Materi Hipertensi Pada Lansia

17
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Pokok Bahasan : Penyakit Hipertensi Pada Lansia okok Bahasan : Mengetahui apa pengertian Hipertensi, penyebab Hipertensi pada lansia, gejala Hipertensi pada lansia, bahaya Hipertensi pada lansia dan pencegahan Hipertensi pada lansia Sasaran : Warga Kecamatan Sui. Ambawang Tempat : Balai Desa Sui. Ambawang Hari / Tanggal : Senin, 12 Desember 2011 Waktu : 1x30 menit A. TUJUAN 1. Tujuan Intruksional Umum (TIU) Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang Hipertensi pada lansia di harapkan masyarakat mampu mengidentifikasi tentang penyakit dan sebab Hipertensi pada lansia. 2. Tujuan Intruksional Khusus (TIK) Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan 1x30 menit diharapkan para warga dapat : a. Menjelaskan tentang pengertian Hipertensi, b. Menjelaskan tentang penyebab Hipertensi pada lansia, c. Menjelaskan tentang gejala Hipertensi pada lansia, d. Menjelaskan tentang bahaya Hipertensi pada lansia, e. Menjelaskan tentang cara pencegahan Hipertensi pada lansia. B. MATERI PENYULUHAN 1. Materi Hipertensi pada Lansia (terlampir) a. Pengertian Hipertensi, b. Penyebab Hipertensi pada lansia, c. Gejala Hipertensi pada lansia, d. Bahaya Hipertensi pada lansia,

description

Hipertensi Pada Lansia

Transcript of Materi Hipertensi Pada Lansia

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN(SAP)Pokok Bahasan:Penyakit Hipertensi Pada LansiaSub Pokok Bahasan:Mengetahui apa pengertian Hipertensi, penyebab Hipertensi pada lansia, gejala Hipertensi pada lansia, bahaya Hipertensi pada lansia dan pencegahan Hipertensi pada lansiaSasaran:Warga Kecamatan Sui. AmbawangTempat:Balai Desa Sui. AmbawangHari / Tanggal:Senin, 12 Desember 2011Waktu:1x30 menitA.TUJUAN1.Tujuan Intruksional Umum (TIU)Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang Hipertensi pada lansia di harapkan masyarakat mampu mengidentifikasi tentang penyakit dan sebab Hipertensi pada lansia.2.Tujuan Intruksional Khusus (TIK)Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan 1x30 menit diharapkan para warga dapat :a.Menjelaskan tentang pengertian Hipertensi,b.Menjelaskan tentang penyebab Hipertensi pada lansia,c.Menjelaskan tentang gejala Hipertensi pada lansia,d.Menjelaskan tentang bahaya Hipertensi pada lansia,e.Menjelaskan tentang cara pencegahan Hipertensi pada lansia.

B.MATERI PENYULUHAN1.Materi Hipertensi pada Lansia (terlampir)a.Pengertian Hipertensi,b.Penyebab Hipertensi pada lansia,c.Gejala Hipertensi pada lansia,d.Bahaya Hipertensi pada lansia,e.Pencegahan Hipertensi pada lansia.2.Alat Evaluasia.Pengertian Hipertensi,b.Penyebab Hipertensi pada lansia,c.Gejala Hipertensi pada lansia,d.Bahaya Hipertensi pada lansia,e.Pencegahan Hipertensi pada lansia.3.Kunci Jawaban Sesuai MateriC.METODE1.Ceramah,2.Diskusi,3.Tanya jawab.D.MEDIA1.Leaflet,2.Lembar balik.E.EVALUASI1.Prosedur:Setelah pembelajaran materi2.Jenis:Lisan3.Bentuk:Uraian singkat

MATERI PENYULUHANA.PENGERTIANHipertensi adalah tekanan darah yang lebih besar dibandingkan dengan tekanan darah pada keadaan normal.Tekanan darah normal yaitu :1.Sistolik (100 140 mmHg) adalah tekanan jantung saat memompa darah keseluruh tubuh.2.Diastolik (60 90 mmHg) adalah tekanan jantung saat tidak memompa darah keseluruh tubuh.Hipertensi yang biasa terjadi pada lansia yaitu hipertensi sistolik terisolasi dimana tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih, tetapi tekanan diastolik kurang dari 90 mmHg.B.PENYEBABAdapun penyebab terjadinya Hipertensi pada lansia antara lain:

1.Stress,2.Merokok,3.Kelelahan,4.Minum alkohol,5.Kegemukan (obesitas),6.Diet yang tidak seimbang,7.Konsumsi garam yang tinggi (>30 gr).

C.GEJALAGejala penderita hipertensi yang terjadi pada lansia antara lain :

1.Gelisah,2.Nadi cepat,3.Sukar tidur,4.Sesak nafas,5.Sakit kepala, 6.Lemah dan lelah, 7.Rasa pegal di bahu, 8.Jantung berdebar debar, 9.Pandangan menjadi kabur, 10.Mata berkunang kunang.

D.BAHAYAHipertensi pada lansia dapat mengakibatkan timbulnya asma dan kencing manis serta pecahnya pembuluh darah di otak sehingga terjadi kelumpuhan, kesulitan berbicara sampai kematian.

E.PENCEGAHANPencegahan Hipertensi pada lansia dapat dilakukan dengan :1.Bersantai,2.Hindari obesitas,3.Hindari merokok,4.Berolahraga secara teratur,5.Sering memakan buah buahan dan sayur sayuran,6.Hindari minuman yang mengandung kafein (teh, kopi dan coklat),7.Hindari makanan yang mengandung garam, berlemak dan tinggi kalori.F.EVALUASI1.Rencana pertanyaan yang akan di ajukan :a.Apa yang dimaksud dengan Hipertensi ?b.Sebutkan 2 dari 7 penyebab Hipertensi pada lansia ?c.Sebutkan 2 gejala Hipertensi pada lansia ?d.Apa sajakah bahaya Hipertensi pada lansia ?e.Apa sajakah pencegahan Hipertensi pada lansia ?2.Kunci jawabana.Hipertensi adalah tekanan darah yang lebih besar dibandingkan dengan tekanan darah pada keadaan normal.b.Penyebab Hipertensi pada lansia :1)Merokok,2)Minum alkohol.c.Gejala Hipertensi pada lansia :1)Sukar tidur,2)Jantung berdebar debar,

d.Bahaya Hipertensi pada lansia :Hipertensi pada lansia dapat mengakibatkan timbulnya asma dan kencing manis serta pecahnya pembuluh darah di otak sehingga terjadi kelumpuhan, kesulitan berbicara sampai kematian.e.Pencegahan Hipertensi pada lansia :1)Hindari merokok,2)Berolahraga secara teratur,3)Sering memakan buah buahan dan sayur sayuran,4)Hindari minuman yang mengandung kafein (teh, kopi dan coklat).

STRATEGI PELAKSANAANKOMUNIKASI TERAPEUTIKA.PROSES KEPERAWATAN1.Kondisi KlienDari hasil pengkajian bahwa di Kecamatan Sui. Ambawang, ditemukan sekitar 30% warga lansia mengidap penyakit Hipertensi. Hal tersebut dikarenakan masyarakatmasih kurang mengetahui tentang Hipertensi.2.Diagnosa KeperawatanKurangnya pengetahuan masyarakat Sui. Ambawang tentang Hipertensi khususnya pada lansia.3.TujuanMeningkatkan pengetahuan masyarakat tentang bahaya Hipertensi pada lansia.4.Tindakan KeperawatanMemberikan pendidikan kesehatan tentang Hipertensi pada lansia.B.STRATEGI PELAKSANAAN KOMUNIKASI1.Fase Orientasia.Salam TerapeutikAsssalamualaikum Wr. Wb/selamat pagi ? Perkenalkan nama saya Aan Aji Prayogi mahasiswa dari STIK Muhammadiyah Pontianak, saya akan melakukan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat Sui. Ambawang tentang penyakit Hipertensi pada lansia.b.Evaluasi / ValidasiBagaimana perasaan Bapak / Ibu sekalian pada hari ini ? Apakah baik baik saja atau ada keluhan hari ini?c.Kontrak1)TopikBaiklah Bapak / Ibu sekalian, tujuan saya datang kesini yaitu ingin memberikan penyuluhan kesehatan tentang Hipertensi khususnya pada lansia.

2)WaktuSaya akan melakukan penyuluhan kesehatan ini selama 1x30 menit.3)TempatDalam penyampaian penyuluhan ini saya lakukan di sini yaitu di Balai Desa Sui. Ambawang.2.Fase KerjaBaiklah Bapak / Ibu sekalian kita mulai saja penyuluhan kesehatan ini. Ada beberapa pertanyaan yang hendak saya tanyakan terlebih dahulu. Selama ini apakah Bapak / Ibu sudah tahu apa itu Hipertensi?, apa penyebab Hipertensi pada lansia?, bagaiman gejala Hipertensi pada lansia?, apa bahaya Hipertensi pada lansia? dan bagaimana cara pencegahan Hipertensi pada lansia?.3.Fase Terminasia.Evaluasi SubjekBagaimana perasaan Bapak / Ibu setelah saya melakukan penyuluhan kesehatan tentang Hipertensi pada lansia ini? apakah sudah paham yang sudah saya jelaskan?, apa pengertian Hipertensi?, apa penyebab Hipertensi pada lansia?, bagaiman gejala Hipertensi pada lansia?, apa bahaya Hipertensi pada lansia? dan bagaimana cara pencegahan Hipertensi pada lansia?.b.EvaluasiObjektifWarga tampak koorperatif, banyak bertanya mengenai penyakit Hipertensi pada lansia dan dapat menjawab pertanyaan yang diberikan.c.Rencana Tindak LanjutBaiklah Bapak / Ibu, jka ada yang kurang jelas sekitar 1 bulan lagi saya akan datang lagi untuk memberikan penyuluhan kesehatanan dengan materi berbeda. Namun, Bapak / Ibu dapat menanyakan penyakit Hipertensi pada lansia lagi.d.Kontrak yang Akan Datang1)TopikBaiklah bapak / ibu, sekitar 1 bulan lagi saya akan memberikan penyuluhan kesehatan di Balai Desa Sui. Ambawang untuk membahas tentang penyakit lainnya.2)WaktuWaktu yang diberikan untuk penyuluhan ialah 1x30 menit.3)TempatKita akan membicarakannya di Balai Desa Sui. Ambawang ini.

Mencegah hipertensi pada saat lansiaAlva Yoantama19:30HipertensiPenyakitMencegah hipertensi pada saat lansia- Setelah sebelumnya membahas mengenaipengertian hipertensi atau tekanan darah tinggi, pada kesempatan kali ini bloginformasi-wowakan membahas mengenai mencegah hipertensi pada saat lansia, silahkan disimak.

Usia lanjut memang tidak bisa dihindari ( kecuali belum nyampe), yang bisa kita lakukan adalah mempersiapkan segala sesuatu agar tidak menjadi penderitaan pada saat berusia lanjut dan salah satunya kesehatan. Banyak macam penyakit yang menghampiri ketika seseorang telah berusia lanjut dan salah satunya adalah hipertensi atau tekanan darah tinggi.

Beberapa penelitian menemukan hampir 60% lansia berumur diatas 75 tahun mengalami hipertensi. Dari banyaknya penderita pada usia lanjut ini ada baiknya kita yang berisia relatif lebih muda untuk melakukan pencegahan sedini mungkin agar terhindar dari resiko hipertensi pada saat lansia. Hal-hal yang bisa jadi pencegah hipertensi diantaranya adalah. Jangan merokok dan hindarilah asap rokok Hindari obesitas atau kegemukan Olahraga secara teratur Jauhi alkohol Konsumsi makanan yang sehat dan bergizi seimbang Seringlah konsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran Hindari kafein Hindari makanan yang mengandung garam, lemak, dan tinggi akan kaloriHal-hal diatas dapat diterapkan pada usia muda ataupun lansia untuk menjaga agar tetap terhindar dari resiko hipertensi.

Demikianlah informasimencegah hipertensi pada saat lansia, semoga bisa menjadi informasi yang bermanfaat bagi kita semua.

Pencegahan, Tujuan Pengobatan dan Penanganan Hipertensi pada Usia LanjutINKESEHATAN,PENCEGAHAN,PENGOBATAN HIPERTENSI- ON 15.12 -NO COMMENTSPenanganan Hipertensi pada Usia Lanjut- Pada kali ini saya akan menulis tips kesehatan yang berkaitan dengan hipertensi, yakni bagaimana cara menangani hipertensi pada usia lanjut, berikut cara menangani hipertensi pada usia lanjut seperti yang ditulis pada buku Ramuan Tradisional untuk mengobati darah tinggi.1.pencegahanTidak semuapenderita tekanan darah tinggi memerlukan obat. Apabila hipertensinya tergolongan ringan maka masih dapat dikontrol melalui sikap hidup sehari-hari. Pengontrolan sikap hidup ini merupakan langkah pencegahan yang amat baik agar penderita tekanan darah tinggi kambuh gejala penyakitnya.

Hal-hal yang perlu dilakukan bagi penderita hipertensi sebagai tindakan pencegahan ialah sebagai berikut.

1.Diet rendah lemak. Kurangi atau hindari makanan gorengan, daging yang banyak lemak, susu full cream, telur, dan sebagainya.

2.Diet rendah garam. Batasi pemakainan garam dan makanan yang diasinkan seperti cumi asin, ikan asin, telur asin, kecap asin, dan lain-lain.

3.Hindari memakan daging kambing, buah durian, atau minum minuman beralkohol.

4.Lakukan olah raga teratur dan terkontrol. Olah raga yang cocok berupa aktifitas aerobik seperti jalan kaki, barlari, naik sepeda dan berenang.

5.Berhenti merokok bagi perokok.

6.Berhenti minum kopi.

7.Menurunkan berat badan bagi penderita hipertensi yang disertai kegemukan.

8.Menghindari stres dengan gaya hidup yang lebih santai.

9.Mengobati penyakit penyerta seperti kencing manis, hiperthyroid, kolestrol tinggi, resistensi insulin, rematik, guot dan sebagainya.

Advertisement

2.Tujuan Pengobatan.

Pengobatan hipertensi di masa lalu tujuan utamanya adalah menurunkan tekanan darah ke tingkat normal. Kini pengobatan tekanan darah tinggi tidak lagi semata-matamenurunkan tekanan darah ke tingkat normal, tingkat memperhitungkan berbagai macam aspek.

Aspek yang patut mendapat perhatian, yang juga merupakan tujuan dalam pengobtan tekanan darah tinggi masa kini sebagai berikut.

1. Menurunkan tekanan darah ke tingkat yang wajar sehingga kualaitas hidup penderita tidak menurun.2.Menurunkan angka kesalitan (mobiditas) dan angka kematian (mortalitas) akibat komplikasi penyakit jantung dan pembuluh darah.3. Mencegah pengerasan pembuluh darah (aterosklerosis).4. Meghindarkan faktor resiko seperti yang telah disebutkan di atas.5. Mencegah memberatnya tekanan darah tinggi.6. Pengobatan penyakit penyerta dapat memperberat kerusakan organ.7. Memulihkan kerusakan target organ dengan obat anti hipertensi masa kini.8. Memperkecil efek samping pengobatan.

Hal yang berbahaya bagi penderita hipertensi ialah jika tensinya meninggi secara mendadak. Tensi yang tiba-tiba mendadak naik biasanya memberikan keluhan sakit kepala hebat, rasa berputar, dan kadang-kadang disertai mual. Seandainya hal ini terjadi sebaiknya penderita segera dirawat ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan.

3.Penanganan Hipertensi Pada Usia Lanjut

Berkat kemajuan dalam bidang ekonomi dankesehatanjumlah penduduk yang melampaui usia 60-65 tahun meningkat pesat. Hal ini akan membawa masalah kesehatan yang selama ini jarang menjadi perhatian kita. Beberapa penyakit seperti pikun (demensia), keropos tulang (osteoporosis), masalah monopause, dan juga hipertensi sering menyerang di usia tua.

Hiperttensi pada usia lanjut perlu mendapat perhatian yang lebih serius. Selain elastisitas pembulauh darah penderita yag menurun, kerja jantung umumnya pun sudah mulai tergantung. Hipertensi pada usia lanjut juga selalu membawa pengaruh buruk karena penyakitnya tidak jinak.

Pada usia lanjut bila tekanan darahnya, baik sisitolik maupun diastolik, meninggi dalam waktu yang tidak terlalu lama maka harus dicurigai adanya pembulauh darah ginjal yang terganggu. Hal ini dikenal sebagai hipertensi renovaskuler aterosklerotik.

Beberapa penelitian yang telah dilakukan mengenai hipertensi pada usia lanjut menghasilkan hal-hal yang menarik diketahui. Ternyata upaya menurunkan tekanan darah pada usia lanjut memperoleh keuntungan yang lebih besar dibandingkan dengan golongan usia muda dan menengah. Hubungn antara tekana darah Hubungn antara tekana darah yang meninggi dangan penyakit jantung pembuluh darah (kardiovaskuler) lebih nyata terlihat pada penderita yang lanjut usia. Umumya tekanan darah diastolik meningkat mungikuti pertambahan umur. Akan tetapi, tekanan darah sistolik peningkatannya lebih nyata pada usia lanjut.

Hal-hal berikut perlu diperhatikan untuk menangani hipertensi pada penderita yang usia lanjut. Selain kondisi tubuh yang tidak prima, penderita pun perlu ditangani secara lebih sabaran telaten.1.Tekanan darah diukur pada posisi berdiri.2. Penueunan tekanan darah lebih dari 20 mmHg setelah 1 menit pada posisi tegak, dianggap normal.3.Tekanan darah diturunkan bertahap. Bila tekan darah sebelumnya lebih tinggi dari 180 mmHg, tekanan diturunkan 20 mmHg lebih rendah. Selanjutnya tekanan diturunkan bertahap sampai sistolik kurang dari 160 mmHg dan diastolik kurang dari 90mmHg.

InilahPengangan hipertensi pada usia lanjutyang dapat saya tulis berdasarkan buku Ramuan Tradisional untuk mengobati darah tinggi.

Hipertensi pada LansiaPosted by hnz11 underMedical| Tags:geriatri,hipertensi,lansia,obat|Leave a CommentJumlah lansia semakin lama semakin banyak. Di Indonesia saja, di tahun 2007 sudah ada 5.65% populasi penduduk yang berusia 65 tahun ke atas (Depkes RI, 2009). Demikian juga masalah kesehatan yang berkaitan dengan mereka. Salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam kesehatan lansia adalah kesehatan pembuluh darah dan jantung.Memang benar semakin tua umur seseorang, tekanan darah normalnya pun semakin meningkat. Tekanan darah orang dewasa disebut tinggi jika tekanan sistoliknya 140 mmHg ke atas atau tekanan diastoliknya 90 mmHg ke atas. Menurut JNC (Joint National Committee) VII yang berlaku 2003, hipertensi ditemukan sebanyak 60-70% pada populasi berusia di atas 65 tahun. Bahkan lansia yang berumur di atas 80 tahun sering mengalami hipertensi persisten, dengan tekanan sistolik menetap di atas 160 mmHg. Jenis hipertensi yang khas sering ditemukan pada lansia adalah isolated systolic hypertension, di mana tekanan sistoliknya saja yang tinggi (di atas 140 mmHg), namun tekanan diastolik tetap normal (di bawah 90 mmHg).Banyak juga orang yang beranggapan bahwa tekanan darah tinggi, yaitu tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg atau tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg, adalah hal normal bagi orang tua dan tidak perlu mendapat obat hipertensi. Benarkah demikian?Pertama-tama kita kenali dulu derajat-derajat hipertensi, sesuai dengan JNC VII.

Mengapa tekanan darah lansia lebih tinggi? Ada beberapa faktor yang mungkin berpengaruh di sini.1. Terjadi pengerasan pembuluh darah, khususnya pembuluh nadi (arterial). Hal ini disertai pengurangan elastisitas dari otot jantung (miokard).2. Sensitivitas baroreseptor pada pembuluh darah berkurang karena rigiditas pembuluh arteri. Akibatnya pembuluh darah tidak dapat berfluktuasi dengan segera sesuai dengan perubahan curah jantung.3. Selain itu fungsi ginjal juga sudah menurun. Ginjal dalam keadaan normal juga berperan pada pengaturan tekanan darah, yaitu lewat sistem renin-angiotensin-aldosteron. Jika tekanan darah sistemik turun, ginjal menghasilkan renin lebih banyak untuk mengubah angiotensinogen (angiotensin I) menjadi angiotensin II, zat yang dapat menimbulkan vasokonstriksi pada pembuluh darah. Akibatnya tekanan darah akan meningkat. Pada lansia, regulasi sistem renin-angiotensin-aldosteron sudah kurang baik.Adakah batasan tekanan darah yang disebut normal untuk lansia? Tidak ada batasan khusus. Batasan tekanan darah untuk lansia sama dengan untuk orang dewasa (di atas 18 tahun). Pada bagan berikut dapat dilihat batasan tekanan darah yang disebut hipertensi dan bukan pada dewasa berusia di atas 18 tahun, menurut JNC VII (2003), dan perubahannya dibandingkan dengan JNC VI.

Apakah benar lansia tidak memerlukan terapi hipertensi jika tekanan darahnya tinggi? Tidak. Lansia ternyata tetap perlu mendapat obat hipertensi apabila tekanan darahnya tinggi. Penelitian Beckettet.al(2008) menunjukkan terapi hipertensi pada lansia yang berusia di atas 80 tahun dapat menurunkan risiko kematian akibat stroke sebanyak 39% dan menurunkan risiko gagal jantung sebanyak 64%. Hal ini sejalan dengan penelitian dari HYVET (hypertension in the very elderly trial). Adapun sasaran tekanan darah yang diharapkan pada kasus hipertensi persisten adalah 150/80 mmHg. Obat yang dianjurkan adalah indapamid (golongan diuretik tiazid) lepas lambat (1.5 mg) dan/atau perindopril (golongan ACE-inhibitor) 2-4 mg.Mengapa yang dipilih adalah dua obat ini? Diuretik tiazid yang umum yaitu HCT (hidroklorotiazid), terkenal sering menyebabkan gangguan keseimbangan kalium (potasium), yaitu hipokalemia. Hal ini dapat menyebabkan aritmia fatal pada lansia. Kombinasinya dengan ACE-inhibitor dapat menetralkan efek hipokalemia ini, karena ACE-inhibitor dapat menghambat ekskresi ion kalium. Indapamid juga tidak menyebabkan hiperglikemia dan hiperlipidemia, seperti halnya HCT.Referensi1. National Institute of Health (2003). JNC 7 Express: The 7thReport of the Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure.2. Beckett NS, Peters R, Fletcher AE, Staessen JA, Liu L, Dumitrascu D,et.al. Treatment of Hypertension in Patients 80 Years of Age or Older. N Engl J Med 2008; 359: 1887-98.(hnz)