Pengertian Tajdid AIK III S5

24
PENGERTIAN TAJDID DAN ISHLAH DALAM MUHAMMADIYAH AIK III (Ke-Muhammadiyahan) Profesor Dr Ishomuddin, M.Si

description

Pengertian Tajdid AIK III S5

Transcript of Pengertian Tajdid AIK III S5

Page 1: Pengertian Tajdid AIK III S5

PENGERTIAN TAJDID DAN ISHLAH DALAM

MUHAMMADIYAH

AIK III (Ke-Muhammadiyahan)

Profesor Dr Ishomuddin, M.Si

Page 2: Pengertian Tajdid AIK III S5
Page 3: Pengertian Tajdid AIK III S5

Selama berabad-abad, arti khusus tajdid dan ishlah telah berubah-rubah, bergantung pada evolusi pemikiran dan perubahan lingkungan pada masyarakat Islam. Tetapi secara umum terdapat suatu kesinambungan semangat yang mendasar pada perubahan makna yang khusus tersebut. Pada hakikatnya, tradisi besar untuk memperbarui dan mengubah ini menggambarkan upaya perseorangan dan bersama untuk mewujudkan Islam dengan jelas dan tegas, sesuai dengan wahyu Tuhan ( sebagai termaktub dalam al-Qur’an) dan kebiasaan-kebiasaan atau sunnah Nabi Muhammad ( sebagai dirawikan dalam kumpulan hadits yang menguraikan ucapan-ucapan dan tindakan-tindakannya). Dalam keadaan yang berubah dan dengan implikasi yang berbeda-beda, ishlah dan tajdid selalu mencakup seruan untuk kembali kepada asas-asas pokok Islam seperti dikemukakan dalam al-Qur’an dan Sunnah Nabi.

Page 4: Pengertian Tajdid AIK III S5
Page 5: Pengertian Tajdid AIK III S5
Page 6: Pengertian Tajdid AIK III S5

3.TURKI Mehmed Akif (1870-1936) Mustafa Kemal Attarturk (1881-1938)

4. INDIA SayyidAhmad Khan (1871-1898) Sayyid Amir Ali (1849-1928) Muhammad Iqbal (1876) Muhammad Ali Jinnah (1876)

Page 7: Pengertian Tajdid AIK III S5
Page 8: Pengertian Tajdid AIK III S5
Page 9: Pengertian Tajdid AIK III S5
Page 10: Pengertian Tajdid AIK III S5
Page 11: Pengertian Tajdid AIK III S5
Page 12: Pengertian Tajdid AIK III S5
Page 13: Pengertian Tajdid AIK III S5
Page 14: Pengertian Tajdid AIK III S5
Page 15: Pengertian Tajdid AIK III S5
Page 16: Pengertian Tajdid AIK III S5
Page 17: Pengertian Tajdid AIK III S5

Muhammadiyah disebut sebagai gerakan Islam modernis (tajdid, pembaharu) karena, di antaranya, berhasil mempelopori dan mengembangkan kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan yang bersifat transformatif. Dengan pemahaman yang mendalam atas Al Quran Surat Ali Imran ayat 104, K.H. Ahmad Dahlan menggerakan dakwah Islam organisasi Modern Muhammadiyah. Pemahaman atas Surat Al-Ma’un, K.H. Ahmad Dahlan menggerakan murid-muridnya untuk memberdayakan anak yatim dan fakir miskin, dan tahun 1918 membentuk “Penoeloeng Kesengsaraan Oemoem” yang kemudian tahun 1922 menjadi “Penoeloeng Kesejahteraan Oemat” dan saat ini menjadi Pembina Kesejahteraan Umat (PKU). K.H. Ahmad Dahlan juga merintis pembentukan Hizbul Wathan, barisan kepanduan Muhammadiyah. Kemudian mempelopori gerakan kaum wanita melalui perkumpulan “Sapatresna” yang kemudian menjadi gerakan Aisyiyah.

Page 18: Pengertian Tajdid AIK III S5

Pembentukan kegiatan-kegiatan dan kelompok-kelompok pengajian yang di belakang hari menjadi Cabang-Cabang Muhammadiyah di luar wilayah Yogyakarta. Sedangkan dalam bidang pendidikan, K.H. Ahmad Dahlan merupakan pelopor pembaharu pendidikan Islam, yang belakang hari diikuti oleh seluruh kelompok Islam dalam mendirikan lembaga-lembaga pendidik-an umum beridentitas atau bercorak Islam.

Page 19: Pengertian Tajdid AIK III S5

Gerakan keagamaan dan sosial kemasyarakatan yang dilakukan Muhammadiyah dalam perkembangan sejarahnya bersifat transformatif. Artinya, berdasarkan paham yang mendalam dan wawasan yang luas, Muhammadiyah sebagaimana dipelopori pendirinya K.H. Ahmad Dahlan mengaktualisasikan nilai-nilai ajaran Islam itu untuk melakukan pemberdayaan dan pembebasan yang bersifat praktis emansipatoris dalam kehidupan umat Islam pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Gerakan yang demikian.kemudian dikembangkan dan dilembagakan dengan istilah Amal Usaha Muhammadiyah. Amal Usaha Muhammadiyah dibangun di atas doktrin pencerahan umat, bekerjasama dengan semua fihak untuk mening-katkan kualitas hidup, dan tidak terjebak pada kegiatan politik praktis sehingga gerakan dakwah Muhammadiyah semakin mekar ke berbagai lingkungan secara meluas. Semangat dakwah melalui Amal Usaha seperti itu perlu terus dipelihara dan dikembangkan oleh para penyelenggara dan pe-laksana Amal Usaha Muhammadiyah saat ini.

Page 20: Pengertian Tajdid AIK III S5
Page 21: Pengertian Tajdid AIK III S5

6. Meningkatkan harkat dan martabat kaum wanita menurut tuntunan Islam.

7. Membina dan menggembirakan angkatan muda sehingga menjadi manusia muslim yang berjasa bagi agama nusa dan bangsa.

8. Membimbing masyarakat ke arah perbaikan kehidupan dan kehidupan ekonomi dengan ajaran Islam dalam rangka pembangunan manusia seutuhnya.

9. Menggerakkan dan menghidupkan amal tolong menolong dalam kebajikan dan takwa dalam bidang kesehatan, sosialm pengembangan masyarakat dan keluarga sejahtera.

10.Menanamkan kesadaran agar tuntunan dan peraturan Islam diamalkan dalam masyarakat.

11.Menumbuhkan dan meningkatkan kekeluargaan Muhammadiyah dan ukhuwah Islamiyah.

12.Pemantapan kesatuan dan persatuan bangsa dan peran serta dalam pembangunan nasional.

13.Usaha-usaha lain yang sesuai dengan maksud dan tujuan persyarikatan Muhammadiyah

Page 22: Pengertian Tajdid AIK III S5
Page 23: Pengertian Tajdid AIK III S5
Page 24: Pengertian Tajdid AIK III S5