Materi Hdr Fix

20
A. KONSEP TEORI I. PENGERTIAN Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti, dan rendah diri yang berkepanjangan akibat evaluasi negatif terhadap diri sendiri dan kemampuan diri. (Keliat, 2006) Harga diri rendah adalah semua pikiran, keyakinan dan kepercayaan yang merupakan pengetahuan individu tentang dirinya dan mempengaruhi hubungannya dengan orang lain. Harga diri tidak terbentuk waktu lahir, tetapi dipelajari sebagai hasil pengalaman unik seseorang dalam dirinya sendiri, dengan orang terdekat dan dengan realitas dunia (Stuart & Gail, 2006) Harga diri rendah dapat digambarkan sebagai perasaan negatif terhadap diri sendiri termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri. Harga diri rendah dapat terjadi secara situasional(trauma) atau kronis (kritik diri yang telah berlangsung lama) dapat diekspresikan secara langsung atau tidak langsung (Stuart & Sundeen, 2006) Harga diri meningkat bila diperhatikan/dicintai dan dihargai atau dibanggakan. Tingkat harga diri seseorang berada dalam rentang tinggi sampai rendah. Harga diri tinggi/positif ditandai dengan ansietas yang rendah, efektif dalam kelompok, dan diterima oleh orang lain. Individu yang memiliki harga diri tinggi menghadapi lingkungan secara aktif dan mampu beradaptasi secara efektif untuk berubah serta cenderung merasa aman sedangkan individu yang memiliki harga diri rendah melihat

description

regedgadf

Transcript of Materi Hdr Fix

Page 1: Materi Hdr Fix

A. KONSEP TEORI

I. PENGERTIAN

Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti, dan rendah diri

yang berkepanjangan akibat evaluasi negatif terhadap diri sendiri dan kemampuan diri.

(Keliat, 2006)

Harga diri rendah adalah semua pikiran, keyakinan dan kepercayaan yang

merupakan pengetahuan individu tentang dirinya dan mempengaruhi hubungannya

dengan orang lain. Harga diri tidak terbentuk waktu lahir, tetapi dipelajari sebagai hasil

pengalaman unik seseorang dalam dirinya sendiri, dengan orang terdekat dan dengan

realitas dunia (Stuart & Gail, 2006)

Harga diri rendah dapat digambarkan sebagai perasaan negatif terhadap diri sendiri

termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri. Harga diri rendah dapat terjadi secara

situasional(trauma) atau kronis (kritik diri yang telah berlangsung lama) dapat

diekspresikan secara langsung atau tidak langsung (Stuart & Sundeen, 2006)

Harga diri meningkat bila diperhatikan/dicintai dan dihargai atau dibanggakan.

Tingkat harga diri seseorang berada dalam rentang tinggi sampai rendah. Harga diri

tinggi/positif ditandai dengan ansietas yang rendah, efektif dalam kelompok, dan

diterima oleh orang lain. Individu yang memiliki harga diri tinggi menghadapi

lingkungan secara aktif dan mampu beradaptasi secara efektif untuk berubah serta

cenderung merasa aman sedangkan individu yang memiliki harga diri rendah melihat

lingkungan dengan cara negatif dan menganggap sebagai ancaman (Yoseph, 2009).

II. PROSES TERJADINYA HARGA DIRI RENDAH

Berdasarkan hasil riset Malhi (2008, dalam http:www.tqm.com)

menyimpulkan bahwa harga diri rendah diakibatkan oleh rendahnya cita-cita seseorang.

Hal ini mengakibatkan berkurangnya tantangan dalam mencapai tujuan. Tantangan

yang rendah menyebabkan upaya yang rendah. Selanjutnya, hal ini menyebabkan

penampilan seseorang yang tidak optimal. Dalam tinjauan life span history klien,

penyebab terjadinya harga diri rendah adalah pada masa kecil sering disalahkan,

jarang diberi pujian atas keberhasilannya.

Page 2: Materi Hdr Fix

Saat individu mencapai masa remaja keberadaannya kurang dihargai, tidak

diberi kesempatan dan tidak diterima. Menjelang dewasa awal sering gagal di

sekolah, pekerjaan, atau pergaulan. Harga diri rendah muncul saat lingkungan

cenderung mengucilkan dan menuntut lebih dari kemampuannya.

Dalam Purba (2008), ada empat cara dalam meningkatkan harga diri yaitu:

1) Memberikan kesempatan berhasil

2) Menanamkan gagasan

3) Mendorong aspirasi

4) Membantu membentuk koping

III. ETIOLOGI

a) Privacy yang kurang diperhatikan, misalnya pemeriksaan fisik yang

sembarangan pemasangan yang tidak sopan ( pengukuran pubis, pemasangan

kateler pemeriksaan perincal ).

b) Harapan akan struktur, bentuk dan fungsi tubuh yang tidak tercapai karena

dirawat / sakit / penyakit.

c) Perlakuan petugas kesehatan yang tidak menghargai, misalnya berbagai

pemeriksaan dilakukan tanpa penjelasan, berbagi tindakan tanpa persetujuan.

Harga diri rendah biasanya terjadi karena adanya kritik dari diri sendiri

dan orang lain, yang menimbulkan penurunan produktifitas berkepanjangan,

yang dapat menimbulkan gangguan dalam berhubungan dengan orang lain dan

dapat menimbulkan perasaan ketidakmampuan dari dalam tubuh, selalu merasa

bersalah terhadap orang lain, selalu berperasaan negatif tentang tubuhnya

sendiri.

Klien yang mempunyai gangguan harga diri rendah akan mengisolasi diri

dari orang lain dan akan muncul perilaku menarik diri, gangguan sensori

persepsi halusinasi bisa juga mengakibatkan adanya waham.

1. Faktor predisposisi

Faktor yang mempengaruhi harga diri : penolakan orangtua, harapan

orangtua tidak realistis, sekolah ditolak, pekerjaan.

Faktor yang mempengaruhi performa peran : stereotip peran gender,

tuntutan peran kerja, harapan peran budaya

Faktor yg mempengaruhi indentitas pribadi : ketidakpercayaan

orangtua, tekanan dari kelompok sebaya dan perubahan struktur

sosial.

Page 3: Materi Hdr Fix

2. Faktor presipitasi

Faktor presipitasi terjadinya harga diri rendah biasanya adalah

hilannya sebagian tubuh, perubahan penampilan/bentuk tubuh, mengalami

kegagalan serta menurunya produktivitas.

Sementara menurut Purba, dkk (2008) gangguan harga diri rendah

dapat terjadi secara situasional dan kronik. Gangguan harga diri yang

terjadi secara situasional bisa disebabkan oleh trauma yang muncul

secara tiba-tiba misalnya harus dioperasi, mengalami kecelakaan,

menjadi korban perkosaan, atau menjadi narapidana sehingga harus masuk

penjara. Selain itu, dirawat di rumah sakit juga menyebabkan rendahnya

harga diri seseorang diakibatkan penyakit fisik, pemasangan alat bantu

yang membuat klien tidak nyaman, harapan yang tidak tercapai akan

struktur, bentuk dan fungsi tubuh, serta perlakuan petugas kesehatan yang

kurang mengharagai klien dan keluarga. Sedangkan gangguan harga diri

kronik biasanya sudah berlangsung sejak lama yang dirasakan klien

sebelum sakit atau sebelum dirawat dan menjadi semakin meningkat saat

dirawat.

Menurut Peplau dan Sulivan dalam Yosep (2009) mengatakan

bahwa harga diri berkaitan dengan pengalaman interpersonal, dalam tahap

perkembangan dari bayi sampai lanjut usia seperti good me, bad me, not

me, anak sering dipersalahkan, ditekan sehingga perasaan amannya tidak

terpenuhi dan merasa ditolak oleh lingkungan dan apabila koping yang

digunakan tidak efektif akan menimbulkan harga diri rendah. Menurut

Caplan, lingkungan sosial akan mempengaruhi individu, pengalaman

seseorang dan adanya perubahan sosial seperti perasaan dikucilkan, ditolak

oleh lingkungan sosial, tidak dihargai akan menyebabkan stress dan

menimbulkan penyimpangan perilaku akibat harga diri rendah.

Caplan (dalam Keliat 1999) mengatakan bahwa lingkungan

sosial, pengalaman individu dan adanya perubahan sosial seperti perasaan

dikucilkan, ditolak oleh lingkungan sosial, tidak dihargai akan

menyebabkan stress dan menimbulkan penyimpangan perilaku akibat harga

diri rendah.

Page 4: Materi Hdr Fix

IV. MANIFESTASI KLINIS

1. Mengungkapkan rasa malu/bersalah

2. Mengungkapkan menjelek-jelekkan diri

3. Mengungkapkan hal-hal yang negatif tentang diri (misalnya, ketidakberdayaan

dan ketidakbergunaan)

4. Kejadian menyalahkan diri secara episodik terhadap permasalahan hidup yang

sebelumnya mempunyai evaluasi diri positif

5. Kesulitan dalam membuat keputusan

Keliat (2009) mengemukakan beberapa tanda dan gejala harga diri rendah

adalah :

a. Mengkritik diri sendiri.

b. Perasaan tidak mampu.

c. Pandangan hidup yang pesimis.

d. Penurunan produkrivitas.

e. Penolakan terhadap kemampuan diri.

V. TANDA DAN GEJALA

Perasaan malu pada diri sendiri akibat penyakit dan akibat terhadap tindakan

penyakit. Misalnya malu dan sedih karena rambut menjadi rontok (botak)

karena pengobatan akibat penyakit kronis seperti kanker.

Rasa bersalah terhadap diri sendiri misalnya ini terjadi jika saya tidak kerumah

sakit menyalahkan dan mengejek diri sendiri.

Merendahkan martabat. Mis: saya tidak bisa, saya tidak mampu, saya memang

bodoh dan tidak tahu apa-apa.

Gangguan hubungan sosial. Mis: menarik diri, klien tidak mau bertemu orang

lain, lebih suka menyendiri.

Percaya diri kurang. Klien sukar mengambil keputusan yang suram mungkin

memilih alternatif tindakan.

Mencederai diri akibat harga diri rendah disertai dgn harapan yg suram

mungkin klien ingin mengakhiri kehidupan.

Mudaah tersinggung atau marah yang berlebihan.

Perasaan negatif mengenai tubuhnya sendiri.

Keluhan fisik

Page 5: Materi Hdr Fix

Penolakan terhadap kemampuan personal

Menurut Carpenito, L.J (1998: 352); Keliat, B.A (1994:20); perilaku yang

berhubungan dengan harga diri rendah antara lain:

1. Data subjektif:

Mengkritik diri sendiri atau orang lain

Perasaan dirinya sangat penting yang berlebih-lebihan

Perasaan tidak mampu

Rasa bersalah

Sikap negatif pada diri sendiri

Sikap pesimis pada kehidupan

Keluhan sakit fisik

Pandangan hidup yang terpolarisasi

Menolak kemampuan diri sendiri

Pengurangan diri/mengejek diri sendiri

Perasaan cemas dan takut

Merasionalisasi penolakan/menjauh dari umpan balik positif

Mengungkapkan kegagalan pribadi

Ketidak mampuan menentukan tujuan

2. Data objektif:

Produktivitas menurun

Perilaku destruktif pada diri sendiri

Perilaku destruktif pada orang lain

Penyalahgunaan zat

 Menarik diri dari hubungan sosial

Ekspresi wajah malu dan rasa bersalah

Menunjukkan tanda depresi (sukar tidur dan sukar makan)

Tampak mudah tersinggung/mudah marah

VI. POHON MASALAH

Page 6: Materi Hdr Fix

Resiko PerilakuKekerasan

Gangguan PersepsiSensori

Harga Diri Rendah

Koping Keluarga TidakEfektif

Traumatik TumbuhKembang

Sumber: Yosep (2009).

VII.   MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA YANG PERLU DIKAJI

1. Harga diri rendah.

Data Obyektif :

Perasaan malu terhadap diri sendiri.

Rasa bersalah terhadap diri sendiri (mengkritik diri).

Merendahkan martabat.

Gangguan hubungan social, menarik diri, lebih suka sendiri.

Percaya diri kurang (sukar mengambil keputusan)

Menciderai diri akibat harga diri rendah serta tatapan yang suram.

Data Subyektif :

Page 7: Materi Hdr Fix

Klien mengatakan : saya tidak bisa, tidak mampu, bodoh, tidak tahu apa-

apa.

Klien megungkapkan perasaan malu terhadap diri sendiri

2. Isolasi Sosial ( Menarik diri )

Data Obyektif :

Apatis, ekspresi sedih, efek tumpul.

Komunikasi kurang atau tidak ada.

Tidak ada kontak mata, klien lebih sering menunduk.

Berdiam diri dikamar/ tempat terpisah ; klien kurang mobilisasi.

Menolak berhubungan dengan orang lain.

Tidak melakukan kegiatan sehari- hari.

Data Subyektif :

Klien mengatakan lebih suka sendiri daripada berhubungan dengan orang

lain.

3. Gangguan citra tubuh

Data Obyektif :

Menolak melihat, menyentuh bagian tubuh yang berubah.

Menolak penjelasan perubahan tubuh.

Persepsi negative terhadap perubahan tubuh.

Mengungkapkan keputusasaan.

Mengungkapkan ketakutan.

Data Subyektif :

Klien mengatakan malu terhadap dirinya sendiri.

VIII. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Harga Diri Rendah

2. Isolasi Sosial

3. Gangguan Citra Tubuh

IX. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Page 8: Materi Hdr Fix

DIAGNOSA I : HARGA DIRI RENDAH.

Tujuan umum: Kien dapat berhubungan dengan orang lain secara optimal.

Tujuan khusus:

1. Klien dapat membina hubungan saling percaya.

a. Bina hubungan saling percaya dengan menerapkan prinsip komunikasi

terapeutik:

Sapa klien dengan ramah secara verbal dan nonverbal

Perkenalkan diri dengan sopan

Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai

klien

Jelaskan tujuan pertemuan

Jujur dan menepati janji

Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya

Beri perhatian kepada klien dan perhatikan kebutuhan dasar klien

b. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang

dimiliki.

Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien.

Hindarkan memberi penilaian negatif setiap bertemu klien.

Utamakan memberi pujian yang realistik.

c. Klien dapat menilai kemampuan yang digunakan.

Diskusikan kemampuan yang masih dapat dilakukan.

Diskusikan kemampuan yang dapat dilanjutkan penggunaannya.

d. Klien dapat merencanakn kegiatan sesuai dengan kemampuan yang

dimiliki.

Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap

hari.

Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien.

Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang dapat klien lakukan.

e. Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kemampuannya.

Beri kesempatan pada klien untuk mencoba kegiatan yang telah

direncanakan.

Diskusikan pelaksanaan kegiatan dirumah

Page 9: Materi Hdr Fix

f. Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada.

Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara mearwat klien

dengan harag diri rendah.

Bantu keluarga memberiakn dukungan selama klien dirawat.

Bantu keluarga menyiapkan lingkungan rumah.

DIAGNOSA II : ISOLASI SOSIAL ( MENARIK DIRI )

Tujuan Umum :

Klien dapat berinteraksi dengan orang lain sehingga tidak terjadi halusinasi

Tujuan Khusus :

Klien dapat membina hubungan saling percaya

Tindakan :

1. Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi

terapeutik dengan cara :

a. Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal

b. Perkenalkan diri dengan sopan

c. Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai

d. Jelaskan tujuan pertemuan

e. Jujur dan menepati janji

f. Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya

g. Berikan perhatian kepada klien dan perhatian kebutuhan dasar klien

2. Klien dapat menyebutkan penyebab menarik diri

Tindakan:

a. Kaji pengetahuan klien tentang perilaku menarik diri dan tanda-tandanya

b. Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan penyebab

menarik diri atau mau bergaul

c. Diskusikan bersama klien tentang perilaku menarik diri, tanda-tanda

serta penyebab yang muncul

d. Berikan pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan perasaannya

3. Klien dapat menyebutkan keuntungan berhubungan dengan orang lain dan

kerugian tidak berhubungan dengan orang lain

Tindakan :

Page 10: Materi Hdr Fix

a. Identifikasi bersama klien cara tindakan yang dilakukan jika terjadi

halusinasi ( tidur, marah, menyibukkan diri dll)

b. Kaji pengetahuan klien tentang manfaat dan keuntungan berhubungan

dengan orang lain

c. Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan tentang

keuntungan berhubungan dengan orang lain

d. Diskusikan bersama klien tentang manfaat berhubungan dengan orang

lain

e. Beri reinforcement positif terhadap kemampuan mengungkapkan

perasaan tentang keuntungan berhubungan dengan orang lain

f. Kaji pengetahuan klien tentang kerugian bila tidak berhubungan dengan

orang lain

g. Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan dengan

orang lain

h. Diskusikan bersama klien tentang kerugian tidak berhubungan dengan

orang lain

i. Beri reinforcement positif terhadap kemampuan mengungkapkan

perasaan tentang kerugian tidak berhubungan dengan orang lain

4. Klien dapat melaksanakan hubungan sosial

Tindakan:

a. Kaji kemampuan klien membina hubungan dengan orang lain

b. Dorong dan bantu kien untuk berhubungan dengan orang lain melalui

tahap:

- Klien – Perawat

- Klien – Perawat – Perawat lain

- Klien – Perawat – Perawat lain – Klien lain

- K – Keluarga atau kelompok masyarakat

c. Beri reinforcement positif terhadap keberhasilan yang telah dicapai.

d. Bantu klien untuk mengevaluasi manfaat berhubungan

e. Diskusikan jadwal harian yang dilakukan bersama klien dalam mengisi

waktu

f. Motivasi klien untuk mengikuti kegiatan ruangan

g. Beri reinforcement positif atas kegiatan klien dalam kegiatan ruangan

Page 11: Materi Hdr Fix

5. Klien dapat mengungkapkan perasaannya setelah berhubungan dengan

orang lain

Tindakan:

a. Dorong klien untuk mengungkapkan perasaannya bila berhubungan

dengan orang lain

b. Diskusikan dengan klien tentang perasaan masnfaat berhubungan dengan

orang lain.

c. Beri reinforcement positif atas kemampuan klien mengungkapkan

perasaan manfaat berhubungan dengan oranglain

6. Klien dapat memberdayakan sistem pendukung atau keluarga

Tindakan:

a. Bina hubungan saling percaya dengan keluarga :

- Salam, perkenalan diri

- Jelaskan tujuan

- Buat kontrak

- Eksplorasi perasaan klien

b. Diskusikan dengan anggota keluarga tentang :

- Perilaku menarik diri

- Penyebab perilaku menarik diri

- Akibat yang terjadi jika perilaku menarik diri tidak ditanggapi

- Cara keluarga menghadapi klien menarik diri

- Dorong anggota keluarga untukmemberikan dukungan kepada klien

untuk berkomunikasi dengan orang lain.

- Anjurkan anggota keluarga secara rutin dan bergantian menjenguk

klien minimal satu kali seminggu

- Beri reinforcement positif positif atas hal-hal yang telah dicapai oleh

keluarga

Page 12: Materi Hdr Fix

DIAGNOSA III: GANGGUAN CITRA TUBUH.

Tujuan umum : klien tidak terjadi gangguan konsep diri : harga diri rendah/klien

akan meningkat harga dirinya.

Tujuan khusus :

1. Klien dapat membina hubungan saling percaya

Tindakan :

Bina hubungan saling percaya: salam terapeutik, perkenalan diri, jelaskan

tujuan interaksi, ciptakan lingkungan yang tenang, buat kontrak yang

jelas (waktu, tempat dan topik pembicaraan)

Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya

Sediakan waktu untuk mendengarkan klien

Katakan kepada klien bahwa dirinya adalah seseorang yang berharga dan

bertanggung jawab serta mampu menolong dirinya sendiri

2. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki

Tindakan:

Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki

Hindarkan memberi penilaian negatif setiap bertemu klien, utamakan

memberi pujian yang realistis

Klien dapat menilai kemampuan dan aspek positif yang dimiliki

3. Klien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan

Tindakan:

Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki

Diskusikan pula kemampuan yang dapat dilanjutkan setelah pulang ke

rumah

4. Klien dapat menetapkan/merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan

yang dimiliki

Tindakan:

Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari

sesuai kemampuan

Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien

Page 13: Materi Hdr Fix

Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh klien lakukan

5. Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi dan kemampuan

Tindakan:

Beri kesempatan mencoba kegiatan yang telah direncanakan

Beri pujian atas keberhasilan klien

Diskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah

6. Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada

Tindakan:

Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien

Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat

Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah

Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga