Mata Merah Visus Turun
description
Transcript of Mata Merah Visus Turun
MATA MERAH VISUS TURUNChristopher Rico | Mellisya Ramadhany | Wahyu Permatasari | Yohanes Edwin
ILUSTRASI KASUS Anak 12 th datang dg keluhan mata kanan
kena shuttle cock kemarin dan sekarang penglihatan pada mata tsb kabur dan sakit disekitar mata.
PF : tidak ada kelainan Pemeriksaan Ophtalmologi:
AVOD 1/300 proyeksi baik, AVOS 6/6. Mata kanan blefarospasme (+), perdarahan
subkonjungtiva, injeksi siliar, edema kornea, COA berisi darah penuh.
Mata kiri segmen anterior tenang.
Pertanyaan 1. Apakah :
1. diagnosa utama pada pasien ini? 2. diagnosa lain yang mungkin ada? 3. kelainan-kelainan yang tidak terlihat pada pasien ?
2. Bagaimana patogenesis dari :1. AVOD 1/300 proyeksi baik 2. Blepharospasme OD3. Perdarahan subkonjungtiva OD4. Injeksi siliar OD5. Oedema kornea OD
3. Apa saja pemeriksaan tambahan yang dibutuhkan?4. Apa rencana pengobatan sebagai dokter umum?5. Apa rencana lengkap dokter mata?
1. DIAGNOSADiagnosis Kerja:Hyphema e.c. trauma tumpul
Diagnosis Lain:Abrasi kornea
1.1. HIFEMA Akumulasi darah pada bilik anterior mata 1
Etiologi : trauma, pascaoperasi, spontan 2
Trauma tumpul : resultan cairan displaces iris dan lensa robekan iris/badan siliar ruptur pemb. darah darah terakumulasi pd COA.
• Tanda: Blood sediment fluid-leveled penurunan visus rw. trauma tumpul mata, Fotofobia, midriasis traumatik, edema retina, retinal detachment atrofi optik
1. Nischal, Pearson. Kanski Clinical Ophtalmology. 7th ed. [ebook]. Elsevier. 20112. Hyphema. John D Sheppard Jr, MD, MMSc; Chief Editor: Hampton Roy Sr, MD . Diunduh dari. http://emedicine.medscape.com/article/1190165-overview. Diakses pada Maret 2013.
Derajat Hifema Traumatik
Hyphema. John D Sheppard Jr, MD, MMSc; Chief Editor: Hampton Roy Sr, MD. Diunduh dari. http://emedicine.medscape.com/article/1190165-overview. Diakses pada Maret 2013.
Komplikasi hifema Rebleeding Peningkatan tekanan intraokular Posterior/anterior synechiae Corneal bloodstaining Atrofi optik 1,2
1. Hyphema. John D Sheppard Jr, MD, MMSc; Chief Editor: Hampton Roy Sr, MD . Diunduh dari http://emedicine.medscape.com/article/1190165-overview. Diakses Maret 2013.
2. Lee DA, Higginhbottam EJ. Clinical Guide to Comprehensive Ophtalmology. [ebook] Thieme. 1999.
Gambar 1. Posterior dan anterior synechiae
2
1. Nischal, Pearson. Kanski Clinical Ophtalmology. 7th ed. [ebook]. Elsevier. 2011
1.2. Abrasi Kornea Hilangnya sebagian epitel kornea,
umumya disebabkan oleh trauma Gejala :
Gangguan tajam penglihatan Fotofobia
Verma A.Corneal Abrasion. Diunduh dari http://emedicine.medscape.com/article/1195402-overview. Diakses pada Maret 2013
1.3. Trauma Tumpul Mata
Hal-hal yang dapat terjadi pada trauma tumpul mata:1. Kornea : abrasi, edema, robekan membran descemet.2. Hifema3. Anterior uvea : traumatic mydriasis, Iridodialysis 4. Peningkatan tekanan intraokular5. Lenticular : pembentukan katarak, subluksasi lensa,
dislokasi6. Ruptur bola mata7. Vitreous haemorrhage8. Commotio retinae9. Choroidal rupture10. Retinal breaks and detachment11. Traumatic optic neuropathy12. Avulsi nervus optikus1. Nischal, Pearson. Kanski Clinical Ophtalmology. 7th ed. [ebook].
Elsevier. 2011
PATOGENESIS GEJALA
2.1 Patogenesis AVOD 1/300 proyeksi baik
- Hifema & oedema kornea gangguan refraksi, visus turun.- Proyeksi baik segmen posterior masih baik
Schlote, Rohrbach, Grueb, Mielke. Pocket atlas of ophtalmology. [ebook] Thieme. 2006
Blepharospasme Kontraksi involunter otot Orbikularis
Okuli Persisten Repetitive
Etiology Essential Benign Blepharospasm Refleks Blepharospasm
Sensory stimulation Excessive stimulation
• Graham RH. Benign essential blepharospasm [homepage on the internet]. Medscape. [updated 2011 Sept 2nd; cited 2013 Feb 24th]. Available from: http://emedicine.medscape.com/article/1212176-overview#showall
• Sullivan JH. Lids, Lacrimal Apparatus, & Tears, in Vaughan & Asbury’s General Ophthalmology 16 th edition. McGraw-Hill. 2004• Khurana AK. Comprehensive Ophthalmology 4th edition. New Age International. 2007
Injeksi silier Injeksi silier merupakan dilatasi
pembuluh darah di arteri siliaris anterior inflamasi kornea atau iris atau badan silier.(1) Bisa karena trauma
Injeksi silier tidak bergerak apabila konjungtiva bergerak(2)
1. Aslam TM, Tan SZ, Dhillon B. Iris recognition in the presence of ocular disease. J R Soc Interface. May 6 2009 ;6(34):489-93.
2. O’Rahilly, R Muller F, Fm Carpenter S, Swenson R. Chapter 46 : The Eye. In : Basic Human Anatomy. USA : Darthmouth Medical School, 2008.
Perdarahan Subkonjungtiva Trauma dapat menyebabkan perdarahan
pembuluh darah di konjungtiva dan episklera.(1) Konjungtiva bulbar : arteri konjungtiva posterior
cabang dari pembuluh darah di kelopak mata dan arteri konjungtiva anterior cabang dari arteri siliaris anterior
Perdarahan tersebut akan mengakibatkan darah keluar ke ruang subkonjungtiva (ruang antara konjungtiva dan sklera)(2)
1. Khurana AK. Comprehensive Ophthalmology. 4th ed. New Delhi : New Age International Publishers; 2007. Pg 83-4.
2. Pong JC, Lam DK, Lai JS. Spontaneous subconjunctival haemorrhage secondary to carotid-cavernous fistula. Clin Experiment Opthalmol. Jan-Feb 2008;36(1):90-1.
Edema Kornea Edema kornea terjadi akibat ketidakseimbangan
hidrasi kornea. Penarikan air ke dalam kornea tidak seimbang
dengan pengeluaran air dari kornea Ketidakseimbangan hidrasi kornea diatas 78%
menyebabkan ketebalan pada kornea dan kekeruhan
Penyebab edema kornea yaitu peningkatan tekanan intraokular, kerusakan endotel dan kerusakan epitel karena trauma
Keluhan: penglihatan kabur, uji plasido positifKhurana AK. Disease of the cornea. In: Comprehensive ophthalmology ed4. New Age International Limited; 2007. p. 121. (ebook)
Pemeriksaan Tambahan Lapang pandang Deteksi kekeruhan kornea penlight/plasido Menilai defek epitel kornea dengan tes
fluorescien Tonometri Penilaian Pupil Funduskopi / Slit lamp / ultrasound kerusakan
lain dalam mata Deteksi adanya proptosis, malfungsi kelopak
mata dan keterbatasan gerakan bola mata• Eva PR, Whitcher JR. Hyphema. Vaughan & Asbury’s General Ophtalmology. 17th ed. PA:
McGrawHill; 2007.• Artini W, Hutauruk JA, Yudisianil. Mata merah. Dalam: Pemeriksaan dasar mata. Jakarta:
Badan Penerbit FKUI; 2011. hlm. 49
Tatalaksana awal Outpatient / inpatient?
Berdasaran gejala klinis (ada tidaknya rebleeding, tingkat penurunan visus, sickle cell anemia)1
Non-Farmaka2 : Pembatasan aktivitas Penggunaan pelindung (eye patch dan eye shield) Elevasi kepala di tempat tidur (30 derajat) menempatkan darah di
bagian inferior sehingga tidak mengganggu visus dan membantu resolusi
Farmakologis2 : Pain management : asetaminofen oral (jangan aspirin/NSAID) Sedasi kalau perlu Agen sikloplegik : atropin 1% Antiinflamasi : Steroid (prednisolon P.O/drop) atau aminocaproic
acid (P.O /drop) efek samping drop < oral/sistemik1. Walton W, Van Hagen SV, Grigorian R and Zorbin M. Management of traumatic
hyphema. Surv Ophthalmol 2002; 47: 297 – 334.2. Mathebula SD. Sports related traumatic hyphema. S Afr Optom 2005; 64: 76-77.
Tatalaksana LanjutParasentesis Pembedahan untuk untuk mengeluarkan
darah atau nanah Indikasi
Hifema total, perbaikan (-) dalam 5 hari TIO ↑ dg terapi medikamentosa maksimal Pengurangan pengelihatan Tanda pewarnaan kornea Peningkatan resiko sinekia posterior
Parasentesis
TERIMA KASIH
Pertanyaan Dwi W: Etiologi & patofisiologi dari
hifema spontan? Penyebab sekunder, neovaskularisasi pada
pasien DM, retinoblastoma pada anak kecil, atau anomali vaskular juvenile xanthogranuloma.
Herliani H: Resiko rebleeding, edukasi apa yang harus disampaikan? Edukasi jika rebleeding, bedrest dengan
elevasi 30 derajat, dan kontrol kembali 5 hari.