Materi Geologi Dan Geomorfologi Terapan Danang Setya
-
Upload
tova-geograf -
Category
Documents
-
view
54 -
download
3
Embed Size (px)
Transcript of Materi Geologi Dan Geomorfologi Terapan Danang Setya

GEOLOGI DAN GEOMORFOLOGI TERAPAN
Oleh: Danang Endarto
Geologi merupakan cabang ilmu terutama mempelajari tentang materi penyusun
sejarah pembentukan, struktur geologi/bumi, proses-proses yang bekerja, serta
potensi SDA dan bencana.
Didukung oleh
1. Stratigrafi, tentang lapisan batuan sedimen
2. Geomorfologi (tematik, murni, matematik, dll), tentang morfologi/bentuk
roman muka bumi
3. Vulkanologi, tentang gunung api
4. Geo struktur, struktur yang ada di bumi
a. kekar (joint)
b. sesar (fault)
c. lipatan (fold)
d. ketidakselarasan (unconformity)
5. Paleontologi, tentang fosil
6. Petrologi, tentang batuan
7. Mineralogi, tentang mineral
Hukum-hukum/konsep-konsep dalam geologi:
1. Horizontallity
Dalam keadaan normal, maka perlapisan batuan sedimen itu diendapkan
secara horisontal, maksimal 150. Keadaan normal berarti belum mengalami
tektonik. Jika normal, maka daerah tersebut stabil.
2. Cross cutting relationship
Yang memotong lebih muda daripada yang dipotong. Ex: gunung dengan
koroknya yang mencuat keatas identik dengan gunung mati.
Gunung mati apabila sudah tidak mengalami gejala post vulkanik.
3. Superposisi
Dalam keadaan normal, perlapisan batuan sedimen bisa diendapkan lapis demi
lapis, dimana lapis yang terbawah merupakan lapis yang tertua, dan
seterusnya.

4. Fauna succession
Fosil khususnya binatang bisa untuk menentukan:
a. Umur perlapisan batuan ditemukan
b. Lingkungan pengendapan. Ex: fosil buaya, maka daerah tersebut sekitar
rawa, fosil laut, maka daerah tersebut adalah laut
5. Channel sedimentary
Sedimen akan terendapkan dan berhenti pada suatu cekungan sedimen.
Batas akhir dari channel biasanya berbentuk menjari. Batas lain adalah inter
tongue, pembeda antara 1 mineral dengan mineral lain, misal, antara batuan
pasir dan batuan sedimen.
6. The present is the key to the past
Kejadian saat ini adalah merupakan kunci kejadian masa lalu. Proses geologi
berulang sama terus. Pembentukan sebuah volkan akan berulang sehingga bisa
diduga.
News: Nglanggran, adl batuan sedimen klastik yang dibentuk oleh arus pekat.
Aktivitas vulkanisme difaktori oleh gejala
Kekar tiang (dike)
Kekar lempeng (sill)
7. Law of inclusion
Suatu tubuh batuan yang mengandung fragmen dari batuan yang lain selalu
lebih mudaa dari tubuh batuan yang menghasilkan fragmen tersebut. Artinya,
batuan sedimen lebih muda daripada batuan gamping. Gambar 1. Hukum ini
berlaku untuk kontak 2 batuan yang bukan salah 1 atau salah 2nya itu batuan
beku. Atau dua batuan yang tidak ada unsur-unsur batuan beku. (hukum ini
tidak ada batuan beku)
a. Granit lebih muda daripada batupasir karena batupasir terpanggang pada
bidang kontaknya dengan granit dan granit mengandung inklusi batupasir.
Contoh dalam Gambar 2.
b. Inklusi granit didalam batupasir menunjukkan granit lebih tua daripada
batupasir.
Breksi terbentuk dari ARUS PEKAT.

Inklusi ke-2, batuan bekunya adalah intrusi. adalah granit. Granit lebih muda
daripada batu pasir karena batu pasir terpanggang
8. Struktur kompleksitas
Kondisi tektonik yang lebih kompleks menunjukkan bahwa telah terjadi
gangguan
Keterangan sejarah ilustrasi pada Gambar 3:
a. JKFH merupakan struktur sedimentasi kemudian mengalami pelipatan,
lalu mengalami erosi sehingga bagian atapnya tergerus.
b. Dilanjutkan terjadinya sedimentasi B.
c. Proses berikutnya terjadi intrusi G.
d. Ada 2 fase, diatas B bisa ada lapisan, juga bisa jadi tidak ada lapisan tapi
syaratnya terjadi erosi karena ketebalan pada E.
e. Terjadi patahan D kemudian terjadi sedimentasi E.
f. Fase selanjutnya terjadi intrusi I.
g. Sama juga, terjadi 2 fase seperti diatas.
h. Berikutnya, terjadi sedimentasi C dan terakhir terjadi sedimentasi A.
Jika ada sebuah bukit, untuk menentukan batuan beku, caranya:
1. Cari kenampakan columnar joint
2. Jika ada bucking effect zone tanah lempung yang hitam (coklat tua)
di sekitar kaki bukit.
Contoh: Bukit Kendalisodo di belakang pabrik CocaCola arah Semarang.
Intrusi = proses penerobosan magma dimana dia belum sempat ke permukaan
bumi saat dia terbentuk.
Keterangan pada Gambar 4:
1. Mulanya terjadi lipatan A
2. Terjadi patahan naik diatas A
3. Terjadi intrusi batholit secara besar B
4. Terjadi sedimentasi C
5. Terjadi intrusi D
6. Terjadi erosi yang memotong D

7. Terjadi sedimentasi E
8. Terjadi patahan F yang memotong sedimen E, C, dan A termasuk batholit
B dan intrusi D.
Interpretasi Peta Topografi Dalam Menafsirkan Kondisi Geologi Suatu
Wilayah
3. Mengetahui resistensi batuan pada suatu daerah. Batuan yang
resisten terekspresikan pada kontur yang rapat. Semakin rapat konturnya,
semakin resisten batuan penyusunnya. Jika ada peta geologi, lihat batuan yang
berbukit! Jika batuan di bukit lebih tua dari batuan sekitarnya, disebut inlier
hill. Jika sebaliknya disebut outlier hill.
Sangat muda
Muda
Dewasa
Tua
4.
Literatur:
Danang Endarto. Geomorfologi Umum.

Pertemuan 29-09-12
Batuan Beku (Igneous Rock)
Cirinya:
a. Tidak ada fosil
b. Tidak ada perlapisan
c. Tidak ada batuan lain pada tubuhnya
d. Ada lubang-lubang gas, bisa berbentuk lingkaran/elips, bukan
berbentuk persegi karena bila seperti itu maka ada mineral atau kristal yang
lepas
e. Struktur gelasan (glassy)
f. Tidak mengandung karbonatan, diamati dengan HCl 0,1N, jika
tidak berbuih maka batuan tersebut menjadi batuan beku
Tekstur batuan beku
Tekstur merupakann hubungan antara mineral 1 dengan mineral lain.
Tekstur dalam batuan beku didefinisikan sebagai hubungan antara massa mineral
dan massa gelas yang membentuk massa yang menata dari batuan. Tekstur
berkaitan dengan ukuran, bentuk, dan susunan butiran mineral dalam batuan.
Tekstur ini sangat ditentukan oleh kecepatan dan periode kristalisasi (dimana
keduanya sangat dipengaruhi oleh komposisi kandungan gas, temperatur, tekanan
dan viskositas magma). Jadi, tekstur merupakan fungsi dari sejarah suatu
pembentukan batuan beku. Tekstur menunjukkan derajat kristalisasi (degree of
crystallinity), ukuran butir (grain size) atau granularitas dan kemas (fabric) atau
hubungan antara unsur-unsur itu (Williams, 1982).
Kristal akan terbentuk secara baik dan teratur jika magma mendingin perlahan.
Magma yang keluar dengan suhu 20000C
Suhu (0C) Mineral
2000 A
1990 A+
1900 A++
1800 B

Suhu batuan beku semakin turun semakin menciptakan mineral yang LENGKAP
dan kompleks.
Kasus lain, saat keluar suhunya 20000C, tiba-tiba terjadi hujan, maka suhu magma
turun drastis 18000C. Pendinginan yang sangat ekstrem akan terbentuk GELAS.
Contohnya batu obsidian.
Suhu (0C) Mineral
2000 A
1800 B
1600 D
Semakin cepat mendingin, perkembangan kristal mengalami loncatan/tidak urut.
Cenderung kristal apabila cepat mendingin, ukuran kristal cenderung kecil-kecil.
Jika ekstrem proses pendinginannya, akan muncul mineral-mineral gelas.
Kandungan gas dalam lava turut mempengaruhi. Jika kandungan gas tinggi, maka
volatil juga tinggi. Gelembung-gelembung gas karena perbedaan suhu ekstrem
maka mengalami pelepasan gas melalui pemecahan gelembung sehingga
massanya akan mengecil. Akhirnya berat jenisnya kecil/ringan dibandingkan air
sehingga mampu mengapung.
Komposisi magma mampu mempengaruhi bentuk batuan. Jika berasal dari
magma asam, dia cenderung akan berwarna terang bahkan putih seperti rhiolit dan
batu apung dengan catatan warnanya fresh/bukan warna lapuk. Sedangkan magma
yang berkomposisi sedang cenderung akan berwarna keabu-abuan. Magma yang
berwarna basa akan cenderung berwarna gelap. Untuk warna ultrabasa cenderung
berwarna hijau tua kehitam-hitaman.
Derajat Kristalisasi
Derajat kristalisasi merupakan keadaan proporsi antara massa kristal dan massa
gelas dalam batuan. Dikenal 3 kelas derajat kristalisasi, yaitu:
Holokristalin = apabila batuan tersusun seluruhnya oleh massa kristal
Holohyalin = apabila batuan seluruhnya tersusun oleh massa gelas
Hipokristalin = apabila batuan tersusun oleh massa gelas dan massa kristal

Granulasi
Merupakan tingkat kesamaan butir/kristal/mineral penyusun
Granularitas merupakan ukuran butir kristal dalam batuan beku, dapat sangat
halus yang tidak dapat dikenal meskipun menggunakna mikroskop, tetapi dapat
pula sangat kasar. Umumnya dikenal dua kelompok tekstur ukuran butir, yaitu
fanerik dan afanitik.
Fragmental
Fragmental adalah tekstur pada batuan beku yang tersusun oleh fragmen-fragmen
batuan beku hasil letusan (erupsi) gunung api yang bersifat eksplosif (misalnya
batuan piroklastik).
Fanerik = Besar-besar seragam. Mengalami pendinginan yang
lambat, terletak dibawah/didasar magma chamber.
Disebut batuan PLUTONIK.
Faneroporfiritik = Besar-besar tidak seragam. Mengalami pendinginan yang
sedang, terletak di daerah leher/neck. Disebut
HYPABISAL.
Porfiroafanitik = Besar-kecil tidak seragam. Perbedaan besar kecilnya
sangat jauh, bahkan yang terkecil dibawah ukuran
mikroskop. Mengalami pendinginan yang sedang,
terletak di daerah leher/neck. Disebut HYPABISAL
(sama dengan porfiroafanitik).
Afanitik = Kecil-kecil seragam. Terjadi di permukaan bumi. Disebut
batuan VOLKANIK.
Tekstur khusus biasanya bisa diamati langsung tanpa bantuan mikroskop.
Kristal terdiri dari:
a. Kristal yang berukuran besar (terbesar dan dominan) disebut fenokristal/
mineral sulung. Merupakan mineral yang terbentuk pada saat pertama kali
pada fase awal pendinginan magma.

b. Kristal yang berukuran kecil-kecil disebut massa dasar (ground mass).
Merupakan kristal-kristal yang terbentuk pada akhir pendinginan sehingga
tidak sempurna.
c. Kristal yang berbentuk gelas (glassy)
6 Oktober 2012
Struktur Batuan Beku
Struktur adalah kenampakan hubungan antar bagian batuan yang berbeda.
Struktur batuan beku adalah bentuk batuan beku dalam skala besar, seperti lava
bantal yang terbentuk di lingkungan air (laut) seperti lava bongkah, struktur aliran
dan lain-lainnya. Suatu bentuk
Struktur batuan beku dipengaruhi oleh:
Kondisi lingkungan saat terbentuk/proses pendinginan
Kondisi saat pendinginan
Kondisi/posisi/tempat terbentuknya
1. Struktur Masif
Struktur dimana batuan tersebut dalam kondisi sangat kompak, keras, pejal
(tidak ada retakan2, tidak ada lubang2).
2. Struktur Bantal
Struktur ini terjaid pada suatu tubuh lava. Struktur ini disebut juga struktur
lava bantal (“Pillow Lava”). Struktur yang dinyatakan pada batuan ekstrusi
tertentu dicirikan oleh massa dengan kenampakan seperti kubah-kubah yang
saling bersusun dan tumpang tindih. Dimana ukuran dari bentuk lava ini pada
umumnya antara 30-60 cm. Biasanya jaraknya berdekatan dan terisi oleh
bahan-bahan yang berkomposisi sama dengan “bantal” tersebut, dan juga oleh
sedimen-sedimen klastik. Ukurannya ada yang seukuran bola, ada yang
berukuran besar.
Yang bagian luar mengental sangat cepat sedangkan bagian dalam masih
panas. Akibatnya, bagian-bagiannya akan pecah. Lubang pengeluarannya
menjadi jalan keluar lava didalamnya sehingga membentuk gundukan-
gundukan berikutnya. Ex: didaerah Bayat. Ds Sekardoyo, Klaten terdapat fosil
mongolites seperti kerang dalam batuan.

Syaratnya:
a. Topografi/relief mempunyai sudut kemiringan
b. Terbentuk dalam tubuh air, bisa laut dan danau
c. Lava cenderung kental (asam)
3. Struktur vesicular
Dalam lava banyak terkandung gas-gas yagn segera dilepaskan setelah
tekanan menurun. Gas-gas ini disebabkan perjalanan magma ke permukaan
bumi. Keluarnya gas-gas dari lava akna menghasilkan lubang-lubang yang
berbentuk bulat, epils, silinder atau tidak beraturan.
Kenampakan berlubang dari seluruh tubuh batuan. Lubang tersebut harus
lubang gas, tidak boleh lubang yang bukan bukan keluarnya gas (yang tidak
berbentuk bulat/ellipse). Lubang harus dalam keadaan terbuka.
Kesimpulannya adalah batuan vulkanik yang banyak mengandung gas dan
mesti bukan batuan intrusi.
13 Oktober 2012
Kekar Lempeng “sheeting joint”
Retakan-retakan pada batuan beku, ada juga yang memotong sejajar dengan
permukaan bumi. Retakan-retakan itu menghasilkan struktur perlapisan.
Perlapisan ini pada umumnya akan semakin tipis pada bagian yang mendekati
permukaan bumi. Sheeting joint umumnya ada pada batuan-batuan ultra mafik.
Masing-masing lempeng tersusun banyak mineral.
Kekar lempeng terjadi oleh 2 proses:
1. Pendinginan
2. Beban
Terjadi pada sebuah tubuh sill, ceritanya:
1. Terjadi lapisan yang bertumpuk-tumpuk.
2. Penyisipan (intrusi concordan), terjadi penyusupan oleh magma kemudian
mengalami pendinginan.
3. Suatu ketika bagian C mengalami penghilangan, bisa diakibatkan oleh
EROSI.

4. Karena beban di C hilang, maka beban tumpukan B semakin rendah,
akibanya, intrusi yang belum sempat mendingin sempurna menyebabkan
seluruh tubuh intrusi sill mengalami pecah-pecah.
Struktur Amigdaloidal
Struktur vesikular yang berlubang karena lubang gas. Lubang diisi oleh material
karbonatan. Sekian ratus tahun lagi disusupi oleh endapan silika sehingga dalam 1
batuan terisi oleh berbagai macam batuan.
Struktur Weldeel
Struktur ini adalah struktur pada batuan beku dengan kenampakan lubang-lubang,
dimana lubang tersebut bukan lubang-lubang gas akna tetapi bekas-bekas mineral
yang terlepas dari batuan induknya akibat suatu proses pencucian. Kita harus
dapat membedakan lubang gas dengan lubang dari bekas mineral yang terlepas.
Kalau lubang gas biasanya lonjong atau bulat dan saling berhubungan, tetapi pada
bekas mineral akan mempunyai bentuk prismatik.
Lubang-lubang diakibatkan oleh lepasnya mineral atau kristal.
Info:
Conduit = pipa lubang kepundan
Ash plume = abu vulkanik yang terlontarkan dg cara eksplosif
Cinder cone/parasiticone = gunung api percabangan dari gunung utama
Recent lava flo = aliran lava baru berupa erupsi lava yang belum
bercampur dg batuan lain
Stock = sebuah lava yang muncul ke permukaan tetapi
tidak dalam bentuk kubah
Stock with radiating dikes = terjadi retakan, pada pusat retakan terbentuk stock,
pada retakan-retakan diintrusi lagi
Sill = intrusi yang sejajar dg bidang perlapisan
Dike = tidak peduli bidang lapisannya
Batholith = dapur magma yang sudah mati
Magma chamber = masih aktif

Pluton = batholit kecil
BATUAN METAMORF
Metamorfisme dalam keadaan PADAT ke PADAT.
Perubahan tersebut dikenai suhu, tekanan (pressure), dan waktu (time). Bisa salah
satu bisa keduanya (T dan P) secara seimbang.
Secara isokimia, tidak menghasilkan senyawa kimia baru. Contoh:
Karbon Batubara Intan (senyawa karbon tiap batuan tersebut sama)
C C C
Batu Gamping Scarn Marmer
CaCO3 CaCO3 CaCO3
Yang berubah hanya formasi ikatan kimianya, tapi jumlahnya (komposisi) sama.
Batuan beku asalnya langsung dari magma.
Batuan sedimen asalnya dari sedimentasi material lepas yang mengendap.
Batuan metamorf berasal dari rupa-rupa batuan (sembarang), asal kena proses
metamorfisme, langsung menjadi batuan metamorf.
Hasil dari proses metamorfosis akan menyebabkan:
1. Perubahan fisik
Contoh: karbon dengan intan, perubahan menjadi makin keras.
2. Perubahan struktur mineralogi
Yang berubah hanya susunannya.

10 November 2012
Setya Nugraha
08122609297
Aspek Geomorfologi (Karmono Mangunsukardjo, 1983)
Aspek Morfologi
1. Morfografi: deskripsi kualitatif
2. Morfometri: deskripsi kuantitatif
Aspek morfogenesa
1. Morfostruktur pasif: litologi
2. Morfostruktur aktif: tenaga endogen
3. Morfostruktur dinamik: tenaga eksogen
Bukan bersifat merusak, tapi menyeimbangkan.
Morfokronologi: evolusi bentuklahan
Kronologis terjadinya, dapat dilihat dari sejarah batuan dan stratigrafinya
Morfolingkungan: kaitannya dengan komponen lingkungan abiotik-biotik-
budaya
Mengkaitkan dengan aspek geosfer yang lain.
Kasus:
Sejak gunungapi merapi meletus tanggal 26 Agustus 2010, batas aman terjauh
yang pernah ditetapkan oleh BVMBG sejauh 20 km, ketidaksepakatannya
diantaranya:
Morfografi, kontur dan alur lereng yang bervariuasi sehingga radius 20 bersifat
relatif bagi masyarakat. Dampak abu dan awan berbeda tergantung faktor-faktor
eksogen seperti angin.
Proses dan tenaga geomorfologis
Proses geomorfologis adalah semua perubahan-perubahan secara fisik dan khemis
yang mempengarhui modifikasi permukaan bumi.
Tenaga geomorfologis adalah setiap medul alam yang mampu mengikis dan

Konsep dasar geomorfologi
1. Proses2 dan hukum2 fisik sama yang bekerja sekaang bekerja pula pada waktu
geologi walaupun tidak selalu dengan intensitas sama seperti sekarang.
Sekarang terjadi erupsi, dulu terjadi erupsi, namun intensitasnya
berbeda. Ekuilibriumnya mengikuti kondisi lingkungan, bersifat sementara.
2. Proses2 geomorfik meninggalkan bekas2 yang nyata pada bentuklahan dan
setiap proses geomorfik yang berkembang akan mempunyai karakteristik
bentuklahan tertentu.
Ex: longsor timbul sehinggga membentuk layer2 yang tidak teratur.
Sedimentasi, benda yang berat cenderung dibawah.
Beting gisik, di pantai selatan ditempati permukiman, kondisinya cocok untuk
tanaman kelapa karena dibawahnya terdapat cebakan air tawar yang
dibutuhkan oleh kelapa. Air asin terletak dibawah air tawar.
Proses geomorfik merupakan semua perubahan2 fisik dan khemis yang
mengalami modifikasi permukaan bumi.
Erosi
Pengertian Erosi
1. Penguraian dan pemindahan tanah atau batuan oleh air, angin, es, atau
gravitasi (Arnoldus dalam Asdak, 1995).
2. Peristiwa penguraian dan pemindahan tanah atau batuan oleh tenaga es atau
gravitasi (Brady, 1990).
3. Peristiwa pindahnya atau terangkutnya tanah atau bagian-bagian tanah dari
suatu tempat ke tempat lain oleh media alami.
Erosi melalui penguraian, longsor tidak mengalami penguraian
Erosi tidak perlu didahului proses
Prosesnya meliputi: Proses geomorfologi yang meliputi penguraian dan
pemindahan
Tenaganya: Air, angin, es, gravitasi
Materi: Tanah dan batuan

Macam2 erosi:
Berdasarkan kecepatan erosi:
1. Erosi alami (natural erosion)/erosi geologi (geological erosion)/erosi normal
(normal erosion) yaitu proses erosi kecepatannya < proses pembentukan
tanah.
2. Erosi dipercepat (accelerated erosion): proses erosi yang terjadi > daripada
proses pembentukan tanah.
Berdasarkan bentuk erosi:
Perkembangan sungai:
1. Perkembangan mundur, terjadi jika hulu2 sungai makin memanjang ke
belakang (disebut sungai tua)
2. Perkembangan maju, terjadi saat masih terjadi sedimentasi maka disebut
sungai muda, efek berikutnya karena sedimentasi identik dengan datar, maka
terjadi meandering (disebut sungai tua)
3. Perkembangan vertikal/horisontal, terjadi saat erosi kebawah, belum mencapai
stadium kesimbangan
08 Desember 2012
Setya Nugraha
GERAKAN TANAH
Erosi percik (splash erosion)
Erosi lembar (sheet erosion)
Erosi alur (rill erosion)
Erosi parit (gully erosion)
Erosi sungai (stream erosion)

Adalah suatu produk dari proses gangguan keseimbangan lereng yang
menyebabkan bergeraknya massa tanah dan batuan ke tempat/daerah yang lebih
rendha.
Gerakan massa tanah/batuan itu terjadi pada lereng-lereng yang hembat geser
tanah/batuannya lebih kecil dari berat massanya.
Gaya gesek lebih besar dari gaya berat sehingga menimbulkan gerakan massa.
Pembagian gerakan tanah
Menurut Dir. Geologi Tata Lingkungan
1. Aliran tanah/batuan, syaratnya saat jenuh air dan gerakannya didominasi oleh
debit air, semakin besar debitnya, gerakannya semakin besar. Orang awam
menyebutnya sebagai banjir bandang.
Informasi bencana dapat diakses melalui Rencana Umum Tata Ruang
Kota/Kabupaten (RUTRK) dan Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan
(RDTRK)

15 Desember 2012
SEDIMENTASI
Erosi Transportasi Sedimentasi, terjadi sebagai akibat hukum keseimbangan
(equilibrium).
Sedimentasi terjaaadi pada topografi dataaar di wilayah hilir DAS. Akan
membentuk tanah yang lebih subur dibandingkan daerah asalnya. Namun bila
hulunya daerah karst, tingkat kesuburan di hilir tidak jauh lebih subur
dibandingkan dengan hulu daerah vulkan.
Sifat batuan sedimen, akan terjadi:
1. Sortasi/pemilahan
a. Secara vertikal, terjadi manakala material yang besar terendapkan
dibawah, semakin keatas semakin kecil dan lembut. Syaratnya, sedimen
tidak diganggu oleh DEBIT (Q)
b. Secara horisontal, terjadi manakala semakin jauh dari sumber sedimen,
material yang diendapkan semakin kecil.
Kasus: daerah pantai yang berbatasan dengan sungai, daerah yang semakin
menjauh dari sungai diameternya semakin kecil, begitupula daerah yang
semakin menjauh dari pantai materialnya makin kecil oleh sortasi angin.
2. Stratifikasi (perlapisan) akibat sortasi
3. Lapisan sejajar (paralel strata)
a. Struktur primer
b. Struktur sekunder, terbentuknya struktur batuan setelah terbentuknya
struktur primer oleh tenaga endogen baik lipatan ataupun patahan.
4. Bentuk silang (cross strata)
MITIGASI

5 Januari 2013
Bentuk lahan asal vluvial