Perusahaan Manufaktur, Struktur Biaya Dan Biaya Operasional_Penganggaran Perusahaan S5

39
Perusahaan Manufaktur Perusahaan Manufaktur dan dan Struktur Biayanya Struktur Biayanya

description

Perusahaan Manufaktur, Struktur Biaya Dan Biaya Operasional_Penganggaran Perusahaan S5

Transcript of Perusahaan Manufaktur, Struktur Biaya Dan Biaya Operasional_Penganggaran Perusahaan S5

Perusahaan Perusahaan Manufaktur Manufaktur

dan dan Struktur BiayanyaStruktur Biayanya

Perusahaan Manufaktur

Produsen Bahan

Baku

Konsumen

Membeli bahan

Membeli produk

Menjual bahan

Menjual produk

Jenis Persediaan di Perusahaan ManufakturJenis Persediaan di Perusahaan Manufaktur

1.1. Persediaan Bahan BakuPersediaan Bahan Baku

2.2. Persediaan Barang Dalam ProsesPersediaan Barang Dalam Proses

3.3. Persediaan Barang JadiPersediaan Barang Jadi

Persediaan Bahan Baku Bahan Baku

Persediaan Bahan Baku adalah bahan dasar yang Persediaan Bahan Baku adalah bahan dasar yang menjadi komponen utama dari suatu produk. menjadi komponen utama dari suatu produk.

Misalnya : Misalnya :

- kain adalah bahan baku dari pakaian- kain adalah bahan baku dari pakaian- kayu adalah bahan baku dari meja, kayu adalah bahan baku dari meja,

- dll.dll.

Persediaan Barang Dalam ProsesPersediaan Barang Dalam Proses

Persediaan Barang Dalam Proses yaitu bahan baku Persediaan Barang Dalam Proses yaitu bahan baku yang telah diproses untuk diubah menjadi barang yang telah diproses untuk diubah menjadi barang

jadi tetapi sampai pada tanggal neraca belum jadi tetapi sampai pada tanggal neraca belum selesai proses produksinya. selesai proses produksinya.

Misalnya : Misalnya : - pakaian yang belum ada lengannya di dalam pakaian yang belum ada lengannya di dalam

industri garmen industri garmen - meja tulis yang belum dihaluskan di dalam meja tulis yang belum dihaluskan di dalam

industri mebelindustri mebel- dsb.dsb.

Persediaan Barang JadiPersediaan Barang Jadi

Persediaan Barang Jadi adalah bahan baku yang telah diproses Persediaan Barang Jadi adalah bahan baku yang telah diproses menjadi produk jadi yang siap pakai dan siap dipasarkan. menjadi produk jadi yang siap pakai dan siap dipasarkan.

Misalnya : Misalnya : - pakaian jadi pakaian jadi - meja tulismeja tulis

- dll.dll.

Jenis dan Pengelompokan Biaya

Biaya

Bahan Baku

Tenaga Kerja Langsung

Overhead

Pemasaran

Administrasi & Umum

Bahan Penolong

Bahan Tenaga Kerja Penolong

Pabrikase Lain

Biaya Bahan Baku

Biaya Bahan Baku adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku yang telah digunakan untuk menghasilkan suatu produk jadi tertentu. Misalnya, harga beli kain per potong pakaian,

harga beli dari kayu per unit meja, dsb.

Biaya Tenaga Kerja Langsung

Biaya Tenaga Kerja Langsung adalah biaya yang dikeluarkan untuk membayar pekerja yang terlibat

secara langsung dalam proses produksi. Misalnya : tukang jahit di dalam perusahaan garmen, tukang

kayu di dalam perusahaan mebel, dll.

Biaya Overhead

Biaya Overhead adalah biaya-biaya selain biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung tetapi juga tetap dibutuhkan dalam

proses produksi.

Biaya Overhead terdiri dari :

- Biaya Bahan Penolong- Biaya Tenaga Kerja Penolong

- Biaya Pabrikase lain

Biaya Overhead

Biaya Bahan Penolong

Biaya Bahan Penolong (bahan tidak langsung) yaitu bahan tambahan yang dibutuhkan untuk

menghasilkan suatu produk tertentu. Misalnya, kain dan kancing dibutuhkan untuk menghasilkan

pakaian, paku dan cat dibutuhkan untuk menghasilkan meja tulis, dsb.

Biaya Overhead

Biaya Tenaga Kerja Penolong

Biaya Tenaga Kerja Penolong (tenaga kerja tidak langsung) adalah pekerja yang dibutuhkan dalam

proses menghasilkan suatu barang tetapi tidak terlibat secara langsung di dalam proses produksi. Misalnya, mandor dari para penjahit dan tukang

kayu, satpam pabrik, dsb.

Biaya Overhead

Biaya Pabrikase Lain

Biaya Pabrikase Lain adalah biaya-biaya tambahan yang dibutuhkan untuk menghasilkan suatu

produk selain biaya bahan penolong dan biaya tenaga kerja penolong. Seperti biaya biaya listrik

dan air pabrik, biaya telepon pabrik, depresiasi bangunan pabrik, biaya depresiasi mesin, dsb.

Biaya Produksi

Biaya Produksi

Biaya Bahan Baku

Biaya Overhead

Biaya Tenaga Kerja

Biaya Operasional

Biaya Operasional

Biaya Pemasaran

Biaya Administrasi & Umum

Biaya Pemasaran

Biaya Pemasaran digunakan untuk menampung keseluruhan biaya yang dikeluarkan perusahaan

untuk mendistribusikan barang dagangannya hingga sampai ke tangan langganan. Biaya ini

mencakup : gaji salesman, komisi salesman, biaya iklan, dll.

Biaya Administrasi & Umum

Biaya Administrasi dan Umum digunakan untuk menampung keseluruhan biaya operasi kantor.

Biaya ini mencakup gaji direktur, gaji sekretaris, biaya listrik, biaya telepon, biaya depresiasi

bangunan, dll.

ANGGARAN ANGGARAN OPERASIONALOPERASIONAL

ANGGARAN PARSIAL ANGGARAN PARSIAL

Anggaran Parsial adalah anggaran yang terdiri dari Anggaran Parsial adalah anggaran yang terdiri dari satu jenis atau kelompok kegiatan tertentu saja, satu jenis atau kelompok kegiatan tertentu saja, misalnya anggaran penjualan saja, anggaran biaya misalnya anggaran penjualan saja, anggaran biaya pemasaran saja, anggaran biaya administrasi saja, pemasaran saja, anggaran biaya administrasi saja, dan sebagainya.dan sebagainya.

Anggaran Komprehensif adalah keseluruhan anggaran yang terdiri dari gabungan anggaran-anggaran parsial di dalam suatu periode waktu

tertentu.

ANGGARAN KOMPREHENSIF

Anggaran operasional adalah rencana kerja perusahaan yang mencakup semua kegiatan utama

perusahaan dalam memperoleh pendapatan di dalam suatu periode tertentu.

Anggaran operasional mencakup semuaaktivitas utama perusahaan di dalam prosesmenghasilkan produk dan penjualan produk

yang menjadi sumber utama pendapatanperusahaan.

ANGGARAN OPERASIONAL

AnggaranOperasional

Anggaran Penjualan

Anggaran Produksi

Anggaran Biaya Tenaga Kerja

Anggaran Pembelian

Anggaran Laba

Anggaran Biaya Administrasi & Umum

Anggaran Biaya Pemasaran

Anggaran Biaya Overhead

SISTEMATIKA ANGGARAN OPERASIONAL

Data Penjualan

Historis

RamalanPenjualan

AnggaranPenjualan

AnggaranProduksi

AnggaranBiaya Produksi

AnggaranBiaya Operasional

AnggaranLaba

Fase Penyusunan Anggaran Operasional(1)

Berdasarkan data penjualan tahun-tahun sebelumnya dan mempertimbangkan berbagai faktor eksternal yang relevan,

seperti tingkat inflasi, daya beli masyarakat, perubahan selera konsumen dan sebagainya, perusahaan membuat ramalan

penjualan. Ramalan penjualan tersebut berupa serangkaian prediksi penjualan di masa mendatang dan pangsa pasar yang

dapat diambil oleh perusahaan dengan mempertimbangkan faktor-faktor internal dan eskternal. Berdasarkan ramalan

penjualan tersebut, perusahaan menyusun anggaran penjualan. Yaitu rencana kerja yang berkaitan dengan aktivitas

penjualan. Rencana tersebut berupa volume penjualan yang ingin dicapai perusahaan di dalam suatu kurun waktu tertentu

untuk setiap jenis produk yang dihasilkan, untuk setiap wilayah pemasaran, untuk setiap kelompok konsumen dan untuk setiap

wiraniaga yang dimiliki perusahaan.

Fase Penyusunan Anggaran Operasional(2)

Berdasarkan anggaran penjualan tersebut, perusahaan dapat menyusun anggaran produksi di dalam suatu periode tertentu.

Anggaran produksi tersebut berupa volume barang yang harus dihasilkan perusahaan di dalam suatu periode tertentu.

Untuk menentukan jumlah barang yang akan dihasilkan di dalam suatu periode tertentu, disamping mengacu pada

volume penjualan, perusahaan harus memperhatikan jumlah persediaan barang pada awal dan akhir periode tersebut.

Fase Penyusunan Anggaran Operasional(3)

Dari anggaran produksi, perusahaan dapat menentukan jumlah bahan baku yang dibutuhkan untuk periode tersebut. Jika

jumlah bahan baku yang dibutuhkan di dalam suatu periode tersebut dikaitkan dengan jumlah persediaan bahan baku pada

awal dan akhir periode akuntansi, maka dapat disusun anggaran pembelian bahan baku. Berdasarkan anggaran

produksi tersebut, dapat disusun anggaran biaya tenaga kerja dan anggaran biaya overhead pabrik.

Fase Penyusunan Anggaran Operasional(4)

Walaupun tidak selalu terkait secara langsung, anggaran biaya operasi/komersial biasanya disusun setelah anggaran

penjualan dan produksi disusun. Anggaran biaya pemasaran biasanya disusun berdasarkan volume produk yang akan dijual. Karena untuk menentukan besarnya biaya promosi,

biaya angkut penjualan dan sebagainya, sangat dipengaruhi oleh besarnya volume penjualan yang dicapai. Sedangkan

biaya administrasi dan umum, tidak terkait secara langsung dengan besarnya volume penjualan atau produksi. Hanya

biasanya, semakin besar volume produksi dan volume penjualan akan cenderung mengakibatkan semakin besar pula

volume pekerjaan dan biaya administratif dan umum.

PT.Alaskakindo adalah sebuah perusahaan produsen sepatu PT.Alaskakindo adalah sebuah perusahaan produsen sepatu anak yang berlokasi di Jakarta. Perusahaan ini menghasilkan anak yang berlokasi di Jakarta. Perusahaan ini menghasilkan tiga jenis sepatu anak yang diberi kode 1A1, 2B2 dan 3C3. tiga jenis sepatu anak yang diberi kode 1A1, 2B2 dan 3C3. Ketiga jenis sepatu tersebut menggunakan bahan baku yang Ketiga jenis sepatu tersebut menggunakan bahan baku yang sama, baik jenisnya maupun kualitasnya, yaitu kain, plastik dan sama, baik jenisnya maupun kualitasnya, yaitu kain, plastik dan karet. Pada akhir Nopember 2009, manajemen perusahaan karet. Pada akhir Nopember 2009, manajemen perusahaan menyusun berbagai data yang relevan berkaitan dengan rencana menyusun berbagai data yang relevan berkaitan dengan rencana kerja perusahaan pada tahun 2010.kerja perusahaan pada tahun 2010.

Pada tahun 2010, perusahaan merencanakan menjual 1A1 Pada tahun 2010, perusahaan merencanakan menjual 1A1 sebanyak 20.000 unit, 2B2 sebanyak 40.000 unit, 3C3 sebanyak sebanyak 20.000 unit, 2B2 sebanyak 40.000 unit, 3C3 sebanyak 60.000 unit. Sedangkan harga jual per unitnya adalah Rp 35.000 60.000 unit. Sedangkan harga jual per unitnya adalah Rp 35.000 untuk 1A1, Rp 32.000 untuk 2B2 dan Rp 30.000 untuk 3C3.untuk 1A1, Rp 32.000 untuk 2B2 dan Rp 30.000 untuk 3C3.

Diperkirakan persediaan sepatu pada awal tahun 2010 sebanyak Diperkirakan persediaan sepatu pada awal tahun 2010 sebanyak 2.000 unit 1A1, 4.000 unit 2B2, 7.000 unit 3C3. Sedangkan 2.000 unit 1A1, 4.000 unit 2B2, 7.000 unit 3C3. Sedangkan persediaan sepatu pada akhir tahun 2004 yang diinginkan persediaan sepatu pada akhir tahun 2004 yang diinginkan adalah sebanyak 3.500 unit 1A1, 6.000 unit 2B2 dan 6.000 unit adalah sebanyak 3.500 unit 1A1, 6.000 unit 2B2 dan 6.000 unit 3C3.3C3.

Contoh Soal

Ketiga produk tersebut menggunakan bahan baku yang sama, yaitu Kain, Plastik dan Karet. Setiap 1 unit 1A1 membutuhkan kain sebanyak 0,5 meter, plastik 0,4 meter dan karet 0,7 meter. Sedangkan setiap 1 unit 2B2 membutuhkan kain sebanyak 0,5 meter, plastik 0,5 meter dan karet 0,8 meter. Setiap 1 unit 3C3 membutuhkan kain 0,5 meter, plastik 0,6 meter dan 0,9 meter karet.

Diperkirakan, harga beli semua bahan baku tersebut akan stabil sepanjang tahun 2010 mendatang. Dimana harga beli 1 meter kain sebesar Rp 2.000 ; harga beli 1 plastik Rp 3.000 dan harga beli 1 meter karet sebesar Rp 4.000.

Diperkirakan, persediaan bahan baku pada awal tahun 2010 sebanyak 2.250 meter kain, 5.000 meter plastik dan 9.000 meter karet. Sedangkan persediaan bahan baku yang diinginkan untuk akhir tahun 2004 adalah sebanyak 6.000 meter kain, 8.000 meter plastik dan 7.250 meter karet.

Untuk membuat satu buah 1A1 diperlukan 4 jam kerja langsung, untuk satu unit 2B2 memerlukan 3 jam kerja langsung dan 1 unit 3C3 membutuhkan sebanyak 2 jam kerja langsung. Setiap pekerja langsung dibayar Rp 6.000 per jam kerja. Sedangkan untuk biaya overhead pabrik ditetapkan sebesar Rp 2.000 per jam kerja langsung.

Biaya pemasaran dianggarkan sebesar Rp 236.000.000. yang mencakup anggaran biaya iklan sebesar Rp 64.000.000. ; anggaran gaji dan komisi salesman sebesar Rp 124.000.000 ; anggaran biaya angkut penjualan sebesar Rp 48.000.000. Sedangkan biaya administrasi dan umum dianggarkan sebesar Rp 241.000.000 yang mencakup anggaran gaji direksi sebesar Rp 120.000.000 ; anggaran gaji pegawai administrasi sebesar Rp 60.000.000 ; anggaran biaya listrik, air dan telepon sebesar Rp 36.000.000 ; dan anggaran biaya depresiasi aktiva tetap sebesar Rp 25.000.000.

Fase Penyusunan Anggaran Operasional(5)

Berdasarkan gabungan dari keseluruhan anggaran penjualan, anggaran produksi, anggaran biaya bahan baku, anggaran biaya tenaga kerja, anggaran biaya overhead dan anggaran biaya komersial tersebut dapat dihasilkan anggaran laba.

Penyusunan dan pencapaian laba ini merupakan tujuan utama dari didirikannya suatu perusahaan.

Produk Volume Harga Nilai

1A1 20.000 35.000 700.000.000

2B2 40.000 32.000 1.280.000.000

3C3 60.000 30.000 1.800.000.000

Total Rp 3.780.000.000

Anggaran Penjualan

ProdukVolume Persediaan Volume

Penjualan 1/1/2010 31/12/2010 Produksi

1A1 20.000 2.000 3.500 21.500

2B2 40.000 4.000 6.000 42.000

3C3 60.000 7.000 6.000 59.000

Anggaran Produksi

Bahan1A1 2B2 3C3

TotalPer Unit Total Per Unit Total Per Unit Total

Kain 0,5 10.750 0,5 21.000 0,5 29.500 61.250

Plastik 0,4 8.600 0,5 21.000 0,6 35.400 65.000

Karet 0,7 15.050 0,8 33.600 0,9 53.100 101.750

Anggaran Kebutuhan Bahan

BahanKebutuhan Persediaan Pembelian

Produksi 1/1/2010 31/12/2010 Volume Harga Nilai

Kain 61.250 2.250 6.000 65.000 2.000 130.000.000

Plastik 65.000 5.000 8.000 68.000 3.000 204.000.000

Karet 101.750 9.000 7.250 100.000 4.000 400.000.000

Total Rp 734.000.000

Anggaran Pembelian Bahan

ProdukJam Kerja Tarif

NilaiPer Unit Total Per Jam Kerja

1A1 4 86.000 6.000 516.000.000

2B2 3 126.000 6.000 756.000.000

3C3 2 118.000 6.000 708.000.000

Total Rp 1.602.000.000

Anggaran Tenaga Kerja

ProdukJam Kerja Tarif

NilaiPer Unit Total Per Jam Kerja

1A1 4 86.000 2.000 172.000.000

2B2 3 126.000 2.000 252.000.000

3C3 2 118.000 2.000 236.000.000

Total Rp 660.000.000

Anggaran Biaya Overhead

Jenis BiayaJ u m l a h

Parsial Total

- Iklan 64.000.000

- Gaji dan Komisi Salesman 124.000.000

- Angkut Penjualan 48.000.000

# Biaya Pemasaran Total 236.000.000

- Gaji Direksi 120.000.000

- Gaji Pegawai Administrasi 60.000.000

- Listrik, Air & Telepon 36.000.000

- Depresiasi Aktiva Tetap 25.000.000

# Biaya Administrasi & Umum Total 241.000.000

Total Rp 477.000.000

Anggaran Biaya Operasional