Matan Keyakinan Dan Cita Cita Hidup AIK III S5

download Matan Keyakinan Dan Cita Cita Hidup AIK III S5

of 24

Transcript of Matan Keyakinan Dan Cita Cita Hidup AIK III S5

  • 7/29/2019 Matan Keyakinan Dan Cita Cita Hidup AIK III S5

    1/24

    MATAN KEYAKINAN DANCITA-CITA HIDUP

    MUHAMMADIYAH

    AIK-III (Ke-Muhammadiyahan)

    Profesor Dr Ishomuddin, M.Si

  • 7/29/2019 Matan Keyakinan Dan Cita Cita Hidup AIK III S5

    2/24

    CITA-CITA / IDEOLOGIS

    FAHAM AGAMA FUNGSI dan MISI

  • 7/29/2019 Matan Keyakinan Dan Cita Cita Hidup AIK III S5

    3/24

    MUHAMMADIYAH adalah gerakan yangberasaskan Islam, bercita-cita dan bekerjauntuk terwujudnya masyarakat Islam yangsebenar-benarnya, untuk melaksanakanfungsi dan misi manusia sebagai hamba dankhalifah Allah di muka bumi.

  • 7/29/2019 Matan Keyakinan Dan Cita Cita Hidup AIK III S5

    4/24

    Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya

    Ibadah yang dituntunkan oleh Rasulullah

    tanpa tambahan dan perubahan darimanusia.Muhammadiyah bekerja untuk

    terlaksananya muamalat dunyawiyah

    dengan berdasarkan ajaran agama sertamenjadikan semua kegiatan dalam bidangini menjadi ibadah kepada Allah.

  • 7/29/2019 Matan Keyakinan Dan Cita Cita Hidup AIK III S5

    5/24

    Muhammadiyah mengajak segenap lapisanbangsa Indonesia yang telah mendapat

    karunia Allah berupa tanah air yang telahmempunyai sumber-sumber kekayaan,kemerdekaan bangsa dan negara yangbersifat Pancasila, untuk berusaha bersama-

    sama menjadikan suatu negara yang adil,makmur, dan diridhai Allah SWT, Baldatunthayyibatun warabbun ghafur.

  • 7/29/2019 Matan Keyakinan Dan Cita Cita Hidup AIK III S5

    6/24

    Matan keyakinan dan cita-cita hidup

    Muhammadiyah pada dasarnya merupakan rumusanideologi Muhammadiyah yang menggambarkantentang hakikat Muhammadiyah, faham agamamenurut Muhammadiyah dan visi Muhammadiyahdalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

  • 7/29/2019 Matan Keyakinan Dan Cita Cita Hidup AIK III S5

    7/24

    Matan keyakinan dan cita-cita hidup Muhammadiyah mengandung 5pokok pikiran sebagai berikut:

    1. Muhammadiyah adalah persyarikatan yang berasas Islam, bercita-cita bekerja untuk terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, untuk melaksanakan fungsi dan misi manusia sebagaihamba dan khalifah Allah di muka bumi.

    2. Muhammadiyah berkeyakinan bahwa Islam adalah agama Allah

    yang diwahyukan kepada rasul-Nya sejak Nabi Adam, Nuh,Ibrahim, Musa dan seterusnya sampai kepada Nabi penutupMuhammad sebagai hidayah dan rahmat Allah kepada umatmanusia sepanjang masa dan menjamin kesejahteraan materiil danspiritual dunia dan ukhrawi.

    3. Muhammadiyah dalam mengamalkan Islam berdasarkan:

    a. Al-Quran; Kitab Allah yang diwahyukan kepada NabiMuhammad;

    b. Sunnah Rasul; Penjelasan dan pelaksanaan ajaran-ajaran al-Quran yangdiberikan oleh Nabi Muhammad. Denganmenggunakan akal pikiran sesuai dengan ajaran Islam.

  • 7/29/2019 Matan Keyakinan Dan Cita Cita Hidup AIK III S5

    8/24

    4. Muhammadiyah bekerja untuk terlaksanakannya ajaran-ajaran Islamyang meliputi bidang-bidang:

    a. AqidahMuhammadiyah bekerja untuk terlaksananya aqidah Islam yangmurni bersih dari gejala-gejala kemusyrikan, bidah dan khurafattanpa mengabaikan prinsip toleransi menurut Islam

    b. AkhlakMuhammadiyah bekerja untuk tegaknya nilai-nilai akhlak muliadengan berpedoman kepada ajaran-ajaran al-Quran dan SunnahRasul, tidak bersendi pada nilai-nilaai ciptaan manusia.

    c. IbadahMuhammadiyah bekerja untuk terlaksananya muamalahduniaawiyat (pengelolaan dunia dan pembinaan masyarakat)dengan berdasarkan ajaran agama serta menjadikan semuakegiatan dalam bidang ini sebagai ibadah kepada Allah.

  • 7/29/2019 Matan Keyakinan Dan Cita Cita Hidup AIK III S5

    9/24

    d.Muamalat Duniawiyat

    Muhammadiyah mengajak segenap lapisan bangsaIndonesia yang telah mendapat karunia Allaah, berupatanah air yang mempunyai sumber-sumber kekayaan,kemerdekaan bangsa dan negara Republik Indonesia yang

    berfalsafah Pancasila, untuk berusaha bersama-samamenjadikan suatu negara adil dan makmur diridhai Allah:Baldatun Thoyyibatun Warobbun Ghafur.

  • 7/29/2019 Matan Keyakinan Dan Cita Cita Hidup AIK III S5

    10/24

    Muhammadiyah adalah persyarikatan yang memiliki identitassebagai gerakan Islam, gerakan dakwah Islam amar makruf nahimunkar serta gerakan tajdid, merupakan hasil pemikiran KH. AhmadDahlan dalam memahami agama Islam, kemudian menghayati serta

    mengamalkannya.

    Faham agama serta penghayatan dan pengamalan agama berdasarkanprinsip-prinsip faham agama KH. Ahmad Dahlan, adalah esensiMuhammadiyah secara hakiki.. Jadi Muhammadiyah sesungguhnyaadalah wujud pengamalan agama agam itu sendiri. LaluBagaimanakah Agama islam itu menurut Muhammadiyah?

  • 7/29/2019 Matan Keyakinan Dan Cita Cita Hidup AIK III S5

    11/24

    Ada beberapa ayat al-Quran yang dipakai Muhammadiyahsebagai landasan untuk menunjukan akan pentingnya Agama

    Islam, yaitu Surat al-Mukminun ayat 115-116.

    115. Maka apakah kamu mengira, bahwa Sesungguhnya kamimenciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu

    tidak akan dikembalikan kepada Kami?116. Maka Maha Tinggi Allah, raja yang Sebenarnya; tidak adaTuhan selain Dia, Tuhan (yang mempunyai) 'Arsy yang mulia.

  • 7/29/2019 Matan Keyakinan Dan Cita Cita Hidup AIK III S5

    12/24

    Yang dimaksud dengan ad-Dien al-Islami, agama Islam, adalah agamaAllah. Hanya agama Allah yang mendapat predikat Ial-Islam. Hal iniditegaskan dalam al-Quran suarat Ali Imran 19.

    Agama yang berupa wahyu Tuhan, wahyu syariat Tuhan yang menjadipetunjuk bagi manusia bagaimana hidup di dunia, adalah agama yangdisebut agama Islam

  • 7/29/2019 Matan Keyakinan Dan Cita Cita Hidup AIK III S5

    13/24

    1. Melepaskan diri dari segala penyakit lahir dan batin,

    2. Berserah diri, menundukkan diri, atau taat sepenuh hati, dan

    3. Masuk ke dalam salam, yakni selamat sejahtera, damai,hubungan yanag harmonis, atau keadaan tanpa noda dancela. Jadi intisari Islam adalah berserah diri atatu taatsepenuh hati kepada kehendak Allah demi tercapainyakeepribadian yang bersih dari cacat dan noda, hubungaan

    yang harmonis dan damai sesama manusia, atau selamat-sejahtera di dunia dan akhirat.

  • 7/29/2019 Matan Keyakinan Dan Cita Cita Hidup AIK III S5

    14/24

    1. Ajarannya sederhana, rasional, dan praktis; Islam adalah

    agama tanpa mitologi. Islam membangkitkan kemampuanberfikir dan mendorong manusia untuk menggunakanpenalarannya. Di samping itu, Islam tidak mengizinkanpenganutnya berfikir dengan teori kosong, tetapi diarahkan

    pada pemikiran yang aplikatif.

    2. Kesatuan antara kebendaan dan kerohanian; Islam tidakmembagi kehidupan atas dua bagian; materiil dan spiritual.Menurut pandangan Islam, kemajuan spiritual hanya dapat

    dicapai bila manusia berada di tengah manusia lain didunia dan keselamatan spritual baru dapat dicapai denganmemanfaatkan sumberdaya materiil.

  • 7/29/2019 Matan Keyakinan Dan Cita Cita Hidup AIK III S5

    15/24

    3. Islam memberi petunjuk bagi seluruh segi kehidupan

    manusia meskipun sebagian petunjuk bersifat umum.

    4. Keseimbangan antara individu dan masyarakat; Islam dalammengakui keberadaan manusia sebagai individu danmenganggap setiap orang memiliki tanggung jawab pribadikepada Tuhan, bahkan Islam menjamin hak-hak asasi

    individu dan tidak mengizinkan adanya campur tangan oranglain di dalamnya. Namun di pihak lain, Islammengembangkan rasa tanggung jawab sosial dalam dirimanusia dan menyerukan individu-individu untuk memberiandil dalam membina kesejahteraan masyarakat.

  • 7/29/2019 Matan Keyakinan Dan Cita Cita Hidup AIK III S5

    16/24

    5. Keuniversalan dan kemanusiaan; Islam ditujukan untukseluruh umat manusia. Tuhan dalam Islam adalah Tuhansekalian alam dan Muhammad adalah Rasul Tuhan untukseluruh umat manusia. Dalam Islam, seluruh umat manusiaadalah sama, apa pun warna kulit, bahasa, ras, ataukebangsaannya.

    6. Ketetapan dan perubahan; al-Quran dan Sunnah yang berisipedoman abadi dari Tuhan tidak terikat oleh batasan ruangdan waktu, bersifat abadi. Namun pedoman tersebutseringkali bersifat umum atau secara garis besar, sehinggamemberikan kebebasan pada manusia untuk berijtihad dan

    mengaplikasikannya pada setiap kondisi masyarakat.

    7. Al-Quran sebagai pedoman suci umat Islam yang telahberumur 15 abad, tetapi terjamin kesucian dankemurniannya.

  • 7/29/2019 Matan Keyakinan Dan Cita Cita Hidup AIK III S5

    17/24

    Dalam rangka menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islamsehingga terwujud masyarakat utama, adil dan makmur yangdiridlai Allah, ada empat misi yang harus dioperasionalkanMuhammadiyah, yaitu:

    1. Menegakkan keyakinan tauhid yang murni, sesuai denganajaran Allah yang dibawa oleh seluruh Rasul Allah sejakNabi Adam hingga Nabi Muhammad.

    2. Menyebarluaskan ajaran Islam yang bersumber kepada al-

    Quran yaitu kitab Allah terakhir yang diturunkan untukumat manusia dan sunnah rasul.

  • 7/29/2019 Matan Keyakinan Dan Cita Cita Hidup AIK III S5

    18/24

    3. Mewujudkan amalan-amalan Islam dalam kehidupanperorangan, keluarga dan masyarakat.

    4. Memahami agama dengan menggunakan akal pikiransesuai dengan ajaran Islam.

  • 7/29/2019 Matan Keyakinan Dan Cita Cita Hidup AIK III S5

    19/24

    Untuk memerankan kembali misi rasional dan empiris Islam,kita memiliki beberapa program pembaruan pemikiran untukreaktualisasi Islam yang dapat dilaksanakan .

    1. Perlu dikembangkan penafsiran sosial struktural lebih daripenafsiran individual ketika memahami ketentuan-ketentuan tertentu di dalam al-Quran. Selama ini kitamelakukan penafsiran yang bersifat individual ketikamemahami, misalnya sebuah ayat yang menyatakanlarangan untuk hidup berlebih-lebihan. Dari penafsiranindividual terhadap ketentuan ini sering timbul sikapuntuk mengutuk orang yang hidup berfoya-foya yangmemiliki vila-vila atau yang mempunyai banyak simpanandeposito di bank-bank.

  • 7/29/2019 Matan Keyakinan Dan Cita Cita Hidup AIK III S5

    20/24

    Sesungguhnya kecaman semacam itu sah saja, tetapi yang lebihmendasar adalah mencari sebab-sebab struktural mengapa gejala

    hidup mewah dan berlebihan itu muncul dalam konteks sistemsosial dan sistem ekonomi. Dengan upaya ini, penafsiran kitaterhadap hidup mewah harus lebih dikembangkan padaperspektif sosial, pada perspektif struktural. Dari penafsiransemacam ini, mungkin kita akan menemukan akar masalahnya

    yang paling esensial yaitu terjadinya konsentrasi kapital,akumulasi kekayaan, dan sistem pemilikan sumber-sumberpenghasilan atas dasar etika keserakahan.

    Gejala seperti inilah yang sebenarnya harus kita rombak agar

    tidak memungkinkan terjadinya gaya hidup mewah, gaya hidupyang secara moral maupun sosial sangat dikecam oleh al-Quran.

  • 7/29/2019 Matan Keyakinan Dan Cita Cita Hidup AIK III S5

    21/24

    2. Mengubah cara berfikir subyektif ke cara obyektif. Tujuan

    dilakukan reorientasi berfikir secara obyektif adalah untukmenyuguhkan Islam pada cita-cita obyektif. Tentangketentuan zakat misalnya. Secara subyektif, tujuan zakatmemang diarahkan untuk pembersihan harta kita, jugauntuk pembersihan jiwa kita. Tapi sesungguhnya sisiobyektif tujuan zakat pada intinya adalah tercapainya

    kesejahteraan sosial. Kesejahteraan sosial itulah yangmenjadi sasaran obyektif dikeluarkannya ketentuan untukberzakat. Dari orientasi semacam ini kita dapatmengembangkan tesis yang lebih luas bahwa Islam benar-benar ingin memperjuangkan tercapainya kesejahteraan

    sosial yang di dalamnya zakat merupakan salah satusasarannya.

  • 7/29/2019 Matan Keyakinan Dan Cita Cita Hidup AIK III S5

    22/24

    3. Mengubah Islam yang normatif menjadi teoretis. Selama ini kitacenderung lebih menafsirkan ayat-ayat al-Quran pada level

    normatif, dan kurang memperhatikan adanya kemungkinan untukmengembangkan norma-norma itu menjadi kerangka-kerangkateori ilmu. Secara normatif kita mungkin hanya dapatmengembangkan tafsiran moral ketika memahami konsep tentangfuqara dan konsep tentang masakin. Kaum fakir dan miskinpaling-paling hanya akan kita lihat sebagai orang-orang yang perlu

    dikasihani sehingga kita wajib memberi sedekah, infaq, atau zakatkepada mereka. Dengan pendekatan teoretis, kita mungkin akandapat lebih memahami konsep tentang kaum fakir dan kaummiskin pada konteks yang lebih riil, lebih faktual, sesuai dengankondisi-kondisi sosial, ekonomi, maupun kultural. Dengan cara itukita dapat mengembangkan konsep yang lebih tepat tentang siapa

    sesungguhnya yang dimaksud sebagai fuqara dan masakin itu;pada kelas sosial dan ekonomi apa mereka berada dalam suatumasyarakat, dan sebagainya.

  • 7/29/2019 Matan Keyakinan Dan Cita Cita Hidup AIK III S5

    23/24

    4. Mengubah pemahaman yang a-historis menjadi historis.Selama ini pemahaman kita mengenai kisah-kisah yang

    ditulis dalam al-Quran cenderung sangat bersifat a-historis,padahal maksud al-Quran menceritakan kisah-kisah ituadalah justeru agar kita berfikir historis. Misalnya kisahtentang bangsa Israil yang tertindas pada zaman Firaunsering hanya kita pahami pada konteks zaman itu. Kita tidakpernah berfikir bahwa apa yang dimaksud sebagai kaumtertindas itu sebenarnya ada di sepanjang zaman dan adapada setiap sistem sosial. Pada zaman feodalisme, pada sistemkapitalisme, pada sistem sosialisme, selalu terdapat apa yangdisebut sebagai kaum mustadhafin (kaum tertindas). Olehkarena itu sesungguhnya kita harus menjelaskan siapakah

    golongan-golongan yang berada yang berada pada posisitertindas itu dalam sejarah; termasuk pada sekarang ini, yaitupada sistem sosial ekonomi yang memungkinkan terjadinyakonsentrasi kapital di tangan segelintir elit.

  • 7/29/2019 Matan Keyakinan Dan Cita Cita Hidup AIK III S5

    24/24

    5. Dari keempat program sebelumnya, maka bagaimanamerumuskan formulasi-formulasi wahyu yang bersifat

    umum (general) menjadi formulasi-formulasi yang spesifikdan empiris. Dalam sebuah ayat disebutkan bahwa Allahmengecam orang-orang yang melakukan sirkulasi kekayaanhanya di kalangan kaum kaya. Pernyataan ini jelas bersifatumum dan normatif. Oleh karena itu kita perlu mengartikan

    pernyataan itu pada pengertiannya yang spesifik danempiris. Itu berarti kita harus menterjemahkan pernyataanitu ke dalam realitas sekarang bahwa Allah mengecam kerasadanya monopoli dan oligopoli dalam kehidupan duniapolitik, adanya penguasaan kekayaan oleh kalangan tertentu

    di lingkungan elit yang berkuasa. Dengan menerjemahkanpernyataan yang umum itu secara spesifik untuk menatapgejala yang empiris, pemahaman kita terhadap Islam akanselalu menjadi kontekstual, sehingga ia dapatmenumbuhkan kesadaran mengenai realitas sosial.