalam hal
sumberdaya sosial ( aspirasi dan kreasi ) maupun sumberdaya ekonomi.
4. Berkelanjutan bahwa pemanfaatan sumber daya baik budaya maupun sumberdaya alam
dalam pengembangan pariwisata adalah bertumpu pada prinsip – prinsip pelestarian,
pengembangan dan memperkaya khasana kebudayaan daerah.
B. MISI
LAKIP Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Tahun 2013 8
Guna mewujudkan visi tersebut serta mengacu pada tugas pokok dan fungsi Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata yang berperan sebagai regulator dan fasilitator dalam Pembangunan
Pariwisata dan Seni Budaya yang transparan dan akuntabel dengan mengutamakan kepentingan
masyarakat, misi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sultra Tahun 2008 – 2013 adalah :
1. Melakukan pelestarian dan pengembangan kebudayaan daerah yang berdasarkan nilai luhur.
2. Mendukung pengembangan obyek wisata dan pemasaran yang berdaya saing global.
3. Melakukan pengembangan sumber daya pariwisata dan seni budaya.
4. Menciptakan tata pemerintahan yang bersih dan akuntabel.
C. TUJUAN
Berdasarkan Visi dan Misi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tahun 2008 – 2013,
maka ditetapkan tujuan sebagai berikut :
Tujuan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tahun 2008 – 2013 antara lain sebagai berikut :
1. Meningkatnya kapasitas dukungan penyelenggara Kebudayaan
2. Meningkatkan keselaran, keserasian dan keseimbangan pembangunan Kebudayaan dan
Pariwisata.
3. Meningkatnya kapasitas Sumber Daya Kebudayaan dan Pariwisata.
4. Menciptakan tata pemerintahan yang bersih dan akuntabel.
Berkaitan dengan hal tersebut, Pengembangan Kebudayaan dan Sulawesi Tenggara yang
akan dicapai adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan keterpaduan lintas sektor dalam upaya membangun sarana dan prasarana
yang mendukung pengembangan kepariwisataan .
2. Meningkatkan upaya terpadu pengembangan produk, sarana dan prasarana wisata yang
berbasis kerakyatan/komunikasi lokal.
3. Meningkatkan usaha pariwisata yang berpihak pada usaha kecil dan menegah di Sulawesi
Tenggara .
4. Mewujudkan organisasi Pemerintah bidang kepariwisataan di Daerah (Provinsi/ Kabupaten/
Kota) yang responsif, efektif, efesien dan akuntabel.
5. Mendorong penciptaan iklim investasi yang kondusif ( kebijakan dan prosedur) di bidang
pariwisata .
6. Mengembangkan jaringan kemitraan strategis yang saling menguntungkan antara pelaku
usaha di bidang pariwisata .
7. Meningkatkan peran serta masyarakat baik secara umum dalam pengembangan pariwisata
maupun secara khusus dalam mendorong pengembangan pariwisata yang berbasis
masyarakat/ komunitas lokal.
8. Meningkatkan apresiasi masyarakat dan generasi muda di bidang pariwisata dan
kebudayaan daerah
9. Meningkatkan kapasitas dan kompetensi sumber daya manusia
10.Meningkatkan layanan akses informasi dan basis data kebudayaan dan pariwisata .
LAKIP Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Tahun 2013 9
D. SASARAN STRATEGIS.
Sasaran – sasaran strategis Dinas Kebudayaan & Pariwisata Provinsi Sulawesi
Tenggara adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan upaya terpadu pengembangan sarana prasarana yang berbasis
kerakyatan / kumunitas lokal.
2. Tersedianya kebijakan, sistem dan prosedur investasi yang kompetitif.
3. Meningkatkan kegiatan investasi yang medukung diversifikasi produk di kawasam wisata
andalan.
4. Meningkatkan kapasitas masyarakat dan UKM sebagai stakeholders pembangunan
kebudayaan dan pariwisata.
5. meningkatkan peran UKM sebagai salah satu pelaku utama pengembangan industri
pariwisata dan pendorong ekonomi kerakyatan di Sulawesi Tenggara.
6. Meningkatkan jaringan kemitraan strategis yang saling menguntungkan antara usaha
pariwisata dalam berbagai jenis dan skala usaha.
7. Meningkatkan apresiasi masyarakat dan generasi muda di bidang pariwisata daerah.
8. Meningkatkan jumlah kunjungan dan lama tinggal wisatawan ke Sulawesi Tenggara.
9. Meningkatkan kualitas SDM kebudayaan dan pariwisata dalam upaya pengembangan
kebudayaan dan pariwisata.
10. Meningkatkan mutu lembaga pendidikan SDM profesional di bidang pariwisata;
11. Tersedianya SDM kepariwisataan pendukung pengembangan obyek wisata unggulan
Sulawesi Tenggara.
12. Meningkatkan kualitas basis data dan sitem informasi kebudayaan dan pariwisata yang
handal dan profesional;
13. Meningkatkan kualitas layanan akses informasi dan basis data kebudayaan dan
pariwisata dengan mengoptimalkan pemanfaatan Teknologi Informasi (TI).
14. Meningkatkan Koordinasi antar instansi terkait dalam pengembangan pariwisata.
15. Terwujudnya keterpaduan pengembangan pamasaran antar Pemerintah pusat,
Pemerintah Provinsi dan Kabupaten / Kota.
16. Meningkatnya pemanfaatan kebudayaan daerah di DTW Potensial di Sulawesi Tenggara.
17. Meningkatnya mutu dan kualitas Cinderamata di DTW potensial di Sulawesi Tenggara.
18. Meningkatnya dukungan infrastruktur pariwisata di DTW potensial di Sulawesi Tenggara.
E. PROGRAM
Sehubungan hal itu, maka tahun 2012 telah dirumuskan dan ditetapkan program yang meliputi :
LAKIP Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Tahun 2013 10
No Nama Program Nama Kegiatan Anggaran (Rp) Ket
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1. Penyediaan jasa surat – menyurat
2. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
3. Penyediaan jasa pemeliharaan dan perijinan kendaraan Dinas opersional
4. Penyediaan jasa Administrasi Keuangan
5. Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja
6. Penyediaan alat tulis kantor
7. Penyediaan Barang cetakan dan penggandaan
8. Penyediaan komponen instalasi listrik / penerangan bangunan kantor
9. Penyediaan peralatan dan peralatan kantor
10. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan Perundang – undangan
11. Penyediaan makanan dan minuman
12. Rapat – rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah
13. Peningkatan Pelayanan Administrasi perkantoran
Rp. 11.500.000,-
Rp. 169. 200.000,-
Rp. 46.900.000,-
Rp. 121.700.000,-
Rp. 29.000.000,-
Rp. 39.000.000,-
Rp. 43.000.000,-
Rp. 23.000.000,-
Rp. 28.500.000,-
Rp. 10.000.000,-
Rp. 22.850.000,-
Rp. 744.484.000,-
Rp. 372.000.000,-
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1. Pemeliharaan rutin / berkala gedung kantor
Rp. 50.000.000,-
3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
1. Penyusunan Laporan capaian kinerja dan ikhtisiar realisasi kinerja SKPD
2. Penyusunan pelaporan Keuangan akhir tahun
Rp. 5.500.000,-
Rp. 4.500.000,-
4. Program Peningkatan Sistem Perencanaan Tahunan SKPD
1. Penyusunan Rencana Tahunan SKPD
Rp. 3.750.000,-
5. Program pengembangan Nilai Budaya
1. Audisi Gita Bahana Nusantara Tk.
Rp. 52.431.000,-
LAKIP Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Tahun 2013 11
Provinsi dan Tk. Nasional
2. Pemilihan Putri Citra Tk. Provinsi dan Tk. Nasional
3. Pemilihan Putri Pariwisata Tk. Provinsi dan Tk. Nasional
4. Temu Budaya Tk. Nasional
5. Pengadaan Baju adat Pengantin daerah
6. Pengadaan alat musik7. Pengembangan lagu
– lagu daerah sultra8. Pengadaan alat musik
Drumband9. Pengadaan alat musik
tradisional
Rp. 60.800.000,-
Rp. 21.700.000,-
Rp. 158.775.000,-
Rp. 75.000.000,-
Rp. 50.000.000,-Rp. 75.000.000,-
Rp. 112.125.000,-
Rp. 100.000.000,-
6. Program Pengelolaan Kekayaan Budaya
1. Pameran Benda – benda budaya Tk. Provinsi dan Tk. Nasional
2. Perawatan Benda – Benda Budaya Tk. Provinsi dan Tk. Nasional
3. Pemeliharaan Cagar Budaya Sultra Kompleks Makam Raja Lakidende
4. Pendataan situs dan Cagar budaya Sulawesi Tenggara
Rp. 158.450.000,-
Rp. 50.000.000,-
Rp. 395.600.000,-
Rp. 75.000.000,-
7. Program Pengembangan Pemasaran
1. Festival Kemilau Sulawesi
2. Halo Sultra 20123. Pendokumentasian
ODTW Unggulan Sultra.
Rp. 169.900.000,-
Rp. 2.500.000.000,-Rp. 78.010.000,-
8. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
1. Peningkatan Pembangunan sarana dan prasarana pariwisata
2. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program pengembangan destinasi pemasarana pariwisata
3. Pembuatan Gazebo, MCK dan Rabat
Rp. 535.000.000,-
Rp. 65.950.000,-
Rp. 150.000.000,-
F. PENETAPAN KINERJA
LAKIP Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Tahun 2013 12
Penetapan Kinerja tahun 2013 merupakan perjanjian kinerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Provinsi Sulawesi Tenggara untuk mewujudkan target kinerja berdasarkan Sumber Daya yang
dimiliki. Penetapan Kinerja bertujuan untuk untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan
kinerja aparatur, mendorong komitmen penerima amanah untuk melaksanakan amanah yang
diterima dan terus meningkatkan kinerjanya dan menciptakan alat pengendalian manajemen
yang praktis.
Tabel Penetapan Kinerja
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Program/Kegiatan Anggaran1 2 3 4 5
MeningkatkanKunjungan Wisatawannusantara dan mancanegara
JumlahperjalananWisatawanNusantara
408.456 orang Program Pengembangan Pemasaran
Rp.3.498.860.000,-
JumlahKunjunganWisatawanMancanegara
3.555 orang
Meningkatkan kualitasdan kuantitas DayaTarik Wisata yangaman dan nyaman
Rata-rata Lama TinggalWisatawan
3 hari Program Pengembangan Destinasi
Rp. 676.508.500
Tingkat Hunian Hotel
70%
Jumlah Obyek Wisata
2 lokasi
Mewujudkan industriPariwisata yangmampumenggerakkanperekonomian Daerahmelalui perluasanlapangan kerja danpemberdayaanmasyarakat
Jumlah DesaWisata
29 desa Program Pengembangan Destinasi
Rp.65.950.000,-
Meningkatnya apresiasi terhadap seni budaya dan situs budaya daerah.
Jumlah Jenis Kesenian
2 Jenis Kesenian Program Pengembangan Nilai Budaya
Rp. 113.231.000
Jumlah obyek wisata sejarah
1 lokasi Program pengelolaan kekayaan budaya
Rp. 364.927.500
Meningkatnya PADsektor Pariwisata
PAD Pariwisata Rp. 229.700.000,-
G. ALOKASI BELANJA LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG
LAKIP Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Tahun 2013 13
Anggaran belanja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Tenggara T.A.
2012 bersumber pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Sulawesi
Tenggara tahun 2012 sebesar Rp. 14.416.487.500,- yang terdiri dari: Belanja Tidak Langsung
sebesar Rp. 7.803.462.500,- Belanja Langsung Rp. 6.613.025.000,-.
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. INDIKATOR KINERJA UTAMA
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (MENPAN) Nomor
PER/09/M.PAN/5/2007 tangal 16 Desember 2007 tentang Pedoman Umum Penetapan
Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah dan Keputusan Kepala Lembaga
Administrasi Negara Nomor: 239/IK/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan
Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah maka setiap Instansi Pemerintah
diharuskan menyajikan Indikator Kinerja Utama (Key Performance Indicator) pada LAKIP.
Indikator Kinerja Utama (IKU) merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran
strategis organisasi. Tujuan penetapan IKU di Lingkungan Instansi Pemerintah adalah untuk
memperoleh informasi kinerja yang penting dan diperlukan dalam menyelenggarakan
manajemen kinerja secara baik dan untuk memperoleh ukuran keberhasilan dari pencapaian
suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi yang digunakan untuk perbaikan kinerja dan
peningkatan akuntabilitas kinerja. Pemilihan dan Penetapan Indikator Kinerja Utama harus
memenuhi karakteristik indikator kinerja yang baik dan cukup memadai guna pengukuran
kinerja unit organisasi yang bersangkutan yaitu: spesifik, dapat dicapai, relevan,
menggambarkan keberhasilan sesuatu yang diukur dan dapat dapat dikuantifikasi dan
diukur.Indikator Kinerja Utama disusun untuk memperoleh informasi kinerja yang penting dan
diperlukan dalam melakukan manajemen kinerja secara baik dan memperoleh ukuran
keberhasilan yang digunakan bagi perbaikan kinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja serta
berfungsi untuk memperjelas apa, berapa dan bagaimana kemajuan pelaksanaan
kegiatan/program dan kebijakan, menciptakan konsensus yang dibangun oleh berbagai pihak
terkait dan embangun dasar bagi pengukuran, analisis dan evaluasi kinerja. Merujuk pada
Peraturan diatas maka Indikator Kinerja Utama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi
Sulawesi Tenggara sesuai RPJMD adalah sebagai berikut.
No. Indikator KinerjaCapaian Tahun
Sebelumnya (2011)
Tahun 2012Target Capaian
1. Jumlah wisatawan (orang) :a. Wisatawan Nusantarab. Wisatawan
352.088 orang3.092 orang
404.901 orang3.555 orang
384.656 orang3.377 orang
LAKIP Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Tahun 2013 14
Mancanegara2. Rata – rata lama tinggal
wisatawan (Hari)2,15 hari 3 Hari 2,25 Hari
Tingkat Hunian Hotel 54,62% 70% 55,81%Jumlah Obyek Wisata 3 lokasi 2 lokasi 2 lokasi
3. Jumlah Desa Wisata (Desa) 19 Desa 29 Desa 29 Desa4. Jumlah jenis kesenian 4 jenis kesenian 2 jenis kesenian 2 jenis
kesenian5. Jumlah obyek wisata sejarah 1 lokasi 1 lokasi 1 lokasi6. PAD Pariwisata Rp.229.700.000,
-Rp.149.710.000
B. PENGUKURAN KINERJA
Pengukuran Kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai
keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, sasaran,
dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi, misi, dan strategi instansi. Proses ini
dimaksudkan untuk menilai capaian setiap indikator kinerja guna memberikan gambaran
tentang keberhasilan dan kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
Pengukuran Kinerja dimaksudkan untuk membandingkan antara target kinerja dan realisasi
kinerja yang telah ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja. Berdasarkan format
Pengukuran Kinerja yang telah dibuat dengan merujuk pada IKU instansi dan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) maka sasaran yang akan dicapai Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Tenggara pada TA. 2012 terdiri dari 6 Indikator
Kinerja Utama yang didukung oleh 9 Program utama dengan 36 kegiatan
C. AKUNTABILITAS ANGGARAN
Anggaran belanja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Tenggara
T.A.2012 bersumber pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi
Sulawesi Tenggara semuanya sebesar Rp. 14.416.487.500,- (Belanja Tidak Langsung sebesar
Rp. 7.803.462.500,- Belanja Langsung Rp. 6.613.025.000,-) sedangkan Pendapatan Asli
Daerah yang diperoleh dari Retribusi dan Pemakaian Kekayaan Daerah Bidang Pariwisata
(Sewa Gedung BSP), Retribusi Pesanggrahan/ Penginapan Villa Batu Gong, dan Retribusi
Tempat Rekreasi dan Olahraga. Realisasi perhitungan pada akhir T.A. 2012 sebesar Rp.
13.524.901.635,- (93,81%) dengan perincian Belanja Tidak Langsung Rp. 7.803.462.500,- dan
Belanja Langsung sebesar Rp.6.613.025.000,- sehingga terdapat Sisa/Efisiensi anggaran
sebesar Rp.891.585.865,- (6,19%) dan sisa/efisiensi anggaran tahun 2012 disetor kembali ke
kas Daerah Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas serapan keuangan masing masing
kegiatan maka dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
LAKIP Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Tahun 2013 15
Realisasi Anggaran Tahun 2012
No Nama Program Nama Kegiatan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)
1.Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1. Penyediaan jasa surat – menyurat
2. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
3. Penyediaan jasa pemeliharaan dan perijinan kendaraan Dinas opersional
4. Penyediaan jasa Administrasi Keuangan
5. Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja
6. Penyediaan alat tulis kantor7. Penyediaan Barang
cetakan dan penggandaan8. Penyediaan komponen
instalasi listrik / penerangan bangunan kantor
9. Penyediaan peralatan dan peralatan kantor
10.Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang – undangan
11.Penyediaan makanan dan minuman
12.Rapat – rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah
13.Peningkatan Pelayanan Administrasi perkantoran
Rp. 15.900.000,-
Rp. 169. 200.000,-
Rp. 46.900.000,-
Rp. 121.700.000,-
Rp. 29.000.000,-
Rp. 39.000.000,-Rp. 43.000.000,-
Rp. 23.000.000,-
Rp. 28.500.000,-
Rp. 10.000.000,-
Rp. 22.850.000,-
Rp. 744.484.000,-
Rp. 372.000.000,-
Rp.15.890.000
Rp.131.210.000
Rp.46.562.000
Rp.102.000.000
Rp.29.000.000
Rp.39.000.000Rp.43.000.000
Rp.22.718.300
Rp.26.500.000
Rp.10.000.000
Rp.22.850.000
Rp.744.484.000
Rp.372.000.000
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1. Pemeliharaan rutin / berkala gedung kantor
Rp. 50.000.000,- Rp.50.000.000
3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
1. Penyusunan Laporan capaian kinerja dan ikhtisiar realisasi kinerja SKPD
2. Penyusunan pelaporan Keuangan akhir tahun
Rp. 5.500.000,-
Rp. 4.500.000,-
Rp.5.500.000
Rp.4.500.000
4. Program Peningkatan Sistem Perencanaan Tahunan SKPD
1. Penyusunan Rencana Tahunan SKPD
Rp. 3.750.000,- Rp.3.750.000
LAKIP Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Tahun 2013 16
5. Program pengembangan Nilai Budaya
1. Audisi Gita Bahana Nusantara Tk. Provinsi dan Tk. Nasional
2. Pemilihan Putri Citra Tk. Provinsi dan Tk. Nasional
3. Pemilihan Putri Pariwisata Tk. Provinsi dan Tk. Nasional
4. Temu Budaya Tk. Nasional
5. Pengadaan Baju adat Pengantin daerah
6. Pengadaan alat musik7. Pengembangan lagu –
lagu daerah sultra8. Pengadaan alat musik
Drumband9. Pengadaan alat musik
tradisional
Rp. 52.431.000,-
Rp. 60.800.000,-
Rp. 21.700.000,-
Rp. 158.775.000,-
Rp. 75.000.000,-
Rp. 50.000.000,-Rp. 75.000.000,-
Rp. 112.125.000,-
Rp. 100.000.000,-
Rp.51.216.000
Rp.60.800.000
Rp.21.700.000
Rp.158.775.000
Rp.74.500.000
Rp.49.950.000Rp.74.700.000
Rp.97.470.000
Rp.98.950.000
6. Program Pengelolaan Kekayaan Budaya
1. Pameran Benda – benda budaya Tk. Provinsi dan Tk. Nasional
2. Perawatan Benda – Benda Budaya Tk. Provinsi dan Tk. Nasional
3. Pemeliharaan Cagar Budaya Sultra Kompleks Makam Raja Lakidende
4. Pendataan situs dan Cagar budaya Sulawesi Tenggara
Rp.158.450.000,-
Rp. 50.000.000,-
Rp. 395.600.000,-
Rp. 75.000.000,-
Rp.158.353.500
Rp.50.000.000
Rp.364.927.500
Rp.75.000.000
7. Program Pengembangan Pemasaran
1. Festival Kemilau Sulawesi2. Halo Sultra 2012
3. Pendokumentasian ODTW Unggulan Sultra.
Rp. 169.900.000,-Rp.2.500.000.000,-
Rp. 78.010.000,-
Rp.169.850.000Rp.2.497.000.000
Rp.78.010.000
8. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
1. Peningkatan Pembangunan sarana dan prasarana pariwisata
2. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program pengembangan destinasi pemasarana pariwisata
3. Pembuatan Gazebo, MCK dan Rabat
Rp. 535.000.000,-
Rp. 65.950.000,-
Rp. 150.000.000,-
Rp.504.695.000
Rp.65.950.000
Rp.141.508.500
BAB IV
PENUTUP
LAKIP Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Tahun 2013 17
A. URAIAN KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kebudayaan dan Provinsi Sulawesi Tenggara TA.
2012 disusun berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor. 29 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Kinerja dan
Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Berdasarkan peraturan ini maka
pendekatan dalam menghitung capaian kinerja Instansi bukan lagi berdasarkan PKK dan PPS
yang lebih pada capaian keluaran pada DPA tetapi lebih berorientasi pada capaian
sasaran/target kinerja pada RPJMD. Berdasarkan peraturan di atas maka realisasi capaian
kinerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pada Tahun 2012 tidak dapat terpenuhi seluruhnya
sesuai target RPJMD karena faktor eksternal berupa dampak bencana alam, meskipun capaian
Program/Kegiatan dapat tercapai seluruhnya namun ada beberapa kegiatan tidak mencapai
target yang telah ditentukan. Dari sisi anggaran belanja, Anggaran belanja Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Tenggara T.A. 2012 semuanya sebesar Rp. 14.416.487.500,-
(Belanja Tidak Langsung sebesar Rp. 7.803.462.500,- Belanja Langsung Rp. 6.613.025.000,-)
Sedangkan Pendapatan Asli Daerah yang diperoleh dari Retribusi Pemakaian Daerah Gedung
Baruga Sapta Pesona (BSP), Retribusi tempat penginapan/pesanggrahan/Villa Batu Gong dan
Retribusi tempat rekreasi Olahraga seperti sarana segi tiga teluk (STT) dan sarana Mayaria.
B. HAMBATAN/MASALAH
Permasalahan bidang Kebudayaan dan Kepariwisataan Provinsi Sulawesi Tenggara
yang dihadapai selama tahun 2012 adalah:
1. Belum memadainya infrastruktur, sarana prasarana wilayah dan aksesibilitas dalam rangka
menarik wisatawan untuk berkunjung ke Sulawesi Tenggara (perlu peningkatan fasilitas
bandara, kepastian flight dan jalur penerbangan destinasi, jalan, amenitas di destinasi
pariwisata).
2. Belum optimalnya penyelenggaraan event-event kepariwisataan dalam rangka meningkatkan
daya tarik wisata dan lama tinggal wisatawan.
3. Kurangnya pengembangan berbagai daya tarik wisata baru dan pemeliharaan berbagai daya
tarik wisata yang sudah ada. Belum terintegrasinya pemasaran (promosi) pariwisata
Sulawesi Tenggara di dalam negeri maupun luar negeri baik langsung maupun tidak
langsung.
4. Belum maksimalnya pelayanan kenyamanan dan keamanan bagi wisatawan baik di tempat
umum maupun di Daya Tarik Wisata.
5. Masih kurang intensifnya jejaring, kerjasama dan koordinasi yang sinergis (keterpaduan)
antar pelaku pariwisata (stakeholder).
6. Belum optimalnya pemberdayaan/keterlibatan masyarakat di sekitar daya tarik wisata
7. Masih kurangnya pemahaman dan pengamalan tentang Sapta Pesona dan Sadar Wisata
LAKIP Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Tahun 2013 18
8. Belum memadainya tingkat pemenuhan kualitas SDM Pariwisata yang priofesional dan
belum optimalnya peran/fungsi kelembagaan kepariwisataan yang ada.
C. SOLUSI
Dengan semakin kondusifnya situasi dan kondisi Provinsi Sulawesi Tenggara maka
dalam pemecahan berbagai permasalahan Kebudayaan dan kepariwisataan Prov.Sulawesi
Tenggara tersebut di atas diperlukan berbagai upaya, antara lain:
1. Perlu diupayakan pemenuhan infrastruktur, sarana prasarana wilayah dan aksesibilitas yang
memadai dalam rangka menarik wisatawan untuk berkunjung ke Sulawesi Tenggara.
2. Perlu ditingkatkan kuantitas dan kualitas penyelenggaraan event-event kepariwisataan
(lokal, nasional maupun internasional) dalam rangka meningkatkan daya tarik wisata dan
lama tinggal wisatawan.
3. Perlu ditingkatan pengembangan berbagai daya tarik wisata baru dan pemeliharaan
berbagai daya tarik wisata yang sudah ada.
4. Perlu langkah-langkah baru dalam pemasaran (promosi) pariwisata di dalam negeri maupun
luar negeri baik langsung (partisipasi even maupun pameran) maupun tidak langsung
(melalui media massa dalam dan luar negeri).
5. Perlu ditingkatkan pelayanan kenyamanan dan keamanan bagi wisatawan baik di tempat
umum maupun di Daya Tarik Wisata oleh seluruh stakeholder pariwisata Sulawesi Tenggara.
6. Perlu diintensifkan jejaring, kerjasama dan koordinasi yang sinergis (keterpaduan) antar
pelaku pariwisata (stakeholder) baik antar pelaku di dalam maupun luar Sulawesi Tenggara.
7. Perlu ditingkatkan pemberdayaan masyarakat dengan meningkatkan peran aktif/keterlibatan
masyarakat di sekitar daya tarik wisata.
9. Perlu ditingkatkan pemahaman dan pengamalan kesadaran akan berwisata dan
melaksanakan nilai-nilai sapta pesona (bersih, rapi, indah, sejuk, aman, nyaman dan
kenangan) dalam pembangunan/pengembangan pariwisata.
10. Perlu terus ditingkatkan kualitas dan kuantitas SDM Pariwisata yang profesional dan
meningkatan penguatan/pemantapan peran dan fungsi kelembagaan kepariwisataan yang
ada.
LAKIP Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Tahun 2013 19