Mata Tenang Visus Turun Perlahan

6
JEANYANTY Y. DJARANJOERA (1008012016) MATA TENANG VISUS TURUN PERLAHAN KATARAK a) Anamnesis Anamnesis sangat penting dalam menentukan diagnosis katarak. Pada anamnesia, pasien dapat mengeluhkan beberapa gejala, yaitu : Penurunan tajam penglihatan Penurunan tajam penglihatan merupakan keluhan paling umum pada pasien dengan katarak. Keluhan berupa penglihatan berasap dan tajam penglihatan yang menurun secara progresif. Visus mundur yang derajatnya tergantung pada lokalisasi dan tipisnya kekeruhan. Bila kekeruhan lensa tipis, kemunduran visus sedikit dan sebaliknya. Jika kekeruhan terletak di equator, penderita tidak mengalami keluhan penglihatan. Glare atau silau Keluhan ini berupa menurunnya sensitivitas kontras pada cahaya terang atau silau pada siang hari atau pada arah datangnya sinar pada malam hari. Keluhan ini sering terjadi pada pasien dengan katarak subkapsular posterior dan pada pasien dengan katarak kortikal. Rasa silau atau ketidakmampuan menoleransi cahaya terang; misalnya sinar matahari langsung atau lampu kendaraan bermotor. Derajat silau tergantung pada lokasi dan ukuran kekeruhan lensa. Myopic shift Katarak seringkali menyebabkan peningkatan kekuatan dioptrik lensa yang menyebabkan terjadinya myopia atau myopic shift derajat ringan hingga sedang. Akibatnya, ada pasien presbiopik melaporkan peningkatan penglihatan jarak dekat dan tidak membutuhkan kacamata baca saat mereka mengalami hal yang disebut second sight. Namun, munculnya sementara dan saat kualitas optik lensa mengalami gangguan, maka second sight tersebut akan hilang. Monocular diplopia Dapat berupa melihat dua atau tiga bayangan objek. Hal ini juga merupakan gejala dini dari katarak yang disebabkan oleh refraksi yang tidak beraturan akibat indeks refraktif yang bervariasi sebagai hasil dari proses kekeruhan lensa.

description

Mata Tenang Visus Turun Perlahan

Transcript of Mata Tenang Visus Turun Perlahan

Page 1: Mata Tenang Visus Turun Perlahan

JEANYANTY Y. DJARANJOERA (1008012016) MATA TENANG VISUS TURUN PERLAHAN

KATARAK

a) Anamnesis

Anamnesis sangat penting dalam menentukan diagnosis katarak. Pada anamnesia, pasien

dapat mengeluhkan beberapa gejala, yaitu :

Penurunan tajam penglihatan

Penurunan tajam penglihatan merupakan keluhan paling umum pada pasien

dengan katarak. Keluhan berupa penglihatan berasap dan tajam penglihatan yang

menurun secara progresif. Visus mundur yang derajatnya tergantung pada lokalisasi

dan tipisnya kekeruhan. Bila kekeruhan lensa tipis, kemunduran visus sedikit dan

sebaliknya. Jika kekeruhan terletak di equator, penderita tidak mengalami keluhan

penglihatan.

Glare atau silau

Keluhan ini berupa menurunnya sensitivitas kontras pada cahaya terang atau silau

pada siang hari atau pada arah datangnya sinar pada malam hari. Keluhan ini sering

terjadi pada pasien dengan katarak subkapsular posterior dan pada pasien dengan

katarak kortikal. Rasa silau atau ketidakmampuan menoleransi cahaya terang; misalnya

sinar matahari langsung atau lampu kendaraan bermotor. Derajat silau tergantung pada

lokasi dan ukuran kekeruhan lensa.

Myopic shift

Katarak seringkali menyebabkan peningkatan kekuatan dioptrik lensa yang

menyebabkan terjadinya myopia atau myopic shift derajat ringan hingga sedang.

Akibatnya, ada pasien presbiopik melaporkan peningkatan penglihatan jarak dekat dan

tidak membutuhkan kacamata baca saat mereka mengalami hal yang disebut second

sight. Namun, munculnya sementara dan saat kualitas optik lensa mengalami gangguan,

maka second sight tersebut akan hilang.

Monocular diplopia

Dapat berupa melihat dua atau tiga bayangan objek. Hal ini juga merupakan

gejala dini dari katarak yang disebabkan oleh refraksi yang tidak beraturan akibat

indeks refraktif yang bervariasi sebagai hasil dari proses kekeruhan lensa.

Page 2: Mata Tenang Visus Turun Perlahan

JEANYANTY Y. DJARANJOERA (1008012016) MATA TENANG VISUS TURUN PERLAHAN

b) Pemeriksaan oftalmologi

Pemeriksaan katarak meliputi pemeriksaan mata lengkap, yaitu :

Tes tajam penglihatan. Ketajaman penglihatan dapat bervariasi mulai dari 6/9 sampai

hanya persepsi cahaya, tergantung pada lokasi dan maturitas katarak.

Tes Konfrontasi

Pemeriksaan pada lensa dilakukan dengan menyinarinya dari samping. Lensa akan

tampak keruh keabuan atau keputihan dengan latar hitam. Kamera anterior dapat

menjadi dangkal dan iris terdorong ke depan, sudut kamera okuli anterior menyempit

sehingga tekanan intraokuler meningkat, akibatnya akan terjadi glaukoma sekunder.1

Pemeriksaan dengan sitlamp juga penting selain untuk memeriksa kekeruhan lensa juga

untuk struktur mata lainnya (misal konjungtiva, kornea, iris, kamera anterior).3

Pemeriksaan opthalmoskopi penting untuk mengevaluasi bagian posterior mata

sehingga dapat diketahui prognosis setelah ekstraksi lensa.

GLAUKOMA

a) Anamnesis

Anamnesis merupakan hal sangat penting dan mendasar dalam mendiagnosis glaukoma.

Sebuah anamnesis yang rinci dapat menentukan gejala-gejala subjektifseperti penglihatan

kabur, irisopsia, sakit mata, sakit kepala, selain itudengan anamnesis dapat mengetahui

riwayat untuk trauma okular, inflamasi, operasi,infeksi, dan juga penting untuk

menentukan riwayat penyakit sistemik padapasien dan penggunaan obat-obatan tertentu.

Hal – hal yang sering dikeluhkan oleh pasien adalah :

• Nyeri padamata

• Nyeri kepala

• Pandangankabur

• Penyempitan lapangan pandang

• Halo

• Hiperemis

Hasil anamnesis pada pasien awalnya pasien mengeluhkan gejala yang kurang khas yaitu

sepeerti mata capai jika terlalu lama melihat pada computer, lalu pada anamnesis

selanjutnya didapatkan beberapa gejala klinik lainnya juga seperti nyeri pada mata, nyeri

kepala, pandangan kabur atau visus yang menurun secara perlahan, halo dan juga mata

yang hiperemis.

Page 3: Mata Tenang Visus Turun Perlahan

JEANYANTY Y. DJARANJOERA (1008012016) MATA TENANG VISUS TURUN PERLAHAN

b) Pemeriksaan oftalmologi

Pada pemeriksaan slitlamp dilakukan pemeriksaan terhadap kornea, konjungtiva, iris,

lensa, dan kamera anterior. Edema kornea dan iris bombe dapat terlihat pada glaukoma

akut. Kamera anterior akan terlihat dangkal pada glaukoma sudut tertutup primer. Pada

iris dilihat apakah adanya sinekia anterior iris terhadap kornea atau trabekular

meshwork, sinekia posterior terhadap lensa, neovaskularisasi, dan atrofi iris. Pada lensa

dinilai apakah ada kelainan bentuk, ukuran maupun posisi lensa. Kelainan posisi

(luxasio, subluxasio) dan peningkatan ketebalan lensa pada katarak dapat menyebabkan

glaukoma sudut tertutup.

Gambar Iris Bombe dan Edema kornea

Tonometri adalah pengukuran tekanan intraokular. Tonometer yang paling baik

digunakan adalah tonometer aplanasi Goldman, yang diletakan di slitlamp dan

mengukur gaya yang diperlukan untuk meratakan daerah kornea tertentu. Normal rata-

rata TIO berkisar antara 15-21 mmHg. Ketebalan kornea mempengaruhi TIO. Pada

kornea yang tebal, TIO cenderung lebih tinggi dan begitu sebaliknya pada kornea yang

tipis TIO cenderung terbaca lebih rendah. Selain itu terdapat faktor diurnal dimana TIO

lebih tinggi pada pagi hari, namun hal ini bervariasi pada setiap individu. Oleh karena

itu, faktor-faktor yang mempengaruhi perlu dipertimbangkan dalam

menginterpretasikan TIO.

Gonioskopi adalah metode pemeriksaan anatomi sudut bilik mata depan dengan

pembesaran binokular dan sebuah lensa –gonio khusus. Lensa gonio jenis Goldman dan

Posner/Zeiss memiliki cermin khusus yang membentuk sudut sedemikian rupa

sehingga menghasilkan garis pandang yang parallel dengan permukaan iris, cermin

tersebut diarahkan ke perifer ke arah lekukan sudut. Pada pemeriksaan ini dapat diamati

adanya neovaskularisasi dan nodul exsudat hasil reaksi inflamasi pada sudut bilik mata

depan. Pada pemeriksaan ini juga diamati Schwalbe’s line, trabecular meshwork,skleral

Page 4: Mata Tenang Visus Turun Perlahan

JEANYANTY Y. DJARANJOERA (1008012016) MATA TENANG VISUS TURUN PERLAHAN

spur dan prosesus siliaris. Apabila yang terlihat hanya Schwalbe’s line maka disebt

sudut tertutup, bila schwalbe’s line dan sebagian kecil trabecular meshwork terlihat

disebut sudut sempit, dan bila schwalbe’s line, trabecular meshwork, sklera spur,dan

prosesus siliaris terlihat disebut sudut terbuka.

Gambar Gonioskopi

Ophtalmoskopi untuk menegakan diagnosa glaukoma diperlukan hasil pengamatan

perubahan pada diskus optikus. Pemeriksaan dapat dilakukan dengan ophtalmoskop,

slitlamp mikroskopi dengan lensa khusus tiga dimensi Goldman, dan funduskopi.

Atrofi diskus optikus ditandai dengan pemucatan, pembesaran, pencekungan (cupping)

cawan optic dan pembentukan takik ditepi diskus optikus.

Pemeriksaan lapangan pandang secara teratur berperan penting dalam diagnosis dan

tindak lanjut glaukoma. Gangguan lapangan pandang pada glaukoma terutama

mengenai 300 lapangan pandang bagian sentral. Defek lapangan pandang perifer

cenderung mulai dari perifer nasal.

Page 5: Mata Tenang Visus Turun Perlahan

JEANYANTY Y. DJARANJOERA (1008012016) MATA TENANG VISUS TURUN PERLAHAN

RETINOPATI

a) Retinopati Diabetes Mellitus

Kesemutan

Kulit terasa panas (wedangan) atau seperti tertusuk-tusuk jarum

Kram

Rasa tebal dikulit sehingga kalau berjalan seperti diatas bantal atau kasur

Capai

Mudah Mengantuk

Mata Kabur

Gatal disekitar kemaluan , biasanya wanita

Gigi mudah goyah dan mudah lepas.

Kemampuan seksual menurun, bahkan impoten

Pada Ibu hamil sering mengalami keguguran atau kematian janin dalam

kandungan atau dengan berat badan lahir > 4 kg.

b) Retinopati Hipertensi

Sakit kepala

Nyeri bola mata

Penglihatan kabur

c) Pemeriksaan oftalmologi

Mikroaneurisma, merupakan penonjolan dinding kapiler terutama daerah vena

dengan bentuk berupa bintik merah kecil yang terletak dekat pembuluh darah

terutama polus posterior. Mikroaneurisma terletak pada lapisan nuclear dalam dan

merupakan lesi awal yang dapat dideteksi secara klinis. Mikroaneurisma berupa

titik merah yang bulat dan kecil, awalnya tampak pada temporal dari fovea.

Perdarahan dapat dalam bentuk titik, garis, dan bercak yang biasanya terletak dekat

mikroaneurisma dipolus posterior.

Perubahan pembuluh darah berupa dilatasi pembuluh darah dengan lumennya

ireguler dan berkelok-kelok seperti sausage-like.

Hard exudate merupakan infiltrasi lipid ke dalam retina. Gambarannyakhusus

yaitu iregular, kekuning-kuningan. Pada permulaan eksudat pungtata membesar

dan bergabung. Eksudat ini dapat muncul dan hilang dalam beberapa minggu.

Page 6: Mata Tenang Visus Turun Perlahan

JEANYANTY Y. DJARANJOERA (1008012016) MATA TENANG VISUS TURUN PERLAHAN

Soft exudate yang sering disebut cotton wool patches merupakan iskemia retina.

Pada pemeriksaan oftalmoskopi akan terlihat bercak berwarna kuning bersifat

difus dan berwarna putih. Biasanya terletak dibagian tepi daerah nonirigasi dan

dihubungkan dengan iskemia retina.

Edema retina dengan tanda hilangnya gambaran retina terutama daerah makula

(macula edema) sehingga sangat mengganggu tajam penglihatan. Edema retina

awalnya terjadi antara lapisan pleksiform luar dan lapisan nucleus dalam.

Pembuluh darah baru ( Neovaskularisasi ) pada retina biasanya terletak

dipermukaan jaringan. Tampak sebagai pembuluh yang berkelok-kelok, dalam,

berkelompok dan ireguler. Mula–mula terletak dalam jaringan retina, kemudian

berkembang ke daerah preretinal kemudian ke badan kaca. Pecahnya

neovaskularisasi pada daerah-daerah ini dapat menimbulkan perdarahan retina,

perdarahan subhialoid (preretinal) maupun perdarahan badan kaca.